• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012 DENGAN Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012 DENGAN Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

LILA HERAWATY MALAU 072407086

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSISTA SUMATERA UTARA

(2)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

072407086

(3)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan berjalan dengan lancar.

Ucapan terimakasih penulis ucapakan kepada Bapak Drs.Ridfe Johannes P.Matanari,MSi, selaku Dosen Pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir yang telah memberi panduan, bimbingan, arahan dan nasehat serta penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih penulis juga ditujukan kepada Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua pelaksana program studi D3 Komputer dan statistik fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Seluruh Staf dan Pegawai di FMIPA USU, rekan STATISTIKA khususnya stambuk 2007, dan juga teman yang lain yang telah membantu penulis. Dan secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang sangat penulis sayangi, saudara-saudara penulis, dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan semangat dan do’a, dan semua orang yang penulis kenal yang tidak dapat tersebutkan namanya satu persatu terimakasih atas segala dukungan, semangat, dan perhatian yang telah diberikan selama penulis kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal Amin.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Pengharagaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan tujuan Penelitian 3

1.5 Tinjauan Pustaka 4

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Lokasi Penelitian 5

1.8 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Landasan Teori 8

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Pengertian Penduduk 8

2.3 Teori-teori Kependudukan 10

2.4 Rasio Jenis Kelamin 10

2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk 11

Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 12

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Dairi 12

3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Dairi 12

3.1.2 Lokasi dan Keadaan Geografis 16

(5)

3.2 Sejarah singkat Badan Pusat statistika 18

3.2.1 Latar Belakang BPS 18

3.2.2 Visi dan Misi BPS 21

Bab 4 Analisa dan Pengolahan Data 23

4.1.Arti dan Kegunaan Analisa Data 23

4.2 Model Peramalan 24

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 25

4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 26

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk 34

Bab 5 Implementasi Sistem 43

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 43

5.2 Tahap Implementasi 44

5.3 Pengaktifan Microsoft Excel 44

5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel 45

5.5 Pengisian Data 46

5.6 Pembuatan Grafik 47

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 49

6.1 Kesimpulan 49

6.2 Saran 50 Daftar Pustaka

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Dairi

Tahun 2000-2008 25

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 27 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 29 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Laki-laki dan Perempuan 32

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan,

dan Jumlah keseluruhan dari Penduduk Laki-laki dan Perempuan 33 Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2012 36 Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-012 38 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Jumlah

Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012 40

Tabel 4.9 Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

Laki-laki 28

Gambar 4.3 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 30 Gambar 4.4 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan

Penduduk Laki-laki dan Perempuan 32

Gambar 4.5 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 37 Gambar 4.6 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan 39 Gambar 4.7 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan

Tahun 2010-2012 41

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 45 Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 45

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 47

Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisa Data 48

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tesedia makin mudah dan

tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

kependudukan di suatu daerah atau negara maka perlu didalami kajian demografi

karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Dimana

demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah terutama

mengenai jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk serta

perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena kelahiran

(fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara

kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah

penduduk karena pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh

jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi dengan jumlah

(9)

Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan karena hubungan kelamin

antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Disamping itu, manusia untuk

hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh

lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak

diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan

mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan

kemiskinan manusia.

Sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan

teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada, tingkat kehidupan manusia

menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas

penduduk. Seperti banyak dikemukakan oleh para ahli demografi, bahwa ledakan

penduduk yang terjadi pada abad-abad terakhir ini terutama karena menurunnya

tingkat kematian dengan cepat, sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol

dengan baik.

Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat

berdasarkan pengelompokan penduduk menurut umur. Bermacam-macam komposisi

penduduk dapat dibuat, misalnya komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin,

status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan agama. Berdasarkan

uraian tersebut maka penulis memilih judul “ PERAMALAN JUMLAH

PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL “

(10)

1.2 Identifikasi Masalah

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin

banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Penulis ingin mengetahui

apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah

untuk merumuskan kebijaksanaan menyangkut pembangunan yang ditinjau

berdasarkan rasio penduduk, juga ingin meramal berapa persen pertambahan

penduduk tiap tahunnya.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan

pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data

jumlah penduduk di Kabupaten Dairi dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin

perempuan dari tahun 2000-2008

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperlihatkan berapa persentase jumlah

perubahan pertumbuhan penduduk dan untuk meramalkan jumlah penduduk di

Kabupeten Dairi 3 (tiga) tahun mendatang berdasarkan data dari tahun 2000-2008.

Adapun tujuannya adalah untuk membuat ramalan penduduk dari tahun 2010-2012

diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah

(11)

1.5 Tinjauan Pustaka

Dr. Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa

besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka

kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus untuk

menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan eksponensial

yaitu Pt =Po.ert

Peramalan (Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan

terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama karena dalam

waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Didalam peramalan salah satu hal

yang paling penting adalah ketepatan peramalan yaitu bagaimana mengukur

kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang

diberikan.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksankan penelitian ini adalah:

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dilakukan

dengan membaca serta mempelajari buku-buku atau literatur

pelajaran-pelajaran yang didapat di dalam perkuliahan, diluar perkuliahan serta sumber

informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

(12)

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini dilakukan penulis dengan

mengumpulkan data sekunder dari BPS (Badan Pusat Statistika). Data

sekunder adalah data yang diperoleh atau dirangkum ulang berdasarkan data

yang telah tersedia atau disusun oleh BPS. Data yang dikumpulkan tersebut

kemudian diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan

tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Analisa

Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kabupaten

Dairi adalah dengan menggunakan rumus:

rt o t P e

P = .

Dimana:

Pt

P

= Jumlah penduduk pada tahun t

o

r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar

t = Jangka waktu antara Po dan P

e = Bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282 t

1.7 Lokasi Penelitian

Untuk mempermudah penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan

data dan memilih lokasi pengumpulan data pada kantor Badan Pusat Statistika (BPS)

Kecamatan Sidikalang, jalan Pelita no 15 Sidikalang. Selanjutnya penelitian untuk

keperluan menganalisis data dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dilakukan di

(13)

1.8 Sistematika Penulisan

Karya tulis ini disajikan secara berurutan dengan tidak mengabaikan keterkaitan

antara satu bab dengan bab lainnya. Adapun sistematika penulisan ini diuraikan untuk

memberikan keterangan atau gambaran Tugas Akhir, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, lokasi penelitian.serta

sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian–pengertian, teori-teori

kependudukan dan angka pertumbuhan penduduk

.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini berisikan sejarah singkat Kabupaten Dairi, lokasi, dan keadaan

(14)

BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisa data dengan

menggunakan pertumbuhan eksponensial.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang dasar-dasar Microsoft Excel, alasan

penggunaan sistem, model penggunaan, dan cara pengolahan data.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan dari

(15)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan akan terjadi

pada masa yang akan datang. Dimana ramalan dapat diperoleh dari berbagai metode

peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa

yang akan terjadi dimasa depan dengan dasar data yang relevan pada masa yang lalu.

Umumnya ramalan ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Jadi, baik atau

tidaknya suatu keputusan sangat ditentukan oleh baik atau tidaknya suatu ramalan.

2.2 Pengertian Penduduk

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah

tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan

yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang

berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor

yaitu, kelahiran, kematian, migrasi keluar dan migrasi masuk. Faktor dominan yang

mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian

karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang

(16)

demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status

perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain

keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi

dan industrilisasi.

Pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk lembaga-lembaga

swasta maupun pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, dimana masalah

kependudukan saat ini memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan

pemerintah.

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi

berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat atau penduduk, dan

Grafien yang artinya menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau

karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Menurut Donald J. Bogue (Dasar-dasar

Demografi, 1981), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan

matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan

perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui 5 komponen yaitu kelahiran, kematian,

perkawinan, migrasi, dan mobilitas penduduk.

Pure Demografi (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal

menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik

tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa

lampau, dimana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di

(17)

sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan

antara variabel dependen.

2.3 Teori-Teori Kependudukan

Teori kependudukan di kembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang

pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang

sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah

adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus

lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih

lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan

perkembangan ekonomi dan sosial.

2.4 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan

banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya

dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum

rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:

xk

Dimana, k = konstanta. Biasanya nilainya 100 ( Ida Bagoes Mantra, 2004)

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah di pengaruhi oleh:

(18)

Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100

bagi perempuan.

2. Pola Mortalitas Antara Penduduk Laki-Laki Dan Penduduk Perempuan.

Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka

rasio jenis kelamin semakin kecil.

3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan.

Jika di suatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak

penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut

lebih banyak penduduk perempuan.

2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk

pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen.

Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu:

1. Pertumbuhan Geometri

( )

t o

t P r

P = 1+

2. Pertumbuhan Eksponensial

P

r = tingkat pertumbuhan penduduk = jumlah penduduk pada tahun dasar

t = jangka waktu antara Po dan P

e = bilangan pokok dari sistem logaritma napier, besarnya 2,718282 t

rt o t P e

(19)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Dairi

3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Dairi

Setelah kemerdekaan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sesuai dengan

Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 dibentuklah Komite Nasional di daerah Dairi

untuk mengatur pemerintahan. Untuk melengkapi dan menampung aspirasi

masyarakat dipilih pula anggota komite daerah Dairi dan setiap Urung (kewedanan)

dibentuk pula pembantu Komite Nasional.

Pada tanggal 6 juli 1947, Agresi Belanda menduduki Sumatera Timur

sehingga putera Dairi yang berada disana mengungsi kembali ke Dairi, demikian juga

halnya dengan putera asal Tapanuli. Untuk melancarkan pemerintahan serta

menghadapi perang melawan agresi Belanda, maka Residen Tapanuli Dr. Ferdinan

Lumban Tobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli menetapkan

Tapanuli menjadi 4 kabupaten sesuai dengan suratnya tanggal 12 September 1947

(20)

Samosir dan Dairi, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 1947, yang kemudian ditetapkan

menjadi Hari Jadi Kabupaten Dairi.

Menjelang Agresi Kedua tanggal 23 Desenber 1948, Belanda menduduki

Sidikalang dan Tiga Lingga sehingga Bupati Dairi Paulus Manurung menyerah,

sedangkan sebagian besar Pegawai Negeri mengungsi dari kota untuk menghindari

serangan Belanda. Untuk menyusun strategi melawan agresi Belanda, maka Mayor

Slamat Ginting selaku komandan sektor III Sub teritorium VII memanggil G.B Pinem

serta J.S Meliala sebagai Sekretarisnya, berdasarkan surat perintah Komandan sektor

III Sub Teritorium VII tanggal 11 Januari 1949 No. 2/PM/1949. Untuk lebih

menyempurnakan Pemerintahan Militer dimekarkan dari 6 Kecamatan menjadi 12

Kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Sidikalang

2. Kecamatan Sumbul

3. Kecamatan Parbuluan

4. Kecamatan Silalahi Paropo

5. Kecamatan Pegagan Hilir

6. Kecamatan Tiga Lingga

7. Kecamatan Gunung Sitember

8. Kecamatan Tanah Pinem

9. Kecamatan Silima Pungga-pungga

10. Kecamatan Siempat Nempu

11. Kecamatan Kerajaan

(21)

Setelah penyerahan kedaulatan, maka Pemerintahan Militer Dairi kembali

dalam Pemerintahan Sipil dan J.O.T Sitohang diangkat menjadi Bupati Dairi pada 10

Desember 1949 menggantika G.B Pinem yang telah meninggal dunia. Sejak itu pula

Daerah Dairi dibagi dari 12 menjadi 8 Kecamatan, yakni:

1. Kecamatan Sidikalang

2. Kecamatan Sumbul

3. Kecamatan Salak

4. Kecamatan Silima Pungga-pungga

5. Kecamatan Kerajaan

6. Kecamatan Siempat Nempu

7. Kecamatan Tiga Lingga

8. Kecamatan Tanah Pinem I dan II

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 21 tahun 1948, bahwa semua

Kabupaten yang dibentuk sejak Agresi I dan II harus kembali dan dilebur sehingga

Kabupaten Dairi harus menjadi bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara, dimana

Kabupaten Dairi tetap terdiri dari 8 Kecamatan, hal pengambilan dimaksud berlaku 1

April 1950. akibat dari peleburan ini maka masyarakat Dairi dan tokoh masyarakat

berjuang dalam satu tekad meminta kepada pemerintahan pusat melalui Propinsi

Sumatera Utara agar keinginan menjadi daerah otonom Tingkat II Dairi segera

disetujui dengan Undang-Undang, namun belum membuahkan hasil.

Pada tahun 1958 hubungan daerah Dairi terputus dengan Tapanuli Utara

(Tarutung) karena terjadinya pemberontakan PRRI sehingga jalannya pemerintahan

(22)

Utara mengeluarkan Surat Perintah tanggal 28 Agustus 1958 No. 565/UPS/1958

dengan menetapkan daerah Dairi menjadi wilayah Administrasi yakni Koordinator

Shap langsung berususan dengan Propinsi Sumatera Utara.

Untuk mengisi Koordinator Shap dihunjuk sebagai pimpinan yakni Nasib

Nasution, pada kantor Gubernur Sumatera Utara yang berikutnya diserahkan kepada

Djauli Manik sebagai koordinator pemerintahan Dairi yang sedang berusaha menjadi

Otonomi Daerah tingkat II. Pada tahun 1958 dua orang putera Dairi diutus ke Jakarta

untuk menyampaikan keinginan dimaksud untuk disetujui, namun tuntutan tersebut

dipenuhi setelah pengutusan yang kedua kali pada tahun 1964. akhirnya pertimbangan

persetujuan otonomi daerah diproses melalui sidang DPR RI yang menghasilkan

Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 4 tahun 1964 tentang

pembentukan Kabupaten Dairi, Undang-undang No. 15 tahun 1964 tentang wilayah

kecamatan di Kabupaten Dairi, oleh pemerintah RI, Menteri Dalam Negeri Bapak

Sanusi Harjadinata pada tahun itu menyetujui daerah Tingkat II Kabupaten Dairi

menjadi otonomi daerah Kabupaten yang terpisah dari Tapanuli Utara dan berlaku

surut sejak 1 Januari 1964.

Untuk mempersiapkan pembentukan DPRD Dairi serta pemilihan Bupati yang

defenitif maka dihunjuklah Rambio Muda Aritonang sebagai pejabat Bupati KDH

Dairi sementara dan setelah beliau menyusun anggota DPRD sebanyak 20 orang

dilanjutkan dengan pemilihan Bupati dimana dari suara terbanyak Mayor Raja

Nembah Maha terpilih menjadi Bupati KDH Tingkat II Dairi yang defenitif,

sedangkan Walmantas Habeahan terpilih menjadi sekretaris Wilayah Daerah.

(23)

Sumatera Utara dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1964 di Gedung Nasional

Sidikalang.

3.1.2 Lokasi dan Keadaan Geografis

Daerah Kabupaten Dairi mempunyai Luas 191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 % dari

luas Propinsi Sumatera Utara (7.160.000 Hektar) dimana Kabupaten Dairi terletak

sebelah Barat Laut Propinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit

yang terletak antara 98°00’ - 98°30’ dan 2°15’ - 3°00’ LU. Kota Sidikalang adalah

ibukota Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 1.066 meter diatas permukaan laut.

Di kabupaten Dairi terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan

dipergunakan untuk irigasi teknis maupun ½ teknis, dimana sebagian besar sudah

dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan Air minum.

Kabupaten Dairi yang terletak disebelah barat laut propinsi Sumatera Utara

yang berbatasan dengan: sebelah utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi

NAD) dan Kabupaten Tanah Karo, sebelah timur dengan Kabupaten Toba Samosir,

sebelah selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat, sebelah barat dengan Kabupatn

(24)

3.1.3 Penduduk

Jumlah desa kelurahan di Kabupaten Dairi tahun 2008 sebanyak 169 buah dengan luas

wilayah 1.927,82 Km membuat tingkat kepadatan tertingggi terdapat di Kecamatan

Sidikalang (625 jiwa/km) dan Kecamatan Siempat Nempu (343 jiwa/km). sedangkan

yang terendah adalah Kecamatan Tanah Pinem (46 jiwa/ km) dan Kecamatan

Silahisabungan (61 jiwa/ km).

Ditinjau dari sudut kelompok umur, penduduk Kabupaten Dairi tergolong

dalam penduduk muda karena penduduk usia 0-14 tahun masih sebanyak 39,96

persen, dimana 41,24 persen untuk penduduk laki-laki dan 38,9 persen untuk

penduduk perempuan. Persentase penduduk usia muda tesebut merupakan beban yang

sangat berarti bagi penduduk usia produktif (15-64 tahun), yang berjumlah 150.387

jiwa (55,95 %). Angka tersebut mengakibatkan angka beban tanggungan (Depedency

ratio) mencapai 78,72 persen, berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif harus

menanggung sekitar 79 orang penduduk non produktif.

Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2004, angka ini mengalami

penurunan, dimana pada tahun tersebut mencapai 78,74 persen. Penurunan angka

beban tanggungan tersebut menunjukkan keberhasilan Pemerintah menekan angka

(25)

3.2 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistika

3.2.1 Latar Belakang BPS

Sejarah Badan Pusat Statistika dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum

kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum

kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan

masa pemerintahan jepang.

1. Masa Pemerintahan Belanda

a. pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk

oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan ( Direktur Van

Landbouw Nijerverheid en Handel) yang berkedudukan di Bogor.

Kantor ini diserahi tugas untuk mengelola dan mempublikasikan

data statistik.

b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan

statistika yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap

departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan

tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai

kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika Indonesia.

c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti

dengan nama Central Kantor Voor de Statistika (CKS) atau kantor

statistika dan pindah ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula

pekerjaan mekanisme statistika perdagangan yang semula

dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang

(26)

2. Masa Pemerintahan Jepang

a. Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan

kembali kegiatan statistika yang utamanya diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan perang dan militer.

b. Pada masa ini CKS di ganti namanya menjadi Shomobu Chosasitsu

Gunseikanbu

3. Masa Kemerdekaan Republik

a. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17

Agustus 1945, kegiatan statistika ditangani oleh lembaga atau

instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI

(Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia).

Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai

konsekuensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda

(NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS

b. Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12

Juni 1950 No. 219/ S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi

Kantor Pusat Statistika (KPS) dan berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran.

c. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.

P/44, lembaga KPS berada di bawah tanggung jawab menteri

perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri perekonomian

tanggal 24 Desember 1953 No. 18.009/M KPS dibagi menjadi dua

bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian

(27)

d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementerian

Perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan

Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172

Tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah

menjadi Biro Pusat Statistika dan urusan statistika yang semula

menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah Perdana

Menteri.

4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang

a. Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi

kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka

untuk mendapatkan statistika yang handal, lengkap, tepat, akurat,

dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat

Statistika.

b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali

perubahan struktur organisasi, yaitu:

1. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1968 tentang organisasi

BPS

2. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1980 tentang organisasi

BPS

3. Peraturan Pemerintahan No. 2 Tahun 1992 tentang organisasi

BPS dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang

kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat

Statistika

4. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistika

(28)

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi

dan tata kerja BPS

7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistika

c. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968

yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah.

Tahun 1980 peraturan pemerintahan No. 16 1980 tentang

organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintahan No. 6 tahun

1968. berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 6 tahun 1980 di tiap

propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik

propinsi. Di Kabupaten/Kotamadya terdapat cabang perwakilan

BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya. Pada

tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang Statistik sebagai

pengganti undang-undang No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik.

Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistika

sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang

baru.

3.2.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistika

1. Visi

Badan Pusat Statistika mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai

tulang punggung pembangunan nasional dan regional, di dukung sumber daya

manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang

(29)

2. Misi

Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistika mengemban

misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang

bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat

akan kegunaan Badan Pusat Statistika dan pengemban ilmu pengetahuan

(30)

BAB 4

ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti Dan Kegunaan Analisa Data

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui selisih atau

rasionya kemudian di ambil kesimpulan

2. menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian

atau komponen yang lebih kecil agar dapat:

a. mengetahui komponen yang menonjol

b. membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen

yang lainnya

c. membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan

keseluruhan

3. memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara

kuantitatif dari suatu kejadian terhadap kejadian lainnya

(31)

Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan

daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis

menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan

jumlah penduduk Kabupaten Dairi sampai tahun 2010. model tersebut adalah model

eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

rt

= Jumlah penduduk pada tahun t

o

r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar

t = Jangka waktu antara Po dan Pt

(32)

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Dairi Tahun 2000-2008

Tahun

Penududuk

Jumlah

Laki-laki Perempuan

2000 152874 154892 307766

Sumber : BPS Kabupaten Dairi

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2000-2008

0

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS

KELAMIN

(33)

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk di Kabupaten

Dairi yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk

perempuan lebih tinggi dari jumlah penduduk laki-laki. Hal ini mungkin dapat

dikarenakan pola moralitas penduduk antara laki-laki dan perempuan, dimana jumlah

kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan.

4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Secara Manual

(34)

r2008 0,0076 x 100 0,76

2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Dengan Menggunakan

Microsoft Excel

Tabel 4.2

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki

Tahun Penduduk

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan Jumlah Penduduk

Persentase Perubahan

Jumlah Penduduk (%)

2000 152874 2,718282

2001 147112 2,718282 -0,038419849 -3,841984883

2002 144132 2,718282 -0,020464654 -2,046465379

2003 127455 2,718282 -0,122966177 -12,29661775

2004 129104 2,718282 0,012854919 1,285491917

2005 130252 2,718282 0,008852754 0,885275394

2006 133426 2,718282 0,02407598

2,407597992

2007 134003 2,718282 0,00431517 0,431517045

(35)

Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki

3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual

r2001 -0,0440 x 100 -4,40

(36)

Tabel 4.3

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan

Tahun Penduduk

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan Jumlah Penduduk

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

(%)

2000 154892 2,718282

2001 148211 2,718282 -0,044091163 -4,409116295

2002 145192 2,718282 -0,020579928 -2,057992838

2003 128392 2,718282 -0,122968913 -12,29689127

2004 130054 2,718282 0,012861664 1,286166399

2005 131035 2,718282 0,007514714 0,751471379

2006 134203 2,718282 0,023889114 2,388911439

2007 134777 2,718282 0,004267982 0,426798152

(37)

Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan

5. Analisa Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan

Secara Manual

(38)

r2004 0,0128 x 100 1,28

6. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-Laki Dan

(39)

Tabel 4.4

Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Tahun Penduduk Bilangan Pokok

Logaritma

Perubahan Jumlah Penduduk

Persentase Perubahan

Jumlah Penduduk (%)

2000 307766 2,718282

2001 295323 2,718282 -0,041270079 -4,127007875

2002 289324 2,718282 -0,020522504 -2,052250391

2003 255847 2,718282 -0,12296755 -12,29675501

2004 259158 2,718282 0,012858304 1,285830394

2005 261287 2,718282 0,008181505 0,818150522

2006 267629 2,718282 0,023982272 2,398227153

2007 268780 2,718282 0,004291508 0,429150776

2008 271983 2,718282 0,011846362 1,184636248

(40)

Tabel 4.5

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki, Perempuan, Dan Jumlah Keseluruhan Dari Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan

Tahun

Jumlah Penduduk

Laki-laki (%)

Jumlah Penduduk Perempuan (%)

Jumlah Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan

2000

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase perubahan ( r ) jumlah penduduk

laki-laki mengalami penurunan ataupun perkembangan yang sangat drastis pada tahun

2003, 2004, sampai 2008, sama halnya dengan penduduk perempuan yang juga

mengalami penurunan dan pertambahan penduduk pada tahun yang sama.

Berkurangnya pertumbuhan penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Dairi

ada kemungkinan dikarenakan oleh migrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan

fasilitas dari kesehatan yang kurang memadai.

Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap

tahunnya jumlah penduduk di Kabupaten Dairi selalu berubah terkadang jumlahnya

meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini yang akan dijelaskan diatas

(41)

disarankan pemerintah, dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha

menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan

penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya untuk sementara waktu.

Seperti banyaknya pelajar dari daerah ini yang pergi keluar daerah untuk menempuh

pendidikan yang lebih tinggi.

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk

a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki

-1,372

b.Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan

-1,368

c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

-1,370

Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk diatas maka diharapkan

angka perubahan penduduk yaitu : r < -1,370

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase

penduduk Kabupaten Dairi, maka dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten

Dairi 3 tahun mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan

eksponensial yaitu: rt o t P e

(42)

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Dairi Secara Manual

rt

e P P2009 = 2008.

=152874.2,718282−0,01372

= 150782

rt

e P P2010 = 2008.

= 152874 . 2,718282−0,01372.2

= 148736

rt

e P P2011 = 2008.

=152874 . 2,718282−0,01372.3

= 146718

rt

e P P2012 = 2008.

= 152874 . 2,718282−0,01372.4

= 144710

2. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-Laki Kabupaten Dairi Dengan Menggunakan

(43)

Tabel 4.6

Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2012

Tahun Penduduk e r

2000 152874 2,718282 -0,01372

2001 147112 2,718282 -0,01372

2002 144132 2,718282 -0,01372

2003 127455 2,718282 -0,01372

2004 129104 2,718282 -0,01372

2005 130252 2,718282 -0,01372

2006 133426 2,718282 -0,01372

2007 134003 2,718282 -0,01372

2008 135029 2,718282 -0,01372

2009 150782 2,718282 -0,01372

2010* 148736 2,718282 -0,01372

2011* 146718 2,718282 -0,01372

2012* 144710 2,718282 -0,01372

(44)

Gambar 4.5

Tampilan Analisis Ramalan jumlah Penduduk Laki-laki

3. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi Secara Manual

rt

e P P2009 = 2008.

01368 , 0 718282 ,

2 .

136954 −

=

= 135093

rt

e P P2010 = 2008.

= 136954 . 2,718282−0,01368.2

(45)

rt

4. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi Dengan

Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.7

Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012

Tahun Penduduk e r

(46)

Gambar 4.6 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan

5. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan

Kabupaten Dairi Secara Manual

rt

e P P2009 = 2008.

0137 , 0 718282 ,

2 .

271983 −

=

= 268282

rt

e P P2010 = 2008.

= 271983 . 2,718282−0,0137.2

= 264632

rt

(47)

= 271983 . 2,718282−0,0137.3

= 261031

rt

e P P2012 = 2008.

= 271983 . 2,718282−0,0137.4 = 257479

6. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan

Dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.8

Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012

Tahun Penduduk e r

2000 307766 2,718282 -0,0137

2001 295323 2,718282 -0,0137

2002 289324 2,718282 -0,0137

2003 255847 2,718282 -0,0137

2004 259158 2,718282 -0,0137

2005 261287 2,718282 -0,0137

2006 267629 2,718282 -0,0137

2007 268780 2,718282 -0,0137

2008 271983 2,718282 -0,0137

2009 268282 2,718282 -0,0137

2010* 264632 2,718282 -0,0137

2011* 261031 2,718282 -0,0137

(48)

Gambar 4.7 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012

Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kabupaten

Dairi dari tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012

Tahun Jumlah Penduduk

Laki-laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

2010 148736 133258 264632

2011 146718 131447 261031

(49)

Dari tabel 4.9 dapat diketahui penduduk tahun 2012 mendatang adalah sebesar

257479 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 144710 jiwa dan jumlah

penduduk perempuan sebesar 129661 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada tahun 2012

yang akan datang jumlah penduduk di Kabupaten Dairi akan mengalami penurunan.

Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran rendah, tingkat kematian tinggi,

dan juga semakin menurunnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke

(50)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai menggunakan

program yang dibuat.

Tujuan dari Implementasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dokumen sistem yang disetujui

2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan prosedur-

prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem tersebut.

3. Memastikan bahwa orang lain dapat mengoperasikan sistem baru yang telah

dibuat, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi yang

disesuaikan dengan sistem yang telah dibuat.

4. Memperhitungkan bahwa sistem baru memenuhi permintaan pemakai lainnya.

(51)

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam

programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam

bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang

sesuai dengan hasil desain tertentu. Tahapan implementasi harus dapat menentukan

basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga

sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga

dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang

diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan

penulis adalah dengan menggunakan software Excel. Selain berfungsi sebagai

manipulasi atau pengolahan angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk

memanipulasi teks komputer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara

maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.

5.3 Pengaktifan Microsoft Excel

Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan

Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti

langkah-langkah berikut ini:

1. Dari Windows, klik start pada taksbar, lalu klik program maka item menu

program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil

(52)

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel Dari Windows 5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel

Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk

dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

(53)

Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari

atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256

kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan

alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris,

disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi

tersendiri.

5.5 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel sama dengan memasukkan atau

pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan

keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam

pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data

2. Ketik data yang diinginkan

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi

atau mengakhirinya, sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah

menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini,

akan memiliki lebih banyak pilihan yaitu: down, up, right, left dan series

(54)

5.6 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar

grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik

pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun

langkah-langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

2. Klik insert, lalu pilih atau klik chart, maka akan tampil kotak dialog chart

tipe

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog chart

(55)

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah di sorot dan klik radio

button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil

kotak dialog chart option

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak

dialog chart options akan tampil

6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik

finish.

Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih

(56)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Dairi tahun

2000-2008 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari

persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan

jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk

secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan

jumlah penduduk di Kabupaten Dairi 3 tahun mendatang

2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata

( r ) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar -1,372 %

setiap tahun, ini berarti bahwa pertumbuhan penduduk mengalami

penurunan sebesar 1,372 % per tahun. Dan rata-rata ( r ) perubahan

persentase jumlah penduduk perempuan sebesar -1,368 % yang berarti

bahwa pertumbuhan penduduk perempuan juga mengalami penurunan

sebesar 1,368 % per tahun. Dan untuk rata-rata ( r ) perubahan persentase

(57)

pertumbuhan penduduk secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar

1,370 % pertahun.

3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis

kelamin laki-laki pada tahun 2012 sebesar 144710 jiwa, jenis kelamin

perempuan sebesar 129661 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin

laki-laki dan jenis kelamin perempuan) sebesar 257479 jiwa.

4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Dairi

berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.

5. Dari hasil ramalan penduduk dari tahun 2010-2012 di Kabupaten Dairi

dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurun setiap tahunnya. Ini berarti

pemerintah telah mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka

pertumbuhan penduduk.

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah

pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut:

1. Adapun hasil dari peramalan jumlah penduduk yang diperoleh dapat menjadi

suatu bahan masukan atau pertimbangan bagi Pemerintahan Kabupaten Dairi.

2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten

(58)

3. Memeratakan penyebaran jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan

transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan

(59)

DAFTAR PUSTAKA

BPS Sumatera Utara. 2008. Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Utara

BPS Kabupaten Dairi.2009.Kabupaten Dairi Dalam Angka.Kabupeten Dairi

Mantra, Ida bagoes,2002.Demografi Umum.Yogyakarta

Sypros,Makri Darkis dan Wheelwright,Steven C,Metode dan Aplikasi Peramalan,

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2000-2008
Tabel 4.2
Gambar 4.2  Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

rabies o Decrease the economic impact of a disease o Prevent spread of diseases to trading partners  Disease control Summary Statistics of the August 2018 report Total number of

Change Statistics Durbin-Watson..

Apabila derajat setiap simpul adalah r , maka graf tersebut disebut sebagai graf teratur. derajat

dan keterampilan menulis puisi peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menulis Puisi melalui Penggunaan Media

“Ekonomi Uang, Perbankan, Pasar Keuangan 2”.Penerbit Salemba Empat.. Mulyono,

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pipa berpori yang terbuat dari. bahan tekstil F amatex dan Parasut sepanjang

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh program sunset policy terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak pada Wajib Pajak orang pribadi di

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Ritonga: Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No... Ewy