• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KABIN MOBIL PICK UP YANG ERGONOMIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN MOBIL GEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KABIN MOBIL PICK UP YANG ERGONOMIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN MOBIL GEA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KABIN MOBIL PICK UP YANG

ERGONOMIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN

MOBIL GEA

Tugas Akhir

TM 091486

Oleh:

Fininawati Dwi Wahyudi

2108.100.043

Dosen Pembimbing:

(2)

KAJIAN ERGONOMI

Kondisi kabin mobil pick up GEA

(3)

• Bagaimana desain kabin

mobil GEA yang ergonomis

sehingga pengendara merasa

nyaman ketika mengendarai

mobil

Perumusan

Masalah

• Memberikan desain alternatif

yang baru untuk kabin mobil

GEA yang ergonomis sehingga

pengendara merasa nyaman

ketika mengendarai mobil

Tujuan

Penelitian

(4)

Batasan Masalah

Mobil GEA yang

diteliti adalah jenis

pick up

Kondisi jalan

dianggap rata

Mengevaluasi

keergonomisan

mobilGEA dengan

cara manual dan

simulasi

Tidak

memperhitungkan

aerodinamika

bentuk body mobil

Memberikan informasi

kepada masyarakat

mengenai aspek

ergonomis yang ada pada

desain interior mobil GEA

Memberi informasi dan

desain alternatif pada

pembuat mobil GEA untuk

lebih meningkatkan

kenyamanan mobil

(5)

ERGONOMI

dapat didefinisikan sebagai studi tentang

aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang

ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,

engineering, manajemen dan desain/perancangan.

RULA

Rapid upper limb assessment (RULA) adalah suatu

metode penilaian terhadap sistem kerangka dan

otot individu seorang pekerja, yang diukur dengan

suatu tingkat risiko cedera (degree of injury risk).

(6)

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya

resiko cedera tubuh :

1.

Jumlah pergerakan

2.

Kerja otot secara statik

3.

Beban yang diterima

4.

Sikap kerja

5.

Waktu Kerja tanpa berhenti

Jangkauan Nilai Tingkat Resiko Cedera

Rentang Nilai

Keterangan

1 dan 2

Diterima

3 dan 4

Investigasi lebih lanjut dan mungkin dilakukan perubahan

5 dan 6

Investigasi dan segera dilakukan perubahan

(7)

Sumber : Macey, Stuart with Geoff Wardle (2008), ‘H-Point : The

(8)

START

Studi Literatur dan Lapangan Perumusan masalah

Penetapan tujuan

Pemilihan konsep desain dengan nilai RULA yang terkecil

Analisa komponen pendukung pada kabin mobil (kursi, pedal, persneling, handbrake)

σmax < σijin

1 < RULA < 2 Kesimpulan dan saran

END

Perancangan alternatif konsep desain untuk sopir dan penumpang

Ya Tidak

Perancangan kabin mobil dan komponen pendukung

(9)

Dilakukan untuk 3 posisi yaitu memegang

kemudi, memegang tuas perneling, dan

memegang tuas handrem

Memegang

kemudi mobil

(10)

Kemudi

mobil

Sudut yang terbentuk

Upper arm = 75o knee = 77o

Lower arm = 40o ankle = 10o

Wrist = 25o

Sudut baru yang terbentuk

Upper arm = 35o knee = 60o

Lower arm = 80o ankle = 5o

Wrist = 15o

eksisting

(11)

Tuas

Persneling

Sudut yang terbentuk

Upper arm ki = 15o wrist ka = 25o

Lower arm ki =70o wrist ki = 0o

Upper arm ka = 75o knee = 77o

Lower arm ka = 40o ankle = 10o

eksisting

usulan

Sudut baru yang terbentuk

Upper arm ki = 10o wrist ka = 25o

Lower arm ki =70o wrist ki = 0o

Upper arm ka = 35o knee = 60o

(12)

Memegang tuas handbrake

Pada saat memegang handbrake pengemudi harus

membungkuk terlebih dahulu ketika menarik tuas

handbrake, sehingga posisi handbrake dipindah ke

(13)

Tuas

handbrake

Sudut yang terbentuk

Upper arm ki = 60o wrist ka = 25o

Lower arm ki =0o wrist ki = 0o

Upper arm ka = 110o knee = 77o

Lower arm ka = 40o ankle =10o

Sudut baru yang terbentuk

Upper arm ki = -20o wrist ka = 25o

Lower arm ki = 80o wrist ki = 0o

Upper arm ka = 35o knee = 60o

Lower arm ka = 80o ankle =5o

eksisting

(14)

Alternatif Desain

Kabin untuk Sopir dan

Penumpang

Analisa RULA untuk

Sopir

Alternatif

(15)

Alternatif Desain

Kabin untuk Sopir

dan Penumpang

Alternatif

(16)

Pemilihan Konsep Desain

Skor RULA yang didapat

Posisi / Konsep

Alternatif 1

Alternatif 2

Memegang persneling

3

3

Memegang handbrake

3

3

Desain kursi yang adjustable

dan disesuaikan dengan

postur tubuh manusia (fit

design)

(17)

Dari kajian ergonomi dan pemilihan alternatif konsep

desain, maka dibuat alternatif rancangan agar kabin mobil

menjadi lebih ergonomis

(18)

Uraian desain unit kabin

No.

Perubahan

Keterangan

A Sudut sandaran kursi Sudut sandaran kursi mobil yang semula 90odirubah menjadi lebih besar yakni sebesar 100o

B Jok kursi Tebal jok kursi pengemudi yang semula 100 mm dikurangi menjadi 60 mm, serta bentuk awal yang datar dirubah menjadi lebih cekung ke dalam

C Frame dudukan kursi Frame dudukan kursi mobil yang semula berukuran 790 mm dari lantai

diturunkan agar menjadi 710 mm D Jarak antara kursi

pengemudi dan atap kabin

Jarak antara kursi pengemudi dan atap kabin yang semula 740 mm menjadi lebih besar menjadi 840 mm

E Posisi kemudi mobil Posisi kemudi menjadi lebih dekat dengan tubuh sopir ,yang semula 700 mm dirubah menjadi 600 mm.

F Diameter kemudi mobil Diameter kemudi semula 360 mm dirubah menjadi 350 mm

G Pedal gas, rem, kopling Letak pijakan kopling, gas, maupun rem lebih jauh satu sama lain. Selain itu, sudut yang dirancang untuk pergelangan kaki dan pijakan kopling adalah sebesar 85o-100o

(19)

Analisa Resiko Cedera Tubuh

No. Posisi Nilai RULA Keterangan 1. Memegang kemudi 2 Diterima

2. Memegang persneling 2 Investigasi lebih lanjut 3. Memegang handbrake 3 Investigasi lebih lanjut 4. Penumpang 2 Diterima

(20)

Rancangan Komponen Pendukung Kabin

Pedal gas, rem, dan kopling

Jarak antara pedal yang terlalu dekat

Diberi karet di atas pijakan pedal yang terbuat dari logam, agar

permukaannya tidak licin

Diberi bentuk yang berbeda antara pedal gas, rem, dan kopling

serta diberi pegas agar dapat kembali ke posisi semula

(21)

Desain tuas rem tangan ini sebaiknya diberi sedikit profil agar

mudah dipegang oleh pengemudi dan diberi isolator

Pada kondisi 0, sudut yang terbentuk antara tuas handbrake dan

lantai dasar kabin cukup besar sehingga perlu dirubah menjadi lebih

kecil

Pada mobil GEA ini, yang digunakan adalah transmisi manual (4

speed with reverse gear wheel drive with coil spring suspension

system).

(22)

Perancangan Detail Kursi Mobil

untuk Sopir dan Penumpang

1

2

1. Kursi mobil

2. Slider

(23)

Analisa

Kekuatan Slider

dengan CATIA

(24)

Spesifikasi Kabin Mobil

Keterangan :

1. Kursi Mobil

2. Slider

3. Persneling

4. Handbrake

5. Dashboard

6. Pedal rem,

gas, dan

kopling

7. Body mobil

1

2

6

5

3

4

7

(25)

Layout Kabin Mobil

Posisi RULA Memegang kemudi 2 Memegang persneling 2 Memegang handbrake 3 Penumpang 2

(26)

Metode pengembangan produk sebaiknya menggunakan metode

fit engineering

Dimensi kabin mobil sebaiknya diperluas agar pergerakan

pengemudi lebih leluasa

Komponen pendukung dalam kabin mobil memerlukan kajian

lebih lanjut dan secara lengkap.

Posisi

Nilai resiko cedera tubuh

Eksisting

Usulan

Memegang kemudi

4

2

Memegang handbrake

5

3

Memegang persneling

4

2

Penumpang

2

2

• Kesimpulan

• Saran

(27)

Mohon saran dan kritik untuk

kelancaran Tugas Akhir ini

(28)

No. Joint/segmen Movement sample 1 sample 2 sample 3 sample 4 sample 5 1 Shoulder medial flexion 0 0 0 0 0 2 Upper arm lateral flexion 75 120 116 114 120 3 Elbow flexion 130 150 156 135 140 4 Lower arm flexion 105 92 97 89 80 5 Wrist twist hyper extension 155 radial flexion 0 135 145 145 155 6 Finger flexion 1 0 120 0 135 0 flexion 2 140 100 115 130 100 flexion 3 115 95 95 105 100 flexion 4 90 115 100 90 80 flexion 5 100 85 90 90 90 5 Neck flexion 0 6 Spine flexion 20 20 28 22 21 7 Hip joint flexion 90 86 82 85 82 8 Knee flexion 103 108 94 104 120 9 Ankle flexionmuscle 80 85 85 85 80

No. Joint/segmen Movement sample 1 sample 2 sample 3 sample 4 sample 5 1 Shoulder

medial flexion 0 0 0 0 0

2 Upper arm lateral flexion 165 152 160 145 155

3 Elbow flexion 110 116 120 121 143

4 Lower arm flexion 90 98 152 106 120

5 Wrist twist hyper extension 0 0 0 0 0

radial flexion 0 0 0 160 155 6 Finger flexion 1 115 140 130 125 150 flexion 2 110 105 110 100 105 flexion 3 100 105 95 100 105 flexion 4 115 105 95 90 110 flexion 5 0 115 0 90 130 5 Neck flexion 0 0 0 0 0 6 Spine flexion

7 Hip joint flexion

8 Knee flexion

9 Ankle flexion

muscle

Data Hasil

Studi Lapangan

No. Joint/segmen Movement sample 1 sample 2 sample 3 sample 4 sample 5 1 Shoulder

medial flexion 0 0 0 0 0

2 Upper arm lateral flexion 150 148 148 140 150

3 Elbow flexion 180 180 160 180 180

4 Lower arm flexion 140 128 127 135 130

5 Wrist twist hyper extension 0

radial flexion 0 6 Finger flexion 1 150 150 180 180 120 flexion 2 115 120 95 120 95 flexion 3 80 120 110 120 95 flexion 4 110 100 110 90 95 flexion 5 110 100 125 120 95 5 Neck flexion 0 0 0 0 6 Spine flexion 35 30 35 25 37

7 Hip joint flexion 65 70 55 57 65

8 Knee flexion

9 Ankle flexion

(29)
(30)
(31)
(32)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang terlihat pada Tabel 14 dan Gambar 16 ternyata lebih besar dari teori, sehinga kegagalan geser sama sekali tidak terjadi (dapat dilihat juga dari nilai failure

Didapatkan perolehan sinyal keluaran adaptif filter yang baik.Karena sudah mirip dengan sinyal yang diharapkan yakni berupa sinyal masukan sinusoidal yang telah

Memahami Isu Etika dan Sosial Yang Terkait Dengan Sistem Informasi Moral Menurut asalusul katanya “moral” berasal dari kata mores dari.. bahasa Latin, lalu kemudian diartikan atau

Kendala-kendala itu adalah: (1) Kendala internal, meliputi administrasi pertanahan yang kurang mendukung, warka yang telah lama diarsipkan, keterbatasan petuugas

Keempat, dari hasil angket observasi awal yang diisi oleh siswa kelas XI PM diperoleh hasil: (1) sebesar 72,5 % siswa menyatakan tampilan media power point yang

Pembangunan Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen didasarkan pada Perspektif Zachman dalam membangun sebuah Enterprise Architecture Framework... pembangunan

Salah satu cara untuk meningkatkan sistem pengaturan lampu lalu lintas adalah dengan mengoptimalkan waktu siklus (merah – kuning – hijau) lampu lalu lintas dan salah

sudah memiliki visa), atau yang ditolak oleh perusahaan penerbangan, atau dalam perjalanan menderita sakit, atau ada kelainan jiwa, atau dalam perjalanan mengalami kecelakaan,