• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Sub-Sektor food and beverage yang Terdaftar di BEI)

Oleh:

Nabila Hanifah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya nabila.hanifah98@gmail.com

Dosen Pembimbing: Moeljadi

Abstract:This study aims to determine the effect of liquidity, leverage, and profitability towards firm value on food and beverages subsector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2018. Liquidity is proxied through the current ratio (CR), leverage is proxied through debt on equity ratio (DER), and profitability is proxied through return on assets (ROA). The purposive sampling method was used to collect the data and there are 12 food and beverage companies enterprises that were used as samples. The research method used in this study is the multiple regression analysis. The result shows that the leverage and profitability have a positive and significant effect on firm value, while liquidity has a negative and insignificant effect on firm value.

Keywords: Liquidity, Leverage, Profitability, Firm Value, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas, Leverage, dan

Profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI periode tahun 2015-2018. Likuiditas diproksikan dengan Current Ratio (CR), Leverage diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan Profitabilitas diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive

sampling, sehingga didapatkan sampel sebanyak 12 sampel perusahaan food and beverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan Leverage dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan likuiditas berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Nilai Perusahaan, Current Ratio, Debt to

(2)

1. PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya zaman pertumbuhan usaha-usaha baru di Indonesia kian meningkat. Terlihat dari data di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengalami kenaikan jumlah emiten baru setiap tahunnya. Pada tahun 2015 terdapat 15 perusahaan baru yang mendaftarkan sahamnya di BEI , lalu terjadi peningkatan pada tahun 2016 yaitu sebanyak 16 perusahaan baru mendaftarkan sahamnya di BEI, pada tahun 2017 terjadi peningkatan lebih dari dua kali lipat dari jumlah perusahaan yang go public pada tahun tahun 2016 yaitu sebanyak 35 perusahaan mendaftarkan sahamnya di BEI, dan peningkatan terus terjadi pada tahun 2018 yaitu, sebanyak 55 perusahaan mendaftarkan sahamnya di BEI. Peningkatan-peningkatan jumlah emiten ini menandakan banyaknya pesaing-pesaing baru yang bermunculan, sehingga hal ini mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk melakukan berbagai inovasi serta strategi bisnis agar dapat tetap bertahan dan menjadi yang terbaik.

Salah satu usaha yang memiliki pertumbuhan cukup baik dari tahun ke

tahun adalah dari industri manufaktur yaitu di bidang industri makanan dan minuman (foods and beverages). Hal ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik atau BPS bahwa sub sektor makanan dan minuman memiliki kontribusi tertinggi pada industri pengolahan dalam hal menyumbang PDB nasioanl. Sementra itu industri pengolahan merupakan industri dengan sumbangsih tertinggi pada PDB nasional, sehingga peran dari industri pengolahan dan sub sektor makanan dan minuman sangat penting dalam pertumbuhan perekonomiam di Indonesia.

Diketahui dari data BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada PDB nasional. Menurut data kontribusi sektor terhadap PDB tahun 2015-2018 bahwa sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan kontribusi paling besar dibanding dengan sektor lainnya yaitu berkisal antara 19-20%. Lalu diikuti dengan sektor lainnya yang menjadi sektor kedua terbesar yaitu, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan

(3)

kontribusi berkisar antara 12-13,49%. Diikuti dengan sektor terbesar ketiga yakni sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi berkisar antara 13-13,3%. Dilanjutkan dengan sektor konstruksi, pertambangan dan penggalian, dengan kisaran rata-rata 7-10,5% .

Menurut data (Kemenperin, 2018), Industri food and beverage menjadi sub sektor industri Pengolahan andalan dalam memberikan kontribusi besar terhadap sektor industri pengolahan dengan kinerjanya yang tercatat konsisten positif, mulai dari perannya terhadap peningkatan produktivitas, investasi, ekspor hingga penyerapan tenaga kerja Dari data BPS terlihat Food and beverages merupakan subsektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam sektor industri pengolahan. Pada tahun 2015 Food and beverages menyumbang 29,11%, lalu pada tahun 2016 menyumbang sebesar 30,46%, diikuti dengan peningkatan pada tahun 2017 yakni sebesar 31,47%, dan yang terakhir pada tahun 2018 sub sektor Food and beverages menyumbang sebesar 18,25 juta naik 17,4% dibanding tahun 2015 dengan industri sektor food and beverage

menjadi kontributor terbesar hingga 26,67 persen (Badan Pusat Statistik, 2019).

Sementara itu menurut data BPS sektor Food and beverages merupakan subsektor yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap sektor industri pengolahan dalam PDB nasional. Pada tahun 2015 sektor ini berkontribusi sebesar 5,61%, lalu pada tahun 2016 naik menjadi 5,97%, diikuti lagi dengan kenaikan pada tahun 2017 yaitu sebesar 6,14% dan terus meningkat pada tahun 2018 yaitu sebesar 6,25%. Menurut Kementrian Perindustrian, Industri Food and beverages diproyeksi menjadi sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah terus mendorong pelaku industri

makanan dan minuman untuk

memanfaatkan potensi pasar dalam negeri.

Tingginya peluang pada industri makanan dan minuman mendorong perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang tersebut untuk mengembangkan bisnisnya agar memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sebagai perusahaan yang membutuhkan dana dari para

(4)

investornya tentu penting untuk membuat investor percaya dan mau berinvestasi di perusahaan mereka. Salah satu hal yang menjadi perhatian investor untuk berinvestasi adalah dengan melihat nilai perusahaan. Menurut Irham Fahmi (2015:21), Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Sementara itu untuk melihat kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui dengan melihat rasio keuangannya. Menurut Fahmi (2015:108), Analisis Rasio Keuangan adalah suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti.. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yakni meliputi rasio likuiditas, leverage, dan Profitabilitas.

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan

aktiva lancar yang dimilikinya. Menurut Brigham dan Houston (2019: 108), likuiditas merupakan aset likuid yang secara cepat dapat dirubah atau dicairkan ke bentuk kas pada harga pasar terkini.

Untuk mengukur efektifitas suatu perusahaan dalam mengelola dana yang dimilikinya yakni menggunakan rasio Solvabilitas (Leverage). Menurut Brigham dan Houston (2010:165) leverage keuangan merupakan tingkat sampai sejauh mana efek dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal suatu perusahaan. Leverage digunakan sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Selanjutnya rasio yang juga digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah rasio profitabilitas. Menurut Munawir (2014: 33), Rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Berdasarkan penelitian terdahulu, terjadi inkonsistensi hasil yang diperoleh. Dari beberapa penelitian yang dikemukakan di atas, ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa rasio likuiditas, leverage, dan profitabilitas

(5)

berpengaruh namun ada juga yang tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti ulang pengaruh rasio-rasio keuangan tersebut terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI.

2. LANDASAN TEORI DAN

HIPOTESIS

LAPORAN KEUANGAN

Pengertian laporan keuangan menurut Irham Fahmi (2015:21), Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

NILAI PERUSAHAAN

Menurut Brealey, Myers, & Marcus (2015:48) nilai perusahaan memuat penilaian kolektif investor tentang seberapa baik kinerja sebuah perusahaan, baik kinerjanya saat ini dan prospek masa depannya

Menurut Brigham dan Houston (2010:7), Tujuan utama perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan ini digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau para pemegang saham.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio nilai pasar. Rasio nilai

pasar merupakan rasio yang

menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas dan nilai buku per sahamnya. Rasio ini memberikan indikasi bagi manajemen tentang bagaimana pandangan investor terhadap risiko dan prospek perusahaan di masa depan. Rasio nilai pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah PBV (Price to Book Value) yang menghitung antara harga harga per saham terhadap nilai buku saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2015).

SIGNALLING THEORY

Menurut Brigham dan Houston (2014:184) signalling theory merupakan suatu perilaku manajemen perusahaan dalam memberi petunjuk untuk investor terkait pandangan manajemen pada

(6)

prospek perusahaan untuk masa mendatang.

LIKUIDITAS

Likuiditas merupakan aset likuid yang secara cepat dapat dirubah atau dicairkan ke bentuk kas pada harga pasar terkini (Brigham dan Houston, 2019 : 108).

Sedangkan menurut Brealey, Myers, & Marcus (2015) likuiditas merupakan kemampuan untuk menjual aset mendekati harga pasar.

LEVERAGE

Menurut Brigham dan Houston (2010:165) leverage keuangan merupakan tingkat sampai sejauh mana efek dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal suatu perusahaan.

PROFITABILITAS

Menurut Munawir (2014: 33), Rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Brigham dan Houston (2019) berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi

cenderung akan menggunakan dana

internal dikarenakan tingkat

pengembalian yang didapat oleh perusahaan sudah dapat memenuhi kegiatan operasionalnya.

HIPOTESIS

H1 : Diduga terdapat pengaruh antara

variabel likuiditas yang dirasiokan dengan CR (Current Ratio) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H2 : Diduga terdapat pengaruh antara

leverage yang dirasiokan dengan DER (Debt on Equity Ratio) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H3 : Diduga terdapat pengaruh antara

profitabilitas yang dirasiokan dengan ROA (Return on Asset) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Jenis data yang

(7)

digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:126) data kuantitatif adalah data yang disimpulkan dengan angka-angka, data ini bisa juga merupakan hasil perubahan dari data kualitatif yang memiliki perbedaan berjenjang.

Menurut Sugiyono (2014) Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Penelitian ini bersifat replikasi dan pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bentuknya merupakan pengulangan dari penelitian-penelitian terdahulu yang serupa namun sampel, variabel, dan periode yang digunakan berbeda.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018 dengan jumlah 27 perusahaan. Populasi perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia disajikan dalam tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI

Sumber: Data diolah, 2019

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Teknik Purposive Sampling. Menurut (Sugiyono, 2014:78), Teknik Purposive Sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel non-probabilitas, dimana teknik penentuan sampelnya dilakukan berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.

DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL PENELITIAN

Menurut Sugiono (2014:.39) variabel penelitian adalah suatu atribut

1 ADES Akasha Wira International Tbk. 2 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk. 3 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk. 4 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk. 5 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. 6 CLEO Sariguna Primatirta Tbk. 7 COCO Wahana Interfood Nusantara Tbk. 8 DLTA Delta Djakarta Tbk.

9 FOOD Sentra Food Indonesia Tbk. 10 GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 11 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk. 12 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 13 IIKP Inti Agri Resources Tbk.

14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 15 MGNA Magna Investama Mandiri Tbk. 16 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 17 MYOR Mayora Indah Tbk.

18 PANI Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. 19 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk. 20 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk. 21 SKBM Sekar Bumi Tbk.

22 SKLT Sekar Laut Tbk. 23 STTP Siantar Top Tbk.

24 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

25 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk. 26 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk. 27 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. No Kode Nama Pe rusahaan

(8)

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi dan ditarik kesimpulan.

Variabel Terikat (Dependent Variable) Pada penelitian ini variabel terikat

yang digunakan adalah: nilai perusahaan yang diproksikan oleh PBV (Price to Book Value). Menurut Brealey, Myers, & Marcus (2015:48) nilai perusahaan memuat penilaian kolektif investor tentang seberapa baik kinerja sebuah perusahaan, baik kinerjanya saat ini dan prospek masa depannya.

PBV = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 Sumber: Brigham&Houston, 2015 Variabel Bebas (Independent Variable)

Likuiditas (X1)

Dalam penelitian ini rasio likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio yaitu perbandingan antara aktiva dengan hutang.

CR = 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟x 100%

Sumber: Brigham&Houston, 2019 Leverage (X2)

Leverage dapat diukur dengan menggunakan Debt Equity to Ratio yang menunjukkan perbandingan utang suatu perusahaan dan diperoleh dari perbandingan total utang dengan total aktiva. Untuk mengukur Debt to Equity Ratio dapat menggunakan rumus:

DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 x 100%

Sumber: Van Horne, 2012 Profitabilitas (X3)

Profitabilitas mengukur kemampuan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan. Skala pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini adalah return on assets yang dirumuskan sebagai berikut :

ROA = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡x 100%

Sumber: Brigham&Houston, 2019

METODE ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dengan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui atau mengukur intensitas hubungan antara variabel terikat (Y)

(9)

dengan beberapa variabel bebas (X). Namun, sebelum dilakukan analisis ini terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan serta mengetahui apakah data terdistribusi normal dan terbebas dari autokorelasi, multikolinearitas, serta heterokedastisitas.

4. HASIL

Uji Asumsi Klasik Normalitas

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,071. Dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal.

Selain itu cara lain untuk mengetahui apakah sebuah data terdistribusi normal adalah dengan melihat dari kurva P-plot. Hasil dari kurva P-plot pada penelitian ini menunjukkan Sebaran data yang diuji berada disekitar garis dan mengikuti arah garis. Artinya bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

Multikolinearitas

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat hasil nilai tolerance dari semua variable independen lebih dari 0,1. Artinya semua variable independen dalam uji multikolinaeritas terbebas dari multikolinearitas. Selain itu dapat dilihat dari nilai VIF yang memiliki nilai kurang dari 10 itu artinya variable independen dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas. Dengan demikian, uji asumsi tidak adanya multikolinearitas telah terpenuhi.

Autokorelasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat hasil du = 1,6708 dan 4-du = 2,3292. Dikatakan tidak ada autokorelasi jika du ≤ d ≤ (4 - du). Dari data tersebut, diperoleh bahwa 1,6708 ≥ 1,631 ≤ 2,3292. Hal ini tidak sesuai dengan rumus du ≤ d ≤ (4 - du) yang digunakan untuk menyatakan tidak adanya autokorelasi. Untuk itu penulis melakukan uji run test untuk mengetahui ada atau tidak nya autokorelasi.

Berdasarkan hasil uji run test pada penelitian ini menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,307. Artinya nilai tersebut lebih dari 0,05 yang menunjukkan bahwa data tersebut tidak mengalami autokorelasi.

(10)

Heterokedastisitas

Hasil dari grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang tersebar secara merata di atas dan di bawah 0 serta tidak membentuk pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji regresi linear berganda pada penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

UJI STATISTIK F

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan nilai signifikansi pada Uji-F diperoleh sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa model tersebut layak digunakan dalam penelitian.

UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Diperoleh hasil adjusted R (koefisien determinasi) sebesar 0,887. Hal ini berarti bahwa 88,7% variabel dari nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yaitu Likuiditas, Leverage ,dan Profitabilitas. Sedangkan sisanya 11,3% variabel nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Tabel 4.1

Uji Regresi Linier Berganda

Sumber: Data diolah menggunakan

SPSS,2020

Berdasarkan tabel 4.1 variabel bebas memiliki persamaan sebagai berikut: Y= -4,608 -0,479 CR + 4,760 DER +

55,510 ROA + e

Y adalah variabel nilai perusahaan (PBV), CR adalah variabel likuiditas, DER adalah variabel leverage dan ROA adalah variabel Profitabilitas. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa bilangan konstanta sebesar -4,608 dapat diartikan apabila semua variabel bebas (CR, DER, ROA) dianggap konstan atau tidak memiliki perubahan, maka nilai perusahaan

(11)

akan mengalami penurunan sebesar -4,608 sesuai dengan besarnya konstanta.

2. Nilai koefisien β1 X1 atau variabel Likuiditas (CR) sebesar -0,479 yang bernilai negatif, maka setiap adanya penurunan Likuiditas (CR) maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 0,479.

3. Nilai koefisien variabel β2 X2 atau variabel Leverage (DER) sebesar 4,760 yang bernilai positif, maka setiap adanya pertambahan Leverage (DER) nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 4,760. 4. Nilai koefisien variabel β3 X3 atau

variabel Profitabilitas (ROA) sebesar 55,510 yang bernilai positif, maka setiap adanyan penambahan profitabilitas (ROA) nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 55,510.

UJI HIPOTESIS

Berdasarkan hasil uji t, pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

1. H1: Likuiditas (CR) berpengarung

tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Likuiditas merupakan suatu

indikator mengenai kemampuan

perusahaan dalam membayar semua

kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,123 yang artinya lebih dari 0,05. Maka H0 diterima dan H1 ditolak, dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa CR (X1) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. H2 : Leverage (DER) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

DER merupakan suatu rasio yang memberikan informasi mengenai seberapa besar pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan dan menunjukan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjang. Semakin tinggi rasio DER maka semakin tinggi risiko yang akan didapat oleh para investor dalam memperoleh keuntungan,begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,001. Hal ini dapat diartikan nilai signifikansinya dibawah 0,05. Maka H0 ditolak dan H2 diterima, dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa DER (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

(12)

3. H3: Profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2015: 148) ROA adalah rasio yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aset. ROA menggambarkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi ROA mengindikasikan semakin baik perusahaan mengelola asetnya dan semakin tinggi pula keuntungan yang akan diperoleh. Hal ini akan meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan yan memiliki ROA yang tinggi.

Berdasarkan hasil uji-t antara ROA (X1) dan Nilai Perusahaan (Y) menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000. Hal ini dapat diartikan nilai signifikansinya dibawah 0,05. Maka H0 ditolak dan H3 diterima, dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa ROA (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan hasil likuiditas pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI mempunyai pengaruh yang negative terhadap nilai perusahaan. Hal ini memberikan arti bahwa ketika terjadi peningkatan dari likuiditas perusahaan maka berpotensi akan menurunkan nilai perusahaan. Dari hasil uji-t yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan likuiditas mempunyai hubungan yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti ketika ada perubahan pada likuiditas maka nilai perusahaan tidak akan terlalu berdampak terhadap perubahan tersebut. Sehingga meskipun likuiditas perusahaan naik dan berpotensi menurunkan nilai perusahaan tetapi hal ini tidak memiliki pengaruh signifikan.

Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian terhadap leverage pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI

menunjukkan bahwa leverage

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini memberikan arti bahwa ketika leverage perusahaan naik

(13)

maka nilai perusahaan akan ikut naik begitupun sebaliknya. Dari hasil uji-t yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan antara leverage dengan nilai perusahaan. Ini artinya setiap adanya perubahan pada leverage maka akan mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan.

Dengan adanya pendanaan yang lancar bagi perusahaan menyebabkan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan modal dengan baik dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, sehingga nilai perusahaan akan mengalami peningkatan.

Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan

Hasil dari penelitian profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif, yang artinya setiap adanya kenaikan pada profitabilitas maka nilai perusahaan juga ikut naik begitupula sebaliknya jika ada penurunan profitabilitas perusahaan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. Dari hasil uji-t yang dilakukam pada penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan antara

profitabilitas dengan nilai perusahaan. Artinya setiap adanya perubahan pada profitabilitas maka nilai perusahaan akan berpengaruh signifikan terhadap perubahan tersebut.

Profitabilitas yang baik dan stabil memberikan informasi kepada investor, bahwa perusahaan tersebut berada dalam kondisi yang baik dan menunjukkan bahwa perusahaan mampu bekerja untuk mengelola aset dengan tepat. Semakin baik dan stabil tingkat profitabilitas, maka investor akan yakin akan terjadi pengembalian yang positif dari investasi yang diberikan. Hal ini sejalan dengan teori sinyal (Signalling Theory) yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2014) yaitu, signalling theory merupakan suatu perilaku manajemen perusahaan dalam memberi petunjuk untuk investor terkait pandangan manajemen pada prospek perusahaan untuk masa mendatang.

IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan likuiditas memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya ketika likuiditas mengalami kenaikan maka nilai perusahaan akan

(14)

mengalami penurunan begitu pula sebaliknya, namun tidak signifikan. Pada penelitian ini likuiditas diproksikan dengan Current Ratio (CR). Current ratio sendiri merupakan rasio perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Menurut Sartono (2010:114) Perusahaan yang likuid akan dipercaya oleh para investor karena mereka yakin perusahaan dapat melunasi seluruh kewajibannya tepat waktu, namun disisi lain perusahaan yang likuid ini umumnya akan cenderung untuk menggunakan dana internal dibanding dana eksternal berupa hutang. Selain itu perusahaan yang tingkat likuiditasnya tinggi biasanya lebih

mengalokasikan dananya untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga deviden yang dibagikan kepada investor menjadi kecil karena dananya lebih dialokasikan untuk pemenuhan kewajiban jangka pendeknya. Untuk itu likuiditas yang tidak terlalu tinggi ini dapat menjadi peluang untuk menarik investor karena pandangan investor jika likuiditas perusahaan tidak terlalu tinggi deviden yang diabgiakn akan lebih besar.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa setiap adanya

kenaikan leverage maka nilai perusahaan juga akan naik begitu pula sebaliknya, dan pengaruhnya signifikan yang berarti adanya perubaahan sekecil apapun pada leverage makan nilai perusahaan akan terpengaruh . Pada penelitian ini leverage diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio merupakan rasio perbandingan antara total liabilitas dengan total ekuitas. Leverage digunakan sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa leverage berpengaruh positif signifikan ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu dalam melunasi hutang-hutang jangka panjangnya sehingga dapat dikatakan perusahaan sub sektor food and beverage telah berhasil membuat kinerja yang baik untuk meningkatkan nilai perusahaannya.

Penggunaan leverage dapat

meningkatkan nilai perusahaan karena dalam perhitungan pajak, bunga yang dikenakan akibat penggunaan hutang

dukurangkan dahulu, sehingga

mengakibatkan perusahaan memperoleh keringanan pajak.

Berdasarkan hasil dan pembahasan Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa setiap adanya kenaikan

(15)

profitabilitas maka akan menyebabkan kenaikan pada nilai perusahaan begitu pula sebaliknya dan pengaruhnya signifikan. Menurut Munawir (2014), profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan itu menunjukkan bahwa ketika laba meningkat maka nilai perusahaan juga akan meningkat dan pengaruhnya signifikan. Hal ini sejalan dengan dengan teori sinyal (signaling theory) yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2014), signalling theory merupakan suatu perilaku manajemen perusahaan dalam memberi petunjuk untuk investor terkait pandangan manajemen pada prospek perusahaan untuk masa mendatang. Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan perlu memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Perusahaan memberikan informasi kepada pihak eksternal karena adanya asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar, karena perusahaan mengetahui lebih banyak informasi serta prospek perusahaan dibandingkan pihak eksternal (investor dan kreditor). Perusahaan dapat

meningkatkan nilai perusahaannya dengan menanggulangi asimetri informasi tersebut. Sinyal positif dari perusahaan dapat membantu mempengaruhi opini investor dan pihak eksternal lainnya sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

Penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio likuiditas yang diproksikan dengan Current ratio. Hasil pada penelitian menunjukkan hubungan yang negative antara variabel likuiditas dengan nilai perusahaan, artinya ketika terjadi penurunan pada likuiditas maka nilai perusahaan akan naik begitu pula sebaliknya. Hasil pengujian statistic dengan uji t menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang diproksikan dengan Current ratio memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018. Hasil ini menunjukkan bahwa ketika ada perubahan pada likuiditas naik ataupun turun maka nilai perusahaan tidak terlalu berdampak karena hubungannya tidak signifikan.

(16)

Penelitian ini diukur menggunakan rasio leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). Hasil dari penelitian ini menunjukkan hubungan yang positif antara leverage dengan nilai perusahaan, artinya ketika terjadi kenaikan pada leverage maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan begitu pula sebaliknya. Hasil pengujian statistik dengan uji t menunjukkan bahwa variabel leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2015-2018. Hal ini berarti ketika terjadi perubahan pada leverage naik maupun turun akan berdampak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara profitabilitas dengan nilai perusahaan, artinya ketika profitabilitas naik maka nilai perusahaan pun ikut naik begitu pula sebaliknya. Hasil pengujian statistic dengan uji t

menunjukkan bahwa variabel

profitabilitas yang diproksikan Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan

terhadap Nilai perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2015-2018. Hasil ini menunjukkan bahwa ketika terjadi perubahan pada profitabilitas naik ataupun turun maka akan berdampak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini baik untuk pihak perusahaan dikarenakan ketika profitabilitas meningkat maka akan memberikan gambaran bahwa profitabilitas perusahaan itu baik dan stabil hal ini membuat investor melihat perusahaan tersebut mampu mengelola asetnya dengan baik. Sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor kepada perusahaan tersebut. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran. Berikut saran-saran yang diberikan, antara lain: 1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan khususnya sub sektor food and beverage diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan yang dicerminkan dengan variabel likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR), leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Perusahaan perlu

(17)

menjaga agar tingkat kenaikan dari ketiga rasio di atas dapat mempengaruhi kenaikan nilai perusahaan sehingga investor tertarik dan menghargai tinggi perusahaan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian, serta dapat menambah periode penelitian dan variabel-variabel lain sehingga hasil penelitian dapat lebih mendalam dan jelas. 3. Bagi Investor

Bagi investor diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan serta tambahan informasi bagi investor dalam melakukan investasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Brealey, A. Richard., Stewart, C. Myers.,

dan Alan, J. Marcus. 2015. Fundamental of corporate finance. 9 th Edition. McGraw-Hill Education, New York.

Brigham, Eugene F. Dan J.F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. 2014. Dasar-dasar manajemen keuangan. edisi 11, buku 2. Terjemahan: Ali Akbar Yulianto. Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. 2015. Dasar-dasar manajemen keuangan. edisi 11. buku 1. Terjemahan: Ali Akbar Yulianto. Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F., & Houston. 2019 .Essentials of Financial Management .Singapore : Cengage Learning Asia Pte Ltd.

Bursa Efek Indonesia. 2018. Pengantar Pasar Modal. Daikses pada 15 April 2020.(https://www.idx.co.id/investor/ pengantar-pasar-modal/)

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 21 update PLS Regresi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Irham Fahmi. 2014. Pengantar Pasar Modal. BANDUNG. Alfabeta

(18)

Irham Fahmi. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Edisi Pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Kementrian Perindustrian. 2017. Artikel “Industri Makanan dan Minuman Masih Jadi Andalan”. Diakses pada

12 April

2020.(https://kemenperin.go.id/artike

l/18465/Industri-Makanan-dan-Minuman-Masih-Jadi-Andalan)

Keown et. Al. 2015. Manajemen Keuangan dan Penerapan Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Nur Chasanah, Amalia dan Daniel Kartika

Adhi 2017. Profitabilitas, Struktur Modal dan Likuiditas Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Jurnal Vol 12 No. 2 2017

Rossidi Sutama, Dedi dan Erna Lisa. 2018. Pengaruh Leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur sub sektor food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016. Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi STIE STAN

Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogjakarta: BPFE

Selin, Sri Murni dan Victoria N, Untu 2018. pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). CV Alfabeta. Bandung. Van Horne, James C & John

M.Wachowicz. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan buku 1 edisi 13. Jakarta : Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Return On

Secara simultan variabel Operating Profit Margin (OPM) , ROA, ROE, Current Ratio, Quick Ratio, dan Leverage bermakna secara statistik dalam mempengaruhi nilai perusahaan

Melalui uji kebaikan dan ketepatan model, secara simultan variabel Operating Profit Margin (OPM) , ROA, ROE, Current Ratio, Quick Ratio, dan Leverage bermakna secara

Sedangkan uji t (persial) menunjukkan bahwa profitabilitas diproksikan dengan return on equity terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan

Hal ini berarti variabel independen dalam penelitian ini yaitu likuiditas yang diproksikan dengan current ratio , profitabilitas dengan proksi return on equity , dan leverage

Skripsi ini membahas tentang pengaruhtingkatlikuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio, Quick Ratio,Cash Ratio dan leverage yang diproksikan dengan Debt to

Pada penelitian Pradika (2017) menunjukkan hasil bahwa likuiditas yang diproksikan current ratio tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern. Hasil pengujian

Rasio Likuiditas diproksikan menggunakan Current Ratio CR, Profitabilitas diproksikan menggunakan Return On Equity ROE, Rasio Leverage diproksikan menggunakan Debt to Equity Ratio DER,