• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBER

MEDAN

MAGNET

Oleh :

Sabar Nurohman,M.Pd

(2)

Hasil-hasil eksperimen menunjukan bahwa besarnya medan magnet (B) akibat adanya partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan v sebanding dengan besar muatan IqI, dan seper kuadrat jarak (1/r2) muatan itu dengan titik medan.

Sedangkan arah B tegak lurus terhadap bidang yang mengandung garis antara titik sumber ke titik

Medan Magnetik Sebuah Muatan yang Bergerak

garis antara titik sumber ke titik medan (r) dan vektor kecepatan partikel v. Selain itu, besar medan B juga sebanding dengan laju partikel v.

2 0

sin

4

r

v

q

B

φ

π

µ

=

2

0

ˆ

4

r

r

x

v

q

B

r

r

π

µ

=

(3)

Nilai B yang disebabkan oleh sebuah elemen pendek dl dari sebuah konduktor pengangkut arus, dengan volume segmen Adl, dimana A luas penampang konduktor itu,jka terdapat

n partikel bermuatan yang bergerak

per satuan volume yang masing-masing bermuatan q, maka muatan total dQ dalam segmen itu adalah: dQ=nqAdl

Medan Magnet Sebuah Elemen Arus

dQ=nqAdl 2 0 2 0 2 0

sin

)

(

4

sin

4

sin

4

r

dl

vA

q

n

r

Adlv

q

n

r

v

dQ

dB

φ

π

µ

φ

π

µ

φ

π

µ

=

=

=

2 0

sin

4

r

dl

I

dB

φ

π

µ

=

2 0

ˆ

4

r

r

x

l

d

I

B

d

r

r

π

µ

=

=

0

2

ˆ

4

r

r

x

l

d

I

B

r

r

π

µ

(4)

Kali ini kita ingin mengetahui nilai Medan Magnet B di sekitar konduktor lurus yang mengankut arus. Pada Gambar

diperlihatkan sebuah konduktor dengan panjang 2a mengangkut arus sebesar I. Kita akan mencari B di sebuah titik sejauh x dari konduktor itu pada garis yang tegak lurus. Dulu...ketika anda masih di bangku SMA,

Medan Magnet

Sebuah Konduktor Lurus yang Mengangkut Arus

Dulu...ketika anda masih di bangku SMA, anda mendapati persamaan untuk menyelesaikan kasus ini sebagai berikut :

x

I

B

π

µ

2

0

=

Sekarang, coba anda buktikan mengapa persamaan itu muncul. Tentu saja anda harus menurunkannya dari persamaan dasar medan magnet yang dikembangkan oleh Hukum

(5)

Kw 1 B1 F12 F21 I1 B2 I2 Kw2

Gambar di samping menunjukan dua buah

konduktor dengan panjang L dipisahkan

sejauh r mengangkut arus sebesar I

1

dan

I

2

. Kita ingat kembali persamaan yang

pernah

kita

dapatkan

pada

Bab

sebelumnya tentang gaya magnet pada

sebuah segmen kawat lurus, F = I L x B.

Gaya di Antara Konduktor-konduktor Paralel

Kw 1 Kw2

r

I

I

L

F

π

µ

2

2

1

0

=

(6)

Gambar di samping

menunjukan sebuah simpal

arus lingkaran berjari-jari a. Kita

akan menghitung besar dan

arah medan magnet di titik P

yang berjarak x dari pusat

lingkaran. Untuk menentukan

nilai B total, maka kita akan

Medan Magnet Sebuah Simpal Arus Lingkaran

nilai B total, maka kita akan

menjumlahkan nilai B akibat

segmen dl secara keseluruhan.

Berdasarkan Hukum

Bio-Savart, kita akan mendapatkan

nilai dB sebagai berikut :

)

(

4

2 2 0

a

x

dl

I

dB

+

=

π

µ

Coba anda buktikan bahwa persamaan tersebut benar-benar dikembangkan dari

(7)

2 1 2 2 2 2 0 ) ( ) ( 4 cos a x a a x dl I dB dBx + + = =

π

µ

θ

2 1 2 2 2 2 0 ) ( ) ( 4 sin a x x a x dl I dB dBy + + = =

π

µ

θ

dB di titik P terdiri dari dua komponen,

yaitu dB pada arah sumbu x dan pada arah sumbu y. Sedangkan besarnya adalah

sebagai berikut : ) ( ) (x + a x + a

+

=

+

=

=

dl

a

x

a

I

a

x

adl

I

dB

B

x 2 3 2 2 0 2 3 2 2 0

)

(

4

)

(

4

cos

π

µ

π

µ

θ

Dari kedua komponen tersebut, maka dapat kita lihat bahwa

hanya komponen ke arah sumbu x saja yang tersisa, sedangkan

(8)

2 3 2 2 2 0

)

(

2

x

a

Ia

B

x

+

=

µ

2 3 2 2 0

)

(

2

x

a

B

x

+

=

π

µ

µ

Hasil Integral dl adalah 2πa,

sehingga kita peroleh :

Pada Bab sebelum ini telah kita perkenalkan besaran momen dipol

magnetik µ yang besarnya IA.

Dimana A adalah luas penampang simpal yang besarnya πa2.Sehingga

µ=I πa2.Sedangkan untuk N simpal

maka µ=NI πa2.

+

=

dl

a

x

a

I

B

x 2 3 2 2 0

)

(

4

π

µ

2 3 2 2 2 0

)

(

2

x

a

NIa

B

x

+

=

µ

Jika terdapat N simpal

lingkaran, maka

persamaannya menjadi :

Sekarang akan kita tentukan nilai medan magnet persis di pusat lingkaran, atau untuk nilai x=0, maka jika nilai x=0 dimasukan pada Persamaan 16 akan kita peroleh persamaan sbb :

a

NI

B

x

2

0

µ

=

(9)

Untuk mencari medan magnet yang disebabkan oleh distribusi

arus yang sangat simetris, kita disarankan untuk menggunakan

hukum Ampere. Hukum Ampere mirip dengan hukum gauss

pada medan listrik, hanya saja sekarang kita tidak menggunakan

integral permukaan tertutup, melainkan kita gunakan integral garis

tertutup.

Hukum Ampere dirumuskan bukan dalam

Hukum Ampere

Hukum Ampere dirumuskan bukan dalam

fluks magnetik, tetapi dalam integral

garis dari B yang mengelilingi sebuah

lintasan tertutup, dinyatakan oleh :

B

d

l

r

r

.

Lingkaran pada integral menunjukan bahwa integral ini selalu dihitung untuk sebuah lintasan tertutup, yakni lintasan yang titik permulaan dan titik ujungnya

(10)
(11)

Untuk memperkenalkan dasar pemikiran hukum Ampere, kita

akan memulainya dari Persamaan medan magnet di sekitar

konduktor lurus:

x

I

B

π

µ

2

0

=

Kita ketahui bahwa arah medan magnet pada

=

=

=

r

=

I

r

I

dl

B

dl

B

l

d

B

0

(

2

)

0

2

.

π

µ

π

µ

C

r

r

Kita ketahui bahwa arah medan magnet pada kasus ini adalah melingkar mengelilingi konduktor. Pada Gambar 1.a kita lihat arah B sejajar dengan

dl, sehingga persamaan hukum Amper menjadi :

Gambar 1.a.

B

d

l

I

0

.

=

µ

(12)

Persamaan ini merupakan “embrio Hukum Ampere”. Dalam hal ini kita melakukan integrasi pada arah B dan dl yang sejajar, dan kita hasilkan bertanda positif, artinya arus yang mengalir adalah positif. Sedangkan pada

Gambar 1.b, arah integrasi berlawanan, yaitu B berlawanan arah dengan dl,

sehingga B.dl = -B dl, dan hasil integrasinya adalah - yang menunjukan arus berarah negatif. Jadi Integral garis sama dengan dikalikan dengan arus (I) yang melewati luas yang dibatasi oleh lintasan integrasi itu, dengan tanda positif atau tanda negatif yang bergantung pada arah arus relatif terhadap arah integrasi.

I

l

d

B

.

=

µ

0

r

r

I 0 µ I 0 µ

Bdl r r . µ0

terhadap arah integrasi.

Berdasarkan dua kasus tersebut, yaitu pada Gambar 1.a dan Gambar 1.b, coba anda analisis untuk Gambar 1.c, Silahkan cari medan magnet total yang

mengitari lintasan a hingga d.

I

l

d

B

.

=

µ

0

r

r

Gambar 1.b. Gambar 1.c.

(13)

Setelah itu coba anda analisis untuk dua kasus

pada Gambar 2.a dan Gambar 2.b berikut!

(14)

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka kita dapat

menyimpulkan persamaan umum Hukum Ampere adalah

sebagai berikut :

tercakup yang 0

.

d

l

I

B

=

µ

r

r

Jadi hasil integral tertutup pada kasus ini adalah dikalikan jumlah aljabar arus yang dilingkupi oleh lintasan garis tersebut.

0

µ

jumlah aljabar arus yang dilingkupi oleh lintasan garis tersebut.

(15)

Aplikasi Hukum Ampere

Sekarang kita akan lebih detail melihat bagaimana

hukum Ampere diterapkan pada berbagai kasus

sebagai berikut :

A. Medan Magnet Sebuah Konduktor Lurus Panjang

I

l

d

B

=

µ

0 yang tercakup

r

r

r

I

B

π

µ

2

0

=

I

r

B

dl

B

I

l

d

B

0 tercakup yang 0

)

2

(

π

µ

µ

=

=

=

C

r

(16)

Gambar di samping menunjukan

sebuah konduktor silinder

dengan jari-jari R yang

mengangkut arus I. Arus

tersebut didistribusikan secara

homogen pada luas penampang

konduktor.

B.Medan Magnet Sebuah Konduktor silinder Panjang

I

µ

Buktikan bahwa medan

dan titik-titik di luar

r<R R r>R I 2 0

2

R

r

I

B

π

µ

=

r

I

B

π

µ

2

0

=

Buktikan bahwa medan

magnet sebagai sebuah

fungsi r dari sumbu

konduktor untuk titik-titik di

dalam silinder (r <R) adalah:

dan titik-titik di luar

silinder (r>R) adalah :

Bagimana besar medan

magnet persis dipermukaan

silinder (r =R)?

(17)

Besarnya medan magnet pada solenoida adalah jumlahan vektor dari medan-medan magnetik yang ditimbulkan oleh masing-masing lilitan. Gambar a menunjukan garis-garis medan magnetik yang dihasilkan oleh arus dalam sebuah solenoida. Sedangkan

Gambar b menunjukan sebagian dari solenoida panjang yang dililit secara ketat pada sumbu x, yang mengakibatkan garis-garis medan magnet dalam bidang xy dan

C. Medan Sebuah Solenoida

Gambar a

garis medan magnet dalam bidang xy dan bidang xz. Jika n adalah banyaknya lilitan tiap satuan panjang L, maka jumlah lilitan adalah nL. Dengan menggunakan hukum Ampere, coba buktikan bahwa medan magnet di pusat solenoida diberikan oleh persamaan :

nI

B

=

µ

o

(18)

Gambar di samping menunjukan

sebuah solenoida toroida atau biasa

disebut toroida. Toroida adalah lilitan

solenoida yang dibuat melingkar.

Dalam hal ini terdapat N lilitan kawat

yang mengandung arus listrik I. Coba

carilah medan magnetik pada semua

titik, yaitu daerah di luar toroida,

daerah di dalam toroida, dan daerah

D.Medan Sebuah Solenoida Toroida

daerah di dalam toroida, dan daerah

di dalam lilitan toroida. Gunakan

Hukum Ampere untuk menyelesaikan

persoalan ini !

r

NI

B

π

µ

2

0

=

(19)

Sebagaimana kita ketahui, pada pelat sejajar muatan akan terkumpul pada pelat-pelatnya sehingga praktis tidak ada arus konduksi diantara dua pelat

Arus Pergeseran

tercakup yang 0

.

d

l

I

B

=

µ

r

r

Hukum Ampere dihadapkan pada

situasai yang sulit ketika harus

menjelaskan medan magnet di antara

dua pelat sejajar.

pelat-pelatnya sehingga praktis tidak ada arus konduksi diantara dua pelat tersebut. Namun dalam kenyataannya, di antara dua pelat tesebut terdeteksi adanya medan magnet. Maka Persamaan Hukum Ampere yang sudah kita turunkan sebelumnya walau bagaimanapun belum bisa digeneralisasikan. Mengantisipasi persoalan ini, kita akan membuat sebuah persamaan hukum

ampere yang lebih umum. Kita tinjau proses pengisian muatan pada

kapasitor, Kawat penghantar memasukan arus konduksi (ic ) ke dalam satu pelat dan keluar dari pelat yang lainnya; muatan Q bertambah dan medan listrik E di antara pelat-pelat itu juga bertambah. Sekarang mari kita analisis dengan menggunakan hukum Ampere besarnya medan magnet pada daerah sebelah kiri pelat positif dan pada bagian dalam di antara dua pelat.

(20)

Pada daerah sebelah kiri pelat positif

terdapat I yang tercakup sebesar i

c

,

sehingga

sama dengan

i

c

,

sedangkan pada daerah di anatara

dua plat (karena tidak ada arus) maka

sama dengan nol, ini adalah keadaan

yang tidak dikehendaki, karena pada

praktiknya medan magnet di antara

dua plat tersebut benar-benar ada.

Untuk itu sekarang kita ingin menganalisis kemungkinan adanya arus di

B dl r r . µ0

B dl r r .

Untuk itu sekarang kita ingin menganalisis kemungkinan adanya arus di

antara dua pelat tersebut. Sewaktu kapasitor mengisi muatan, medan

listrik E dan fluks listrik Φ

E

yang melalui permukaan semakin

bertambah. Kita dapat mengetahui kecepatan perubahannya dengan

dinyatakan dalam muatan dan arus. Muatan sesaat itu adalah q = C v,

dimana C adalah kapasitansi dan v adalah selisih potensial sesaat.

Untuk kapasitor tersebut berlaku, C=εoA/d, sedangkan v =Ed. Jika

pada daerah di antara dua pelat diberi bahan dielektrik maka ε

0

diganti

dengan ε. Dari hubungan-hubungan tersebut, maka :

(21)

Sewaktu kapasitor mengisi muatan, kecepatan perubahan q adalah arus

konduksi :

dt

d

dt

dq

i

C

=

=

ε

φ

E E

AE

Ed

d

A

Cv

q

=

=

ε

(

)

=

ε

=

ε

Φ

Dari Persamaan tersebut, kita dapat mengembangkan imajinasi adanya arus fiktif

dt

d

i

D

=

ε

φ

E

Kondisi di antara plat sejajar :

mengembangkan imajinasi adanya arus fiktif dalam daerah di antara pelat-pelat tersebut, arus tersebut kita beri nama sebagai arus pergeseran (iD) sehingga :

dt

i

D

=

ε

Dengan dasar ini, maka sekarang kita dapat membuat persamaan Hukum Ampere yang lebih umum sbb:

B

.

d

l

=

µ

o

(

i

C

+

i

D

)

yangtercakup

r

Gambar

Gambar di samping menunjukan dua buah konduktor dengan panjang L dipisahkan sejauh r mengangkut arus sebesar I 1 dan I 2
Gambar di samping
Gambar 1.a. Gambar 1.b. Gambar 1.c.
Gambar 2.a Gambar 2.b
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Debitur Bank atau SID Bank adalah aplikasi yang digunakan untuk melaporkan data debitur dari pelapor ke Bank Indonesia.. Output dari aplikasi ini berupa text

tempuh untuk masing-masing ruas yang kemudian akan digunakan sebagai basis data untuk dimasukkan dalam program komputer Equilibre Multimodal,Multimodal

Menurut Rondinelli dan Unwin dalam Arsyad (1999) bahwa teori pusat pertumbuhan didasarkan pada keniscayaan bahwa pemerintah di negara berkembang dapat mempengaruhi pertumbuhan

2) Lingkungan yang mendukung dan religius. MTs NU 32 Nasyatul Hidayah Brangsong berada di lingkungan yang religius. Sehingga sangat membantu dalam proses pelaksanaan

Dapat kita simpulkan bahwa pendistribusian zakat di el Zawa UIN Malang ini telah melaksanakan peraturan yang sesuai dengan syariat islam dan juga sesuai dengan UU No 23 Tahun 2011

Ketiga isolat bakteri asam laktat asal daging sapi yaitu 1A5, 2B4, dan 1B1 yang memiliki toleransi paling baik pada kondisi lingkungan pH lambung dan pH usus halus dengan

Hubungan sebab akibat berkaitan dari beberapa peristiwa satu dengan yang lainnya, perlu diketahui juga bahwa narasi sangat penting dalam sebuah film karena

Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) Pada Anak Usia 0-24 Bulan Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodadi Kecamatan Purwodadi