• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Diode. kt q

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Diode. kt q"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Karakteristik Diode

• Karakteristik diode umumnya dinyatakan dengan grafik hubungan

antara tegangan pada diode versus arus yang melewatinya

sehingga disebut karakteristik tegangan-arus (V-I)

• Secara teoritis, hubungan antara tegangan dan arus diode

dinyatakan oleh persamaan:

Keterangan:

I

D

=arus diode, positif jika di dalam diode arahnya

dari anode ke katode

I

s

=arus mundur jenuh (10

-8

s.d. 10

-14

A)

V

T

=tegangan kesetaraan suhu= volt=

pada T=300

o

K, V

T

=26mV dan pada T=273

o

K,V

T

=25mV

η= koefisien emisi, antara 1 sampai dengan 2 dan

untuk silikon pada arus normal mendekati 2

e= bilangan natural=2,72

)

1

(

/

=

VD VT s D

I

e

I

η

600

.

11

T

q

kT

(2)

Karakteristik V-I Diode Secara Teoritik

TEGANGAN MUNDUR TEGANGAN MAJU

Dengan

menggunakan

persamaan

karakteristik

tersebut, dapat

diperoleh tabel

pengaruh tegangan

diode (V

D

) terhadap

arus yang

melewatinya (I

D

)

dengan asumsi

I

s

=10nA, η=2, dan

V

T

=26 mA sebagai

berikut:

VD(V) ID(nA) 0 0 -0,02 -3,19 -0,05 -6,18 -0,1 -8,54 -0,2 -9,79 -0,3 -9,97 -0,4 -9,99 -0,5 -10 -0,6 -10 -0,7 -10 -0,8 -10 VD(V) ID(nA) 0 0 0,01 2,12 0,02 4,69 0,1 58,5 0,2 459 0,3 3205 0,4 22011 0,5 150841 0,6 1033362 0,7 7078894 0,8 48492587 V VD ID V R -VD -ID

(3)

Karakteristik V-I Diode Secara Teoritik

γ

V

) 1 ( / − = VD VT s D I e I η

I

D

I

S 0,6V Berdasarkan tabel di atas dapat

digambarkan karakteristik diode seperti gambar di samping. Terlihat pada VD=0,6V nilai ID kira-kira 100.000 kali Is atau ID≈1mA. Jika pada diode silikon ini arus sebesar

100 mA dianggap sedang, maka pada tegangan 0,6V arus sebesar 1mA adalah

1% terhadap arus 100mA tersebut. Pada

tegangan di bawah 0,6V arus ID kurang dari 1% sehingga VD=0,6V disebut tegangan

ambang atau threshold atau cut-in atau offset atau break point yang diberi

lambang Vγ. Definisi letak Vγ tidak pasti karena di sekitar Vγ kurvanya berupa garis lengkung dan tidak ada titik patah. Biasanya Vγ untuk diode silikon sekitar 0,6V dan

untuk diode germanium kira-kira 0,2V.

(4)

Pengaruh Suhu Pada Karakteristik V-I Diode

I

D T1 T2>T1 VD konstan ID1 ID2 VD1 ID konstan VD2 Menurut persamaan karakteristik di atas,

perbedaan suhu T1 dan T2 dapat

memberikan karakteristik yang berbeda seperti gambar di samping.

1. Jika diode pertemuan pn diberi

tegangan maju konstan, maka suhu yang semakin tinggi menyebabkan arus diode semakin tinggi berubah dari ID1 ke ID2.

2. Jika diberi arus konstan, kenaikan suhu menyebabkan tegangan turun berubah dari VD1 ke VD2. Keadaan ini menjadikan diode pertemuan pn dapat dimanfaatkan sebagai sensor suhu.

(5)

Karakteristik Diode Dalam Praktek

I

D

V

D

-V

D

-I

D

V

breakdown γ V Tegangan yang menyebabkan munculnya arus maju sebesar 1% dari arus normal, 0,6 V untuk Si dan 0,2 untuk Ge.

Tegangan yang menyebabkan munculnya arus mundur yang sangat besar. Untuk diode 1N4001 VBD=-50V, 1N4007 VBD=-1000V, BY127 VBD=-1250V, 1N914 VBD=-100V, dan 1N4148 VBD=-75V.

(6)

Karakteristik Diode Dalam Praktek

Pada saat terjadinya tegangan dadal (breakdown), daerah

kosongnya lebar, dan arus yang bertambah cepat terjadi karena

dua peristiwa yakni:

1. Zener breakdown

Dengan adanya tegangan mundur yang relatif tinggi, medan

listriknya dapat menarik keluar elektron dari ikatan kovalen

sehingga terjadi pembentukan pasangan elektron dan hole

sebagai pengangkut muatan, yang memungkinkan terjadinya

arus mundur.

2. Avalance breakdown

Peristiwa ini disebut juga tabrakan beruntuntun. Elektron dan

hole yang telah dibangkitkan dipercepat oleh medan listrik

tinggi, karena kecepatannya tinggi menabrak ikatan kovalen

sehingga menambah pembangkitan beruntun pasangan

elektron-hole sehingga mempercepat pertambahan arus

mundur.

(7)

Analisis Grafis Rangkaian Diode

V=1V VD Ω = 50 L R VO

Diode adalah komponen non linear, sehingga hukum-hukum arus

dan tegangan untuk komponen linear seperti Hukum Kirchhoff

tidak dapat secara langsung diberlakukan. Untuk itu diperlukan

analisis grafis terhadap rangkaian yang mengandung komponen

non linear seperti diode.

Contoh: Perhatikan rangkaian diode dan karakteristiknya sebagai

berikut!

Dengan

menggunakan

analisis garis beban, hitung arus, tegangan diode, dan tegangan output! VD(V) ID(mA) 10 20 30 0 1

(8)

Analisis Grafis Rangkaian Diode

L D L L D L D L D D L D D L D O O D R V b V x R a b ax y R V V R I R V V I R I V V R I V V V V = = − = + = + − = + − = + = = + = , , 1 dengan , : lurus garis persamaan dengan Identik 1 : arus Persamaan . . : tegangan Persamaan Jawab:

1. Menyusun persamaan arus pada rangkaian, yakni:

V=1V

V

D

= 50

L

R

V

O

(9)

Analisis Grafis Rangkaian Diode

20mA A 02 , 0 50 1 0 1 1 = = = = + − = + − = L D L L D L D L D R V I R V R I R V V R I

2. Mencari titik potong pada sumbu-x atau VD:

Anggap ID=0 sehingga:

Jadi diperoleh titik potong (x,y) atau (VD,0) atau (1,0)

3. Mencari titik potong pada sumbu-y atau ID:

Anggap VD=0 sehingga: V V V R V V R R V V R I D L D L L D L D 1 1 0 1 = = + − = + − =

Jadi diperoleh titik

potong(x,y) atau (0,ID) atau (0,20) VD(V) ID(mA) 10 20 30 0 1 Titik potong (0,ID) atau (0,20) Titik potong (VD,0) atau (1,0)

(10)

Analisis Grafis Rangkaian Diode

4. Membuat garis beban:

Garis beban ditarik dari koordinat (1,0) sampai dengan (0,20)

5. Menentukan titik operasi diode (Q):

Titik operasi Q adalah titik potong antara garis beban dengan kurva statis.

6. Menentukan tegangan dan arus diode:

Tegangan dan arus diode ditentukan dengan menarik

garis dari titik operasi Q ke arah horizontal dan vertikal.

Jadi tegangan diode=VD=0,6V arus diode=ID=8mA

VD(V) ID(mA) 10 20 30 0 1 Titik potong (0,ID) atau (0,20) Titik potong (VD,0) atau (1,0) Q Garis beban Titik operasi ID,Q= 8mA VD,Q,=0,6V

(11)

Analisis Grafis Rangkaian Diode

Resistansi DC

Berdasarkan analisis grafik

dapat ditemukan tegangan

dan arus diode pada titik

tertentu. Resistansi DC atau

resistansi statis pada suatu

titik dari diode didefinisikan:

R

F

pada titik Q adalah:

Tugas: Tentukan besarnya

R

F

pada titik A, B, dan C

pada kurva karakteristik

diode!

VD(V) ID(mA) 10 20 30 0 1 Titik potong (0,ID) atau (0,20) Titik potong (VD,0) atau (1,0) Q Garis beban Titik operasi ID,Q= 8mA VD,Q,=0,6V A B C D D F

I

V

R

=

=

=

=

=

75

8

6

,

0

8

6

,

0

A

V

mA

V

I

V

R

D D F -3

x10

(12)

Analisis Grafis Rangkaian Diode

V=1V VD Ω = 10 L R VO

I

D

(A)

V

D

(V)

Dengan analisis grafik tentukan tegangan diode, arus diode, dan

(13)

Analisis Rangkaian Diode Dengan Model

Dalam analisis ini diode dimodelkan sebagai komponen linear, sehingga modelnya sering disebut sebagai piece wise linear model (model linear sepotong-sepotong). Pendekatan I V RL V RL SAKLAR ON A K A K RANGKAIAN FORWARD BIAS MODEL FORWARD PENDEKATAN I V RL V RL SAKLAR OFF A K K A RANGKAIAN REVERSE BIAS MODEL REVERSE PENDEKATAN I VD ID 0 KARAKTERISTIK SESUNGGUHNYA VD ID 0KARAKTERISTIK MODEL PENDEKATAN I

Pada pendekatan I, dalam keadaan

forward biased, diode dapat dianggap

sebagai saklar tertutup sedangkan dalam keadaan reverse biased dapat dianggap seperti saklar terbuka.

(14)

Analisis Rangkaian Diode Dengan Model

Pendekatan II V RL V RL SAKLAR OFF A K K A RANGKAIAN REVERSE BIAS MODEL REVERSE PENDEKATAN II VD ID 0 KARAKTERISTIK SESUNGGUHNYA VD ID 0KARAKTERISTIK MODEL PENDEKATAN I V RL V RL A K A K RANGKAIAN FORWARD BIAS MODEL FORWARD PENDEKATAN II γ V

Pada pendekatan II, dalam keadaan

forward biased, diode dapat dianggap

sebagai sumber tegangan sebesar Vγ (untuk silikon Vγ=0,6V dan untuk

germanium Vγ=0,2V), sedangkan dalam keadaan reverse biased dapat dianggap seperti saklar terbuka.

(15)

Analisis Rangkaian Diode Dengan Model

Pendekatan III V RL V RL A K K A RANGKAIAN REVERSE BIAS MODEL REVERSE PENDEKATAN III rR VD ID 0 KARAKTERISTIK SESUNGGUHNYA VD ID 0 KARAKTERISTIK MODEL PENDEKATAN III V RL V RL A K A K RANGKAIAN FORWARD BIAS MODEL FORWARD PENDEKATAN III γ V

rF Pada pendekatan III, dalam keadaan

forward biased, diode dapat dianggap

sebagai sumber tegangan sebesar Vγ dengan resistansi dinamis forward rFyang terpasang secara seri,

sedangkan dalam keadaan reverse

biased dapat dianggap sebagai

resistansi dinamis reverse rR.

(16)

Analisis Rangkaian Diode Dengan Model

Pendekatan III VD ID 0 D V ∆ D I ∆

Nilai resistansi

dinamis forward r

F

ditentukan dengan

rumus:

VD ID 0 D V ∆ D I ∆ 1,1V 0,6V 1A

D

D

F

I

V

r

=

∆VD merupakan kenaikan tegangan yang disebabkan oleh kenaikan arus diode ∆ID. Contoh: Tegangan diode silikon dalam keadaan forward bias sebesar 1,1 V dan arus yang mengalir sebesar 1A. Hitung besarnya rF!

Jawab: Kita anggap bahwa arus diode ID=0 ketika tegangan diode VD=0,6V. Dengan menggunakan persamaan di atas dapat diperoleh:

=

=

=

0

,

5

0

1

6

,

0

1

,

1

A

A

V

V

I

V

r

D

D

F

(17)

Analisis Rangkaian Diode Dengan Model

Perhatikan rangkaian diode di samping ini! Gambarkan rangkaian pengganti/rangkaian

ekivalen dan hitung besarnya tegangan dan arus diode menggunakan pendekatan I, pendekatan II dan pendekatan III!

Vin=10V Ω = 52, F r Si Ω = 100 L R Jawab: A 100 V R V I L in D = = 10 = 0,1 Vin= 10V = 100 L R V VD =0 D I PENDEKATAN I Vin= 10V 100RL = V V VD = γ =0,6 D I PENDEKATAN II A 100 0,6V -V R V V I L in D 094 , 0 10 = Ω = γ − = Vin= 10V 100RL = D I PENDEKATAN III 0,6V Vγ= Ω = 52, rF A 100 0,6V -V r R V V I F L in D 0,092 5 , 2 10 = Ω + Ω = + γ − = 0,8V 0,092A.100 -10V L .R D I in V D V = Ω = − =

Referensi

Dokumen terkait

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA VERSI

Mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar dalam jangka waktu yang panjang, maka perlu dilakukan penyusunan studi kelayakan investasi secara cermat dan tepat untuk menghindari

Pelanggaran dan penerapan hukum yang dapat diterapkan kepada para pelaku terkait hal tersebut diatur pada Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang

2 Tekan [] atau [], berulang kali sampai tertera pada display nomer yang akan dituju. 3 Angkat handset atau

 Produk dengan bentuk tidak beraturan dan rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi cenderung menyerap minyak.. VACUUM

Secara umum, tujuan dari skripsi ini adalah untuk melakukan evaluasi pola operasi pada Waduk Jatiluhur dan evaluasi pemenuhan kebutuhan saat terjadi peningkatan

Selain pencegahan di atas, pencegahan infeksi menular seksual juga dapat dilakukan dengan mencegah masuknya transfusi darah yang belum diperiksa kebersihannya dari