• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Wolulas terletak di RW 18 Kelurahan Turen, Kecamatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Wolulas terletak di RW 18 Kelurahan Turen, Kecamatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Desa Wolulas terletak di RW 18 Kelurahan Turen, Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Desa ini merupakan kampung Edukasi dimana desa ini menawarkan berbagai pembelajaran dan Pelatihan seperti belajar bahasa Indonesia serta belajar tentang kultur Indonesia untuk mahasiswa asing yang ingin mempelajarinya. Terbentuknya nama kampung Wolulas sendiri dimulai pada tahun 2017 yang dimulai dengan adanya sumpah pemuda yang dimana para pemuda dan warga sekitar melakukan upacara bendera di lapangan terbuka. Dari kegiatan tersebut dilanjutkan dengan acara karnaval setiap RT, selain itu di kampung Wolulas juga dilakukan kegiatan lain seperti penghijauan dan bank sampah sebagai upaya untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan agar terlihat asri di kampung tersebut.

Kampung Wolulas terletak tak jauh dari kota dan jalan raya yang dimana di lewati oleh aliran sungai yang menjadi satu satunya kampung yang di lintasi. Kualitas sumber daya manusia yang ada di kampung Wolulas menunjukkan rata rata masyarakat bermata pencaharian sebagai guru dan pedagang, karena banyaknya sekolah dan lokasi kampung Wolulas dekat dengan pasar. Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia yang ada di kampung Wolulas mempunyai pendidikan dan ekonomi yang baik karena sebagaian besar mata pencaharian mereka adalah seorang guru dan pedagang. selain itu juga di kampung Wolulas terdapat lembaga bimbingan belajar bahasa

(2)

2 yaitu Kiraku, dimana lembaga tersebut menjadi salah satu ruang pelopor adanya kegiatan – kegiatan yang dimaksud untuk memotivasi warga agar lebih sadar akan potensi yang ada di desa tersebut.

Lembaga ini mempunyai relasi dengan Universitas di Jepang yang setiap tahunnya berkunjung ke kampung Wolulas untuk belajar bahasa Indonesia dan budaya Indonesia, yang menjadikan mahasiswa asing berkunjung di desa Wolulas. Di awali dengan hal tersebut warga kampung Wolulas termotivasi untuk membuat kampung wolulas menjadi lebih baik yaitu dengan cara membuat edukasi tentang sampah, penghijauan, dan pelatihan pelatihan terhadap warga kampung Wolulas. Kegiatan – kegiatan tersebut dilakukan untuk menjadikan desa menjadi sadar akan lingkungan dan memotivasi warga melakukan inovasi – inovasi terbaru seperti memberdayakan Ibu – ibu PKK( Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) untuk mengatur bank sampah, melakukan pelatihan terhadap Ibu – ibu membuat kue, Pelatihan untuk bapak – bapak tentang cara menanam dan merawat tumbuhan seperti sayur dan buah – buahan, Pelatihan untuk para pemuda tentang teknologi Informasi dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas desa dan SDM (Sumber Daya Manusia). Menurut Oman Sukmana (2018:194) menjelaskan bahwa pada Dasarnya masyarakat mempunyai kearifan lokal yang terbentuk berdasar pengalaman. Kearifan masyarakat perlu dikembangkan dengan memberi pengetahuan da pelatihan secara praktis

Pemberdayaan merupakan bagian dari proses untuk

(3)

3 berperan penting dalam pemberdayaan tersebut, karena pada dasarnya pemberdayaan dapat dilakukan jika masyarakat ikut berpartisipasi penuh untuk meningkatkan kualitas desa dan SDM itu sendiri untuk lebih mandiri untuk melakukan kegiatan – kegiatan untuk meingkatkan kualitas. Munawar Noor (2011:93-94) menjelaskan bahwasannya pelaksanaan pembangunan juga diarahkan untuk mewujudkan keadilan, pemerataan dan peningkatan budaya, kedamaian serta pembangunan yang berpusat manusia (people centered development) dengan orientasi pada pemberdayaan masyarakat (public

empowerment). Agar dapat menjadi aktor pembangunan yang dapat

menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Jadi dalam suatu pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan diperlukan aktor sebagai pendorong dan penggerak untuk melakukan pemberdayaan agar masyarakat termotivasi dalam melakukan kegiatan pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas desa dan SDM.

Kampung Wolulas mempunyai potensi untuk diberdayakan karena dengan adanya pemberdayaan warga dapat melakukan kegiatan dan mendapatkan inovasi baru untuk meningkatkan kualitas desa dan SDM. Menurut Munawar Noor (2011:94) yang menjadi perhatian utama dalam paradigm pembangunan manusia (people centered development) adalah pelayanan sosial (social service), pembelajaran sosial (social learning), pemberdayaan (empowerment), kemampuan (capacity) dan kelembagaan (institusional building). Hal itu merupakan hal – hal yang dibutuhkan dalam memulai pembangunan dan harus ada campur tangan dari pihak – pihak lain

(4)

4 untuk membantu dalam pemberdayaan itu sendiri, karena ada suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini kampung Wolulas membutuhkan pihak luar untuk membantu dalam melakukan pemberdayaan misalkan pemerintah desa yang harus memberikan pelayanan sosial untuk ikut serta dalam melakukan pemberdayaan dan mempersiapkan masyarakat untuk siap menghadapi perubahan yang akan terjadi.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas sebelumnya bahwa pemberdayaan dapat dilakukan jika masyarakat itu sendiri berpartisipasi penuh dalam melakukan pemberdayaan, karena untuk melakukan pemberdayaan yang lebih tahu tentang kebutuhan dan masalah – masalahnya, kekuatan dan kelebihan, dan ciri khasnya dari daerah tersebut adalah masyarakat itu sendiri dan hal itu juga merupakan hal hal yang harus di perhatikan untuk memulai pemberdayaan yaitu menghargai pengetahuan lokal (Ife:2016). Dengan begitu kita dapat menyusun kegiatan – kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dari daerah tersebut karena kita melibatkan masyarakat sepenuhnya dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan sangat diperlukan aktor untuk mendorong masyarakat untuk berpartispasi dalam kegiatan pemberdayaan. Hal ini dilakukan karena adanya suatu aktor atau tokoh yang memberikan dorongan serta motivasi untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat itu sendiri dan sebagai penggerak awal untuk melakukan perubahan. Tetapi dalam proses pemberdayaan masyarakat tidak cukup dengan aktor itu sendiri melainkan ada salah satu aspek pendukung

(5)

5 lainnya untuk melakukan pemberdayaan yaitu stakeholder, dimana peran stakeholder dalam pemberdayaan sangat dibutuhkan karena untuk mencapai tujuan dari pemberdayaan ada beberapa sistem sumber yang hanya dapat diakses oleh stakeholder itu sendiri.

Stakeholder sendiri berperan penting dalam membantu upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di salah satu daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta SDM sebagai bentuk cara untuk membentuk kemandirian daerah tersebut. Dalam hal ini masyarakat kampung Wolulas melakukan pemberdayaan masyarakat berkolaborasi dengan berbagai stakeholder yang ingin membantu dalam melakukan pemberdayaan itu sendiri. Stakeholder disini berperan untuk ikut serta dan membantu jalannya pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan – pelatihan skill, kemudian mempersiapkan masyarakat itu sendiri untuk menerima perubahan yang akan terjadi kedepannya, memberikan bantuan sebagai sarana pendukung untuk pemberdayaan serta memberikan inovasi – inovasi yang sesuai untuk dikembangkan di daerah tersebut.

Pemberdayaan di Kampung Wolulas sendiri ada beberapa stakeholder yang ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat yang ada di kampung tersebut. Stakeholder yang berperan dalam pemberdayaan ini adalah pemerintah desa, perusahaan, dan instantasi pendidikan. Pemerintah desa yang mendukung dan turun langsung dalam pemberdayaan ini yang mengajak dan memotivasi masyarakat untuk melakukan perubahan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Instansi pendidikan juga ikut serta

(6)

6 membantu dalam pemberdayaan untuk memberikan pelatihan – pelatihan dan skill untuk menunjang dilakukannya pemberdayaan masyarakat salah instansi pendidikan yaitu Universitas Muhammadiyah Malang yang melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Wolulas untuk mendukung adanya pemberdayaan masyarakat yang ada kampung tersebut dengan memberikan pelatihan tentang cara bercocok tanam yaitu sayur dan buah, cara membuat kue, dan memberikan pelatihan pemasaran melalui teknologi informasi. Tidak hanya pada bidang pendidikan dan pemerintah desa, melainkan juga ada stakeholder dari perusahaan BUMN yaitu PT Pindad yang terletak tidak jauh dari kampung Wolulas tersebut. Perusahaan tersebut ikut serta dalam membantu pemberdayaan yang ada di kampung Wolulas yaitu salah satunya yaitu memberikan pelatihan – pelatihan teknologi informasi bagi para pemuda kampung Wolulas, dan mempunyai rencana untuk kedepannya untuk memberikan lahan seluas 2 hektar yang nantinya akan digunakan sebagai lahan untuk berococok tanam buah dan sayur.

Pemberdayaan masyarakat tidak hanya mengembangkan potensi ekonomi rakyat, tetapi juga harkat martabat, rasa percaya diri dan harga diri, terpeliharanya tatanan nilai budaya setempat. Pemberdayaan juga sebagai konsep sosial budaya yang implementatif dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat, tidak saja menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah ekonomi, tetapi nilai tambah sosial dan nilai tambah budaya (Pengembangan Ketahananan Sosial Masyarakat:2003). Pemberdayaan membentuk suatu budaya baru karena perubahan yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga

(7)

7 kestabilan dari pemberdayaan yang dilakukan karena permberdayaan tanpa mempersiapkan masyarakat, maka pemberdayaan yang dilakukan oleh masyarakat dan stakeholder yang berkolaborasi akan yang menjadi tidak berguna.

Gagasan kolaborasi dan kemitraan seringkali merupakan syarat bagi bagi pendanaan dan banyak kebijakan dan restrukturisasi departemen – departemen pemerintah akhir – akhir ini mencerminkan suatu dorongan yang positif dari konsep kemitraan (Ife:2011). Konsep ini dilakukan untuk mendorong masyarakat ke arah yang lebih positif yaitu mengembangkan potensi desa serta masyarakat yang ada di dalamnya. Karena dengan adanya kolaborasi yang dilakukan oleh stakeholder yang turut serta dalam pemberdayaan akan menambah kekuatan untuk mengembangkan desa. Maka konsep itu dilakukan akan mempunyai dampak yang sangat signifikan bagi pengembangan masyarakat karena stakeholder mempunyai kewenangan yang hanya dapat diakses oleh stakeholder itu sendiri.

Hal yang terpenting untuk kita semua pahami dalam melakukan proses pengembangan masyarakat itu sendiri adalah bahwa proses tersebut tidak dapat dipaksakan. Agar proses berjalan dengan baik, diperlukan langkah yang natural untuk memulainya, dan untuk mendorong proses tersebut menyelaraskan dengan langkah tersebut (Ife:2011). Karena pemberdayaan untuk mengembangkan masyarakat harus berjalan natural dan bertahap bukan memaksakan pemberdayaan masyarakat jika masyarakat itu sendiri tidak menghendaki maka pemberdayaan tidak akan berjalan dengan baik. Karena

(8)

8 pada dasarnya komponen penting adalah masyarakat itu sendiri karena masyarakat tahu tentang kebutuhan, masalah, kekurangan dan kelebihan mereka.

Harapan peneliti dengan adanya penelitian ini mampu memberikan peluang lebih, guna mengembangkan pola pemberdayaan berbasis

kolaboratif untuk meningkatkan efektivitas kerja dalam program

pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan dengan pola kolaboratif akan lebih mendapatkan banyak keuntungan karena mendapat sumbangan ide dan inovasi baru yang cocok untuk dikembangkan dalam pemberdayaan masyarakat, tidak hanya itu pola pemberdayaan kolaboratif juga mendekatkan masyarakat dalam mengakses sistem sumber yang dibutuhkan dalam pemberdayaan nantinya. B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Bentuk dari kolaborasi terhadap keberhasilan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas ?

2. Bagaimana hasil dari kolaborasi stakeholder dalam pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses kolaborasi yang dilakukan desa Wolulas bersama stakeholder terkait untuk melakukan pengembangan masyarakat dan hasil dari kolaborasi yang dilakukan oleh stakeholder untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa Wolulas serta kendala apa yang ditemukan dalam pengembangan masyarakat

(9)

9 bersama stakeholder yang menjadikan pengembangan masyarakat menjadi terhambat.

Manfaat atas hasil penelitian ini adalah :

1. Mengimplementasikan peran pekerja sosial dalam hal pemberdayaan masyarakat serta menganalisis bentuk – bentuk pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh warga yang berkolaborasi bersama stakeholder terkait.

2. Membantu desa Wolulas untuk melakukan pengembangan masyarakat lebih baik dari sebelumnya, karena dengan adanya penelitian ini masyarakat serta founder dapat mengetahui kekurangan serta kendala dan peran stakeholder yaang ingin berkolaborasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kompetensi peserta PEDAMBA: Kelas Pemanfaatan Software Tracker dalam pelajaran Fisika Tahap ke-I” dapat dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Tugas akhir yang berjudul “Analisis Pemilihan Moda Transportasi Alternatif Akibat Gangguan Operasional Kereta Commuter Indonesia Pada Rute Red Line Jakarta Kota -

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Lama reaksi transesterifikasi memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitian pada tugas akhir ini adalah kadar asam lemak bebas Crude Palm Oli (CPO) yang tinggi dan tidak adanya

20 Tahun 2001 Tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing yakni dalam rangka lebih mempercepat peningkatan dan perluasan kegiatan

Dengan menggunakan cause and effect diagram atau diagram sebab akibat, kita akan mencari akar dari setiap masalah yang ada.. Alat bantu tersebut dirancang untuk

Penyesuaian diri siswa tunarungu yang baik ketika berada di sekolah inklusi, mungkin juga disebabkan oleh adanya hubungan yang baik dengan teman sebayanya, dan

Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.Pengetahuan