39
OBJEK PENELITIAN
3.1 Profil Perusahaan Pertamina Hulu Energi ONWJ 3.1.1 Sejarah Singkat
Timeline:
1966 IIAPCO dan Pertamina menandatangani Kerjasama Produksi (PSC) untuk konsesi area lepas pantai Utara Jawa Barat (ONWJ). Izin pemerintah menyusul setahun kemudian
1967 Sinclair Exploration Company mendapatkan hak beroperasi untuk ONWJ dari IIAPCO. PSC ONWJ antara IIAPCO dan Pertamina disetujui oleh pemerintah Indonesia
1968 Kapal penggebor R&BE Thornton, unit pengeboran lepas pantai pertama yang memasuki perairan Indonesia mengebor sumur eksplorasi E-1
1969 Penemuan lapangan APN di dekat sumur A-1
1971 Perusahaan Eksplorasi Sinclair secara resmi berubah menjadi Atlantic Richfield Indonesia Inc. Presiden Indonesia Soeharto meresmikan lapangan Ardjuna dari Echo Flow Station pada tanggal 1 September
1972 Lapangan Bravo mulai berproduksi dari anjungan BD
1973 Lapangan Kilo mulai produksi minyak mentah dari anjungan KA
1974 Anjungan LA mulai memproduksi minyak mentah Lima. Lima Flow station selesai mengakumulasi minyak mentah Lima
1976 Perayaan 100 juta barel produksi minyak mentah Ardjuna. Produksi pertama minyak mentah Arimbi, diproduksi dari lapangan X-Ray. Pembangkit NGL, pembangkit lepas pantai pertama mulai beroperasi
1977 Pengisian LPG Ardjuna Sakti pertama, terobosan penyimpanan LPG
1980 Perayaan 300 juta barel produksi minyak mentah Ardjuna dan pengangkatan ke 1000 minyak mentah Ardjuna
1985 Perayaan 500 juta barel minyak mentah Ardjuna, ZUD 4 dibor, sumur horizontal pertama yang dibor di Indonesia
1986 Pengangkatan ke 2000 minyak mentah Ardjuna dimuat ke penyulingan Cilacap. Produksi pertama minyak mentah Bima dari lapangan Zulu
1987 Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia, Prof. Dr. Soebroto, menyaksikan pemuatan minyak mentah Bima pertama ke Jepang
1992 Perjanjian jual beli untuk pasokan gas ke Muara Karang
1993 Pengiriman gas pertama ke fasilitas pembangkit listrik PLN Muara Karang untuk distribusi area Jakarta. Pengiriman gas pertama ke PLN Tanjung Priok 1994 Perayaan 25 tahun operasi ONWJ di Indonesia
1995 ONWJ mencapai satu juta barel produksi minyak pada bulan Mei
1996 ONWJ menerima Penghargaan Lingkungan dari Pertamina. Pengiriman gas pertama ke Perusahaan Gas Negara PGN
1997 Terminal ARCO Ardjuna merayakan yang satu milyar barel pengangkatan minyak mentah Ardjuna
2001 Perayaan 30 tahun perayaan operasi ONWJ di Indonesia, dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Purnomo Yusgiantoro. Dimulainya pengembangan proyek APN
2002 November 7, menerima ISO 14001 pertama untuk fasilitas lepas pantai pertama di Bravo dan kompleks pemnbangkit. Menerima ISO 14001 untuk gudang Marunda
2004 1 Juni, menerima ISO 14001 di area Mike–Mike—Jawa Barat
2005 Pengiriman pertama gas APN pada tanggal 17 Agustus. Seluruh sumur (lima sumur di tiga anjungan) aktif pada tanggal 2 September, dengan kecepatan total 110 mmscf/hari
2006 Penandatanganan perjanjian jual beli gas untuk pasokan gas ke Pupuk Kujang 2008 Februari 2008, menyelesaikan Onshore Receiving (ORF) dan modifikasi
Perencanaan Sentral untuk pasokan gas ke Pupuk Kujang. Peringkat “Hijau” pada Program Performance Environment Rating (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup
2009 Juli 2009, divestasi BP West Java ltd. dari BP menjadi Pertamina, diikuti dengan perubahan nama perusahaan menjadi Pertamina Hulu Energi ONWJ ltd. Menerima penghargaan dari BPMIGAS untuk prestasi keselamatan tahun 2008 yang luar biasa untuk kategori jam kerja 2.000.000 – 10.000.000
2010 September 2009, penandatanganan perjanjian untuk tambahan pasokan gas dengan PLN. Penandatanganan perjanjian gas untuk tambahan pasokan ke PGN sampai akhir tahun 2010. Menerima penghargaan di bidang pengembangan masyarakat – Adibakti Mina Bahari tahun 2010 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu. Menerima penghargaan di bidang HSE untuk 2010 Zero
Accident Award untuk pencapaian 12 juta Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2011 Penerimaan Penghargaan Nihil Kecelakaan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk pencapaian 9 juta jam kerja. Penerimaan penghargaan dari BPMIGAS atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan (K3LL) untuk kriteria KKKS dengan 5-10 juta jam kerja per tahun. PHE ONWJ Raih Penghargaan Patra Nirbhaya Karya Madya dari Menteri ESDM
3.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Visi:
“World Class Energy Company”
Misi:
“Professionally manage upstream oil and gas business operations and portfolio to achieve high profit and value added for stakeholders”
Tujuan:
1. Safe and Reliable Operations
2. Grow Production Efficiently and Commercially 3. Focus on Reserves Adding Activities
4. People Development
Adapun tata nilai yang dimiliki Pertamina Hulu Energi ONWJ adalah:
1. Clean Profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak mentolerir suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas
2. Competitive Mampu berkompetisi, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja
3. Confident Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebangaan bangsa
4. Customer Focused Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
5. Commercials Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat
6. Capable Kapabilitas sebagai pemimpin, profesional, dan berkomitmen di dalam pengembangan terhadap karyawan
3.1.4 Tema
To become a company that can be proud of, providing customers more access to product and services, striving to serve better each and every time
3.1.5 Brand Value
Gambar 3.1 Logo Pertamina ONWJ
1. Melambangkan huruf “P” dan tanda panah 2. Bergerak ke depan dan progresif
a. Biru Dapat diandalkan, dipercaya, dan bertanggung jawab b. Hijau Ramah lingkungan
c. Merah Kerja keras, berani, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan
Tampilan modern, dinamis, segar, dan kepribadian masa kini
3.1.6 Kegiatan Operasional
Kegiatan operasi dimulai pada tahun 1971 dengan nama Atlantic Richfield Indonesia (ARII), yang merupakan salah satu PSC (Product Sharing Contract) pertama di Indonesia.
PSC ONWJ (Offshore North West Java) terletak di Laut Jawa dan mencakup daerah seluas 8.300 kilometer persegi—membentang dari utara Cirebon hingga
Kepulauan Seribu. Fasilitas ONWJ terdiri dari 11 anjungan dan Central Plant, 1 penampungan minyak mentah, 3 fasilitas penerima darat, dan 171 anjungan tanpa awak (NUI). Selain itu, fasilitas ini juga meliputi 670 sumur, 170 anjungan perairan dangkal, 40 fasilitas pemrosesan dan servis, dan sekitar 1.600 kilometer saluran pipa bawah laut.
Saat ini, Pertamina Hulu Energi ONWJ (PHE ONWJ) meruapakan operator dari PSC ini, setelah perubahan kepemilikan perusahaan dari BP menjadi Pertamina pada bulan Juli 2009
Untuk saat ini, produksi minyak dan gas telah mencapai rata-rata sekitar 31 MBOPD untuk minyak dan 190 BBTUD untuk gas, dimana PHE ONWJ berhasil menaikkan produksi minyak dengan tetap mempertahankan produksi gas sejak proses divestasi tahun 2009 tersebut.
3.1.6.1 Asset Info
Geographic Size : ~ 250 km x 100 km Number of Structures : 218
Manned flow stations : 11 (37 platforms) NUIs/Remote P/F : >150
Onshre Receiving facilities : 3 SPMs oil export systems : 2
Subsea pipelines : 375 (>1.600 kms)
Current production (gross) : 31 MBOPD, 200 BBTUD
Age of facilities in the range of 20-40 years Design life : Platforms (20-25 years)
3.1.6.2 Partners
PT. PERTAMINA HULU ENERGI ONWJ : 53,2500 %
EMP ONWJ Ltd. : 36,7205 %
Risco Energy ONWJ B.V. : 5,0000 %
Talisman Resources (North West Java) LTD. : 5,0295 %
3.1.6.3 Pasokan gas domestik
ONWJ telah menjadi pemasok gas utama untuk Perusahaan Listrik milik Negara (PLN) untuk pembangkit listrik Muara Karang dan Tanjung Priok, yang menghasilkan listrik untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. ONWJ juga memasok gas kepada perusahaan gas milik Negara, PGN dan perusahaan Pupuk Kujang – Cikampek
3.1.6.4 Health, Safety, Security, and Environment (HSSE)
Keamanan dan keselamatan kerja merupakan prioritas Utama. Komitmen HSSE PHE ONWJ adalah tidak ada kecelakaan, baik terhadap manusia, lingkungan maupun asset perusahaan. Kami berkomitmen tinggi dalam membuktikan bahwa PHE ONWJ adalah sebuah perusahaan nasional lepas pantai di bidang minyak dan gas bumi berstandar internasional dari sisi produksi dan keselamatan kerja.
Program-program HSSE yang terus diberdayakan untuk memastikan tetap terjaganya kinerja HSSE yang handal adalah:
1. Control of work (CoW) – SSOW (Safe system of works) 2. Contractor safety management system (CSMS)
3. Employee safety intervention dengan STOP (dupont) observation and communication
4. SAFE Card – Leadership Safety Supervisory Communication
5. Memastikan adanya Project Safety Review (PHSER) untuk setiap tahapan project eksekusi dan Pre-start up safety review (PSSR) setiap akan melakukan tahapan start up project fasilitas produksi oleh team independen
6. Merawat dan meperbaharui AMDAL RKL/RPL di setiap ada kegiatan konstruksi baru
7. Mempertahankan ISO 14001 EMS sertifikasi
8. Menjaga kesiapan sistem dan perlatan tanggap darurat tumpahan minyak
9. Menjaga kesiapan tanggap darurat kecelakaan proses di setiap Flow Station
10.Memastikan semua kecelakaan, sekecil apapun untuk dilaporkan dan diinvestigasi untuk ditindaklanjuti dalam upaya pembelajaran dan pencegahan kecelakaan yang berulang
11.Memastikan kesiapan manajemen krisis dengan jadwal mingguan “Incident Management Team” yang bertugas
Kegiatan sosial penunjang operasi (KSPO) PHE ONWJ memfokuskan pada enam desa di daerah Karawang, Subang, dan Indramayu (Desa Sedari, Desa Cilamaya, Desa Cilamaya Girang, Desa Blanakan, Desa Muara Ciasem, Desa Eretan Wetan, dan Desa Eretan Kulon). Program-program pengembangan masyarakat kami selalu melibatkan anggota masyarakat, adiministrasi lokal, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam proses penyusunan program.
Pendidikan merupakan salah satu fokus program PHE ONWJ yang mencakup pemberian beasiswa pendidikan, program membaca dan menulis, pelatihan kejuruan, bantuan fasilitas pendidikan, dan olahraga.
Dalam memajukan perekonomian masyarakat, PHE ONWJ juga memfokuskan kegiatan pada bidang kewirausahaan, dengan kegiatan-kegiatan seperti pembangunan pabrik filet ikan, dukungan bagi budi daya ikan lokal dan pendanaan bibit bagi pinjaman mikro untuk para nelayan.
Di bidang kesehatan, PHE ONWJ mengadakan fasilitas air bersih, pembangunan posyandu, program nutrisi, dan program sanitasi masyarakat.
Begitu juga dengan infrastruktur desa, dengan memberikan bantuan perbaikan balai desa, partisipasi dalam perbaikan jalan, lampu suar, dan renovasi sarana ibadah.
Keberhasilan PHE ONWJ dalam menyelenggarakan program KPSO untuk mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya adalah peringkat “hijau” untuk program penilaian peringkat kinerja perusahaan (proper) dari kementerian lingkungan hidup pada tahun 2008 (termasuk di dalamnya pengelolaan CSR) dan penghargaan Adibakti Mina Bahari dari pemerintah Indramayu untuk aktivitas Pemberdayaan Masyarakat Nelayan pada tahun 2010.
3.1.7 Struktur Organisasi Pertamina Hulu Energi ONWJ
Gambar 3.3 Struktur Communication and External Affair 3.1.8 Ruang Lingkup Communication and External Affair.
1. Communication and External Affair Manager
Merencanakan, mengintegrasikan, dan mengendalikan pengembangan dan pelaksanaan strategi dan program perusahaan yang terkait dengan pemerintah dan hubungan eksternal, community relations, media dan hubungan masyarakat, sesuai dengan budaya sosial, situasi keamanan politik dan bisnis, program komunitas, dan kampanye publikasi, untuk menjamin huhubungan yang kondusif, efektik, dan harmonis serta kemitraan antara perusahaan semua stakeholder yang berkepentingan.
2. Communication and External Affair Officer
Melakukan fasilitasi, komunikasi, dan mengatur semua aktivitas perusahaan dengan semua pihak terkait, termasuk karyawan, masyarakat, pemerintah, media, dan stakeholder perusahaan lain, untuk memastikan komunikasi dan hubungan
yang tepat dan efektif dengan stakeholder terkait, serta penciptaan reputasi dan citra perusahaan yang baik.
3. Community Development Coordinator
Melakukan implementasi dan program pelaksanaan CD/KSPO di daerah eksplorasi dan operasi perusahaan, untuk memastikan operasi perusahaan yang efektif dan lancar, serta penciptaan citra perusahaan.
4. Community Development Team Leader
Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi program pengembangan masyarakat untuk mempercepat operasi perusahaan.
3.2 Prosedur Yang Berlaku
Prosedur yang berlaku dalam Pertamina Hulu Energi ONWJ adalah top down dan bottom up. Top down berlaku ketika manajemen atas atau executive VP memberikan sebuah tugas kepada tim Communcation ONWJ untuk memenuhi protokol-protokol tertentu, seperti menghadiri acara perjanjian jual beli gas. Di sini lah sistem top down dilakukan, dimana dari manajemen atas memberikan tugas kepada bawahan, dalam hal ini berarti kepada tim Communication ONWJ. Sedangkan bottom up berlaku saat tim Communication ONWJ mengusulkan suatu hal yang harus mendapatkan approval dari manajemen atas, misalnya ketika ingin mengadakan acara internal untuk mempererat hubungan karyawan ONWJ. Sehingga usulan dari bawahan atau tim Communication itu harus melalui sistem bottom up untuk mendapatkan persetujuan dari atasan, yaitu
Communication Coordinator kepada Communication Manager kemudian berlanjut kepada manajer senior departemen, dan akhirnya kepada Executive VP.
3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Data Primer
Data primer yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah berupa: 1. Wawancara
Teknik penentuan narasumber dari wawancara dalam skripsi ini adalah dengan teknik purposive sample, dimana mengacu pada pendapat Moleong (2010:224), purposive sample bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya serta merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis melakukan wawancara dengan empat orang narasumber, yakni:
a. Novitri Lilaksari, selaku Communication Coordinator Pertamina Hulu Energi ONWJ. Alasan penulis memilih narasumber ini adalah karena sebagai Communication Coordinator, tanggung jawab mengenai pemilihan dan perencanaan strategi PR akan diserahkan kepada Ibu Novitri, selaku Communication Coordinator ONWJ. Sebagai tim Communication senior ONWJ, Ibu Novitri merupakan salah satu juru bicara yang berwenang untuk menghadapi media. Oleh karena itu penulis merasa Ibu Novitri merupakan orang yang tepat untuk diwawancarai seputar strategi dan kegiatan PR ONWJ.
b. Hanna Prabandari, selaku Communication Officer Pertamina Hulu Energi ONWJ. Penulis memilih narasumber ini karena Ibu Hanna merupakan unit
Communication ONWJ divisi media relations, yang menjadi salah satu fokus penelitian skripsi ini, sehingga penulis bisa mendapatkan jawaban-jawaban yang berhubungan dengan kegiatan media relations ONWJ.
c. Godang Sitompul, selaku wartawan PETROMINDO. Penulis memilih narasumber ini, karena Bapak Godang merupakan wartawan senior dari majalah khusus industri MIGAS yang terkenal, yaitu PETROMINDO. Penulis menjadikan narasumber ini sebagai key-informan dalam mengetahui sejauh mana kegiatan media relations yang telah dilakukan ONWJ berikut citra yang dimilikinya.
d. Prismono, selaku wartawan PETROMINER. Penulis memilih narasumber ini, karena Bapak Prismono merupakan wartawan dari majalah PETROMINER yang telah lama mengikuti Pertamina ONWJ, sehingga bisa tahu sejauh apa perkembangan komunikasi antara PR ONWJ dengan media serta citra yang dimiliki ONWJ.
2. Observasi lapangan
Dalam metode observasi, penulis memilih menjadi observasi partisipan aktif, dimana penulis terjun langsung di lapangan kerja untuk memantau sekaligus merasakan sendiri segala macam bentuk kegiatan, aktivitas, dan interaksi seputar media relations yang dilakukan Communication and External Affair Pertamina Hulu Energi ONWJ. Hal ini dilakukan guna memperoleh hasil penelitian yang lebih deskriptif dan mendalam. Observasi partisipan aktif dilakukan penulis selama penulis melakukan kerja praktek di Pertamina Hulu Energi ONWJ selama tiga bulan, terhitung dari tanggal 5 Maret – 4 Juni 2012.
3.3.2 Data Sekunder
Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis melakukan studi kepustakaan dengan: 1. Buku-buku teks
2. Dokumen-dokumen perusahaan:
a. Company Profile Pertamina Hulu Energi ONWJ
b. Media cetak maupun media elektronik yang memberitakan seputar Pertamina Hulu Energi ONWJ
c. Dokumen pendukung perusahaan lainnya 3. Jurnal
3.4 Permasalahan Yang Ada
Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan dengan berbagai macam kualitas tingkat dunia yang dapat ditawarkan. Kegiatan operasionalnya sering kali berhasil merebut perhatian publik dengan berbagai macam penghargaan yang didapatkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki citra positif tersendiri bagi para publiknya, baik internal maupun eksternal.
Citra ini harus dijaga agar perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya, untuk kelangsungan visi dan misi perusahaan. Di tengah persaingan bisnis yang semakin sengit, maka Pertamina Hulu Energi ONWJ tidak boleh lengah dalam menjaga citra positifnya. Karena citra positif sangat diperlukan sebagai salah satu nilai utama penilaian kesuksesan suatu perusahaan.
Sebagai divisi front officer, sudah menjadi tanggung jawab serta kewajiban unit Communication and External Affair Pertamina Hulu Energi ONWJ untuk “berdiri”
paling depan dalam melindungi citra baik perusahaan. Perlu dicari dan dilakukan strategi yang tepat agar citra positif perusahaan tetap tidak tergoyahkan.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menemukan masalah yang dapat diteliti, yaitu strategi apa yang dapat dilakukan unit Communication and External Affair Pertamina Hulu Energi ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan berikut kendala yang dihadapinya.
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
Sebagai alternatif pemecahan masalah, penulis menemukan kegiatan media relations Pertamina Hulu Energi ONWJ sebagai strategi yang dapat dilakukan dalam kaitannya dengan penjagaan citra positif perusahaan.
Untuk mengetahui kegiatan media relations dengan lebih mendalam, maka penulis melakukan metode penelitian kualitatif deskriptif, dimana pada penelitian ini, penulis melakukan observasi dan wawancara untuk hasil penelitian yang lebih lengkap dan mendalam.