• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Tahun 2008-2012 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Tahun 2008-2012 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SAMOSIR

TAHUN 2008-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN

EKSPONENSIAL

KARYA ILMIAH

SUMIHAR S. NAIBAHO 052407131

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTMEN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK

KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2008–2012 DENGAN

MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : SUMIHAR S. NAIBAHO

Nomor Induk Mahasiswa : 052407131

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2008

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc

NIP 131 796 149 NIP 131 831 527

(3)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2008-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2008

052 407 131

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan, bimbingan dan nasehat serta penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada saya untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, semua sahabat-sahabat saya Crist, Eben, Tari, Isma, Deby, Tika, Kakak helen, Mardin dan khusus kepada teman KTB saya (Kakak Rinces, Welni, Tuty, Etis) dan juga teman yang lain yang telah membantu saya. Dan secara khusus lagi saya mengucapkan terimakasih saya kepada ayahanda dan ibunda (alm) yang sangat saya kasihi, saudara-saudara saya, dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa, dan semua orang yang saya kenal yang tak tersebutkan namanya satu persatu terima kasih atas pengorbanan dan bimbingannya selama ini serta terimakasih atas segala dukungan, semangat, dan perhatian yang telah diberikan selama saya kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii 1.2 Identifikasi Masalah 3 1.3 Batasan Masalah 3

(6)

5.4 Pengisian Data 53

5.5 Pembuatan Grafik 53

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 56

6.1 Kesimpulan 56

6.2 Saran 57 Daftar Pustaka

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan 24

dan Jenis Kelamin Pada Tahun 2006

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 24 1996-2006

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki 28 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 31 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki 34

dan Perempuan

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Penduduk 36 Perempuan Dan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki

dan Perempuan

Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2008-2012 40 Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2008-20012 43 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan 46

Perempuan Tahun 2008-2012

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Tahun 25

1996-2006 Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 29

Laki-laki Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 32

Perempuan Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan 35

Penduduk Laki-laki dan Perempuan Gambar 4.5 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 41

Gambar 4.6 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan 44

Gambar 4.7 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk 47

Laki-laki dan Perempuan Gambar 4.2 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir 49

dari Tahun 2008-2012 Gambar 5.1 Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 51

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 52

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 54

Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisis Data 55

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara maka perlu di dalami kajian Demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan-kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya.

(10)

seimbang, dan berkualitas perlu diupayakan demi terwujudnya peningkatan pelaksanaan pembangunan yang berpotensi di segala bidang.

Hal itu tidak terlepas dari pengetahuan kependudukan yang perlu dan harus diketahui oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan kemungkinan masalah yang timbul juga dapat dicegah dan dihindari. Misalnya seperti pada perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kesejahteraan sosial, dan lain-lain.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu, maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah jiwa. Dimana sensus penduduk merupakan suatu usaha untuk pengumpulan, penyusunan, pengolahan, serta penerbitan data-data yang bersifat ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk pada suatu wilayah tertentu dan juga pada waktu tertentu.

(11)

1.2 Identifikasi Masalah

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Samosir pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang. Penulis juga ingin mengetahui apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijaksanaan menyangkut pembangunan yang ditinjau berdasarkan rasio penduduk, juga ingin meramal berapa persen pertambahan penduduk tiap tahunnya.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data jumlah penduduk di Kabupaten Samosir dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan dari tahun 1996-2006.

1.4 Maksud dan Tujuan

(12)

2008-2012 diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kependudukan yang terjadi.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dr. Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus untuk menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan eksponensial yaitu Pt =Po.ert

Peramalan (Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Di dalam peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketetapan peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan .

1.6 Metodologi Penelitian

(13)

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran-pelajaran yang di dapat di dalam perkuliahan, di luar perkuliahan serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang di teliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) kotamadya Medan. Data yang dikumpulkan kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari sekumpulan data yang diperoleh. 3. Metode Analisa

Adapun Pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kabupaten Samosir adalah dengan menggunakan rumus :

rt o t P e P = . dimana :

t

P = Jumlah penduduk pada tahun t

o

P = Jumlah penduduk pada tahun dasar r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antara P dan o P t

(14)

1.7 Sistematika Penulisan

Karya tulis ini disajikan secara berurutan dengan tidak mengabaikan keterkaitan antara satu bab dengan bab lainnya. Adapun sistematika penulisan ini diuraikan untuk memberikan keterangan atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut:

Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab 2 : Tinjauan Teoritis

Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian-pengertian, teori-teori kependudukan, rasio jenis kelamin, dan angka pertumbuhan penduduk.

Bab 3 : Sejarah Singkat Kabupaten Samosir

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat perkembangan Kabupaten Samosir, lokasi dan keadaan geografis, pemerintahan, serta uraian singkat tentang data kependudukan.

Bab 4 : Analisis dan Pengolahan Data

Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan pertumbuhan eksponensial untuk meramalkan jumlah penduduk Kabupaten Samosir sampai tahun 2012.

Bab 5 : Implementasi Sistem

(15)

Bab 6 : Kesimpulan dan Saran

(16)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian-pengertian

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan–karangan mengenai rakyat atau penduduk. Donald J. Bogue (Dasar-dasar- Demografi, 1981) memberikan defenisi demografi sebagai berikut :

Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran (fertility), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

(17)

penduduk. Data tersebut diperolehnya dari catatan kematian (Bills of Mortality), yang setiap minggu diterbitkan oleh petugas gereja. Dari penyelidikannya dia mencetuskan “hukum-hukum“ tentang pertumbuhan penduduk.

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan non-demografi, faktor demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk , tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrilisasi.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, dimana masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah.

(18)

kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Dia menyarankan penggunaan istilah “Pure Demografy” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan lain-lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif.

Pure Demografy (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal

menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa lampau, dimana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel dependen.

Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi yang terdiri dari penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.

2.2 Teori-teori Kependudukan

(19)

lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

Para ahli pada zaman Yunani kuno lebih mencurahkan perhatiannya kepada penyusunan kebijaksanaan dan peraturan mengenai kependudukan dan bukan memikirkan tentang teori-teorinya. Menurut pendapat Plato, agar suatu tujuan yang paling baik dapat dicapai maka penduduk suatu negara hendaknya berjumlah 5.040 jiwa, karena arah kecenderungan demografi yang aktual dapat terjadi dan dikemukakan juga olehnya beberapa ukuran agar jumlah penduduk yang dikehendaki dapat dipertahankan. Bila jumlah penduduk sedikit, Plato menyarankan agar golongan muda diberikan hadiah perangsang, didorong atau diarahkan agar mereka berusaha meningkatkan jumlah penduduk, dan sebagai tindakan terakhir adalah menjalankan kebijaksanaan untuk mendatangkan penduduk dari luar daerah. Untuk membatasi jumlah penduduk yang terlampau banyak, Plato menyarankan agar para keluarga besar mau mengendalikan atau membatasi kelahiran dan perlu dikolonisasikan keluar daerah.

Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan,

(20)

kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.

2.3 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut :

xk

dimana, k = konstanta, biasanya nilainya 100

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex Ratio at Birth

Di beberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi perempuan.

2. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan

Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.

3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan

(21)

2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu:

1. Pertumbuhan Geometri: t

o

t P r

P = .(1+ )

2. Pertumbuhan Eksponensial: rt

o t P e P = . dimana :

t

P = Jumlah penduduk pada tahun t

o

P = Jumlah penduduk pada tahun dasar r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antara P dan o P t

(22)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN SAMOSIR

3.1 Latar Belakang Terbentuknya Kabupaten Samosir

Penerapan Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah mendorong munculnya aspirasi masyarakat di daerah untuk membentuk kabupaten / kota baru yang bersifat otonom. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan memperoleh peluang untuk mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu kabupaten yang menjadi agenda pemekaran Kabupaten Toba Samosir adalah membentuk Kabupaten Samosir, yang berada di tengah-tengah Provinsi Sumatera Utara. Untuk itu kajian peningkatan pemekaran Kabupaten Toba Samosir dengan melahirkan calon Kabupaten Samosir perlu segera dilakukan, mengingat sudah waktunya pelaksanaan Undang-undang No 22 tahun 1999.

(23)

Aspirasi masyarakat untuk memekarkan Kabupaten Toba Samosir menjadi dua kabupaten, didasarkan pada desakan masyarakat wilayah Samosir dan DPRD Kabupaten Toba Samosir diusulkan dan direncanakan pemekarannya yaitu :

1. Kabupaten Toba Samosir (Induk) terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Balige, Kecamatan Laguboti, Kecamatan Silaen, Kecamatan Habinsaran, Kecamatan Porsea, Kecamatan Lumbanjulu, Kecamatan Uluan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kecamatan Ajibata, dan Kecamatan Borbor. 2. Kabupaten Samosir (Calon) terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan yaitu

Kecamatan Pangururan, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kecamatan Simanindo, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Palipi, Kecamatan Ajibata, dan Kecamatan Sitio-tio.

Sesuai dengan aspirasi dan argumentasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD Kabupaten Toba Samosir dan Pemkab Toba Samosir serta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah ditindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut dengan :

1. Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir tanggal 20 Juni 2002.

2. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1101/Pem/2002 tanggal 24 Juni 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara.

3. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 135/1187/Pem 2002 tanggal 3 Juli 2002 perihal Laporan tentang aspirasi masyarakat Samosir untuk membentuk Kabupaten Samosir, yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara.

(24)

tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai tanggal 18 Desember 2003.

Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera. Tujuan pembentukannya adalah untuk menegakkan kedaulatan rakyat dalam rangka perwujudan sosial, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk merespon serta merestruturisasi jajaran pemerintahan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cukup singkat dapat sejajar dengan kabupaten lainnya, sehingga secara langsung akan mengangkat harkat hidup masyarakat yang ada di Kabupaten Samosir pada khususnya, Provinsi Sumatera Utara pada umumnya.

3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis

Kabupaten Samosir berada pada 20 24’-20

45’ Lintang Utara dan 980

21’-990 05’ Bujur Timur, Kabupaten Samosir memiliki luas daerah 2.069,05 km2

, yang terdiri dari luas daratan 1.444,25 km2

dan luas danau 624,80 km2 .

(25)

Kabupatan Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas permukaan laut, dengan kopografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.

3.3 Iklim

Sesuai dengan letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Samosir tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 170

C-290

C dan rata-rata kelembaban udara 88,04 persen.

Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir per bulan tahun 2006 sebesar 1.921 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 21 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober dengan 3521 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 25 hari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Pebruari yaitu sekitar 785 mm, dengan jumlah hari hujan 20 hari.

3.4 Pemerintahan

(26)

Dari 117 Desa / Kelurahan yang ada di Kabupaten Samosir tahun 2006, sekitar 86,32 persen merupakan Desa / Kelurahan swakarya, 7,70 persen Desa / Kelurahan swadaya dan sisanya 5,98 persen merupakan Desa/Kelurahan swasembada.

3.4.1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Jumlah anggota DPRD Kabupaten Samosir hasil pemilu tahun 2004 berjumlah 24 orang, terdiri dari 11 orang anggota fraksi golongan karya, dan 13 orang anggota fraksi gabungan.

Jumlah keputusan DPRD Kabupaten Samosir yang ditetapkan tahun 2006 sebanyak 96 keputusan yang terdiri dari 39 peraturan daerah (perda), 36 keputusan DPRD, 14 keputusan panitia musyawarah, dan 7 keputusan lainnya.

Berdasarkan kegiatan DPRD, berupa sidang-sidang yang dilakukan , baik sidang istimewa, paripurna, paripurna khusus, rapat komisi, rapat rutin dengan komisi dan lain-lain, tahun 2006 sebanyak 44 kegiatan sidang. Kegiatan rapat komisi dan rapat paripurna merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh DPRD masing-masing 19 dan 10 kegiatan.

3.4.2 Pegawai Negeri Sipil (PNS / CPNS)

(27)

2.239 orang. Dari jumlah tersebut 44,08 persen merupakan pegawai laki-laki dan 55,92 persen pegawai perempuan.

Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, 48,50 persen merupakan PNS / CPNS tamatan SLTA, tamatan Sarjana sebanyak 18,89 persen, dan tamatan Dilpoma baik Diploma I, Diploma II, Diploma III sebanyak 28,49 persen.

Persentase PNS / CPNS yang menamatkan S2 masih sangat minim sekali di Kabupaten Samosir, yaitu hanya 0,54 persen. Hal ini perlu mendapat perhatian Pemerintahan Kabupaten untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam menjalankan pemerintahan daerah. Sementara pegawai yang tamat SD dan SLTP masing- masing sebesar 1,88 persen dan 1,65 persen.

3.5 Penduduk

Pada tahun 2006, jumlah penduduk Kabupaten Samosir 131.116, dengan jumlah rumah tangga (RT) 27.215 RT. Dengan luas wilayah daratan 1.444,25 km2, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Samosir tahun 2006 sebesar 90,78 jiwa/km2. Kecamatan Pangururan yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdagangan dan pusat pemerintahan adalah kecamatan dengan tingkat kepadatan yang tertinggi, yaitu sebesar 235,14 jiwa / km2

, kemudian kecamatan Onan Runggu dengan tingkat kepadatan sebesar 197,34 jiwa / km2

(28)

Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Samosir lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Tahun 2006 jumlah penduduk Kabupaten Samosir yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 64.132 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 66.984 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kabupaten Samosir sebesar 95,74 persen. Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 perempuan terdapat sekitar 95,74 orang laki-laki.

(29)

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan dan Jenis

Kelamin Pada Tahun 2006.

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

Sianjur Mula-mula 5056 5081 10137

Harian 4032 4064 8096

Sitio-tio 4078 4283 8361

Onan Runggu 5689 6327 12016

Nainggolan 7201 7821 15022

Palipi 8783 8846 17629

Ronggur Nihuta 4403 4711 9114

Pangururan 14014 14539 28553

Simanindo 10876 11312 22188

Jumlah 64132 66984 131116

3.6 Tenaga Kerja

(30)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat :

a. Mengetahui komponen yang menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya.

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya

4.2 Model Peramalan

(31)

jumlah penduduk Kabupaten Samosir sampai tahun 2012. Model tersebut adalah modal eksponensial . Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

(32)

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1996-2006

Tahun

Penduduk

Jumlah Laki-laki Perempuan

1996 59068 62482 121550

1997 60003 63602 123605

1998 60730 64439 125169

1999 62110 63677 125787

2000 56961 58681 115642

2001 57882 59372 117254

2002 63741 66337 130078

2003 59278 59976 119254

2004 63529 66548 130077

2005 63767 66801 130568

2006 64132 66984 131116

(33)

Penduduk Kabupaten Samosir

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Tahun

Ju

m

lah

Tahun Penduduk Laki-laki

Penduduk Perempuan Penduduk Laki-laki dan Perempuan

(34)

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk di Kabupaten Samosir yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih tinggi dari pada jumlah penduduk laki-laki. Hal ini mungkin dapat dikarenakan pola mortalitas penduduk antara laki-laki dan perempuan, dimana jumlah kematian laki-laki lebih besar dibandingkan dengan kematian perempuan.

4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Secara Manual

(35)
(36)

2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Dengan Menggunakan Microsoft Excel.

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki

Tahun Penduduk

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan Jumlah

Penduduk

Persentase

Perubahan Jumlah

Penduduk (%)

1996 59.068 2,718282 - -

1997 60.003 2,718282 0,015705237 1,570523737

1998 60.730 2,718282 0,012043248 1,204324818

1999 62.110 2,718282 0,022469195 2,246919524

2000 56.961 2,718282 -0,086540178 -8,654017798

2001 57.882 2,718282 0,016039631 1,603963127

2002 63.741 2,718282 0,096421536 9,64215361

2003 59.278 2,718282 -0,072589751 -7,258975079

2004 63.529 2,718282 0,069258248 6,925824796

2005 63.767 2,718282 0,00373932 0,373932036

(37)

Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

Laki-Laki.

3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual

(38)
(39)

4. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel.

Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan.

Tahun

Jumlah Penduduk

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan

Jumlah

Penduduk

Persentase Perubahan

Jumlah Penduduk (%)

1996 62.482 2,718282 - -

1997 63.602 2,718282 0,0177664 1,776640001

1998 64.439 2,718282 0,013074123 1,307412266

1999 63.677 2,718282 -0,011895609 -1,189560925

2000 58.681 2,718282 -0,08170743 -8,170743001

2001 59.372 2,718282 0,011706739 1,170673931

2002 66.337 2,718282 0,110925069 11,09250691

2003 59.976 2,718282 -0,100803322 -10,08033223

2004 66.548 2,718282 0,103979003 10,3979003

2005 66.801 2,718282 0,003794558 0,379455845

(40)

Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

Perempuan.

5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Secara Manual

(41)
(42)

6. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel.

Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan

Perempuan.

Tahun

Jumlah Penduduk

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan

Jumlah

Penduduk

Persentase Perubahan

Jumlah Penduduk (%)

1996 121.550 2,718282 - -

(43)

Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan

(44)

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan, dan

Jumlah Keseluruhan dari Penduduk Laki-laki dan Penduduk

Perempuan.

Tahun Jumlah penduduk Laki-laki (%)

Jumlah penduduk Perempuan (%)

Jumlah penduduk Laki-laki dan penduduk Perempuan

(%)

1996 - - -

1997 1,613 1,778 1,678

1998 1,205 1,308 1,258

1999 2,248 -1,190 0,493

2000 -8,660 -8,176 -8,415

2001 1,605 1,171 1,385

2002 9,649 11,100 10,386

2003 -7,264 -10,087 -8,694

2004 6,931 10,405 8,693

2005 0,374 0,380 0,377

2006 0,571 0,274 0,419

(45)

ada kemungkinan dikarenakan oleh imigrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan fasilitas dari kesehatan yang kurang memadai.

Dari perubahan angka-angka tersebut di atas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk di kabupaten Samosir selalu berubah terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini yang akan dijelaskan di atas mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah di sarankan pemerintah, dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya untuk sementara waktu.

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk

a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki

827

b. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan

696

c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

(46)

Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk di atas maka di harapkan angka perubahan penduduk yaitu : r < 0,758

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase penduduk Kabupaten Samosir, maka dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten Samosir 5 tahun mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial yaitu : rt

o t P e P = .

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Samosir Secara Manual.

rt e P P2008 = 2006.

= 64132 . 0,00827.2 718282 ,

2

= 64132 . 2,7182820,01654 = 65201

rt

e P P2009 = 2006.

(47)

rt e P P2010 = 2006.

= 64132 . 2,7182820,00827.4 = 64132 . 2,7182820,03308 = 66288

rt

e P P2011 = 2006.

= 64132 . 2,7182820,00827.5 = 64132 . 0,04135

718282 ,

2 = 66839

rt

e P P2012 = 2006.

= 64132 . 0,00827.6 718282 ,

2

(48)

2. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2008-2012.

Tahun Penduduk e r

1996 59068 2,71828 0,00827

1997 60003 2,71828 0,00827

1998 60730 2,71828 0,00827

1999 62110 2,71828 0,00827

2000 56961 2,71828 0,00827

2001 57882 2,71828 0,00827

2002 63741 2,71828 0,00827

2003 59278 2,71828 0,00827

2004 63529 2,71828 0,00827

2005 63767 2,71828 0,00827

2006 64132 2,71828 0,00827

2007 - - -

2008 65201,56 2,71828 0,00827

2009 65743,02 2,71828 0,00827

2010 66288,97 2,71828 0,00827

2011 66839,45 2,71828 0,00827

(49)

Gambar 4.5 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki.

3. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Samosir Secara Manual

rt

e P P2008 = 2006.

= 66984 . 2,7182820,00696.2 = 66984 . 2,7182820,01392 = 67922

rt

e P P2009 = 2006.

= 66984 . 2,7182820,00696.3 = 66984 . 0,02088

718282 ,

(50)

rt e P P2010 = 2006.

= 66984 . 2,7182820,00696.4 = 66984 . 2,7182820,02784 = 68875

rt

e P P2011 = 2006.

= 66984 . 2,7182820,00696.5 = 66984 . 0,0348

718282 ,

2 = 69356

rt

e P P2012 = 2006.

= 66984 . 0,00696.6 718282 ,

2

(51)

4. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Excel

Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2008-2012.

Tahun Penduduk e r

1996 62482 2,718282 0,00696

1997 63602 2,718282 0,00696

1998 64439 2,718282 0,00696

1999 63677 2,718282 0,00696

2000 58681 2,718282 0,00696

2001 59372 2,718282 0,00696

2002 66337 2,718282 0,00696

2003 59976 2,718282 0,00696

2004 66548 2,718282 0,00696

2005 66801 2,718282 0,00696

2006 66984 2,718282 0,00696

2007 - - -

2008 67922,94 2,718282 0,00696

2009 68397,33 2,718282 0,00696

2010 68875,04 2,718282 0,00696

2011 69356,08 2,718282 0,00696

2012 69840,48 2,718282 0,00696

(52)

Gambar 4.6 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan.

5. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Samosir Secara Manual.

rt

e P P2008 = 2006.

= 131116 . 2,7182820,00758.2 = 131116 . 0,01516

718282 ,

2 = 133118

rt

e P P2009 = 2006.

= 131116 . 0,00758.3 718282 ,

2

(53)

rt e P P2010 = 2006.

= 131116 . 2,7182820,00758.4 = 131116 . 2,7182820,03032 = 135152

rt

e P P2011 = 2006.

= 131116 . 2,7182820,00758.5 = 131116 . 0,0379

718282 ,

2 = 136180

rt

e P P2012 = 2006.

= 131116 . 0,00758.6 718282 ,

2

(54)

6. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Excel.

Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Tahun 2008-2012.

Tahun Penduduk e r

1996 121550 2,718282 0,00758

1997 123605 2,718282 0,00758

1998 125169 2,718282 0,00758

1999 125787 2,718282 0,00758

2000 115642 2,718282 0,00758

2001 117254 2,718282 0,00758

2002 130078 2,718282 0,00758

2003 119254 2,718282 0,00758

2004 130077 2,718282 0,00758

2005 130568 2,718282 0,00758

2006 131116 2,718282 0,00758

2007 - - -

2008 133118,9 2,718282 0,00758

2009 134131,7 2,718282 0,00758

2010 135152,3 2,718282 0,00758

2011 136180,7 2,718282 0,00758

(55)

Gambar 4.7 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk

(56)

Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kabupaten Samosir dari tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Ramalan (perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir

Tahun 2008-2012.

Tahun

Jumlah penduduk laki-laki

Jumlah penduduk perempuan

Jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan

2008 65201 67922 133118

2009 65743 68397 134131

2010 66288 68875 135152

2011 66839 69356 136180

2012 67394 69840 137216

(57)

Penduduk Kabupaten Samosir

0 50000 100000 150000

2008 2009 2010 2011 2012

Tahun

Ju

m

lah

Tahun

Jumlah penduduk Laki-laki Jumlah penduduk Perempuan

Jumlah penduduk Laki-laki dan Perempuan

(58)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam

bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contohnya dalam hal efisiensi, baik itu efisiensi dalam pemakaian memori maupun dalam waktu memroses data).

(59)

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Dari Windows, klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil.

2. Klik Microsoft Excel.

(60)

5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel

Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel.

Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri atas 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

(61)

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau pengetikan data ke dalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya, sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, akan memiliki lebih banyak pilihan yaitu : down, up, right, left dan series (autofill).

5.5.Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah :

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

(62)

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe.

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog chart source data akan tampil.

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil kotak dialog chart options.

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog chart option akan tampil.

(63)
(64)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Samosir tahun 1996-2006 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Samosir 5 tahun mendatang.

2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 0,827 % setiap tahun dan rata-rata (r ) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 0,696 %, dan untuk rata-rata (r ) perubahan persentase jumlah penduduk secara keseluruhan adalah sebesar 0,758 % per tahun.

(65)

4. Setelah meperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Samosir berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki.

5. Dari hasil ramalan penduduk dari tahun 2008-2012 di Kabupaten Samosir dapat dilihat bahwa jumlah penduduk meningkat setiap tahunnya, tetapi peningkatan yang terjadi masih terlihat normal.

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Samosir yaitu sebagai berikut :

1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada tahun-tahun mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.

2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Samosir setiap tahunnya .

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Sumatera Utara,BPS.1997-2006. Samosir dalam Angka.BPS Sumatera Utara:Medan Mantra,Ida Bagus.2003.Demografi Umum.Jakarta:Pustaka Pelajar

FEUI.1981.Dasar-dasar Demografi.Jakarta:Lembaga Demografi

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1996-2006
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir tahun 1996-2006.
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data jumlah penduduk di

Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki,persentase perubahan jumlah penduduk perempuan secara

Andri Candra Siahaan : Peramalan Penduduk Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008-2010 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial, 2009.. PERAMALAN PENDUDUK KABUPATEN LABUHAN BATU

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015-2017 DENGAN MENGGUNAKAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015-2017 DENGAN MENGGUNAKAN

&#34;PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015–2017 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL&#34;. 1.2

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan

Gambar 3.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan