58 3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini berupaya meneliti tentang bagaimana proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi, alternatif - alternatif atau pilihan - pilihan apa saja yang ada pada saat proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama ini dilakukan sampai dapat menghasilkan kesepakatan alokasi beban masing — masing pemerintah Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi. dengan memberikan gambaran terhadap dijalankannya proses tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif yang berusaha mendeskripsikan dan menyajikan hasil penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
Hal ini merujuk sebagaimana yang disampaikan Burhan Bungin (2010:68) yaitu penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.
Kemudian untuk mempertajam gambaran terhadap bagaimana proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen
pendanaan bersama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi yang diteliti, maka interpretasi langsung dari fenomena/kejadian menjadi prioritas yang tinggi dalam penelitian kualitatif dari pada interpretasi terhadap pengukuran data.
Moleong menyatakan (2002:2) Teori dalam penelitian kualitatif tidak semata-mata dimaksudkan untuk dibuktikan (verification), namun dapat saja untuk dikembangkan berdasarkan data yang dikumpulkan (falsification). Dengan demikian penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang - orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif lebih mudah menyesuaikan dengan kondisi lapangan, lebih peka terhadap perubahan pola/nilai dan bahkan data yang ada di lapangan (Moleong, 2002:5).
Berangkat dari pemahaman sebagaimana dinyatakan Nawawi (1993:64) bahwa metode penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah - masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta -fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. Dan kemudian yang dinyatakan M. Nazir (2011:54) bahwa Metode Penelitian Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta - fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Oleh karena itu, dengan pendekatan kualitatif peneliti akan mendeskripsikan secara sistematis faktual dan akurat serta dikembangkan berdasarkan data - data yang dikumpulkan mengenai bagaimana proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi, alternatif -alternatif atau pilihan - pilihan apa saja yang ada pada saat proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama ini dilakukan sampai dapat menghasilkan kesepakatan alokasi beban masing -masing pemerintah Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi.
3.2 Informan
Penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi (seperti dalam penelitian kuantitatif), melainkan lebih fokus pada representasi terhadap fenomena sosial. Data dan informasi dalam penelitian kualitatif yang ditelusuri seluas - luasnya dan sedalam mungkin sesuai dengan variasi yang ada, hanya dengan cara demikian peneliti mampu mendeskripsikan fenomena sosial yang diteliti secara utuh. Pemilihan informan didasarkan pada subjek penelitian yang menguasai masalah, memiliki data dan bersedia memberikan data. Sedangkan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah :
a. Ketua/Unsur TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Pemerintah Provinsi Jawa Barat
b. Ketua / unsur Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat c. Ketua / unsur Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat
d. Kepala Biro Pemerintahan Pemerintah UmumProvinsi Jawa Barat
e. Ketua/Unsur TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Pemerintah Kota Sukabumi
f. Ketua / unsur Badan Anggaran DPRD Kota Sukabumi g. Ketua / unsur Komisi A DPRD Kota Sukabumi
h. Assisten bid. Pemerintahan Kota Sukabumi i. Sekretaris KPU Provinsi Jawa Barat
j. Sekretaris KPU Kota Sukabumi
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengembangkan teknik wawancara maupun observasi sebagai teknik utama dalam penelitian kualitatif, disamping studi dokumentasi untuk memperoleh data berupa kata — kata dan tindakan. Penggalian dan pemahaman mengenai pendanaan bersama dalam pemilukada bersama di kota sukabumi dilakukan dengan menghimpun data dan pikiran yang menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2002;112) sumber data utama penelitian kualitatif terletak pada kata - kata dan tindakan, selebihnya data tambahan seperti dokumen dan lain - lain. Pengumpulan data tersebut dilakukan
melalui teknik wawancara dan pengamatan disamping studi dokumentasi. Hal ini sebagaimana juga disampaikan oleh Burhan Bungin (2007:107) berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter, serta metode -metode baru seperti -metode bahan visual dan -metode penelusuran bahan internet.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi penulis uraikan sebagai berikut :
1) Wawancara
Salah satu teknik yang dilakukan sebagi sumber informasi dalam penelitian ini adalah dengan Wawancara mendalam, M.Nasir (2011:193-194) memberikan pengertian yang dimaksud dengan wawancara adalah pro'ses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Berangkat dari pemahaman tersebut, peneliti akan memberikan pertanyaan kepada informan tentang fakta - fakta mengenai proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan komponen pendanaan bersama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi, alternatif -alternatif atau pilihan - pilihan apa saja yang ada pada saat proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan komponen pendanaan bersama ini dilakukan sampai dapat menghasilkan kesepakatan alokasi beban masing - masing pemerintah Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi. disamping opini
mereka mengenai proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan komponen pendanaan bersama tersebut. Pada beberapa situasi, peneliti dapat meminta responden untuk mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap proses permusan kesepakatan besaran alokasi beban masing masing pemerintah Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi dan bisa menggunakan proposisi tersebut sebagai bahan penelitian selanjutnya. Makin besar bantuan responden dalam penggunaan cara tersebut semakin besar perannya sebagai informan. Mereka tidak hanya memberi keterangan tentang sesuatu kepada peneliti tetapi juga bisa memberi saran tentang sumber sumber bukti lain Yang mendukung, serta menciptakan akses terhadap sumber yang bersangkutan.
Adapun pertanyaan yang akan diajukan peneliti disusun berdasarkan inteview guide (panduan wawancara) dengan pertanyaan terhadap informan disesuaikan dengan kapasitas masing - masing informan, yang tersusun sebagai berikut :
1. Apakah usulan kesepakatan beban pembiayaan pendanaan bersama tersebut memadai secara tekhnis? Apakah proposal diarahkan kepada penyebab permasalahan? Sejauhmana proposal akan menyelesaikan atau mengurangi permasalahan?. Untuk pertanyaan ini akan penulis tanyakan kepada informan dari unsur pemerintah (eksekutif) baik penyelenggara pemilu yaitu unsur Sekretariat KPUD dan unsur Pemerintah Daerah yang terkait bidang pemerintahan dan anggaran (TAPD) baik provinsi Jawa. Barat maupun Kota Sukabumi
2. Apakah anggaran yang diusulkan untuk pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama tersebut masuk akal atau dapat diterima?. Untuk pertanyaan ini akan penulis tanyakan kepada unsur DPRD (Legislatif) dalam hal ini Komisi A dan Badan Anggaran DPRD Jawa Barat serta Komisi I dan Badan Anggaran DPRD Kota Sukabumi
3. Apakah secara politik usulan beban pembiayan 6 (enam) komponen pendanaan bersama dapat diterima? Dapatkah usulan tersebut mendapatkan dukungan dari anggota anggota Dewan atau pejabat publik ?. untuk pertanyaan ini akan penulis tanyakan kepada unsur DPRD (Legislatif) dalam hal ini Komisi A dan Badan Anggaran DPRD Jawa Barat serta Komisi I dan Badan Anggaran DPRD Kota Sukabumi
4. Bagaimana sikap publik jika usulan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen tersebut disepakati, dapatkah juga disetujui oleh Publik?. Untuk pertanyaan ini penulis akan tanyakan kepada semua informan
2) Observasi
Pengumpulan data dengan Observasi langsung adalah pengambilan data dengan cara pengamatan langsung ke lokasi untuk mengetahui dan mencatat berbagai hal yang berkaitan dengan proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan komponen - komponen pendanaan bersama, dari mulai dimunculkannya usulan alternatif - alternatif atau pilihan - pilihan kesepakatan yang diusulkan sampai kepada disepakatinya alokasi besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama.
Dikemukakan oleh M.Nasir (2011:175) Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria sebagai berikut :
a. Pengamatan diugunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan ;
c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja ;
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan realibilitasnya Berangkat dari pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan pengamatan diantaranya dengan cara menghadiri dan mengamati secara langsung maupun tidak langsung rapat - rapat koordinasi yang berkaitan dengan proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi, alternatif - alternatif atau pilihan - pilihan apa saja yang ada pada saat proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama ini dilakukan sampai dapat menghasilkan kesepakatan alokasi beban masing - masing pemerintah Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi. Serta kegiatan - kegaitan lain terkait pengumpulan data proses perumusan kesepakatan tersebut berjalan secara langsung oleh peneliti.
3) Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi untuk mendukung dan melengkapi teknik wawancara dan observasi. Teknik digunakan dengan cara mempelajari, menelaah dan menganalisis dokumen, peraturan, serta referensi lain yang erat kaitannya dengan masalah implementasi kebijakan pendanaan bersama dan pemilukada bersama yang diteliti. Untuk itu peneliti akan mengumpulkan dokumen dokumen yang terkait dengan proses perumusan kesepakatan pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama, Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang relevan dengan masalah penelitian yaitu:
Peraturan perundang - undangan. Surat - surat dan pengumuman resmi
Agenda dan kesimpulan - kesimpulan pertemuan Dokumen - dokumen administratif
3.3.2 lnstrumen Penelitian
lnstrumen penlitian merupakan alat yang digunakan untuk menggali data dilapangan, fungsi dari instrumen penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti menginjak pada Iangkah pengumpulan informasi di lapangan. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin, bersikap selektif, hati—hati dan bersungguh sungguh dalam menjaring data sesuai dengan data dilapangan sehingga data yang terkumpul benar — benar relevan dan terjamin keabsahannya. Menurut Burhan Bungin (2010,5) peneliti kualitatif adalah peneliti yang memiliki tingkat kritisme yang lebih dalam semua proses
penelitian. Kekuatan kritisme peneliti menjadi senjata utama menjalankan semua proses penelitian. Hal ini menegaskan dengan apa yang disampaikan Moelong(2005,174) kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analis, dan pada akhirnya is menjadi pelapor hasil penelitian.Bahkan menurut sugiyono (2008:223) dalam penelitian kualitatif posisi peneliti menjadi instrumen kunci (the key instrument). Senada dengan itu, dalam penjelasannya Burhan Bungin (2010:129-130) menyatakan bahwa pada umumnya pada penelitian kualitatif, peneliti langsung melakukan pengumpulan data dengan metode-metode partisipatif, seperti wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Karena penelitian kualitatif lebih banyak dilaksanakan dilapangan, serta masalah yang diteliti menyangkut hal - hal yang sulit diungkapkan, membutuhkan pendekatan sosial secara langsung dengan informan serta berhubungan dengan masalah pemaknaan. Oleh karenanya dalam penelitian ini peneliti bertindak lansung sebagai instrumen penelitian.
3.4 Pengolahan dan analisis data
Sesuai dengan sifatnya yang fenomenologis kualitatif maka tentu saja segala data dan informasi yang dijaring dengan berbagai instrumen dalam studi ini akan berupa tumpukan - tumpukan data mentah. Tidak semua data mentah itu dipindahkan kedalam laporan penelitian, melainkan perlu dipilah, direduksi dan dianalisis berdasarkan tujuan penelitian. Jadi laporan lapangan sebagai bahan "mentah" disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok
-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Jelasnya yang dimaksud dengan analisis data adalah "proses penyederhanaan dan transformasi" timbunan data mentah, sehingga menjadi kesimpulan -kesimpulan yang singkat, padat dan bermakna. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Burhan Bungin (2010:150) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak sekedar mendeskripsikan fenomena, sehingga fenomena itu "tak berangka" namun yang terpenting adalah menjelaskan makna, mendeskripsikan makna dari fenomena yang muncul, bahkan menjelaskan "meta-maknawi" yaitu makna dibalik makna.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan dokumentasi lapangan dan wawancara. Setelah dipelajari dan ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi."data tidak dilihat dari apa yang diberikan alam, melainkan hasil interaksi antara peneliti dan sumber data" (kuba dalam Noeng Muhadjir, 1996: 130).
Analisis data yang digunakan melalui pendekatan kualitatif, yaitu menjawab dan memecahkan masalah dengan melakukan pemahaman dan pendalaman secara menyeluruh dan untuk objek yang diteliti guna menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan kondisi dan waktu. Teknik Analisis terhadap data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dukomentasi, oleh karenanya terjadi triangulasi data dimana penulis menggunakan data yang diperoleh berawal dari
teori yang dugunakan untuk kemudian data tersebut diolah dan dianalisis oleh penulissehingga menghasilkan suatu hasil data deskriptif.
3.5 Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian a. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai bagaimana kebijakan pendanaan bersama dilaksanakan yang menjadi kajian penelitian ini melibatkan dua lembaga pemerintahan yaitu pemerintah kota Sukabumi sebagai pihak yang dibebankan dan bertanggung -jawab untuk menyediakan anggaran didalam APBD kota sukabumi untuk penyelenggaraan pemilukada Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi dan pemerintah provinsi Jawa — Barat sebagai pihak yang dibebankan dan bertanggung — jawab untuk menyediakan anggaran didalam APBD Provinsi Jawa Barat untuk penyelenggaraan pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur yang mana kota sukabumi sebagai bagian dari Provinsi Jawa Barat tentunya turut serta berpartisipasi dalam Pemilukada Gubernur dan wakil Gubernur oleh karenanya lokasi penelitian ini selain akan dilakukan di Kota Sukabumi juga akan dilakukan di ibukota Provinsi Jawa — Barat dalam hal ini Kota bandung.
b. Waktu dan Jadwal Penelitian
Jadwal waktu penelitian tentang adalah sebagaimana terlihat dalam table sebagai berikut :
Tabel 4. Jadwal Waktu Penelitian Tahun 2012
No Kegiatan Ket
Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sept okt Nov
1. Persiapan penelitian a. Penulisan Usulan Penelitian b. Studi Kepustakaan c. Konsultasi Bimbingan d. Seminar Usulan Penelitian e. Perbaikan hasil seminar 2. Pengumpulan Data dilapangan 3. Pengolahan Data 4. Analisis Data 5. Penyusunan Laporan Awal 6. Konsultasi Bimbingan 7. Ujian Tesis