PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SAMOSIR
TAHUN 2008-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN
EKSPONENSIAL
KARYA ILMIAH
SUMIHAR S. NAIBAHO 052407131
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTMEN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK
KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2008–2012 DENGAN
MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : SUMIHAR S. NAIBAHO
Nomor Induk Mahasiswa : 052407131
Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2008
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc
NIP 131 796 149 NIP 131 831 527
PERNYATAAN
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2008-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2008
052 407 131
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan, bimbingan dan nasehat serta penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada saya untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, semua sahabat-sahabat saya Crist, Eben, Tari, Isma, Deby, Tika, Kakak helen, Mardin dan khusus kepada teman KTB saya (Kakak Rinces, Welni, Tuty, Etis) dan juga teman yang lain yang telah membantu saya. Dan secara khusus lagi saya mengucapkan terimakasih saya kepada ayahanda dan ibunda (alm) yang sangat saya kasihi, saudara-saudara saya, dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa, dan semua orang yang saya kenal yang tak tersebutkan namanya satu persatu terima kasih atas pengorbanan dan bimbingannya selama ini serta terimakasih atas segala dukungan, semangat, dan perhatian yang telah diberikan selama saya kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii 1.2 Identifikasi Masalah 3 1.3 Batasan Masalah 3
5.4 Pengisian Data 53
5.5 Pembuatan Grafik 53
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 56
6.1 Kesimpulan 56
6.2 Saran 57 Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan 24
dan Jenis Kelamin Pada Tahun 2006
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 24 1996-2006
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki 28 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 31 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki 34
dan Perempuan
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Penduduk 36 Perempuan Dan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki
dan Perempuan
Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2008-2012 40 Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2008-20012 43 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan 46
Perempuan Tahun 2008-2012
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Tahun 25
1996-2006 Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 29
Laki-laki Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 32
Perempuan Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan 35
Penduduk Laki-laki dan Perempuan Gambar 4.5 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 41
Gambar 4.6 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan 44
Gambar 4.7 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk 47
Laki-laki dan Perempuan Gambar 4.2 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir 49
dari Tahun 2008-2012 Gambar 5.1 Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 51
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 52
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 54
Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisis Data 55
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara maka perlu di dalami kajian Demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan-kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya.
seimbang, dan berkualitas perlu diupayakan demi terwujudnya peningkatan pelaksanaan pembangunan yang berpotensi di segala bidang.
Hal itu tidak terlepas dari pengetahuan kependudukan yang perlu dan harus diketahui oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan kemungkinan masalah yang timbul juga dapat dicegah dan dihindari. Misalnya seperti pada perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kesejahteraan sosial, dan lain-lain.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu, maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah jiwa. Dimana sensus penduduk merupakan suatu usaha untuk pengumpulan, penyusunan, pengolahan, serta penerbitan data-data yang bersifat ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk pada suatu wilayah tertentu dan juga pada waktu tertentu.
1.2 Identifikasi Masalah
Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Samosir pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang. Penulis juga ingin mengetahui apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijaksanaan menyangkut pembangunan yang ditinjau berdasarkan rasio penduduk, juga ingin meramal berapa persen pertambahan penduduk tiap tahunnya.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data jumlah penduduk di Kabupaten Samosir dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan dari tahun 1996-2006.
1.4 Maksud dan Tujuan
2008-2012 diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kependudukan yang terjadi.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dr. Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus untuk menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan eksponensial yaitu Pt =Po.ert
Peramalan (Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Di dalam peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketetapan peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan .
1.6 Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran-pelajaran yang di dapat di dalam perkuliahan, di luar perkuliahan serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang di teliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) kotamadya Medan. Data yang dikumpulkan kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari sekumpulan data yang diperoleh. 3. Metode Analisa
Adapun Pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kabupaten Samosir adalah dengan menggunakan rumus :
rt o t P e P = . dimana :
t
P = Jumlah penduduk pada tahun t
o
P = Jumlah penduduk pada tahun dasar r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antara P dan o P t
1.7 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini disajikan secara berurutan dengan tidak mengabaikan keterkaitan antara satu bab dengan bab lainnya. Adapun sistematika penulisan ini diuraikan untuk memberikan keterangan atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2 : Tinjauan Teoritis
Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian-pengertian, teori-teori kependudukan, rasio jenis kelamin, dan angka pertumbuhan penduduk.
Bab 3 : Sejarah Singkat Kabupaten Samosir
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat perkembangan Kabupaten Samosir, lokasi dan keadaan geografis, pemerintahan, serta uraian singkat tentang data kependudukan.
Bab 4 : Analisis dan Pengolahan Data
Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan pertumbuhan eksponensial untuk meramalkan jumlah penduduk Kabupaten Samosir sampai tahun 2012.
Bab 5 : Implementasi Sistem
Bab 6 : Kesimpulan dan Saran
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian-pengertian
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan–karangan mengenai rakyat atau penduduk. Donald J. Bogue (Dasar-dasar- Demografi, 1981) memberikan defenisi demografi sebagai berikut :
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran (fertility), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
penduduk. Data tersebut diperolehnya dari catatan kematian (Bills of Mortality), yang setiap minggu diterbitkan oleh petugas gereja. Dari penyelidikannya dia mencetuskan “hukum-hukum“ tentang pertumbuhan penduduk.
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan non-demografi, faktor demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk , tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrilisasi.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, dimana masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah.
kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Dia menyarankan penggunaan istilah “Pure Demografy” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan lain-lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif.
Pure Demografy (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa lampau, dimana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel dependen.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi yang terdiri dari penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.
2.2 Teori-teori Kependudukan
lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.
Para ahli pada zaman Yunani kuno lebih mencurahkan perhatiannya kepada penyusunan kebijaksanaan dan peraturan mengenai kependudukan dan bukan memikirkan tentang teori-teorinya. Menurut pendapat Plato, agar suatu tujuan yang paling baik dapat dicapai maka penduduk suatu negara hendaknya berjumlah 5.040 jiwa, karena arah kecenderungan demografi yang aktual dapat terjadi dan dikemukakan juga olehnya beberapa ukuran agar jumlah penduduk yang dikehendaki dapat dipertahankan. Bila jumlah penduduk sedikit, Plato menyarankan agar golongan muda diberikan hadiah perangsang, didorong atau diarahkan agar mereka berusaha meningkatkan jumlah penduduk, dan sebagai tindakan terakhir adalah menjalankan kebijaksanaan untuk mendatangkan penduduk dari luar daerah. Untuk membatasi jumlah penduduk yang terlampau banyak, Plato menyarankan agar para keluarga besar mau mengendalikan atau membatasi kelahiran dan perlu dikolonisasikan keluar daerah.
Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan,
kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.
2.3 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut :
xk
dimana, k = konstanta, biasanya nilainya 100
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex Ratio at Birth
Di beberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi perempuan.
2. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu:
1. Pertumbuhan Geometri: t
o
t P r
P = .(1+ )
2. Pertumbuhan Eksponensial: rt
o t P e P = . dimana :
t
P = Jumlah penduduk pada tahun t
o
P = Jumlah penduduk pada tahun dasar r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antara P dan o P t
BAB 3
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN SAMOSIR
3.1 Latar Belakang Terbentuknya Kabupaten Samosir
Penerapan Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah mendorong munculnya aspirasi masyarakat di daerah untuk membentuk kabupaten / kota baru yang bersifat otonom. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan memperoleh peluang untuk mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu kabupaten yang menjadi agenda pemekaran Kabupaten Toba Samosir adalah membentuk Kabupaten Samosir, yang berada di tengah-tengah Provinsi Sumatera Utara. Untuk itu kajian peningkatan pemekaran Kabupaten Toba Samosir dengan melahirkan calon Kabupaten Samosir perlu segera dilakukan, mengingat sudah waktunya pelaksanaan Undang-undang No 22 tahun 1999.
Aspirasi masyarakat untuk memekarkan Kabupaten Toba Samosir menjadi dua kabupaten, didasarkan pada desakan masyarakat wilayah Samosir dan DPRD Kabupaten Toba Samosir diusulkan dan direncanakan pemekarannya yaitu :
1. Kabupaten Toba Samosir (Induk) terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Balige, Kecamatan Laguboti, Kecamatan Silaen, Kecamatan Habinsaran, Kecamatan Porsea, Kecamatan Lumbanjulu, Kecamatan Uluan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kecamatan Ajibata, dan Kecamatan Borbor. 2. Kabupaten Samosir (Calon) terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan yaitu
Kecamatan Pangururan, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kecamatan Simanindo, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Palipi, Kecamatan Ajibata, dan Kecamatan Sitio-tio.
Sesuai dengan aspirasi dan argumentasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD Kabupaten Toba Samosir dan Pemkab Toba Samosir serta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah ditindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut dengan :
1. Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir tanggal 20 Juni 2002.
2. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1101/Pem/2002 tanggal 24 Juni 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara.
3. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 135/1187/Pem 2002 tanggal 3 Juli 2002 perihal Laporan tentang aspirasi masyarakat Samosir untuk membentuk Kabupaten Samosir, yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara.
tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai tanggal 18 Desember 2003.
Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera. Tujuan pembentukannya adalah untuk menegakkan kedaulatan rakyat dalam rangka perwujudan sosial, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk merespon serta merestruturisasi jajaran pemerintahan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cukup singkat dapat sejajar dengan kabupaten lainnya, sehingga secara langsung akan mengangkat harkat hidup masyarakat yang ada di Kabupaten Samosir pada khususnya, Provinsi Sumatera Utara pada umumnya.
3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis
Kabupaten Samosir berada pada 20 24’-20
45’ Lintang Utara dan 980
21’-990 05’ Bujur Timur, Kabupaten Samosir memiliki luas daerah 2.069,05 km2
, yang terdiri dari luas daratan 1.444,25 km2
dan luas danau 624,80 km2 .
Kabupatan Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas permukaan laut, dengan kopografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.
3.3 Iklim
Sesuai dengan letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Samosir tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 170
C-290
C dan rata-rata kelembaban udara 88,04 persen.
Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir per bulan tahun 2006 sebesar 1.921 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 21 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober dengan 3521 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 25 hari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Pebruari yaitu sekitar 785 mm, dengan jumlah hari hujan 20 hari.
3.4 Pemerintahan
Dari 117 Desa / Kelurahan yang ada di Kabupaten Samosir tahun 2006, sekitar 86,32 persen merupakan Desa / Kelurahan swakarya, 7,70 persen Desa / Kelurahan swadaya dan sisanya 5,98 persen merupakan Desa/Kelurahan swasembada.
3.4.1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Jumlah anggota DPRD Kabupaten Samosir hasil pemilu tahun 2004 berjumlah 24 orang, terdiri dari 11 orang anggota fraksi golongan karya, dan 13 orang anggota fraksi gabungan.
Jumlah keputusan DPRD Kabupaten Samosir yang ditetapkan tahun 2006 sebanyak 96 keputusan yang terdiri dari 39 peraturan daerah (perda), 36 keputusan DPRD, 14 keputusan panitia musyawarah, dan 7 keputusan lainnya.
Berdasarkan kegiatan DPRD, berupa sidang-sidang yang dilakukan , baik sidang istimewa, paripurna, paripurna khusus, rapat komisi, rapat rutin dengan komisi dan lain-lain, tahun 2006 sebanyak 44 kegiatan sidang. Kegiatan rapat komisi dan rapat paripurna merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh DPRD masing-masing 19 dan 10 kegiatan.
3.4.2 Pegawai Negeri Sipil (PNS / CPNS)
2.239 orang. Dari jumlah tersebut 44,08 persen merupakan pegawai laki-laki dan 55,92 persen pegawai perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, 48,50 persen merupakan PNS / CPNS tamatan SLTA, tamatan Sarjana sebanyak 18,89 persen, dan tamatan Dilpoma baik Diploma I, Diploma II, Diploma III sebanyak 28,49 persen.
Persentase PNS / CPNS yang menamatkan S2 masih sangat minim sekali di Kabupaten Samosir, yaitu hanya 0,54 persen. Hal ini perlu mendapat perhatian Pemerintahan Kabupaten untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam menjalankan pemerintahan daerah. Sementara pegawai yang tamat SD dan SLTP masing- masing sebesar 1,88 persen dan 1,65 persen.
3.5 Penduduk
Pada tahun 2006, jumlah penduduk Kabupaten Samosir 131.116, dengan jumlah rumah tangga (RT) 27.215 RT. Dengan luas wilayah daratan 1.444,25 km2, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Samosir tahun 2006 sebesar 90,78 jiwa/km2. Kecamatan Pangururan yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdagangan dan pusat pemerintahan adalah kecamatan dengan tingkat kepadatan yang tertinggi, yaitu sebesar 235,14 jiwa / km2
, kemudian kecamatan Onan Runggu dengan tingkat kepadatan sebesar 197,34 jiwa / km2
Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Samosir lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Tahun 2006 jumlah penduduk Kabupaten Samosir yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 64.132 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 66.984 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kabupaten Samosir sebesar 95,74 persen. Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 perempuan terdapat sekitar 95,74 orang laki-laki.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin Pada Tahun 2006.
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Sianjur Mula-mula 5056 5081 10137
Harian 4032 4064 8096
Sitio-tio 4078 4283 8361
Onan Runggu 5689 6327 12016
Nainggolan 7201 7821 15022
Palipi 8783 8846 17629
Ronggur Nihuta 4403 4711 9114
Pangururan 14014 14539 28553
Simanindo 10876 11312 22188
Jumlah 64132 66984 131116
3.6 Tenaga Kerja
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulan.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat :
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya
4.2 Model Peramalan
jumlah penduduk Kabupaten Samosir sampai tahun 2012. Model tersebut adalah modal eksponensial . Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1996-2006
Tahun
Penduduk
Jumlah Laki-laki Perempuan
1996 59068 62482 121550
1997 60003 63602 123605
1998 60730 64439 125169
1999 62110 63677 125787
2000 56961 58681 115642
2001 57882 59372 117254
2002 63741 66337 130078
2003 59278 59976 119254
2004 63529 66548 130077
2005 63767 66801 130568
2006 64132 66984 131116
Penduduk Kabupaten Samosir
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Tahun
Ju
m
lah
Tahun Penduduk Laki-laki
Penduduk Perempuan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk di Kabupaten Samosir yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih tinggi dari pada jumlah penduduk laki-laki. Hal ini mungkin dapat dikarenakan pola mortalitas penduduk antara laki-laki dan perempuan, dimana jumlah kematian laki-laki lebih besar dibandingkan dengan kematian perempuan.
4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Secara Manual
2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Dengan Menggunakan Microsoft Excel.
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki
Tahun Penduduk
Bilangan Pokok Logaritma
Perubahan Jumlah
Penduduk
Persentase
Perubahan Jumlah
Penduduk (%)
1996 59.068 2,718282 - -
1997 60.003 2,718282 0,015705237 1,570523737
1998 60.730 2,718282 0,012043248 1,204324818
1999 62.110 2,718282 0,022469195 2,246919524
2000 56.961 2,718282 -0,086540178 -8,654017798
2001 57.882 2,718282 0,016039631 1,603963127
2002 63.741 2,718282 0,096421536 9,64215361
2003 59.278 2,718282 -0,072589751 -7,258975079
2004 63.529 2,718282 0,069258248 6,925824796
2005 63.767 2,718282 0,00373932 0,373932036
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
Laki-Laki.
3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual
4. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel.
Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan.
Tahun
Jumlah Penduduk
Bilangan Pokok Logaritma
Perubahan
Jumlah
Penduduk
Persentase Perubahan
Jumlah Penduduk (%)
1996 62.482 2,718282 - -
1997 63.602 2,718282 0,0177664 1,776640001
1998 64.439 2,718282 0,013074123 1,307412266
1999 63.677 2,718282 -0,011895609 -1,189560925
2000 58.681 2,718282 -0,08170743 -8,170743001
2001 59.372 2,718282 0,011706739 1,170673931
2002 66.337 2,718282 0,110925069 11,09250691
2003 59.976 2,718282 -0,100803322 -10,08033223
2004 66.548 2,718282 0,103979003 10,3979003
2005 66.801 2,718282 0,003794558 0,379455845
Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
Perempuan.
5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Secara Manual
6. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel.
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan
Perempuan.
Tahun
Jumlah Penduduk
Bilangan Pokok Logaritma
Perubahan
Jumlah
Penduduk
Persentase Perubahan
Jumlah Penduduk (%)
1996 121.550 2,718282 - -
Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan, dan
Jumlah Keseluruhan dari Penduduk Laki-laki dan Penduduk
Perempuan.
Tahun Jumlah penduduk Laki-laki (%)
Jumlah penduduk Perempuan (%)
Jumlah penduduk Laki-laki dan penduduk Perempuan
(%)
1996 - - -
1997 1,613 1,778 1,678
1998 1,205 1,308 1,258
1999 2,248 -1,190 0,493
2000 -8,660 -8,176 -8,415
2001 1,605 1,171 1,385
2002 9,649 11,100 10,386
2003 -7,264 -10,087 -8,694
2004 6,931 10,405 8,693
2005 0,374 0,380 0,377
2006 0,571 0,274 0,419
ada kemungkinan dikarenakan oleh imigrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan fasilitas dari kesehatan yang kurang memadai.
Dari perubahan angka-angka tersebut di atas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk di kabupaten Samosir selalu berubah terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini yang akan dijelaskan di atas mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah di sarankan pemerintah, dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya untuk sementara waktu.
4.3 Peramalan Jumlah Penduduk
a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki
827
b. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan
696
c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk di atas maka di harapkan angka perubahan penduduk yaitu : r < 0,758
Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase penduduk Kabupaten Samosir, maka dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten Samosir 5 tahun mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial yaitu : rt
o t P e P = .
1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Samosir Secara Manual.
rt e P P2008 = 2006.
= 64132 . 0,00827.2 718282 ,
2
= 64132 . 2,7182820,01654 = 65201
rt
e P P2009 = 2006.
rt e P P2010 = 2006.
= 64132 . 2,7182820,00827.4 = 64132 . 2,7182820,03308 = 66288
rt
e P P2011 = 2006.
= 64132 . 2,7182820,00827.5 = 64132 . 0,04135
718282 ,
2 = 66839
rt
e P P2012 = 2006.
= 64132 . 0,00827.6 718282 ,
2
2. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2008-2012.
Tahun Penduduk e r
1996 59068 2,71828 0,00827
1997 60003 2,71828 0,00827
1998 60730 2,71828 0,00827
1999 62110 2,71828 0,00827
2000 56961 2,71828 0,00827
2001 57882 2,71828 0,00827
2002 63741 2,71828 0,00827
2003 59278 2,71828 0,00827
2004 63529 2,71828 0,00827
2005 63767 2,71828 0,00827
2006 64132 2,71828 0,00827
2007 - - -
2008 65201,56 2,71828 0,00827
2009 65743,02 2,71828 0,00827
2010 66288,97 2,71828 0,00827
2011 66839,45 2,71828 0,00827
Gambar 4.5 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki.
3. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Samosir Secara Manual
rt
e P P2008 = 2006.
= 66984 . 2,7182820,00696.2 = 66984 . 2,7182820,01392 = 67922
rt
e P P2009 = 2006.
= 66984 . 2,7182820,00696.3 = 66984 . 0,02088
718282 ,
rt e P P2010 = 2006.
= 66984 . 2,7182820,00696.4 = 66984 . 2,7182820,02784 = 68875
rt
e P P2011 = 2006.
= 66984 . 2,7182820,00696.5 = 66984 . 0,0348
718282 ,
2 = 69356
rt
e P P2012 = 2006.
= 66984 . 0,00696.6 718282 ,
2
4. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Excel
Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2008-2012.
Tahun Penduduk e r
1996 62482 2,718282 0,00696
1997 63602 2,718282 0,00696
1998 64439 2,718282 0,00696
1999 63677 2,718282 0,00696
2000 58681 2,718282 0,00696
2001 59372 2,718282 0,00696
2002 66337 2,718282 0,00696
2003 59976 2,718282 0,00696
2004 66548 2,718282 0,00696
2005 66801 2,718282 0,00696
2006 66984 2,718282 0,00696
2007 - - -
2008 67922,94 2,718282 0,00696
2009 68397,33 2,718282 0,00696
2010 68875,04 2,718282 0,00696
2011 69356,08 2,718282 0,00696
2012 69840,48 2,718282 0,00696
Gambar 4.6 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan.
5. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Samosir Secara Manual.
rt
e P P2008 = 2006.
= 131116 . 2,7182820,00758.2 = 131116 . 0,01516
718282 ,
2 = 133118
rt
e P P2009 = 2006.
= 131116 . 0,00758.3 718282 ,
2
rt e P P2010 = 2006.
= 131116 . 2,7182820,00758.4 = 131116 . 2,7182820,03032 = 135152
rt
e P P2011 = 2006.
= 131116 . 2,7182820,00758.5 = 131116 . 0,0379
718282 ,
2 = 136180
rt
e P P2012 = 2006.
= 131116 . 0,00758.6 718282 ,
2
6. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Samosir Dengan Menggunakan Excel.
Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tahun 2008-2012.
Tahun Penduduk e r
1996 121550 2,718282 0,00758
1997 123605 2,718282 0,00758
1998 125169 2,718282 0,00758
1999 125787 2,718282 0,00758
2000 115642 2,718282 0,00758
2001 117254 2,718282 0,00758
2002 130078 2,718282 0,00758
2003 119254 2,718282 0,00758
2004 130077 2,718282 0,00758
2005 130568 2,718282 0,00758
2006 131116 2,718282 0,00758
2007 - - -
2008 133118,9 2,718282 0,00758
2009 134131,7 2,718282 0,00758
2010 135152,3 2,718282 0,00758
2011 136180,7 2,718282 0,00758
Gambar 4.7 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk
Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kabupaten Samosir dari tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Ramalan (perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir
Tahun 2008-2012.
Tahun
Jumlah penduduk laki-laki
Jumlah penduduk perempuan
Jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan
2008 65201 67922 133118
2009 65743 68397 134131
2010 66288 68875 135152
2011 66839 69356 136180
2012 67394 69840 137216
Penduduk Kabupaten Samosir
0 50000 100000 150000
2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju
m
lah
Tahun
Jumlah penduduk Laki-laki Jumlah penduduk Perempuan
Jumlah penduduk Laki-laki dan Perempuan
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam
bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contohnya dalam hal efisiensi, baik itu efisiensi dalam pemakaian memori maupun dalam waktu memroses data).
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Dari Windows, klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil.
2. Klik Microsoft Excel.
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel
Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel.
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri atas 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
5.4 Pengisian Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau pengetikan data ke dalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya, sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, akan memiliki lebih banyak pilihan yaitu : down, up, right, left dan series (autofill).
5.5.Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah :
1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe.
3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog chart source data akan tampil.
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil kotak dialog chart options.
5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog chart option akan tampil.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Samosir tahun 1996-2006 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Samosir 5 tahun mendatang.
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 0,827 % setiap tahun dan rata-rata (r ) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 0,696 %, dan untuk rata-rata (r ) perubahan persentase jumlah penduduk secara keseluruhan adalah sebesar 0,758 % per tahun.
4. Setelah meperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Samosir berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki.
5. Dari hasil ramalan penduduk dari tahun 2008-2012 di Kabupaten Samosir dapat dilihat bahwa jumlah penduduk meningkat setiap tahunnya, tetapi peningkatan yang terjadi masih terlihat normal.
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Samosir yaitu sebagai berikut :
1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada tahun-tahun mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Samosir setiap tahunnya .
DAFTAR PUSTAKA
Sumatera Utara,BPS.1997-2006. Samosir dalam Angka.BPS Sumatera Utara:Medan Mantra,Ida Bagus.2003.Demografi Umum.Jakarta:Pustaka Pelajar
FEUI.1981.Dasar-dasar Demografi.Jakarta:Lembaga Demografi