PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012
ROYHAN ALI KARIM HASIBUAN
092407047
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir)
ROYHAN ALI KARIM HASIBUAN
092407047
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
MEDAN 2012 PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : ROYHAN ALI KARIM HASIBUAN NIM : 092407047
Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2012
Diketahui
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing
Prof. Dr. Tulus,vordipl.Math.,M.Si.,Ph.D
PERNYATAAN
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2012
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak DRS. HALUDDIN PANJAITAN, M.Si selaku pembimbing atas petunjuk dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayahanda H. M.Darwis Hasibuan dan Ibunda tersayang Masna Sari Siregar, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hinggga saat ini telah memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun. Terimakasih juga kepada kakak-kakak tersayang, Herlina Rizka Hsb, Rahmi Gusdita Hsb, Nisrina Marito Hsb, dan adik tersayang Syukri Agung Hsb.
2. Bapak DR. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo selaku Koordinator Program Studi DIII Satistika FMIPA USU.
5. Untuk sahabat-sahabatku dari kelas Statistika B 2009 terutama buat Bobby Maulanza, Nanda Sadzali, Berry Arjuna, Aditya Nugraha, Harry Pratama, Febi Sandra A Pohan, Meutia Isnaini, Dinda Fraya Elvira dan semua rekan-rekan dari DIII Statistika FMIPA USU yang telah membantu, memberi semangat, arahan dan motivasi selama perkuliahan.
6. Terimakasih juga kepada saudara-saudara seperjuanganku di Kota Medan terutama buat Rahmat Bonar Simanjuntak, Sandy Gusrio Hrp, Ramadhan Daulay, Ramadhansyah Hrp, Harmein Zulpan, Helmi Azlansyah Lbs, Irfan Fajri Rambe, Firmansyah Hrp, Rendi Fortuna, dan semua teman-teman yang bernaung dalam IMAKOPASID (Ikatan Mahasiswa Kota Padangsidimpuan) USU-POLMED yang selalu memberikan semangat, dan motivasi sebagai anak perantauan.
Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.
Medan, Juni 2012 Penulis
092407047
DAFTAR ISI
Daftar Gambar vii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Perumusan Masalah 2
1.3Tujuan Penelitian 4
1.4Metode Penelitian 4
1.5Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Tinjauan Teoritis 7
2.1 Pengertian-pengertian 7
2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk 9
2.3 Teori Kependudukan 10
2.4 Metode yang Digunakan 11
2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 11
2.4.2 Rasio Jenis Kelamin 13
Bab 3 Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Selatan 15
3.1 Keadaan Daerah 15
3.2 Iklim 16
3.3 Penduduk 16
3.4 Pemerintahan 17
Bab 4 Analisa dan Evaluasi 18
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 18
4.2 Poyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan 19 Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 23
4.2.2 Perkiraan Jumlah Penduduk 26
4.3 Rasio Jenis Kelamin 31
Bab 5 Impelementasi Sistem 33
5.1 Tahap Implementasi 33
5.2 Pengaktifan Excel 34
5.3 Jendela Lembar Kerja Excel 35
5.5 Pembuatan Grafik 37
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 40
6.1 Kesimpulan 40
6.2 Saran-saran 41
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dari Tahun 2001-2010 20 Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan
Menurut Jenis Kelamin 2001-2010 22
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli
Selatan Menurut Jenis Kelamin 2001-2010 25 Tabel 4.5 Perkiraan Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2011-2014 Menurut Jenis Kelamin Tahun 2001-2014 29 Tabel 4.6 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Tapanuli
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan
Menurut Jenis Kelamun Tahun 2001-2010 21 Gambar 4.2 Perkiraan Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara-negara maju karena menyangkut banyak segi seperti ekonomi, sosial dan budaya. Pengetahuan tentang penduduk dan masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia dewasa ini yang selalu berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan hidup yang selalu diperlukan semua umat manusia.
arus penduduk arus migrasi, kelahiran dan kematian juga kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan yang tinggi serta mengarahkan mobilitas dan persebaran penduduk yang lebih merata, terutama di daerah yang jarang penduduknya.
Keberhasilan pelaksanaan program pembangunan dapat di ukur dan berbagai aspek fisik maupun non fisik. Salah saatu aspek penting yang dipakai sebagai objek sekaligus subjek pembangunan itu sendiri. Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas merupakan modal pelaksanaan pembangunan potensi bagi peningkatan pembanguna di segala bidang. Namun jika jumlah penduduk yang besar tidak diupayakan pengembangan kualitasnya maka merupakan beban bagi pembangunan dan justru dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati rakyat.
Oleh karena itu pengendalian dan sekaligus pemanfaatan potensi penduduk sangat diperlukan suatu strategi kebijaksanaan pengembangan kependudukan, dengan arah dan sasaran yang tepat pelaksanaannya secara menyeluruh dan terpadu dalam suatu kesatuan yang utuh. Untuk itu penulis memilih judul “Proyeksi jumlah penduduk di kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012’ dengan maksud memberi sedikit masukan kepada pemerintah daerah kabupaten Tapanuli Selatan dalam mengambil langkah-langkah yang dapat dilakukan ditahun-tahun mendatang dalam mengatasi pertambahan jumlah penduduk dan kegiatanya seperti program KB, transmigrasi, pengembangan kota dan lain sebagainya.
Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan suatu kabupaten di Sumatera Utara. Baik atau buruknya suatu kabupaten disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah faktor penduduk. Untuk menentukan tingkat pertambahan penduduk dimasa yang akan datang diperlukan data dasar yang menggambarkan pertumbuhan penduduk dimasa lampau. Dimana pertumbuhan penduduk ini biasanya setiap tahun dapat diketahui apakah bertambah atau berkurang. Dan pertambahan penduduk ini tanpa diduga sebelumnya dapat menimbulkan masalah kepadatan jumlah penduduk di daerah-daerah tertentu.
Dari masalah di atas penulis mengangkat suatu permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu membuat adanya Proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2012.
Untuk membahasnya permasalahan yang dihadapi maka perlu diadakan perumusan masalah, diantaranya :
1. Pengolahan data di Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan tahun 2001-2011.
2. Perhitungan dari permasalahan ini dapat dilakukan dengan menghitung proyeksi penduduk pada tahun 2012, kemudian presentase perubahan penduduk, dan sex rasio.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah agar pemerintah pusat dan daerah, khususnya daerah kabupaten Tapanuli Selatan dapat mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya dalam mengatasi pertumbuhan penduduk yang ada.
1.4 Metode Penelitian
Penulisan tugas akhir ini bersifat proyeksi (peramalan) tentang pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan. Penyusunan tugas akhir ini memerlukan beberapa data yang bisa disajikan sebagai penelitian. Adapun cara yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah :
Data yang digunakan penulisan adalah data sekunder yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia didalam suatu permasalahan (data berupa laporan yang diterima BPS dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan per periode). Jadi penulis tidak langsung memperoleh data dari sumbernya.
2. Penelitian Kepustakaan
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu mencari data dari buku-buku atau sumber terbitan lainnya yang bersifat teoritis dan relevan dengan penelitian.
1.5 Sistematika Penulisan
Didalam sistematika penulisan tugas akhir ini, penulis membagikan bagian yang akan dibahas kedalam beberapa bab yang setiap bab akan ditunjang oleh sub bab guna mempermudah pembaca untuk mengerti dan memahami isi tulisan ini.
Adapun sistematia penulisan yang akan dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Menguraikan pengertian dari demografi penduduk dan teori-teori yang berhubungan dengan kependudukan. Disini juga dijelaskan model yang akan digunakan untuk proyeksi (ramalan) serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.
BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN
Bab ini berisikan gambaran umum kabupaten Tapanuli Selatan dimana penulis melakukan riset untuk tugas akhir ini.
BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini dijelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk, dan sex rasio.
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan Excel,pengisian data, dan cara membuat grafik.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian-pengertian
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein” yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan mengenai rakyat atau penduduk.
Bersdasarkan : Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) defenisi demografi adalah :
Demografi is the scientific study of human populations in primarly with the respect to
their size, their structure (compotition) and their development ( change).
Dalam Bahasa Indonesia terjemahan kurang lebih sebagai berikut :
Philip M. Hauser dan Dudley Ducan (1959) mengusulkan defenisi demografi sebagai berikut :
Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas,
mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status).
Dari kedua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari strukur dan proses penduduk suatu wilayah. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebuat disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Struktur penduduk merupakan aspek yang statis,yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus tersebut. Data yang dapat pada hari dilakukan sensus dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Setelah hari sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur-unsur yang dinamis yang terdiri kelahiran, kematian, dan migrasi. Proses perubahan tersebut disebut pula dengan proses yang dinamis.
Pure Demography (demografi umum) atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau masa lampau.
Studi kependudukan (Population Study) mempunyai kajian yang lebih luas dari kajian demografi murni, karena dalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non demografis ikut dilibatkan.
Kammeyer (1971) memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Jika variabel pengaruh dan variabel terpengaruh kedua-duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi adalah demografi murni. Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian tersebut adalah studi kependudukan.
2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk
Penduduk ialah orang atau atau individual yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan Proyeksi ialah perhitungan dengan meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi baik itu mengenai kependudukan, ketenagakerjaan maupun pembangunan dengan menggunakan beberapa asumsi-asumsi yang didasarkan atas data pada tahun dasar.
memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pengembangan yang terencana.
Mengingat semua rencana-rencana pembangunan baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik dari pada penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai pernyataan minimum untuk proses perencanaan pembangunan.
2.3 Teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh faktor yang sangat dominan. Pertama ialah meningkatkan perumbuhan penduduk terutama di Negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor kedua adalah adanya masalah-masalah yang sifatnya universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan penduduk ekonomi sosial.
2.4 Metode Yang Digunakan
2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%). Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan penduduk diguanakan beberapa asumsi-asumsi, yaitu :
1. Pertumbuhan Aritmatika
Pertumbuhan penduduk secara aritmatika ialah pertumbuhan penduduk dengan jumlah adalah sama setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pn = Po (1+rn)
dimana :
Pn = Jumlah Penduduk pada n
Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal
r = Tingkat Pertumbuhan Penduduk n = Periode waktu dalam tahun
2. Pertumbuhan Geometri
Pertumbuhan Geometri adalah pertumbuhan penduduk berskala atau bertahap dalam selang waktu tertentu. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pn = Po (i+r)n
dengan :
Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal
r = Tingkat Perumbuhan Penduduk n = Periode waktu dalam tahun
3. Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan eksponensial merupakan pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus menerus dalam suatu daerah atau wilayah tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pn = Po. ern
dengan :
e = jumlah konstanta yang besarnya 2,718282
2.4.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan :
SR= x 100
Rasio jenis kelamin (SR) menurut kelompok umur dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
SRi = x k Dengan :
Mi = Jumlah Penduduk Laki-laki pada golongan umu i tahun Fi = Jumlah Penduduk Perempuan pada golongan umur i tahun K = Konstanta, biasanya 100
Besar kecilnya rasiodi suatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex Rasio at Birth
Di beberapa Negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki-laki per 100 perempuan.
2. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan permpuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi Penduduk Laki-laki dan Perempuan
BAB 3
GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN
3.1 Keadaan Daerah
Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 0˚58’35” - 2˚07’33” Lintang Utara dan 98˚42’50” - 99˚34’16” Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang lawas Utara. Sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Mandailing Natal dan juga Samudera Indonesia.
Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 4,367.05 Km². Sedangkan ketinggiannya berkisar antara 0 – 1,925.3 m diatas permukaan laut.
3.2 Iklim
3.3 Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan angka agregat hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) sebesar 264,108 jiwa yang terdiri dari 131,435 jiwa penduduk laki-laki dan 132,673 jiwa penduduk perempuan, sedangkan jumlah rumah tangganya sebanyak 60,793 rumah tangga.
Bila dibandingkan dengan luas Kabupaten Tapanuli Selatan (4,367.05 Km²), maka rata-rata tingkat kepadatan penduduknya mencapai 60 jiwa per km² dan rata-rata sebanyak 4 jiwa disetiap rumah tangga.
Sedangkan Rasio Jenis Kelamin atau Sex Ratio di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 99.07, hal ini menunjukkan jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari laki-laki, dengan perbandingan setiap 100 orang perempuan terdapat 99.07 orang laki-laki.
3.4 Pemerintahan
Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan hasil PEMILU 2009 sebanyak 45 orang. Keanggotaan terbesar dari Partai Golkar yang berjumlah 7 orang; PPP dan Parta Demokrat masing-masing berjumlah 5 orang; Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Daerah yang masing-masing berjumlah 3 orang, dan diikuti oleh partai-partai pemenang pemilihan umum 2009 yang lain.
BAB 4
ANALISA DAN EVALUASI
4.1 Arti Dan Kegunaan Analisis Data
Analisis data pada dasarnya diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya 3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari
suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakandalam persentase. Hampir semua Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh dikatakan cukup sedehana karena perhitungannya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada tahun awal. Pada kenyataannya banyak Negara tidak mempunyai angka yang tepat mengenai kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah penduduk yang paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus.
Dari penelitian ini pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan model matematis yang sesuai. Model yang digunakan adalah “Model eksponensial” dengan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2001-2010
Tahun
Jenis Kelamin
2001 367478 376254 743732
2002 322553 329321 651874
2003 328694 334731 663425
2004 333115 339200 672315
2005 311829 315247 627076
2006 315509 323064 638573
2007 127691 134073 261764
2008 127711 134070 261781
2009 130218 133594 263812
2010 131435 132673 264108
Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Menurut Jenis
Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2001-2010 Menurut Jenis Kelamin
tahun
laki-laki
perempuan
Tahun
Jumlah Penduduk Jumlah Perubahan / Tahun Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
2001 367478 376254 10941 3992
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Selatan
Dengan :
Jumlah Penduduk Laki-laki tahun 2000 adalah Jumlah Penduduk Perempuan tahun 2000 adalah Tanda (-) : Berkurangnya Jumlah Penduduk.
Dengan menggunakan rumus diatas dapat dicari presentase perubahan jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan dengan langkah sebagai berikut :
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Adapun perhitungan jumlah penduduk sebagai berikut :
Dengan t log e = 0,434295
1. Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki :
r2001 = log (367478 / 356537) / 0,434295 = 0,030225395 = 3,02 % r2002 = log (322553 / 367478) / 0,434295 = -0,130395833 = -3,04% r2003 = log (328694 / 322553) / 0,434295 = 0,001885974 = 1,89% r2004 = log (333115 / 328694) / 0,434295 = 0,013360532 = 1,17% r2005 = log (311829 / 333115) / 0,434295 = -0,066032736 = -6,60% r2006 = log (315509 / 311829) / 0,434295 = 0,011732233 = 1,17% r2007 = log (127691 / 315509) / 0,434295 = -0,904572845 = -90,46% r2008 = log (127711 / 127691) / 0,434295 = 0,000156615 = 0,01% r2009 = log (130218 / 127711) / 0,434295 = 0,019440047 = 1,94% r2010 = log (131435 / 130218) / 0,434295 = 0,009302452 = 0,93%
2. Persentase Perubahan Penduduk Perempuan :
3. Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki dan Perempuan :
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2001-2010
2008 0,01 -0,002 0,001
2009 1,94 -0,35 0,8
2010 0,93 -0,69 0,11
Jumlah -89,81 -103,16 -101,48
Sumber : Hasil Pengolahan data tabel 4.2
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah penduduk Laki-laki dan Perempuan secara keseluruhan menurun dan hasil survey penurunan terjadi karena kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB ( Keluarga Berencana ) yang disarankan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga serta banyaknya daerah-daerah Tapanuli Selatan yang berdiri sendiri menjadi sebuah Kotamadya seperti Padangsidimpuan,tidak hanya kota yaitu kabupaten baru seperti Kabupaten Padang Lawas dan Padang Lawas Utara, dan banyaknya pemuda-pemudi setempat yang kuliah diluar Tapanuli Selatan dan akhirnya memetap didaerah tempat mereka berkuliah.
Dengan demikian perkembangan jumlah penduduk mengalami penurunan mulai dari tahun 2006 ke 2007, dari tahun 2007 ke tahun 2010 mengalami pertambahan sebesar 0,91 %, kemudian tahun selanjutnya mengalami penurunan jumlah penduduk. Maka pemerintah setempat diharapkan dapat mengatasi penurunan jumlah penduduk setiap tahunnya dan tahun-tahun mendatang.
4.2.2 Perkiraan Jumlah Penduduk
1. Rata-rata perubahan persentase jumlah Penduduk Laki-laki
2. Rata-rata perubahan persentase jumlah Penduduk Perempuan
ṝ = r / 10 = -103,16 / 10 = -10,316% = -0,10316
3. Rata-rata perubahan persentase jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
ṝ = r / 10 = -101,48 / 10 = -10,148% = -0,10148
Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk yang diharapkan adalah angka perubahan penduduk yaitu ṝ .
Dengan diperolehnya rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk, maka perkiraan jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan harga rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk (ṝ ) dengan rumus :
Pt = Po ert
1. Perkiraan Jumlah Penduduk Laki-laki di Kabupaten Tapanuli Selatan
P2011 = 131435
2. Perkiraan Jumlah Penduduk Perempuan di Kabupaten Tapanuli Selatan
= 119669
3. Perkiraan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Kabupaten Tapanuli Selatan
P2011 = 264108
Hasil perkiraan jumlah penduduk disusun pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Perkiraan Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2011-2014 Menurut Jenis Kelamin Tahun 2001-2010
Tahun Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Perempuan
2011 120145 119669 238621
2012 109825 107939 215594
2013 100392 97359 194789
2014 91769 87816 175991
Jumlah 422131 412783 824995
Sumber : Hasil pengolahan data tabel 4.2 dan tabel 4.4
Data hasil proyeksi dapat diketahui bahwa setiap tahun jumlah penduduk semakin berkurang dengan kata lain tidak terjadi penaikan baik jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk sekitar 264.108 jiwa. Dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2012 diperkirakan
0
Gambar 4.2 Perkiraan Jumlah
Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2011-2014
Laki-laki
Perempuan
berjumlah 215.594 jiwa. Hal ini menunjukkan terjadinya penuruna jumlah penduduk sekitar 48.514 jiwa.
4.3 Rasio Jenis Kelamin
Setelah mengetahui banyaknya penduduk atau perkiraan penduduk kabupaten Tapanuli Selatan untuk tahun 2011-2014, maka penulis akan menjelaskan untuk mencari sex ratio digunakan rumus sebagai berikut :
SR = Jumlah Penduduk Laki-laki / Jumlah Penduduk Perempuan x 100
Apabila SR > 100 maka daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki dari pada penduduk perempuan.
Apabila SR < 100 maka daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan dari pada laki-laki.
Tabel dibawah ini akan menunjukkan perbandingan-perbandingan sex ratio laki-laki dan perempuan pada tahun 2011-2014.
Tabel 4.6 Perbandingan Sex Ratio Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2011-2014 Menurut Tahun 2001- 2010 di Kabupaten Tapanuli Selatan
Jumlah 422131 412783 102,26
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
memiliki kelebi9han-kelebihan tersendiri (contohnya dalam hal efiseiensi,baik itu efisiensi dalam pemakaian memori maupun dalam waktu memproses data).
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari system yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Software Excel. Selain berfungsi sebagai manipulasi atau pengolah angka, Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer, untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Dari windows, klik start pada taskbar, lalu klik program. Tampil item menu program aplikasin yang telah diinstalasi.
2. Klik Microsoft Excel
5.3 Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel
Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas 256 kolom dan 65.536 baris setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.
5.4 Pengisian Data
Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data , yakni menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya
Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki lebih banyak pilihan, yaitu : Down, Up, Right, Left dan Series (Autofill).
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, biasa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah :
1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.
3. Pilih tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. tampil kotak dialog chart source data. 4. Pada tampilan akan terlihat pilihan Design, kemudian Pilih Chart Layouts.
5. Pada chart options, klik judul grafik. Setelah itu klik Next . Tampil kotak dialog charts options.
6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2001-2010 maka dapat diambil kesimpulan :
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki,persentase perubahan jumlah penduduk perempuan secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan dimasa yang akan datang.
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata (ṝ ) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar -8,981% setiap tahun dan rata-rata (ṝ ) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar -10,316% setiap tahun dan untuk rata-rata (ṝ ) perubahan persentase jumlah penduduk secara keseluruhan adalah sebesar -10,316% per tahun.
perempuan sebesar 107.939 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin laki-laki dan permpuan) sebesar 215.594 jiwa.
6.2 Saran-saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dan hasil analisis jumlah pertubuhan penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan yaitu sebagai berikut :
1. Dengan menurunnya jumlah penduduk di setiap tahunnya pada tahun-tahun mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menetralkan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya lebih memperhatikan lagi tingkat kesehatan masyarakat dan memperbaiki tingkat kualitas pendidikan agar anak-anak yang ingin besekolah tidak perlu keluar dari daerah Tapanuli Selatan.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan setiap tahunnya, misalnya pada layanan kesehatan harus diperhatikan dengan melakasanakan program Askes kepada penduduk yang kurang mampu secara benar-benar.
DAFTAR PUSTAKA