• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VIII

PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dalam penelitian ini meliputi fungsi komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan fasilitas (piranti) dalam internet berupa e-mail, mailing list, web dan chatting. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis diukur melalui frekuensi, durasi dan intensitas pemanfaatan internet dalam bidang komunikasi, promosi dan riset.

8.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Sebagai Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi meliputi penggunaan internet untuk berhubungan dengan berbagai stakeholeder yang terkait dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kegiatan komunikasi dalam konteks penelitian ini meliputi kegiatan surat-menyurat dalam bisnis, conference, konsultasi on-line dengan konsumen maupun rekan bisnis yang diukur dari frekuensi dan durasi komunikasi. Fungsi komunikasi yang dilakukan oleh responden dibagi menjadi tinggi, rendah dan sedang.

Tabel 31. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis sebagai Fungsi Komunikasi

Fungsi

Komunikasi 1-3 % 4-6 % >6 % 1-6 % 7-18 % 18-24 % Frekuensi (per minggu) Durasi (jam per hari) Surat menyurat 38 95 2 5 0 0 40 100 0 0 0 0

Conference/chat 34 85 6 15 0 0 38 95 2 5 0 0

Konsultasi online 36 90 4 10 0 0 38 95 2 5 0 0

Berdasarkan Tabel 31 pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi masih tergolong rendah. Hal tersebut dilihat dari frekuensi penggunaan internet untuk surat-menyurat, conference/chat dan konsultasi online yang dilakukan oleh sebagian besar responden hanya sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu. Durasi penggunaan internet dalam kegiatan bisnis pada sebagian besar responden baik dalam kegiatan surat-menyurat melalui internet, conference/chat dan konsultasi online hanya sebanyak 1-6 jam per hari. Penggunaan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk kegiatan surat menyurat, conference/chat dan konsultasi online dengan rekan bisnis atau pelanggan saja,

(2)

namun kegiatan tersebut juga dilakukan untuk berkomunikasi dengan kolega, saudara atau teman.

8.2. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Sebagai Fungsi Promosi Fungsi promosi meliputi kegiatan penggunaan internet untuk berhubungan dengan berbagai stakeholeder yang terkait dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kegiatan promosi meliputi kegiatan pemasaran dan menginformasikan produk kepada konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi, durasi dan intensitas promosi. Fungsi promosi yang dilakukan oleh responden dibagi menjadi tinggi, rendah dan sedang.

Tabel 32. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis sebagai Fungsi Promosi

Fungsi Promosi

Frekuensi (per minggu) Durasi (jam per hari) Intensitas (per hari) 1-3 % 4-6 % >6 % 1-6 % 7-18 % 18-24 % 0-5 % 6-15 % 16->20 % Pemasaran produk 36 90 4 10 0 0 38 95 2 5 0 0 38 95 2 5 0 0 Iklan 40 100 0 0 0 0 38 95 2 5 0 0 38 95 2 5 0 0 Penawaran produk 36 90 4 10 0 0 38 95 2 5 0 0 38 95 2 5 0 0 Berdasarkan Tabel 32 pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi masih tergolong rendah. Hal tersebut dilihat dari frekuensi penggunaan internet untuk pemasaran produk, iklan dan penawaran produk yang dilakukan oleh sebagian besar responden hanya sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu. Durasi penggunaan internet dalam kegiatan bisnis pada sebagian besar responden baik dalam kegiatan pemasaran produk, iklan dan penawaran produk hanya sebanyak 1-6 jam per hari. Intensitas promosi dilihat dari banyaknya reply/jawaban yang diterima oleh responden setelah melakukan kegiatan promosi melalui internet. Intensitas promosi yang dilakukan masih tergolong rendah. Sebagian besar responden (95 persen) hanya menerima reply/jawaban sebanyak 0-5 buah dalam satu hari. Penggunaan internet cenderung rendah karena untuk melakukan pemasaran dan penawaran produk serta iklan tidak dilakukan secara terus menerus. Kegiatan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis juga meliputi kegiatan komunikasi dan riset sehingga perlu ada pembagian durasi dan frekuensi penggunaan internet.

(3)

8.3. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Sebagai Fungsi Riset

Fungsi Riset yaitu kegiatan UKM dalam memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan terbaru tentang produk kondisi pasar dan persaingan. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh melalui riset tersebut dapat digunakan perusahaan untuk menentukan strategi bisnis yang mendukung pengembangan kegiatan usaha. Pemanfaatan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi riset.

Tabel 33. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis sebagai Fungsi Riset

Fungsi Riset 1-3 % 4-6 % >6 % 1-6 % 7-18 % 18-24 % Frekuensi (per minggu) Durasi (jam per hari) Mencari

informasi 34 85 6 15 0 0 40 100 0 0 0 0

Berdasarkan Tabel 33 terlihat bahwa pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset masih tergolong rendah. Hal tersebut dilihat dari frekuensi penggunaan internet untuk mencari dan memperoleh informasi mengenai kondisi pasar dan persaingan yang dilakukan oleh sebagian besar responden hanya sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu. Durasi penggunaan internet dalam kegiatan bisnis pada sebagian besar responden untuk mencari dan memperoleh informasi mengenai kondisi pasar dan persaingan hanya sebanyak 1-6 jam per hari. Pemanfaatan internet sebagai fungsi riset tergolong rendah karena sebagian besar waktu yang dimiliki pengusaha UKM digunakan untuk mengelola usahanya sehingga frekuensi maupun durasi penggunaan internet cenderung rendah.

8.4. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Karakteristik Individu

8.4.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Usia

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 34, terlihat bahwa sebanyak 47,5 persen responden pada rentang usia 18-40 tahun (dewasa awal) kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 50 persen responden pada rentang usia 18-40 tahun (dewasa awal) kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya yang rendah. Responden pada rentang usia 18-40 tahun kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi risetnya rendah dengan persentase sebesar 42,5 persen.

(4)

Tabel 34. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Usia

Usia (Tahun)

Pemanfaatan Internet

Komunikasi Promosi Riset

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah n % n % n % n % n % n % n % n % n %

18-40 0 0 1 2,5 19 47,5 0 0 0 0 20 50 0 0 3 7,5 17 42,5

41-60 0 0 3 7,5 15 37,5 0 0 2 5 16 40 0 0 2 5 16 40

>60 0 0 0 0 2 5 0 0 0 0 2 5 0 0 1 2,5 1 2,5

Total 0 0 4 10 36 90 0 0 2 5 38 95 0 0 6 15 34 85

Uji hubungan antara usia dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji.

Tabel 35. Hasil Analisis Chi Square Antara Usia dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis

Pemanfaatan Internet Approx.sig. Keterangan

Komunikasi 0,435 Ho diterima (tidak ada hubungan) Promosi 0,276 Ho diterima (tidak ada hubungan) Riset 0,344 Ho diterima (tidak ada hubungan) Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa usia tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,435 atau lebih besar dari α (0,05). Usia tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,276 atau lebih besar dari α (0,05). Usia tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,344 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet pada responden dari berbagai tingkatan usia masih tergolong rendah. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis tidak memandang perbedaan usia.

(5)

8.4.2. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 36, terlihat bahwa sebanyak 47,5 persen responden laki-laki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 50 persen responden laki-laki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya rendah. Responden laki-laki juga memilliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 50 persen.

Tabel 36. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Pemanfaatan Internet

Komunikasi Promosi Riset

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah n % n % n % n % n % n % n % n % n % Laki-laki 0 0 3 7,5 19 47,5 0 0 2 5 20 50 0 0 2 5 20 50 Perempuan 0 0 1 2,5 17 42,5 0 0 0 0 18 45 0 0 4 10 14 35

Total 0 0 4 10 36 90 0 0 2 5 38 95 0 0 6 15 34 85

Uji hubungan antara jenis kelamin dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji.

Tabel 37. Hasil Analisis Chi Square Antara Jenis Kelamin dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis

Pemanfaatan Internet Approx.sig. Keterangan

Komunikasi 0,397 Ho diterima (tidak ada hubungan) Promosi 0,189 Ho diterima (tidak ada hubungan) Riset 0,247 Ho diterima (tidak ada hubungan) Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,397 atau lebih besar dari α (0,05). Jenis kelamin tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,189 atau lebih besar dari α (0,05). Jenis kelamin tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,247 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan fungsi

(6)

komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet baik responden laki-laki maupun perempuan sama-sama masih tergolong rendah. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis tidak memandang perbedaan jenis kelamin.

8.4.3. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 38, terlihat bahwa sebanyak 75 persen responden dengan tingkat pendidikan akademi/perguruan tinggi kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 77,5 persen responden dengan tingkat pendidikan akademi/perguruam tinggi kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya rendah. Responden dengan tingkat pendidikan akademi/perguruan tinggi juga memilliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 70 persen.

Tabel 38. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Pemanfaatan Internet

Komunikasi Promosi Riset

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah n % n % n % n % n % n % n % n % n % SMP/Sederajat 0 0 1 2,5 2 5 0 0 0 0 3 7,5 0 0 0 0 3 7,5 SMA/Sederajat 0 0 0 0 4 10 0 0 0 0 4 10 0 0 1 2,5 3 7,5 Akademi/ perguruan tinggi 0 0 3 7,5 30 75 0 0 2 5 31 77,5 0 0 5 12,5 28 70 Total 0 0 4 10 36 90 0 0 2 5 38 95 0 0 6 15 34 85

Uji hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji.

(7)

Tabel 39. Hasil Analisis Chi Square Antara Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis

Pemanfaatan Internet Approx.sig. Keterangan

Komunikasi 0,318 Ho diterima (tidak ada hubungan) Promosi 0,800 Ho diterima (tidak ada hubungan) Riset 0,656 Ho diterima (tidak ada hubungan) Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,318 atau lebih besar dari α (0,05). Tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,800 atau lebih besar dari α (0,05). Tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,656 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Tingkat pemanfaatan internet responden dari berbagai tingkatan pendidikan masih tergolong rendah.

8.4.4. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Suku Bangsa

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 40, terlihat bahwa sebanyak 42,5 persen responden dengan dari Suku Sunda kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 45 persen responden dari Suku Sunda kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya rendah. Responden dari Suku Sunda juga memilliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 42,5 persen.

Tabel 40. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan

Suku Bangsa

Suku Bangsa

Pemanfaatan Internet

Komunikasi Promosi Riset

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah n % n % n % n % n % n % n % n % n %

Jawa 0 0 2 5 15 37,5 0 0 1 2,5 16 40 0 0 3 7,5 14 35

Minang 0 0 0 0 4 10 0 0 0 0 4 10 0 0 1 2,5 3 7,5

Sunda 0 0 2 5 17 42,5 0 0 1 2,5 18 45 0 0 2 5 17 42,5

Total 0 0 4 10 36 90 0 0 2 5 38 95 0 0 6 15 34 85

Uji hubungan antara suku bangsa dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai

(8)

Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji.

Tabel 41. Hasil Analisis Chi Square Antara Suku Bangsa dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis

Pemanfaatan Internet Approx.sig. Keterangan

Komunikasi 0,775 Ho diterima (tidak ada hubungan) Promosi 0,886 Ho diterima (tidak ada hubungan) Riset 0,703 Ho diterima (tidak ada hubungan) Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa suku bangsa tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,775 atau lebih besar dari α (0,05). Suku bangsa tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,886 atau lebih besar dari α (0,05). Suku bangsa tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,703 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara suku bangsa dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet responden dari berbagai suku bangsa masih tergolong rendah. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis tidak memandang perbedaan suku bangsa.

8.4.5. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Bidang Usaha

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 42, terlihat bahwa sebanyak 30 persen responden dengan bidang usaha jasa boga dan penjualan aneka makanan dan minuman memiliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 30 persen responden dengan bidang usaha jasa boga dan penjualan aneka makanan dan minuman melakukan kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya dalam tingkatan rendah. Responden dengan bidang usaha jasa boga dan penjualan aneka makanan dan minuman juga melakukan kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 20 persen.

(9)

Tabel 42. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan

Bidang Usaha

Bidang Usaha

Pemanfaatan Internet

Komunikasi Promosi Riset

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah n % n % n % n % n % n % n % n % n % Jasa boga dan

penjualan aneka makanan dan minuman 0 0 0 0 12 30 0 0 0 0 12 30 0 0 4 10 8 20 Perdagangan dan home industry 0 0 1 2,5 4 10 0 0 0 0 5 12,5 0 0 0 0 5 12,5 Perdagangan 0 0 0 0 5 12,5 0 0 0 0 5 12,5 0 0 0 0 5 12,5 Jasa 0 0 3 7,5 6 15 0 0 2 5 7 17,5 0 0 2 5 7 17,5 Perikanan, pertanian dan peternakan 0 0 0 0 9 22,5 0 0 0 0 9 22,5 0 0 0 0 9 22,5 Total 0 0 4 10 36 90 0 0 2 5 38 95 0 0 6 15 34 85

Uji hubungan antara bidang usaha dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan desngan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji.

Tabel 43. Hasil Analisis Chi Square Antara Bidang Usaha dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis

Pemanfaatan Internet Approx.sig. Keterangan

Komunikasi 0,064 Ho diterima (tidak ada hubungan) Promosi 0,123 Ho diterima (tidak ada hubungan) Riset 0,142 Ho diterima (tidak ada hubungan) Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa bidang usaha tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,064 atau lebih besar dari α (0,05). Bidang usaha tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,123 atau lebih besar dari α (0,05). Bidang usaha tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,142 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara bidang usaha dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet responden untuk setiap bidang usaha masih tergolong rendah. Bidang jasa boga dan penjualan makanan lebih banyak menggunakan internet sebagai fungsi riset. Pengguanaan internet lebih banyak digunakan untuk mencari jenis-jenis dan resep makanan terbaru untuk

(10)

menambah variasi produk. Sayangnya, pemanfaatan internet untuk berbagai bidang usaha masih dalam tingkatan rendah hingga sedang. Pengusaha pada bidang lain kurang merasa bahwa pemanfaatan internet sebagai sesuatu yang penting. Hal tersebut dikarenakan pengusaha UKM belum merasakan adanya kebutuhan untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnisnya. Selama ini kegiatan komunikasi, promosi dan riset masih dapat dilakukan secara langsung seperti tatap muka, telepon, iklan melalui brosur dan pamflet serta observasi langsung di lapangan masih dianggap efektif oleh pengusaha UKM dibandingkan dengan menggunakan internet.

Gambar

Tabel 34. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan   Usia

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan bahan kimia (koagulan) pada proses koagulasi dengan pengadukan cepat, memberikan kesempatan kepada koagulan untuk membentuk inti flok yang berasal dari

Perhitungan dengan memperhatikan gaji awal, lamanya bekerja, tingkat kenaikan gaji dan fungsi bunga, dapat dihitung manfaat yang akan diterima dan biaya tambahan yang

Teknik yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian

Peremajaan dengan sistem tebang bertahap masih memungkinkan petani memperoleh pendapatan dari penjualan kayu karet yang ditebang, lump dari penyadapan tanaman karet yang

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai potensi atas beban irregularities terhadap arus kas serta pendapatan pada salah satu maskapai di Indonesia serta

Perbandingan hasil populasi antar kelompok dengan varietas bebeda tampak persentase populasi yang tumbuh pada varietas Gajah lebih banyak yang tumbuh

Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown ” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

Berdasarkan hasil penelitian pada pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur mengenai Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus