• Tidak ada hasil yang ditemukan

MetodeLelaranUntukMenyelesaikanSPL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MetodeLelaranUntukMenyelesaikanSPL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Lelaran Untuk Menyelesaikan SPL

• Metode eliminasi Gauss melibatkan banyak galat pembulatan. Galat

pembulatan yang terjadi pada eliminasi Gauss dapat menyebabkan

solusi yang diperoleh “jauh” dari solusi sebenarnya.

• Gagasan metoda lelaran pada pencarian akar persamaan nirlanjar

dapat juga diterapkan untuk menyelesaikan SPL.

dapat juga diterapkan untuk menyelesaikan SPL.

• Dengan metode lelaran, galat pembulatan dapat diperkecil, karena

kita dapat meneruskan lelaran sampai solusinya seteliti mungkin,

sesuai dengan batas galat yang kita perbolehkan.

(2)

• Jika metode eliminasi Gauss dan variasi-variasinya serta

metode dekomposisi LU dinamakan metode langsung (direct)

-karena solusi SPL diperoleh tanpa

lelaran-• maka metode lelaran dinamakan metode tidak langsung

(indirect) atau metode iteratif.

• Tinjau kembali sistem persamaan lanjar

a

11 111

x

1

+ a

1212 2

x

2

+ .... + a

1n n1n

x

n

= b

11

a

21

x

1

+ a

22

x

2

+ .... + a

2n

x

n

= b

2

:

:

a

n1

x

1

+ a

n2

x

2

+ .... + a

nn

x

n

= b

n

• Dengan syarat a

kk

0, k = 1, 2, ..., n, maka persamaan

(3)

x

1 (k+1)

=

( ) 11 1 2 12 1

....

a

x

a

x

a

b

k

n n k

x

2(k+1)

=

( ) ( ) ( ) 22 2 3 23 1 21 2

....

a

x

a

x

a

x

a

b

k

k

n n k

M

M

x

n (k+1)

=

( ) ( ) ( ) nn k n nn k n k n n

a

x

a

x

a

x

a

b

1 1

2 2

....

1 1

dengan k = 0, 1, 2, …

(4)

Lelaran dimulai dengan memberikan tebakan awal untuk x,

=

) 0 ( ) 0 ( 2 ) 0 ( 1 0 n

x

x

x

x

M

Sebagai kondisi berhenti lelarannya, dapat digunakan pendekatan galat relatif

( +1) ( )

k k

x

x

( ) ( ) ( 1) 1 + +

k i k i k i

x

x

x

<

ε

untuk semua i = 1, 2, 3, …., n

Syarat cukup agar lelarannya konvergen adalah sistem dominan secara

diagonal:

| a

ii

| >

≠ = n i j j ij

a

, 1

, i = 1, 2, 3, …, n

(5)

Sebagai contoh, SPL berikut

3x

1

+ x

2

- x

3

= 1

2x

1

+ 4x

2

+ x

3

= 5

-x

1

+ 5x

2

+ 8x

3

= 5

dominan secara diagonal, karena

| 3 | > | 1 | + | -1 |

| 4 | > | 2 | + | 1 |

| 4 | > | 2 | + | 1 |

| 8 | > | -1 | + | 5 |

karena itu lelarannya pasti konvergen.

Ada dua metode lelaran yang akan kita bahas di sini:

1. Metode lelaran Jacobi

(6)

Metode Lelaran Jacobi

• Persamaan lelarannya adalah seperti yang ditulis di

atas.

• Misalkan diberikan tebakan awal x

(0)

:

• Misalkan diberikan tebakan awal x :

x

(0)

= (x

1

(0)

, x

2

(0)

, ..., x

n

(0)

)

T

• Prosedur lelaran untuk lelaran pertama, kedua, dan

seterusnya adalah sebagai berikut:

(7)

Lelaran pertama:

x

1 (1)

=

( ) ( ) ( ) 11 0 1 0 3 13 0 2 12 1

....

a

x

a

x

a

x

a

b

n n

x

2 (1)

=

( ) ( ) ( ) 22 0 2 0 3 23 0 1 21 2

....

a

x

a

x

a

x

a

b

n n

M

M

x

n (1)

=

( ) ( ) ( ) nn n nn n n n

a

x

a

x

a

x

a

b

1 1 0

2 2 0

....

1 1 0

(8)

Lelaran kedua:

x

1 (2)

=

( ) ( ) ( ) 11 1 1 1 3 13 1 2 12 1

....

a

x

a

x

a

x

a

b

n n

x

2(2)

=

( ) ( ) ( ) 22 1 2 1 3 23 1 1 21 2

....

a

x

a

x

a

x

a

b

n n

M ( ) ( ) ( )

x

a

x

a

x

a

b

1

1

.... −

1

x

n(2)

=

( ) ( ) ( ) nn n nn n n n

a

x

a

x

a

x

a

b

1 1 1

2 2 1

....

1 11

Rumus umum :

( ) ( )

,....

2

,

1

,

0

,

, 1 1

=

=

≠ = +

k

a

x

a

b

x

ii n i j j k j ij i k i

(9)

Metode Lelaran Gauss-Seidel

• Kecepatan konvergen pada lelaran Jacobi dapat

dipercepat bila setiap harga x

i

yang baru dihasilkan

segera dipakai pada persamaan berikutnya untuk

menentukan harga x

i+1

yang lainnya.

(10)

Lelaran pertama:

x

1(1)

=

( ) ( ) ( ) 11 0 4 14 0 3 13 0 2 12 1

a

x

a

x

a

x

a

b

x

2(1)

=

( ) ( ) ( ) 22 0 4 24 0 3 23 1 1 21 1

a

x

a

x

a

x

a

b

x

3(1)

=

( ) ( ) ( ) 33 0 4 34 1 2 32 1 1 31 3

a

x

a

x

a

x

a

b

x

4(1)

=

( ) ( ) ( ) 44 1 3 43 1 2 42 1 1 41 4

a

x

a

x

a

x

a

b

(11)

Lelaran kedua: x1(2) = ( ) ( ) ( ) 11 1 4 14 1 3 13 1 2 12 1 a x a x a x a b − − − x2 (2) = ( ) ( ) ( ) 22 1 4 24 1 3 23 2 1 21 1 a x a x a x a b − − − x3(2) = ( ) ( ) ( ) 33 1 4 34 2 2 32 2 1 31 3 a x a x a x a b − − − 33 a x4(2) = ( ) ( ) ( ) 44 2 3 43 2 2 42 2 1 41 4 a x a x a x a b − − − Rumus umum: ( )

( )

n n

(12)

• Contoh: Tentukan solusi SPL

4x - y + z = 7

4x - 8y + z = -21

-2x + y + 5z = 15

dengan nilai awal P

0

= (x

0

, y

0

, z

0

) = (1, 2, 2). (Solusi sejatinya

adalah (2, 4, 3) )

Penyelesaian:

(a) Metode lelaran Jacobi

Persamaan lelarannya:

x

r+1

=

4

7

+

y −

r

z

r

y

r+1

=

8

4

21

+

x −

r

z

r

z

=

15

+

2

x −

r

y

r

(13)

Lelarannya: x1 = 4 2 2 7 + − = 1.75 y1 =

( )

8 2 1 4 21+ + = 3.375 z1 =

( )

5 2 1 2 15+ − = 3.000 x2 = 4 00 . 3 375 . 3 7 + − = 1.84375 4 y2 =

(

)

8 00 . 3 375 . 3 4 21+ − = 3.875 z2 =

(

)

5 375 . 3 75 . 1 2 15+ − = 3.025 ... x19 = 2.00000000 y = 4.00000000

(14)

(b) Metode lelaran Gauss-Seidel

Persamaan lelarannya,

x

r+1

=

4

7

+

y −

r

z

r

y

r+1

=

8

4

21

+

x −

r

z

r

z

r+1

=

5

2

15

+

x −

r

y

r

Lelarannya,

x

1

=

4

2

2

7

+

= 1.75

y

1

=

(

)

8

2

75

.

1

4

21

+

+

= 3.75

z

1

=

(

)

5

75

.

3

75

.

1

2

15

+

= 3.000

(15)

x

2

=

4

95

.

2

75

.

3

7

+

= 1.95

y

2

=

8

95

.

2

75

.

3

7

+

= 3.96875

z

2

=

(

)

5

968375

.

3

95

.

1

2

15

+

= 2.98625

...

x

10

= 2.00000000

y

10

= 4.00000000

z

10

= 3.00000000

(16)

Contoh Soal Terapan

Dalam hal ini, semua arus i yang memasuki simpul dianggap bertanda positif.

Sedangkan hukum Ohm menyatakan bahwa arus i yang melalui suatu tahanan

adalah :

i

ij

=

ij j i

R

V

V −

yang dalam hal ini V adalah tegangan dan R adalah tahanan.

i1 i2 i3 Rij Vi Vj iij arah arus

(17)

Diberikan sebuah rangkaian listrik dengan 6 buah tahanan seperti pada Gambar di

bawah ini. Anda diminta menghitung arus pada masing-masing rangkaian.

R

32

R

12

1

2

3

i

32

i

12

R

34

R

45

R

52

R

65

6

5

4

i

52

i

43

i

54

i

65

(18)

Penyelesaian: Arah arus dimisalkan seperti diatas. Dengan hukum

Kirchoff diperoleh persamaan-persamaan berikut :

i

12

+ i

52

+ i

32

= 0

i

65

- i

52

- i

54

= 0

i

43

- i

32

= 0

i

54

- i

43

= 0

Dari hukum Ohm didapat :

i

32

R

32

- V

3

+ V

2

= 0

i

32

R

32

- V

3

+ V

2

= 0

i

43

R

43

- V

4

+ V

3

= 0

i

65

R

65

+ V

5

= 0

i

12

R

12

+ V

2

= 0

i

54

R

54

- V

5

+ V

4

= 0

i

52

R

52

- V

5

+ V

2

= 0

(19)

i12 i52 i32 i65 i54 i43 V2 V3 V4 V5 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 i12 0 0 -1 0 1 -1 0 0 0 0 0 i52 0 0 0 -1 0 0 0 0 0 0 0 i32 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 0 0 i65 0 0 0 R32 0 0 0 -1 1 0 0 i54 0 0 0 0 0 0 R43 0 1 -1 0 i43 = 0 0 0 0 R65 0 0 0 0 0 1 V2 V6 R12 0 0 0 0 0 1 0 0 0 V3 V1 0 0 0 0 R54 0 0 0 1 -1 V4

0 0 R52 0 0 0 0 1 0 0 -1 V5

0

Tentukan

i

12

,

i

52

, i

32

,

i

65

, i

54

, i

13

, V

2

,

V

3

,

V

4

,

V

5

bila diketahui

(20)

Persoalan ini diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss. Matriks awal sebelum

proses eliminasi Gauss adalah:

1.000 1.000 1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -1.000

0.000 1.000 -1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -1.000 0.000

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.000 -1.000

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 10.000 0.000 0.000 0.000 -1.000 1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 5.000 0.000 1.000 -1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 5.000 0.000 1.000 -1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 20.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.000 0.000 5.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.000 0.000 0.000 0.000 200.000 0.000 0.000 0.000 0.000 15.000 0.000 0.000 0.000 1.000 -1.000

0.000 0.000 10.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.000 0.000 0.000 -1.000

0.000

(21)

Matriks akhir setelah eliminasi adalah:

1.000 1.000 1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -1.000 0.000

1.000 -1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.000 -1.000 0.000 0.100 0.000 0.000 -0.100 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.000 -1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.000 0.000 0.200 -0.200 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.100 -0.200 0.200 0.150 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.600 0.600 0.350 40.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.100 0.025 20.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.200 -26.667 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.200 -26.667

Dengan teknik penyulihan mundur diperoleh solusinya sebagi berikut:

i12 = 4.444 ampere, i52 = -4.444 ampere

i32 = 0.000 ampere, i65 = -6.667 ampere

i54 = -2.222 ampere, i43 = -2.222 ampere

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia sendiri banyak sekali jam tangan baik brand lokal maupun brand internasional mulai dari Casio, Gshock, dan Swiss Army, dua merek ini merupakan pesaing terdekat

Tujuan dari program penjas dan olahraga berorientasi kecakapan hidup adalah agar setiap peserta, ketika menyelesaikan programnya, mempunyai pengertian bahwa (a) terdapat

Pada tugas akhir ini memiliki batasan masalah antara lain, menggunakan ember dengan ketinggian 32 cm, lebar atas 32 cm, dan lebar bawah 26 cm sebagai media penampung air

Lukisan berjudul Women III adalah merupakan hasil karya yang dibuat oleh seniman yang menganut aliran lukisan abstrak ekspresionis willem de Kooning dan merupakan salah satu

Dalam penelitian ini, akan dilakukan sebuah proses estimasi potensi gelombang air laut di daerah perairan Pulau Poteran, Madura yang diketahui memiliki potensi

Usul-usul dari para Pemegang Saham Perseroan dapat dimasukkan dalam Agenda resmi Rapat, apabila memenuhi persyaratan dalam Pasal 10 Ayat 6 Anggaran Dasar Perseroan,

Penelitian yang dilakukan oleh Riska (2013) berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei)”

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah / Penulisan Hukum / Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk