• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh :

Sas Wahid Hamzah 2507100054

Artificial Immune System untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem

(2)
(3)

Fungsi Objektif

• Minimasi Jumlah Kendaraan • Minimasi Jarak

Konstrain

• Semua rute berawal dan berakhir pada depot pusat. • Setiap titik customer hanya dikunjungi sekali

• Demand yang akan dipenuhi oleh kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas.

• Waktu perjalanan tidak melebihi yang ditentukan. • Konstrain time windows.

• Semua customer dilayani

(4)

Batasan

• Data Sets Solomon

• Komputasi dengan MATLAB

Asumsi

• Kendaraan semuanya memiliki kapasitas yang sama • Hanya terdapat satu depot

• Hard time windows

• Jarak Euclidean dan simetris

• Satu unit jarak sama dengan satu unit waktu

(5)

Pendahuluan

Artificial Immune System

“Sistem komputasi yang terinspirasi dari imunologi teoretik yang mengamati fungsi, prinsip, dan mekanisme kekebalan tubuh

vertebrata yang diaplikasikan untuk

(6)

Pendahuluan

Alasan Pemilihan AIS

• Relatif baru (untuk kasus optimasi mulai populer pada 2002)

• Telah sukses diaplikasikan pada beberapa problem seperti : flow shop scheduling problem, job shop

scheduling problem, travelling salesman problem, resource constraint project scheduling problem, dan economic dispatch

(7)

Pendahuluan

(8)

Pendahuluan

(9)
(10)

Tinjauan Pustaka

ALGORITMA EKSAK • Branch & Bound

• Branch & Price • Branch & Cut

• Column Generation • Lagrangian Relaxation METAHEURISTIK • Tabu Search • Genetic Algorithm • Simulated Annealing • Ant Colony System

(11)

Tinjauan Pustaka

Posisi Penelitian

AIS untuk TSP (de Castro dan Von Zuben, 2002)

AIS untuk VRP

(Xu Jiangang, 2009)

(12)

Algoritma Usulan

Route Construction

Route Minimization

Prosedur Ejection Pool

(Lim and Zhang, 2007)

Solomon Insertion Heuristics I1

(Solomon, 1987)

Distance Improvement

(13)

Metode Encoding

• Yaitu integer encoding, suatu angka merepresentasikan nomer customer, dengan angka 1 adalah depot.

Contoh

:

(14)

Solomon Insertion

Diusulkan oleh Marius M. Solomon (1987) 1.Diawali dengan membuat seed route,

Contoh Seed route = [ 1 – 6 – 1 ]

• Seed customer dapat dipilih, baik customer yang :

 Memiliki jarak terjauh dari depot, atau

 Customer dengan earliest due date

*1 = depot

Seed Customer

(15)

Solomon Insertion

2.Identifikasilah letak insersi untuk seluruh customer yang belum masuk ke rute, dengan syarat bahwa letak insersi tersebut adalah feasible

Taruhlah

sebagai rute sekarang, dengan : υ0 = depot,

(16)

Solomon Insertion

3. Hitung posisi insersi terbaik, yakni

dengan syarat bahwa insersi u diantara 2 node

yakni υq dan υq+1 adalah feasible, u adalah

(17)

Solomon Insertion

• Kriteria c1 dihitung dengan cara

= waktu mulai pelayanan di node j setelah dilakukan insersi

= waktu mulai pelayanan di node j sebelum dilakukan insersi

= jarak node i ke unrouted customer = jarak unrouted customer ke node j = jarak node i ke node j

(18)

Solomon Insertion

4. Apabila nilai c1* sudah dihitung untuk setiap

customer, maka hitung nilai c2 untuk setiap

customer yang memiliki nilai c1* . (Customer

yang tidak bisa di-insersi di ruang manapun,

maka tidak memiliki nilai c1 dan demikian tidak

memiliki nilai c1* dan c2 )

(19)

Solomon Insertion

5. Pilihlah customer yang memiliki nilai c2 paling

maksimum untuk di-insert-kan. Insert customer tersebut ke dalam rute yang sedang dibentuk,

sesuai dengan posisi terbaiknya yang

(20)

Solomon Insertion

6. Apabila rute yang sedang dibangun sudah tak lagi bisa dilakukan insersi, maka buatlah rute baru (seed route), dan ulangi algoritma

7. Apabila semua customer telah berada dalam rute (tidak ada yang tidak terlayani), maka hentikan proses, dan lanjutkan ke phase selanjutnya.

(21)

Prosedur Ejection Pool

Diusulkan oleh Lim dan Zhang (2007)

• Hapuslah beberapa rute dengan jumlah customer sedikit

• Masukkan customer – customer tersebut ke dalam ejection pool (EP) • Selama EP masih berisi customer dan iterasi kurang dari iterasi

maksimum, lakukan langkah berikut : • Pilih salah satu customer u dari EP

• Tentukan posisi insersi u pada rute eksisting

• Hapus u dari EP dan masukkan u pada rute target • Apabila rute target tidak feasible, maka

Ambil salah satu customer dari rute tersebut dan masukkan ke dalam EP

Lakukan exchange, relocate, 2-Opt, Or-Opt, Cross Exchange. • Akhir iterasi

(22)

Algoritma Usulan

START

Solusi inisial, data koordinat kota, demand, waktu pelayanan, due date, waktu paling awal pelayanan, kapasitas kendaraan,

jumlah kendaraan maksimal

Urutkan solusi – solusi berdasarkan nilai objektif yakni total jarak

Berikan rangking, yakni rangking pertama merupakan solusi dengan total jarak terpendek, dan seterusnya

Ambil beberapa solusi terbaik berdasrkan peringkat

Lakukan cloning berdasarkan peringkat solusi yang bersangkutan

(23)

Perbandingan

Hasil yang dari algoritma yang diusulkan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada paper :

Vehicle Routing Problem with Time Windows and a Limited Number of Vehicles dalam European Journal of

(24)

Perbandingan

No Hal Tabu Search dengan Nested 2 Phase Artificial Immune System

1 Jumlah Fase 2 fase terkurung 2 fase terpisah 2

Metode

Pembentukan Rute

Tabu Search

Solomon Insertion & Prosedur Ejection

Pool

3 Metode Improvement Tabu Search Artificial Immune System 4 Local Search Relocate dan Exchange

Relocate, Exchange, 2-Opt, Or-Opt, 2-Swap, Re-insertion 5 Subyek Local Search

Rute yang sedang dibangun dan

Holding List

Sebuah rute, atau 2 rute yang berbeda

(25)

Hasil

• Untuk 25 Customer dengan Gap Terkecil

Kendaraan Jarak Kendaraan Jarak

C101 3 191.3 3 191.8 0.27 C102 3 190.3 3 190.7 0.23 C103 3 190.3 3 190.7 0.23 C104 3 186.9 3 187.4 0.29 C105 3 191.3 3 191.8 0.27 C106 3 191.3 3 191.8 0.27 C107 3 191.3 3 191.8 0.27 C108 3 191.3 3 191.8 0.27 C109 3 191.3 3 191.8 0.27 Gap (%) Type Problem

Solusi Optimal (Eksak) Immune System

(26)

Hasil

• Untuk 25 Customer dengan Gap Terbesar

Kendaraan Jarak Kendaraan Jarak

R201 4 463.3 3 479.9 3.59 R202 4 410.5 4 412.2 0.41 R203 3 391.4 2 411.0 5.00 R204 2 355.0 2 386.1 8.76 R205 3 393.0 3 408.8 4.02 R206 3 374.4 2 387.5 3.49 R207 3 361.6 2 378.7 4.74 R208 1 328.2 1 331.8 1.10 R209 2 370.7 2 376.8 1.64 R210 3 404.6 2 425.6 5.18 R211 2 350.9 2 365.0 4.01 Gap (%) Type Problem

Solusi Optimal (Eksak) Immune System

(27)

Hasil

• Untuk 100 Customer dengan Gap Terkecil

Kendaraan Jarak Kendaraan Jarak

C201 3 591.56 3 591.56 0.00 C202 3 619.36 3 630.08 1.73 C203 3 604.01 3 608.35 0.72 C204 3 644.23 3 591.56 -8.18 C205 3 601.43 3 588.88 -2.09 C206 3 588.88 3 612.54 4.02 C207 3 608.94 3 608.16 -0.13 C208 3 591.83 3 613.75 3.70 Gap (%) Type Problem

Solusi Acuan Immune System

(28)

Hasil

• Untuk 100 Customer dengan Gap Terbesar

Kendaraan Jarak Kendaraan Jarak

RC201 4 1468.46 4 1648.7 12.27 RC202 4 1222.69 4 1649.0 34.87 RC203 3 1171.88 3 1280.7 9.29 RC204 3 839.32 3 1031.6 22.91 RC205 4 1338.70 4 1642.8 22.72 RC206 3 1201.27 3 1436.1 19.55 RC207 3 1139.48 3 1453.6 27.57 RC208 3 985.60 3 1113.8 13.01 Gap (%) Type Problem

Solusi Acuan Immune System

(29)

Analisis

Faktor Penyebab Buruknya Performansi

1. Pengurangan Kendaraan seringkali menyebabkan jarak menjadi lebih buruk

2. Solusi yang masuk ke AIS seringkali hanya berjumlah satu

3. Jumlah kendaraan yang tidak boleh bertambah membatasi gerak solusi

(30)

AIS kompetitif untuk problem dengan skala kecil (customer sebanyak 25)

1

2

3

AIS efektif menyelesaikan problem untuk tipe customer yang terletak secara tercluster.

Performa AIS banyak dipengaruhi oleh

inisialisasi dan mutasi (local Search)

(31)

Modifikasi algoritma untuk bisa menghasilkan solusi dengan diversitas yang bagus (lolos dari local optima)

1

2

3 Menggunakan data set yang lebih besar

Saran

Modifikasi algoritma dengan melibatkan bagian lain dari sistem imunitas, seperti network theory, negative selection

(32)

T E R I M A

K A S I H

Gambar

Tabu Search

Referensi

Dokumen terkait

Menjawab pertanyaan yang diberikan. Memberikan tugas sebagai sarana berlatih dan evaluasi diri kepada mahasiswa. Mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan arahan dosen,

Dalam rangka melaksanakan kegiatan perumusan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta dukungan urusan tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Badan

Nilai eksperimen postest memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan nilai postest kontrol karena kelas eksperimen memiliki metode pembelajaran baru yaitu

Dengan adanya perancangan buku ilustrasi tentang mendukung dan mengapresiasi musisi indie lokal di Indonesia yang telah penulis rancang melalui analisis pada

Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan. Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya

• Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data2. • Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang

Sedangkan tujuan khusus untuk mengetahui variabel lingkungan dalam rumah (B3, jenis atap, jenis lantai, jenis dinding, sumber penerangan, bahan bakar memasak, kepadatan

Beberapa orang seperti keluarga dan teman- teman terdekat melati mengetahui bahwa melati melakukan kegiatan sampingan menjadi model fotografi, namun melati