• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM KELAS IBU TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TEKNIK MENERAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROGRAM KELAS IBU TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TEKNIK MENERAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

351

TENTANG TEKNIK MENERAN

Nora Isa Tri Novadela1) Supriatiningsih1) 1)

Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang E_mail : nora_novadela@yahoo.co.id

Abstract : pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan Ibu hamil trimester III tentang teknik meneran. Class mothers with a means to learn about the health of pregnant women in the form

of face-to- face in a group that aims to improve the knowledge and skills of mothers about pregnancy and childbirth . The problem in this research is the implementation class for Mother have never done an evaluation of the program on maternal knowledge it is not known class effect of the program on knowledge pregnant mothers . The purpose of this study was to determine the effect of the program on knowledge -class mothers third trimester pregnant women about pregnancy and childbirth at Puskesmas Banjarsari. The study design pre - experiment with one group pretest - posttest , the population, all pregnant mothers who attend classes November - December 2012 amounted to 50 persons ( total sample ) . The collection of data in the form of a questionnaire filled by pregnant women before and after the implementation of the class mother, analyzed of univariate and bivariate analysis with paired t - test test .The results showed an average score of mother's knowledge prior to attending class mothers 18.10, after the mother classes increased to 24.44 . The mean value of the difference between knowledge scores before and after the mother's mother's class 6.34 with a standard deviation of 2.066 , the statistical test results obtained p value of 0.000, ( p value < 0.05 ) , meaning that there is a significant difference between the knowledge of the mother before mother and after classes. The conclusion of this study is that there is a class effect of the implementation of the program on knowledge pregnant mothers about pregnancy and childbirth at Puskesmas Banjarsari in 2012 . Sidomulyo expected for health centers to continue to implement classroom activities in order to improve the mother's knowledge of pregnant women about pregnancy and childbirth.

Keywords : Class Mom, knowledge

Abstrak : pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan Ibu hamil trimester III tentang teknik meneran. Kelas ibu merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu

hamil dalam bentuk tatap muka secara kelompok bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan dan persalinan. Masalah dalam penelitian ini adalah selama pelaksanaan kelas ibu belum pernah dilakukan evaluasi program terhadap pengetahuan ibu hamil sehingga belum diketahui pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil. Tujuan penelitian, untuk mengetahui pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III tentang kehamilan dan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari. Rancangan penelitian pre-experiment dengan one group pretest-posttest. Populasi, semua ibu hamil yang mengikuti kelas ibu bulan November - Desember 2012 berjumlah 50 orang (sampel total). Pengumpulan data berupa kuisioner yang diisi oleh ibu hamil sebelum da

n

setelah pelaksanaan kelas ibu, analisis univariat dan bivariat dengan uji paired t-tes. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pengetahuan ibu sebelum mengikuti kelas ibu 18,10, sesudah mengikuti kelas ibu meningkat menjadi 24,44. Nilai mean perbedaan skor antara pengetahuan ibu sebelum dan sesudah kelas ibu 6,34 dengan standar deviasi 2,066, hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000,

(

p value

< 0,05

), artinya ada perbedaan signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah mengikuti kelas ibu. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh dilaksanakannya program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari tahun 2012. Diharapkan bagi Puskesmas Sidomulyo untuk tetap melaksanakan kegiatan kelas ibu dalam rangka peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan.

(2)

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika proses persalinan berlangsung. Dukungan yang terus menerus dan penatalak-sanaan pertolongan persalinan yang baik dan benar dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan (Kusmiyati Y, dkk:2009).

Pertolongan persalinan yang mene-rapkan asuhan sayang ibu dan pencegahan infeksi juga pertolongan persalinan yang memperhatikan pencegahan komplikasi dapat mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi serta bayi akan terhindar dari trauma dan berbagai komplikasi yang akan berdampak pada kecerdasannya kelak selanjutnya berpengaruh pada kecerdasan anak bangsa (Kusmiyati Y, dkk:2009).

Penanganan persalinan yang berkualitas tidak hanya terfokus pada pelahiran bayi, tata pelaksanaan placenta serta pengawasan kala IV saja, namun berbagai faktor, dukungan keluarga, penolong persa-linan, pemberian posisi dikala pembukaan (kala I) maupun kala pengeluaran bayi (Kala II). Posisi meneran dikala II turut menentukan hasil pertolongan ibu dan bayi. Berbagai komplikasipun dapat terjadi selama proses persalinan berlangsung akibat kesalahan cara meneran ( Simkin P, Ancheta R :2005).

Pada tahun 2008 angka kematian ibu di provinsi Lampung 145 kasus dan tahun 2009 terdapat 117 kasus. Faktor penyebab kematian ibu di Provinsi Lampung berturut-turut karena perdarahan, eklampsi, infeksi, partus lama, dan lain-lain.

Salah satu strategi MPS dalam per-cepatan penurunan AKI adalah pemberdayaan perempuan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan JICA ( Japan International

Coorporation Agency) telah menyusun dan

mengembangkan program kelas ibu dan menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai pilot projectnya. (Depkes RI, 2008).

Berbagai komplikasi dapat terjadi baik pada ibu maupun pada janin apabila ibu tidak mampu meneran dengan benar. Pada ibu dapat menimbulkan kejadian persalinan yang lebih

lama dari normal (partus lama/kala II memanjang), dimana persalinan atau kelahiran bayi yang seharusnya terjadi rata-rata selama 1 jam setelah pembukaan cervik lengkap (10 cm) pada persalinan anak pertama (primi) dan 20-30 menit pada persalinan ke 2 atau lebih (multi ). Adapun komplikasi pada janin menimbulkan asfiksia sampai terjadi kematian ( Wiyati N,2008 ).

Data WHO, kegiatan kelas ibu telah dilaksanakan di negara-negara Afrika, Australia, Inggris, India, Jepang dan Asia Tenggara salah satunya di Indonesia. Di Indonesia telah dilaksanakan di beberapa Provinsi seperti Jakarta, Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Utara, Lampung dan Bandung.

Meneran secara berlebihan menyebab-kan ibu sulit bernafas sehingga terjadi kelelahan yang tidak perlu dan menyebabkan resiko asfiksia pada bayi sebagai akibat turunnya pasokan oksigen melalui placenta. Simkin P, Ancheta R:2005, meneran dan menahan nafas yang berkepanjangan mengakibatkan penurunan tekanan darah ibu, kandungan oksigen darah dan aliran darah placenta, penurunan kadar oksigen yang tersedia untuk janin ( hipoksia dan asidosis janin).

Meneran yang tidak terfokus atau meneran yang tidak mempunyai arah tertentu hanya memberikan sedikit kemajuan dalam persalinan. Meneran seperti ini terjadi ketika mata terpejam kuat-kuat dan berteriak terus menerus.Jika meneran dengan membuka mata dan mengarahkan pandangannya (dan usaha menerannya ) kearah vagina dan berfikir tentang menekan bayi keluar maka akan menghasilkan kemajuan persalinan tanpa terjadi gawat janin atau robekan perineum yang serius (Simkin P, Ancheta R:2005).

Studi observasional terhadap prilaku wanita pada kala II menunjukkan wanita yang belum tau cara meneran dan belum di beri tahu akan bernafas lebih banyak dan me-neran lebih sedikit pada kontraksi kala II di bandingkan wanita yang di minta berusaha maksimal untuk meneran terus (Simkin, Ancheta 2005). Dengan memberikan cara meneran yang benar ibu akan tahu kapan harus meneran dan kapan harus beristirahat (Asuhan Sayang Ibu,

http://lenteraimpian. wordpress.com).

Dari berbagai pendapat di atas dapat di lihat bahwa pengetahuan ibu tentang tehnik meneran sangat berpengaruh pada proses dan

(3)

hasil persalinannya. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Begitu pula pengetahuan ibu hamil khususnya ibu hamil trimester III tentang tehnik meneran. Pengetahuan ibu dapat mempengaruhi sikap atau perilaku ibu dalam mengahadapi proses persalinan. Pengetahuan ibu tentang meneran memegang peranan yang sangat penting agar ibu yang mengalami persalinan dapat meneran dengan benar atau dengan kata lain apabila seorang ibu mempunyai pengetahuan baik diharapkan dapat meneran dengan baik sehingga proses persalinan menjadi cepat (Sarwono, 2002).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kehamilan sehingga ibu dapat menjalani kehamilannya dengan sehat diantaranya mengikuti kelas ibu, dimana dalam kelas ibu, ibu akan mendapatkan materi tentang perawatan kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi, senam hamil maupun KB.

Pada materi senam hamil ibu akan mengetahui manfaat dari senam hamil khususnya dalam mempersiapkan proses kelahiran bayinya. Dengan senam hamil ibu akan tahu cara meneran dan posisi ibu saat meneran seperti pengaturan nafas dan kapan ibu harus meneran (Depkes RI, 2008).

Persalinan dengan kala II memanjang rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8% dan di Indonesia sebesar 9%. Sedangkan Angka Kematian Bayi sebanyak 35/1000 kelahiran tahun 2008 salah satu penyebabnya adalah asfiksia. Kejadian Partus lama di RSIA Siti Fatimah di Makasar tahun 2010 adalah 74 kasus dari 2552 persalinan yaitu 2,89% dari seluruh persalinan. Penelitian yang dilakukan Soekiman Di RS Mangkuyudan Yogyakarta di dapatkan, dari 3005 kasus Partus lama terjadi kematian pada bayi sebanyak 16,4% (50 bayi) sedangkan pada ibu di dapatkan 4 kematian. Di propinsi Lampung sebanyak 2,78% kematian ibu disebabkan oleh partus lama.

Dari data yang penulis dapatkan dari hasil wawancara 14 Bidan di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari Kota Metro Bulan Januari hingga Desember 2011 terdapat 268 persalinan diantaranya 125 (46,6%) adalah persalinan Primi, 133 (49.6%) Multi, 10(3,7%) Grande Multi. Dari persalinan tersebut yang mengalami kala II memanjang 44 (16,4%)

orang dari 268 persalinan yang terdiri dari Primi 10,1%, Multi 6,3% dan Grande 0%. Adapun ibu bersalin yang mengalami kala II memanjang hingga harus di rusuk ke RS sebanyak 28 (10,4%) orang dari 268 ibu bersalin periode Januari sampai Juni 2012

Hasil prasurvei yang dilaksanakan terhadap 10 orang Ibu hamil Trimester III tentang pengetahuan mengenai teknik meneran diperoleh 50% ibu tidak mengetahui teknik meneran yang terdiri dari pengetahuan mengenai posisi sebesar 8,33%, mengenai cara meneran sebesar 18,33% dan mengenai waktu untuk meneran sebesar 15%. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III tentang teknik meneran.

METODE

Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian pre-experiment dengan one group pretes-posttest, yaitu untuk mengetahui pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III (usia kehamilan 28 minggu- 40 minggu) yang mengikuti program kelas ibu di Puskesmas Banjarsari yang berjumlah 50 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi sejumlah 50 orang

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner yang dibagikan terdapat 15 pertanyaan dengan rincian pengertian, manfaat dan dampak meneran/mengejan 8 pertanyaan, cara meneran 7 per-tanyaan.

Tehnik pengumpulan data menggu-nakan data primer, Proses penggumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dibantu oleh pembantu peneliti dengan mengunakan format penggumpulan data yang telah di sediakan peneliti. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah ibu hamil mengikuti program kelas ibu.

Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan benar. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan langkah-langkah editing,

coding, processing dan cleaning.

Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif., yaitu analisis univariat untuk

(4)

melihat distribusi dan persentase dari setiap variabel dan analisis bivariat. menggunakan uji-T. dependen (uji T paired). Uji T dependen sering digunakan pada analisis data penelitian eksperimen. Rancangan ini dikenal dengan rancangan pre-post, artinya membandingkan rata-rata nilai pre test dan nilai post test dari satu sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

Analisa Univariat

Tabel 1: Distribusi frekuensi Pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran sebelum mengikuti kelas ibu

Kategori Frekuensi ( % ) Baik 6 12 Cukup 28 56 Kurang 16 32 Tidak baik - - Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa masih ada ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16 orang (32%).

Tabel 2: Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang teknik meneran setelah mengikuti kelas ibu

Kategori Frekuensi ( % ) Baik 37 74 Cukup 13 26 Kurang - - Tidak baik - - Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa sebagian besar ibu hamil yang telah mengikuti

kelas ibu memiliki pengetahuan baik dengan jumlah 37 orang (74%).

Analisa Bivariat

Analisa bivariat dipergunakan untuk melihat hubungan antara varibel dependent dan variabel independent sehingga diketahui kemaknaannya dengan menggunakan uji statistik paired t-tes dependent. Cara pengujian paired t-tes dependent dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3: Distribusi Rata-Rata Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Setelah mengikuti Kelas Ibu

Variabel Mean N SD SE P-v Penget bumil sebelum mengikuti kelas ibu Penget bumil sesudah mengikuti kelas ibu 18,10 24,44 50 50 3.209 2.697 0,454 0.381 0,000

Berdasarkan tabel 4 terlihat statistik deskriptif berupa rata-rata dan standar deviasi skor perolehan antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah mengikuti kelas ibu. Rata-rata skor perolehan nilai sebelum mengikuti kelas ibu adalah 18,10. Rata rata perolehan nilai sesudah mengikuti kelas ibu adalah 24,44. Terlihat nilai perbedaan mean

antara pengukuran pertama dan kedua adalah 6,34. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara penilaian sebelum dan setelah kelas ibu maka Ho ditolak artinya ada pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah kelas ibu.

PEMBAHASAN

Berdasarkan analis data yang ada penulis melakukan pembahasan tentang pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari Kota Metro bahwa ada pening-katan pengetahuan kategori baik sebelum dan setelah kelas ibu,

(5)

sebelum kelas ibu kategori baik 6 orang ( 12% ) dan setelah kelas ibu kategori baik 37 orang ( 74% ). Uji statistik diperoleh data rata-rata skor pengetahuan ibu sebelum mengikuti kelas ibu 18,10.

Rata-rata pengetahuan ibu setelah mengikuti kelas ibu 24,44. Didapat nilai perbedaan mean antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah kelas ibu 6,34, hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, dimana nilai tersebut (p value < 0,05) ada perbedaan signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah mengikuti kelas ibu maka Ho ditolak artinya ada pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari Kota Metro.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelas ibu sangat bermanfaat bagi ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan prilaku agar ibu memahami tentang teknik meneran dalam persalinan.

Kurangnya informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan sering menjadi persoalan yang membuat ibu hamil salah dalam mengambil keputusan. Selain itu rendahnya pengetahuan juga dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam mengambil keputusan. Sehingga dengan adanya kelas ibu, ibu hamil dapat mengatasi masalah atau keluhan yang dirasakan selama kehamilan dan dapat menghadapi persalinan yang aman dan nyaman.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa jika kelas ibu ini dilakukan dengan baik dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan diperoleh karena adanya pengalaman dan informasi yang didapatkan seseorang.

Dalam buku pedoman kelas ibu merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, keluarga berencana, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.

Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil, di kelas ini Ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara menyeluruh, terjadwal, dan berkesinambungan. Kelas ibu difasilitasi oleh tenaga bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket kelas ibu hamil (Buku KIA, lembar balik, CD, dan senam hamil).

Rancangan penelitian pre experiment dengan one group pretest-posttest, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengikuti kelas ibu pada bulan November 2012 berjumlah 50 orang (sampel total). Pengumpulan data berupa kuisioner yang diisi oleh ibu hamil sebelum dan setelah pelaksanaan kelas ibu yang kemudian diolah dan dianalisis kuantitatif berupa analisis univariat dan bivariat dengan uji paired t-tes menggunakan analisis program komputer.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pengetahuan ibu sebelum mengikuti kelas ibu 18,10 dengan standar deviasi 3,209, sesudah mengikuti kelas ibu meningkat menjadi 24,44 dengan standar deviasi 2,697. Nilai mean perbedaan skor antara pengetahuan ibu sebelum dan sesudah kelas ibu 6,34, hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, dimana nilai tersebut ( p value < 0,05 ) ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah mengikuti kelas ibu, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran dalam persalinan di Puskesmas Banjarsari kota Metro tahun 2012.

SIMPULAN

1. Pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran dalam persalinan sebelum mengikuti kelas ibu kategori baik 12%, cukup 56% dan kurang 32%.

2. Pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran dalam persalinan setelah kelas ibu kategori baik sebanyak 74% , cukup 26%, kurang 0 %.

3. Pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran dalam persalinan sebelum mengikuti kelas ibu 18,10 sesudah mengikuti meningkat menjadi 24,44. Nilai mean perbedaan skor antara pengetahuan ibu sebelum dan sesudah kelas ibu 6,34.

4. Terdapat perbedaan signifikan (P = 0,00) antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah mengikuti kelas ibu.

(6)

DAFTAR RUJUKAN

Departemen Kesehatan RI, 2008. Buku

Pedoman Kelas Ibu, Mataram

Kusmiati Y. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Prilaku

Kesehatan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Simkin P & Ancheta R. 2005. Buku Saku

Persalinan. Jakarta: Buku Kedokteran

EGC.

Wiyati,N 2008, Perawatan ibu nifas. Yogyakarta:Fitramaya.

Sarwono, 2002, cip izaatijannah. Wordpress. Com/2011/03/08

Referensi

Dokumen terkait

Pada pembahasan ini penulis akan dijelaskan tentang kesesuaian antara teori dan kenyataan yang terjadi pada kasus yang diambil dan teori yang mendukung di antara

Penulisan ilmiah ini membahas tentang cara pembuatan aplikasi katalog permahan kemang pratama dengan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Macromedia flash 5.0 Aplikasi perumahan

KESIMPULAN: Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian ISPA pada bayi.. Kata kunci: Infeksi Saluran Pernapasan

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta 1 PENGARUH KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI FACEBOOK, GAYA HIDUP, DAN KELAS SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KULINER..

a) Hilangnya salah satu syarat hadhanah yang telah dikemukakan, seperti ia menderita sakit yang menyebabkannya tidak mampu untuk melaksanakan urusan si anak, atau

4.4.2.4 Proses Pengolahan Kopi Arabika yang dilakukan oleh Pedagang Besar Pengolahan kopi Arabika yang dilakukan oleh pedagang besar dalam memasarkan kopi Arabika terdiri atas

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai keberadaan produksi gula di Indonesia yang sempat menjadi komoditi dengan nilai ekspor yang

Ketika hasil evaluasi konsumen terhadap keseluruhan jasa yang dirasakan baik maka dapat terjalin hubungan jangka panjang antara konsumen dengan penyedia jasa,