• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2019"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TATA

USAHA NEGARA BANDAR

LAMPUNG

Untuk Periode yang Berakhir Tanggal

30 Juni 2019

(2)

- 1 -

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/ Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/ Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara adalah salah satu entitas akuntansi dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor :222/PMK.05/2016. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas /pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada Pimpinan dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Bandar Lampung, 15 Juli 2019 Sekretaris,

MUHAMMAD TAYIB, SE, SH. NIP. 197802212005021002

(3)

- 2 -

DAFTAR ISI ISI

TAR ISI

Kata Pengantar……….. 1

Daftar Isi ………. 2

PernyataanTanggung Jawab ……….. 3

Ringkasan ……….. 4

Laporan Realisasi Anggaran ……….. 6

Neraca ……… 7

Laporan Operasional ……… 8

Laporan Perubahan Ekuitas ………... 9

Catatan atas Laporan Keuangan ………... 10

A. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung 11 B. Penjelasan atas Pos-Pos LaporanRealisasi Anggaran ………. 25

C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca ………. 30

D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional ……… 42

E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas ……… 48

F. Pengungkapan Penting Lainnya ………... 52 II. Lampiran dan Daftar

(4)

- 3 -

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG

JALAN PANGERAN EMIR M. NOER NO. 27 BANDAR LAMPUNG TELEPON 0721 258320, FAXIMILE 0721 258320

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung yang terdiridari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2019 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Bandar Lampung, 15 Juli 2019 Sekretaris,

MUHAMMAD TAYIB, SE, SH.

(5)

- 4 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Semester I Tahun 2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2019.

Realisasi Pendapatan Negara pada 30 Juni TA 2019 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 4.822.299 atau mencapai 6 persen dari estimasi Pendapatan-LRAsebesar Rp. 77.876.000. Realisasi Belanja Negara pada 30 Juni TA 2019 adalah sebesar Rp. 3.241.751.310 atau mencapai 58 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 5.588.462.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 30 Juni 2019. Nilai Aset per 30 Juni 2019 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 16.802.358.448 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 63.001.972; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 16.739.356.476; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 50.000.000 dan Rp. 16.752.358.448.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp. 5.119.299, sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp. 3.416.944.369 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. 3.411.825.070. Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Surplus/Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-masing sebesar (Rp. 1.374.780) dan sebesar Rp. 0, sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp. 3.413.199.850.

(6)

- 5 -

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2018 adalah sebesar Rp. 16.928.629.287 dikurangi Defisit-LO sebesar (Rp. 3.413.199.850) ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0 dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 3.236.929.011 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2019 adalah senilai Rp. 16.752.358.448.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 30 Juni 2019 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Semester I Tahun 2019 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

(7)

- 6 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2019 DAN 30 JUNI 2018 (Dalam Rupiah)

30-Jun-18

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 77.876.000 4.822.299 6,19 13.467.154

JUMLAH PENDAPATAN 77.876.000 4.822.299 6,19 13.467.154 BELANJA B.2. Belanja Pegawai B.3 4.326.013.000 2.562.853.962 59,24 2.498.090.808 Belanja Barang B.4 1.185.449.000 628.367.348 53,01 430.270.659 Belanja Modal B.5 77.000.000 50.530.000 65,62 JUMLAH BELANJA 5.588.462.000 3.241.751.310 58,01 2.928.361.467 % thd Angg CATATAN URAIAN 30-Jun-19

(8)

- 7 -

II. NERACA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG

NERACA

PER 30 JUNI 2019 DAN 31 DESEMBER 2018

(Dalam Rupiah)

CATATAN 30-Jun-19 31-Des-18

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 50.000.000 -Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -Kas Lainnya dan Setara -Kas C.3 - -Piutang Bukan Pajak C.4 - -Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -Belanja Dibayar di Muka C.8 - -Pendapatan yang Masih harus Diterima C.9 -

-Persediaan C.10 13.001.972 4.247.134

Jumlah Aset Lancar 63.001.972 4.247.134

Tagihan TP/TGR C.11 - -Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang C.13 - -Jumlah Piutang Jangka Panjang -

-Tanah C.14 8.525.936.000 8.525.936.000

Peralatan dan Mesin C.15 2.536.650.481 2.496.120.481 Gedung dan Bangunan C.16 8.220.941.000 8.220.941.000 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.17 17.907.000 17.907.000 Aset Tetap Lainnya C.18 5.628.678 5.628.678 Konstruksi dalam pengerjaan C.19 - -Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (2.567.706.683) (2.332.245.310)

Jumlah Aset Tetap 16.739.356.476 16.934.287.849

ASET LAINNYA

Aset Tidak Berwujud C.21 68.090.000 68.090.000 Aset Lain-Lain C.22 109.500.000 99.500.000 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (177.590.000) (167.590.000) Jumlah Aset Lainnya -

-JUMLAH ASET 16.802.358.448 16.938.534.983

Uang Muka dari KPPN C.24 50.000.000 -Utang kepada Pihak Ketiga C.25 - 9.608.696 Pendapatan Diterima di Muka C.26 - 297.000 Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 50.000.000 9.905.696

50.000.000 9.905.696 Ekuitas C.28 16.752.358.448 16.928.629.287 JUMLAH EKUITAS 16.752.358.448 16.928.629.287 16.802.358.448 16.938.534.983 URAIAN KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET

ASET TETAP ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS

PIUTANG JANGKA PANJANG

(9)

- 8 -

III. LAPORAN OPERASIONAL PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2019 DAN 30 JUNI 2018

(Dalam Rupiah)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan CATATAN 30-Jun-19 30-Jun-18

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 5.119.299 10.508.154

5.119.299

10.508.154

Beban Pegawai D.2 2.562.853.962 2.497.605.813

Beban Persediaan D.3 29.482.388 32.687.087

Beban Barang dan Jasa D.4 218.934.087 190.398.217

Beban Pemeliharaan D.5 240.650.865 164.814.862

Beban Perjalanan Dinas D.6 119.561.694 46.869.880

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 -

-Beban Bantuan Sosial D.8 -

-Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 245.461.373 255.378.069

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -3.416.944.369

3.187.753.928 SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (3.411.825.070) (3.177.245.774)

D.11

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar - 3.850.000

Beban Pelepasan Aset Non Lancar - 165.000

Jumlah Surplus/Defisit Aset Non Lancar - 3.685.000 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 561.562 2.451.285

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 1.936.342 1.182.334

SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL (1.374.780) 1.268.951 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (1.374.780) 4.953.951

D.12

Pendapatan PNBP -

-Beban Perjalanan Dinas -

-Beban Persediaan -

-SURPLUS/DEFISIT LO (3.413.199.850) (3.172.291.823) URAIAN

BEBAN

JUMLAH BEBAN

KEGIATAN NON OPERASIONAL

POS LUAR BIASA KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH PENDAPATAN PENDAPATAN

(10)

- 9 -

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2019 DAN 30 Juni 2018

(Dalam Rupiah)

URAIAN

CATATAN

30-Jun-19

30-Jun-18

EKUITAS AWAL

E.1

16.928.629.287

17.357.084.836

SURPLUS/DEFISIT LO

E.2

(3.413.199.850)

(3.172.291.823)

E.3

PENYESUAIAN NILAI ASET

E.3.1

-

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN

E.3.2

-

SELISIH REVALUASI ASET TETAP

E.3.3

-

KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI

E.3.4

-

KOREKSI LAIN-LAIN

E.3.5

-

-JUMLAH

-

-TRANSAKSI ANTAR ENTITAS

E.4

3.236.929.011

2.914.894.313

EKUITAS AKHIR

E.5

16.752.358.448

17.099.687.326

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS

YANG ANTARA LAIN BERASAL DARI DAMPA

KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN

AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR

(11)

- 10 -

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung

Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis

Visi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung mengusung cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Mahkamah Agung yakni TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG dengan menuangkan dalam visi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung sebagai berikut:

Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung menetapkan misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan, serta memenuhi rasa keadilan masyarakat;

2. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan juga mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain

3. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, dan bermartabat serta dihormati;

4. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.

5. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.

6. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien.

7. Mengupayakan tersediannya sarana dan prasarana

peradilan sesuai dengan standar.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung melakukan beberapa langka langkah strategis sebagai berikut:

(12)

- 11 -

1. VISI Menciptakan Aparatur Negara yang tertib Administrasi dan bertanggung jawab.

2. MISI Melakukan Penegakan Hukum Administrasi. 3. TUJUAN Terwujudnya Pemerintahan yang kuat bersih

dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan Pancasila.

4. SASARAN Terwujudnya lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan

bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong

partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya penegak hukum.

5. STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar tercipta peradilan yang cepat,sederhana dan murah. 6. KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum untuk

Para Pencari Keadilan

7. PROGRAM Peningkatan Kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya.

8. KEGIATAN Penyelenggaraan Peradilan tingkat pertama 9. TUGAS Memeriksa,memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara di tingkat pertama ( Pasal 50 UU No.5/1986)

FUNGSI Ketertiban dan keamanan

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan KeuangaNn Semester I Tahun Anggaran 2019 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan

(13)

- 12 -

posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

(14)

- 13 - Dasar

Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester I TA 2019 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung yang merupakan entitas pelaporan dari Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung. Disamping itu, dalam

(15)

- 14 -

penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

Pendapatan-LRA

(1) Pendapatan- LRA

 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:

o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan

(16)

- 15 -

proporsional antara nilai dan periode waktu sewa.

o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

(17)

- 16 -

potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang

(18)

- 17 -

mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan

s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua

tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan

(19)

- 18 -

jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap b. Aset Tetap

 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan

mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 1.000.000 (Satu Juta rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 25.000.000 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah); c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan

nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

(20)

- 19 -

 Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan Peraturan Presiden Republik IndonesiaNomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian kembali Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara. Revaluasi dilakukan terhadap Aset Tetap berupa Tanah, Gedung dan Bangunan, serta Jalan, Jaringan, dan Irigasi berupa Jalan dan jembatan dan Bangunan air pada Kementerian/Lembaga sesuai kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2018. Termasuk dala ruang lingkup objek revaluasi adalah Aset Tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang dilaksanakan Pemanfaatannya. Pelaksanaan Penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan dengan pendekatan data Pasar, Pendekatan Biaya, dan/atau Pendekatan Pendapatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan 2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu penyelesaian, pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survey lapangan untuk objek penilaian berupa tanah dan tanpa survey lapangan untuk objek penilaian selai tanah.

 Nilai Aset Tetap hasil Penilaian kembali menjadi nilai perolehan baru dan nilai akumulasi penyusutan adalah nol. Dalam hal ini nilai asset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku

(21)

- 20 -

sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada Laporan Keuangan. Namun, apabila nilai asset tetap hasil revaluasi lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan keuangan.

 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

 Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Penyusutan Aset Tetap

c. Penyusutan Aset Tetap

 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan

(22)

- 21 -

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun Aset Tetap Lainnya (Alat Musik

Modern) 4 tahun

Piutang Jangka Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan

(23)

- 22 -

disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

(tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

(24)

- 23 -

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.

20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan

25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram.

50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

(25)

- 24 -

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(26)

- 25 -

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung telah mengadakan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan adanya penambahan kegiatan sesuai dengan surat dari BUA nomor : 232/Bua.1/OT.01.1/6/2019 yaitu berupa Peningkatan Bandwidth untuk mendukung pelaksanaan E Court, dan tambahan Belanja Modal Alat Pengolah Data berupa 6 unit Laptop untuk Hakim. Adapun Perubahan tersebut antara lain:

ANGGARAN ANGGARAN AWAL SETELAH REVISI Belanja Belanja Barang 1.094.099.000 1.185.449.000 Belanja Modal 52.000.000 77.000.000 Jumlah Belanja 1.146.099.000 1.262.449.000 30-Jun-19 Uraian Realisasi Pendapatan Rp. 4.822.299 B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp. 4.822.299 atau mencapai 6 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 77.876.000. Pendapatan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung terdiri dari Pendapatan Pemindahtanganan BMN, Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan, dan Pendapatan Penerimaan Kembali Persekot Uang Muka Gaji dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Pend. Dari Pemindah tanganan BMN Rp 54.542.000 Rp - -Pend. Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 5.113.000 3.735.288 73 Pend. Persekot Uang Muka Gaji 18.221.000 1.087.011 6

Jumlah 77.876.000 4.822.299 6 Uraian

30-Jun-19

Anggaran Realisasi % Real Angg.

(27)

- 26 -

Realisasi Pendapatan Semester I TA 2019 mengalami Penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 64,19 persen dibandingkan Semester I TA 2018. Hal ini disebabkan tidak adanya Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN pada Semester I TA 2019, dan Pendapatan sewa rumah dinas juga menurun dikarenakan ada rumah dinas yang tidak ditempati, serta Penerimaan Kembali persekot uang muka gaji yang juga menurun karena banyak pegawai yang tidak mengambil persekot Gaji.

Perbandingan Realisasi Pendapatan 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018

URAIAN REALISASI 30 JUNI 2019 REALISASI 30 JUNI 2018 NAIK (TURUN) %

Pend. dari Pemindahtanganan BMN - 3.850.000 -Pend. Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 3.735.288 4.491.234 -16,83 Pend. Persekot Uang Muka Gaji 1.087.011 5.125.920 -78,79

Jumlah 4.822.299 13.467.154 -64,19

Realisasi

Belanja Negara Rp. 3.241.751.310

B.2 Belanja

Realisasi Belanja instansi pada 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp. 3.241.751.310 atau 58% dari anggaran belanja sebesar Rp. 5.588.462.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja per 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut :

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 30 Juni 2019

Belanja Pegawai 4.326.013.000 2.562.853.962 59,24 Belanja Barang 1.185.449.000 628.367.348 53,01 Belanja Modal 77.000.000 50.530.000 65,62

Total Belanja Kotor 5.588.462.000 3.241.751.310 58,01

Pengembalian - -

-Jumlah 5.588.462.000 3.241.751.310 58,01 Uraian

per 30 Juni 2019

Anggaran Realisasi % Real Angg.

Dibandingkan dengan 30 Juni 2018, Realisasi Belanja per 30 Juni 2019 mengalami kenaikan sebesar 10,70% Hal ini disebabkan antara lain:

 Naiknya Pagu Anggaran untuk Belanja Barang dan Modal.  Sudah terealisasinya sebagian Belanja Modal per 30 Juni

(28)

- 27 -

Perbandingan Realisasi Belanja per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

URAIAN Realisasi 30 Juni

2019 Realisasi 30 Juni 2018 NAIK (TURUN) % Belanja Pegawai 2.562.853.962 2.498.090.808 2,59 Belanja Barang 628.367.348 430.270.659 46,04 Belanja Modal 50.530.000 - -Jumlah 3.241.751.310 2.928.361.467 10,70 Belanja Pegawai Rp. 2.562.853.962 B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 2.562.853.962 dan Rp. 2.498.090.808. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja per 30 Juni 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,59 persen dibandingkan per 30 Juni 2018. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

 Banyaknya pegawai yang Naik Pangkat dan Kenaikan Gaji berkala pada tahun ini.

Perbandingan Belanja Pegawai per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

URAIAN REALISASI PER 30 JUNI 2019 REALISASI PER 30 JUNI 2018 NAIK (TURUN) %

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2.562.853.962 2.498.090.808 2,59

Jumlah Belanja Kotor 2.562.853.962 2.498.090.808 2,59

Pengembalian Belanja Pegawai - -

(29)

- 28 - Belanja Barang

Rp. 628.367.348

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang per 30 Juni 2019 dan 30 juni 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 628.367.348 dan Rp. 430.270.659. Realisasi Belanja Barang per 30 Juni 2019 mengalami kenaikan sebesar 46,04% dari Realisasi Belanja Barang per 30 Juni 2018. Hal ini antara lain disebabkan :  karena naiknya jumlah Pagu Anggaran yang diterima pada

tahun ini.

 Kebutuhan Operasional perkantoran, terutama kebutuhan fotocopy dan kertas yang meningkat dikarenakan adanya kegiatan Akreditasi.

 Belanja Pemeliharaan yang meningkat yaitu adanya Renovasi Toilet untuk fasilitas Disfabel, Pengecatan gedung Kantor, penambahan fasilitas Toilet di Pos Keamanan, renovasi kusen jendela dibeberapa ruangan, dll.

 serta meningkatnya realisasi Perjalanan Dinas yang dilakukan pada Semester I ini dikarenakan banyaknya Undangan Sosialisasi dan konsultasi.

Perbandingan Belanja Barang per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

URAIAN REALISASI PER 30 JUNI 2019

REALISASI PER 30 JUNI 2018

NAIK (TURUN) %

Belanja Barang Operasional 219.256.480 177.925.723 23,23 Belanja Barang Non Operasional 47.000 5.153.400 (99,09) Belanja Jasa 50.535.659 42.834.369 17,98 Belanja Pemeliharaan 238.966.515 157.487.287 51,74 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 119.561.694 46.869.880 155,09 Jumlah Belanja Kotor 628.367.348 430.270.659 46,04 Pengembalian Belanja - - -Jumlah Belanja 628.367.348 430.270.659 46,04

Belanja Modal Rp. 50.530.000

B.5 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal adalah masing-masing sebesar Rp. 55.530.000 dan Rp. 0. Belanja modal merupakan pengeluaran

(30)

- 29 -

anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal per 30 Juni 2019 mengalami kenaikan sebesar 100% dibandingkan per 30 Juni 2018 hal ini disebabkan karena pada semester ini sebagian belanja modal sudah terealisasikan, sedang untuk semester I tahun lalu belanja Modal belum direalisasikan.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

URAIAN REALISASI PER 30 JUNI 2019

REALISASI PER 30 JUNI 2019

NAIK (TURUN) %

Belanja Modal Penambahan Nilai Jaringan - - -Belanja Modal Peralatan dan Mesin 50.530.000 - -Belanja Modal Lainnya - -

-Jumlah Belanja Kotor 50.530.000 -

-Pengembalian - - -Jumlah Belanja 50.530.000 - -Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp. 50.530.000

B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018 masing- masing adalah sebesar Rp. 50.530.000 dan Rp. 0, belanja Modal Peralatan dan Mesin mengalami kenaikan sebesar 100% bila dibandingkan dengan realisasi semester I tahun lalu. Hal ini disebabkan karena belum di realisasikanya belanja modal pada semester I TA 2018.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

URAIAN REALISASI PER 30 JUNI 2019

REALISASI PER 30 JUNI 2018

NAIK (TURUN) %

Alat Pengolah Data Komunikasi 50.530.000 0

(31)

-- 30 --

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 50.000.000

C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 50.000.000 dan Rp. 0. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Adapun penjelasan mengenai kas di Bendahara Pengeluaran yaitu pada saat melakukan pengabilan uang GU dan LS ada kesalahan pencatatan di Cek Giro, sehingga ada uang GU senilai Rp. 27 dan Uang LS senilai Rp. 100 teringgal di Rekening Bendahara Pengeluaran. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

Keterangan per 30 Juni 2019per 31 Desember 2018

Uang Tunai 49.999.973 -Rek Bendahara 0098 01 000947 304 127 -Jumlah 50.000.100 -Kas dibendahara Penerimaan Rp. 0.

C.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.

(32)

- 31 -

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018

Keterangan per 30 Juni 2019 per 31 Desember 2018 Uang Tunai - -Jumlah -

-Kas Lainnya dan Setara Kas Rp. 0

C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2019 dan per 31 Deseber 2018 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per 30 Juni 2019dan 31 Desember 2018

per 30 Juni 2019 per 31 Desember 2018

-Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan -

-Keterangan Jumlah

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

Kas Lainnya di KL dari Hibah yang Belum Disahkan

Piutang PNBP Rp. 0

C.4 Piutang PNBP

Saldo Piutang PNBP per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan disajikan sebagai berikut:

(33)

- 32 -

Rincian Piutang PNBP per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 Uraian per 30 Juni 2019 per 31 Desember 2018

Piutang PNBP - -Piutang Lainnya - -Jumlah - -Bagian Lancar Tagihan TP/TGR Rp. 0

C. 5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan.

Bagian Lancar TPA

Rp. 0

C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar Rp. 0

C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang Lancar

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur.

Belanja Dibayar di Muka Rp. 0

C.8 Belanja Dibayar di Muka

Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp.

(34)

- 33 -

0. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Tidak ada Belanja Dibayar dimuka pada Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung.

Pendapatan yang Masih Harus Diterima Rp. 0

C.9 Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 297.000, merupakan hak pemerintah atas pelayanan yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.

Persediaan Rp. 13.001.972

C.10 Persediaan

Nilai Persediaan per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing adalah sebesar Rp. 13.001.972 dan Rp. 4.247.134.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.Rincian Persediaan per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Persediaan per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018

Jenis per 30 Juni 2019

per 31 Desember 2018

Barang Konsumsi 10.820.872 4.247.134 Barang untuk Pemeliharaan 2.181.100

-Jumlah 13.001.972 4.247.134

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

(35)

- 34 - Tagihan

TP/TGR Rp. 0

C.11 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaiannya.

Tagihan Penjualan Angsuran Rp. 0

C.12 Tagihan Penjualan Angsuran

Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Rp. 0

C.13 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.

Tanah Rp.

8.525.936.000

C.14 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 8.525.936.000 dan Rp.

(36)

- 35 -

8.525.936.000. selama tahun 2018 nilai tanah tidak mengalami kenaikan/ penurunan. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 8.525.936.000

Mutasi tambah:

Revaluasi Aset Mutasi kurang:

Revaluasi aset

-Saldo per 30 Juni 2019 8.525.936.000

Adapun Rincian Nilai Tanah sebagai berikut :

No Luas Lokasi Nilai

1 1.150 m2 Rumah Dinas PTUN Bandar Lampung 1.943.214.000 2 3.000 m2 Gedung Kantor PTUN Bandar Lampung 6.582.722.000

8.525.936.000 Jumlah Peralatan dan Mesin Rp. 2.536.650.481

C.15 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah Rp. 2.536.650.481 dan Rp. 2.496.120.481. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 2.496.120.481

Mutasi tambah:

Pembelian 50.530.000

Mutasi kurang:

Reklasifikasi dari Aset tetap ke aset lainnya 10.000.000

Saldo per 30 Juni 2019 2.536.650.481

Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2019 -2.013.491.403

Nilai Buku per 30 Juni 2019 523.159.078

Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa Pembelian Laptop sebanyak 4 Unit sebesar Rp. 50.530.000. Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

(37)

- 36 - Gedung dan

Bangunan Rp.

8.220.941.000

C.16 Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah Rp. 8.220.941.000 dan Rp. 8.220.941.000. selama semester I Tahun 2019 nilai Gedung dan Bangunan tidak mengalami kenaikan/ Penurunan. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 8.220.941.000

Mutasi tambah:

- Mutasi kurang: --

-Saldo per 30 Juni 2019 8.220.941.000

Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2019 (533.508.280)

Nilai Buku per 30 Juni 2019 7.687.432.720

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Jalan,Jaringan dan Irigasi Rp. 17.907.000

C.17 Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni 2019 dan per 31 desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 17.907.000 dan Rp. 17.907.000. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 17.907.000 Mutasi tambah:

-

Mutasi kurang:

-

-Saldo per 30 Juni 2019 17.907.000 Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2019 (17.907.000) Nilai Buku per 30 Juni 2019

-Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

(38)

- 37 - Aset Tetap

Lainnya Rp. 5.628.678

C.18 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah Rp. 5.628.678 dan Rp. 5.628.678. Aset tetap tersebut berupa barang bercorak kesenian. Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk semester I tahun 2019, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 5.628.678

Mutasi tambah:

- 0

Mutasi kurang:

- 0

Saldo per 30 Juni 2019 5.628.678

Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2019 -2.800.000

Nilai Buku per 30 Juni 2019 2.828.678 Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

C.19 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tidak ada KDP pada kantor PTUN Bandar Lampung untuk Semester I tahun 2019.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp. 2.567.706.683

C.20 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing Rp. 2.567.706.683 dan Rp. 2.332.245.310. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut:

(39)

- 38 -

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 30 Juni 2019 Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Tanah 8.525.936.000 - 8.525.936.000 Peralatan dan Mesin 2.536.650.481 2.013.491.403 523.159.078 Gedung dan Bangunan 8.220.941.000 533.508.280 7.687.432.720 Jalan, Irigasi dan Jaringan 17.907.000 17.907.000 -Aset Tetap Lainnya 5.628.678 2.800.000 2.828.678

10.781.127.159

2.567.706.683 16.739.356.476 Akumulasi Penyusutan

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tak Berwujud Rp. 68.090.000

C.21 Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah Rp. 68.090.000 dan Rp. 68.090.000. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 68.090.000 Mutasi tambah:

-

Mutasi kurang:

-

-Saldo per 30 Juni 2019 68.090.000 Akumulasi Amortisasi s.d. 30 Juni 2019 (68.090.000) Nilai Buku per 30 Juni 2019

-Aset Lain-Lain

Rp. 109.500.000 C.22 Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah Rp. 109.500.000 dan Rp. 99.500.000. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

(40)

- 39 - Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp. 177.590.000

Saldo per 31 Desember 2018 99.500.000 Mutasi tambah:

Reklasifikasi masuk dari aset tetap ke aset lainnya 10.000.000

Mutasi kurang: --

-Saldo per 30 Juni 2019 109.500.000

Akumulasi Penyusutan per 30 Juni 2019 109.500.000

Nilai Buku per 30 Juni 2019

-Transaksi pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Penambahan adalah Reklasifikasi masuk dari Aset Tetap ke Aset Lainnya yang tidak digunakan dalam operasi pemerintah, yaitu berupa penghapusan kendaraan roda dua sebanyak 1 unit senilai Rp. 10.000.000 sesuai dengan surat KPB nomor : W1-TUN4/154/PL.06/2/2019.

Rincian Aset Lain- lain berdasarkan nilai perolehan, Akumulasi Penyusutan dan nilai Buku tersaji pada lampiran Laporan Keuangan ini.

C.23 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing Rp. 177.590.000 dan Rp. 167.590.000. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut:

Aset Tetap Nilai Perolehan

Akumulasi Penyusutan/

Amortisasi

Nilai Buku

Aset Tak Berwujud

Software 68.090.000 68.090.000 0

Jumlah 68.090.000 68.090.000 0 Aset tetap yg tidak digunakan dalam opersi

pemerintah 109.500.000 109.500.000 0

Reklasifikasi Masuk dari Aset tetap ke Aset

lainnya 10.000.000

Jumlah 119.500.000 109.500.000 10.000.000 Jumlah keseluruhan 187.590.000 177.590.000 10.000.000

(41)

- 40 -

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

Uang Muka dari KPPN Rp. 50.000.000.

C.24 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp. 50.000.000 dan Rp. 0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

Utang kepada Pihak Ketiga Rp. 0. Pendapatan Diterima di Muka Rp. 0.

C.25 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 9.608.696 . Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.

C.26 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 297.000 . Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya namun barang/jasa belum diserahkan.

Beban yang Masih Harus Dibayar Rp. 0

C.27 Beban yang Masih Harus Dibayar

Beban yang Masih Harus Dibayar per 30 Juni dan per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 0 dan Rp.0, merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut.

(42)

- 41 - Ekuitas

Rp.

16.752.358.448

C.28 Ekuitas

Ekuitas per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 16.752.358.448 dan Rp. 16.928.629.287. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(43)

- 42 - Pendapatan

PNBP Rp. 5.119.299

D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN

OPERASIONAL

D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 5.119.299 dan Rp. 10.508.154. Pendapatan tersebut terdiri dari:

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

URAIAN per 30 Juni

2019 per 30 Juni 2018 NAIK (TURUN) %

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 4.032.288 5.382.234 (25,08)

Pendapatan Persekot Uang Muka Gaji 1.087.011 5.125.920 (78,79)

Jumlah 5.119.299 10.508.154 (51,28)

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan bangunan berasal dari Sewa Rumah Dinas dan Sewa Kantin. Sedangkan Pendapatan Persekot Uang Muka Gaji merupakan Pengembalian Persekot Uang Muka Gaji berasal dari transaksi selama semester I tahun 2019 yang jumlahnya menurun dibanding semester I tahun 2018 dikarenakan berkurangnya Pegawai yang mengambil Persekot Gaji pada tahun 2019.

Beban Pegawai Rp.

2.562.853.962

D.2 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 2.562.853.962 dan Rp. 2.497.605.813. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan

(44)

- 43 -

pembentukan modal.

Rincian Beban Pegawai per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018 URAIAN per 30 Juni 2019 per 30 Juni

2018

NAIK (TURUN)

%

Beban Gaji Pokok PNS 843.378.300 800.500.700 5,36

Beban Pembulatan Gaji PNS 10.774 8.810 22,29

Beban Tunjangan Suami/Istri PNS 53.041.018 54.074.750 -1,91

Beban Tunjangan Anak PNS 19.489.550 19.047.220 2,32

Beban Tunjangan Struktural PNS 20.160.000 20.160.000 0,00

Beban Tunjangan Fungsional PNS 1.309.335.000 1.292.455.000 1,31

Beban Tunjangan PPh PNS 150.639.060 145.575.193 3,48

Beban Tunjangan Beras PNS 40.048.260 41.062.140 -2,47

Beban Uang Makan PNS 118.867.000 118.687.000 0,15

Beban Tunjangan Umum PNS 7.885.000 6.035.000 30,65

Beban Lembur - 0 #DIV/0! Jumlah 2.562.853.962 2.497.605.813 2,61

Beban

Persediaan Rp. 29.482.388

D.3 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan per 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 29.482.388 dan Rp. 32.687.087. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan per 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Persediaan per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018

URAIAN per 30 Juni 2019 per 30 Juni 2018

NAIK (TURUN)

%

Beban Persediaan Konsumsi 29.482.388 32.687.087 -9,80 Jumlah 29.482.388 32.687.087 -9,80

Beban Barang dan Jasa Rp. 218.934.087

D.4 Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa per 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 adalah masing- masing sebesar Rp. 218.934.087 dan Rp. 190.398.217. Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa

(45)

- 44 -

dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Kenaikan Beban Barang dan Jasa terjadi karena adanya kenaikan pada Belanja Keperluan Perkantoran terutama pada fotocopy dan Beban Barang Non Operasional Lainnya yaitu pembuatan Box Arsip Ruang Hukum dan Rak Arsip Ruang Hukum. Rincian Beban Barang dan Jasa per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Barang dan Jasa per 30 Juni 2019 dan per 30 juni 2018

URAIAN JENIS BEBAN per 30 Juni

2019 per 30 juni 2018 NAIK (TURUN) % Beban Keperluan Perkantoran 107.287.175 108.134.527 (0,78) Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 6.526.500 5.508.000 18,49 Beban Honor Operasional Satuan Kerja 21.040.000 21.040.000 0,00 Beban Barang Operasional Lainnya 41.647.400 14.729.000 182,76

Beban Bahan 47.000 5.153.400 (99,09)

Beban Langganan Listrik 38.869.298 33.242.816 16,93 Beban Langganan Telepon 1.344.614 1.190.994 12,90 Beban Langganan air 2.022.100 1.399.480 44,49

Beban Jasa Lainnya 150.000 0 #DIV/0!

Jumlah 218.934.087 190.398.217 14,99 Beban Pemeliharaan Rp. 240.650.865 D.5 Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan per 30 Juni 2019 dan per 30 Juni 2018 adalah masing-masing sebesar Rp. 240.650.865 dan Rp. 164.814.862. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Kenaikan Beban Pemeliharaan terjadi karena meningkatnya kebutuhan pada Pemeliharaan Gedung kantor seperti renovasi taman, renovasi toilet untuk disfabel, penambahan Toilet di Pos Satpam, renovasi gipsum, pengecatan, penggantian kusen jendela, dll, serta meningkatnya Beban Pemeliharaan Peralatan dan mesin terutama untuk service Kendaraan Roda 4 yaitu BE 6 A, BE 2412 AZ, dan BE 1168 AZ. Rincian beban

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tanggamus yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Negara yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Metro yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tanggamus yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Kendal yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Masamba yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Belopa yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan per

Laporan Keuangan Pengadilan Negeri Sidrap yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan