• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN NOTARIS DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI DALAM JUAL BELI ONLINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN NOTARIS DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI DALAM JUAL BELI ONLINE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN NOTARIS DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI DALAM JUAL BELI ONLINE

Penulisan Hukum

( Thesis)

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

NINDY OCKTA MUTIARA HAPSARI NIM : S351308039

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

Salah satu penjajahan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat

sebelum lelah (Penulis)

Fa‟ inna ma‟al usri yusro… Inna ma‟al usri yusro

Sesungguhnya di dalam kesukaran ada kemudahan, di dalam kesukaran ada kemudahan

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta‟ala atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “PERAN NOTARIS DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI DALAM JUAL BELI ONLINE” sebagai tugas yang wajib harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa untuk melengkapi syarat memperoleh derajat Magister (S2) dalam Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Keberhasilan Penulis tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Banyak pihak yang berperan besar dalam memberikan bantuan sampai selesainya tesis ini, untuk itu ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Burhanudin H., S.H., M.H., MSI., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

5. Bapak Dr. M. Irnawan Darori, S.H., M.M., selaku pembimbing tesis yang telah memberikan waktu, tenaga, bimbingan dan memberikan berbagai masukan serta saran dalam menyusun tesis ini.

6. Segenap Dosen Pengajar Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Karyawan dan Staff Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran perkuliahan sampai dengan terselesaikannya tesis ini.

(7)

vii

8. Orang tuaku, Bapak Alm. Amin Safrudin S.H., M.H., Ibu Sunarsih, Bapak Bantu Suwardjono, dan Ibu Endang Indrastiningsih, serta kakak-kakak dan adik-adik yang selalu ada memberikan dukungan, doa, semangat dan kasih sayang kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Suamiku, Yunanto Wihardjo S.E., yang telah memberi kebebasan dan kesempatan dukungan kasih sayang dan doa kepada penulis untuk masa depan penulis dan penyelesaian tesis ini.

10. Anakku, Jordan Nevan Alvaro yang sejak dalam kandungan mengikuti perkuliahan menjadi semangat tersendiri untuk penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

11. Sahabat-sahabat Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakartayang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis lebih semangat dalam menyelesaikan tesis ini. Terimakasih atas kebersamaannya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi substansi maupun teknik penulisan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan hukum selanjutnya. Semoga tesis ini memberikan manfaat kepada semua pihak, baik untuk penulis, akademisi maupun masyarakat umum.

Surakarta, 29 Desember 2016

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teori ... 13

1. Tinjauan tentang Notaris a. Sejarah Notaris ... 13

b. Terbentuknya Undang-undang Jabatan Notaris ... 14

2. Tinjauan tentang Akta ... 16

3. Tinjauan tentang Internet ... 23

a. Internet sebagai Media Teknologi dan Informatika ... 23

b. Internet sebagai Media Jual Beli Online ... 25

4. Tinjauan tentang E- Commerce ... 28

a. Pengertian E-Commerce ... 28

b. Karakteristik E-Commerce ... 30

c. Jenis-jenis E- Commerce ... 31

(9)

ix

e. Proses Terjadinya Jual Beli Secara Elektronik ... 34

5. Tinjauan tentang Konsep Cyber Notary ... 38

6. Teori Tentang Perlindungan Hukum ... 39

7. Teori Fungsi Hukum ... 42

8. Teori Kepastian Hukum ... 43

9. Teori Penerapan Hukum ... 46

B. Penelitian yang Relevan ... 47

C. Kerangka Berpikir ... 52

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 54

B. Sifat Penelitian ... 55

C. Pendekatan Penelitian ... 55

D. Jenis Data Penelitian ... 55

E. Sumber Data Penelitian ... 56

F. Teknik Pengumpulan Data ... 57

G. Teknik Penafsiran Hukum ... 57

H. Teknik Analisa Bahan Hukum ... 57

BAB IV. HASIL PENELITAIN DAN PEMBAHASAN A. Peran yang dapat dilakukan Notaris dalam upaya perlindungan hukum bagi Pembeli dalam Jual Beli Online ... 59

B. Proses pembuatan alat bukti untuk dapat dikatagorikan alat bukti otentik ... 69 BAB V. PENUTUP ... 88 A. Kesimpulan ... 88 B. Implikasi ... 88 C. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Proses Terjadinya E- Commerce... 37 Gambar 2. Skematik Kerangka Pemikiran ... 52

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I: Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Lampiran II: Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

(12)

xii ABSTRAK

NINDY OCKTA MUTIARA HAPSARI. S351308039. PERAN NOTARIS DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI DALAM JUAL BELI ONLINE. 2016. Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran profesi Notaris dalam upaya perlindungan hukum bagi pembeli dalam jual beli online, serta proses pembuatan alat bukti untuk dapat dijadikan sebagai bukti otentik.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum doktrinal yang bersifat preskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Undang-undang dan pendekatan konseptual. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder berupa sumber bahan hukum. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui cara studi kepustakaan. Sumber bahan hukum yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis logika deduktif.

Dari hasil penelitian dan kajian diketahui bahwa Untuk akta perjanjian atau kontrak elektronik, saat ini belum ada peranan yang dapat dilakukan Notaris dalam pembuatan akta otentik secara elektronik, akan tetapi peranan Notaris dapat dilakukan dalam hal penerbitan sertifikat elektronik bersama dengan Certificate Authority untuk menjadi pihak ketiga terpercaya (third trusted party). Proses pembuktian untuk dapat dijadikan alat bukti otentik pada sertifikat elektronik sama halnya dengan proses pembuktian pada hukum acara perdata pada umumnya yang berlaku di Indonesia. Proses pembuktian dibutuhkan digital forensic dan dapat diverivikasi ke kantor kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui scan barcode secara langsung.

Rekomendasi dari hasil penelitian ini Undang-undang Jabatan Notaris hendaknya mengakomodir dan melibatkan Notaris dalam penerbitan sertifikat elektronik maka peran ini mestinya juga diatur dalam UUJN. Termasuk dalam perubahan UU ITE, seharusnya jabatan Notaris mendapat pengakuan sebagai lembaga penyedia jasa di bidang elektronik, sehingga dapat memberi perlindungan bagi para pihak dalam jual beli online. Proses pembuatan alat bukti untuk dapat dikategorikan sebagai alat bukti otentik hendaknya diatur dalam undang-undang sebagai penguat agar penerbitan kontrak elektronik dapat digunakan sebagai alat bukti otentik.

(13)

xiii ABSTRACT

NINDY OCKTA MUTIARA HAPSARI. S351308039. NOTARY ROLE IN THE SAFEGUARD AGAINST BUYER IN ONLINE BUY SELL. 2016. The Graduate Program in Notary, Law Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta.

This study aims to determine the role of the Notary profession in the protection of the law for a buyer to buy and sell online, as well as the process of making the evidence for this can be considered authentic evidence.

This research is a law research doctrinal prescriptive. This research was conducted using the approach of the Act and conceptual approaches. The type of data used is secondary data sources of legal materials. Data collection techniques used is by way of library research. Sources of legal materials were analyzed by using deductive logic analysis techniques.

From the results of research and studies it is known that for a deed of agreement or contract electronically, there is currently no role to do Notary in making authentic act electronically, but the role can be done in terms of issuing an electronic certificate together with the Certificate Authority to become a trusted third party ( trusted third party). The process of proving to be categorized as authentic evidence on the electronic certificate as well as the process of proving the civil procedural law generally applicable in Indonesia. Digital forensic evidentiary process is required and can be verified to the ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through barcode scanning directly.

Recommendations from this study Jabata Notary Act should accommodate and engage Notary in issuing electronic certificates then this role should also be regulated in UUJN. Included in the changes in ITE Law, Notary Public office ought to be recognized as providers of services in the fields of electronics, so as to provide protection to the parties in the sale and purchase online. The process of making the evidence to be categorized as authentic evidence should be regulated in the law as an amplifier so that the issuance of electronic contracts can be used as evidence authentic.

Referensi

Dokumen terkait

a path through a network that connects all the points while minimizing the total distance..  The maximal-flow technique maximal-flow technique finds

Dihubungkan dengan perilaku disiplin maka tujuan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan pengertian disiplin seperti yang telah dijelaskan oleh Rachman, disiplin adalah

Sedangkan individu dengan skor rendah neuroticism (disebut emotional stability) biasanya tenang, bertemperamen lembut, puas diri dan tidak mudah sensitif/amat perasa. 2)

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016 ini disusun dengan tujuan untuk menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggara

7 Pada penelitian ini MIP dibuat dengan mereaksikan template glukosa dengan monomer asam metakrilat dan crosslinker etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) dengan bantuan

Dalam mendukung pembangunan daerah, Dinas Pertambangan dan Energi telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2012 - 2017 yang akan menjadi acuan dalam

Pengantar tentang profil wilayah kajian/riset disampaikan sebagai latar belakang lokasi dan bagian ini lebih bersifat sebagai penjelasan tentang tempat (terutama pada

Aplikasi ini dapat berfungsi layaknya pemandu wisata dimana informasi-informasi yang diberikan mancakup data restoran, tempat wisata, penginapan, tempat ibadah dan