• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU TK/RA DI KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU TK/RA DI KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI

DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA GURU TK/RA

DI KECAMATAN PLERET

KABUPATEN BANTUL

Disusun Oleh :

SUPRIYATI IDI SOEPYANTO

NIM : 12913072

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam

YOGYAKARTA 2017

(2)

PENGARUH

KEPEMIMPII\AI\ MOTIYASI

DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA

TERIIADAP KINERJA

GTIRU

TKIRA

DI KECAMATAN PLERET

KABUPATEI{ BANTUL

Disusun Oleh :

SUPRIYATI

IDI

SOEPYAT{TO NlM . 129t3072

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indoncsia

Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam

YOGYAKARTA

(3)

PENGARUH

KEPEMIMPINAN MOTIVA

SI

DISIPLIN DAN

LIF{GKTIIYGAN

KERJA

TERIIAI}AP

KII{ERJA

GURU

TI{IRA

DI KECAMATAF{ PLERET

KABUPATEI\ BANTUL

Disusun Oleh :

SUPRIYATI

IDI

SOEPYANTO

NIM:

l29BA72

TESIS

DOSEN

PEMBIMBIIYG

:

Dr. H. Hujair AH Sanaky, MSI

Diajukan kepada Proglam Pascasarjana Magister Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam

YOGYAKARTA

(4)

PROCRAM PASCASARJANA MACISTER ILMO ACAMA ISLAM FAHOLTAS ILMO ACAMA ISLAM

ONIVERSITAS ISI-AM INDONESIA Jl. Demangan Baru No. 24 Lantai II Yogyakarta Telp. (0274) 523637 Fax. 523637

TESIS berjudul

Ditulis oleh N. I. M. Konsentrasi Telah dapat diteri

PENGESAHAN

Nomor: 992lPS-MS Il P eng.l lIU20 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI DISIPLIN DAN

LINGKUNGAN

KERJA

TERHADAP

KINERJA

GURU

TK/RA DI KECAMATAN PLERET KABUPATEF{ BANTUL

Supriyati Idi Soepyanto 12913072

Pendidikan Islam

ma sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan.

Yogyakarta, 6 Maret 2017

Sanaky, MSI

6rw

(5)

PERSEMBAIIAN

TESIS ini ku persembahkan kepada :

o

Kedua ora,ng tuaku yang senantiusa mengiringiku dengan do'u

yaitu:

o

Suumi dan anak-anakku tercinta yang

senantiasu memberi dukungan moril

(6)

PERSETUJUAN

TESIS

berjudul :PENGARUH

KEPEMIMPINAN

MOTIVASI

DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA TERIIADAP

KINERJA GURU

TIVRA DI

KECAMATAN

PLERET KABUPATEN BANTUL

Ditulis

oleh

: Supriyati Idi Soepyanto, S.Pd

NIM

:12913072

Konsentrasi

: Pendidikan Islam

Telah dapat di Setujui untuk diuji di hadapan Tim Penguju Tesis Magister Studi Islam Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta, 20 Februai 2017

Dr. H. Hujair AH Sanaky, MSI

(7)

PROGRAM PASCASARJANA

MAGSTER ILMO AGAMA ISLAM (S2)

FAHOLTAS ILMO AGAMA ISL.AM ONIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Jl. Denrangan BaruNo.24Lantai II Yogyakarta Telp/Fax (0274) 523637 e-mail: msi@uii.ac.id

TIM

PENGUJI

I.]JIAN TESIS

Supriyati Idi Soepyanto Ambon, 3 Pebruari 1970

12913072

Pendidikan Islam

PENGARUH KEPEMIMPINAN

MOTIVASI

DISIPLIN

DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU TK/RA

DI KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL

Dr. Drs. Ahmad Darmadji, M.Pd Dr. Yusdani, M.Ag.

Dr. Hujair AH Sanal<y, MSL

Prof. Dr. Usman Abu Bakar, MAAg Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd.

Diuji di Yogyakarta pada tanggal 28 Pebruari2017 Nama Tempatitgl lahir N. I, M. Konsentrasi Judul Tesis Ketua Sekretaris Pembimbing Penguji Penguii Pukul Hasil : 14.30

-

15.30 WIB

: Lulus

Mengetahui

Direktur Program Pascasar.i ana

Magister llmu Agama Islam FIAI UII

(8)

Kata

Pengantar

frsfs

N.v;.is

€:*

i>err

,i

4I

i*S

&;l*;;e"6t)*2tQa$t:\.eJ

Ni;#,'4;,

$6\t'JJH";f3ilW'i,3;iu'

l+&

:f

,6.6bi

*qa

Wqi

VS

k

't4ri

fryS

iit:i

riw,-t'ci

i4:'i3.irr

'lt

dtt

'bi

Wi

{

'*

!;vo

si

.y

.t

eA

Jlttq.si*r

,ft

*r

lt

uv:

#

tfu

Alhamdulillah. Puji,dan syukur dihaturkan ke hadirat Allah Subhanallahu

Wata'alla,

atas

nikmat

karunianya, tesis

yang

berjudul: "Pengaruh

Kepcmimpinan Motivasi Disiplin Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru

TI(RA

Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul"

ini dapat diselesaikan

tanpa banyak menemui hambatan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Muhammad SAW beserta keluarga, shahabat, tabiin, tabiit tabiiir serta umatnya yang s enantiasa mengiicuti sunnah- sunnahnya. Aamiin.

Daiam penyelesaian tesis

ini,

banyak dukungan arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanyapada kesempatan ini, dengan segenap ketulusan

hati dihaturkan banyak terimakasih kepada:

1.

Bapak Prof. Nandang Sutisna, SH. LLM.,

M.

Hum.,

Ph.D

selaku Rektor Universitas Islam Indonesia.

2.

Bapak

Dr.

Tamlz

Muharram, MA, selaku Dekan Fakuitas Iimu Agama Isla-m Universitas Islam Indonesia.

(9)

Bapak

Dr.

Hujair AH Sanaky,

MSI,

selaku Ketua Program Pascasarjana

Magister

Studi

Islam

Universitas

Islam

Indonesia sekaligus Dosen

Pembimbing

yang

dengan penuh

ketelitian

dan

kesabaran banyak memberikan bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

Bapak Dr. Yusdani, M.Ag. selaku Sekretaris Program Pascasarjana Magister Studi Islam Universitas Islam Indonesia.

Seluruh dosen Pascasarjana Magister

Sf;di

Islam

Universitas Islam Indonesia, yang penuh kedisiplinan dan dedikasi telah memberikan ilnrunya. Ketua dan Pengurus IGTKI Kecamatan Pleret beserta Anggotanya, selaku Informan yang telah memberikan ijin penelitian serta dengan tangan terbuka menerima dan membantu peneliti untuk melakukan penelitian ini.

Semua pihak yang telah mernbantu penyelesaian tesis ini

baik

secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan dan bimbingan tersebut menjadi amal kebajikan yang mendapat balasan lebih baik dari Allah, SWT. Aamiin.

Tesis ini masih jauh dari sempuma, karenanya kritik dan saran dari semua pihak kami terima dengan tangan terbuka, untuk itu dihaturkan banyak terimakasih.

Yogyakarta, 24 J anuai 2017

Suprijzati Idi Soepyanto, S.Pd 4.

5.

6.

7.

(10)

MOTTO

SemangatKprjo

afakfi

Aangfott [ari 1(gsuQ6esan

Ififup

(Bedjo Siswanto,1989)

(11)

n

PROCRAM PASCASARJANA MACISTER STODI ISLAM

FAKOLTAS II-MO AGAMA ISLAM ONIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Jl. Demangan Baru No. 24 Lantai II Yogyakarta Telp. (0214) 523637 Fax. 523637 TESIS berjudul Ditulis oleh NIM Konsentrasi

NOTA

DINAS

No. : 1561/PS-MSIA JD

llll20l7

PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI DISIPLIN DAN

LINGKUNGAN

KERJA

TERHADAP

KINERJA

GURU

TK/RA DI KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL

Supriyati Idi Soepyanto t2913C-72

Pendidikan Islam

Telah dapat diujikan di depan Dewan Penguji Tesis Magister Studi Islam Program Pascasarjana (S-2) Universitas Islam Indonesia.

Februari 2017

H Sanaky, MSI.

3HHry

--\--ll

(12)

-+-.t

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

SUPRIYATI IDI SOEPYANTO

12913072

PENGARUH KEPEMIMPINAN

MOTIVASI

DISIPLIN

DAN

LINGKUNGAN

KERJA

TERIIADAP KINERJA

GURU TK/RA DI

KECAMATAN

PLERET

KABUPATEN BANTUL

Nama

NIM

PENELITIAN berjudul :

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yans semuanya telah saya jelaskan sumbernya.

Bantul ,20 ruai' 2011

Yang v

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ...…... v

PERSEMBAHAN …... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix.

DAFTARGAMBAR... xiii

ABSTRAK... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian KegunaanPenelitian... 6

D. SistimatikaPembahasan………. 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Penelitian Terdahulu dan Kajian Teori ... 10

1. Peneletian Terdahulu... 10

2. Kerangka TeoriDasar... 20

B. Kerangka Pemikiran... 42

C. Definisi Konsep DanoprasionalVariabel... 43

D. Hipotesis... 49

BAB III METODOLOGIPENELITIAN... 51

A. Obyek dan DesainPenelitian... 51

1. Obyek Peneliti... 51 2. Desain penelitian... 51 B. PopulasidanSampel... 52 1. Populasi... 52 2. Sampel... 53 C. Variabel penelitian... 54 1. Pengertian Variabel... 54 2. Jenis-jenis variabel... 55

D. Teknik Pengumpulan data... 56

1. Teknik Wawancara (interview)... 56

2. Teknik dokumentasi ... 56

3. Teknik angket (kuasioner) ... 57

E. Teknik analisa data... 58

1. Analisis instrumen penelitian ... 58

2. Pengujian asumsi klasik... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 77

(14)

B. Uji Instrumen Penelitian ... 79

1. Uji Validitas…….………. 79

2. Uji Reliabilitas……….……….. 83

C. Regresi Linier Berganda... 84

1. Persamaan Regresi Linier Berganda……….…. 84

2. Uji F………... 86

3. Uji t ………... 87

4. Koefisien Determinasi ……….. 88

D. Uji Persyaratan Regresi... 89

1. Uji Normalitas……….... 90

2. Uji Multikolinieritas……… 91

3. Uji Heteroskedastisitas……….….. 93

4. Uji Otokorelasi ……….…. 95

E. Implikasi Manajerial... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Keterbatasan ... 99

C. Saran-saran... 99

DAFTAR PUSTAKA………. 101 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi jenis kelamin responden……….. 76

Tabel 2 Komposisi berdasarkan masa kerja.responden……….. 76

Tabel 3 Komposisi berdasarkan usia responden………. 76

Tabel 4 Komposisi berdasarkan status kepegawaian responden………. 77

Tabel 5 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepemimpinan………….. 77

Tabel 6 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Motivasi... 78

Tabel 7 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Disiplin………. 78

Tabel 8 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Lingkungan Kerja………. 79

Tabel 9 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kinerja………. 80

Tabel 10 Hasil uji reliabilitas……… 87

Tabel 11 Hasil Uji F……… 85

Tabel 12 Hasil Uji t………. 85

Tabel 13 Hasil Koefisien Determinasi………. 85

Tabel 14 Uji Normalitas……….. 85

Tabel 15 Uji Multikolinieritas………. 85

Tabel 16 Uji Heteroskedastisitas………. 85

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

ABSTRACT

SUPRIYATI

IDI

SOEPYANTO, Student

Number:

12913072.

Effect

of

Leadership Motivation Discipline and Working Environment on Performance of TK/RA Teachers at Pleret District Bantul Regency.

The problems of this study were formulated as: Do leadership, motivation, discipline, and working environment significantly and simultaneously affect the performance of TI?RA (Kindergarten) teachers in Pleret District?

This study was a quantitative statistics, i.e. making statistical analysis based

on the existing data and describing, in a systematic, factual, and accurate manner, facts, characteristics, as well as relationship among phenomena being examined without leaving the hypothesis testing. 2) The variables examined were only some

variables which could affect the performance

of TICRA

teachers, such as: Leadership, Motivation, Discipline, and Working Environment. 3) The location of

this study was Pleret District in Bantul Regency.

The purposes of this study were: To find out about any significant effect of

Leadership, Motivation, Discipline and working environment on the performance of TK/RA teachers in Pleret District. The object of this study was TK/RA Teachers in Pleret District. The population was 150 people and the sample was 75 people.

Based on the results of this study, it can be concluded that: 1) The regression test showed that the variables of Leadership, Motivation, Discipline and working environment have positive effect on the performance of

TI(RA

teachers in Pleret District. 2) The t-Test showed that Leadership, Motivation, Discipline and working environment have positive effect on the performance of TK/RA teachers in Pleret District. 3) The F-Test showed that Leadership, Motivation, Discipline and working environment have positive effect on the performance of TK/RA teachers in Pleret District. 4) The testing of estimation accuracy resulted in the value of Adjusted R square of 0.862

or

86.20/o, meaning that the variability of the dependent variable which can be explained by the variability of the independent variables is 86.2%o, while the remaining (13.8%) is explained by other variables which are not included in the regression model.

Key"words: Leadership, Motivation, Discipline, working environment, multiple linear regression analysis

February 23,2017 TRANSLATOR STATEMENT

The information appearing herein has been translated by a Center for Intemational Language and Cultural Studies of Islamic University of Indonesia

9'"'3fi':i'-+^:fiHtX"*i:*RuNo

24

g

[M

PhonelFax: 0274 540255 .F*.,hftd* Fffi li l,

l

x*

"

,1 ., r it

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari

dua motif pokok yang pada dasarnya terjalin diantara kedua kepentingan

tersebut. Pertama, dorongan Curiasity (ingin mengetahui) yang dimiliki oleh

semua individu. Kedua, utility (kegunaan praktis) dari pengetahuan yang

diperoleh dari studi konsep dan reaserch yang telah dilakukan. Karenanya

hubungan erat diantara kedua motif tersebut, maka pada kenyataannya sulit

untuk dipisahkan dan selalu berkaitan. Kegunaan dalam praktek hidup kadang

kala menjadi motivator yang sangat baik bagi manusia untuk menguasai dunia

ilmu pengetahuan. Sebaliknya curiasity dapat menggerakkan manusia untuk

selalu menanyakan kekuatan yang menguasai alam itu dapat diketahui dan

dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup manusia di masa sekarang

dan yang akan datang.

Para ahli ilmu pengetahuan modern mendapatkan panggilan yang

merupakan sebagai dorongan usaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

Dengan cara yang lebih baik, manusia akan berusaha terus menerus untuk

(19)

2

prediksi dalam memperbaiki kualitas hidupnya, yaitu hidup yang sejahtera,

bahagia lahir dan batin.1

Usaha untuk memperbaiki nasib hidup tersebut, tidak hanya

dilakukan oleh masing-masing individu, tetapi kesadaran untuk bergabung

dengan orang lain, sehingga harapan bersama dapat tercapai. Akan tetapi

dalam pencapaian tujuan bersama tersebut tidak sedikit mengalami kendala

atau problema yang memerlukan pemecahan secara bersama-sama dalam

suatu organisasi. Secara sederhana organisasi adalah sebagai kumpulan dari

sekelompok orang yang melakukan suatu kegiatan secara kolektif untuk

mencapai tujuan kolektif juga.2 Tujuan bersama dalam suatu organisasi akan

tercapai apabila dalam pengelolaannya digunakan seni dan ilmu pengetahuan

tertentu.

Setiap organisasi membutuhkan suatu kepemimpinan yang cakap,

mumpuni dan memiliki pengetahuan yang luas disamping bersifat meneladani.

Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan akan gagal sebagian besar

ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan mulia yang mengatakan

bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan suatu pekerjaan, berarti pemimpin merupakan faktor utama dalam

menentukan keberhasilan.3 Ada empat macam yang dapat mempengaruhi

kepemimpinan seseorang akan menjadi lebih baik, antara lain ; pertama ,

bersifat rasional artinya seorang pemimpin harus mengedepankan akal pikiran

1

Abu Duhou, Ibtisam, School Based Managements ( Manajemen Berbasis Sekolah), penerjemah

Nuryamin dkk, Jakarta : Logos Wacana Ilmu (2002) hal 10

2 (Geri Yukl , 2007:19) 3

(20)

3

yang logis dan sistematis. Kedua, bersifat empiris, artinya seorang pemimpin

dalam menjalankan pekerjaannya berdasarkan pengalaman empiris, pragmatis

yang pernah dilakukan baik dirinya maupun orang lain. Ketiga, bersifat

umum, artinya semua kebijakan dan tugas-tugas pekerjaan ditujukan untuk

kepentingan umum bukan dirinya dan kelompoknya, sehingga pekerjaan

tersebut dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama

(demokratis). Keempat, bersifat akumulatif, artinya seorang pemimpin bersifat

akomodatif, mau menerima saran dan kritik atau masukan dari orang lain baik

individu maupun kelompok guna untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan

yang akan diambil.

Disamping itu ada pula faktor yang dapat mempengaruhi kenerja

seseorang, yaitu terdapat dorongan atau motivasi baik langsung maupun tidak

langsung, baik dari individu maupun kelompok. Bekerja tanpa ada motivasi

akan menghasilkan pekerjaan yang monoton atau statis, dan tidak akan ada

perubahan. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat pada diri seseorang

dalam melaksanakan pekerjaan agar lebih giat dan mendapatkan hasil yang

maksimum. Motivasi sangat berkaitan dengan kesuksesan karier seseorang,

karena hanya orang yang memiliki banyak motivasi itulah yang akan dapat

berhasil dengan memuaskan.2

Keberhasilan seseorang dalam kariernya, juga banyak dipengaruhi

oleh watak disiplin yang ditanamkan. Disiplin sangat berpengaruh besar

terhadap kehidupan seseorang. Sifat disiplin dapat membawa perubahan

4

Ati Cahyani, Setrategi dan Kebijakan Manajemen sumberdaya Manusia, Jakarta : PT. Indeks, 2005

(21)

4

secara siginifikan terhadap kinerja seseorang baik secara individual maupun

kelompok. Untuk itu, sifat disiplin perlu ditanamkan kepada siapa saja baik

individu maupun dalam organisasi. Tujuan dari disiplin itu adalah untuk

melaksanakan tugas pekerjaan secara efektif dan efisien serta hansilnya dapat

mencapai maksimum.

Disamping itu profesional kinerja sangat dipengaruhi oleh

lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang kondusif akan berpengaruh pada

tingkat profesionalitasnya, begitu juga sebaliknya lingkungan yang kurang

kondusif profesionalitas itu akan menurun.

Dalam dunia pendidikan agar usaha-usaha guru dapat

menghasilkan output yang baik, maka perlu adanya empat macam tersebut

diatas yaitu terdapat pengaruh kepemimpinan yang baik, terdapat motivasi

yang menggairahkan, disiplin yang tinggi dan lingkungan kerja yang

mendukung. Berdasarkan empat bentuk pengaruh tersebut diatas dapat

merubah kinerja guru secara dinamis, sesuai dengan yang diharapkan.

Proses pendidikan yang paling unik adalah proses pembelajaran

di tingkat Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal, karena pendidikan tingkat

prasekolah ini peserta didiknya sangat unik, dan proses kegiatan belajar

mengajarnya juga lebih rumit, sehingga kalau guru tidak pandai mencari

motivasi, atau dorongan tertentu pembelajaran akan statis dan tidak akan

mengalami perubahan. Untuk itulah maka kepemimpinan, motivasi kerja,

(22)

5

Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal dalam rangka untuk meningkatkan

input dan output yang berkualitas.

Dengan berdasarkan paradigma diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin

dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru TK/RA di Kecamatan Pleret”. Penelitian ini akan berusaha untuk mengungkapkan tentang hubungan atau

korelasi empat variabel bebas dengan satu variabel terikat, yaitu pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin dan lingkungan kerja terhadap kinerja

Guru TK/RA yang berada di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul.

B. Rumusan Masalah

Setelah latar belakang masalah diuraikan, maka langkah berikutnya

adalah menentukan rumusan masalah. Berdasarkan uraian tersebut diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Kepemimpinan dan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja guru TK/RA di Kecamatan Pleret ?

2. Apakah Disiplin dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap

kinerja guru TK/RA di Kecamatan Pleret ?

3. Apakah Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin dan Lingkungan Kerja

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja guru TK/RA di

(23)

6

Adapun batasan-batasan masalah dalam judul penelitian ini, adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian ini merupakan penelitian tipe statistik kuantif, yaitu membuat

analisis perhitungan berdasarkan data yang ada dan medeskripsikannya

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki dengan tidak mengesampingkan

bahwa akan adanya pembuktian hepotesa yang ada.

2. Variabel yang dikaji hanya beberapa variabel yang dapat mempengaruhi

kinerja guru TK/RA, antara lain : Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin dan

Lingkungan kerja

3. Lokasi penelitian ini adalah di wilayah Kecamatan Pleret Kabupaten

Bantul.

C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat

1. Tujuan

Setelah rumusan masalah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah

menentukan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini Penulis mempunyai

tujuan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan, terhadap kinerja guru

TK/RA di Kecamatan Pleret.

b. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap kinerja guru TK/RA di

(24)

7

c. Untuk mengetahui pengaruh Kedisiplinan terhadap kinerja guru

TK/RA di Kecamatan Pleret.

d. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru

TK/RA di Kecamatan Pleret.

e. Untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin dan

lingkungan kerja terhadap kinerja guru TK/RA di Kecamatan Pleret.

2. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut :

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis hasil penelitian ini sebagai salah satu informasi yang

dapat digunakan untuk membantu mengembangkan ilmu pengetahuan

di bidang kepemimpinan, motivasi, disiplin dan lingkungan kerja dan

sangat berguna dalam meningkat kinerja Guru TK/RA menjadi guru

yang professional dan merasa nyaman di tempat yang kondusif.

b. Kegunaan Praktis

a. Dapat membantu para Guru TK/RA se-Kecamatan Pleret dalam

mengembangkan kariernya untuk mencapai guru yang profesional.

b. Dapat memberikan masukan kepada Pengurus IGTKI Kecamatan

Pleret dan Pengawas TK Kecamatan Pleret, Pengurus IGRA

(25)

8

Pleret, Dinas Pendidikan Menengah Dan Non Formal Kabupaten

Bantul dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul.

c. Untuk melengkapi sebagian syarat dalam memperoleh gelar Magister

Studi Islam di Program Pasca Sarjana Magister Studi Islam, Fakultas

Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

D. Sistimatika Pembahasan

Penelitian tesis ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab memuat

beberapa sub bab. Pada bagian awal memuat halaman judul, halaman nota

pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,

halaman kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.

Pada bagian inti (isi tesis), memuat uraian terbagi dalam lima bab

sebagai berikut :

Bab I adalah Pendahuluan. Bab pendahuluan ini berisi tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

batasan dan sistimatika pembahasan.

Bab II adalah landasan teori, tinjauan pustaka dan hipotesis. Lintasan

teori meliputi hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan penulis. Tinjauan pustaka berkaitan dengan kajian mengenai teori yang

digunakan, berkaitan dengan kepemimpinan, motivasi, kedisplinan dan

(26)

9

sebelum melakukan penelitian. Hipotesis didasarkan pada hasil penelitian

terdahulu ditinjauan pustaka yang ada.

Bab III adalah metode penelitian. Dalam bab ini, penulis akan

memaparkan mengenai jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat

penelitian, variable dan desain penelitian, populasi, sampel penelitian, teknik

sampling, variabel peneliti, jenis variebel, teknik pegumpulan data, teknik analisa

data yaitu uji validasi, uji reabilitas, regresi linear berganda, uji hipotesis

penelitian, dan langkah-langkahnya.

Bab IV adalah analisis penelitian. Bab ini merupakan inti dari penulisan tesis

yang berisi tentang analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu tentang

Pengaruh Kepemimpinan Motivasi Disiplin Dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Guru TK/RA di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul.

Bab V adalah penutup. Pada bab ini merupakan penutup tesis yang berisi

kesimpulan hasil penelitian.

Pada bagian akhir memuat tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

(27)

10

BAB II

KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Peneliti Terdahulu

Agar terhindar dari tindakan plagiasi penulis melakukan

penelusuran terhadap beberapa penelitian yang sudah dilakukan

sebelumnya.

Penelitian yang hampir sama dilakukan oleh saudara Agus Imam1

pada tahun 2007 dengan Judul penelitiannya adalah Pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi, dan Pemberdayaan Terhadap Kinerja Kepala

SD di Lingklungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pati. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan didapatkan hasil variabel kepemimpinan

mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja Kepala SD di

lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pati. Hal ini dibuktikan dengan

uji t yang menunjukkan angka t hitung sebesar –2,914, motivasi

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Kepala SD di

lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pati. Hal ini dibuktikan dengan

uji t yang menunjukkan angka t hitung sebesar 3,282. Pemberdayaan

mempunyai pengarug negatif dan signifikan terhadap kinerja Kepala SD di

lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pati.hal ini dibuktikan dengan

nilai uji t yang menunjukkan angka t hitung sebesar – 4,136.

1 Agus Imam, 2007, Pengaruh kepemimpinan, Motivasi, dan Pemberdayaan Terhadap Kinerja

(28)

11

Kepemimpinan, Motivasi, dan Pemberdayaan secara2 besama-sama

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja Kepala

SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pati. Hal ini dibuktikan

dengan nilai uji F yang menunjukkan angka F hitung sebesar 66,016.

Penelitian serupa dilakukan Surasa2 dengan Judul penelitian “Analisa

Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Sukoharjo”. Hasilnya menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh yang dominan

terhadap kinerja pegawai di Kabupaten Sukoharjo.

Persamaan dengan penelitian ini adalah :

1) Menggunakan variable kepemimpinan, komunikasi dan motivasi.

2) Keduanya menggunakan teknik analisis regresi linier berganda.

3) Keduanya menguji pembuktian hipotesis.

4) Keduanya merupakan jenis penelitian kuantitatif.

Terdapat perbedaan dengan penelitian ini yaitu :

1) Penelitian terdahulu mengunakan tiga variable bebas yakni variable

komunikasi, kepemimpinan dan motivasi, sedangkan penelitian ini

mengunakan empat variable bebas yakni variable kepemimpinan,

motivasi, disiplin dan lingkungan kerja.3

2

Surasa, 2006, Analisa Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Sukoharjo. Skripsi.

2

Surasa, 2006, Analisa Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Sukoharjo. Skripsi.

3

Gunawan Dwi Cahyo, 2007, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja

(29)

12

2) Peneliti terdahulu fokusnya di Kabupaten Sukoharjo, sedangkan

penelitian ini fokusnya di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul

Daerah Istimewa Yogyakarta.

3) Penelitian terdahulu tahun 2006, penelitian ini dilakukan pada

tahun 2015.

Demikian pula penelitian yang dilakukan Gunawan Dwi Cahyo3

Penelitian ini tentang kepemimpinan, lingkungan kerja, disiplin kerja, dan

motivasi kerja terhadap kinerja pegawai ini telah mengkaji tentang studi

kasus di Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Gurontalo, hasil

penelitianya dapat disimpulkan sebagai berikut :4

1) dari persamaan hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel

kepemimpinan, lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi

berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Cabang Dinas Pendidikan

Gurontalo.

2) Kepemimpinan dengan nilai t hitung = 3,696 > t tabel = 2.354, dan

nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,025. artinya Ho di tolak, berarti

kepemimpinan secara individual berpengaruh positif signifikan

terhadap pegawai.

3) Lingkungan kerja dengan nilai t hitung = 2,901 > t tabel = 2.3548,

dan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0.025. artinya Ho di tolak,

berarti lingkungan kerja secara individual berpengaruh positif

signifikan terghadap kinerja pegawai.

3 Gunawan Dwi Cahyo, 2007, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja

(30)

13

4) Disiplin kerja dengan nilai t hitung = 2.419 > t Tabel = 2.3548, dan

nilai signifikansi sebeesar 0.017 < 0.025. artinya Ho di tolak,

berarti disiplin kerjasecara individual berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja pegawai.

5) Hasil uji F test, didapat F hitung adalah 10,023. oleh karena F

hitung > F tabel = 2.2827 (df = 149, α = 5 %) dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. berarti

variabel kepemimpinan, lingkungan kerja, disiplin kerja dan

motivasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja Pegawai Cabang Dinas Pendidikan Gurontalo. Hal

yang demikian membuktikan bahwa hepotesis tersebut benar.

6) Secara akumulatif koefisien diterminasi atau angka agjusted R

suare adalah sebesar 0.705. Hal ini berarti 70,5 % kinerja pegawai

dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, lingkungan kerja,

disiplin kerja dan motivasi. Sisanya 29.5 % di pengaruhi oelh

faktor lain, misalnya komunikasi, pengawasan dan pendidikan.

Dalam Jurnal penelitian Damin Hartono,(http://puspasca.

ugum.ac.id /files/abst 90192-H-2008).pdf).5 Judul penelitiannya Pengaruh

Profesionalisme, motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan pada perum BULOG devisi Regional Jawa Tengah. Metode

pengumpulan data yang dipergunakan adalah menyebarkan

angket/kuasioner. Metode analisis data menggunakan metode program

4 Damin Hartono, 2007, Pengaruh Profesionalisme, motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap

(31)

14

SPSS. Dari hasil pengujian hepotesis secara parsial dari ketiga variabel

bebas terhadap variabel terikat, menunjukkan bahwa variabel bebas

motivasi kerja dan kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja sedangkan untuk profesionalisme berpengaruh positif

namun tidak signifikan. Pengujian hepotesis secara simultan diketahui

bahwa F hitung = 145,104 > F tabel = 2,697. hal ini menunjukkan variabel

bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan. Hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi hasil

perhitungan sebesar 0,000<0,05 (α=5 %)

Jurnal penelitian Andar Listiani (www.propertiesdigilib.itb.ac.id).6

Judulnya Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas

Pekerjaan Umum Kota Balikpapan. Dari perhitungan regresi linier

berganda dengan metode backward elimination menghasilkan tiga kali

eliminasi (tiga model) hasil. Dari factor-faktor motivasi kerja yang berupa

kebutuhan fisiologis,rasa aman, kasih saying, penghargaan dan kebutuhan

aktualisasi diri, yang signifikan adalah kebutuhan akan rasa aman,

kebutuhan akan rasa kasih saying dan kebutuhan penghargaan. Hasil

persamaannya adalah :

Y = 1.576(X1) + 0.286(X2) + 0.264(X3) + 0.198(X4)

Setelah dilakukan analisa pada penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini memberikan hasil yaitu menolak HO dan menerima

HI artinya tidak semua factor-faktor motivasi kerja berupa kebutuhan

5 Andar Listiani, Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pekerjaan Umum Kota

(32)

15

fisiologis(X1), kebutuhan akan rasa aman(X2), kebutuhan akan rasa kasih

saying(X3), kebutuhan penghargaan(X4) dan kebutuhan aktualisasi diri(X5)

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Dinas Pekerjaan Umum

Kota Balikpapan. Hasil uji asumsi klasik bahwa asumsi non

multikolinieritas pada fungsi regresi linier berganda terpenuhi, terjadi pula

asumsi heterokedastisitas dalam model regresi dan pada persamaan regresi

linier berganda terdapat autokorelasi positif.

Demikian pula Jurnal penelitian Prasojo, Dony Ernanto,

(www.adln.lib.unair.ac.id.).7 Judul penelitiannya Pengaruh Lingkungan

Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT SIER di Surabaya. Penelitian

ini bertujuan menjelaskan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan. Faktor-faktor lingkungan kerja yang terdiri dari penawaran

tempat kerja(X1), kebersihan tempat kerja(X2), , pertukaran tempat

kerja(X3), Penerangan tempat kerja(X4), dan keamanan tempat kerja(X5).

Dengan menggunakan analisis regresi yang dilihat dari koefisien

masing-masing variable sebagai berikut :

Y=0,158 + 0,188(X1)+0,155(X2)+0,187(X3)+0,208(X4)+0,185(X5).

Menunjukkan bahwa lingkungan kerja kerja yang terdiri dari

penawaran tempat kerja(X1), kebersihan tempat kerja(X2), , pertukaran

tempat kerja(X3), Penerangan tempat kerja(X4), dan keamanan tempat

kerja(X5) secara berama-sama mempunyai factor yang signifikan terhadap

kinerja karyawan. Statemen Hipotesis bahwa terdapat pengaruh secara

6Prasojo, Dony Ernanto, Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT SIER

(33)

16

bersama-sama antara factor-faktor lingkungan kerja dengan karyawan PT

SIER di Surabaya diterima kebenarannya. Yang mempunyai pengaruh

dominant adalah factor penerangan di tempat kerja.

Kemudian Edi Susanto8 dengan penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas

Kehutanan Kota Kediri. Penelitian tentang kepemimpinan dan motivasi

kinerja pegawai ini telah dilakukan Edi Susanto yang mengkaji tentang

studi kasus di Dinas Kehutanan Kota Kediri, hasil penelitiannya dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1) Dari persamaan hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel

kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja

Pegawai Dinas Kota Kediri.

2) Kepemimpinan dengan nilai t hitung = 3,696 > t tabel = 2.354, dan

nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,025. artinya Ho di tolak, berarti

kepemimpinan secara individual berpengaruh positif signifikan

terhadap pegawai.

3) Motivasi dengan nilai t hitung = 2,901 > t tabel = 2.3548, dan nilai

signifikansi sebesar 0,002 < 0.025. artinya Ho di tolak, berarti

motivasi secara individual berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja pegawai.

4) Hasil uji F test, didapat F hitung adalah 10,023. oleh karena F

hitung > F tabel = 2.2827 (df = 149, α = 5 %) dengan tingkat

7 Edi Susanto, 2009, Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas

(34)

17

signifikansi 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. berarti

variabel kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas

Kehutanan Kabupaten Kediri. Hal yang demikian membuktikan

bahwa hepotesis tersebut benar.

5) Secara akumulatif koefisien diterminasi atau angka agjusted R

suare adalah sebesar 0.705. Hal ini berarti 70,5 % kinerja pegawai

dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan motivasi.

Sisanya 29.5 % di pengaruhi oleh faktor lain, misalnya

komunikasi, pengawasan, pendidikan dan keterampilan.

Demikian pula Jurnal penelitian Wahyu Nugroho,

(www.adln.lib.unair.ac.id.).9 Judul penelitiannya Pengaruh

Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Kayu Lapis

di Ambon. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Faktor-faktor

lingkungan kerja yang terdiri dari penawaran tempat kerja(X1),

kebersihan tempat kerja(X2), , pertukaran tempat kerja(X3),

Penerangan tempat kerja(X4), dan keamanan tempat kerja(X5).

Dengan menggunakan analisis regresi yang dilihat dari koefisien

masing-masing variable sebagai berikut :

6) Y=0,158 + 0,188(X1)+0,155(X2)+0,187(X3)+0,208(X4)+0,185(X5).

6Prasojo, Dony Ernanto, Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT SIER

(35)

18

7) Menunjukkan bahwa lingkungan kerja kerja yang terdiri dari

penawaran tempat kerja(X1), kebersihan tempat kerja(X2), ,

pertukaran tempat kerja(X3), Penerangan tempat kerja(X4), dan

keamanan tempat kerja(X5) secara berama-sama mempunyai factor

yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Statemen Hipotesis

bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama antara factor-faktor

lingkungan kerja dengan karyawan PT Kayu Lapis di Ambon

diterima kebenarannya. Yang mempunyai pengaruh dominant

adalah factor penerangan di tempat kerja.

Jurnal penelitian Dewi Rukman

(www.propertiesdigilib.itb.ac.id).10 Judulnya Pengaruh Motivasi

kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Tenaga Kerja Kota

Surabaya. Dari perhitungan regresi linier berganda dengan metode

backward elimination menghasilkan tiga kali eliminasi (tiga

model) hasil. Dari factor-faktor motivasi kerja yang berupa

kebutuhan fisiologis,rasa aman, kasih saying, penghargaan dan

kebutuhan aktualisasi diri, yang signifikan adalah kebutuhan akan

rasa aman, kebutuhan akan rasa kasih saying dan kebutuhan

penghargaan. Hasil persamaannya adalah :

Y = 1.576(X1) + 0.286(X2) + 0.264(X3) + 0.198(X4)

8) Setelah dilakukan analisa pada penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini memberikan hasil yaitu menolak HO dan

5 Andar Listiani, Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pekerjaan Umum Kota

(36)

19

menerima HI artinya tidak semua factor-faktor motivasi kerja

berupa kebutuhan fisiologis(X1), kebutuhan akan rasa aman(X2),

kebutuhan akan rasa kasih saying(X3), kebutuhan penghargaan(X4)

dan kebutuhan aktualisasi diri(X5) mempunyai pengaruh terhadap

kinerja karyawan Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. Hasil uji

asumsi klasik bahwa asumsi non multikolinieritas pada fungsi

regresi linier berganda terpenuhi, terjadi pula asumsi

heterokedastisitas dalam model regresi dan pada persamaan regresi

linier berganda terdapat autokorelasi positif.

Jika dibandingkan dengan hasil penelitian diatas, maka

dalam penelitian ini Penulis sengaja mengambil judul “Pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin dan Lingkungan Kerja

terhadap kinerja Guru TK/RA di Kecamatan Pleret”. Penelitian ini

akan menjelaskan tentang sejauh mana pengaruh antara

Kepemimpinan, Motivasi, Kedisiplinan dan Lingkungan kerja

terhadap Kinerja Guru TK/RA di Kecamatan Pleret.

Metode yang akan dipergunakan adalah metode korelasi

dengan menggunakan metode analisis produc moment dan Metode

analisis hepotesis menggunakan program SPSS, serta metode

pengumpulan datanya akan menggunakan wawancara,

dokumentasi dan kuasioner. Penelitian ini jelas ada perbedaannya

dengan penelitian yang diadakan para peneliti sebelumnya, baik

(37)

20

tidak mungkin akan terjadi penjiplakan dari hasil penelitian dari

para pendahulunya, walaupun metode penelitiannya sama.

B. Kerangka Teori

1. Kerangka Teori Dasar a. Kepemimpinan

1. Pengertian

Kepemimpinan berasal dari kata “Pemimpin” yang berarti pemuka

atau pemegang kekuasaan. Sedangkan arti “kepemimpinan” secara harfiah adalah perihal pemimpin yang memuat tentang tata cara memimpin antara

lain mengetuai, mengepalai, memandu, membina, mengarahkan,

menggerakkan aktivitas.11

Adapun menurut arti terminologi, kepemimpinan adalah sebagai

pelaksana keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu inisiatif untuk

bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka

mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Terry

merumuskan kepemimpinan yang di mkutip oleh Heidjrahman adalah

aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh

seorang ketua atau kepala dalam membina, mengarahkan, memotivasi,

11

(38)

21

menggerakkan dan mengawasi anggota organisasi dalam melaksanakan

pekerjaan dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah

ditetapkan sebelumnya.

2. Kepemimpinan dalam organisasi pekerjaan

Suatu organisasi akan berhasil jika mempunyai seorang pemimpin

yang bertugas dan bertanggunjawab membina, mengarahkan dan

menggerakkan semua kegiatan yang telah ditetapkan oleh anggota

organisasi. Suatu kegiatan yang melibatkan orang banyak tidak mungkin

dapat berhasil untuk mencapai tujuan jika tidak ada perwakilan salah satu

diantara mereka untuk menjadi pemimpinnya.

Kepemimpinan berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh

seorang ketua atau kepala dalam membina, mengarahkan, memotivasi,

menggerakkan dan mengawasi anggota organisasi dalam melaksanakan

pekerjaan dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Kepemimpinan dalam organisasi menurut Mintzberg mempunyai tiga

peranan utama yang kemudian diperinci menjadi beberapa peranan, antara

lain:

a) Peranan hubungan antar pribadi (Interpersonal Role), yaitu

suatu hal yang berkenaan dengan status dan otoritas manajer

dan hal-hal yang bertalian dengan hubungan atar pribadi,

(39)

22

jabatannya mendapatkan undangan resmi. Peranan hubungan

antar pribadi ini dapat dibagi menjadi 3 macam, antara lain :

(1) Peranan sebagai figurehead, yaitu pemimpin sebagai wakil

dari organisasi dalam sebuah even tertentu.

(2) Peranan sebagai pemimpin (leader), yaitu dia diposisikan

sebagai seorang pemimpin dalam organisasi yang

melakukan hubungan interpersonal dengan anggota

organisasi.

(3) Peranan sebagi pejabat perantara (liaison manager), sebagai

seorang pemimpin melakukan hubungan iteraksi dengan

teman sejawat, staf dan orang lain yang berada di luar

organisasinya. Homens menyebutkan bahwa hubungan12

semacam ini dapat dikatakan sebagai hubungan pertukaran

(exchange relationship)

b) Peranan yang berhubungan dengan Informasi (Informational

Role), yaitu pimpinan aktif dalam mencarai informasi baik

kedalam aupun keluar dari organisasi untuk kepentingan

organisasi. Peranan ini terdiri dari :

(1) Sebagai monitor, yaitu pimpinan sebagai penerima dan

pengumpul informasi agar dapat mengembangkan

organisasinya dalam menanggapi perubahan-perubahan

12 (Miftah Thoha, 1993 : 15)

(40)

23

yang dihadapi. Adapun informasi yang diperoleh seorang

pimpinan dapat melalui :

Pertama, internal operation, yakni informasi tentang

kamjuan pelaksanaan pekerjaan dalam suatu organisasi.

Kedua, Informasi dari hasil analisis, yakni semua hasil

analisis dan laporan-aporan tentang berbagai isu yang

bermanfaat bagi kemajuan organisasi. Dari hasil analisis itu

kemudian dsimpulkan dan sebagai bahan pertimbangan

untuk keputusan kebijakan berikutnya.

Ketiga, Buah pikiran dan kecenderungan, yakni pimpinan

melakukan kajian tentang berbagai masalah yang timbul

dalam masyarakat dan paradigma baru yang berkaitan

dengan kemajuan organisasi yang dipimpinnya. Misalnya

melalui seminar, work shop, diklat, dan sumber-sumber

lain.

Keempat, Tekanan-tekanan, yakni pimpinan harus

memperhatikan kritik dan saran atau tekanan-tekanan yang

datang dari dalam maupun dari luar organisasi, tujuannya

adalah untuk mermperbaiki kinerja organisasi.

Kelima, Peristiwa di luar organisas (External Event ), yakni

peristiwa yang datang dari luar organisasi yang dapat

(41)

24

(2) Sebagai desiminator, artinya pimpinan bertugas sebagai

menyampaikan informasi yang diperoleh baik dari dalam

maupun dari luar kepada anggotanya.

(3) Sebagai juru bicara, pimpinan berkewajiban menyebar

luaskan makusud dan tujuannya kepada masyarakat luas

dan bersifat transparansi.

c) Peranan sebagai pembuat keputusan (Decisiobal Role), yaitu

pimpinan harus terlibat dalam proses pembuatan setrategi dan

penentu kebijakan didalam organisasi yang dipimpinnya. Ada

beberapa peranan pimpinan dalam menentukan keputusan,

yaitu :

(1) Pimpinan sebagai entrepreneur, yaitu bertindak sebagai

pemrakarsa dan perancang jenis-jeinis kegiatan dan tujuan

organisasi.

(2) Peranan sebagai penghalau gangguan, yaitu pimpinan wajib

menjaga eksistesi organisasi dan mampu mengatasi segala

bentuk rintangan dan gangguan yang mengancam

keberhasilan organisasi.

(3) Peranan sebagai pembagi sumber, yaitu mampu membagi

dan mengalokasikan waktu dan pendanaan.

(4) Peranan sebagai negosiator, yaitu pimpinan selalu aktif

(42)

25

hubungan dengan organisasi lain guna mengembangkan

organisasinya.13

(1). Tipe-tipe Kepemimpinan.

Seseorang dalam memimpin suatu organisasi, mereka mempunyai ciri

khas atau tipe sendiri-sendiri. Tipe-tipe tersebut antara lain :

a) Pemimpin otokratik.

Kepemimpinan jenis ini adalah adalah kepemimpinan yang otoriter

artinya sang pemimpin dalam menjalankan roda organisasi dengan cara

otoriter, kaku dan segala keputusan dan kebijakan tanpa musyawarah dan

diputuskan sendiri. Pemimipn otokratik berasumsi bahwa maju mundurnya

organisasi hanya bergantung pada dirinya.14

Kepemimpinan berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh

seorang ketua atau kepala dalam membina, mengarahkan, memotivasi,

menggerakkan dan mengawasi anggota organisasi dalam melaksanakan

pekerjaan dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Kepemimpinan tipe otokratik, kurang diminati oleh sebuah organisasi,

karena perkembangan kemajuan organisasi terganggu. Ciri khas

kepemimpinan otokratik adalah manager merasa paling benar, paling

13 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta : PT. Raja Grasindo.2008

(43)

26

kuasa, paling memiliki dan paling menentukan. Akibat dari sikap

demikian, para anggota organisasi ibarat robot, bekerja hanya menunggu

perintah dan tidak punya inisiatif sendiri.

b) Pemimpin demokratis.

Pemimpin demokratis yaitu pemimpin yang mengerakkan

organisasinya selalu berdasarkan musayawarah bersama. Semua kebijakan

yang diambil selalu berdasarkan hasil musuawarah.ciri khas dari

kepemimpinan demokratis ini adalah bersifat terbuka, kebijakan berasal

dari, oleh dan untuk para anggota organisasi itu sendiri.15

Kepemimpinan tipe demokrasi ini banyak disukai orang, karena tipe ini

lebih mudah diterima oleh masyarakat. Biasanya tujuan organisasi labih

mantap dan cepat maju. Sang pemimpin terbuka untuk menerima saran

dan kritik atau masukan-masukan dari luar yang bersifat membangun.

Masukan tersebut dapat menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang

diambil dalam suatu organisasi.

c) Pemimpin permisif.

Kepemimpinan tipe permisif ini adalah sang pemimpin mempunyai

kecenderungan yang selalalu meng-iya-kan segala masukan yang datang,

atau serba mem-boleh-kan. Kepemimpinan tipe ini tidak mempunyai

(44)

27

kemandirian, sehingga kedudukan organisasi tidak kuat dan mudah

tergoyahkan.1416 Bawahan tidak mempunyai pegangan yang kuat dalam

menjalankan pekerjaannya, sehingga orientasi kenerja tidak mantap. Tipe

kepemimpinan yang demikian tidak cocok untuk diterapkan pada

organisasi yang profeisonal. Misalnya di lembaga pendidikan atau

pemerintahan.

d) Kepemimpinan yang baik.

Menurut para ahli di bidang organisasi, kepemimpinan yang baik itu

mempunyai prosedur pengambilam keputusan sebagai berikut:17

(1) Keputusan yang otokratis, yaitu pemimpin membuat keputusan

sendiri tanpa musyawarah atau minta saran pendapat dari orang

lain. Dan orang-orang itu tidak mempunyai pengaruh langsung

terhadap keputusan itu.

(2) Konsultasi, yaitu pemimpin menanyakan pendapat dan

gagasan, kemudian mengambil keputusannya sendiri setelah

mempertimbangkan saran dan perhatian mereka dengan serius.

(3) Keputusan bersama, yaitu pemimpin dalam menentukan

kebijakannya selalu berdiskusi atau berdasarkan musyawarah

terlebih dahulu, sehingga kebijakan yang diambil dapat

dipertanggungjawabkan secara kolektif atau bersama-sama,

kesalahan sang pemimpin berarti kesalahan bersama.

17(Sudarwan Daim, 2004 : 75)

18

Gerry Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Printice Hall, Mc, Terjemahan oleh Yusuf Udaya,

(45)

28

(4) Pendelegasian, yaitu sang pemimpin mendelegasikan atau

mempercayakan pekerjaan itu kepada bawahannya untuk

segera diselesaikan dengan rasa penuh tanggungjawab atas

kesuksesan pekerjaan tersebut. Namun demikian dalam

memberikan delegasi tersebut harus memilih seseorang yang

tepat di bidang keahliannya.

b. Motivasi

1). Pengertian

Motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” yang berarti dorongan daya penggerak.1618 Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia

khusunya kepada bawahan atau pengikut dalam suatu organisasi.

Motivasi berasal dari kata “motif “ yang berarti sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan

sehingga individu itu berbuat sesuatu.17

Motivasi akan membahas tentang bagaimana caranya mendorong

daerah kerja bagi bawahannya, agar mau bekerja keras dengan

menggunakan segala potensi yang ada pada dirinya untuk

mewujudkan prestasi atau keberhasilan yang maksimum.

Menurut penulis motivasi adalah setiap kekuatan yang muncul dari

dalam individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu di

lingkungan dunia kerja atau di pelataran kehidupan pada umumnya.

19 (Malayu S.P. Hasibuan, 2007 : 92)

(46)

29 2). Jenis-jenis Motivasi Kerja

Berdasarkan difinisi tersebut diatas motivasi mengandung beberapa

unsur, antara lain sebagai berikut :

a) Tujuan.

Manusia adalah makhluk dinamis yang berkembang dan

bergerak terus menerus untuk mecapai tujuan yang diharapkan.

Manusia dalam mencapai tujuan tersebut karena memiliki

tujuan yang akan di capai baik secara individual maupun dalam

organisasi. Oleh karena itu tujuan merupakan salah satu

motivasi bagi manusia untuk mencapai sesuatu yang

diharapkan.

Manusia organisasional yang memiliki motivasi yang tinggi

senantiasa sadar bahwa antara tujuan organisasi sama sekali

tidak terpisahkan ataupun kalau terpisah, tidak terlalu jauh.

Terdapat kesadaran mendalam pada dirinya bahwa dia

membutuhkan organisasi sebagai wahana bekerja untuk hidup

dan sadar bahwa organisasi itu membutuhkan dirinya. Manusia

organisasional dimaksudkan gerakan dinamis bagi seseorang

dan kelompoknya dalam rangka untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

b) Kekuatan dari dalam individu.

Kekuatan yang timbul dari dalam individu merupakan bentuk

(47)

30

diri individu itu sendiri. Kekuatan dari dalam individu

merupakan sebagain unsur dari motivasi, yang dapat

mendorong sesorang untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan

untuk mencapai peristasi.

c) Keuntungan.

Keuntungan merupakan salah satu faktor pendorong bagi

manusia untuk mendapatkan sesuatu. Maka dapat dikatakan

disini bahwa keuntungan merupakan unsur motivasi kerja yang

amat sensitif. Contoh seorang guru agar bekerja profesional

maka pemerintah mengadakan program sertifikasi, dan setelah

lolos sertifikasi akan mendapatkan gaji dua kali lipat gaji

semula. Hal demikian ini menunjukkan bahwa keuntungan

finansial dapat mendorong seseorang untuk bekerja lebih giat

dan profesional.

Disamping menjelaskan tentang unsur-unsur motivasi, tidak

ada salahnya jika tipe-tipe motivasi juga di ketahui. Motivasi

merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya.

Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan kedalam empat

jenis yang satu sama lainnya memberikan warna terhadap

aktivitas manusia. Empat macam itu merupakan tipe-tipe

motivasi pada suatu organisasi. Dibawah ini akan dijelaskan

tipe-tipe motivasi tersebut yaitu :1819

21Danim, Sudarman, Motivasi Kepemimpinan & Dfektifitas Kelompok, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya (2004) hal 17-18.

(48)

31

a) Motivasi Positif, motivasi positif didasari atas keinginan

manusia untuk mencari keuntngan tertentu. Motivasi positif

merupakan proses pemberian motivasi atau usaha

mengembangkitkan motif, dimana hal itu diarahkan pada

usaha untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja lebih

baik dan mempunyai semangat yang tinggi. Jenis-jenis

motivasi positif antara lain imbalan yang menarik, informasi

tentang pekerjaan, kedudukan atau jabatan, perhatian atasan

terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa partisipasi dan

pemeberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

b) Motivasi Negatif, yaitu motivasi kerja yang berasal dari

ancaman atau tekanan kepada karyawan agar mau bekerja

dengan baik. Contoh kalau karyawan bekerja datang terlambat

tiga kali maka akan dikeluarkan. Karena takut dikeluarkan

maka mau bekerja dengan disiplin. Motivasi yang demikian ini

merupakan motivasi negatif. Kebanyakan motivasi negatif

yang dilakukan atasan terhadap bawahannya, akan mempersulit

dirinya untuk meraih prestasi yang lebih baik.

c) Motivasi dari dalam, motivasi ini timbul dari dari dalam indvidu

itu sendiri dalam rangka untuk melaksanakan tugas

pekerjaannya dengan baik dan memuaskan. Dorongan itu

bukan karena suport dari orang lain melainkan dari kekuatan

(49)

32

d). Motivasi dari luar, yaitu dorongan untuk bekerja yang berasal

dari luar. Motivasi dari luar merupakan biasanya dikaitkan

dengan imbalan. Pada kontek ini manusia organisasional

ditempatkan pada subyek yang dapat didorong dari luar.

3. Motivasi Guru Profesional.

Semua pekerjaan tanpa adanya motivasi baik dari dalam maupun

dari luar tidak akan terwujud. Begitu juga pekerjaan sebagai seorang

guru, jika akan menuju menjadi guru yang profesional tentu saja

memerlukan dorongan atau motivasi kerja.

Motivasi guru untuk menjadi guru profesional dan

bertanggungjawab itu antara lain melalui :

a) Keuntungan finasial, yaitu seorang guru untuk menjadi

profesional dengan dorongan untuk memperoleh imbalan upah

atau gaji yang lebih tinggi. Contoh dengan kenaikan gaji, maka

kinerja guru akan semakin membaik. Dengan adanya

sertifikasi, maka guru akan berlomba-lomba mengikuti diklat.

b) Penghargaan, yaitu dorongan guru untuk menjadi profesional

dengan cara memperoleh penghargaan dari instansi diatasnya.

c) Kekuasaan, yaitu sebuah dorongan agar seorang guru menjadi

profedional melalui motivasi untuk memperoleh jabatan

tertentu yang lebih tinggi, agar dapat leluasa untuk mengatur

guru lainnya. Misalnya menjadi pengawas, kepala dinas dan

(50)

33

Motivasi guru untuk menjadi guru profesional dan bertanggungjawab itu

antara lain melalui :

a) Keuntungan finasial, yaitu seorang guru untuk menjadi

profesional dengan dorongan untuk memperoleh imbalan upah

atau gaji yang lebih tinggi. Contoh dengan kenaikan gaji, maka

kinerja guru akan semakin membaik. Dengan adanya

sertifikasi, maka guru akan berlomba-lomba mengikuti diklat.

b) Penghargaan, yaitu dorongan guru untuk menjadi profesional

dengan cara memperoleh penghargaan dari instansi diatasnya.

c) Kekuasaan, yaitu sebuah dorongan agar seorang guru menjadi

profedional melalui motivasi untuk memperoleh jabatan

tertentu yang lebih tinggi, agar dapat leluasa untuk mengatur

guru lainnya. Misalnya menjadi pengawas, kepala dinas dan

lain sebagainya.

c. Kedisiplinan

1) Pengertian

Disiplin merupakan tindakan untuk mendorong para anggota

organisasi untuk memenuhi tuntutan berbagai ketentuan dan standard

yang harus dipenuhi. Disiplin merupakan karakter atau tabiat

seseorang dalam mellaksanakan kegiatan secara konsisten.1920 Disiplin

berasal dari kata Latin Discipulus, yang berarti siswa atau murid.

(51)

34

Ada yang mengartikan disiplin adalah latihan dan watak yang supaya

mentaati tata tertib, atau kepatuhan apada aturan.20

Dari uraian tersebut diatas, pengertian kedisiplinan dapat diartikan

suatu tingkah laku seseorang dengan penuh kesadaran yang berasal

dalam dirinya untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan

tertib sesuai degan aturan yang telah ditetapkan tanpa ada unsur

tekanan dari fihak luar.

2) Jenis-jenis Disiplin

Disiplin itu ada dua macam, yang sering terjadi pada diri seseorang

dalam suatu organisasi, yaitu :

a) Kedisiplinan preventif.

Kedisiplinan preventif adalah tindakan yang mendorong para

karyawan untuk taat kepada berbagai macam aturan dan tata tertib,

agar hasil kerjanya itu memuaskan. Preventif ini merupakan

pencegahan, artinya kedisiplinan yang diciptakan itu berasal dari

dirinya sendiri sebelum diberikan pengarahan dari atasan.

Karyawan sadar bahwa disiplin kerja mentaati tata tertib kerja itu

merupakan keharusan tanpa menunggu dari arahan fihak luar.

b) Kedisiplinan korektif

Kedisiplinan korektif adalah tindakan atasan berupa arahan dan

bimbingan dari atasan yang ditujukan kepada bawahannya untuk

(52)

35

mentaati tata tertib atau peraturan kerja, agar mau melaksanakan

dengan baik dan produktif.

Barang siapa ada karyawan yang melanggar, maka akan dikenai

sanksi, begitu juga sebaliknya bagi karyawan yang berperisatasi

akan diberi penghargaan.

d. Lingkungan Kerja

1). Pengertian

Lingkungan kerja adalah wilayah atau daerah dimana didalam wilayah

tersebut sebagai tempat bekerja seseorang. Menurut Nitisemito yang

dikutip oleh Sariyathi yang dimaksud lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yag ada di lingkungan pekerja yang dapat mempengarhi dirinya

dalam menjalankan tugas pekerjaan.2121 Lingkungan kerja merupakan

faktor utama bagi keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan baik

scara organisatoris maupun individual. Sebab pada mumnya pekerja

banyak bergantung pada lingkungan. Lingkungan kerja yang baik akan

berdampak pada pekerja yang baik, begitu juga sebaliknya lingkungan

kerja yang kurang nyaman akan berdampak negatif pada prestasi pekerja.

Dalam dunia usaha lingkungan kerja agar dibuat senyaman mungkin demi

untuk mencapai tujuan yang maksimal.

Suatu pekerjaan di level apapun terdapat tantangan lingkungan, untuk

menghadapi tantangan itu yang perlu diperhatikan antara lain :

(53)

36

a) Memonitor lingkungan, yaitu informasi yang masuk selalu

dikumpulkan untuk mengidentifikasi variabel-variabel

lingkungan yang kritis bagi organisasi atau individu.

b) Mengevaluasi dampak perubahan, yaitu informasi yang dapat

membawa perubahan untuk diolah dan dijadikan sebagai

sumber pengambilan keputusan.

c) Proaktif, yaitu dalam mengahadapi perubahan-perubahan yang

ada agar pekerja segera menyesuaikan secara proaktif mau

menerima dan bekerjasama serta menjauhi sifat empati.

d) Mendapatkan dan menganalisa umpan balik, yaitu berbagai

hasil kegiatan yang proaktof tersebut dianalisa dan dievaluasi

untuk mengetahui apakah kegiatan yang selama ini dilakukan

membawa perubahan yang lebih baik.

Dalam dunia usaha lingkungan kerja agar dibuat senyaman mungkin

demi untuk mencapai tujuan yang maksimal.

Suatu pekerjaan di level apapun terdapat tantangan lingkungan, untuk

menghadapi tantangan itu yang perlu diperhatikan antara lain :

a) Memonitor lingkungan, yaitu informasi yang masuk selalu

dikumpulkan untuk mengidentifikasi variabel-variabel lingkungan

(54)

37

b) Mengevaluasi dampak perubahan, yaitu informasi yang dapat

membawa perubahan untuk diolah dan dijadikan sebagai

sumber pengambilan keputusan.

c) Proaktif, yaitu dalam mengahadapi perubahan-perubahan yang

ada agar pekerja segera menyesuaikan secara proaktif mau

menerima dan bekerjasama serta menjauhi sifat empati.

d) Mendapatkan dan menganalisa umpan balik, yaitu berbagai

hasil kegiatan yang proaktof tersebut dianalisa dan dievaluasi

untuk mengetahui apakah kegiatan yang selama ini dilakukan

membawa perubahan yang lebih baik.

e. Kinerja

1). Pengertian

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi secara legal sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kinerja adalah kulminasi tiga elemen yang saling berkaitan, yaitu

kemampuan, usaha, dan sifat keadaan eksternal. Kemampuan adalah bahan

mentah yang dibawa oleh seorang pegawai yang terdiri dari pengalaman,

Gambar

Tabel  14  Hasil Uji t
Tabel  17  Uji Normalitas
Tabel  19  Uji Multikolinieritas 1  Coefficients a 3.273 2.013 1.626 .108 .181 .074 .168 2.456 .017 .422 2.372 .309 .111 .298 2.782 .007 .172 5.813 .352 .095 .375 3.718 .000 .194 5.166 .440 .056 .479 7.902 .000 .536 1.865(Constant)KepemimpinanMotivasiDis i
Tabel  25  Uji Otokorelasi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui golongan senyawa aktif yang terkandung dalam fraksi paling besar aktivitas antibakteri dan antibiofilm dari ekstrak etanol biji kelengkeng (Euphoria

[r]

Pada Tugas Akhir ini dibuat Pengendalian Kursi Roda Elektrik Menggunakan Sinyal Electromyography dengan Metode Transformasi Fourier Khusus.. Sinyal EMG yang keluar dari

d.   bahwa  berdasarkan  pertimbangan  sebagaimana  dimaksud  dalam  huruf  a,  huruf  b,  dan  huruf  c.  periu  ditetapkan  Peraturan  Kepala  Kepolisian 

Both scenario will be modelled using System Dynamics methodology and assessed furthermore using financial valuation method of income approach.. System dynamics has been known as

Terbinanya SDM  yang diukur dari  terpenuhinya  kebutuhan guna  melaksananakan  tugas sesuai .

 Dari dalam negeri, pemerintah memberikan insentif beru- pa PPh final 0% atas dividen yang diperoleh subjek pajak luar negeri dan PPh final 0.1% atas keuntungan karena

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) teknik audit berbantuan komputer berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja auditor, (2) computer self efficacy berpengaruh