• Tidak ada hasil yang ditemukan

IPO SUMMARY MULTIFINANCE. PT Intan Baruprana Finance Tbk. your reliable partner COMPANY OVERVIEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IPO SUMMARY MULTIFINANCE. PT Intan Baruprana Finance Tbk. your reliable partner COMPANY OVERVIEW"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

November

November 10th

10th, 2014

, 2014

PT Intan Baruprana Finance Tbk

COMPANY OVERVIEW

Perseroan didirikan pada tahun 1991. Perseroan merupakan

Entitas Anak dai PT Intraco Penta Tbk yang merupakan

distributor alat berat di Indonesia. Perseroan menjadi penyedia

jasa pembiayaan untuk pembelian produk – produk INTA

maupun produk – produk diluar INTA mencakup peralatan dan

mesin yang digunakan pada indutri konstruksi, transportasi

darat dan laut, pertambangan agribisnis serta minyak dan gas.

Perseroan telah memilik izin usaha untuk unit syariah dari

lembaga berwenang guna untuk medukung dari pemodal

syariah di samping dana dari pemodal konvensional. Saat ini

sumber pendanaan Perseroan dari perbankan syariah sebesar

57%. Perseroan beralamat di jalan Raya Cakung – Cilincing KM

3.5, Jakarta serta tidak memilki cabang.

MANAGEMENT TEAM

Komisaris Utama

: Halex Halim

Komisaris

: Petrus Halim

Komisaris Independen

: Dani Firmansjah

Direktur Utama

: Jap Hartono

MULTIFINANCE

MULTIFINANCE

MULTIFINANCE

MULTIFINANCE

Kegiatan Kegiatan Kegiatan

Kegiatan UsahaUsahaUsahaUsaha UtamaUtamaUtamaUtama

Pembiayaan pembelian barang modal dengan berbagai merek dan jenis

Penjamin Penjamin Penjamin

Penjamin PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan EmisiEmisiEmisiEmisi PT BNI Securities

Saham Saham Saham

Saham ditawarkanditawarkanditawarkanditawarkan sebanyaksebanyaksebanyak-sebanyak---banyaknyabanyaknyabanyaknyabanyaknya 1,670,480,000 lembar saham (40%)

IPO SUMMARY

JADWAL PERKIRAAN JADWAL PERKIRAAN JADWAL PERKIRAAN JADWAL PERKIRAAN Kisaran Harga Kisaran Harga Kisaran Harga

Kisaran Harga 311-383311-383311-383311-383 Masa Book Building

Masa Book Building Masa Book Building

Masa Book Building 05 -13 Nov 201405 -13 Nov 201405 -13 Nov 201405 -13 Nov 2014 Pernyataan Efektif

Pernyataan EfektifPernyataan Efektif

Pernyataan Efektif 24-Nov-1424-Nov-1424-Nov-1424-Nov-14 Penawaran Umum

Penawaran Umum Penawaran Umum

Penawaran Umum 26 - 28 Nov 201426 - 28 Nov 201426 - 28 Nov 201426 - 28 Nov 2014 Tanggal Penjatahan

Tanggal PenjatahanTanggal Penjatahan

Tanggal Penjatahan 2-Dec-142-Dec-142-Dec-142-Dec-14 Distribusi Saham

Distribusi Saham Distribusi Saham

Distribusi Saham 3-Dec-143-Dec-143-Dec-143-Dec-14 Pengembalian Uang

Pengembalian UangPengembalian Uang

Pengembalian Uang 3-Dec-143-Dec-143-Dec-143-Dec-14 Pencatatan di BEI

Pencatatan di BEI Pencatatan di BEI

Pencatatan di BEI 4-Dec-144-Dec-144-Dec-144-Dec-14

Direktur Utama

: Jap Hartono

Direktur Tidak Terafiliasi

: Samuel Adi Mulia

1,670,480,000 lembar saham (40%)

Nilai Nilai Nilai

Nilai IPOIPOIPO yangIPOyangyangyang didapatdidapatdidapatdidapat Rp 519.5 - 639.8 Miliar

Rencana Rencana Rencana

Rencana PenggunaanPenggunaanPenggunaan DanaPenggunaanDanaDana IPODanaIPOIPOIPO 50% untuk peningkatan modal kerja 50% untuk membayar hutang datang

Kebijakan Kebijakan Kebijakan

Kebijakan DevidenDevidenDevidenDeviden

30% dari laba bersih komprehensif konsolidasi

(2)

Prospek Usaha

Perseroan memfokuskan diri pada pembiayaan barang modal diberbagai industri, seperti konstruksi, transportasi darat & laut, pertambangan, agribisnis, minyak dan gas.

• Potensi pasar permintaan alat berat sektor konstruksi dan infrastruktur di Indonesia akan diperkirakan naik mencapai 17% dalam tahun 2013 – 2016.

• Transpotasi merupakan faktor utama penunjang kegiatan bisnis, Jasa pengangkutan barang dan logistik akan terus berkembang seiring berkembangnya sektor perdagangan di Indonesia.

• Dalam beberapa tahun kedepan, sektor pertambangan masih akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam penjualan alat – alat berat di Indonesia dikarekan kandungan kekayaan bahan tambang masih merupakan punggung sumber energi alternatif diluar minyak dan gas bumi.

• Indoenesia memliki prospek cerah dalam sektor agribsnis, dengan luas lahan serta kondisi yang medukung. Kondisi tersebut berdampak terhadap potensi peningkatan penjualan alat-alat berat di sektor agribisnis.

• Industri minyak dan gas bumi di masa yang akan datang akan tetap memainkan peranan penting untuk menunjang kesinambungan pembangunan Indonesia, baik sebagai penghasil devisa negara atau pemasok kebutuhan energi dalam negeri.

Strategi Usaha

Strategi Perseroan dalam pengembangan kegiatan

Risiko Usaha

• Risiko Kredit / Pembiayaan • Risiko Likuiditas / Pendanaan • Risiko Operasional

• Risiko Tingkat Suku Bunga • Risiko Persaingan

• Risiko Sumber Daya Manusia • Risiko Asuransi

• Risiko Tenor Pembiayaan

• Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing • Risiko Perubahan Regulasi

• Risiko Hukum di Indonesia

Portofolio Pendanaan Berdasarkan Sektor Industri (Nilai)

2

Strategi Perseroan dalam pengembangan kegiatan usahanya, antara lain :

• Captive Market

• Memperluas Non Captive Market • Diversifikasi Sektor Industri

• Menjaga Kualitas Portofolio Pembiayaan • Meningkatkan Efisiensi Operasional Keunggulan kompetitif

• Perseroan memberikan solusi pembiayaan yang cepat dan berkualitas

• Perseroan menekankan peningkatan kualitas dalam keterampilan dan pengalaman untuk personilnya • Dukungan pendanaan dari perbankan yang luas

on-shore dan off-on-shore

• Dukungan pendanaan dari konvensional dan syariah serta surat berharga

• Hubungan baik dengan para dealer Captive dan Non Captive

• Pembiayaan dalam bentuk konvensioanl dan syariah • Pembiayaan dalam bentuk Fleet dan Retail

• Operasioanal usaha yang efektif dan efisien

Source: Emiten

Portofolio Pendanaan Berdasarkan Sektor Industri (Unit)

(3)

Laporan posisi keuangan konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Balance Sheet 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 6M14A

ASET

Kas dan setara kas 11,011 23,339 62,438 50,517 25,351 69,665 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 348 1,298 10,641 1,656 - 921 Investasi neto sewa pembiayaan bersih 192,118 302,729 472,791 728,382 985,555 975,491 Tagihan anjak piutang bersih - 17,074 8,473 13,286 4,386 4,315 Piutang pembiayaan konsumen bersih - 5,019 4,859 4,182 2,761 1,772 Piutang ijarah Muntahiyah Bittamlik bersih - 3,010 48,069 40,270 54,795 68,322 Piutang ijarah bersih 1,664 2 302 986 1,540 2,015 Aset tetap bersih 1,814 1,443 1,575 1,330 1,041 1,011 Aset ijarah bersih 6,063 5,316 24,957 21,622 12,547 4,471 Aset ijarah Muntahiyah Bittamlik bersih - 152,245 728,340 907,451 1,214,015 1,377,075 Agunan yang diambil alih bersih - 9,739 14,001 12,254 20,571 43,861 Aset lain-lain bersih 7,367 2,543 1,661 12,909 32,397 22,793 Piutang dari pihak berelasi 48,289 45,718 - - - -Aset pajak tangguhan 96 271 169 147 321 412 Jumlah Aset 268,770 569,746 1,378,276 1,794,992 2,355,280 2,572,124 LIABILITAS Utang usaha Pihak berelasi 10,238 29,533 206,690 150,342 330,605 211,671 Pihak ketiga - - 9,544 27,940 85,368 132,094 Utang pajak 577 1,791 2,125 4,447 1,728 8,022 Utang kepada pihak berelasi - 11,199 1,496 3,561 1,323 115 Titipan uang muka sewa Ijarah Muntahiyah Bittamlik - 28,050 130,758 135,231 161,783 195,866 Utang subordinasi - pihak berelasi - - 115,000 115,000 15,000 15,000 Utang bank 207,106 375,821 711,153 1,112,901 1,334,967 1,231,955 Medium term notes - - - - - 294,542 Liabilitas lain-lain 2,619 3,275 14,039 32,577 29,190 47,807 Instrumen keuangan derivatif 383 - - - - 6,195

Source: Emiten Instrumen keuangan derivatif 383 - - - - 6,195 Liabilitas imbalan pasca kerja 204 525 364 848 1,568 1,880 Jumlah Liabilitas 221,127 450,194 1,191,169 1,582,847 1,961,532 2,145,147 EKUITAS

Modal ditempatkan dan disetor 29,330 100,572 150,572 150,572 277,517 277,517 Tambahan modal disetor - - - - 23,405 23,405 Saldo laba - tidak ditentukan penggunaannya 18,312 18,980 36,535 61,573 92,826 126,055 Jumlah Ekuitas 47,642 119,552 187,107 212,145 393,748 426,977 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 268,769 569,746 1,378,276 1,794,992 2,355,280 2,572,124

Income Statement 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 6M14A

PENDAPATAN

Pendapatan Ijarah bersih 682 5,545 51,672 76,494 106,149 82,378 Pendapatan sewa pembiayaan 26,837 28,831 32,861 59,574 88,743 47,232 Pendapatan anjak piutang - 47 891 1,009 521 178 Pendapatan pembiayaan konsumen - 22 733 587 482 124 Pendapatan lain-lain 26,390 16,349 25,471 36,071 62,843 69,130 Jumlah Pendapatan 53,909 50,794 111,628 173,735 258,738 199,042 BEBAN

Bagi hasil (16,682) (16,885) (31,638) (53,848) (64,639) (36,382) Beban keuangan (11,196) (13,921) (26,922) (49,785) (64,750) (49,802) Umum dan administrasi (5,283) (9,812) (15,731) (24,963) (43,127) (42,980)

(4)

PT Intan Baruprana Finance Tbk secara umum memiliki fundamental yang baik. Hal ini tercermin dari rasio perumbuhan pendapatan usaha yang tinggi serta rasio usaha yang secara umum menunjukkan peningkatan. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis di industrinya, seperti Buana Finance (BBLD) dan Tifa Finance (TIFA), kami melihat bahwa Net Profit Margin (NPM) IBF yang hanya sebesar 12% di 2013 relatif di bawah para peers-nya, karena idealnya rata-rata NPM untuk perusahaan multifinance yang berfokus pada alat berat adalah sekitar 30-40%. Meskipun demikian, NPM IBF mengalami peningkatan menjadi 28% per 6M14,

Source: Emiten

Rasio keuangan konsolidasian

Analisis

Source: Emiten, Bloomberg, Reliance Securities

Analisa peer-to-peer

IBF BBLD TIFA

Periode 2013A 2013A 2013A

(dalam jutaan rupiah)

Pendapatan Bersih 258,738 366,976 87,603 Laba Sebelum Pajak 39,702 181,164 44,459 Laba B ersih 31,253 135,673 31,580 EB ITDA 102,415 447,473 137,607 Aset 2,355,280 3,770,471 1,030,537 Kewajiban 1,961,532 2,667,254 770,091 Ekuitas 393,748 1,103,217 260,446 EV 2,909,101 5,609,266 948,550 D/E 4.98 2.42 2.96 EB ITDA Margin 40% 49% 51% NPM 12% 37% 36% EPS 7 82 29 BVS 94 670 241 Harga Saham (R p) 383 1,980 225 Jumlah Saham (juta lembar) 4,176 1,646 1,080 Market Cap (Rp juta) 1,599,485 3,258,684 242,933 Valuasi

PER (x) 51.18 24.02 7.69 PBV (x) 4.06 2.95 0.93 EV/EB ITDA (x) 28.41 12.54 6.89 Market Cap/Ann. EBITDA 15.62 7.28 1.77 Keterangan 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 6M14A

RASIO PERTUMBUHAN (%)

Pendapatan usaha 12.55% -5.78% 119.77% 55.64% 48.93% 79.47% Laba sebelum pajak -59.38% 366.09% 209.36% 38.31% 18.64% 53.52% Jumlah aset -15.17% 111.98% 141.91% 30.23% 31.21% 9.21% Jumlah liabilitas -18.18% 103.59% 164.59% 32.88% 23.92% 9.36% Jumlah ekuitas 2.33% 150.94% 56.51% 13.38% 85.60% 8.44% RASIO USAHA

Laba sebelum pajak/Pendapatan usaha 3.11% 15.40% 21.67% 19.26% 15.34% 21.46% Laba bersih/Pendapatan usaha 2.01% 11.55% 15.73% 14.41% 12.08% 16.69% Laba bersih/Ekuitas (ROE) 2.27% 4.91% 9.38% 11.80% 7.94% 7.78% Laba bersih/Aset (ROA) 0.40% 1.03% 1.27% 1.39% 1.33% 1.29% RASIO KEUANGAN

Jumlah liabilitas/Ekuitas 4.64 3.77 6.37 7.46 4.98 5.02 Jumlah liabilitas/Aset 0.82 0.79 0.86 0.88 0.83 0.83 Gearing ratio 7.40 2.95 4.08 5.55 3.36 3.45

Financing to Asset Ratio 71.48% 84.26% 91.62% 94.40% 96.08% 94.44% Rasio net worth terhadap modal disetor 6.69 3.50 5.07 7.82 4.77 5.30

RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT

Rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) 4.12 2.95 4.08 5.55 3.36 3.45 Rasio lancar (Current Ratio ) 1.60 2.23 1.12 1.17 1.73 1.33 Rasio Kredit Bermasalah (NPL) 0.75% 0.48% 0.80% 1.25% 1.54% 1.61 Debt to Net Worth Ratio 4.64 3.77 6.37 N/A N/A N/A

4

berat adalah sekitar 30-40%. Meskipun demikian, NPM IBF mengalami peningkatan menjadi 28% per 6M14, dengan kata lain mulai mendekati benchmark.

Hal lain yang perlu dicermati yaitu tingginya, rasio liabilitas/ekuitas di angka 4.98x per 2013 (vs. BBLD 2.42x dan TIFA 2.96x), dengan kata lain IBF memiliki credit exposure yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenisnya. Namun, dengan adanya IPO dan rencafna Perseroan untuk menggunakan sebagian dana IPO untuk membayar hutang dagang, sehingga diprediksi rasio liabilitas/ekuitas akan menurun hingga kisaran 2.5x. Secara industri, kami berpendapat bahwa pembiayaan alat berat akan memasuki masa-masa yang cukup sulit di 2015 mendatang. Anjloknya harga komoditas batu-bara, minyak dan kelapa sawit berpotensi menghambat pertumbuhan Perseroan. Di samping itu, adanya potensi inflasi akibat kenaikkan harga BBM juga diprediksi akan berdampak pada kenaikkan suku bunga BI. Perlambatan global juga diprediksi turut memperburuk keadaan. Per 6M14, pembiayaan terhadap alat berat untuk tambang batubara menyumbang proporsi tertinggi IBF (baik secara nilai maupun jumlah unit), sehingga hal ini menurut kami berpotensi memberikan dampak negatif bagi Perseroan.

Namun demikian, manajemen mengatakan bahwa akan ada kontrak dengan salah satu perusahaan di Timur Tengah dengan nilai yang cukup tinggi. Kami melihat bahwa hal ini berpotensi menjadi katalis di tengah seretnya industri pembiayaan alat berat. Jika harga IPO di Rp311-383/saham mencerminkan P/E 13-16x maka dengan demikian berarti Perseroan mengasumsikan bahwa laba bersih di 2015F sebesar Rp102 miliar atau naik 68% dari laba bersih di 2014F sebesar Rp61 miliar, yang mana menurut kami ini adalah target yang sangat fantastis di tengah lambatnya pertumbuhan global dan rendahnya harga komoditas.

Melalui pertimbangan di atas, maka kami memberikan rekomendasi NETRAL untuk saham IBF, karena risiko perlambatan global dan anjloknya harga komoditas batu-bara diprediksi menjadi penghambat terbesar bagi pertumbuhan Perseroan di 2015.

(5)

RESEARCH DIVISION

Jasa Adhi Mulya jasa@reliance-securities.com

Robertus Yanuar Hardy robertus@reliance-securities.com

Lanjar Nafi Taulat I lanjar@reliance-securities.com

Hansen Teguh hansen@reliance-securities.com

Aji Setiawan aji@reliance-securities.com

Alan Milgerry alan@reliance-securities.com

Pieter Djatmiko pieter@reliance-securities.com

HEAD OFFICE

Reliance Building Jl. Pluit Kencana No. 15A, Pluit Penjaringan Jakarta 14450 T +62 21 661 7768 F +62 21 661 9884 EQUITY DIVISION Jakarta- Pluit Jl. Pluit Kencana No. 15A Pluit Penjaringan Jakarta 14450 T +62 21 661 7768 F +62 21 661 9884 Jakarta - Sudirman Menara Batavia 27th floor Jl.KH.Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220

T +62 21 5793 0008 F +62 21 5793 0010 Jakarta – Kebon Jeruk Plaza Kebon Jeruk Jl.Raya Perjuangan Blok A/2 Jakarta 11530

T +62 21 532 4074 F +62 21 536 2157 BSD

Jl. Pahlawan Seribu Ruko BSD Sektor 7 Blok RK kav. 9 Tangerang 15310 T +62 21 5387495 F +62 21 5387494 Jakarta – Centro

Ruko Centro Residence Kav. 4-5 Tower C Lt. 1 No. 26-29 Jl. Macan, Daan Mogot Jakarta 14450 Bandung Jl.Cisangkuy No.58 Bandung 40115 T +62 22 721 8200 F +62 22 721 9255 Tasikmalaya

Ruko Tasik Indah Plaza No. 21 Jl. KHZ Mustofa No. 345 Tasikmalaya 46121 T +62 265 345000 F +62 265 345003 Yogyakarta Jl. Juadi No. 1 Kotabaru Yogyakarta 55224 T +62 274 550 123 F +62 274 551 121

Surakarta

Jl. Slamet Riyadi 330A Solo 57145 T +62 271 736599 F +62 271 733478 Malang Jl. Guntur No. 19 Malang 65112 T +62 341 347 611 F +62 341 347 615 Surabaya - Gubeng Jl. Bangka No. 22 Surabaya 60281 T +62 31 501 1128 F +62 31 503 3196 Surabaya – Diponegoro Jl. Diponegoro 141-143 Surabaya 60264 T +62 31 567 0388 F +62 31 561 0528 Bali - Denpasar Dewata Square Blok A3 Jl. Letda Tantular Renon Denpasar 802361 T +62 361 225099 F +62 361 245099 Pontianak

Jl. Gajah Mada No. 59 Pontianak 78121 T +62 561 749558 F +62 561 746284

Balikpapan

Jl. Jend. Sudirman No. 51A Balikpapan 76114 T +62 542 746313-16 F +62 542 746317

Makassar

Jl. Boto Lempangan No. 34 J Makassar 90113 T +62 411 3632388 F +62 411 3614634

Pekanbaru

Jl. Sumatera No. 9, Simpang Empat Pekanbaru - Riau 28000 T +62 761 7894368 F +62 761 7894370

Medan

Jl. Teuku Amir Hamzah No.26 T +62 61 6633065 F +62 61 6617597 Bali - Ubud Jl. Suweta 19, Ubud Gianyar, Bali 80571 T +62 361 970692 Jakarta 14450 T +62 21 56945227 F +62 21 56945226 F +62 341 347 615 F +62 542 746317

POJOK BURSA & GALERI INVESTASI

UPN “Veteran” Jakarta Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu Jakarta 12450

T +62 21 7656971 ext. 197 F +62 21 7656971 ext. 138 President University

Resto Plaza 1F - Jababeka Education Park Jl. Ki Hajar Dewantara Raya

Cikarang - Bekasi 17550 T +62 21 89106030

Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24

Tasikmalaya 46151 T +62 265 323685 F +62 265 323534

Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Wahidin Sudiro Husodo Yogyakarta 55224 T +62 274 563 929 F +62 274 513 235

STIE "AUB" Surakarta Jl. Mr. Sartono 97, Cengklik Nusukan, Surakarta 57135 T +62 271 854803 F +62 271 853084 Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut Surabaya 60293 T +62 31 298 1203 F +62 31 298 1204

Universitas Muhammadiyah Gresik Jl. Sumatra 101 GKB

Gresik 61121 T +62 31 395 1414 F +62 31 395 2585 Universitas Negeri Malang Jl. Surabaya No. 6 Malang 65145 T +62 341 585914 F +62 341 552888 Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 T +62 341 551611 / 575777 F +62 341 565420 STIE Malangkucecwara Jl. Terusan Candi Kalasan Malang 65142 T +62 341 491813 F +62 341 495619 Universitas Jember Jl. Jawa No. 17 Jember 68121 T +62 331 330732 F +62 331 326419 STIESIA Surabaya Jl. Menur Pumpungan 30 Surabaya T +62 31 5947505 F +62 31 5932218

Universitas Tanjungpura Pontianak Jl. Jendral Ahmad Yani

Pontianak 78124 T +62 561 743465 F +62 561 766840 Politeknik Kediri Jl. Mayor Bismo No. 27 Kediri 64121 T +62 354 683128 F +62 354 683128 Universitas Negeri Makassar Fakultas Ekonomi Gedung BT Lt.2

Jl. A.P. Pettarani, Kampus UNM, Gunungsari Baru Makassar 90222

T +62 411 889464 / 881244 F +62 411 887604

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Majapahit 866B

Sidoarjo, Jawa Timur T +62 31 8945444 F +62 31 8949333

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme penanganan air permukaan yang berpotensi masuk kedalam pit harus dilakukan secara benar dan memadai sesuai dengan design dan layout yang

internal dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman karyawan akan perubahan tersebut, karena pemahaman karyawan adalah sebagai bagian dari langkah penyampaian perubahan

b) Melarutkan alumina yang terdapat dalam bijih bauksit dengan larutan soda api ( caustic soda) dengan konsentrasi dan temperatur tertentu, dengan menggunakan media uap

Berdasarkan hasil pembobotan massa batuan yang akan diledakkan maka didapatkan nilai blastability index di lokasi penelitian sebesar 33,13 sehingga geometri

1) Keterampilan Proses sains siswa sangat rendah, hal ini ditandai dengan hasil belajar yang telah diujicoba pada siswa pada tingkat tidak memuaskan 48,38%. 2)

Kemiringan batubara ini mengakibatkan adanya masalah dalam kegiatan peledakan., yaitu terdapatnya sebagian daerah dekat lapisan batubara yang tidak terberai sempurna oleh lubang

Implementasi kebijakan penanggulangan kemiskinan memerlukan kolaborasi dengan dunia usaha dalam kerangka anggaran CSR (Corporate Social Responsibility) atau TJSLP

Dari berbagai macam informasi hoaks SARA, hanya lima jenis kasus yang dijadikan topik pembahasan oleh para informan dengan orang lain yaitu kasus yang berkaitan