• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskripsi (descriptive research) yaitu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskripsi (descriptive research) yaitu"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian deskripsi (descriptive research) yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Penelitian deskripsi mempunyai ciri-ciri:41

• Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu.

• Menguraikan satu variabel saja. Jika ada beberapa variabel yang akan diuraikan, dilakukan satu persatu.

• Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan (treatment) terhadap variabel.

Tujuan penelitian deskriptif menggambarkan karakteristik dari permasalahan secara mendalam. Sesuai dengan sifatnya yang deskriptif, maka data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.42 Indikator mengenai variabel adalah jawaban pertanyaan yang diberikan secara lisan maupun tulisan.43 Jenis penelitian deskriptif tidak mencari atau menjelaskan hubungan,

41

Kountur, Ronny. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit PPM, 2007, hal. 108

42

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

43

Michael H. Walizer & Paul L. Wienr, Metode dan Analisis Penelitian: Mencari Hubungan -Terjemahan Arief Sadiman. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993, hal. 225.

(2)

tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.44 Dalam buku Metode Penelitian Sosial disebutkan:

“Penelitian deskriptif biasanya digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa mendatang. Dalam penelitian ini, juga akan dibuat suatu pemetaan pemaparan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu.”45

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.46 Sedangkan Hymen & Seiltz seperti dikutip dalam buku Metode-metode Penelitian Masyarakat menyebutkan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.47 Dengan menggunakan jenis penelitian ini diharapkan permasalahan yang sedang diteliti yaitu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Wisma Hijau dalam meningkatkan penjualan dapat terpaparkan dengan jelas sesuai fakta di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan cara memaparkan dan membuat penggambaran tentang bagaimana manajemen Wisma Hijau mengaplikasikan strategi komunikasi pemasarannya dalam meningkatkan penjualan. Selain itu juga memaparkan pemahaman dan teori dari para ahli pada disiplin ilmu marketing komunikasi terkait dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah

44 Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000,

hal. 24.

45

Purnomo Setiady Akbar & Hussaini Umar, Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996, hal. 4.

46

Moh. Nazir, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, hal. 45.

47

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal. 16.

(3)

perusahaan sehingga dapat menemukan pola dan konsep yang dijalankan pada sebuah perusahaan khususnya Wisma Hijau.

3.2. Metode Penelitian

Metodologi berasal dari kata ”metodos” (cara, teknik atau prosedur) dan kata “logos” (ilmu). Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu. Metodologi penelitian merupakan suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode riset/penelitian.48 Dalam konteks penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Pada penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau sampling pada penelitian ini sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Pada penelitian ini peneliti lebih menekankan pada persoalan kedalaman (kualitas) data, bukan banyaknya (kuantitas) data. Peneliti juga menjadi instrumen yang terjun langsung di lapangan, karena itu penelitian ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan.49 Penelitian kualitatif adalah penelitian dengan hasil data yang dikumpulkan bukanlah data yang dapat diuji dengan statistik.50 Penjelasan lain metodologi penelitian adalah sistem dan tata cara yang dipergunakan untuk memperoleh informasi/bahan materi suatu pengetahuan

48

Suriasumantri, Yuyun. Ilmu Dalam Perspektif; Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Ilmu. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001, hal. 119.

49

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007, hal. 51.

50

(4)

ilmiah dengan tujuan untuk menemukan hal-hal atau prinsip-prinsip yang baru atau pemecahan suatu masalah.

Dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif, Lexy J. Moleong mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.51

Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif ini dapat dipergunakan untuk penelitian kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsional organisasi, peristiwa tertentu, pergerakan-pergerakan sosial dan hubungan kekerabatan dalam kekeluargaan.52

Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut berdasarkan bahasanya.53

Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman

51

Moleong, Lexy J. op.cit., 14

52

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2006, hal. 202

53

Patton, Michael Quinn. Qualitative Research & Evaluation Method. London: Sage Pub. Inc., 2002, hal. 4

(5)

tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian kemudian ditarik satu kesimpulan dari beberapa pemahaman umum mengenai kenyataan-kenyataan tersebut.54

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berusaha menggali informasi dari lapangan tanpa berusaha mempengaruhi informan. Dalam buku Metode Penelitian Kualitatif disebutkan bahwa melalui penelitian kualitatif, data yang dihasilkan dalam penelitian adalah data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang serta perilaku yang dapat diamati.55

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif memang memiliki kelemahan dalam representativitas. Namun pendekatan ini memiliki kelebihan yakni kemampuannya menjelaskan studi-studi yang kompleks berhubungan dengan dimensi yang relevan dengan tingkah laku manusia.56

Pertimbangan peneliti memilih pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif membahas secara mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek kejiwaan, perilaku, sikap tanggapan, opini, perasaan, keinginan dan kemauan seseorang atau kelompok.57

Sejalan dengan definisi di atas, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dari John W. Creswell yaitu proses pemahaman masalah

54

Ibid, hal. 14.

55

Moleong, Lexy J. op.cit., 23.

56

Vredenbereght, Jacob. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1984, hal. 9.

57

(6)

yang diteliti berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan kata-kata lewat pelaporan pandangan informan secara terperinci yang disusun dalam sebuah latar alamiah.58

3.3. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah :

1. Ibu Emilia Tri S.N selaku General Manager PT Bina Swadaya

2. Ibu Sri Mulyati sebagai Manager Marketing Wisma Hijau 3. Sdri. Dewi May Cahyanti sebagai Senior Staff Divisi

Marketing Wisma Hijau

Adapun penelitian ini dilakukan di Wisma Hijau Kampus Diklat Bina Swadaya yang terletak di Jl. Raya Bogor KM. 30, Mekarsari, Cimanggis, Depok.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Bungin, metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah wawancara secara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter, serta metode-metode baru seperti metode bahan visual dan metode penelusuran bahan internet.59

58

Creswell, John W. Research Design Qualitative and Quantitive Approache. Jakarta: KIK Pers, 2002, hal. 1.

59

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik Dan Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, hal. 107.

(7)

Data biasanya dicatat dalam tulisan atau direkam melalui tape casset atau video tape recorder untuk pengambilan suara dan gambar. Data tidak sebagai apa yang diberikan oleh alam, tetapi merupakan hasil interaksi penulis dengan sumber data. Hasil penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data. Sugiyono juga mengemukakan sumber data dapat menggunakan dua (2) sumber, yaitu:60

a) Data Primer

Data primer adalah Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Untuk mendapatkan hasil data primer penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, seperti:

1) Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.61

Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara terstruktur, dimana peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan

60

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2007, hal. 137.

61

(8)

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.62

2) Observasi

Bungin mengemukakan bahwa observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.63

Observasi yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data-data sebagai penunjang penelitiannya, menggunakan observasi analisis dokumen yaitu penulis menggunakan beberapa dokumen sebagai sumber informasi dalam menginterpretasikan data. Observasi analisis dokumen dilaksanakan selama penulis melakukan penelitian di Wisma Hijau Cimanggis Depok.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya melalui orang lain atau dokumen. Dan data-data sekunder didapat penulis melalui:

• Profil Perusahaan (company profile) Wisma Hijau. • Website resmi perusahaan

• Daftar kepustakaan (buku-buku referensi)

62

Sugiyono, opcit, hal. 140.

63

(9)

3.5. Definisi Konsep

Konsep yang ada dalam penelitian ini, yaitu Strategi Komunikasi Pemasaran, oleh karena itu terdapat 2 konsep utama yaitu:

Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Komunikasi Pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan

3.6. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh Wisma Hijau. Adapun yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)

Mendeskripsikan SWOT dalam strategi promosi yang dilakukan oleh Wisma Hijau.

2. Segmentation, Targeting, Positioning

Menganalisa mengenai segmentation, targeting, dan positioning yang dilakukan Wisma Hijau dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran.

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Membahas mengenai 4 P (Price, Product, Place, Promotion) 4. Bauran Promosi (Promotion Mix)

(10)

Menganalisa mengenai bauran promosi yang digunakan yang meliputi tujuan promosi dan strategi promosi.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data Model Miles dan Huberman.64 Teknik analisis Model Miles dan Huberman merupakan analisis yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data periode tertentu. Selanjutnya melakukan teknik analisis data guna mencari, menata, dan merumuskan kesimpulan secara sistematis dari catatan hasil wawancara informan dan key informan, serta observasi langsung.

Analisis data kualitatif merupakan bentuk analisis yang tidak menggunakan matematik, statistik dan ekonomi ataupun bentuk-bentuk lainnya. Analisis data yang dilakukan terbatas pada teknik pengolahan datanya yang kemudian penulis melakukan uraian dan penafsiran.

Menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip oleh Moleong mengemukakan bahwa:

“Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang

didapat diceritakan kepada orang lain”.65

64

Miles, M.B. dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press, 1992.

65

(11)

Dari penjelasan diatas, penulis memahami bahwa analisis data merupakan tahap-tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti guna mencari, menata, dan merumuskan hipotesis rumusan secara sistematis dari observasi langsung dan lain lain untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang ditelitinya.

Dari hasil wawancara secara mendalam dan observasi serta didukung dari data-data lainnya seperti studi dokumentasi, maka penulis dapat menyimpulkan dan mendapatkan jawaban dari rumusan masalah penelitian yang merupakan hasil dari penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat juga advokasi didefinisikan, sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir untuk melakukan aksi dengan target untuk; terbentuknya atau

SLPHT merupakan program penyuluhan yang menuntut peran petani sebagai pelaku, peneliti, pemandu dan manajer lahan yang ahli secara aktif untuk berpatisipasi pada keseluruhan

Dalam Gujarati, 2008 dijelaskan bahwa penggunaan model logit seringkali digunakan dalam data klasifikasi, dalam penelitian ini kategori yang digunakan adalah kategori

Data belanja daerah, pendapatan asli daerah, dana bagi hasil dan dana alokasi umum yang digunakan dalam penelitian ini adalah data realisasi anggaran dari Laporan Keuangan

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya

Berdasarkan teori dan penelitian empiris terdahulu di atas dapat disimpulkan bahwa seorang auditor investigatif yang memiliki kemampuan yang cukup dapat meningkatkan efektivitas

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas ekstrak daun teratai (Nelumbo nucifera)

Hasil pengukuran Potensi Gas Metana selama 4 hari berturut-turut diketahui potensi emisi gas metana tertinggi rata-rata terjadi pada kolam 3 dengan emisi tertinggi terjadi