• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Disajikan oleh: Sunandar Workshop Pekerti UNIMUS Kopertis 6 Semarang, 30 Januari 3 Februari 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN HASIL BELAJAR. Disajikan oleh: Sunandar Workshop Pekerti UNIMUS Kopertis 6 Semarang, 30 Januari 3 Februari 2017"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN

HASIL BELAJAR

Disajikan oleh:

Sunandar

Workshop Pekerti

UNIMUS – Kopertis 6

(2)

PERTANYAAN

1. Apakah evaluasi dalam pembelajaran

diperlukan?

2. Mengapa evaluasi dalam pembelajaran

diperlukan?

3. Komponen/ aspek apa saja yang harus

dievaluasi?

4. Bagaimana cara mengevaluasinya?

5. Instrumen apa saja yang digunakan untuk

mengevaluasi?

6. Siapa pihak yang mengevaluasi?

7. Apa kegunaan hasil evaluasi?

(3)

3

Kompetensi:

1. Menyusun perencanaan tes hasil belajar

(dalam bentuk tabel spesifikasi, kisi-kisi, dan rumusan tujuan pembelajaran)

2. Mengkonstruksi butir soal objektif dan uraian

berdasarkan jenjang kognitif dan prinsip HOTS

3. Melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif

terhadap butir dan perangkat tes yang

meliputi: validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas distraktor. 4. Menyusun pedoman penskoran tes objektif

(4)

Standar Penilaian Pembelajaran

Pasal 19

(Permenristekdikti/ 44/2015)

(1) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan.

(2) Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: • a. prinsip penilaian;

• b. teknik dan instrumen penilaian;

• c. mekanisme dan prosedur penilaian; • d. pelaksanaan penilaian;

• e. pelaporan penilaian; dan • f. kelulusan mahasiswa.

(5)

Pasal 19 & 20

• Pasal 19

• Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a mencakup prinsip

edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan

transparan yang dilakukan secara terintegrasi.

Pasal 20

• Teknik penilaian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 18 ayat (2) huruf b terdiri

atas

observasi, partisipasi, unjuk kerja,

tes tertulis

, tes lisan, dan angket.

(6)

6

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN

Nilai dan Sikap (Affective) Kemampuan Berpikir (Cognitive) Keterampilan (Psychomotor) C6 Evaluasi (evaluation) C5 Sintesis (synthesis) C4 Analisis (analysis) C3 Penerapan (application) C2 Pemahaman (comprehension) C1 Ingatan (knowledge) A5 Menjadikan pola hidup (characterization) A4 Mengatur diri (organization) A3 Menghargai (valuing) A2 Menanggapi (responding) A1 Menerima (receiving) P5 Naturalisasi (naturalization) P4 Perangkaian (articulation) P3 Ketepatan (precision) P2 Penggunaan (manipulation) P1 Peniruan (imitation)

(7)

Aspek pengetahuan (C1) meliputi

pengetahuan faktual dan pengetahu an

hafalan atau untuk diingat seperti rumus,

batasan, definisi, istilah, pasal dalam

undang-undang, nama tokoh,

nama-nama kota dll.

Dilihat dari segi proses belajar,

istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan

diingat agar dapat dikuasainya sebagai

dasar bagi pengetahuan atau pemahaman

konsep-konsep lainnya

(8)

8

1. Apa itu moral?

2. Sebutkan rumus Pythagoras.

3. Sebutkan ciri-ciri mahluk hidup.

4. Apa yang dimaksud dengan banjir?

5. Sebutkan definisi kode etik profesi guru. 6. Sebutkan tingkat perkembangan kognitif

menurut Piaget?

(9)

Pemahaman (C2) adalah kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Ada 3 tingkatan:

Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, pemahaman mengartikan Bhineka Tunggal Ika, dll

Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni

menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau

menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok

Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah

(10)

10

1. Berikan 2 contoh perbuatan yang bermoral dan tidak bermoral.

2. Tentukan panjang sisi miring suatu segi tiga siku-siku dengan sisi siku-siku-siku-sikunya 6 cm dan 8 cm.

3. Jelaskan, apa fungsi makanan bagi mahluk hidup. 4. Jelaskan, faktor-faktor yang menyebabkan banjir. 5. Jelaskan mengapa guru harus bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat perkembangan operasi formal.

(11)

Aplikasi (C3)

adalah penggunaan abstraksi

pada situasi kongkret atau situasi khusus.

Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori,

rumus, hukum, prinsip, generalisasi dan

pedoman atau petunjuk teknis. Menerapkan

abstraksi ke dalam situasi baru disebut

aplikasi.

Mengetengahkan problem baru hendaknya

lebih didasarkan atas realitas yang ada di

masyarakat atau realitas yang ada di dalam

kehidupan siswa sehari-hari.

(12)

12

1. Bagamana cara menerapkan moral pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

2. Pak Narto adalah seorang tukang, dia bekerja di rumah pak Budi untuk membuatkan 3 buah kuda-kuda rumah yang berbentuk segitiga siku-siku

dibagian atas, lebar kuda-kuda 8 m dan tinggi 3 m. Berapa meter kayu yang dibutuhkan?

3. Jelaskan bagaimana proses makanan yang dimakan oleh mahluk hidup berubah menjadi tenaga?

4. Jelaskan bagaimana proses terjadinya banjir. 5. Jelaskan bagaimana cara seorang guru dalam

menegakkan aturan.

6. Bagaimana cara guru matematika SMA mengajarkan materi Bangun Ruang?

(13)

Analisis (C4)

adalah usaha memilah suatu

integritas menjadi unsur-unsur atau

bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan

susunannya. Analisis merupakan suatu kecakapan

yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan

dari ketiga tipe hasil belajar sebelumnya. Dengan

kemampuan analisis diharapkan siswa

mempunyai pemahaman yang komprehensif

tentang sesuatu dan dapat memilah atau

memecahnya menjadi bagian-bagian yang

terpadu baik dalam hal prosesnya, cara

(14)

14

1. Mengapa pada zaman modern ini cenderung banyak orang yang perbutannya tidak bermoral?

2. Bagaimana langkah pembuktian Teorema Pythagoras? 3. Pada musim kemarau panjang terjadi kekurangan bahan

makanan bagi masyarakat, karena padi yang ditanam tidak tumbuh bagus disebabkan kekurangan air.

Bagimana cara mengatasi kekurangan bahan makanan bagi masyarakat agar tetap dapat bertahan hidup?

4. Jelaskan mengapa kota Jakarta setiap tahun selalu dilanda banjir?

5. Jelaskan mengapa seorang guru dapat melanggar kode etik profesi guru?

6. Guru matematika SD mengajarkan materi bangun Ruang di kelas V tanpa menggunakan alat peraga. Lakukan analisis berdasarkan teori perkembangan kognitif.

(15)

Berpikir sintesis (C5)

adalah berpikir divergen.

Mensintesis adalah menyatukan unsur-unsur

menjadi suatu integritas yang mempunyai arti.

Berpikir sintesis merupakan sarana untuk dapat

mengembangkan berpikir kreatif. Seseorang

yang kreatif sering menemukan atau

menciptakan sesuatu. Kreatifitas juga beroperasi

dengan cara berpikir divergen. Dengan

kemampuan sintesis, siswa dimungkinkan

untuk menemukan hubungan kausal, urutan

tertentu, astraksi dari suatu fenomena dll

(16)

16

1. Bagaimana upaya menyelamatkan generasi muda dari perbuatan yang tidak bermoral?

2. Gunakan dengan 2 cara atau lebih untuk

membuktikan suatu rumus , misal: cara untuk memperoleh akar persamaan kuadrat.

3. Jelaskan bagaimana cara untuk mengatasi kekurangan pangan.

4. Jelaskan bagaimana cara mengatasi banjir. 5. Jelaskan bagaimana cara seorang guru

mengendalikan diri agar tidak melanggar etika profesi guru.

6. Jelaskan bagaimana cara yang harus ditempuh seorang untuk mencapai proses dan hasil

pembelajaran matematika yang optimal pada jenjang pendidikan SD.

(17)

Evaluasi (C6)

adalah pemberian keputusan tentang

nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari tujuan,

gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi,

dll.

Oleh karena itu maka dalam evaluasi perlu adanya

suatu kriteria atau stándar tertentu. Untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

evaluasi, maka soal-soal yang dibuat harus

menyebutkan kriterianya secara eksplisit.

Kemampuan evaluasi memerlukan kemampuan

dalam pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis.

Artinya tipe hasil belajar evaluasi mensaratkan

(18)

18

1. Bandingkan konsep moral yang berlaku di Indonesia dengan negara-negara barat.

2. Dari keempat cara, cara mana yang tercepat dan akurat untuk mendapatkan akar-akar suatu persamaan

kuadrat?

3. Bandingkan teknik pengolahan terasiring dan non terasiring untuk mendapatkan produksi tanaman pengan yang lebih baik.

4. Bandingkan teknik mana yang lebih efektif antara teknik pendekatan personal dan teknik mekanistik dalam

mengatasi banjir.

5. Pendekatan mana (agamis/ sosial) yang lebih efektif bagi seorang guru dalam mengendalikan diri untuk menghindari dari perbuatan melanggar etika.

6. Teori belajar mana yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran matematika antara aliran behaviorisme dan kognitivisme.

(19)

DIMENSI PROSES KOGNITIF (Anderson & Krathwohl, 2001)

KATEGORI PROSES CONTOH

Mengingat (Remember)

a. Mengenal/ identifikasi b. Menghafal/ telusuri

(Memanggil pengetahuan relevan dari memori jangka panjang)

Mengenal tanggal penting tertentu Menghafal tanggal penting tertentu

Mengerti (understand) a. Interpretasi b. Eksemplifikasi c. Klasifikasi d. Merangkum e. Inferensi f. Komparasi g. Eksplanasi

(Membangun makna dari pesan pembelajaran) Mengubah bentuk penyajian, klasifikasi, translasi Menemukan contoh spesifik, ilustrasi

Mengelompokkan, mengkategorikan Berabstraksi, generalisasi

Menyimpulkan, interpolasi, ekstrapolasi, prediksi Mengontraskan, memetakan, mencocokkan

Membangun hubungan sebab akibat Menerapkan (apply)

a. Melaksanakan b. Implementasi

(Menggunakan prosedur pada situasi tertentu) Menerapkan suatu prosedur pada tugas umum Menggunakan suatu prosedur pada tugas khusus

(20)

Menguraikan (analyze)

a. Diferensiasi b. Organisasi c. Dekonstruksi

(Menguraikan bagian-bagian tertentu dan menentukan hubungan-hubungannya) Membedakan, memfokuskan, menyeleksi

Memadukan, menentukan, membuat struktur Menetapkan bias/pandangan/nilai/perhatian

Menilai (Evaluate) :

a. Mencek b. Mengkritik

(Membuat pertimbangan berdasarkan criteria dan standar)

mengkoordinasikan, memonitor, menguji Menimbang/ mempertimbangkan Mencipta (create) : a. Menurunkan/berhipotesis b. Merencanakan c. Menghasilkan/membangun

(Memasang unsure-unsur untuk membentuk kesatuan yang fungsional; mereorganisasi bagian-bagian pola/ struktur baru)

Mengusulkan hipotesis berdasarkan criteria Menyusun prosedur untuk melengkapi tugas Menemukan suatu produk

(21)

HOTS

HOTS

“Higher Order Thinking

Skill” atau keterampilan berpikir tingkat

tinggi

dibagi menjadi empat kelompok,

yaitu pemecahan masalah, membuat

keputusan, berpikir kritis dan berpikir

kreatif (Presseisen dalam Costa,

1985).

• HOTS adalah keterampilan berpikir secara sistematis, analitis, kritis, dan kreatif, serta meta kognitif.

(22)

Definisi Berpikir Kritis

• Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan,

mempertahankan pendapat, membuat

perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah

(Chance,1986)

• Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang

dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,

pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven & Paul, 1992)

(23)

Keterampilan Inti Berpikir Kritis

(24)

Keterampilan Inti Berpikir Kritis

• Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna

• Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen

• Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen

• Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan

• Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen

(25)

Manfaat Berpikir Kritis bagi Mahasiswa

1. Membantu memperoleh

pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat argumen

2. Mengemukakan dan

merumuskan pertanyaan dengan jelas

3. Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan efektif

4. Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang kuat 5. Membiasakan berpikiran terbuka 6. Mengkomunikasikan gagasan,

pendapat, dan solusi dengan jelas kepada lainnya

(26)

Taksonomi Bloom tentang domain kognitif: • Knowledge (Pengetahuan) • Comprehension (Pemahaman) • Application (Penerapan) • Analysis (Analisis) • Synthesis (Sintesis) • Evaluation (Evaluasi)

Membandingkan Taksonomi

Bloom dalam Berpikir Kritis

Lebih superfisial

Lebih

(27)

Pengetahuan Pemahaman

Penerapan Analisis

Sintesis Evaluasi

Berpikir Kreatif Berpikir Kritis

Membandingkan Taksonomi

Bloom dalam Berpikir Kritis

(28)

Klasifikasi Huitt’s (1992) tentang teknik pemecahan masalah:

Berpikir kritis—linier dan berseri (berurutan), lebih terstruktur, lebih rasional dan analitik, lebih berorientasi kepada tujuan  Konvergen

Berpikir kreatif—holistik dan paralel, lebih intuitif (bisikan kalbu) dan emosional, lebih kreatif, lebih

visual, dan lebih taktual/ kinestetik  Divergen

Membandingkan Taksonomi

Bloom dalam Berpikir Kritis

(29)

Jembatan Berpikir Kritis-Berpikir Kreatif

Berpikir kritis •Evaluasi Berpikir kreatif •Sintesis •Analisis •Penerapan •Pemahaman •Pengetahuan

(30)

Perbedaan Berpikir Kreatif dan

Berpikir Kritis

Berpikir Kritis Berpikir Kreatif

1. Analitis 2. Mengumpulkan 3. Hirarkis 4. Kepastian 5. Memutuskan 6. Memusat 7. Obyektif 8. Jawaban tunggal 9. Otak kiri 10.Kata-kata 11.Sejajar

12.Ya, akan tetapi...

1. Mencipta 2. Meluaskan 3. Bercabang 4. Kemungkinan 5. Menggunakan keputusan 6. Menyebar 7. Subyektif

8. Jawaban tidak tunggal 9. Otak kanan

10.Gambaran 11.Hubungan

(31)

Keterampilan berpikir yang dikembangkan

Linn dan Gronlund

No Keterampilan

Berpikir Bentuk Pertanyaan

1 Membandingkan - Apa persamaan dan perbedaan antara … dan… - Bandingkan dua cara berikut tentang ….

2 Hubungan sebab-akibat

- Apa penyebab utama … - Apa akibat …

3 Memberi alasan (justifying)

- Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa? - Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju

dengan pernyataan tentang ….

4 Meringkas - Tuliskan pernyataan penting yang termasuk … - Ringkaslah dengan tepat isi …

5 Menyimpulkan - Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data ….

- Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa berikut ….

6 Berpendapat (inferring)

- Berdasarkan …, apa yang akan terjadi bila - Apa reaksi A terhadap …

(32)

Keterampilan berpikir yang

dikembangkan Linn dan Gronlund

No Keterampilan

Berpikir Bentuk Pertanyaan

7 Mengelompokkan- Kelompokkan hal berikut berdasarkan …. - Apakah hal berikut memiliki …

8 Menciptakan - Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ….

- Lengkapilah cerita … tentang apa yang akan terjadi bila ….

9 Menerapkan - Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah ….

- Tuliskan … dengan menggunakan pedoman…. 10 Analisis - Manakah penulisan yang salah pada paragraf ….

- Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama . 11 Sintesis - Tuliskan satu rencana untuk pembuktian …

- Tuliskan sebuah laporan …

12 Evaluasi - Apakah kelebihan dan kelemahan ….

(33)

Contoh Pertanyaan

1. Diantara dua metode, Newton-Raphson dan

Lagrange, metode mana yang memberikan galat terkecil?

2. Apa penyebab utama terjadinya banjir? Akibat apa yang ditimbukan oleh banjir?

3. Jelaskan mengapa anda memilih cara pemfaktoran untuk menentukan akar persamaan kuadrat?

4. Buatlah ringkasan dari wacana yang telah anda baca. 5. Dari beberapa data yang telah disajikan di atas,

tariklah kesimpulannya.

6. Apa yang terjadi bila nilai tukar rupiah terus melemah terhadap US dollar?

(34)

Contoh Pertanyaan

7. Kelompokkanlah mana yang merupakan bangun ruang, dan mana yang bangun datar.

8. Kemukakan gagasan anda, bagaimana cara menanggulangi kemiskinan di Indonesia?

9. Carilah akar persamaan kuadrat berikut ini dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna.

10. Mengapa prestasi belajar matematika siswa cenderung rendah?

11. Buatlah laporan hasil observasi lapangan tentang perkembangan peserta didik di SMP X.

12. Pendekatan manakah (kuantitatif atau kualitatif) yang lebih mendalam dalam mengungkapkan suatu kasus pembelajaran di sekolah Y?

(35)

Instrumen Penilaian Pengetahuan

Tes

Lisan

Penugasan

Tes

Tertulis

PG, Isian, Jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, uraian Daftar pertanyaan Lembar penugasan (PR, kliping)

(36)

Pilihan Ganda Biasa Pilihan Ganda Hub Antar Hal Pilihan Ganda Analisis Kasus Pilihan Ganda Komplek Pilihan Ganda Membaca Diagram/ Grafik/ Gambar Terbuka Terbatas

Benar-Salah

Menjodohkan Pilihan Ganda

URAIAN OBJEKTIF

(37)

ANALISIS SOAL

menulis soal telaah/revisi soal merakit tes ujicoba

analisis soal

soal jelek seleksi soal

(kuali & kuanti) soal baik kalibrasi bank soal

(38)

Tabel Spesifikasi Terintegrasi (ranah

kognitif, afektif, psikomotor)

KA C1 % C2% C3% C4% C5% C6% A1% A2% A3% A4% A5% P1% P2% P3% P4% P5% Jml 1 2 ….. Ke-n Jml

(39)

Tabel Spesifikasi Ranah Kognitif

Kemampuan

akhir Tingkat/ jenjang kognitif Jumlah

C1

(ingatan) (pemahaman)C2 C3 (penerapan) (analisis)C4 C5 (evaluasi) (kreasi)C6

Ke-1 (..%)

Ke-2 (..%)

…..

Ke-n (..%)

(40)

Tabel Spesifikasi Ranah Psikomotor

(Keterampilan)

Kemampuan

Akhir Tingkat/ jenjang psikomotorik Jumlah

P1

(peniruan) (manipulasi)P2 (ketepatan)P3 (artikulasi)P4 (naturalisasi)P5 Ke-1

Ke-2

…..

Ke-n

(41)

Tabel Spesifikasi Ranah Afektif

Kemampuan

Akhir Tingkat/ jenjang afektif Jumlah

A1

(penerimaan) (penanggapan)A2 A3 (penilaian) (pengorganisasianA4 ) A5 (karakterisasi) Ke-1 Ke-2 ….. Ke-n Jumlah

(42)

Contoh isian: Tabel Spesifikasi Ranah

Kognitif

Kemam-puan akhir Tingkat/ jenjang kognitif Jumlah(100%)

C1 (inga-tan) 10% C2 (pema-haman) 16,7% C3 (pene-rapan) 26,7% C4 (ana-lisis) 30% C5 (eva-luasi)10% C6 (kre-asi)6,6% Ke-1 (5%) 1 1 2 Ke-2 (7%) 1 1 1 3 Ke-3 (10%) 1 1 1 1 4 ….. …. …. …. …. …. …. ….. Ke-n (8%) 1 1 1 3 Jumlah 4 7 11 12 4 2 40 btr

(43)

Contoh isian: Kisi-kisi Tes Ranah

Kognitif (nomor butir)

KAD C1 C2 C3 C4 C5 C6 jml md sd sk md sd sk md sd sk md sd sk md sd sk md Sd sk 1 1 2 2 2 3 4 5 3 3 6 7 8 9 4 … … 16 38 39 40 jml 40

(44)

44

1. Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (Stem)

2. Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan

3. Hindari rumusan kata yang berlebihan

4. Bila pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata yang melengkapi harus

diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tengah-tengah kalimat

5. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan

(45)

45

6. Hindari kata-kata teknis, ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng

7. Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar

8. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu

ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah

9. Hindari adanya petunjuk / indikator pada jawaban yang benar

10. Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi “semua

yang di atas benar” atau “tidak satu pun yang di

(46)

46

11. Gunakan tiga atau lebih alternatif pilihan

12. Pokok soal diusahakan tidak

menggunakan ungkapan atau kata-kata

yang bermakna tidak tentu

13. Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif

(47)

PRINSIP PENULISAN SOAL TES URAIAN/ESAI

1. Gunakanlah tipe tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang cocok

2. Beritahulah bahwa tes akan menggunakan butir soal tipe uraian

3. Batasilah ruang lingkup tes secara pasti 4. Pertanyaan hendaknya terutama untuk

mengukur tujuan hasil belajar yang penting saja 5. Jangan terlalu banyak digunakan untuk

(48)

6. Kemampuan dan ketrampilan menulis peserta tes haruslah menjadi pertimbangan utama

7. Jangan memberikan butir soal yang dapat dipilih atau dapat tidak dikerjakan

8. Setiap soal harus jelas, apakah jenis terbatas atau jenis bebas

9. Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap perangkat soal makin baik

10.Tulislah petunjuk awal yang jelas, dan

(49)

11. Waktu yang tersedia haruslah cukup

12. Hendaknya pertanyaan menuntut respon atau jawaban yang bersifat baru/pemikiran peserta tes

13. Hendaknya selalu ada kombinasi jenis tes uraian terbatas dan jenis tes uraian bebas 14. Pergunakanlah kata-kata deskriptif

15. Dalam setiap butir soal harus dijelaskan skor maksimal yang dapat diperoleh

16. Janganlah mulai kalimat butir soal dengan kata-kata seperti "apa" dan "siapa"

(50)

PERTANYAAN: Hitunglah nilai X dari persamaan: X (X-5) = 4X-14

Contoh Pedoman Penilaian

NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

ASPEK / KONSEP YANG DINILAI X (X-5) = 4X - 14 X . X - 5 . X = 4X - 14 (KONSEP DISTRIBUTIF) X2 - 5X = 4X - 14 (KONSEP KOMUTATIF) X2 - 5X - 4X = 4X - 4X - 14 (KONSEP ADITIF) X2 - 9X = -14 X2 - 9X + 14 = 0 a. X1,2 = atau b. (x - 7) (x - 2) = 0 X1,2 = X1,2 = X - 7 = 0 X - 2 = 0 X1 = = 7 X1 - 7 = 0 X2 = = 2 X2 - 2 = 0 Skor Maksimum SKOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 -b + b2 - 4ac 2a 9 + 81 - 56 2 9 + 25 2 9 + 25 2 9 - 5 2

}

}

(51)

DIAGRAM VALIDITAS

VALIDITAS

TEORETIK

EMPIRIK

KONTEN KONSTRUK KONKUREN PREDIKTIF

FACE LOGICAL

SKOR DIKOTOMI SKOR KONTINUM (0,1) (1,2,3, …..)

judgment Para Ahli Korelasi Point Korelasi Product Biserial Moment

(52)

Kaidah penelaahan butir-butir

Segi Materi (Substansi)

(1) Materi sudah dipelajari oleh siswa (2) Butir soal sesuai dengan indikator (3) Antar butir tidak saling tergantung

Segi Konstruksi

(1) Pokok soal dirumuskan dengan singkat dan jelas (2) Pokok soal bebas dari pernyataan yang dapat

menimbulkan penafsiran ganda

(3) Butir soal tidak tergantung kepada jawaban butir soal yang lain

(4) Pengecohnya sudah disusun dengan baik

Segi Bahasa

(1) Soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

(2) Soal menggunakan bahasa yang komunikatif

(53)

INSTRUMEN TELAAH BUTIR SECARA KUALITATIF (UMUM)

No Pedoman 1 2 3 n

1. Kunci jawaban yang benar hanya satu 2. Soal sesuai dengan indikator

3. Semua pilihan jawaban logis 4. Rumusan soal jelas

5. Tidak ada petunjuk pada jawaban yang benar 6. Tidak menggunakan negatif ganda

7. Semua pilihan jawaban paralel

8. Panjang kalimat jawaban hampir sama

9. Tidak menggunakan pilihan “semua salah” atau “semua benar”

10. Jawaban dalam bentuk angka diurutkan 11. Mengunakan tata bahasa yang baku 12. Menggunakan bahasa yang komunikatif

(54)

INSTRUMEN TELAAH BUTIR SECARA KUALITATIF (KHUSUS) No Butir Indikat or Tujuan Pembelajaran Soal Kunci Jawaban Hasil Validasi

Materi Konstruksi Bahasa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dst.

(55)

DIAGRAM RELIABILITAS

RELIABILITAS

STABILITAS INTERNAL KONSISTENSI

PARALEL TEST-RETEST BELAH DUA SKOR GABUNGAN BUTIR

SPEARMAN-BROWN PRODUCT MOMENT KR-20

(56)

Tingkat Kesukaran Butir Soal

• Sebuah butir mempunyai tingkat kesukaran baik, dalam arti dapat memberikan distribusi

yang menyebar, jika tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah

• Tidak ada uji signifikansi untuk tingkat kesulitan • Pada instrumen untuk variabel terikat dituntut

mempunyai tingkat kesukaran yang memadai dalam rangka untuk membuat variansi yang besar pada variabel terikat

(57)

Daya Beda Butir Soal

• Suatu butir soal mempunyai daya pembeda baik jika kelompok siswa pandai menjawab benar

butir soal lebih banyak daripada kelompok siswa tidak pandai

• Daya beda suatu butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa yang pandai dan tidak

pandai

• Sebagai tolok ukur pandai atau tidak pandai adalah skor total dari sekumpulan butir yang dianalisis

(58)

Daya Beda Butir Soal

• Tidak ada uji signifikansi untuk daya

pembeda

• Rentangan daya beda adalah

-1.0

≤ D ≤ 1.0

• Butir soal mempunyai daya pembeda

baik jika D ≥ 0.30.

• Ada beberapa cara untuk mengukur

daya pembeda

(59)

Berdasar nilai kelompok

Berdasarkan kriteria yang terukur/terskala PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)

PENDEKATAN PENILAIAN

(60)

DUA MACAM STANDAR

(Norma, Kriteria, Acuan)

1. PAP = Penilaian Acuan Patokan = Criterian Based Evaluation

= Criterian Referenced Evaluation

= Standar Mutlak = Norma Ideal 2. PAN = Penilaian Acuan Norma

= Norm Based Evaluation

= Norm Referenced Evaluation

(61)

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)

• Patokan yang dimaksud adalah tujuan

yang dicita-citakan, yaitu menguasai

seluruh materi (100%), bila tidak mampu

diperhitungkan berapa % dari 100% tsb.

• Patokan 100% tsb. Adalah:

* angka 100 (skala penilaian 1-100)

* angka 10 (skala penilaian 1-10)

(62)

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)

• Contoh:

Nilai tertinggi yang ditetapkan = 100.

Jumlah soal/materi yang harus dikuasai = 10. Siswa A hanya menguasai 5.

Nilai siswa A = (5:10) X 100 = 50.

Nilai 60 tetap 60, berapapun nilai teman-temannya,

tidak tergantung perolehan teman, tentang lulus/tidak lulus ada kriteria sendiri, misalnya nilai 60, jadi siswa tersebut tidak lulus.

(63)

PENILAIAN ACUAN NORMA

(PAN)

• Norma yang dimaksud adalah nilai

tertinggi yang diperoleh kelompok /

kelasnya (norma empiris), bersifat relatif,

tergantung perolehan teman satu kelas /

kelompoknya.

• Untuk menentukan kedudukan setiap

siswa di dalam kelompoknya digunakan

acuan kurve normal, maka disebut

(64)

STANDAR PENILAIAN

(MENGACU KURVE NORMAL)

• Ada beberapa standar: (1) standar seratus, (2)

tandar sebelas, (3) standar sembilan, dan (4) standar

lima.

• Teknik penghitungan menggunakan kurve

normal dengan langkah:

(1) menyusun kategori,

(2) menghitung angka batas kategori, dan (3) memberi

nilai (menyatakan skor seorang siswa termasuk dalam

kategori yang mana).

(65)

PENILAIAN DENGAN STANDAR LIMA

• Skor terbagi atas lima kategori: A, B, C, D, E atau 1, 2, 3, 4, 5.

• Ada tiga cara menentukan angka-angka batas kategori, yaitu:

1. Mx ±0,50 SD dan ±1,50 SD.

2. Mx ±1,00 SD dan ±2,00 SD.

3. Penghitungan persentil tertentu, yaitu: P10, P30, P70, dan P90

(66)

1. PENGHITUNGAN PENILAIAN STANDAR LIMA DENGAN: MEAN ±0,50 SD DAN ±1.50 SD • 6.68% 24,17% 38,30% 24,17% 6,68% • ( 7% ) ( 24% ) ( 38% ) ( 24% ) (7% ) - 1,5 SD - 0,50 SD + 0,50 SD + 1,5 SD E D C B A 0 1 2 3 4 P7 P31 P69 P93

(67)

1. PENGHITUNGAN PENILAIAN STANDAR LIMA DENGAN:

MEAN ±0,50 SD DAN ±1.50 SD • Berdasar perhitungan di atas, bila batas

lulusnya nilai 2 (C), maka:

1. Yang lulus minimal nilai 55.

2. Jumlah yang lulus = 69% (38%+24%+7%). 3. Yang tidak lulus nilai kurang dari 55.

(68)

TUGAS

• BUAT TABEL SPESIFIKASI

• BUAT KISI-KISI

• TULIS SOAL PILIHAN GANDA 10 BUTIR

DAN URAIAN 5 BUTIR

• TULIS KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN

PENYEKORANNYA

• LAKUKAN ANALISIS KUALITATIF

• LAKUKAN ANALISIS KUANTITATIF

• TENTUKAN RUMUS NILAI AKHIR

(69)

TUGAS (1)

• BUAT TABEL SPESIFIKASI

• BUAT KISI-KISI

• TULIS SOAL PILIHAN GANDA 10 BUTIR

DAN URAIAN 5 BUTIR SESUAI DENGAN

KD DAN INDIKATOR DAN

MEMPERHATIKAN PRINSIP HOTS

• TULIS KUNCI JAWABAN DAN

PEDOMAN PENYEKORANNYA

(70)

TUGAS (2)

Data hasil ujian ditunjukkan pada tabel di bawah ini, hitunglah validitas butir, reliabilitas tes, daya pembeda

butir, tingkat kesukaran butir, dan efektivitas distraktor

1 2 3 4 5 JUMLAH ANI 1 1 0 1 0 BUDI 0 1 0 0 1 CECEP 1 1 1 1 1 DEDE 0 1 0 0 1 EVI 0 1 1 1 1 FANI 1 1 0 1 1 GAGUK 0 1 0 1 1 HARUN 1 1 0 1 0 IRA 1 1 0 0 1 JONO 1 1 1 1 0 JUMLAH

(71)

TUGAS (3)

Data hasil ujian ditunjukkan pada tabel di bawah ini, hitunglah validitas butir, reliabilitas tes, daya pembeda

butir, tingkat kesukaran butir, dan efektivitas distraktor

1 2 3 4 5 JUMLAH ANI 60 75 80 85 90 BUDI 75 70 75 80 85 CECEP 80 75 70 65 60 DEDE 70 75 70 75 70 EVI 50 55 60 60 65 FANI 40 75 60 65 80 GAGUK 75 70 80 85 90 HARUN 80 75 70 65 60 IRA 65 65 75 75 70 JONO 60 60 70 70 75 JUMLAH

(72)

AKHIRUL KALAM

• Jangan pernah menyepelekan apapun yang telah kamu miliki, karena mungkin yang kamu miliki itu sangat diinginkan oleh orang lain.

• Ikhlas menerima kesalahan, dan belajar dari setiap kesalahan, karena itu yang akan menjadikanmu kuat dalam menjalani kehidupan.

• Anak-anak harus dididik, tetapi mereka juga harus dibiarkan untuk mendidik diri mereka sendiri. (Ernest Dimnet)

• Pendidikan adalah hiasan dalam kemakmuran dan tempat perlindungan dalam kesulitan. (Aristotle)

• Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. (Albert Einstein)

• Hanya cinta yang dapat memberikan semangat kehidupan bagi orang lain yang bermanfaat. (Albert Einstein)

• Kesepian Tanpa Kekasih - Cukup Sekian Terima Kasih

Gambar

Tabel Spesifikasi Terintegrasi (ranah  kognitif, afektif, psikomotor)
Tabel Spesifikasi Ranah Kognitif
Tabel Spesifikasi Ranah Psikomotor  (Keterampilan)
Tabel Spesifikasi Ranah Afektif
+3

Referensi

Dokumen terkait

Namun, pada saat sekarang ini tugas pengaturan dan pengawasan perbankan tidak lagi menjadi tugas Bank Indonesia, melainkan menjadi tugas sebuah lembaga pengawas sektor

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan pertumbuhan industri meubel di Kota Makassar berpengaruh positif dan

Diisyaratkan izin atau meminta persetujuan sebelum perkawinan dilangsungkan, adanya syariat ini berarti bahwa tidak boleh ada pihak ketiga (yang melaksanakan ijab)

Penyelenggaraan tugas- tugas pengaturan dengan memberikan pembinaan kepada seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan perpustakaan dan minat baca

Namun, yang menjadi perhatian adalah ternyata budaya ghasab tidak hanya terjadi di pesantren salaf, namun di pesantren khalaf atau pesantren modern tetap mewabah (Nabila,

Weber mengenal dengan istilah “Verstehen” mempelajari perilaku (behavior) dan interprestasi tindakan guru, memahami motif dari tindakan guru sekolah dasar di

Pemberdayaan Dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Daerah Pesisir Melalui Penerapan Teknologi Pengolahan Ikan Sebagai Produk Unggulan Daerah Dl Kecamatan Meuraxa Banda Aceh.

Pada dasarnya, sudah terdapat beberapa kajian mutakhir yang memiliki korelasi dengan tema dan topik di atas, antara lain kajian yang mencoba menelisik dimensi