Sintesis Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas. Melalui keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar. Dengan demikian, guru dapat mengembangkan pengelolaan kelas dan sekaligus pengelolaan instruksional menjadi lebih efektif.
Dalam PBM tujuan pertanyaan yang diajukan guru ialah agar siswa belajar yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa. Cara yang digunakan guru dalam mengajukan pertanyaan mempunyai pengaruh dalam pencapaian hasil belajar sehingga ketrampilan bertanya dapat dibedakan atas : ketrampilan bertanya dasar, mempunyai beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan, sedangkan ketrampilan bertanya lanjut : lanjutan dari bertanya dasar yang mengutamakan usaha pengembangan kemampuan berfikir siswa.
Manfaat yang didapatkan dari keterampilan bertanya yaitu meningkatkan partisipasi siswa, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa, ,mengembangkan pola dan cara belajar siswa aktif, membnatu proses berpikir siswa, bisa mendiagnosis kelemahan siswa dan memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Kondisi kelas yang seringkali didominasi guru, kurangnya pelibatan siswa secara mental dan intelektual dalam PBM, adanya angggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa, serta belum terbiasanya siswa mengajukan pertanyaan, membuat guru perlu menguasai keterampilan bertanya.
Komponen Keterampilan bertanya dasar yang perlu diperhatikan guru, yaitu : pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindahan giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir, dan pemberian tuntunan. Untuk keterampilan bertanya lanjut, komponennya adalah pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan pertanyaan pelacak, dan peningkatan terjadinya interaksi.
Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini : Kehangatan dan keantusiasan, menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak, mengulangi jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan
menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan, memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir, menyusun pertanyaan pokok dan nilai pertanyyan tersebut.
Referensi :
Asril,Zainal. 2010. Microteaching : disertai pedoman pengalaman lapangan. Jakarta : Rajawali Press
Djamarah, Bahri S. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rinekacipta