• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRYOUT 3. Mikosis Kandidiasis Pedikulosis Scabies

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRYOUT 3. Mikosis Kandidiasis Pedikulosis Scabies"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

TRYOUT 3  Mikosis  Kandidiasis  Pedikulosis  Scabies

51. Tn. D, 45 tahun datang dengan keluhan gatal pada pada leher. Gatal terjadi terutama ketika berkeringat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya macula hipopigmentasi berbatas tegas dengan skuama halus. Pada pemeriksaan dengan lampu wood ditemukan fluorosensi kekuningan. Diagnosis yang tepat untuk Tn. D adalah

a. Pitriasis versikolor b. Tinea barbae c. Vitiligo d. Alopecia e. Frambusia JAWABAN a. Pitriasis versikolor PEMBAHASAN

Temuan klinis yang mendukung diagnosis Pitriasis versikolor

Variabel temuan

Anamnesis  Bisa terdapat pruritus ringan

 Secara umum dikeluhkan sebagai keluhan kosmetik

Pemeriksaan fisik  Predileksi pada badan bagian atas, leher, perut, ekstreitas sisi proksimal, kadang juga pada wajah dan scalp

Pemeriksaan penunjang  Lampu wood menunjukkan flurosensi

kekuningan akibat metabolit asam dikarboksilat

(2)

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 104

52. Diagnosis pitriasis versikolor ditegakkan ketika pada pemeriksaan mikologis menunjukkan gambaran a. Sphagetti meatball

b. Hifa panjang bersepta c. Spora I, J, C, V d. School of fish e. Granuloma JAWABAN a. Sphagetti meatball PEMBAHASAN

Pemeriksaan mikologis langsung sediaan kerokan kulit akan menunjukkan kumpulan hifa pendek dan sel ragi bulat, kadang oval, gambaran demikian menyebutkan sebutan berupa “Sphagetti and meatballs” atau “Bananas and grapes”. Sediaan diambil dengan kerokan ringan kulit menggunakan scalpel atau dengan merekatkan selotip. Pemeriksaan dengan menggunakan larutan KOH 20% dan dapat

ditambahkan sedikit tinta biru hitam untuk memperjelas gambaran elemen jamur. SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 105 53. Tatalaksana yang tepat untuk pitriasis versikolor adalah dengan sampo yang mengandung a. Selenium b. Kadmium c. Polonium d. Natrium fusidat e. Siklofosfamid JAWABAN a. Selenium

(3)

PEMBAHASAN

Tatalaksana PV adalah dengan menggunakan selenium sulphide bentuk sampo 1,8% atau bentuk losio 2,5% yang dioleska tiap hari selama 15-30 menit dan kemudian dibilas. Aplikasi yang dibiarkan

sepanjang malam dengan frekuensi 2 kali seminggu juga dapat digunakan, dengan perhatian akan kemungkinan reaksi iritasi. Pengolesan dianjurkan di seluruh badan selain kepala dan genitalia.

Ketokonazol 2% bentuk sampo juga dapat digunakan serupa dengan sampo selenium sulfid. Alternatif lain adalah solusia natrium hiposulfit 20%, solusio propilen glikol 50%. Untuk lesi terbatas, ebrbagai krim derivate azol misalnya mikonazol, klotrimazol, isokonazol, dan ekanazol dapat digunakan.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 105

54. Pitriasis versikolor disebabkan oleh a. Malassezia spp. b. Candida albicans c. Tinea Sp d. Pitriasis alba e. Sporotrichum JAWABAN a. Malassezia spp. PEMBAHASAN

Pitriasis versikolor disebabkan oleh malassezia spp. Ragi bersifat lipofilik dan meruapakn flora nroaml pada kulit. Jamur ini juga bersifat dimorfik, bentuk ragi dapat berubah menjadi hifa. Dahulu ragi ini digolongkan dalam genus Pityrosporum tetap kemudian mengalami klasifikasi ulang dan dimasukkan sebagai genus Malassezia.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 104 55. Seorang pasien datang dengan keluhan bentol-bentol dan gatal pada leher. Keluhan ini sudah diderita lama namun baru menganggu sejak 1 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien sudah berobat namun oleh dokter dikatakan sebagai jerawat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya papul dan pustule

(4)

dengan ukuran 2 mm, dengan peradangan minimal. Pada pemeriksaan KOH ditemukan adanya 8 spor tunggal tersebar. Diagnosis untuk pasien tersebut adalah

a. Pitriasis versikolor b. Folikulitis Malassezia c. Pioderma d. Erisipelas e. Kandidiasis korporis JAWABAN b. Folikulitis Malassezia PEMBAHASAN

Folikulitis Malassezia adalah penyakit kronis pada foikel pilosebasea yang disebabkan oleh jamur Malassezia spp. berupa paul dan pustule folikular yang biasnya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher, dan lengan bagian atas. Kelainan ini sering salah didiagnosis sebagai akne vulgaris.

Malassezia adalah flora normal pada kulit. Jacinto-Jamora menambahkan kriteria khusus untuk mendiagnosis folikuliis Malassezia jika ditemukan

 Jika temuan jumlah organisme ≥ 3+ yakni lebih dari 2-6 spora dalam kelompok  Atau 3-12 spora tunggal tersebar

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 107 56. Tatalaksana pada Folikulitis Malassezia adalah

a. Selenium sulphide b. Natrium fusidat c. Ketokonazole shampoo d. Natrium hiposulfit e. Ketokonazole oral JAWABAN

(5)

e. Ketokonazole oral

PEMBAHASAN

Pendekatan tatalaksana baik dengan menghilangakan faktor predisposisi maupun mebberikan pengobatan. Obat yang dapat digunakan adalah antimikotik oral. Misalnya

 Ketokonazol 200 g/hari selama 4 minggu  Itrakonazol 200 g/hari selama 2 minggu  Flukonazol 150 g seminggu selama 4 minggu

Antimikotik topikal biasanya kurang efekfif walaupun dapat menolong, misalnya samppo ketoonazol atau selenium sulfid.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 106

57. Etiologi yang menyebabkan piedra putih adalah a. Malassezia spp. b. Trichosporon c. Piadraia hortae d. Kandida Al. e. Trichophyton JAWABAN b. Trichosporon PEMBAHASAN

Piedraia hortae, penyebab piedra hitam, ditemukan di tanah dan air tergenang. Penyebab piedra putih, genus Trichosporon, dapat ditemukan baik di tanah,udara air, tumbuhan, dan permukaan kulit. Faktor higene memgang peran pada terjadinya infeksi. Jamur penyebab masuk ke kutikula rambut, tumbuh mengelilingi rambut membentuk benjolan-benjolan dan dapat menimbulkan rupture atau trikeroksis dan patah rambut.

SUMBER

(6)

58. Nn J, 18 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak warna coklat hitam di telapak tangan. Keluhan muncul sejak 2 bulan SMRS. Pada pemeriksaan fisik ditemukan macula coklat hitam berbatas tegas, tidak bersisik. Pasien juga mengeluhkan sering berkeringat. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan hifa bercabang, bersekat, berwarna coklat muda sampai hijau tua. Diagnosis yang tepat Nn. J a. Tinea nigra palmaris

b. Nevus c. Basalioma d. Piedra e. Trichosporon JAWABAN

a. Tinea nigra palmaris

PEMBAHASAN

Temuan klinis pada tinea nigra palmaris, infeksi yang disebabkan oleh mikrosporosis nigra

Variabel Temuan

Anamnesis  Kelainan kulit berupa bercak coklat hitam

muncul di telapak tangan, telapak kaki atau kulit bagian lainnya

 Umumnya terjadi pada wanita  Terjadi di usia < 19 tahun

 Faktor predisposisi berupa hyperhidrosis dan gangguan imun

Pemeriksaan fisik  Makula coklat hitam berbatas tegas tidak

bersisik

Pemeriksaan penunjang  Pada pemeriksaan KOH jamur terlihat sebagai hifa bercabang berwarna coklat muda sampai hijau

SUMBER

(7)

59. Nn D, 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan gatal di kemaluan. Selain itu kadang saat kencing dirasakan panas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan duh tubuh berwarna kuning disertai dengan gumpalan seperti keju. Diagnosis yang tepat untuk Nn. D adalah

a. Bacterial vaginosis b. Kandidiasis vulvovaginitis c. Trikomoniasis d. Sifilis e. Gonorhea JAWABAN b. Kandidiasis vulvovaginitis PEMBAHASAN Variabel Temuan

Anamnesis  Gatal di daerah vulva

 Dapat ditemukan gangguan miksi seperti nyeri dan terasa panas

Pemeriksaan fisik  Hipertemia ringan pada labia minora dna

introitus vagina

 Ditemukan pada bercak-bercak

kekuningan dan muncul gumpalan seperti susu

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 118

60. Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis kandidiasis adalah a. KOH

b. Lampu wood c. Slit skin smear d. Tzanck smear e. Kongo red JAWABAN

(8)

a. KOH

PEMBAHASAN

Kerokan kulit atau usapan mukokutan kemudian diperiksa dengan larutan KOH 20% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora atau hifa semu.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 119

61. Seorang pasien yang datang dengan gatal pada kedua kakinya diperiksa dokter dengan pemeriksaan mikroskopis. Dengan metode KOH ditemukan gambaran sebagai berikut

Etiologi dari penyakit pasien adalah a. Malassezia spp b. Trichorophyton c. Dermatofitosis d. Piedra e. Kandida JAWABAN e. Kandida PEMBAHASAN

(9)

Gambaran KOH di atas adalah Kandida yang disebabkan oleh jamur Candida spp, varian yang paling banyak pada tubuh manusia adalah C. albicans. C. albicans bersifat komensal pada tubuh manusia dan dapat berubah menjadi pathogen pada kondisi daya tahan tubuh menurun. Pada KOH ditemukan gambaran sel ragi, blastospora atau hifa semu.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 119 https://dermnetnz.org/topics/laboratory-tests-for-fungal-infection/

62. Tn D, 55 tahun, penderita diabetes melitus, datang dengan keluhan bercak merah di lipatan paha. Bercak kadang gatal, dan semakin meluas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya bercak berbatas tegas dengan sisik, basah dan merah. Lesi tersebut dikelilingi oleh lesi satelit berupa vesikel dan pustule. Diagnosis yang tepat untuk Tn. D adalah

a. Kandidasis intertriginosa b. Tinea korporis c. Tinea kaptiis d. Pitriasis versikolor e. Tinea kruris JAWABAN a. Kandidasis intertriginosa PEMBAHASAN

Temuan klinis yang mendukung kandidiasis intertriginosa

 Lesi muncul di daerah lipatan kulit ketiak, intergluteal, lipat payudara, intradigital dan umbilikis  Lesi muncul sebagai bercak eritematosa berbatas jelas, tegas, bersisik serta basah

 Lesi tersebut dikelilingi satelit berupa vesikel dan pustule kecila tau terkadang bula yang bila pecah dapat menyebabkan erosi

(10)

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 119 https://dermnetnz.org/topics/candidiasis-of-skin-folds/

63. Seorang pasien Tn. H 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan luka di mulut. Pasien mengeluhkan luka tersebut nyeri. Sebelumnya pasien didagnosis AIDS 5 bulan lalu. pada pemeriksan fisik ditemukan lesi pada rongga mulut disertai dengan pseudomembran putih cokelat muda kelabu. Diagnosis untuk pasien Tn. H tersebut adalah

a. Oral thrush b. Difteri c. Tuberkulosis oral d. Leukoplakia e. SCC JAWABAN a. Oral thrush PEMBAHASAN

Oral thrush mucnul pada bayi, namun jika pada orang dewasa harus dicurgai kemungkinan immunocompromised seperti infeksi HIV AIDS. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya

pseudomembran putih coklat muda kelabu yang meutup lidah, palatum molle, pipi bagian dala dan permukaan rongga mulut yang lain. Lesi dapat terpisah-pisah dan tampak seperti kepala susu pada rongga mulut. Bila psuedomembran terlepas maka dasarnya tampak daerah yang basah dan merah.

(11)

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 118 https://www.nhs.uk/conditions/oral-thrush-mouth-thrush/

64. Tatalaksana pada kandidiasis vulvavaginal adalah a. Kotrimazol 100 mg b. Kotrimazol 500 g intravaginam c. Ketokonazol 1x 100 mg d. Itrakonazol 1 x 200 mg e. Flukonazol 1000 mg JAWABAN b. Kotrimazol 500 g intravaginam PEMBAHASAN

Tatalaksana pada kandidiasis vulvagainal adalah

 Kotrimazol 500 mg per vaginam single dose  Ketkonazol 1x 200 mg

 Itrakonazol 2x200 mg dosis tunggal  Flukonazol 150 mg dosis tunggal SUMBER

(12)

65. Nn. D, 25 tahun, datan dnegan keluhan banyak rambut yang rontok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan rambut yang patah pada muara foikel dan yang tertinggal adalah ujung rambut. Pada pemeriksaan lanjutan ditemukan ujung rambut penuh spora, dan ditemukan bentukan titik berwarna hitam. Diagnosis untuk Nn. D adalah

a. Trichotilomania b. Black dot ringworm c. Alopecia areata d. Black alopecia

e. Kandidiasis tinea kapitis JAWABAN

b. Black dot ringworm

PEMBAHASAN

Temuan klinis yang mendukung Black Dot Ringworm

 Pasien datang dengan rambut patah/rambut rontok  Rambut patah pada muara fokiel

 Ujung rambut yang tertinggal dipenuhi spora

 Ujung rambut ang hitam di dalam foikel memberi gambaran black dot  Ujung rambut yang patah kadang-kadang masuk ke bawah permukaan kulit SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 113

66. An. G, 12 tahun, datang dengan keluhan gatal pada kepala. Gatal ditemukan pada daerah kepala belakang. Pada pemeriksaan fisik ditemukan erosi, eskorias, pus dan krusta pada kepala. Di sisi lain ditemukan rambut pergumpal dan pembesaran kelenjar getah ening regional. Diagnosis yang tepat untuk An. G adalah

a. Pedikulosis kapitis b. Pedikulosis korporis c. Tinea korporis d. Kandidiasis korporis

(13)

e. Gray patch ringworm JAWABAN

a. Pedikulosis kapitis

PEMBAHASAN

Temuan klinis yang mendukung pedikulosis kapitis

 Gejala dominan awal adalah rasa gatal, terutama pada daerah oksiput dan temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala

 Setelah tergaruk, ditemukan erois, ekskoriasi dan infeksi sekunder, dapat ditemukan pus dan krusta

 Bila infeksi sekunder berat rambut akan bergumpal dan disebabkan oleh banyak pus dan krusta  Pada infeksi berat ditemukan pembesaran kelenjar getah bening regional

 Bau buku dapat ditemukan jika infeksi berat SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 135 67. Berikut ini pernyataan yang tepati mengenai Pediculus humanus kecuali

a. Mempunyai 2 mata b. Mempunyai 4 pasang kaki c. Jantan lebih kecil daripada betina d. Telur diletakkan di rambut

e. Telur yang di ujung rambut semakin matang

JAWABAN

b. Mempunyai 4 pasang kaki

(14)

Kutu ini mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan menjadi kemerahan jika telah menghisap darah. Terdapat 2 jenis dengan ukuran panjang 1,2-3,2 mm dan lebar lebih kurang ½ panjangnya, jantan lebih kecil dan jumlahnya lebih sedikit.

Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Telur diletakkan di sepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut yang ebrarti makin ke ujung terdapat telur yang lebih matang.

(15)

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 134 https://medlab.id/pediculus-humanus-capitis-kutu-kepala/

https://www.cdc.gov

68. Diagnosis pasti dari pedikulosis korporis adalah via a. Slit skin smear

b. Antigen-antibodi

(16)

d. PCR

e. Immunoassay JAWABAN

c. Ditemukan telur abu beriklat

PEMBAHASAN

Cara paling cepat, mudah, murah, dan noninvasif untuk diagnosis pedikulosis korporis adalah menemukan kutu dan telur. Pada pedikulosis korporis, telur ditemukan paling banyak pada daerah oksiput atau temporal. Telur berwarna abu-abu dan berkilat

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN

69. Tn D, 55 tahun merupakan seorang supir truk. Mengeluh gatal pada badan. Gatal terjadi intermitten. Karena pekerjaannya sebagai supir truk, Tn. D jarang mandi dan mencuci baju. Pada pemeriksaan fisik ditemukan bekas garukan pada badan. Ditemukan juga pembesaran kelenjar getah bening regional. Pada baju pasien ditemukan telur. Diagnosis yang tepat untuk Tn. D adalah

a. Pedikulosis korporis b. Pedikulosis kapitis c. Tinea korporis d. Tinea barbae e. Kandidiasi intertriginosa JAWABAN a. Pedikulosis korporis PEMBAHASAN Variabel Temuan

Anamnesis  Gatal pada tubuh

 Jarang mandi dan jarang ganti baju

Pemeriksaan fisik  Bekas garukan

 Pemebsaran kelenjar getah bening regional

(17)

Pemeriksaan penunjang  Ditemukan kutu dan telur pada serat kapas pakaian

Pedikulosis korporis, patogennya hidup di pakaian dan hanya berpindah ke tubuh manusia ketika menghisap darah. Oleh karena itu diagnosis pastinya ditegakkan ketika kutu dan telur ditemukan pada kapas dan pakaian

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 136 70. Etiologi dari pedikulosis pubis adalah

a. Phthitus pubis b. Trichosporus pubis c. Sarcaoptei pubis d. Pedikel pubis e. Scabies pubius JAWABAN a. Phthitus pubis PEMBAHASAN

Pedikulosis pubis dulu dianggap sebagai phititus pubis secara morfologi mirip dengan pediculus. Oleh karena itu dinamakan juga pediculus pubis tetapi karena morfologi keduanya berbeda Phititus pubis lebih kecil dan lebih pipih. Infeksi yang disibakan oleh Phititus pubis bernama pedikulosis pubis. SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 136

71. Pedikulosis pubis pada orang dewasa umumnya menular secara a. Seksual

b. Kontak dekat c. Vektor d. Pakaian

(18)

e. Droplet JAWABAN a. Seksual

PEMBAHASAN

Penyakit Ini menyerang orang dewasa da dapat digolongkan dalam Infeksi Menular Seksual, serta dapat pula menyerang jenggot dan kumis. Infeksi ini juga dapat terjadi pada anak-anak yaitu di alis dan di bulu mata. Pada anak dapat terjadi blepharitis. Selain itu, pada anak pedikulosis pubis dapat menyerang tepi batas rambut kepala.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 137 72. Nn. D, 16 tahun, adalah seorang siswi pesantren. Datang ke dokter dengan keluhan gatal pada tangan di malam hari. Gatal terjadi sejak 3 minggu SMRS. Pada pemeriksaan fisik nampak terowongan berwarna putih abu dan berkelok-kelok. Diagnosis pada Nn. D adalah

a. Scabies b. Tinea manus c. Kandidiasis manus d. Pitriasis manus e. Trichorosporofiton JAWABAN a. Scabies PEMBAHASAN

Temuan klinis yang mendukung scabies

Variabel Temuan

Anamnesis  Gatal pada malam hari karena aktivitas

tungau lebih aktif pada suhu lembab dan panas

 Terjadi pada kelompok manusia seperti keluarga, pesantren, asrama yang pada

(19)

penduduk

Pemeriksaan fisik  Adanya terowongan pada tempat

predileksi berwarna putih atau abu, berbentuk garis lurus atau berkelok dengan rata panjang 1 cm terowongan disertai papul dan vesikel

 Jika timbul infeksi sekunder ruam kulit menjadi polimorf

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 138 https://www.healthline.com/health/scabies

73. Pernyataan yang tepat mengenai infesi skabies, kecuali a. Ditularkan secara kontak langsung

b. Masa inkubasi 4-6 minggu

c. Jenis yang berat umumnya berskuama

d. Dapat ditularkan secara kontak tidak langsung e. Lebih umum pada pasien immunocompromised JAWABAN

(20)

PEMBAHASAN

Skabies dapat ditularkan secara kontak langsung maupun kontak tak langsung. Kontak langsung terjadi antara kontak kluit dengan kulit misalnya berjabat tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual. Kontak tak langsung terjadi lewat pakaian, handuk, seprei bantal dan sejenis. Masa inkubasi 4-6 minggu. Jenis yang berat menyebabkan skabies berkrusta yang dulu disebut pada pasien Norwegian scabies, biasanya terjadi pada pasien imunokompremais.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 137

74. Pewarnaan yang digunakan untuk mendiagnosis skabies adalah a. Hematoksilin eosin b. Giemsa c. Gram d. Inverted microscope e. Dark mode JAWABAN

Pemeriksaan penunjang pada skabies adalah

 Carilah mula-mula terowongan kemudian pada ujung yang terlihat papul atau vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan di atas sebuah objek lalu ditutup dan dilihat dengan mikroskop  Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas putih dilihat dengan

kaca pembesar

 Dengan membuat bopsi irian, lesi dijepit dengan dua jari kemudian dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop cahaya

(21)

PEMBAHASAN SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 139

Molecular characteristics and serodiagnostic potential of chitinase-like protein from Sarcoptes scabiei - Scientific Figure on ResearchGate. Available from: https://www.researchgate.net/figure/Hematoxylin-and-eosin-H-E-staining-of-Sscabiei-infected-rabbit-skin-A-and-B-S_fig4_319913060 [accessed 4 Aug, 2020]

75. Berikut ini yang BUKAN tatalaksana untuk skabies adalah a. Sulfur presipitatum

b. Emulsi benzyl benzoasas c. Gamma benzene heksa klorida d. Bromatiton

e. Permetrin JAWABAN d. Bromatiton

PEMBAHASAN

Tatalaksana untuk skabies

(22)

 Emulsi benzyl benzoas 20-25% efektif terhadap semua sadium, diberikan setiap malam selama 3 hari

 Gama benzene heksa klorida 1% dalam krim atau losio, efektif untuk semua stadium

 Krotamiton 10% dalam krim atau losio juga obat pilihan karena dapat menjadi antiskabies dan anti gatal

 Permetrin 5% efektivitas bagus, diberikan selama 8-10 jam kemudian dibilas. Tidak bole diberikan pada bayi di bawah umur 2 bulan

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 140 TRYOUT 4  Dermatosis 4  Dermatitis 9  Alopecia 4  Vitiligo 3  Rosacaea 2  Basalioma 3 JAWABAN

76. Seorang ibu hamil anak pertama dengan usia 25 tahun datang dengan keluhan bercak-bercak merah pada perunya. Pada pemeriksaan fisik nampak papul urtikaria dan plak pada abdomen. Pada inspeksi didapatkan gambaran

Diagnosis yang tepat untuk ibu tersebut adalah a. Polymofrphic eruption of pregnancy (PEP)

(23)

b. Atopic dermatitis c. Tinea umbilika

d. Atopic eruption of pregnancy e. Kandidiasis gravida

PEMBAHASAN

Temuan klinis yang mendukung PEP

Variabel Temuan

Anamanesis  Terjadi pada saat hamil, paling sering pada

primigravida

 Keluhan bercak-bercak merah pada perut (paling banyak) walaupun dapat terjadi pada bagian lain

Pemeriksaan fisik  Papul urtikaria dan plak, dapat menjadi

polmorf

 Terlihat nyata di bagian abdomen  Berdekatan dengan striae distanasae

dinding abdomen

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 154

http://www.pcds.org.uk/clinical-guidance/polymorphous-eruption-of-pregnancy-syn.-pruritic-urticarial-papules-and-pla

77. Tatalaksana pada polymorphic eruption of pregnancy adalah a. Kortikosterioid topikal

b. Kortikosteroid oral jangka panjang c. Antihistamin topikal

d. Krim lanolin

e. Reassurance dan edukasi JAWABAN

a. Kortikosterioid topikal PEMBAHASAN

(24)

Kebanyakan kelaian kulit dapat dikontrol dengan pemberian topikal krim kortikosteroid dengan emolien. Sekitar seperempat pasien dengan kasus yang lebih sulit membutuhkan antihistamin oral seperti

klorfeinramin maleat dan 9% membutuhkan kortikosteroid sistemik jangka pendek 20-30 mg/hari. Selain itu terpai UVB dapat juga memberikan hasil yang memuaskan.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 154

78. Ny D, 30 tahun, sedang hamil dan datang ke dokter dengan keluhan bercak kemerahan pada badan dan tangan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kemerahan eksematosa. Anamnesis lebih lanjut

menemukn bahwa pasien memiliki riwayat atopi. Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah a. Polymofrphic eruption of pregnancy (PEP)

b. Dermatitis kontak c. Tinea umbilika

d. Atopic eruption of pregnancy e. Kandidiasis gravida

JAWABAN

d. Atopic eruption of pregnancy

PEMBAHASAN

Atopic eruption of pregnancy muncul umumnya pada pasien gravid dengan riwayat atopi yang jelas. Manifestasi klinis umumnya sama seperti dermatitis atopi pada umumnya. Manifestasinya dapat bertipe eksematosa atau prurigo. Keluhan dimulai pada awal kehamilan dan umumnya mengenai bagian badan dan ekstremitas walau dapat terjadi pada semua bagian tubuh.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 155 79. Tatalaksana pada intrahepatic cholestasis of pregnancy adalah dengan

a. Ursodeoksikolik 15 mg/kgBB/hari b. Propanolol 10 mg/kgBB/hari c. Okreotide 25 mg/kgBB/hari d. Cetirizine 10 mg/kgBB/hari

(25)

e. Somatostain 15 mg/kgBB/hari JAWABAN

a. Ursodeoksikolik 15 mg/kgBB/hari

PEMBAHASAN

Pengobatan pada intrahepatic cholestasis of pregnancy adalah dengan menggunakan asam

ursodeoksikolik 15 mg/kgbb.hari. Pengobatan ini dapat menurunkan angka kematian janin dan dapat mengontrol gatal yangterjadi pada ibu. Terapi ini bekerja dengan memperbaiki abnromalitas biokimia yang terjadi.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 155

80. Tn D, 35 tahun adalah pekerja di pabrik kimia. Datang dengan keluhan kemerahan dan nyeri pada tangan setelah tangannya terkena asam di pabrik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kemerahan pada tangan berbatas tgas dan asimetris. Diagnosis untuk Tn. D adalah

a. Dermatitis kontak iritan akut b. Dermatitis atopic

c. Dermatitis kontak alergi akut d. Dermatitis kontak alergi kronis e. Neurodermatitis

JAWABAN

a. Dermatitis kontak iritan akut PEMBAHASAN

Penyebab dermatitis kontak iritan akut adalah iritan kuat misalnya larutan asam seperti asam sulfat dan asama hidrkolorid atau basa kuat seperti natrium hidroksida. Reaksi terjadi setelah kecelakaan di tempat kerja dan reaksi segera timbul. Intensitas eaksi biasanya sebanding dengan konsentrasi dan lama

paparan dari zat kimia. Kulit terasa pedih, panas, terbakar, dan keluhan lain berupa eritema, edema dan bula, jika dalam dapat terjadi nekrosis.

SUMBER

(26)

81. Interleukin yang terlibat pada dermatitis kontak iritan adalah a. IL-1 b. IL-3 c. IL-4 d. IL-6 e. IL-7 JAWABAN a. IL-1 PEMBAHASAN

Diasilgliserida dan messangers lain menstimulasi ekspresi den dan sintasi protein seperti Interleukin 1 dan granulocytes macrophage colony stimulating factor. IL-1 mengaktifkan sel T helper untuk

mengeluarkan IL-2 yang mengakibatkan stimulasi autokrim dan proliferasi sel tersebut.

SUMBER

(27)

https://www.hindawi.com/journals/mi/2013/916497/ 82. Berikut ini prinsip tatalaksana dalam kusta, kecuali a. Eradikasi infeksi

b. Cegah dan obati reaksi kusta c. Turunkan risiko kerusakan saraf d. Rehabilitasi pasien

e. Cegah kecanduan obat JAWABAN

e. Cegah kecanduan obat

PEMBAHASAN

Berikut ini prinsip tatalaksana dari kusta

 Eradikasi infeksi dengan terapi antilepra  Cegah dan terapi reaksi

 Turunkan risiko kerusakan saraf

 Edukasi pasien mengenai neuropati dan anestesi  Terapi komplikasi dari kerusakan saraf

 Rehabilitasi pasien SUMBER

Fitzpatrick Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Halaman 670

83. Ny D, 34 tahun adalah penjual sate keliling. Datang dengan keluhan gatal pada kedua kaki. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya bercak eritematosa berbatas tegas seperti bentukan karet sandal. Pada inspeksi juga didapatkan edema papulovesikel, vesikel, dan bula. Diagnosis yang tepat untuk ny. D adalah

a. Dermatitis atopi

b. Dermatitis kontak alergi c. Dermatitis kontak iritan

(28)

d. Dermatitis hebefrenik e. Eritoderma

JAWABAN

b. Dermatitis kontak alergi PEMBAHASAN

Gejala klinis dermatitis kontak iritan biasanya pasien datang dengan gatal. Kelainan kulit ebrgantung pada tingkat keparahan dan lokasi dermatitisnya. Pada stadium akut dimulai dengan bercak eritematosa berbatas tegas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau dapat pecah menyebabkan erosi dan eksudasi.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 163 https://calgaryguide.ucalgary.ca/allergic-contact-dermatitis-pathogenesis-and-clinical-findings/

(29)

84. Komplikasi yang dapat muncul dari kusta adalah a. Kecanduan obat

b. Meningitis c. Encephalitis d. Sistitis

e. Squamous cell carcinoma

JAWABAN

e. Squamous cell carcinoma PEMBAHASAN

Invasif karsinoma sel squamous dapat muncul dari ulkus neurotrofik pada ekstermitas bawah. Tumor ini dapat muncul dari kusta, dan umumnya bersifat malignant grading rendah (low grade malignant) namun dapat melakukan metastasis ke limfonodi sekitar dan dapat menyebabkan kematian.

SUMBER

Fitzpatrick Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Halaman 669 85. Tatalaksana pada Reaksi Lepra tipe dua adalah

a. Predinsone 60 mg b. Loratadine 1x 10 mg c. Amoxicillin 3x500 mg d. Metronidazole 2x2 tab e. Clotrimazole 1x1 tab JAWABAN a. Prednisone 40-60 mg PEMBAHASAN

(30)

Tatalaksana reaksi lepra tipe 2 umumnya sama dengan reaksi lepra tipe 1. Prednisone diberikan 40-60 mg per hari kemudian dosisnya dilakukan tapering. Prednisone umumnya diberikan jika terdaapat neuritis, lesi ulkus. Unutk reaksi tipe 2 juga dapat diberikan thalidomine 100-300 mg per hari SUMBER

Fitzpatrick Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Halaman 669

86. Tn. D, 50 tahun datang dengan bercak-bercak di tangan dan badan. Bercak tersebut dikeluhkan pasien tidak terasa saat disentuh. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan slit skin smears untuk mendiagnosis pasien, specimen harus di ambil dari

a. Lokasi lesi + daun telinga b. Lokasi lesi

c. Ujung jari d. Ujung kaki e. Paha dalam JAWABAN

a. Lokasi lesi + telinga luar

PEMBAHASAN

Spesimen diambil dari kedua daun telinga dan dua lokasi lesi. Terkadang pemeriksaan dapat negatif pada tipe lepra pausibasiler dan kasus-kasus yang terobati, atau beberapa kasus dimana pemeriksaan dilakukan oleh operator dan ahli yang tidak berpengalaman

SUMBER

Fitzpatrick Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Halaman 669

87. Seoarang bayi, 1 tahun datang dengan kemerah-merahan pada pipi. Merah pada pipi sudah berlangsung 1 bulan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan macula eritematus yang eksudatif, erosif, dan ekskoriasi. Pada inspeksi ditemukan gambaran sebagai berikut

(31)

Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah a. Dermatitis atopi

b. Dermatitis kontak iritan c. Dermatitis kontak alergi d. Impetigo krustosa e. Impetigo bullosa JAWABAN

a. Dermatitis atopi

PEMBAHASAN

Dermatitis atopi sering muncul pada usia bayi. Dermatitis atopi (DA) ini disebut DA fase infantile.

Predileksi utama di wajah diikuti kedua pipi dan tersebar simetris. Lesi dapat meluas ke dahi, kulit kepala, telinga, leher, pergelangan tangan, dan tungkai terutama di bagian volar atau fleksor. Gambaran klinis pada fase ini mirip dengan dermatitis akut, eksudatif, erosi, dan ekskoriasi. Karena gatal dan garukan lesi mudah mengalami infeksi sekunder.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 174 https://pedclerk.bsd.uchicago.edu/page/atopic-dermatitis-eczema

(32)

a. London b. Hanifin –Rajka c. Child Pugh d. Madrin e. Centor score JAWABAN b. Hanifin –Rajka PEMBAHASAN

Kriteria Hanifin-Rajka digunakan untuk diagnosis dermatitis atopic. Harus memenuhi 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor.

SUMBER

(33)

89. Pada seorang pasien yang dicurigai menderita kusta, dokter melakukan pemeriksaan slit skin smears. Pewarnaan yang digunakan pada sediaan tersebut adalah

a. Ziehl –Neelsen b. Giemsa c. Sudan black d. Kongo red e. Gram JAWABAN a. Ziehl –Neelsen PEMBAHASAN

Pada pasien kusta dilakukan pemeriksaan slit skin smears ynag itu dilakukanya sebuah insisi dan kemudian lokasi insisi tersebut diambil dan dijadikan sediaan. Sediaan tersebut kemudian diwarnai dengan pemeriksaan Ziehl-Neelsen.

SUMBER

Fitzpatrick Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Halaman 669 90. Berikut ini yang BUKAN penyebab dari alopesi sikatrikal sekunder a. Folikulitis b. Tinea kapitis c. Herpes zoster d. Treponema pallidum e. Diabetes melitus JAWABAN e. Diabetes melitus PEMBAHASAN

(34)

 Penyakit bakteri seperti folikulitis, terjadi kerusakan foikel dan timbul jaringan fibrotic  Penyakit jamur seperti tinea kapitis bentuk kerion dan favus

 Penyakit virus herpes zoster yang mengenai cabang optalmik nervus trigemius

 Dermatosis seperti psoriasis, pitriasis, amiantasea, kelainan bulosa, epidermolisis bulosa dan pemphigoid sikatrikal

 Infeksi treponema pallidum yang menyebabkan kerontokan rambut adalah sifilis stadium 2 dan 3. Gambarna klasik kebotakan irregular seperti moth eaten di kulit, kepala, alis, dan janggut.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 363

91. Seorang pasien, 25 tahun, datang dengan keluhan rambut rontok. Rambut rontok terjadi sejak 1 minggu yang lalu. Dari anamnesis pasien mengaku sempat demam tinggi akibat sakit demam tifoid sekitar 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan penunang ditemukan rambut telogen kering, ujung membulat warna putih. Secara mikroskopik terlihat seperti gada tanpa pigmen dan zoma keratogenus. Diagnosis klinis untuk pasien ini adalah

a. Alopecia areata

b. Evlufium pasca febris akut c. Alopecia adrenergic d. Efluvium telogen psikik e. Vitiligo

JAWABAN

b. Evlufium pasca febris akut PEMBAHASAN

Biasanya setelah penyakit yang disetai panas yang tinggi di atas 39 derajat celcius, misalnya penumoniae atau tifus. Kerontokan rambut paska demam akan terjadi 2-5 bulan setelah sakit. Demam melalui pirogen endogen kronik (interleukin 1 alpha atau beta, faktor tumor nekrosis atau interferon alpha) secara langsung mempengaruhi prolifersi sel matriks folikel

SUMBER

(35)

92. Nn. D, 20 tahun, datang dengan keluhan rambut rontok. Rambut rontok terjadi sekitar 2 minggu lalu. Nn. D mengaku sedang menderita penyakit kanker dan sedang menjalani radiasi. Diagnosis untuk Nn. D adalah

a. Kerontokan rambut anagen b. Efluvium telogen kronik c. Alopecia radiate

d. Alopecia metabolika e. Tinea korporis JAWABAN

a. Kerontokan rambut anagen

PEMBAHASAN

Kerontokan rambut anagen disebabkan oleh pengaruh radiasi atau obat. Pertumbahan rambut terjadi pada matriks. Proliferasi sel akan menyebabkan pertumbuhan batang rambut 0,3 – 0,5 mm/hari, jadi kira-kria 1-1,5 cm per bualn. Rambuat anagek akan tumbuh dalam waktu 2-7 tahun untuk rambut kepala. Efek radioterapi pada folikel rambut tergantung pada dosis. Dosis 300-1000 rad dapat menimulkan kerontokan. Apabila dosis rendah 200-300 rad foliel akan segera membaik.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 365

93. Seorang wanita, 45 tahun, datang ke dokter akibat bercak-bercak putih pada tubuhnya. Bercak tersebut sudah muncul sejak 2 tahun lalu, tidak gatal dan tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik ditemukan macula putih susu homogeny berbatas tegas. Pada inspeksi ditemukan gambaran sebagai berikut

(36)

Diagnosis untuk pasien tersebut adalah a. Vitiligo b. Tinea versikolor c. Pitriasis versikolor d. Tinea kruris e. Kandidiasis manus JAWABAN a. Vitiligo PEMBAHASAN

Vitiligo adalah sebuah dpigmentasi kronis yang dapat ditandai dengan macula putih susu homogeny berbatas tegas. Lesi dapat muncul di mana saja, tapi umumnya di daerah peregangan dan tekanan seperti lutut, siku, punggung tangna, dan jari-jari. Kebanyakan pasien memiliki gambarna segmental berupa lesi tunggal yang khas, namun juga dapat menepatai dua atau lebih segmen satu sisi. Daerah yang paling sering tekena adalah wajah, aksila, umbilikus, putting susu, dan inguinal.

SUMBER

(37)

Sumber Gambar : James Heilman, MD

94. Pemeriksaan histopatologi pada vitiligo menunjukkan a. Malassezia spp. b. Tinea M. c. Depigmentasi akut d. Hilangnya melanin e. Penumpukan promieolosit JAWABAN d. Hilangnya melanin PEMBAHASAN

Tanda spesifik dari vitiligo adalah hilangnya melanin dan melanosit. Pemeriksaan histopatologi diwarnai dengan Fontana Masson atau DOPA dengan menggunakan mikroskop electron terlihat pada bagian pinggir macula hipopigmentasi, melanosit dengan inti piknotik dan sitoplasma bervakuol. Kelainan juga dijumpai pada keratinosit dengan adanya vakulo sitoplasmik dan amteri granular yang diperkirakan berasal dari sitoplasma keratinosit yang berubah. Kelainan ditemui terutama pada kulit yang tampak normal, yang berdekatan dengan lesi dan jrang di daerah lesi. Perubahan degenratif juga dijumpai pada kelenjar keringat dan nerve ending rasarf perifer, serta dilatasi endoplasmic reticulum.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 355 95. Berikut ini faktor pencetus dari vitiligo, kecuali

a. Genetik

b. Tekanan psikologis c. Diabetes melitus d. Halo nevus

e. Anemia defisiensi besi JAWABAN

(38)

PEMBAHASAN

Faktor-faktor pencetus endogen dari vitiligo

 Faktor genetic, sebanyak 18-36% memiliki pola familial

 Tekanan emosional berat, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, perceraian, masalah sekolah, perpindahan sekolah atau kota

 Penyakit internal seperti tiroid, anemia pernisiosa, diabetes melitus  Penyakit kulit seperti halo nevus

Faktor eksogen

 Sekitar 40% pasien vitilio diawali dengan trauma fisik yang dialami seperti trauma, benturan, laserasi, luka bakar. Mekanisme Koebner mendasari peristiwa ini

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 354

96. Seorang wanita, 35 tahun, datang dengan keluhan kemerahan pada wajah. Kemerahan muncul sejak 2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritema, telangiectasia, papul, edema dan pustule. Papul kemerahan dan tidak nyeri. Pada inspeksi ditemukan gambaran sebagai berikut

Diagnosis yang tepat untuk wanita di atas adalah a. Rosasea

b. Akne kongloblata c. Dermatitis atope d. Dermatitis seboroik e. SLE

(39)

JAWABAN a. Rosasea

PEMBAHASAN

Gejala utama rosasea adalah eritema, telangiektesia, papul, edema, dan pustule. Komedo tidak ditemukan, dan jika ada umumnya terjadi bersamaan dengan akne. Adana eritema dan telangiectasia adalah tanda khas dari rosasea. Papul kemerahan pada rosasea tidak nyeri, berbeda dengan acne vulgaris, dan hemisferikal.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 295 97. Berikut ini yang BUKAN temuan histopatologis dari rosasea

a. Ektasia vaskular b. Edema derpis

c. Disorganisasi jaringan konektif dermis d. Solar elastosis

e. Helistosis JAWABAN e. Helistosis

PEMBAHASAN

Gambaran histopatologi rosasea khas namun tidak patgonomonik. Umumnya ditemukan  Ekstasia vaskular

 Edema dermis

 Disorganisasi jaringan konektif dermas  Solar elastosis

Derajat peradangan bergantung pada kondisi dan stadium lesi. Sel radang limfosit dan histiosit dan bahkan sel raksasa pada dermis dan perivascular, sel plasma dan sel mast juga dapat terlihat. Pada pustule sering ditemukan sel PMN sekitar folikel.

(40)

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 296 98. Seorang laki-laki 45 tahun, datang dengan keluhan luka pada wajah sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ulkus dengan tepi berbentuk papul berkilat seperti mutiara dan jaringan bawah kulit yang rusak. Pada inspeksi ditemukan gambaran sebagai berikut

Diagnosis untuk pasien tersebut adalah a. Basalioma b. Ulkus fasialis c. Trauma fasialis d. SCC e. Makula rodent JAWABAN a. Basalioma PEMBAHASAN

Karsinoma sel basal kadang disebut basalioma dan ulkus rodent. Adalah tumor ganas kulit, bersifat destruktif, invasi setempat, serta sangat jarang metastasis. Pada tipe nodulo ulseratif (seperti pada soal

(41)

di atsa) ditemukan nodus menimbul, memebsar, permukaan menjadi tidak rata dan menjadi ulkus. Ulkus muncul dengan tepi berbentuk papul beriklat seperti mutiara yang disebut sebagai pearly border. Kerusakan jaringan dapat sangat dalam hingga sampai tulang.

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 269 abdelhamiddermatlas.com/show.php?id=2000

99. Pada basalioma tipe nodulo ulseratif, temuan histopatologis yang umum adalah a. Sel basaloid seperti palisade

b. Sel basaloid seperti tunas c. Sel tumor seperti pita tipis d. Sel tumor seperti pita panjang e. Sel tumor fibrosis

JAWABAN

a. Sel basaloid seperti palisade

PEMBAHASAN

Gambaran histopatologis pada basalioma

Jenis Temuan

Nodulo ulseratif Masa tumor berupa pulau sel basaloid terusun seperti pagar (palisade)

Superfisial Sel tumor seperti tunas atau proliferasi irregular di bawha epidermis

Morfea Sel tumor seperit pita di dalam stroma fibrosis

Fibroepitelioma Sel tumor tersusun seperti pita yang tipis, bercabang, panjang, dan saling berhubungan dalam stroma fibrosis

SUMBER

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN UNIVERSITAS INDONESIA EDISI TUJUH HALAMAN 270 100. Tatalaksana untuk basalioma adalah bedah scalpel dengan irisan di luar batas tumor minimal

(42)

a. 4 mm b. 1 mm c. 0,5 mm d. 2 mm e. 3 mm JAWABAN a. 4 mm PEMBAHASAN Tatalaksana basalioma

 Bedah scalpel dengan irisan minimal 4 mm di luar batas tumor  Bedah beku pada tumor yang berbatas jelas

 Bedah listrik pada tumor yang kecil dan berbatas jelas  Bedah laser

 Bedah Mohs pada basiloma dengan batas tidak jelas atau mudah rekurens  Radioterapi jika pasien menolak atau tidak dapat dioperasi

 Krim imiquimod 5% setiap hari atau 5 hari/minggu selama 12 minggu SUMBER

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme Koping terhadap Motivasi Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas I Rakit Tahun 2016”.

[r]

berprestasi terhadap kinerja guru tersebut sebesar 57%, sedangkan sisanya sebesar 43% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hasil penelitian

Bahwa ketika kita berbicara tentang kasus-kasus seperti itu sama saja kita berbicara tentang dosa, jadi perceraian yang ada di desa bonto cinde ketika memandang kisah

Selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis, penyakit batu ginjal perlu didukung dengan pemeriksaan radiologik, laboratorium, dan

Galtung telah mengembangkan beberapa teori yang berpengaruh, seperti perbedaan perdamaian negatif dan positif, kekerasan struktural, teori tentang konflik dan resolusi konflik,

Faktor risiko dengan kekuatan hubungan dari yang terbesar ke yang terkecil terhadap kematian pasien sirosis hati adalah koma hepatikum, syok septik, ensefalopati

View ke tapak berbicara tentang bagaimana pengunjung perpustakaan yang baru pertama kali datang ke kawasan Fakultas Teknik, dapat dengan mudah menemukan letak