• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah WIDYA 1 Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN

MENYENANGKAN DENGAN MODEL CONTEXT

INPUT PROCESS PRODUCT

R. Andi Ahmad Gunadi

Fakultas Ilmu Pendidikan – UMJ

E-mail: abacab85@gmail.com

Abstraksi: Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan di berbagai sekolah taman kanak-kanak. Kegiatan pembelajaran ini perlu dievaluasi pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan model evaluasi penelitian Konteks, Masukan, Proses, Produk yaitu: (1) untuk evaluasi konteks, bagaimana landasan yuridis dan studi kelayakan sekolah; (2) untuk evaluasi masukan, bagaimana teknis pengelolaan, administrasi, waktu pembelajaran, sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan kelas sosial orang tua siswa; (3) Untuk evaluasi proses, bagaimana kompetensi guru dan proses pembelajaran; (4) Untuk evaluasi produk, bagaimana hasil belajar, tingkat pencapaian perkembangan siswa, dan daya saing siswa ke sekolah lanjutan. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilaksanakan pada bulan Maret -Desember 2013 di kelas B Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan jumlah responden 17 orang. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pada evaluasi konteks, landasan yuridis dan studi kelayakan, sudah memenuhi standar yang ditetapkan undang-undang; (2) Pada evaluasi masukan, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai peraturan pemerintah; (3) Pada evaluasi Proses, kompetensi guru baik, proses pembelajaran baik; (4) Pada evaluasi Produk, nilai hasil belajar baik, tingkat pencapaian perkembangan siswa baik, daya saing siswa ke sekolah lanjutan, baik.

Kata kunci: evaluasi, pembelajaran, konteks, masukan, proses, produk

Abstract: Active, creative, effective and fun learning is a learning model has been used in many kindergartens. This learning activity needs to be evaluated on its implementation. The purpose of this study is to evaluate the Active Learning Effective Creative and Fun with a model evaluation studies Context, Input, Process, Product: (1) Context, how is juridical bases and school proper study; (2) Input, how is the implementation of techniques of management, administration, learning schedule, facilities and infrastructures, (3) Process, how is the condition of teacher’s competency and learning process, (4) Products, how is learning objectives, students’ development achievement level and students competitiveness to continue to the next the level. The research used qualitative methods, conducted from March to December 2013 in the class B kindergarten Lab school Faculty of Education, University of Muhammadiyah Jakarta, which the number of respondents are 17 people. The results show that: (1) evaluation of context, juridical bases and proper study have met the standards stipulated on regulation, (2) evaluation of input, learning implementation has met the standards stipulated on government regulation; (3) evaluation of process, both teacher competence, good learning process; (4) evaluation of products, good value learning outcomes, level of student achievement progress well, the competitiveness of students to secondary school, either.

Key words: evaluation, learning, context, input, process, product

PENDAHULUAN

Latar belakang penelitian ini adalah adanya

permasalahan tentang evaluasi efektivitas model

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAKEM) yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak

(TK) Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ). Secara spesifik

adanya evaluasi pada: (1) tahapan konteks (context);

yaitu bagaimana landasan yuridis dan kelayakan sekolah

pelaksanaan program PAKEM, (2) tahapan masukan

(in pu t); yaitu bagaimana teknis pengelolaan TK,

administrasi TK, alokasi waktu pengajaran, sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan kelas sosial orang tua siswa, (3) tahapan proses (process); yaitu bagaimana kompetensi guru, dan proses pembelajaran, (4) tahapan produk (product); yaitu bagaimana hasil belajar, serapan lulusan TK Labschool FIP-UMJ di jenjang pendidikan selanjutnya, dan standar tingkat pencapaian perkembangan siswa.

(2)

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar, (2) suatu pendekatan yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya

model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan

pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.

Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (TK

Labschool FIP-UMJ) adalah lembaga pendidikan yang dikelola Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ) yang dalam kegiatan

pembelajarannya melaksanakan model PAKEM. Sebagai

program layanan pendidikan, keberadaan program PAKEM

ini perlu dievaluasi penyelenggaraannya. Ada

bermacam-macam model evaluasi, seperti Goal Oriented Evaluation

Model, Goal Free Evaluation Model, Formatif-Summatif Evaluation Model, CIPP Model, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektifitas

pelaksanaan PAKEM di TK Labschool FIP-UMJ yaitu:

(1) mengetahui landasan formal dan kelayakan sekolah

penyelenggara PAKEM yang berkaitan dengan komponen

konteks, (2) mengetahui efektivitas PAKEM pada tahapan

masukan yang berhubungan dengan teknis pengelolaan,

administrasi, alokasi waktu kegiatan belajar, sarana dan

prasarana, standar pembiayaan, dan kelas sosial ekonomi

orang tua siswa, (3) mengetahui efektivitas PAKEM pada

tahapan proses yang berhubungan dengan kompetensi

guru dan proses pembelajaran, (4) mengetahui efektivitas

PAKEM pada tahapan produk yang berhubungan dengan

keluaran (out-put) pada hasil belajar, serapan siswa lulusan

dan tingkat pencapaian perkembangan siswa.

Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak

Labschool FIP-UMJ sebagai salah satu sekolah

penyelenggaran PAKEM, pada bulan Maret-Desember

2013. Metode penelitian yang mengunakan pendekatan

kualitatif dengan mengadakan pengkajian berdasarkan

observasi, wawancara dan analisis dokumen. Desain

penelitian seperti tampak pada bagan 1 di bawah ini.

Bagan 1. Disain Penelitian

Sumber: T. Rusman Nulhakim (2006: 68)

Context

Input

Process

Product

Rekaman kondisi Objectif

Rekaman Pencapaian Program Rekaman Penerapan Program Rekaman Rencana Program

Aktualitas standar & identitas objektif

Aktualitas standar & identitas objektif

Aktualitas standar & identitas objektif

Aktualitas standar & identitas objektif

Keputusan

Rekomendasi

(saran-saran)

Keputusan

(3)

PEMBAHASAN

Evaluasi Con tex t I n pu t Process Produ ct (CI PP) Pophan (1987:9) berpendapat evaluasi sebagai informasi yang digunakan untuk mempertimbangkan keputusan dalam penilaian prestasi. Sedangkan Amri, (2013:217) menjelaskan evaluasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-aiternatif keputusan. Evaluasi dapat digunakan untuk memeriksa tingkat keberhasilan program berkaitan dengan lingkungan program dan suatu judgement, apakah kegiatan diteruskan, ditunda, ditingkatkan, dilembagakan, diterima, atau ditolak. Keputusan-keputusan yang diambil dijadikan sebagai indikator-indikator asasmen kinerja pada setiap tahapan evaluasi dalam tiga katagori, yaitu: rendah, moderat, dan tinggi.

Macam-macam model evaluasi, seperti Goal Oriented Evaluation Model, Goal Free Evaluation Model, Formatif-Summatif Evaluation Model, CIPP Model, dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Jabar:2009:45). Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi model CIPP (Context Input Process dan Product), yaitu:

1. Evaluasi Context (Konteks); (a) melibatkan identifikasi

Jurnal Ilmiah WIDYA 3 Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014 atas masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang terjadi dalam setting pendidikan yang spesifik. Diagnosa menyediakan basis dasar untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan hasil-hasil pencapaiannya adalah perbaikan program (Gall, Borg dan Gall,1996:702), (b) mencakup analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan program atau kondisi obyektif yang ada dan akan dilaksanakan, dan berisi tentang analisis kekuatan dan kelemahan obyek tertentu yang akan atau sedang berjalan. (Madaus, Scriven, dan Stufflebeam, 1985:128). (c) sebagai fokus institusi untuk mengidentifikasi peluang dan menilai kebutuhan (Stufflebeam dan Shinkfield,1986:169). Suatu kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan atau perkiraan kinerja. (d) berhubungan dengan analisis masalah kekuatan dan kelemahan dari obyek tertentu. (e) memberikan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan suatu program yang akan berjalan, (f) bermaksud menjelaskan bagaimana rasionalnya suatu program. Analisis ini akan membantu dalam merencanakan keputusan, menetapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan program secara lebih terarah dan demokratis.

2. Evaluasi Input (Masukan); (a) meliputi analisis persoalan yang berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-Tahapan Aspek yang Sumber Teknik Pengumpulan Analisis

Evaluasi Dievaluasi Data Data Data

Konteks 1. Landasan yuridis pendidikan 1. Arsip sekolah 1. Analisis Dokumen 1. Legalitas anak usia dini

2. Kelayakan sekolah 2. Arsip sekolah 2. Observasi 2. Deskriptif Masukan 1. Teknis pengelolaan 1. Arsip sekolah 1. Analisis dokumen 1. Deskriptif 2. Administrasi 2. Arsip sekolah 2. Analisis dokumen 2. Deskriptif 3. Alokasi waktu 3. Arsip sekolah 3. Analisis dokumen 3. Deskriptif 4. Sarana dan prasarana 4. Arsip sekolah 4. Observasi 4. Deskriptif 5. Standar Pembiayaan 5. Arsip sekolah 5. Analisis dokumen 5. Deskriptif 6. Kelas sosial orang tua 6. Orang tua siswa 6. Angket 6. Katagorisasi Proses 1. Kompetensi guru 1. Guru 1. Angket 1. Deskriptif 2. Proses pembelajaran 2. Guru, siswa dan sekolah 2. Observasi 2. Deskriptif Produk 1. Hasil belajar 1. Arsip sekolah dan siswa 1. Analisis dokumen 1. Deskriptif 2. Serapan ke sekolah lanjutan 2. Siswa 2. Oservasi 2. Deskriptif 3. Tingkat Pencapaian 3. Orang tua siswa 3. Angket 3. Deskriptif

Perkembangan Siswa

Teknik pengumpulan dan analisis data seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

(4)

alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program. (b) mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan, dan penjadwalan. (Stufflebeam dan Shinkfield:1986:173), (c) membahas pemutusan pertimbangan tentang sumberdaya-sumberdaya dan strategi-strategi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sasaran-sasaran program dan tujuan-tujuan informasi yang dikumpulkan selama tahap evaluasi ini dilaksanakan. (Gall, Borg, dan Gall,1996:702), (d) bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program dalam menspesifikasikan rancangan prosedural. Informasi dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk menentukan sumber dan strategi dalam keterbatasan yang ada. (Madaus, Scriven, dan Stufflebeam:1985:129).

3. Evaluasi Process (Proses); (a) merupakan evaluasi yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktek atau membimbing dalam implementasi kegiatan. Termasuk mengidentifikasi kerusakan prosedur implementasi baik tatalaksana kejadian dan aktivitas. (Stufflebeam dan Shinkfield: 1986:175). Setiap aktivitas dimonitor dan dicatat perubahan-perubahan yang terjadi secara jujur dan cermat. Pencatatan aktivitas harian demikian penting. Tanpa sistem pembukuan catatan maka program mungkin memburuk, mungkin sebaliknya, sebelum para pembuat keputusan menyadari apa yang sedang terjadi, (b) membuat catatan mengenai program events lebih dari satu periode waktu. Catatan-catatan ini mungkin terbukti berguna di waktu yang akan datang dalam mendeteksi kekuatan atau keunggulan dan kelemahan program yang menerangkan hasil-hasil pengamatannya. (Gall, Borg, dan Gall: 1996:702).

4. Evaluasi Product (Produk); (a) menentukan tingkatan pada sasaran-sasaran program mana yang sudah dicapai. Dalam tipe evaluasi ini ukuran-ukuran sasaran dikembangkan dan dikelola. Data yang ada dapat digunakan oleh kalangan administrator program untuk membuat keputusan-keputusan tentang melanjutkan dan memodifikasi program. (Gall, Borg, dan Gall: 1996:702), (b) sebagai upaya mengukur dan menafsirkan hasil yang

telah dicapai. Pengukuran dikembangkan dan diadministrasikan secara cermat dan teliti. Keakuratan analisis akan menjadi bahan penarikan kesimpulan dan pengajuan saran sejauhmana Produk dapat dicapai sesuai dengan standar kelayakan.

Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

Supriyadi (2011:83), berpendapat bahwa Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan PAKEM diharapkan berkembangnya berbagai inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang aktif kreatif efektif dan menyenangkan (Rusman,2013:326).

1. Pembelajaran Aktif; merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Pembelajaran aktif lebih memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan model pembelajaran self discovery learning, yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai nilai baru yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

(5)

melakukan suatu tindakan. Berpikir kreatif selalu dimulai dengan berpikir kritis, yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu.

3. Pembelajaran Efektif; Pembelajaran dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai dengan melibatkan serta mendidik mereka dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Seluruh siswa harus dilibatkan secara penuh agar bergairah dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran betul-betul kondusif dan terarah pada tujuan dan pembentukan kompetensi siswa.

4. Pembelajaran Menyenangkan; merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Terdapat pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dengan proses pembelajaran, dengan guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

Fase Perkembangan Anak

Syamsu Yusuf (2002:2024) menjelaskan bahwa fase perkembangan dapat diartikan sebagai pentahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu yaitu:

1. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis;

Aristoteles, menggambarkan perkembangan individu sejak anak sampai dewasa ke dalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu: (1) tahap I, 0 – 7 tahun, masa anak kecil atau masa bermain, (2) tahap II, 7 – 14 tahun, masa anak, masa sekolah dasar, (3) tahap III, 14 – 21 tahun, masa remaja, masa pubertas, masa peralihan menuju dewasa. Pentahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik/jasmani. Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I ke tahap II ditandai oleh pergantian

Jurnal Ilmiah WIDYA 5 Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014 gigi. Antara tahap II ke tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.

2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis; dasar didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh para ahli beberapa kemungkinan yaitu: (1) Apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu?, (2) Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada anak didik pada masa-masa tertentu?, (3) Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan.

3. Tahap perkembangan Berdasarkan Psikologis; Pada tahap ini perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode, yaitu: (1) dari lahir sampai masa kegoncangan pertama, tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak-kanak, (2) dari masa kegoncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua yang biasa disebut masa keserasian bersekolah, dan (3) dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Konteks (Context); Evaluasi konteks berisi tentang

analisis kondisi obyek penelitian. Fokus perhatian

penelitian ini pada kondisi dari objek penelitian, yaitu:

(a) Landasan yuridis; terdiri dari: (1) landasan yuridis Pendidikan Anak Usia Dini: Undang-Undang Dasar 1945

pasal 28, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

(6)

Sekolah/Madrasah Provinsi Banten Tahun 2011. (b) Studi Kelayakan; dapat diketahui bahwa TK Labschool FIP-UMJ sudah layak dan sesuai dengan kebutuhan standar penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini dapat diketahui dari Visi, Misi, Tujuan, Kegiatan Belajar, Pemakaian Seragam, Peralatan yang harus dibawa, Peraturan dan Tata Tertib Anak di Sekolah, Kurikulum, Standar Kompetensi, Model Pembelajaran Terintegrasi, Sentra yang dimiliki, Kegiatan Ekstrakurikuler, Creative Activities, Special Event dan Fasilitas yang dimiliki TK Labschool FIP-UMJ.

2. Masukan (Input); terdiri atas analisis dokumen dan penyusunan angket. Berdasarkan analisis dokumen diketahui bahwa pelaksanaan TK Labschool FIP-UMJ sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008, dengan keterangan sebagai berikut:

a. Pengelola TK Labschool FIP-UMJ; (1) tenaga kependidikan meliputi Kepala taman kanak-kanak berpendidikan S1, guru kelas 3 orang berpendidikan DIV, tenaga tata usaha 2 orang berpendidikan SLTA, pramu bakti I orang, penjaga malam 1 orang, dan keamanan 1 orang, (2) Peserta didik. Pada tahun ajaran 2013/2014 ini jumlah siswa kelas A 12 orang, dan kelas B, jumlah siswa 17 orang.

b. Administrasi Taman Kanak-Kanak; meliputi: (1)

Administrasi Program Pengajaran, terdiri dari Program tahunan, Program semester, Rencana kegiatan mingguan, Rencana kegiatan harian, Formal penilaian, Laporan perkembangan anak didik; (2) Administrasi Anak Didik, terdiri dari buku calon anak didik, buku penerimaan anak didik baru, buku induk TK, buku Klapper, buku mutasi anak didik, buku kehadiran anak didik, daftar kelompok (kelompok usia) anak didik, buku laporan perkembangan anak didik, (3) Administrasi Kepegawaian, terdiri dari: data kepegawaian, data kontrak kerja (berupa SK), daftar

urut kepangkatan (DUK), daftar riwayat hidup, daftar penilaian prestasi pegawai, daftar hadir guru dan pegawai TK, daftar mutasi guru dan pegawai TK, (4) Administrasi Perlengkapan dan Barang: daftar inventaris barang, daftar inventaris gedung, daftar inventaris buku perpustakaan TK, daftar inventaris alat peraga/alat permainan, daftar penerimaan dan pengeluaran barang, daftar penghapusan barang, (5) Administrasi Keuangan: RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah, buku kas umum, buku kas harian, laporan keuangan, (6) Administrasi Umum: buku penghubung, buku ekspedisi, buku tamu.

c. Alokasi waktu penyelenggaraan kegiatan belajar TK Labschool FIP-UMJ; penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar adalah (1) hari: Senin s/d Jumat, mulai pukul 07.30-10.30 WIB.Hari Jumat digunakan untuk kegiatan praktik sholat, wudlu dan kegiatan keagamaan lainnya, (2) Kalender pendidikan di TK Labschool FIP-UMJ terdiri dari pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif pembelajaran, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur,

d. Sarana dan prasarana; sarana dan prasarana di TK Labschool FIP-UMJ sangat baik dan sangat memadai, diperoleh mean analitis = 1120 dengan persentase 82.96% dengan katagori sangat memadai dan sangat layak,

e. Standar Pembiayaan; Biaya meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, terdiri dari: biaya formulir Rp 150.000, biaya gedung Rp 4.000.000, biaya stationary Rp 400.000, seragam sekolah Rp 640.000, SPP per bulan Rp 250.000, Uang kegiatan rutin per bulan Rp 65.000. Data lain yang menyangkut standar pembiayaan tidak diperoleh dan tidak

diizinkan oleh pihak pengurus, dalam hal ini pihak kepala TK Labschool FIP-UMJ,

(7)

sosial ekonomi orang tua siswa ada pada katagori menengah ke atas.

3. Proses (Process); melalui angket diketahui: (a) Kompetensi Guru; dengan indikator angket terdiri dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Berdasarkan angket yang disebarkan kepada guru-guru 85.76% kompetensi guru ada pada katagori kompetensi baik. (b) Proses Pembelajaran; berdasarkah angket yang disebarkan kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-UMJ dapat diketahui bahwa 91.28% proses pembelajaran ada pada katagori baik.

4. Produk (Product). terdiri dari: (a) Analisis dokumen dilakukan pada hasil belajar siswa yang dapat diketahui dari rapot yang dimiliki siswa, bahwa serapan lulusan TK Labschool FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan di sekolah yang dianggap terbaik sesuai keinginan siswa dan orang tua siswa, (b) Penyebaran instrumen dilakukan untuk mengetahui standar tingkat pencapaian perkembangan siswa setelah mengikuti pendidikan di TK Labschool FIP-UMJ. Berdasarkah angket yang disebarkan kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-UMJ dapat diketahui bahwa 87.52% tingkat pencapaian perkembangan siswa ada pada katagori baik.

PENUTUP Kesimpulan

1. Pada evaluasi konteks; landasan yuridis dan studi kelayakan TK Labschool FIP-UMJ sudah memenuhi standar pemerintah dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pada evaluasi masukan; pelaksanaan TK Labschool FIP-UMJ sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. 3. Pada evaluasi proses; kompetensi guru ada pada katagori baik dan proses pembelajaran juga ada pada

Jurnal Ilmiah WIDYA 7 Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014 katagori baik.

4. Pada evaluasi produk; serapan lulusan TK Labschool FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan di sekolah yang dianggap terbaik.

Saran-Saran

1. Dalam upaya peningkatan mutu dan daya saing, perlu pembinaan secara kontinu dan komprehensif oleh dinas pendidikan Tangerang Selatan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat Timur. Peran UPT Pendidikan sebagai vasilitator, mediator dan motivator penyelenggaraan pendidikan di wilayah binaan masing-masing UPT. Pengawasan dapat dilakukan secara langsung berdasarkan aspek yuridis maupun standar kelayakan.

2. Kualifikasi akademik guru sebaiknya memiliki ijasah S1 atau D-IV jurusan pendidikan/psikologi anak yang diperoleh dari perguruan tinggidengan program studi yang terakreditasi. Kondisi kepala TK Labschool FIP-UMJ sudah memenuhi kententuan standar minimal, untuk kedepannya sebaiknya kepala TK berpendidikan S2 jurusan pendidikan/psikologi anak yang diperoleh dari perguruan tinggi dengan program studi yang terakreditasi. 3. Untuk tahapan Proses, pada pelaksana kegiatan belajar, aspek kondisi sosial guru-guru perlu ditingkatkan dan ada pembinaan secara khusus, sehingga pada proses belajar mengajar sehari-hari dapat terjalin suasana kekeluargaan antar sesama warga sekolah. Suasana yang menyenangkan bagi seluruh warga sekolah secara otomantis akan mempengaruhi kondisi pembelajaran yang benar-benar dapat dikatakan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang pada akhirnya bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan program pembelajaran itu sendiri.

(8)

selanjutnya, diharapkan pihak orang tua dapat lebih selektif dalam hal pemilihan sekolah dasar bagi anaknya. Pemilihan sekolah dasar yang dituju harus sekolah unggulan yang mengutamakan nilai-nilai Islam dalam proses pembelajarannya sehingga dapat lebih menguatkan nilai moral Islami yang sudah ada pada diri siswa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional,. Jakarta. 2009.

Gall, Meredith D., Walter R. Borg dan Joyce P. Gall, Educational Research An Introduction, Sixth Edition. LongmanPublishers. New York. 1996.

H a r i A m a n t o . P e m b e l a j a r a n - K r e a t i f d a n - M e n y e n a n g k a n http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/edukasi/596-pembelajaran-kreatif-dan-menyenangkan

H a r i y a n t o .P e n g e r t i a n - M o d e l - P e m b e l a j a r a n/ http://belajarpsikologi.com/

Madaus, George F. , Michael S. Scriven, dan Daniel L. Stufflebeam, Evaluation Models, Viewpoints on Educational and Human Service Evaluation. Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1985. Pophan, James W.. Educational Evaluation. Prentice Hall Inc. New

Jersey. 1987.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta. 2010. Republik Indonesia. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. 2003.

Sofan Amri. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. 2013. Stufflebeam, Daniel L. dan Anthony J, Shinkfield. Systematic Evaluation, A Self-Instructional Guide to Theory and Practice, Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1986.

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Jabar. Evaluasi Program Pendidikan. : Bina Aksara. Jakarta. 2009.

Supriyadi dkk. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 2011. Syamsu Yusuf, Psikologi Perekmbangan Anak dan Remaja. Remaja

Rosdakarya. Bandung. 2002.

Gambar

Tabel Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian uji efektivitas antiinflamasi salep ekstrak rimpang kencur ( Kampferiae galanga L) pada luka sayat tikus putih jantan yang telah dilakukan dapat

Jika bangsa Indonesia ingin hidup menjadi satu bangsa yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh perikemanusiaan, ingi hidup di atas dasar

[r]

Hasil : Berdasarkan uji statistik Mann Whitney pada saat sebelum dan sesudah terapi diperoleh nilai

Pengembangan wirausaha mikro adalah sebuah alat penting untuk membawa misi yang holistik (Bussau 2003:39), yaitu: a) Usaha mikro/kecil dibentuk dengan dasar-dasar yang

Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data Diagnosis dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.8 berikut

Bila pelat dari baja BJ37 dan baut dari baja BJ50, pembuatan lubang dengan bor dan ulir tidak pada bidang geser baut, berapakah beban terfaktor Pu yang dapat dipikul?.

Dua senyawa katekin termetilasi telah diisolasi dari dari kulit batang tumbuhan Toona sinensis yang beraktivitas toksik terhadap Artemia salina dengan LC 50 berturut-turut