• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care Terhadap Pelaksanaan K4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care Terhadap Pelaksanaan K4"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PELAKSANAAN K4

SISKA HELNI WATTI 105102063

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)
(5)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, 13 Juni 2011 Siska Helni Watti

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care Terhadap Pelaksanaan K4

xii + 41 hal + 7 tabel + 1 skema + 13 lampiran ABSTRAK

Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling. Analisa data dengan chi square. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 42 responden (73,7%), dan mayoritas responden melakukan K4 yaitu sebanyak 50 responden (87,7%). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 (nilai p = 0,000). Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka pengetahuan yang dimiliki akan semakin baik dan mempengaruhi seseorang dalam menerapkannya terhadap pelaksanaan.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Pelaksanaan K4” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns.M.Kep. selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. dr. M. Fidel Ganis Siregar. SpOG. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Farida L.S Siregar, S.Kep,NS.M.Kep. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

(7)

6. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara yang secara langsung maupun tidak langsung telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama menjalani pendidikan

7. Kedua orang tuaku, adik-adikku (Toni, Ayu, Poni), keluargaku, serta seseorang yang tersayang yang telah banyak membantu baik moril maupun materil, memberikan dorongan dan semangat serta do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam membuat Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Spesial buat teman-temanku ( Wiwit, Meny, Rita S, Devi, K` Meta, K` Ria F) dan

semua teman-teman program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberi dukungan dan masukan kepada penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dukungan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2011

(8)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN………. i

LEMBAR PERSETUJUAN..………. ii

LEMBAR PERNYATAAN……….... iii

ABSTRAK………... iv

KATA PENGANTAR………. v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR SKEMA ………... xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 1

B. Perumusan Masalah ..……… 4

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum…….………... 4

2. Tujuan Khusus…….……….. 4

D. Manfaat Penelitian………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGETAHUAN 1. Definisi……..……… 6

2. Tingkat Pengetahuan…..……….. ……. 6

(9)

B. ANTENATAL CARE

1. Definisi……..……… 8

2. Tujuan……..………... 8

3. Manfaat……… 9

4. Pelayanan………. 9

5. Jadwal Pemeriksaan…….……….. 12

C. Kunjungan 4 (K4) 1. Definisi……….……… 13

2. Konseling yang dilakukan pada ibu hamil trimester III………...……… 13

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ……… 20

B. Definisi Operasional……….. 21

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian……… 22

B. Populasi dan Sampel ………. 22

C. Lokasi Penelitian……… 23

D. Waktu Penelitian……… 23

E. Pertimbangan Etik……….. 24

F. Instrumen Penelitian……….. 25

G. Uji Validitas ………..………. 26

H. Prosedur Pengumpulan Data….………. 26

(10)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil …………..……… 29 B. Pembahasan………..….. 35 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……..……….……… 40 B. Saran………..……….... 41 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Imunisasi TT……… 15 Tabel 3.1 Definisi Operasional ……….. 21 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristik demografi

ibu hamil trimester III di Klinik Bersalin Ananda Medan………. 30 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner

pengetahuan di Klinik Bersalin Ananda Medan ……… 31 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil trimester III tentang

antenatal care di Klinik Bersalin Ananda Medan ………. 33 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan jumlah K4 ibu hamil trimester III

di Klinik Bersalin Ananda Medan ………. 34 Tabel 5.5 Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care

(12)

DAFTAR SKEMA

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Persetujuan Penelitian Lampiran II : Lembar Kuesioner

Lampiran III : Prosedur wawancara responden dan mengisi kuesioner Lampiran IV : Protap Penelitian

Lampiran V : Content Validity Lampiran VI : Master Tabel Lampiran VII : Out Put SPSS

Lampiran VIII : Surat Editor B.Indonesia Lampitan IX : Surat Izin Penelitian

Lampiran X : Surat Izin pengumpulan Data Lampiran XI : Surat Balasan

(14)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, 13 Juni 2011 Siska Helni Watti

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care Terhadap Pelaksanaan K4

xii + 41 hal + 7 tabel + 1 skema + 13 lampiran ABSTRAK

Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling. Analisa data dengan chi square. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 42 responden (73,7%), dan mayoritas responden melakukan K4 yaitu sebanyak 50 responden (87,7%). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 (nilai p = 0,000). Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka pengetahuan yang dimiliki akan semakin baik dan mempengaruhi seseorang dalam menerapkannya terhadap pelaksanaan.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan, atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penangananya. Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan (Sarwono,2006,hal 22).

Pada tahun 2015, untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) ditargetkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Departemen kesehatan RI, angka kematian ibu masih banyak disebabkan para ibu hamil tidak mempunyai akses untuk pergi kebidan atau dokter yang ada didaerah. Rata-rata 10% ibu di Indonesia tidak pernah memeriksakan kandungannya ketenaga kesehatan dan 30% ibu tidak melahirkan pada tenaga kesehatan mereka lebih memilih untuk

melahirkan pada dukun (Depkes, ¶2010).

(16)

Making Pregnancy Saver (MPS) yang mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan yang terampil. Pemeriksaan awal yang dilakukan berupa pemeriksaan antenatal care

(Depkes, ¶2010).

Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa kehamilan ibu dan bayinya secara berkala, yang diikuti dengan upaya memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu juga janin, serta mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi pada kehamilan (Manuaba, 1999. Hal 88).

Pemeriksaan antenatal care yang dianjurkan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama hamil antara lain: kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36) dua kali kunjungan. Walaupun demikian disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut: sampai dengan kehamilan 28 minggu periksalah empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu setiap satu minggu sekali dan apabila terdapat keluhan-keluhan tertentu (Pantikawati, 2009, hal 9).

(17)

merupakan salah satu upaya untuk menurunkan komplikasi yang berhubungan dengan

kehamilan, persalinan, dan nifas pada ibu dan bayi baru lahir (Depkes, ¶ 2008).

Pemeriksaan antenatal care juga dipengaruhi oleh perilaku ibu hamil yang pada dasarnya terbentuk dari dua faktor yaitu, faktor internal meliputi tingkat pengetahuan (kecerdasan), tingkat emosi, sikap, motivasi, dan faktor eksternal meliputi lingkungan dan pelayanan kesehatan. Jadi perilaku ibu hamil dalam merawat kehamilannya juga dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap kehamilannya (Notoadmodjo, 2003).

Masih belum tercapainya cakupan K4, salah satunya disebabkan karena pemahaman tentang pedoman kesehatan ibu dan bayi khususnya kunjungan pemeriksaan yang masih kurang. Pada tahun 2006, cakupan kunjungan K4 dan upaya perjalanan kesehatan terhadap ibu hamil di Sumatera Utara mencapai 80,48%, sedangkan pada tahun 2009 mencapai 89,78%, namun hal ini masih dibawah target nasional yang menargetkan tahun 2010 yaitu 95% (Dinkes, Medan).

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian diatas dan hasil survei penelitian, maka peneliti ingin merumuskan masalah penelitian tentang “Bagaimana hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 di Klinik Bersalin Ananda Medan”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 di Klinik Bersalin Ananda Medan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil trimester III

b. Mengidentifikasi bagaimana pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care c. Mengidentifikasi bagaimana pelaksanaan K4

d. Menguji hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ibu Hamil

Sebagai pengetahuan ibu tentang kehamilan, dan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. 2. Bagi Petugas Kesehatan

(19)

3. Bagi Peneliti Lanjutan

Sebagai bahan informasi dan masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4. .

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi

Pengetahuan adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Taufik, 2007, hal 17).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat yaitu:

Tahu (know) diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut dengan benar.

Aplikasi (application) sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau keadaan rill (sebenarnya). Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis (synthesis) menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagiandalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Evaluasi

(21)

berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek (Taufik, 2007, hal 17).

3. Macam-macam Pengetahuan yaitu a. Tahu Bahwa

Pengetahuan bahwa adalah pengetahuan tentang informasi tertentu, bahwa sesuatu terjadi, tahu bahwa inti atau itu memang demikian adanya bahwa apa yang dikatakan memang benar.

b. Tahu Bagaimana

Pengetahuan ini menyangkut bagaimana melakukan sesuatu, ini yang dikenal sebagai Know How. Pengetahuan ini berkaitan dengan keterampilan atau lebih tepat keahlian dan kemahiran teknik melakukan sesuatu.

c. Tahu Akan atau Mengenal

Jenis ini berkaitan dengan “pengetahuan bahwa” hanya saja tahu mengapa jauh lebih mendalam diri serius dari pada tahu bahwa karena mengapa berkaitan dengan penjelasan (Notoadmodjo, 2003).

B. Antenatal Care

1. Definisi Antenatal Care

Antenatal care atau perawatan kehamilan adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas persiapan pemberian ASI.

(22)

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat.

b. Tujuan Khusus

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,dan sosial ibu juga

bayi.

3) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun

bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif (Hani, 2010, hal 6).

3. Manfaat Antanatal Care

(23)

4. Pelayanan Antenatal Care

Standar pelayanan ANC meliputi standar 7T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan komprehensif dan dapat sebagai daya ungkit pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu. Kebijakan program Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, yakni:

5T:

a. Tinggi Badan dan Timbang Berat Badan

Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm (Pantikawati, 2010, hal 10)

Ibu hamil akan mengalami kenaikan antara 10-12 kg selama kehamilan atau sama dengan 0,5 kg per minggu atau 2 kg dalam satu bulan. Penambahan berat badan paling banyak terjadi pada trimester ke II kehamilan. Tanda bahaya: Tubuh ibu sangat kurus atau tidak bertambah (paling sedikit 9 kg) selama kehamilan, Tubuh ibu sangat gemuk atau bertambah lebih dari 19 kg selama kehamilan, Berat badan ibu naik secara tiba-tiba lebih dari 0,5 kg dalam satu minggu atau lebih dari 2 kg dalam satu bulan (Hani, 2010, hal 10)

b. Ukur Tekanan Darah

Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekan yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan preeklamsia. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole 120/80 mmHg (Pantikawati. 2010. hal 11).

(24)

Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter, letak titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan). Untuk memperkirakan umur kehamilan, letak bayi, dan apa yang ada difundus.

Petanda bahaya: 1) Bagian atas uterus tidak sesuai dengan batas tanggal kehamilannya dari HPHT, 2) Pembesaran uterus lebih atau kurang dari 2 jari per bulan. (Hani, 2010, hal 10).

d. Pemberian Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)

Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil guna memberikan kekebalan kepada janin terhadap infeksi tetanus (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan, maupun postnatal. Bila seorang wanita selama hidupnya mendapat imunisasi sebanyak lima kali berarti akan mendapatkan kekebalan seumur hidup (long life), dengan periode waktu tertentu terhadap penyakit tetanus.

Menurut WHO, jika seorang ibu belum pernah mendapatkan imunisasi TT selama hidupnya, maka ibu tersebut minimal mendapatkan paling sedikit 2 kali injeksi selama kehamilan (pertama saat kunjungan antenatal pertama dan kedua, empat minggu setelah kunjungan pertama). Dosis terakhir sebaiknya diberikan sebelum dua minggu persalinan untuk mendapatkan efektivitas dari obat.

e. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet) selama kehamilan.

(25)

7T:

f. Tes Penyakit Menular Seksual/ VDRL

PMS yang terjadi selama kehamilan berlangsung akan menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada janin dengan segala akibatnya, oleh karena itu tes terhadap PMS perlu dilakukan agar dapat didiagnosa secara dini dan mendapatkan pengobatan secara tepat.

g. Temu Wicara/Konseling

Temu wicara mengenai persiapan tentang segala sesuatu yang kemungkinan terjadi selama kehamilan penting dilakukan. Hal ini penting karena bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, ibu dapat segera mendapatkan secara tepat, karena kematian ibu sering terjadi karena 3T, yaitu: Terlambat mengenali bahaya, terlambat untuk dirujuk, terlambat mendapatkan pertolongan yang memadai.

5. Jadwal pemeriksaan Antenatal Care a. Trimester I & II

(26)

b. Trimester III

Pemeriksaan setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran, evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan, diet selama kehamilan, pemeriksaan ultrasonografi, imunisasi tetanus II, observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi trimester III, rencana pengobatan dan nasehat tentang tanda-tanda inpartu, memilih penolong, tempat bersalin (Manuaba.1998. hal 133).

C. Kunjungan 4 (K4) 1. Definisi

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Ibu hamil yang berkunjung kefasilitas pelayanan, setiap kontak tenaga kesehatan diposyandu, polindes/poskesdes, kunjungan rumah dengan ibu hamil untuk memberikan pelayanan antenatal sesuai standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Syafrudin.2009. hal 144).

(27)

2. Konseling yang dilakukan pada ibu hamil trimester III a. Dukungan Emosional

Trimester III biasanya disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat ini ibu tidak sadar menunggu kehadiran bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, dalam hal ini peran tenaga kesehatan, suami dan keluarga sangat berperan untuk memberi dukungan dan semangat, bahwa kehamilan dan persalinan adalah hal yang fisiologis dialami oleh wanita (Hani, 2010, hal 69). b. Nutrisi yang Adekuat :

1) Kalori

Jumlah kalori yang dibutuhkan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2.500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklamsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil (Asrinah, 2006, hal 94).

2) Protein

Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram perhari. Sumber protein tersebut di peroleh dari kacang-kacangan, atau hewan seperti ikan, ayam, telur dan keju. Kekurangan protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan oedema.

3) Kalsium

(28)

4) Zat Besi

Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin normal dibutuhkan asupan zat besi bagi ibu hamil 90 tablet selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.

5) Asam Folat

Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil (Saefuddin, 2008)

6) Vitamin

Vitamin A, untuk menambah daya tahan terhadap infeksi, vitamin B komplek, untuk pembakaran hidratarang dan menghasilkan tenaga,vitamin C, untuk pertumbuhan janin, vitamin D, untuk pencegahan rachitis terutama penting didaerah yang kurang sinar matahari, vitamin E, untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio (Obstetri Fisiologi, hal 207).

(29)

c. Imunisasi

Tabel 2.1 Imunisasi TT

Antigen Interval (selang waktu minimal)

Lama perlindungan

% Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal

pertama -

-

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/ seumur

hidup 99

d. Personal Hygiene 1. Mandi

Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan kulit karena pada ibu hamil fungsi ekskresi keringat bertambah. Menggunakan sabun yang ringan dan lembut agar kulit tidak teriritasi (Mochtar, 1998).

2. Perawatan gigi

(30)

3. Payudara

Putting harus dibersihkan, persiapan menyusui dengan perawatan putting dan kebersihan payudara.

4. Perawatan vagina/vulva

Celana dalam harus kering, jangan gunakan obat/menyemprot kedalam vagina, sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus.

5. Pakaian

Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut dan leher : Pakai BH yang menyokong payudara, dan mempunyai tali yang besar, sehingga tidak terasa sakit pada bahu, memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi, pakaian dalam yang selalu bersih dan kering (Mochtar, 1998).

e. Istirahat dan Relaksasi

Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin, dan mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi oedema kaki dan varices vena.

Membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan yang sengaja diupayakan dan dipraktekkan dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi stress. Waktu terbaik setelah makan siang, awal istirahat sore, serta malam sewaktu tidur (Asrinah, 2010, hal 101).

f. Persiapan Laktasi

(31)

g. Senam Hamil atau Exercise

Senam hamil bukan merupakan suatu keharusan. Namun, dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih pernapasan, relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar.

Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap, agar ibu mampu menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur: Memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi pembengkakan, memperbaiki keseimbangan otot, mengurangi risiko gangguan gastro intestinal termasuk sembelit, mengurangi kram atau kejang kaki, menguatkan otot perut, mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.

Senam hamil pada kehamilan normal dilakukan atas nasehat dari dokter atau

bidan, dan dapat dimulai pada kehamilan kurang dari 16 - 38 minggu (Salmah, 2006, hal 118).

h. Tanda Bahaya Kehamilan

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologis. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh seorang bidan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.

(32)

istirahat, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen yang hebat. (Salmah, 2006).

i. Persiapan Persalinan

Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang diperlukan. Apabila ibu merasa salah satu tanda persalinan antara lain: Perut mulai tegang dan mengencang secara teratur setiap 10 atau 15 menit, his yang teratur disertai nyeri mulai dari perut menjalar ke ari-ari, fundus uteri turun, servik menjadi lembek, keluar lendir bercampur darah, ibu merasa sakit pinggang, rasa nyeri yang menjalar kebagian perut bawah, Kadang-kadang keluar cairan pervaginam (ketuban pecah) (Salmah, 2006, hal 116).

(33)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2008, hal 55). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care, sedangkan variabel dependennya adalah pelaksanaan K4

Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut.

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 3.1 Variabel independen dan dependen Pengetahuan ibu hamil trimester

III tentang antenatal care

(34)

B. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hipotesis alternatif (Ha), yaitu: ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4.

C. Definisi Operasional No Variabel/

Subvariabel

Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Variabel

Independen: Pengetahuan antenatal care

Apa yang diketahui oleh seorang ibu tentang antenatal care yang didapat secara formal dan informal

Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner (angket) Baik : Jika reponden menjawab benar, 11-20 soal Kurang : Jika responden menjawab benar 0-10 soal Ordinal

2. Variabel Dependen: Pelaksanaan K4 Reaksi atau perbuatan yang dilakukan secara langsung oleh ibu hamil tentang K4

Kuesioner Melihat status pasien dan observasi

• 1 = Dilakukan

(4 kali kunjungan)

• 2 = Tidak

dilakukan (<4 kali kunjungan)

(35)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2008, hal 55). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care, sedangkan variabel dependennya adalah pelaksanaan K4

Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut.

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 3.1 Variabel independen dan dependen Pengetahuan ibu hamil trimester

III tentang antenatal care

(36)

B. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hipotesis alternatif (Ha), yaitu: ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4.

C. Definisi Operasional No Variabel/

Subvariabel

Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Variabel

Independen: Pengetahuan antenatal care

Apa yang diketahui oleh seorang ibu tentang antenatal care yang didapat secara formal dan informal

Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner (angket) Baik : Jika reponden menjawab benar, 11-20 soal Kurang : Jika responden menjawab benar 0-10 soal Ordinal

2. Variabel Dependen: Pelaksanaan K4 Reaksi atau perbuatan yang dilakukan secara langsung oleh ibu hamil tentang K4

Kuesioner Melihat status pasien dan observasi

• 1 = Dilakukan

(4 kali kunjungan)

• 2 = Tidak

dilakukan (<4 kali kunjungan)

(37)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat Deskriptif Korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Rancangan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Klinik Bersalin Ananda Medan sebanyak 67 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang melakukan K4 di Klinik Bersalin Ananda Medan dengan Kriteria :

• Ibu hamil trimester III yang melakukan K4 di Klinik Bersalin Ananda Medan

• Ibu dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia

• Ibu bersedia diwawancarai dan meenjawab pernyataan diajukan secara lisan dan tulisan

• Ibu bersedia memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau dengan suka rela.

Sampel menggunakan rumus:

n =

) ² ( 1 N d

(38)

n = ²) 05 , 0 ( 67 1 67 + n = 17 , 1 67

n = 57 orang Keterangan :

N : Besarnya populasi n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan (ketetapan yang diinginkan) (0,05)

Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 ibu hamil trimester III yang melakukan K4. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling (Hidayat, 2010, hal 83).

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Bersalin Ananda Medan. Peneliti memilih lokasi ini dengan pertimbangan karena lokasi mudah dijangkau, menghemat waktu dan biaya, adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan respon serta lokasi ini juga belum pernah ada penelitian yang sama sebelumnya.

D. Waktu Penelitian

(39)

E. Pertimbangan Etik

Semua penelitian yang menggunakan subjek manusia, harus disertai dengan pernyataan bahwa sudah disetujui oleh komisi etik setempat (Hidayat, 2007, hal 93).

Menurut Hidayat, adapun masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Informed consent, merupakan bentuk persetujuan antara peneliti responden dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

2. Anonymity (tanpa nama) 3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Sama halnya dengan penelitian ini, sebelum melakukan penelitian peneliti harus terlebih dahulu mengajukan permohonan izin penelitian kepada Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, selanjutnya meminta izin kepada pimpinan Klinik Bersalin Ananda Medan Hj. Turwaty Lubis. Am.Keb.

(40)

F. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan pernyataan-pernyataan tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah ada. Instrumen ini terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi meliputi umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan.

Bagian instrumen kedua dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Kuesionet ini berisi pernyataan untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care. Bagian ini terdiri dari 20 pernyataan, dengan menggunakan skala Guttman, apabila pernyataan positif, jawaban “tidak” mendapat nilai 0 (nol), dan apabila jawaban “ya” mendapat nilai 1 (satu), sedangkan pernyataan negative, jawaban “ya” mendapat nilai 0 (nol), dan apabila menjawab “tidak” mendapat nilai 1 (satu).

Dimana hasil pengukuran akan dikategorikan, untuk mendapatkan kategori yang digunakan perhitungan sebagai berikut:

Menentukan skor terbesar dan terkecil

- Skor terbesar: 20 - Skor terkecil: 0

• Menentukan rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil = 20 – 0 = 20

Menentukan nilai panjang kelas (i)

(41)

2 • Menentukan skor kategori

- Baik: 11 – 20 (dari jumlah pernyataan responden menjawab 11-20) - Kurang: 0 – 10 (dari jumlah pernyataan responden menjawab 0-10)

Bagian instrumen ketiga berisi pernyataan untuk pelaksanaan K4, dilihat berdasarkan jumlah kunjungan ibu hamil trimester III atau status pasien. Terbagi atas 2 kategori yaitu Dilaksanakan ( 4 kali kunjungan) dan tidak dilaksanakan ( < 4 kali kunjungan).

G. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahiran instrumen yang mampu mengukur apa yang diinginkan sehingga dapat mengukur instrumen secara benar. Uji validitas dilakukan secara validitas isi (content validity) yaitu dengan memberikan instrumen kepada pakar yang menguasai topik yang akan diteliti (Dempsey, 2000, hal 80). Dalam hal ini yaitu Hj. Juliani SST, MARS, dari validitas yang dilakukan terdapat 3 pernyataan pengetahuan yang harus direvisi.

H. Prosedur Pengumpulan Data

(42)

Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data peneliti menemui Pimpinan Klinik Bersalin Ananda Medan dan meminta izin untuk melakukan penelitian di Klinik tersebut. Setelah mendapat izin peneliti menjelaskan tentang kriteria calon responden yang ingin ditemui. Peneliti kemudian meminta bantuan kepada Hj. Turwaty Lubis, Am.Keb selaku pimpinan untuk mengizinkan salah satu pegawai tenaga kesehatannya untuk membantu peneliti dalam proses pengumpulan data apabila peneliti tidak dapat hadir karena mengikuti proses perkuliahan. Peneliti menjelaskan kepada pegawai tenaga kesehatan di Klinik Bersalin Ananda Medan tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian agar pegawai dapat mengerti dan dapat menyampaikan pada responden.

Hari pertama penelitian dilaksanakan pada sore hari pada pukul 14.00 wib, karena pada pagi hari peneliti mengikuti perkuliahan. Setelah mendapatkan calon responden yang sesuai dengan kriteria, peneliti langsung menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat, serta prosedur penelitian. Setelah mendapat penjelasan calon responden bersedia menjadi responden ditandai dengan calon responden bersedia menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Selanjutnya responden mengisi lembar kuesioner yang telah disusun untuk mendapatkan data. Pada hari libur penelitian dilaksanakan pada pukul 10.00 wib.

I. Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

(43)

analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Untuk kuesioner pengetahuan diberi kode 1 = apabila menjawwab benar (11-20 kuesioner), 2 = apabila menjawab benar (0-10 kuesioner) sedangkan untuk pelaksanaan K4 diberi kode 1 = dilaksanakan, 2 = tidak dilaksanakan . Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir yang akan dilakukan yaitu cleaning dan entry yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.

2. Analisa Data

Analisa data dilakukan menggunakan bantuan sistem komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 12,0 yang disesuaikan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisa Univariat

Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentase tiap variabel yang diteliti. Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen yaitu pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care, dan variabel dependen yaitu pelaksanaan K4.

b. Analisa Bivariat

(44)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian serta pembahasan mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 di Klinik Bersalin Ananda Medan dengan jumlah responden sebanyak 57 responden.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 20 pernyataan pengetahuan dan pelaksanaan K4 dilihat berdasarkan jumlah K4. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care, dan pelaksanaan K4 di Klinik Bersalin Ananda Medan.

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden meliputi, umur, paritas, pendidikan, dan pekerjaan.

(45)
[image:45.612.162.545.161.550.2]

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristik demografi ibu hamil trimester III di Klinik Bersalin Ananda Medan

No Data Demografi Frekuensi Presentase (%) 1 Umur

< 20 tahun 21 – 34 tahun > 35 tahun

6 44 7 10,5 77,2 12,3 2 Paritas

Primigravida Multigravida Grademultigravida 22 20 15 38,6 35,1 26,3 3 Pendidikan

SD SMP SMA Perguruan Tinggi 7 15 26 9 12,3 26,3 45,6 15,8 4 Pekerjaan

(46)

2. Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care

Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

(47)
[image:47.612.130.567.135.705.2]

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner pengetahuan di Klinik Bersalin Ananda Medan

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Benar Salah

F % F %

1 Kehamilan dan persalinan hal yang normal 56 98,2 1 1,8 2 Pengertian pemeriksaan kehamilan 48 84,2 9 15,8 3 Tujuan pemeriksaan kehamilan 52 91,2 5 8,8 4 Manfaat pemeriksaan kehamilan 27 47,4 30 52,6 5 Pemeriksaan kehamilan dilakukan ketenaga

kesehatan

48 84,2 9 15,8

6 Frekuensi pemeriksaan kehamilan 41 71,9 16 28,1 7 Tinggi badan ibu hamil <145 18 31,6 39 68,4 8 Tekanan darah (TD) 140/90 mmHg 39 68,4 18 31,6

9 Imunisasi TT 37 64,9 20 35,1

10 Pemberian 90 tablet besi 27 47,4 30 52,6

11 Pemeriksaan HB 25 43,9 32 56,1

12 Trimester III disebut periode menunggu dan waspada

46 80,7 11 19,3

13 Kenaikan BB selama hamil > 10-12 kg 28 49,1 29 50,9 14 Konsumsi protein pada ibu hamil 41 71,9 16 28,1 15 Pakaian ibu hamil 53 93,0 4 7,0 16 Manfaat senam hamil 42 73,7 15 26,3 17 Perdarahan pervaginam dan sakit kepala

hebat (tanda bahaya kehamilan)

38 66,7 19 33,3

18 Gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen (tanda bahaya kehamilan)

35 61,4 22 38,6

(48)
[image:48.612.194.512.250.364.2]

Berdasarkan tabel 5.3, dari hasil penelitian pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care dari 57 responden bahwa mayoritas memiliki pengetahuan baik sebanyak 42 responden (73,7%).

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care di Klinik Bersalin Ananda Medan

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Baik 42 73,7

Kurang 15 26,3

Total 57 100

3. Pelaksanaan K4

Pelaksanaan merupakan bagian dari tindakan yang merupakan suatu sikap berupa keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu (Calhoun & Acocella, 1990).

(49)
[image:49.612.134.549.140.250.2]

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah K4 Ibu Hamil Trimester III di Klinik Bersalin Ananda Medan

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Dilaksanakan 50 87,7

Tidak dilaksanakan 7 12,3

Total 57 100

4. Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4

Berdasarkan tabel 5.5, hasil penelitian didapatkan bahwa analisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 diperoleh : dari 42 berpengetahuan baik memiliki pelaksanaan baik yaitu 41 responden (97,6%), dan yang berpengetahuan baik dengan pelaksanaan kurang yaitu 1 responden (2,4%). Sedangkan dari 15 responden berpengetahuan kurang memiliki pelaksanaan baik yaitu 9 responden (60,0%) dan yang berpengetahuan kurang dengan pelaksanaan kurang yaitu 6 responden (40,0%).

(50)
[image:50.612.140.512.168.364.2]

Tabel 5.5

Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 di Klinik Bersalin Ananda Medan

Pengetahuan

Pelaksanaan K4

Total

P Dilaksanakan Tidak

dilaksanakan

F % F % F %

Baik 41 97,6 1 2,4 42 100

0,000 Kurang 9 60,0 6 40,0 15 100

Total 50 87,7 7 12,3 57 100

B. PEMBAHASAN

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil a. Karakteristik Responden

(51)

b. Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care

Berdasarkan tabel 5.2, distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner pengetahuan tentang K4, didapatkan bahwa mayoritas responden menjawab benar pada pernyataan no. 1 yaitu sebanyak 56 responden (98,2%) dan mayoritas responden menjawab benar pada pernyataan no. 7 yaitu sebanyak 18 responden (31,6%).

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui dari 57 responden mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang antenatal care yaitu sebanyak 42 responden (73,7%), sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 15 responden (26,3%). Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah memiliki pengetahuan baik tentang antenatal care.

Menurut pendapat Notoadmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan disini menyangkut segala sesuatu yang dipahami dan diketahui oleh responden tentang antenatal care.

Pada hasil penelitian pada ibu hamil trimester III tentang antenatal care sebagian besar memiliki pengetahuan baik, ini disebabkan ibu hamil trimester III sudah mengetahui lebih jauh tentang antenatal care dan informasi yang didapat diperoleh dengan baik, baik

dari media massa, teman, keluarga maupun pihak-pihak terkait yang berkewajiban memberikan penyuluhan.

(52)

c. Pelaksanaan K4

Berdasarkan tabel 5.4 distribusi frekuensi berdasarkan jumlah pelaksanaan K4 ibu hamil trimester III di Klinik Ananda Medan, didapatkan mayoritas responden melakukan K4 sebanyak 50 responden (87,7%) dan minoritas responden tidak melakukan K4 sebanyak 7 responden (12,3%).

Pelaksanaan merupakan bagian dari tindakan yang merupakan suatu sikap berupa keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu (Calhoun & Acocella, 1990).

Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu sikap yang belum otomatis dalam suatu tindakan, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata maka diperlukan faktor pendukung lain. Tindakan merupakan suatu aturan yang mengadakan hubungan erat antara sikap dan tindakan yang didukung oleh sikap yang mengatakan bahwa sikap merupakan pandangan atau perasaan disertai kecenderungan untuk bertindak (Notoadmodjo, 2007).

(53)

Dalam penelitian ini dapat dilihat mayoritas pelaksanaan K4 dilakukan dengan baik terlihat dari kepatuhan ibu hamil trimester III melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara teratur ketenaga kesehatan seperti bidan. Tindakan merupakan presentasi nyata dari pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh seseorang.

d. Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4

Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 yaitu ada hubungan yang bermakna secara statistik (p < 0,05) artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 atau dengan kesimpulan Ho ditolak.

Menurut Nursalam ( 2003 ), semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki untuk menerapkannya dalam tindakan. Maka peneliti berasumsi bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka pengetahuan yang dimiliki akan semakin baik dan akan mempengaruhi seseorang dalam menerapkannya terhadap tindakan – tindakan.

2. Keterbatasan penelitian

(54)

3. Implikasi penelitian

a. Bagi Pelayanan Kebidanan

Penelitian ini memberikan informasi kepada pelayanan kebidanan dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil trimester III tentang antenatal care khususnya tentang pelaksanaan K4, agar ibu dapat menjaga kesehatan fisik dan mental selama kehamilan, mengenali tanda-tanda bahaya atau komplikasi sehingga didapatkana ibu dan bayi yang sehat.

b. Bagi Pendidikan Kesehatan

(55)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan tabel 5.1, dari hasil penelitian didapatkan dari 57 responden. Menunjukkan mayoritas umur responden antara 21 – 34 tahun yaitu sebanyak 44 responden (77,2%). Mayoritas paritas responden primigravida yaitu sebanyak 22 responden (38,6%), mayoritas pendidikan responden SMA yaitu 26 responden (45,6%), dan mayoritas pekerjaan responden IRT yaitu 37 responden (64,9%).

2. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang antenatal care sebanyak 42 responden (73,7%)

3. Mayoritas responden melaksanakan K4 yaitu sebanyak 50 responden (87,7%)

4. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 yaitu ada hubungan yang bermakna secara statistik (p < 0,05) artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4 atau dengan kesimpulan Ho ditolak.

B. SARAN

(56)

2. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan

terutama antenatal care kepada ibu-ibu hamil, baik melalui konsultasi kesehatan maupun berupa penyuluhan-penyuluhan tentang kehamilan sehingga angka kematian ibu karena kehamilan dapat dikurangi.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. ( 2006 ). Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Asrinah, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan (Masa Kehamilan). Jakarta : Graha Ilmu..

Calhoun, james, F & Acocella, JR. (1990), Psychology of adjustment and human relation ship, 3 th edition. Mc Graw-Hill publishing company: New York

Dempsey, P. A & Dempsey, A. D, 2002. Riset Keperawatan : Buku Ajar dan Latihan Edisi 4. Jakarta : EGC

Depkes RI. (2006). Indikator Target Cakupan K4 di Sumatera Utara. Diambil 22 September 2010, dari http : //www.depkes.go.id/downloads/Profil/Sumut 06.Pdf.

Depkes RI. (2010). Visi Misi Indonesia Sehat. Diambil 22 September 2010, dari

Hani, Ummi, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologi, Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan, dan Teknik Analisis Data, . Surabaya : Salemba Medika.

Machfoedz, Ircham, 2005, Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan dan Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta.

Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC

______________________. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Penerbit Arian.

Meilani, dkk. (2009). Kebidanan Komunitas.Yogyakarta : Fitramaya.

(58)

Mufdlilah. (2009). Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2007). Ilmu kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni), Jakarta : PT. Rineka Cipta.

___________, Soekidjo. ( 2005). Promosi Kesehatan (Teori dan Aplikasi), Jakarta : PT. Rineka Cipta,

___________, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : PT. Rineka Cipta,

Nursalam. (2003). Konsep Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

________.(2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman skripsi. Jakarta

Salmah. (2006). Asuhan Kebidanan antenatal. Jakarta : EGC.

Setiawati. ( 2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta-Timur: Trans Info Media.

Syafrudin. (2009). Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media.

________, dkk. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC .

Taufik, M. ( 2007). Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan Dalam Bidang Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Wahid. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

(59)

Lampiran I

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

Saya yang bernama Siska Helni Watti / 105102063 adalah mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang antenatal care terhadap pelaksanaan K4. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan ibu-ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon agar mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika bersedia, silahkan menandatangi lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan.

Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Identitas pribadi ibu dan semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.

Medan, Februari2011

Peneliti Responden

(Siska Helni Watti) (………..)

(60)

LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ANTENATALCARE TERHADAP PELAKSANAAN K4

TAHUN 2011 1. Data Demografi

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah pernyataan dengan sebaik-baiknya.

2. Pilih salah satu jawaban Ya atau Tidak dengan tanda Checklist (√). 3. Jawablah pernyataan dengan sejujur-sejujurnya.

4. Ibu dapat mengajukan pertanyaan jika ada pernyataan yang sukar dipaham

No. Responden :

Umur : Tahun paritas :

(61)

2. Pernyataan tentang Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dialami oleh wanita

Seorang ibu hamil yang datang berkunjung ketenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan janinnya disebut pemeriksaan kehamilan (antenatal care).

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi merupakan tujuan pemeriksaan kehamilan (antenatal care).

Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandung merupakan manfaat pemeriksaan kehamilan (antenatal care).

Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan sebaiknya ketenaga kesehatan seperti bidan, dokter, perawat.

Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dilakukan minimal 1 kali selama kehamilan.

Tinggi badan ibu hamil <145 merupakan faktor resiko pada ibu hamil.

Tekanan darah normal ibu hamil adalah 140/90 mmHg.

Imunisasi TT (tetanus neonatorum) berguna untuk memberikan kekebalan kepada ibu hamil dari tetanus neonatorum.

Selama hamil pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet.

Pemeriksaan HB (Haemoglobin) dilakukan untuk mendeteksi kenaikan tekanan darah.

(62)

13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Kenaikan berat badan selama hamil >10-12 kg merupakan hal yang normal selama kehamilan.

Protein yang diperlukan oleh ibu hamil dapat diperoleh dari kacang-kacangan, ikan, ayam, telur, dan keju.

Pakaian yang dianjurkan untuk ibu hamil sebaiknya longgar, mudah dipakai dan menyerap.

Melatih pernafasan, relaksasi atau istirahat, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengedan yang benar adalah manfaat senam hamil.

Perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat merupakan hal yang normal dalam kehamilan.

Gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen (perut) yang hebat merupakan salah satu tanda persalinan.

Bengkak pada wajah dan tangan tidak hilang setelah istirahat, sakit kepala hebat, dan pandangan kabur merupakan komplikasi pada kehamilan.

(63)

Lampiran III

PROSEDUR WAWANCARA RESPONDEN DAN MENGISI KUESIONER 1. Peralatan : Lembar Kuesioner, alat tulis (pulpen)

2. Persiapan :

a. Meminta waktu responden sekitar 15-30 menit. b. Beritahu responden mengenai tujuan penelitian. c. Meminta kesediaan narasumber (pemberi informasi). 3. Prosedur Kerja:

a. Peneliti mengajukan pernyataan yang telah dipersiapkan kepada responden.

b. Meminta responden (ibu hamil) untuk mengisi lembar kuesioner, bila respon tidak mengerti.

c. Menjelaskan bagian/pernyataan yang tidak jelas (jika ada).

(64)

Lampiran IV

Protap Penelitian

1. Penelitian menjelaskan tujuan penelitian.

2. Memberikan Informed concent kepada responden.

3. Meminta kesediaan responden untuk mengisi lembar kuesioner. 4. Peneliti menjelaskan cara mengisi lembar kuesioner.

(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)

Lampiran XII

DAFTAR PUSTAKA

Nama : SISKA HELNI WATTI Tempat, Tanggal Lahir : Pangkalan Kasai, 27 Mei 1989

Agama : ISLAM

Alamat : Jl. Lintas Timur Simpang III, Pangkalan Kasai. Kec. Seberida. Kab. Inhu-Riau.

Nama Orang Tua

Ayah : Syahdanil Ibu : Asmawati Riwayat Pendidikan

1. TK Pertiwi Pangkalan Kasai, tamat tahun 1994 2. SDN 001 Pangkalan Kasai, tamat tahun 2000 3. SLTPN 02 Seberida, tamat tahun 2003 4. SMAN 01 Seberida, tamat tahun 2006

5. Akademi Kebidanan Dayang Suri Rengat, tamat tahun 2009

(77)
(78)

Gambar

Tabel 2.1  Imunisasi TT
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sungguh telah diterjuninya bersama Rasulullah sebagai gurunya semua perjuangan bersenjata, baik.Badar, Uhud, Khandaq, Tabuk ... pendeknya semua tanpa keculali .... Dan

Terima kasih sudah jadi sahabat yang baik banget buat aku, selalu sabar dengerin kecerewetanku, anak yang paling endel tapi baik hati.. Semoga semakin baik untuk

5 Surat Berita Acara dibuat untuk kemudian diagendakan forum pada tingkat Jurusan yang berfungsi membahas persoalan secara menyeluruh (baik keluhan, saran dan kritik). 6

• Seperti juga dalam metode kerja maya, apabila terdapat lebih dari satu persamaan M sebagai fungsi x pada keseluruhan panjang balok, maka tidak dapat di

Jurusan mengajukan Surat Permohonan Kesediaan kepada dosen untuk menjadi penguji laporan hasil PKM (lampiran kesediaan dan waktu)f. Jurusan mengajukan surat pemberitahuan

Kerja akibat seluruh gaya luar yang bekerja pada sebuah struktur ( external forces ) U e , menyebabkan terjadinya gaya-gaya dalam pada struktur ( internal work or

Skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi Mengajar Guru TK terhadap Kualitas Pembelajaran bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi mengajar guru TK berpengaruh

Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran merupakan suatu proses kerjasama dalam pembuatan keputusan yang melibatkan dua kelompok atau lebih yang berpengaruh pada