• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Buku Rujukan

Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau buku pelajaran. Pada hakikatnya setiap buku dapat disebut koleksi rujukan asal saja informasi yang tercantum di dalamnya disusun sedemikian rupa sehingga informasi yang terkandung di dalamnya mudah diakses (Sulistyo-Basuki, 1993).

Karakteristik buku biasa akan berbeda dengan buku referensi. Buku biasa dibuat dalam bentuk ekposisi bersinambungan artinya dikembangkan kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, serta bab demi bab. Masing-masing bagian dikaitkan pada setiap tingkat, artinya dari satu bab ke bab lain dan buku biasa dapat dipinjamkan. Hal ini berbeda dengan buku koleksi rujukan karena hanya dapat dibaca di perpustakaan saja serta tidak dipinjamkan. Koleksi rujukan dirancang dengan susunan serta penyajian untuk keperluan khusus.

Seiring dengan uraian tentang pengertian bahan rujukan menurut Sulistyo-Basuki diatas, dapat juga didukung oleh pendapat-pendapat para ahli yang disertai dengan beberapa aspek yaitu di antaranya sebagai berikut.

1. Pengertian Buku Rujukan

Koleksi referensi atau bahan rujukan adalah kumpulan atau kelompok koleksi pustaka yang terdiri dari bahan-bahan pustaka berisi karya-karya yang

(2)

bersifat memberitahu/ menunjukkan (informatif/ referensial) mengenai informasi-informasi tertentu, yang disusun secara sistematis (biasanya secara alfabetis) untuk digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi (Sumardji, 1992).

Sumber informasi referensi atau bahan rujukan dapat diartikan sebagai sumber-sumber informasi yang memberikan keterangan tentang topik perkataan (misalnya arti dari suatu kata; padanan kata; lawan kata; istilah), tempat, peristiwa, data statistik, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal (Rahayu & dkk, 2014).

Selanjutnya, koleksi bahan rujukan merupakan koleksi yang terdiri dari buku-buku atau bahan pustaka lainnya, yang memuat informasi mengenai hal tertentu. Koleksi tersebut dianggap sangat bermanfaat karena dapat digunakan sebagai bahan rujukan atau acuan dalam hal memberi jawaban terhadap pengguna perpustakaan (Mustafa B. , 1994).

Dalam American Library Assocation Glossary of Library Terms disebutkan dua definisi untuk bahan rujukan, yaitu : (a) sebuah buku yang disusun dan diolah sedemikian rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi tertentu dan tidak untuk dibaca secara keseluruhan dan (b) sebuah buku yang penggunaannya terbatas dalam gedung perpustakaan (Rahayu & dkk, 2014).

The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi buku referensi/ rujukan adalah a publication consulted for facts or background information, as an encyclopedia, dictionary, atlas, yearbook, etc.

(3)

Jadi, buku rujukan adalah buku dengan apa orang berkonsultasi untuk mencari fakta-fakta atau informasi tentang latar belakang sesuatu obyek, orang atau peristiwa secara cepat dan mudah (Trimo, 1997).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa buku referensi/ rujukan adalah bahan pustaka berupa buku-buku yang dapat memberikan keterangan mengenai informasi seperti peistiwa, tempat, alamat, nama orang yang disusun secara sistematis. Koleksi referensi tersebut di antaranya kamus, ensiklopedia, indeks, direktori, buku tahunan, almanak, bibliografi, dan abstrak. 2. Manfaat Koleksi Rujukan

Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan koleksi rujukan sebagai berikut.

1. Memberikan keterangan atau penjelasan langsung dan mendasar tentang suatu hal yang ingin diketahui, jadi untuk menghilangkan keragu-raguan pengertian mengenai masalah tertentu.

2. Perbendaharaan kata yang dimiliki bertambah, bukan hanya mengetahui suatu kata atau istilah, bahkan kita pun dapat mengerti keterangan dasarnya, baik mengenal asal kata/ istilah, penggunaanya, pengucapannya, sejarah, padanan kata, lawan kata itu dan sebagainya.

3. Kita dapat mengetahui seluk beluk serta keadaan suatu negara atau tempat-tempat lain di dunia ini bahkan mengenai tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi.

4. Riwayat hidup tokoh-tokoh terkemuka dan terkenal di dunia dapat diketahui, termasuk karya-karya, penghargaan yang mereka dapatkan, pengalaman

(4)

mereka yang paling penting adalah mengetahui kiat mereka mengarungi hidup di dunia.

5. Keterampilan meningkat dalam hal kemampuan menggunakan bahan rujukan sebagai sumber informasi dasar.

6. Koleksi rujukan dapat dipakai untuk menunjang penelitian yang dilaksanakan yaitu dengan menggunakan data yang diperoleh dari sumber koleksi jurusan itu, misalnya statistik, peta.

7. Lokasi daerah terpencil atau pulau yang kurang terkenal dapat dengan mudah diketahui.

8. Memberikan petunjuk kepada pengguna untuk menemukan informasi yang dicari atau yang dibutuhkannya (Mustafa B. , 1994).

3. Jenis Bahan Rujukan

Jenis koleksi rujukan terdiri dari (a) Kamus, (b) Ensiklopedia, (c) Sumber biografi, (d) Buku tahunan, (e) Almanak, (f) Suplemen ensiklopedia, (g) Sumber geografis seperti gazzeter, (h) Buku panduan, (i) Atlas, (j) Peta dan globe, (k) Direktori, (l) Sumber mutakhir seperti buku pegangan, (m) Manual, (n) Sumber statistika, (o) Bibliografi, (p) Indeks, (q) Abstrak, (r) dan audio-visual (Sulistyo-Basuki, 1993).

Sedangkan menurut para ahli jenis bahan rujukan adalah sebagai berikut. a. Kamus/dictionary

Kamus merupakan buku yang berisi daftar kata-kata suatu bahasa atau daftar terminologi suatu subjek yang disusun sedemikian, umumnya secara alfabetis, dengan keterangan arti dan penggunaannya (Martoatmojo, 2008).

(5)

b. Ensiklopedi/ encyclopedia

Secara autodidaktive encyclopedia berasal dari bahasa Yunani yaitu enkyklios paedeia yang artinya pendidikan yang bulat atau menyeluruh. Jadi dapat disimpulkan bahwa ensiklopedia diterbitkan dengan tujuan (aslinya) memberikan pendidikan yang menyeluruh (well-rounded) kepada para pembacanya tentang suatu bidang atau sabjek tertentu. Encyclopedia juga merupakan salah satu buku sumber informasi yang banyak dicari dan dipakai oleh orang-orang dari kalangan terpelajar (Trimo, 1997).

c. Biografi/ biography

Biografi berarti catatan atau tulisan tentang riwayat hidup seseorang atau lebih, sejak kecil sampai dewasa/ tua yang meliputi pendidikan, karir, jabatan, pengalaman kerja, dan karya-karya tulis, atau tanda jasa mereka (Lasa, 2007). d. Bibliografi/ bibliography

Bibliografi adalah daftar pustaka, daftar literature yaitu ilmu pengetahuan, uraian yang membicarakan tentang terbitan (buku, majalah maupun tulisan lainnya) yang mencakup studi tentang isi maupun hanya fisiknya (Hafiah, 2011). e. Indeks/ index

Indeks merupakan buku yang menunjukkan lokasi suatu artikel yang ditulis oleh seseorang, bisa menunjukkan lokasi artikel majalah, bab dalam buku, pamflet, lagu, pidato, sajak, dan editorial (Martoatmojo, 2008).

f. Abstrak

Pengertian abstrak secara luas adalah sebagai sari karangan atau ringkasan dari suatu karya tulis. Struktur data dalam daftar abstrak pada umumnya berisi

(6)

judul asli atau terjemahan; nama pengarang atau penulis/ editor; alamat instansi/ lembaga; data bibliografis; uraian (abstrak); dan anam penyusun abstrak (Rahayu & dkk, 2014).

g. Handbook/ manual dan guide books 1) Buku pegangan/ handbook

Buku pegangan merupakan sebuah buku yang berisi sabjek tertentu mengenai suatu ilmu pengetahuan (pelajaran) yang digunakan untuk memberi petunjuk dalam praktiknya seperti pegangan guru dalam mengajar matematika, bahasa Indonesia, dan sebagainya. Biasanya di dalam buku ini telah tertulis petunjuk-petunjuk yang dikerjakan oleh guru serta praktik yang mesti dilaksanakan oleh siswa (Syahyuman, 2012).

2) Buku petunjuk/ manual

Buku petunjuk atau manual pada prinsipnya hampir sama dngan handbook. Hanya saja dalam manual diberikan petunjuk atau instruksi, perintah tentang cara mengerjakan sesuatu, mengidentifikasi atau menulis materi tertentu (Rahayu & dkk, 2014).

3) Buku panduan/ guide book

Buku ini dipersiapkan untuk para wisatawan atau mereka yang akan mengunjungi suatu daerah atau negara lain. Disini dicakup tentang tempat-tempat rekreasi, pusat pendidikan, status, terminal, jalur kereta api, bank, rumah sakit, kantor polisi, dan sebagainya (Rahayu & dkk, 2014).

(7)

h. Direktori / directory

Direktori menyajikan informasi mengenai orang, organisasi atau dokumen yang ada pada sebuah periode ataupun bidang khusus (Sulistyo-Basuki, 1992). i. Almanak/ almanac

Pada mulanya almanak adalah penanggalan atau kalender dalam setahun. Dalam perkembangan almanak menjadi sebuah acuan untuk melihat informasi tentang daftar hari, daftar bulan, peristiwa dan hari penting dalam setahun atau tahun-tahun tertentu. Seperti peristiwa astronomis, setiap bulan apa ombak laut yang tinggi, melihat posisi matahari (Syahyuman, 2012).

j. Buku tahunan/ yearbook/ annual

Menurut ALA Glossary of Library Term mendeskripsikan kata annual berarti terbitan tahunan yang menyajikan kejadian-kejadian penting atau perkembangan-perkembangan baru dalam satu tahun, sedangkan yearbook diartikan sebagai publikasi tahunan yang berisi informasi mutakhir yang disajikan dalam bentuk deskripsi dan/ atau bentuk statistik (Rahayu & dkk, 2014).

k. Sumber Informasi Geografis

Sumber Georafi merupakan buku-buku “R” yang dapat memberikan informasi untuk geografi, karya yang berisi lokasi, penggambaran suatu tempat, dan impresi tempat seluruh dunia (Martoatmojo, 2008).

(8)

Koleksi referensi sumber informasi geografis dibagi dua (2) yaitu sebagai berikut.

1) Gazeter

Merupakan kamus ilmu bumi yang berisi daftar nama tempat yang disusun secara alfabetis. Koleksi ini menyajikan informasi mengenai tempat atau lokasi geografis yang dilengkapi dengan data statistik, sejarah, dan kebudayaan, serta fakta relevan lainnya yang berkaitan dengan tempat tersebut.

2) Atlas

Koleksi ini merupakan suatu kumpulan peta, gambar, grafik, dan tabel dengan atau tanpa deskriptif (Rahayu & dkk, 2014).

l. Terbitan pemerintah/ government publication

Buku rujukan terbitan pemerintah adalah publikasi atau bahan pustaka yang diterbitkan secara resmi oleh pemerintah, melalui lembaga resmi yang berisi informasi mengenai pemerintahan, peraturan atau perundangan, pengumuman-pengumuman resmi dan sebagainya (Saleh A. R., 2009).

B. Direktori

1. Pengertian Direktori

Defined by the ALA Glossary of Library and Information science as a list of persons or organizations, systematically arranged, usually in alphabetic or classed order, giving address, affiliations, etc., for individuals, and address, officers, functions, and similar data for organizations, directories a very important type of reference source. Didefinisikan oleh ALA Glossary perpustakaan dan ilmu informasi sebagai daftar orang atau organisasi, disusun

(9)

secara sistematis, biasanya dalam urutan abjad atau digolongkan, memberikan alamat, affiliasi, dan lain-lain., untuk individu, dan alamat, petugas, fungsi, dan data sejenis untuk organisasi, merupakan jenis referensi sumber yang sangat penting (Bopp, 2001).

Kemudian, direktori adalah sebuah senarai nama dan alamat orang, organisasi, produsen, majalah surat kabar. Contoh: Directory of special libraries and information resources Indonesia. Yang berisi alamat perpustakaan khusus di Indonesia (Sulistyo-Basuki, 2004).

Selanjutnya, direktori adalah daftar tokoh atau organisasi atau lembaga yang disusun secara sistematik, biasanya menurut abjad atau susunan kelas/ subjek dan memberikan data mengenai nama, alamat, afiliasi, kegiatan, dan sebagainya (Sulistyo-Basuki, 1991).

Buku direktori adalah sebuah buku yang berisikan acuan atau petunjuk praktis dalam menemukan alamat, nomor telepon, atau keterangan lainnya tentang seseorang atau suatu instansi, seperti direktori Perpustakaan Indonesia, yang di dalamnya berisikan alamat-alamat perpustakaan, nama kepalanya, jumlah koleksi dan lain sebagainya (Syahyuman, 2012).

Direktori yaitu daftar nama orang dan atau organisasi dalam bidang tertentu yang disusun sistematis. Ada yang disusun alfabetis, ada pula yang disusun menurut golongan ilmu pengetahuan. Biasanya disertai juga alamat, organisasi/ orang dalam bidang tertentu, jumlah staf, dan jenis kegiatan. Direktori berguna bagi lembaga, kantor yang sering ingin mengadakan komunikasi dan kerjasama dalam bidang tertentu (Hafiah, 2009).

(10)

Direktori adalah buku alamat karena memang informasi yang ditampungnya juga antaranya tentang alamat-alamat. Namun sebenarnya direcrory tidak hanya memuat daftar alamat seseorang ataupun badan-badan organisasi. Ia berisi tentang keterangan mengenai orang, organisasi, dan keanggotaannya, alamat kantor, serta data tentang organisasi setempat. Buku ini juga berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan alamat seseorang atau badan yang di daftarnya. Daftar alamat ini disusun berdasarkan urutan abjad nama badan atau orang lain (Yusuf, 2010).

Direktori adalah koleksi yang berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi maupun perkumpulan lain yang disusun alfabetis maupun sistematis. Dicantumkan data pendukung seperti: alamat, profesi, pendidikan, dan lain-lain. Data ini berguna untuk mengunjungi lembaga tertentu (Lasa, 1995).

Direktori adalah sumber informasi untuk orang dan organisasi, disusun secara sistematis, umumnya secara alfabetis atau menurut kelas, memberikan informasi mengenai alamat, afiliasi, dan sebagainya (Martoatmodjo, 2007).

Direktori yaitu berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi, atau perkumpulan yang disusun secara alfabetis dan sistematis. Dalam direktori dicantumkan data pendukung lainnya, seperti alamat, profesi dan pendidikan (Rahayu & dkk, 2014).

Direktori merupakan buku acuan yang berisi daftar nama orang (pejabat)/ lembaga/ badan/ organisasi dilengkapi dengan alamat, kegiatan, kode dan data lain yang disusun secara sistematis (biasanya secara alfabetis atau urutan kode-kode nomor) (Sumardji, 1992).

(11)

Jadi direktori merupakan sebuah buku yang berisi daftar nama-nama orang alamat, organisasi, lembaga, dan informasi lain yang disusun secara alfabetis. 2. Tujuan Direktori

Tujuan adanya koleksi direktori di perpustakaan adalah sebagai berikut. 1. Memberikan kepastian informasi alamat tentang seorang tokoh maupun

lembaga yang dapat dihubungi sewaktu-waktu.

2. Memperlancar komunikasi antartokoh, antarbidang, dan antara lembaga. Dengan adanya alamat yang lengkap maka akan mempercepat dan memperlancar komunikasi.

3. Mempercepat pertukaran informasi keilmuan yang dapat berdampak pada percepatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rahayu & dkk, 2014).

Direktori bertujuan memberikan informasi tentang aspek atau objek atau lembaga serta memandu dalam menemukan suatu wilayah dan memberikan informasi tentang lembaga swasta atau pemerintahan. Direktori masjid yang dibuat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Informasi yang diberikan lengkap, akurat dan relevan karena bersumber dari Kantor Urusan Agama dan pihak lainnya.

3. Jenis-Jenis Direktori

Mengenai ruang lingkup direktori, dalam Pawit M.Yusuf sistematika klasifikasi menurut Katz (1978) membagi direktori sebagai berikut.

(12)

1. Direktori lokal: Biasanya terbatas hanya berupa buku telepon dan direktori kota setempat. Sifatnya terbatas pada ruang lingkup geografi setempat. Misalnya daftar alamat sekolah yang ada di Jakarta, Bandung, atau kota lain secara terbatas.

2. Direktori pemerintah: Jenis direktori ini pada umumnya diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang lembaga dan data lainnnya yang dianggap penting kepada masyarakat luas. Direktori tentang perpustakaan khusus dan sumber informasi di Indonesia 1985.

3. Direktori lembaga: direktori ini mendaftar lembaga-lembaga seperti sekolah, yayasan, perguruan tinggi, kantor-kantor pemerintah, dan lembaga-lembaga serupa. Contohnya antara lain: The Foundation Directory, Columbia University Press, New York, 1960, tidak tetap terbitnya.

4. Pelayanan investasi (investment service): Ini erat kaitannya dengan direktori perdagangan dan bisnis. Isinya memberikan laporan yang merinci tentang perusahaan perorangan, umum, dan gabungan keduanya.

5. Direktori profesional: secara luas mendaftar organisasi-organisasi profesi seperti ahli hukum, dokter, pustakawan, dan juga para ilmuwan bidang lainnya. 6. Direktori perusahaan: ini terutama mendaftar semua informasi yang dihasilkan

pabrik atau perusahaan, industri, dan perdagangan (Yusuf, 2010).

Berdasarkan jenis-jenis direktori tersebut, maka direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam yang penulis buat termasuk ke jenis direktori lokal, karena bersifat lokal dan berisi daftar alamat, nama masjid, tahun berdiri, nagari, kecamatan, luas tanah, luas bangunan, dan kegiatan masjid.

(13)

C. Masjid

Masjid adalah salah satu pengaruh budaya Islam di Indonesia. Masjid di Indonesia sudah ada bersamaan dengan masuknya agama Islam (abad ke 7-13 Masehi). Arti kata sebenarnya dari masjid adalah tempat sujud yaitu tempat orang muslim shalat berjama’ah. Sesuai dengan ajaran Islam, bahwa Allah ada dimana-mana, karenanya tidak terikat pada suatu tempat menyembahnya. Maka untuk menyembahnya bisa melaksanakan shalat dimana-mana, memang menurut hadis masjid itu adalah setiap jengkal tanah di atas permukaaan bumi ini (Soekmono, 1973).

1. Pengertian Masjid

Masjid berasal dari bahasa arab sajada yang berarti tempat sujud atau menyembah Allah SWT. Bumi yang kita tempati ini adalah masjid bagi kaum muslimin. Setiap muslim boleh melakukan shalat di wilayah mana pun di bumi ini, terkecuali diatas kuburan, ditempat yang bernajis, dan di tempat-tempat yang menurut ukuran syari’at Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat (Ayub, 1996).

Menurut istilah yang didefinisikan oleh Dr. Abdul Malik As-Sa’di, masjid adalah tempat yang khusus disiapkan untuk pelaksanaan shalat lima waktu dan berkumpul, serta berlaku selamanya (Husain, 2011). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia masjid adalah rumah atau bangunan tempat bersembahyang orang Islam (Alwi, 2005).

Masjid berasal dari akar kata sajada-yasjudu yang artinya “ menyembah atau sujud untuk merendahkan diri dihadapan Allah SWT” (Khatib, 2013).

(14)

Masjid adalah tempat dimana diajarkan, dibentuk, ditumbuhkan dan dikembangkan dunia fikiran dan dunia rasa Islam (Gazalba, 1989).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa masjid merupakan sebuah bangunan khusus yang digunakan untuk melaksanakan shalat berjama’ah bagi umat Islam. Masjid juga berfungsi sebagai tempat pengajian, pendidikan agama Islam, ceramah, akad nikah dan sebagainya.

Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat kaum muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata. Karena itu di dalam Al- Qur’an ditegaskan:



















Artinya : “ Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (Qs. Al-Jin: 18)            





          

Artinya: “ Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka

(15)

merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At- Taubah:18).

                 

Artinya:” Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ibrahim: 36).

Tipologi masjid di Sumatera Barat yaitu sebagai berikut. 1. Masjid Raya : masjid raya terletak di ibu kota provinsi.

2. Masjid Agung : masjid agung terletak di ibu kota kabupaten/ kota madya. 3. Masjid Jami’ : masjid yang terletak di ibu kota kecamatan.

4. Masjid besar : masjid besar terletak dinagari (Edi Zalman, Kepala Kementrian Agama, Kab. Agam, Wawancara, 14 Mei 2017).

5. Masjid umum bisa digunakan untuk shalat Jum’at, sedangkan masjid biasa seperti mushalla tidak bisa digunakan untuk shalat jum’at.

2. Hadis Tentang Masjid

Artinya: Setiap bagian dari bumi Allah adalah tempat sujud (masjid). (HR Muslim).

(16)

Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat shalat, dan tempat beribadah kepada-Nya. Lima kali sehari semalam umat Islam dianjurkan mengunjungi masjid guna melaksanakan shalat berjamaah. Masjid juga merupakan tempat yang paling banyak dikumandangkan nama Allah melalui adzan, qamat, tasbih, tahmid, tahlil, istigfar, dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca di masjid sebagai bagian dari lafaz yang berkaitan dengan pengagungan asma Allah. Selain itu fungsi masjid adalah sebagai berikut.

1. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Masjid adalah tempat kaum muslimin beri’tikaf, membersihkan diri, dan batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan pengalaman batin/ keagamaan sehingga selalu terpelihara keseimbangan jiwa dan raga serta kebutuhan kepribadian.

3. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.

4. Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan, dan pertolongan.

5. Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jama’ah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

6. Masjid dengan majelis taklimnya merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan muslimin.

7. Masjid adalah tempat mengumpulkan dana, menyimpan dan membagikannya. 8. Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi sosial (Ayub, 1996).

(17)

BAB III

HASIL PENGEMBANGAN

A. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan analisis tingkat kebutuhan pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Penulis akan membuat Rancangan Direktori Masjid di Kecamatan Tanjung Raya dengan menganalisis kebutuhan menggunakan observasi dan angket terhadap lima orang dari anggota masyarakat di luar Kecamatan Tanjung Raya dan sepuluh orang anggota masyarakat di sekitar Kecamatan Tanjung Raya.

Tahap pertama, Penyebaran angket dilakukan kepada Desi Permata Sari (responden I) pada tanggal 06 Juni 2017 pukul 08.00 WIB, Reka Afriani (responden II) pada tanggal 06 Juni 2017 pukul 10.00 WIB, Nalia Arjuti (responden III) pada tanggal 06 Juni 2017 pukul 10.30 WIB, Febri Dona (responden IV) pada tanggal 06 Juni 2017 pukul 13.00 WIB, dan Desri Vina Wilanda (responden V) pada tanggal 06 Juni 2017 pukul 14.30 WIB di Kampus UIN Imam Bonjol Padang.

Tahap kedua, penyebaran angket dilakukan pada tanggal 03 Juni 2017 pukul 10.00 WIB terhadap sepuluh orang anggota masyarakat di sekitar Kecamatan Tanjung Raya diantaranya bernama Erawati, Fatmawati, Erwati, Warnita Anwar, Yenita, Eli Marni, Jeki Mardianda, Edrisa Guspia Dewi, Sipar dan Yanti.

(18)

Tabel 1. Analisis Kebutuhan

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah bapak/ibu/sdr/sdri mengetahui informasi mengenai masjid-masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya?

5 10

2 Apakah bapak/ibu/sdr/sdri membutuhkan informasi mengenai informasi masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya?

15 0

3 Apakah informasi mengenai masjid di Kecamatan Tanjung Raya penting bagi bapak/ibu/sdr/sdri?

15 0

4 Apakah bapak/ibu/sdr/sdri setuju, jika informasi mengenai masjid yang bapak/ibu/sdr/sdri butuhkan dibuatkan sebuah buku?

15 0

5 Apabila sudah dibuatkan informasi berupa sebuah buku direktori masjid, apakah buku direktori ini bisa untuk mempermudah bapak/ibu/sdr/sdri dalam menelusuri informasi tentang masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam?

15 0

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan bahwa 5 responden mengatakan sudah mengetahui informasi tentang masjid-masjid lain yang ada di Kecamatan Tanjung Raya, dan 10 responden mengatakan tidak mengetahui informasi tentang masjid-masjid lain di Kecamatan Tanjung Raya. 15 responden mengatakan membutuhkan informasi mengenai masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya. 15 responden mengatakan informasi mengenai masjid tersebut dianggap penting. 15 responden mengatakan setuju jika informasi mengenai masjid tersebut dibuatkan sebuah buku, dan 15 responden mengatakan apabila informasi berupa sebuah buku direktori masjid sudah dibuatkan, buku direktori ini dapat mempermudah dalam menelusur informasi mengenai masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya. Oleh sebab itu, butuh alat temu balik informasi bagi

(19)

masyarakat terhadap masjid-masjid di Kecamatan Tanjung Raya dengan membuat direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

B. Rancangan Model Produk

Produk yang dihasilkan adalah dalam bentuk buku dengan ukuran kertas A5 dengan tulisan Century dengan ukuran huruf 12. Produk ini akan dicetak dengan kertas ukuran A5 dan akan divalidasi oleh Ibu Fhadila Nurul Husna Zalmi, M.Hum sebagai validator ahli dalam bidang Perpustakaan dan validator bahasa Ibu Yulfira Riza S.S., M.Hum.

Strategi yang akan penulis lakukan dalam merancang produk (direktori) adalah sebagai berikut.

1. Mengumpulkan semua data tentang masjid di kecamatan Tanjung Raya yang dilakukan melalui penelitian langsung ke lapangan. Banyaknya masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam berdasarkan data tahun 2015 tercatat sebanyak 42 masjid. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk mencari data mentah ke Kantor Urusan Agama (KUA).

2. Kemudian melakukan perancangan direktori yaitu membuatkan unsur-unsur apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan sebuah direktori supaya direktori ini dapat digunakan oleh pemakai dengan mudah. Adapun unsur- unsur informasi pada direktori sebagai berikut.

a. Nama masjid b. Foto masjid c. Tahun berdiri d. Luas tanah

(20)

e. Luas Bangunan f. Status tanah g. kegiatan h. Alamat i. Indeks

Setelah unsur-unsur terpenuhi, maka dilakukan penyusunan direktori sesuai dengan arahan/ masukan yang diberikan oleh validator. Validator menyarankan penulisan susunan berdasarkan nama masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya agar memudahkan pengguna dalam menelusuri informasi mengenai masjid-masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

Berikut rancangan direktori yang telah dibuat.

Gambar. 1 Rancangan Direktori

Rancangan awal produk Setelah revisi

Produk dirancang, kemudian dikonsultasikan bersama validator ahli. Dalam tahap validasi ini, pada tanggal 09 Juni 2017 validator menyarankan penulisan

(21)

susunan rancangan direktori berdasarkan nama masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya, pada bagian nama masjid ditambahkan kotak agar tidak tampak polos, lalu pada bagian foto masjid dicantumkan sumber foto, nomor pojok kiri atas tidak perlu dipakai karena telah memakai nomor halaman, tidak perlu dicantumkan nama pengurus masjid dan nomor telepon karena informasi akan berganti di setiap periode jabatan pengurus tersebut dan posisi foto masjid di tengah agar seimbang antara bagian kanan dan kiri kertas rancangan direktori.

Setelah unsur-unsur terpenuhi, dilakukan revisi terhadap rancangan direktori sesuai dengan arahan/ masukan yang diberikan oleh validator. Pada tanggal 15 Juni 2017 rancangan direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam yang sudah direvisi dinyatakan valid oleh validator ahli. Penulisan susunan berdasarkan nama masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya, agar memudahkan pengguna dalam menelusuri informasi mengenai masjid-masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Oleh karena itu, penyusunan dimulai dari Masjid Antokan sampai dengan Masjid Wustha.

Selanjutnya, di bagian sampul depan, validator ahli berpendapat bahwa sampul depan direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya sudah sesuai standar yang diharapkan, akan tetapi ada sedikit penamabahan kata depan yaitu pada judul direktori masjid Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam menjadi direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Selain itu, gambar sosial media seperti whatsapp dan instagram yang tampak dari belakang sampul dihilangkan, agar letak kata-kata direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam tampak jelas.

(22)

Rancangan sampul tampak depan pada produk. Gambar 2.

Sampul sebelum revisi Sampul setelah revisi

Rancangan sampul tampak belakang pada produk. Gambar. 3

(23)

Berikut adalah sampul buku yang sudah divalidasi oleh validator ahli Gambar. 4 sampul buku

Tabel 2. Hasil Validasi Oleh Validator Ahli

Validasi

Kesimpulan 1 2 3 4 5

A Ibu Fadhila Nurul

Husna Zalmi

5 5 4 5 5

Berdasarkan angket yang diberikan kepada validator I produk ini memberikan kemudahan dalam penelusuran masjid. Validator juga menyatakan bahwa, direktori ini sudah efektif untuk membantu dalam penelusuran masjid, Isi informasi dalam direktori ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, Unsur-unsur direktori yang digunakan dalam penelusuran pada direktori sudah efektif. Jadi, secara keseluruhan rancangan direktori ini dapat digunakan tanpa revisi.

(24)

Tabel 3. Hasil Validasi Oleh Validator Bahasa

Validasi

Butir Soal Kesimpulan

1 2 3

A Ibu Yulfira Riza A A A

Berdasarkan angket yang diberikan kepada Validator II (bahasa) pemaparan informasi pada direktori sudah baik, penulisan pada direktori sudah sesuai EYD serta bahasa yang digunakan dalam direktori ini sudah lengkap. Jadi, secara keseluruhan bahasa dan cantuman informasi pada direktori ini dapat digunakan tanpa revisi.

C. Pembuatan atau Pengembangan Model Produk

Direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam disusun berdasarkan nama masjid dan disusun menurut abjad, sehingga masyarakat maupun pengguna mudah dalam penelusuran informasi mengenai masjid.

Bentuk susunan dari pembuatan direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam adalah sebagai berikut.

1. Sampul direktori

Pada bagian awal buku memiliki sampul yang berfungsi untuk menutupi bagian dalam buku, sampul berfungsi untuk memberikan daya tarik kepada pembaca dan juga berfungsi untuk memberikan identitas dari isi keseluruhan buku, untuk itu penulis akan merancang sampul direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya, agar pengguna atau pembaca dapat mengenali buku tersebut

(25)

dengan melihat sampulnya, serta agar pengguna membacanya dengan melihat sampul direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

Gambar 5. Sampul Direktori

2. Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan bagian awal dari penulisan dari buku direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya. Kata pengantar merupakan sepatah kata dari penulis pada pembaca mengenai direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya. Berisikan kalimat puji syukur kepada Allah SWT, ucapan terima kasih dari penulis serta ungkapan harapan penulis terhadap sebuah karya, meminta kritikan dan saran kepada pembaca serta ucapan terima kasih.

(26)

Gambar 6. Kata Pengantar

3. Daftar isi

Daftar isi merupakan lembar halaman setelah kata pengantar, merupakan petunjuk untuk menelusur informasi dalam buku direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, yang berisikan halaman dari pokok-pokok isi buku yang sesuai dengan susunan dalam buku.

(27)

Gambar 7. Daftar Isi

4. Pendahuluan a. Latar belakang b. Maksud dan Tujuan

(28)

Dari setiap masjid di Kecamatan Tanjung Raya memberikan informasi penting diantaranya :

a. Nama masjid

Setiap masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam mempunyai nama yang akan memudahkan untuk mengenali masjid yang akan dicari, biasanya nama masjid ditulis diplang gerbang masjid ketika akan masuk ke masjid.

b. Alamat/ jorong masjid

Alamat masjid sangat penting untuk menemukan masjid yang akan dicari, biasanya alamat juga dicantumkan diplang gerbang masjid ketika akan masuk masjid. Misalnya ustaz ingin ceramah pada bulan ramadhan atau ustaz ingin pergi kotbah Jum’atan pada suatu masjid maka agar mudah mencari alamat digunakan direktori masjid.

c. Nagari

Tanjung Raya memiliki 9 nagari yaitu Nagari Bayua, Nagari Duo Koto, Nagari Koto Gadang Anam Koto, Nagari Koto Kaciak, Nagari Koto Malintang, Nagari Maninjau, Nagari Paninjauan, Nagari Sungai Batang dan Nagari Tanjuang Sani. Agar dapat memudahkan dalam pencarian masjid diperlukan nagari dari setiap keberadaan masjid, dari nagari ini akan lebih memudahkan dalam pencarian alamat masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

d. Luas tanah

Setiap masjid mempunyai luas tanah yang berbeda-beda. Luas tanah dapat dijadikan informasi penting dari setiap masjid untuk mengetahui salah satu

(29)

identitas dan besar bangunan dari setiap masjid, maka dibuatkan luas tanah dari setiap masjid.

e. Status tanah

Setiap masjid mepunyai status seperti wakaf, milik pemerintah, milik pribadi, masyarakat dan lain sebagainya. Maka status perlu diinformasikan, karena status menunjukkan sautu keadaan dari setiap masjid di Kecamatan Tanjung Raya.

f. Luas bangunan

Luas bangunan dapat dijadikan informasi penting dari setiap masjid untuk mengetahui salah satu identitas dan besar bangunan dari setiap masjid.

g. Indeks

Di bagian akhir buku juga dicantumkan indeks. Indeks merupakan daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku direktori (biasanya pada bagian akhir buku) yang tersusun menurut abjad untuk memberikan informasi tentang halaman tempat kata atau istilah itu dicantumkan. Ini juga salah satu kemudahan bagi pengguna informasi dalam menemukan halaman atau kata istilah.

D. Evaluasi Atau Pengujian Model (produk)

Pada tahap ini, produk yang telah dibuat diujicobakan. Uji coba ini dilakukan secara perorangan dan uji coba lapangan. Subjek uji coba perorangan diujicobakan kepada lima orang anggota masyarakat di luar Kecamatan Tanjung Raya yaitu Desi Permata Sari, Reka Afriani, Nalia Arjuti, Febri Dona, Desri Vina Wilanda dan subjek uji coba lapangan diujicobakan kepada sepuluh orang anggota masyarakat di sekitar Kecamatan Tanjung Raya yaitu Erawati, Fatmawati, Erwati,

(30)

Warnita Anwar, Yenita, Eli Marni, Jeki Mardianda, Edrisa Guspia Dewi, Sipar dan Yanti. Untuk menentukan tingkat kepraktisan dan keefektifan produk, maka responden diminta untuk mengisi atau menjawab kuisioner, setelah mereka menggunakan produk Direktori Masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam yang telah dibuat. Maka hasil Penilaian yang diberikan adalah sebagai berikut.

1. Uji Coba Perorangan

Tabel 5. Angket Uji Coba Perorangan

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah sebelumnya bapak/ibu/sdr/sdri sudah mengenal direktori?

5 0

2 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, apakah desain sampul direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam sudah menarik?

5 0

3 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, buku direktori ini bahasanya mudah untuk di mengerti?

5

4 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, apakah dengan adanya direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam ini bisa membantu menemukan informasi tentang masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya?

5 0

5 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, petunjuk cara penggunaan direktori telah memudahkan dalam pencarian direktori?

5 0

6 Apakah direktori ini layak digunakan untuk masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam?

5 0

Uji coba perorangan yang dilakukan kepada lima orang anggota masyarakat di luar Kecamatan Tanjung Raya. 5 orang mengatakan sudah mengenal direktori.

(31)

5 responden mengatakan desain sampul direktori masjid ini sudah menarik. 5 responden mengatakan bahasa yang digunakan untuk penggunaan direktori masjid mudah di mengerti. 5 responden mengatakan direktori masjid ini bisa membantu dalam menemukan informasi tentang masjid-masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. 5 responden mengatakan petunjuk cara penggunaan direktori masjid dapat memudahkan dalam menelusuri informasi masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. 5 responden mengatakan direktori masjid ini layak digunakan untuk masyarakat di KecamatanTanjung Raya.

2. Uji Coba Lapangan

Tabel 6. Angket Uji Coba Lapangan

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah sebelumnya bapak/ibu/sdr/sdri sudah mengenal direktori?

4 6

2 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, apakah desain cover direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam sudah menarik?

10 0

3 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, Buku direktori ini bahasanya mudah untuk di mengerti?

10 0

4 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, apakah dengan adanya direktori masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam ini bisa membantu menemukan informasi tentang masjid yang ada di Tanjung Raya?

10 0

5 Menurut bapak/ibu/sdr/sdri, petunjuk cara penggunaan direktori telah memudahkan dalam pencarian direktori?

10 0

6 Apakah direktori ini layak digunakan untuk masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam?

(32)

Uji coba lapangan yang dilakukan kepada sepuluh orang anggota masyarakat di sekitar Kecamatan Tanjung Raya. 4 responden mengatakan sudah mengenal direktori, dan 6 orang responden mengatakan tidak mengenal direktori. 10 responden mengatakan desain sampul direktori masjid ini sudah menarik. 10 responden mengatakan bahasa yang digunakan mudah untuk di mengerti. 10 responden mengatakan direktori masjid ini bisa membantu informasi tentang masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. 10 responden mengatakan petunjuk cara penggunaan direktori ini dapat mempermudah. 10 responden mengatakan direktori masjid ini layak digunakan masyarakat.

Berdasarkan hasil uji coba lapangan dapat disimpulkan bahwa masih banyak orang yang belum mengenal direktori, setelah produk ini diperlihatkan sehingga pengguna mengatakan bahwa produk direktori masjid ini dapat digunakan dan dijadikan sebagai alat temu kembali informasi masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam tanpa membutuhkan waktu yang lama. Direktori yang dihasilkan bahasanya mudah dipahami, efektif, praktis dan efesien digunakan dalam mencari informasi mengenai masjid.

(33)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berbentuk Direktori Masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Dalam produk ini, terdapat nama masjid, foto, tahun berdiri, luas tanah, luas bangunan, status tanah, kegiatan, dan alamat masjid. Dengan adanya Direktori Masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam dapat memudahkan pengguna dalam menelusuri informasi tentang masjid-masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya.

Produk yang dihasilkan sudah valid, efektif dan praktis digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan informasi tentang masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Sebab data diperoleh langsung dari Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Data 42 masjid yang ada di Kecamatan Tanjung Raya bersumber dari KUA tahun 2015 ditambah dengan data yang diperoleh dari lapangan terdapat 8 buah masjid yang belum tercatat di KUA.

B. Saran

Setelah memperhatikan hasil pengembangan penelitian yang telah penulis laksanakan di Kecamatan Tanjung Raya, maka penulis menganjurkan beberapa saran kepada masyarakat untuk mencapai kemajuan dimasa yang akan datang, yaitu sebagai berikut:

(34)

a. Kepada pengurus masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam hendaknya membuat petunjuk arah atau papanisasi (plang masjid), agar masyarakat yang belum tahu tentang masjid tersebut dapat dengan mudah menemukannya, karena tidak semua masyarakat berasal dari Tanjung Raya, jadi mereka akan sedikit kesulitan untuk menemukan masjid tersebut jika tidak diberikan petunjuknya.

b. Pengurus masjid hendaknya memiliki Nomor Telepon, Nomor Faksimili, Website dan E-mail masjid di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam supaya bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi.

c. Para mubaligh dan wisatawan religi agar memiliki buku direktori masjid supaya mempermudah dalam mencari dan menginformasikan lokasi masjid yang berada di sekitar Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

Gambar

Tabel 1. Analisis Kebutuhan
Tabel 2. Hasil Validasi Oleh Validator Ahli
Tabel 3. Hasil Validasi Oleh Validator Bahasa
Gambar 5. Sampul Direktori
+5

Referensi

Dokumen terkait

Saya melakukan penelitian dengan judul hubungan antara koinfeksi tuberkulosis dengan kejadian tremor pada pasien HIV/AIDS.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Meskipun demikian, masih ada juga siswa yang dengan sengaja tidak mengikuti program CSD, maka dari itu panitia memberikan hukuman kepada mereka yang tidak ikut

Pertama, budaya selfie dalam masyarakat urban dapat juga menjadi moral panic karena di dalam segala aktivitas yang dilakukan harus diunggah ke media sosial dan

Kerjasama Pendampingan Posyandu/PAUD Masyarakat 3 Posyandu 3 Unit √ 3,000,000 MPK Sosialisasi/Fasilitasi Kepesertaan JKN Masyarakat Kantor Desa 100 Org √ 1,000,000

serat akan menyebabkan retensi air dalam kolon yang mengakibatkan masa feses.. bertambah dan lebih lunak sehingga asupan air juga ditingkatkan (Van Der

Karena pada penelitian ini tidak terbukti adanya korelasi antara ucOC dengan resistensi insulin (HOMA-IR) pada pasien Ob-Ab diharapkan penelitian ini dapat memberikan acuan awal

Pasal 35 huruf c Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia yang mengartikan bahwa perkara tindak pidana tersebut dapat dikesampingkan

seiring berjalannya waktu penyakit hepatitis B pada Kabupaten Jember akan terus ada yang diiringi dengan populasi Infected yang terus ada meskpiun jumlah populasi yang telah