PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
LILA HERAWATY MALAU 072407086
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSISTA SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2010
072407086
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan berjalan dengan lancar.
Ucapan terimakasih penulis ucapakan kepada Bapak Drs.Ridfe Johannes P.Matanari,MSi, selaku Dosen Pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir yang telah memberi panduan, bimbingan, arahan dan nasehat serta penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih penulis juga ditujukan kepada Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua pelaksana program studi D3 Komputer dan statistik fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Seluruh Staf dan Pegawai di FMIPA USU, rekan STATISTIKA khususnya stambuk 2007, dan juga teman yang lain yang telah membantu penulis. Dan secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang sangat penulis sayangi, saudara-saudara penulis, dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan semangat dan do’a, dan semua orang yang penulis kenal yang tidak dapat tersebutkan namanya satu persatu terimakasih atas segala dukungan, semangat, dan perhatian yang telah diberikan selama penulis kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal Amin.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Pengharagaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Maksud dan tujuan Penelitian 3
1.5 Tinjauan Pustaka 4
1.6 Metode Penelitian 4
1.7 Lokasi Penelitian 5
1.8 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Landasan Teori 8
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.2 Pengertian Penduduk 8
2.3 Teori-teori Kependudukan 10
2.4 Rasio Jenis Kelamin 10
2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk 11
Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 12
3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Dairi 12
3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Dairi 12
3.1.2 Lokasi dan Keadaan Geografis 16
3.2 Sejarah singkat Badan Pusat statistika 18
3.2.1 Latar Belakang BPS 18
3.2.2 Visi dan Misi BPS 21
Bab 4 Analisa dan Pengolahan Data 23
4.1.Arti dan Kegunaan Analisa Data 23
4.2 Model Peramalan 24
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 25
4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 26
4.3 Peramalan Jumlah Penduduk 34
Bab 5 Implementasi Sistem 43
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 43
5.2 Tahap Implementasi 44
5.3 Pengaktifan Microsoft Excel 44
5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel 45
5.5 Pengisian Data 46
5.6 Pembuatan Grafik 47
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 49
6.1 Kesimpulan 49
6.2 Saran 50 Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Dairi
Tahun 2000-2008 25
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 27 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 29 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk
Laki-laki dan Perempuan 32
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan,
dan Jumlah keseluruhan dari Penduduk Laki-laki dan Perempuan 33 Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2012 36 Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-012 38 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Jumlah
Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012 40
Tabel 4.9 Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
Laki-laki 28
Gambar 4.3 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 30 Gambar 4.4 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan
Penduduk Laki-laki dan Perempuan 32
Gambar 4.5 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 37 Gambar 4.6 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan 39 Gambar 4.7 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk
Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan
Tahun 2010-2012 41
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 45 Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 45
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 47
Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisa Data 48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang
penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tesedia makin mudah dan
tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
kependudukan di suatu daerah atau negara maka perlu didalami kajian demografi
karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Dimana
demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah terutama
mengenai jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah
penduduk karena pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh
jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi dengan jumlah
Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan karena hubungan kelamin
antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Disamping itu, manusia untuk
hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh
lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak
diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan
mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan
kemiskinan manusia.
Sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada, tingkat kehidupan manusia
menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas
penduduk. Seperti banyak dikemukakan oleh para ahli demografi, bahwa ledakan
penduduk yang terjadi pada abad-abad terakhir ini terutama karena menurunnya
tingkat kematian dengan cepat, sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol
dengan baik.
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat
berdasarkan pengelompokan penduduk menurut umur. Bermacam-macam komposisi
penduduk dapat dibuat, misalnya komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin,
status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan agama. Berdasarkan
uraian tersebut maka penulis memilih judul “ PERAMALAN JUMLAH
PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL “
1.2 Identifikasi Masalah
Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin
banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Penulis ingin mengetahui
apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah
untuk merumuskan kebijaksanaan menyangkut pembangunan yang ditinjau
berdasarkan rasio penduduk, juga ingin meramal berapa persen pertambahan
penduduk tiap tahunnya.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan
pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data
jumlah penduduk di Kabupaten Dairi dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin
perempuan dari tahun 2000-2008
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperlihatkan berapa persentase jumlah
perubahan pertumbuhan penduduk dan untuk meramalkan jumlah penduduk di
Kabupeten Dairi 3 (tiga) tahun mendatang berdasarkan data dari tahun 2000-2008.
Adapun tujuannya adalah untuk membuat ramalan penduduk dari tahun 2010-2012
diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah
1.5 Tinjauan Pustaka
Dr. Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa
besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka
kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus untuk
menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan eksponensial
yaitu Pt =Po.ert
Peramalan (Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama karena dalam
waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Didalam peramalan salah satu hal
yang paling penting adalah ketepatan peramalan yaitu bagaimana mengukur
kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang
diberikan.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksankan penelitian ini adalah:
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dilakukan
dengan membaca serta mempelajari buku-buku atau literatur
pelajaran-pelajaran yang didapat di dalam perkuliahan, diluar perkuliahan serta sumber
informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini dilakukan penulis dengan
mengumpulkan data sekunder dari BPS (Badan Pusat Statistika). Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau dirangkum ulang berdasarkan data
yang telah tersedia atau disusun oleh BPS. Data yang dikumpulkan tersebut
kemudian diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan
tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
3. Metode Analisa
Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kabupaten
Dairi adalah dengan menggunakan rumus:
rt o t P e
P = .
Dimana:
Pt
P
= Jumlah penduduk pada tahun t
o
r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu antara Po dan P
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282 t
1.7 Lokasi Penelitian
Untuk mempermudah penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan
data dan memilih lokasi pengumpulan data pada kantor Badan Pusat Statistika (BPS)
Kecamatan Sidikalang, jalan Pelita no 15 Sidikalang. Selanjutnya penelitian untuk
keperluan menganalisis data dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dilakukan di
1.8 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini disajikan secara berurutan dengan tidak mengabaikan keterkaitan
antara satu bab dengan bab lainnya. Adapun sistematika penulisan ini diuraikan untuk
memberikan keterangan atau gambaran Tugas Akhir, yaitu sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, lokasi penelitian.serta
sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian–pengertian, teori-teori
kependudukan dan angka pertumbuhan penduduk
.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
Bab ini berisikan sejarah singkat Kabupaten Dairi, lokasi, dan keadaan
BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisa data dengan
menggunakan pertumbuhan eksponensial.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang dasar-dasar Microsoft Excel, alasan
penggunaan sistem, model penggunaan, dan cara pengolahan data.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan dari
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan akan terjadi
pada masa yang akan datang. Dimana ramalan dapat diperoleh dari berbagai metode
peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa
yang akan terjadi dimasa depan dengan dasar data yang relevan pada masa yang lalu.
Umumnya ramalan ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Jadi, baik atau
tidaknya suatu keputusan sangat ditentukan oleh baik atau tidaknya suatu ramalan.
2.2 Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah
tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan
yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang
berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor
yaitu, kelahiran, kematian, migrasi keluar dan migrasi masuk. Faktor dominan yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian
karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang
demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status
perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain
keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi
dan industrilisasi.
Pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk lembaga-lembaga
swasta maupun pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, dimana masalah
kependudukan saat ini memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan
pemerintah.
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi
berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat atau penduduk, dan
Grafien yang artinya menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau
karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Menurut Donald J. Bogue (Dasar-dasar
Demografi, 1981), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan
matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui 5 komponen yaitu kelahiran, kematian,
perkawinan, migrasi, dan mobilitas penduduk.
Pure Demografi (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik
tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa
lampau, dimana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di
sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan
antara variabel dependen.
2.3 Teori-Teori Kependudukan
Teori kependudukan di kembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang
pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang
sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah
adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus
lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih
lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan
perkembangan ekonomi dan sosial.
2.4 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum
rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:
xk
Dimana, k = konstanta. Biasanya nilainya 100 ( Ida Bagoes Mantra, 2004)
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah di pengaruhi oleh:
Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100
bagi perempuan.
2. Pola Mortalitas Antara Penduduk Laki-Laki Dan Penduduk Perempuan.
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka
rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan.
Jika di suatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak
penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut
lebih banyak penduduk perempuan.
2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen.
Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu:
1. Pertumbuhan Geometri
( )
t ot P r
P = 1+
2. Pertumbuhan Eksponensial
P
r = tingkat pertumbuhan penduduk = jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu antara Po dan P
e = bilangan pokok dari sistem logaritma napier, besarnya 2,718282 t
rt o t P e
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Dairi
3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Dairi
Setelah kemerdekaan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sesuai dengan
Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 dibentuklah Komite Nasional di daerah Dairi
untuk mengatur pemerintahan. Untuk melengkapi dan menampung aspirasi
masyarakat dipilih pula anggota komite daerah Dairi dan setiap Urung (kewedanan)
dibentuk pula pembantu Komite Nasional.
Pada tanggal 6 juli 1947, Agresi Belanda menduduki Sumatera Timur
sehingga putera Dairi yang berada disana mengungsi kembali ke Dairi, demikian juga
halnya dengan putera asal Tapanuli. Untuk melancarkan pemerintahan serta
menghadapi perang melawan agresi Belanda, maka Residen Tapanuli Dr. Ferdinan
Lumban Tobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli menetapkan
Tapanuli menjadi 4 kabupaten sesuai dengan suratnya tanggal 12 September 1947
Samosir dan Dairi, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 1947, yang kemudian ditetapkan
menjadi Hari Jadi Kabupaten Dairi.
Menjelang Agresi Kedua tanggal 23 Desenber 1948, Belanda menduduki
Sidikalang dan Tiga Lingga sehingga Bupati Dairi Paulus Manurung menyerah,
sedangkan sebagian besar Pegawai Negeri mengungsi dari kota untuk menghindari
serangan Belanda. Untuk menyusun strategi melawan agresi Belanda, maka Mayor
Slamat Ginting selaku komandan sektor III Sub teritorium VII memanggil G.B Pinem
serta J.S Meliala sebagai Sekretarisnya, berdasarkan surat perintah Komandan sektor
III Sub Teritorium VII tanggal 11 Januari 1949 No. 2/PM/1949. Untuk lebih
menyempurnakan Pemerintahan Militer dimekarkan dari 6 Kecamatan menjadi 12
Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Sidikalang
2. Kecamatan Sumbul
3. Kecamatan Parbuluan
4. Kecamatan Silalahi Paropo
5. Kecamatan Pegagan Hilir
6. Kecamatan Tiga Lingga
7. Kecamatan Gunung Sitember
8. Kecamatan Tanah Pinem
9. Kecamatan Silima Pungga-pungga
10. Kecamatan Siempat Nempu
11. Kecamatan Kerajaan
Setelah penyerahan kedaulatan, maka Pemerintahan Militer Dairi kembali
dalam Pemerintahan Sipil dan J.O.T Sitohang diangkat menjadi Bupati Dairi pada 10
Desember 1949 menggantika G.B Pinem yang telah meninggal dunia. Sejak itu pula
Daerah Dairi dibagi dari 12 menjadi 8 Kecamatan, yakni:
1. Kecamatan Sidikalang
2. Kecamatan Sumbul
3. Kecamatan Salak
4. Kecamatan Silima Pungga-pungga
5. Kecamatan Kerajaan
6. Kecamatan Siempat Nempu
7. Kecamatan Tiga Lingga
8. Kecamatan Tanah Pinem I dan II
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 21 tahun 1948, bahwa semua
Kabupaten yang dibentuk sejak Agresi I dan II harus kembali dan dilebur sehingga
Kabupaten Dairi harus menjadi bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara, dimana
Kabupaten Dairi tetap terdiri dari 8 Kecamatan, hal pengambilan dimaksud berlaku 1
April 1950. akibat dari peleburan ini maka masyarakat Dairi dan tokoh masyarakat
berjuang dalam satu tekad meminta kepada pemerintahan pusat melalui Propinsi
Sumatera Utara agar keinginan menjadi daerah otonom Tingkat II Dairi segera
disetujui dengan Undang-Undang, namun belum membuahkan hasil.
Pada tahun 1958 hubungan daerah Dairi terputus dengan Tapanuli Utara
(Tarutung) karena terjadinya pemberontakan PRRI sehingga jalannya pemerintahan
Utara mengeluarkan Surat Perintah tanggal 28 Agustus 1958 No. 565/UPS/1958
dengan menetapkan daerah Dairi menjadi wilayah Administrasi yakni Koordinator
Shap langsung berususan dengan Propinsi Sumatera Utara.
Untuk mengisi Koordinator Shap dihunjuk sebagai pimpinan yakni Nasib
Nasution, pada kantor Gubernur Sumatera Utara yang berikutnya diserahkan kepada
Djauli Manik sebagai koordinator pemerintahan Dairi yang sedang berusaha menjadi
Otonomi Daerah tingkat II. Pada tahun 1958 dua orang putera Dairi diutus ke Jakarta
untuk menyampaikan keinginan dimaksud untuk disetujui, namun tuntutan tersebut
dipenuhi setelah pengutusan yang kedua kali pada tahun 1964. akhirnya pertimbangan
persetujuan otonomi daerah diproses melalui sidang DPR RI yang menghasilkan
Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 4 tahun 1964 tentang
pembentukan Kabupaten Dairi, Undang-undang No. 15 tahun 1964 tentang wilayah
kecamatan di Kabupaten Dairi, oleh pemerintah RI, Menteri Dalam Negeri Bapak
Sanusi Harjadinata pada tahun itu menyetujui daerah Tingkat II Kabupaten Dairi
menjadi otonomi daerah Kabupaten yang terpisah dari Tapanuli Utara dan berlaku
surut sejak 1 Januari 1964.
Untuk mempersiapkan pembentukan DPRD Dairi serta pemilihan Bupati yang
defenitif maka dihunjuklah Rambio Muda Aritonang sebagai pejabat Bupati KDH
Dairi sementara dan setelah beliau menyusun anggota DPRD sebanyak 20 orang
dilanjutkan dengan pemilihan Bupati dimana dari suara terbanyak Mayor Raja
Nembah Maha terpilih menjadi Bupati KDH Tingkat II Dairi yang defenitif,
sedangkan Walmantas Habeahan terpilih menjadi sekretaris Wilayah Daerah.
Sumatera Utara dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1964 di Gedung Nasional
Sidikalang.
3.1.2 Lokasi dan Keadaan Geografis
Daerah Kabupaten Dairi mempunyai Luas 191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 % dari
luas Propinsi Sumatera Utara (7.160.000 Hektar) dimana Kabupaten Dairi terletak
sebelah Barat Laut Propinsi Sumatera Utara.
Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit
yang terletak antara 98°00’ - 98°30’ dan 2°15’ - 3°00’ LU. Kota Sidikalang adalah
ibukota Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 1.066 meter diatas permukaan laut.
Di kabupaten Dairi terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan
dipergunakan untuk irigasi teknis maupun ½ teknis, dimana sebagian besar sudah
dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan Air minum.
Kabupaten Dairi yang terletak disebelah barat laut propinsi Sumatera Utara
yang berbatasan dengan: sebelah utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi
NAD) dan Kabupaten Tanah Karo, sebelah timur dengan Kabupaten Toba Samosir,
sebelah selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat, sebelah barat dengan Kabupatn
3.1.3 Penduduk
Jumlah desa kelurahan di Kabupaten Dairi tahun 2008 sebanyak 169 buah dengan luas
wilayah 1.927,82 Km membuat tingkat kepadatan tertingggi terdapat di Kecamatan
Sidikalang (625 jiwa/km) dan Kecamatan Siempat Nempu (343 jiwa/km). sedangkan
yang terendah adalah Kecamatan Tanah Pinem (46 jiwa/ km) dan Kecamatan
Silahisabungan (61 jiwa/ km).
Ditinjau dari sudut kelompok umur, penduduk Kabupaten Dairi tergolong
dalam penduduk muda karena penduduk usia 0-14 tahun masih sebanyak 39,96
persen, dimana 41,24 persen untuk penduduk laki-laki dan 38,9 persen untuk
penduduk perempuan. Persentase penduduk usia muda tesebut merupakan beban yang
sangat berarti bagi penduduk usia produktif (15-64 tahun), yang berjumlah 150.387
jiwa (55,95 %). Angka tersebut mengakibatkan angka beban tanggungan (Depedency
ratio) mencapai 78,72 persen, berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif harus
menanggung sekitar 79 orang penduduk non produktif.
Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2004, angka ini mengalami
penurunan, dimana pada tahun tersebut mencapai 78,74 persen. Penurunan angka
beban tanggungan tersebut menunjukkan keberhasilan Pemerintah menekan angka
3.2 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistika
3.2.1 Latar Belakang BPS
Sejarah Badan Pusat Statistika dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum
kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum
kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan
masa pemerintahan jepang.
1. Masa Pemerintahan Belanda
a. pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk
oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan ( Direktur Van
Landbouw Nijerverheid en Handel) yang berkedudukan di Bogor.
Kantor ini diserahi tugas untuk mengelola dan mempublikasikan
data statistik.
b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan
statistika yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap
departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan
tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai
kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika Indonesia.
c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti
dengan nama Central Kantor Voor de Statistika (CKS) atau kantor
statistika dan pindah ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula
pekerjaan mekanisme statistika perdagangan yang semula
dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang
2. Masa Pemerintahan Jepang
a. Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan
kembali kegiatan statistika yang utamanya diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan perang dan militer.
b. Pada masa ini CKS di ganti namanya menjadi Shomobu Chosasitsu
Gunseikanbu
3. Masa Kemerdekaan Republik
a. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17
Agustus 1945, kegiatan statistika ditangani oleh lembaga atau
instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI
(Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia).
Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai
konsekuensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda
(NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS
b. Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12
Juni 1950 No. 219/ S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi
Kantor Pusat Statistika (KPS) dan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran.
c. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.
P/44, lembaga KPS berada di bawah tanggung jawab menteri
perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri perekonomian
tanggal 24 Desember 1953 No. 18.009/M KPS dibagi menjadi dua
bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian
d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementerian
Perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan
Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172
Tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah
menjadi Biro Pusat Statistika dan urusan statistika yang semula
menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah Perdana
Menteri.
4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang
a. Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi
kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka
untuk mendapatkan statistika yang handal, lengkap, tepat, akurat,
dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat
Statistika.
b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali
perubahan struktur organisasi, yaitu:
1. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1968 tentang organisasi
BPS
2. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1980 tentang organisasi
BPS
3. Peraturan Pemerintahan No. 2 Tahun 1992 tentang organisasi
BPS dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang
kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat
Statistika
4. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistika
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi
dan tata kerja BPS
7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistika
c. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968
yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah.
Tahun 1980 peraturan pemerintahan No. 16 1980 tentang
organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintahan No. 6 tahun
1968. berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 6 tahun 1980 di tiap
propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik
propinsi. Di Kabupaten/Kotamadya terdapat cabang perwakilan
BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya. Pada
tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang Statistik sebagai
pengganti undang-undang No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik.
Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistika
sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang
baru.
3.2.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistika
1. Visi
Badan Pusat Statistika mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai
tulang punggung pembangunan nasional dan regional, di dukung sumber daya
manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang
2. Misi
Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistika mengemban
misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang
bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat
akan kegunaan Badan Pusat Statistika dan pengemban ilmu pengetahuan
BAB 4
ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti Dan Kegunaan Analisa Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:
1. membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian di ambil kesimpulan
2. menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian
atau komponen yang lebih kecil agar dapat:
a. mengetahui komponen yang menonjol
b. membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen
yang lainnya
c. membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan
keseluruhan
3. memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari suatu kejadian terhadap kejadian lainnya
Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan
daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis
menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan
jumlah penduduk Kabupaten Dairi sampai tahun 2010. model tersebut adalah model
eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
rt
= Jumlah penduduk pada tahun t
o
r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu antara Po dan Pt
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Dairi Tahun 2000-2008
Tahun
Penududuk
Jumlah
Laki-laki Perempuan
2000 152874 154892 307766
Sumber : BPS Kabupaten Dairi
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2000-2008
0
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS
KELAMIN
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk di Kabupaten
Dairi yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk
perempuan lebih tinggi dari jumlah penduduk laki-laki. Hal ini mungkin dapat
dikarenakan pola moralitas penduduk antara laki-laki dan perempuan, dimana jumlah
kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan.
4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Secara Manual
r2008 0,0076 x 100 0,76
2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Dengan Menggunakan
Microsoft Excel
Tabel 4.2
Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
Tahun Penduduk
Bilangan Pokok Logaritma
Perubahan Jumlah Penduduk
Persentase Perubahan
Jumlah Penduduk (%)
2000 152874 2,718282
2001 147112 2,718282 -0,038419849 -3,841984883
2002 144132 2,718282 -0,020464654 -2,046465379
2003 127455 2,718282 -0,122966177 -12,29661775
2004 129104 2,718282 0,012854919 1,285491917
2005 130252 2,718282 0,008852754 0,885275394
2006 133426 2,718282 0,02407598
2,407597992
2007 134003 2,718282 0,00431517 0,431517045
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual
r2001 -0,0440 x 100 -4,40
Tabel 4.3
Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan
Tahun Penduduk
Bilangan Pokok Logaritma
Perubahan Jumlah Penduduk
Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
(%)
2000 154892 2,718282
2001 148211 2,718282 -0,044091163 -4,409116295
2002 145192 2,718282 -0,020579928 -2,057992838
2003 128392 2,718282 -0,122968913 -12,29689127
2004 130054 2,718282 0,012861664 1,286166399
2005 131035 2,718282 0,007514714 0,751471379
2006 134203 2,718282 0,023889114 2,388911439
2007 134777 2,718282 0,004267982 0,426798152
Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan
5. Analisa Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan
Secara Manual
r2004 0,0128 x 100 1,28
6. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-Laki Dan
Tabel 4.4
Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tahun Penduduk Bilangan Pokok
Logaritma
Perubahan Jumlah Penduduk
Persentase Perubahan
Jumlah Penduduk (%)
2000 307766 2,718282
2001 295323 2,718282 -0,041270079 -4,127007875
2002 289324 2,718282 -0,020522504 -2,052250391
2003 255847 2,718282 -0,12296755 -12,29675501
2004 259158 2,718282 0,012858304 1,285830394
2005 261287 2,718282 0,008181505 0,818150522
2006 267629 2,718282 0,023982272 2,398227153
2007 268780 2,718282 0,004291508 0,429150776
2008 271983 2,718282 0,011846362 1,184636248
Tabel 4.5
Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki, Perempuan, Dan Jumlah Keseluruhan Dari Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan
Tahun
Jumlah Penduduk
Laki-laki (%)
Jumlah Penduduk Perempuan (%)
Jumlah Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
2000
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase perubahan ( r ) jumlah penduduk
laki-laki mengalami penurunan ataupun perkembangan yang sangat drastis pada tahun
2003, 2004, sampai 2008, sama halnya dengan penduduk perempuan yang juga
mengalami penurunan dan pertambahan penduduk pada tahun yang sama.
Berkurangnya pertumbuhan penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Dairi
ada kemungkinan dikarenakan oleh migrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan
fasilitas dari kesehatan yang kurang memadai.
Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap
tahunnya jumlah penduduk di Kabupaten Dairi selalu berubah terkadang jumlahnya
meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini yang akan dijelaskan diatas
disarankan pemerintah, dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha
menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan
penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya untuk sementara waktu.
Seperti banyaknya pelajar dari daerah ini yang pergi keluar daerah untuk menempuh
pendidikan yang lebih tinggi.
4.3 Peramalan Jumlah Penduduk
a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki
-1,372
b.Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan
-1,368
c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
-1,370
Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk diatas maka diharapkan
angka perubahan penduduk yaitu : r < -1,370
Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase
penduduk Kabupaten Dairi, maka dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten
Dairi 3 tahun mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan
eksponensial yaitu: rt o t P e
1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Dairi Secara Manual
rt
e P P2009 = 2008.
=152874.2,718282−0,01372
= 150782
rt
e P P2010 = 2008.
= 152874 . 2,718282−0,01372.2
= 148736
rt
e P P2011 = 2008.
=152874 . 2,718282−0,01372.3
= 146718
rt
e P P2012 = 2008.
= 152874 . 2,718282−0,01372.4
= 144710
2. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-Laki Kabupaten Dairi Dengan Menggunakan
Tabel 4.6
Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2012
Tahun Penduduk e r
2000 152874 2,718282 -0,01372
2001 147112 2,718282 -0,01372
2002 144132 2,718282 -0,01372
2003 127455 2,718282 -0,01372
2004 129104 2,718282 -0,01372
2005 130252 2,718282 -0,01372
2006 133426 2,718282 -0,01372
2007 134003 2,718282 -0,01372
2008 135029 2,718282 -0,01372
2009 150782 2,718282 -0,01372
2010* 148736 2,718282 -0,01372
2011* 146718 2,718282 -0,01372
2012* 144710 2,718282 -0,01372
Gambar 4.5
Tampilan Analisis Ramalan jumlah Penduduk Laki-laki
3. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi Secara Manual
rt
e P P2009 = 2008.
01368 , 0 718282 ,
2 .
136954 −
=
= 135093
rt
e P P2010 = 2008.
= 136954 . 2,718282−0,01368.2
rt
4. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi Dengan
Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.7
Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012
Tahun Penduduk e r
Gambar 4.6 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan
5. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan
Kabupaten Dairi Secara Manual
rt
e P P2009 = 2008.
0137 , 0 718282 ,
2 .
271983 −
=
= 268282
rt
e P P2010 = 2008.
= 271983 . 2,718282−0,0137.2
= 264632
rt
= 271983 . 2,718282−0,0137.3
= 261031
rt
e P P2012 = 2008.
= 271983 . 2,718282−0,0137.4 = 257479
6. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan
Dengan Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.8
Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012
Tahun Penduduk e r
2000 307766 2,718282 -0,0137
2001 295323 2,718282 -0,0137
2002 289324 2,718282 -0,0137
2003 255847 2,718282 -0,0137
2004 259158 2,718282 -0,0137
2005 261287 2,718282 -0,0137
2006 267629 2,718282 -0,0137
2007 268780 2,718282 -0,0137
2008 271983 2,718282 -0,0137
2009 268282 2,718282 -0,0137
2010* 264632 2,718282 -0,0137
2011* 261031 2,718282 -0,0137
Gambar 4.7 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012
Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kabupaten
Dairi dari tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012
Tahun Jumlah Penduduk
Laki-laki
Jumlah Penduduk Perempuan
Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
2010 148736 133258 264632
2011 146718 131447 261031
Dari tabel 4.9 dapat diketahui penduduk tahun 2012 mendatang adalah sebesar
257479 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 144710 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan sebesar 129661 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada tahun 2012
yang akan datang jumlah penduduk di Kabupaten Dairi akan mengalami penurunan.
Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran rendah, tingkat kematian tinggi,
dan juga semakin menurunnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai menggunakan
program yang dibuat.
Tujuan dari Implementasi sistem adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dokumen sistem yang disetujui
2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan prosedur-
prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem tersebut.
3. Memastikan bahwa orang lain dapat mengoperasikan sistem baru yang telah
dibuat, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi yang
disesuaikan dengan sistem yang telah dibuat.
4. Memperhitungkan bahwa sistem baru memenuhi permintaan pemakai lainnya.
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam
bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang
sesuai dengan hasil desain tertentu. Tahapan implementasi harus dapat menentukan
basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga
sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan
penulis adalah dengan menggunakan software Excel. Selain berfungsi sebagai
manipulasi atau pengolahan angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk
memanipulasi teks komputer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara
maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
5.3 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan
Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti
langkah-langkah berikut ini:
1. Dari Windows, klik start pada taksbar, lalu klik program maka item menu
program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel Dari Windows 5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel
Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk
dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari
atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256
kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan
alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris,
disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi
tersendiri.
5.5 Pengisian Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel sama dengan memasukkan atau
pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan
keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam
pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data
2. Ketik data yang diinginkan
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi
atau mengakhirinya, sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah
menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini,
akan memiliki lebih banyak pilihan yaitu: down, up, right, left dan series
5.6 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar
grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik
pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun
langkah-langkah yang diperlukan adalah:
1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik
2. Klik insert, lalu pilih atau klik chart, maka akan tampil kotak dialog chart
tipe
3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog chart
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah di sorot dan klik radio
button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil
kotak dialog chart option
5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak
dialog chart options akan tampil
6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik
finish.
Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Dairi tahun
2000-2008 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari
persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan
jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk
secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan
jumlah penduduk di Kabupaten Dairi 3 tahun mendatang
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata
( r ) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar -1,372 %
setiap tahun, ini berarti bahwa pertumbuhan penduduk mengalami
penurunan sebesar 1,372 % per tahun. Dan rata-rata ( r ) perubahan
persentase jumlah penduduk perempuan sebesar -1,368 % yang berarti
bahwa pertumbuhan penduduk perempuan juga mengalami penurunan
sebesar 1,368 % per tahun. Dan untuk rata-rata ( r ) perubahan persentase
pertumbuhan penduduk secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar
1,370 % pertahun.
3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis
kelamin laki-laki pada tahun 2012 sebesar 144710 jiwa, jenis kelamin
perempuan sebesar 129661 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin
laki-laki dan jenis kelamin perempuan) sebesar 257479 jiwa.
4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Dairi
berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.
5. Dari hasil ramalan penduduk dari tahun 2010-2012 di Kabupaten Dairi
dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurun setiap tahunnya. Ini berarti
pemerintah telah mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka
pertumbuhan penduduk.
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut:
1. Adapun hasil dari peramalan jumlah penduduk yang diperoleh dapat menjadi
suatu bahan masukan atau pertimbangan bagi Pemerintahan Kabupaten Dairi.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten
3. Memeratakan penyebaran jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan
transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
BPS Sumatera Utara. 2008. Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Utara
BPS Kabupaten Dairi.2009.Kabupaten Dairi Dalam Angka.Kabupeten Dairi
Mantra, Ida bagoes,2002.Demografi Umum.Yogyakarta
Sypros,Makri Darkis dan Wheelwright,Steven C,Metode dan Aplikasi Peramalan,