• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN NAS (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN NAS (1)"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS ASURANSI MELATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KC KEDATON

Decision Support System for th Customerse Selection of the Type Of Jasmine Insurance Using the SAW Method at AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai praktek kerja lapangan

SELVIYANA

11311099

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER TEKNOKRAT

BANDAR LAMPUNG 2015

(2)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Asuransi jiwa adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan nama pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan, pelimpahan resiko atas kerugian berupa keuangan oleh tertanggung kepada pihak penanggung. Resiko dari pihak tertanggung tersebut kepada penanggung bukanlah resiko atas hilangnya jiwa, akan tetapi merupakan kerugian berupa keuangan sebagai ganti rugi hilangnya jiwa seseorang atau karena dengan alasan umur sehingga tidak produktif.

(3)

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, diperlukan adanya sistem yang mudah digunakan oleh user dalam proses pengambilan keputusan. Sistem ini akan dibangun dengan menggunakan pemrograman Borland Delphi 7, MySql sebagai database dan menggunakan metode SAW untuk perhitungannya, oleh karena itu penulis membuat judul: “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Nasabah Untuk Jenis Asuransi Melati dengan Menggunakan Metode SAW pada AJB Bumiputera 1912 Kc. Kedaton”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang telah di kemukakan maka rumusan masalah dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat keputusan untuk nasabah agar dapat masuk asuransi melati ?

2. Bagaimana merancang aplikasi pendukung keputusan pemilihan nasabah untuk jenis asuransi melati dengan parameter penghasilan, usia dan ahli waris menggunakan metode SAW pada AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton?

2.1. Batasan Masalah

Penulis Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini hanya membahas tentang :

1. Pemilihan nasabah untuk jenis asuransi mitra melati pada AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton.

(4)

2.1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Tujuan umum dari Praktek Kerja Lapangan pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer adalah:

1. Membuat keputusan pemilihan nasabah untuk jenis asuransi melati pada AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton.

2. Menerapkan ilmu dan teori-teori yang didapatkan dalam bangku kuliah ke lapangan kerja sesungguhnya.

3. Mengenal dunia kerja dengan segala permasalahannya yang ada khususnya dalam bidang Sistem Informasi.

4. Menghasilkan sistem yang dapat memudahkan dalam pemilihan nasabah untuk jenis asuransi melati.

1.5. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dan informasi yang aktual sebagai bahan dalam laporan ini penulis menggunakan beberapa metode serta batasan-batasan waktu, dana dan sebagainya:

a. Wawancara (interview)

Penulis menggunakan metode wawancara ini adalah dengan cara mewawancarai dengan mengajukan pertanyaan pada pimpinan atau pegawai di tempat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan mengenai data-data yang di butuhkan dalam penulis laporan ini.

b. Tinjauan pustaka (Library Research)

(5)

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian Praktek Kerja Lapangan dibuat dalam bentu laporan, adapun sistematika penulisan laporan tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan Praktek Kerja Lapangan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan mengenai pengertian dasar judul laporan dan definisi-definisi yang terdapat dalam literature yang berupa buku dan makalah serta pengertian menurut para ahli yang berhubungan dengan laporan. Meliputi uraian mengenai konsep sistem, pengertian pendukung keputusan, pengertian asuransi jiwa, pengertian nasabah, metode SAW, metode pengembangan sistem, alat perancangan sistem, serta gambaran software yang dibutuhkan.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan mengenai informasi perusahaan tempat peulis melaksanakan Peraktek Kerja Lapangan, yaitu antara lain mengenai sejarah berdirinya perusahaan, visi, misi perusahaan, struktur organisasi, serta tugas dan tanggung jawab.

BAB IV PEMBAHASAN

(6)

Additive Weighting), Usulan Desain Pengembangan Sistem, Rancangan Tampilan Program, dan Penjadwalan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan simpulan yang di dapat dari pembahasan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan saran-saran yang bersifat membangun perusahaan dimana Praktek Kerja Lapangan.

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Sutabri (2012:10) menyimpulkan “sistem yaitu suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

A.S. Rosa dan Shalahuddin (2014:2) menyimpulkan “sistem adalah kumpulan komponen yang saling terkait dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai”.

Disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sutabri (2012:20) menyimpulkan “sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”.

(8)

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

(9)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. 7. Pengolahan Sistem (Proses)

(10)

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sutabri (2012:22) menyimpulkan “klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”.

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang antara lain :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

(11)

human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik

Sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut dengan sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak bepengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. 2.2. Sistem Pendukung Keputusan

2.2.1. Pengertian Pendukung Keputusan

Al Fatah (2007:13) menyimpulkan hal-hal berikut.

(12)

pengambilan semi terstruktur dan tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

2.2.2. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Kusrini (2007:15) menyimpulkan hal-hal berikut.

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktural dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun tahu sacara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Khoirudin (2008) menyimpulkan hal-hal berikut.

SPK sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung solusi dari pemasalahan manajemen yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah dengan mengombinasikan data dan model analisis untuk mendukung pengambilan tidak terstruktur dan semiterstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil.

2.2.3. Tahap-Tahap Pembuatan Keputusan

Kusrini (2007:9) menyimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah

(13)

3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut

4. Mengimplementasikan model tersebut

5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada 6. Melaksanakan solusi terpilih

2.2.4. Kondisi Pengambilan Keputusan

Kusrini (2007:9) menyimpulkan beberapa keadaan yang mungkin dialami oleh pengambil keputusan ketika mengambil keputusan yaitu:

1. Pengambilan keputusan dalam kepastian, semua alternatif dietahui secara pasti.

2. Pengambilan keputusan dalam berbagai tingkat resiko yang dipilih.

3. Pengambilan keputusan dalam kondisi ketidak pastian, ada alternatif yang tidak diketahui dengan jelas.

2.2.5. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan menurut Kusrini (2007:16) adalah sebagai berikut :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstuktur.

(14)

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputansi secara cepat dengan biaya rendah.

5. Peningkatan produktivitas. 6. Dukungan kualitas

7. Berdaya saing.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. 2.3. Pengertian Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan nama pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Asuransi Jiwa merupakan pelimpahan resiko atas kerugian berupa keuangan oleh tertanggung kepada pihak penanggung. Resiko dari pihak tertanggung tersebut kepada penanggung bukanlah resiko atas hilangnya jiwa, akan tetapi merupakan kerugian berupa keuangan sebagai ganti rugi hilangnya jiwa seseorang atau karena dengan alasan umur sehingga tidak produktif.

(15)

2.3.1. Macam-Macam Asuransi

Beberapa penjelasan dan jenis asuransi jiwa perorangan adalah sebagai berikut :

1. Mitra Beasiswa

Mitra beasiswa adalah jenis produk asuransi dwiguna kombinasi dengan nama Mitra Beasiswa Berencana yang di pasarkan dalam mata uang rupiah.

2. Mitra Melati

Produk asuransi ini terdiri dari premi risiko, premi biaya dan premi tabungan.

3. Mita Cerdas

Jenis produk asuransi ini merupakan gabungan unsur santunan meninggal, tabungan, serta termasuk dalam cabang asuransi Endowment Combined. 4. Mitra Permata

Nama produk asuransi ini adalah Asuransi Jiwa Mitra Permata, yang memiliki arti perlindungan manfaat tabungan yang dipasarkan dengan mata uang rupiah dan pembayaran premi tunggal.

5. Mitra Mandiri

Mitra mandiri adalah jenis asuransi yang mendapat santunan meninggal dan tabungan.

(16)

Kusumadewi (2006:74) menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.

Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

2.4.1. Formula Untuk Melakukan Normalisasi

Formula untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :

Xij

Max Xij

i

jika j adalahatribut keuntungan(benefit)

Min Xij

i Xij

¿ jika j adalah atribut biaya(cost)¿

Simbol 2.1 Formula Alternatif Normalisasi

Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut C; i

(17)

Nilai preeferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :

Vi=

j=1

n

Wjrij

Simbol 2.2 Nilai Preferensi Alternatif

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.4.2. Langkah Dalam Penyelesaian SAW

Langkah dalam penyelesaian SAW adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik Ai sebagai solusi. 2.5. Metode Pengembangan Sistem

(18)

(Sequential Linear) atau alur hidup klasik.model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, Desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (Support). Tahapan model air terjun dapat dilihat pada gambar 2.1.

Analisis

Desain

Pengodean

Pengujiam

Sistem / Rekayasa

Informasi

Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 28) Gambar 2.1. Model Air Terjun/waterfall

Fase yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu dokumentasi

2. Desain

(19)

arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentraslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan kerepresentasi desain agar dapat diimplemetasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasi kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pda perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pedukung (support) atau pemeliharaan(maintenance)

(20)

Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebab berikut:

- Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan - Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi dari awal alur pengembangan. Pelanggan sering kali contoh (Prototype) untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.

- Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan diakhir pengembangan.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah menjadi dasar dari model model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.

Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistemnya jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan ( tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).

2.6. Analisis PIECES

Al Fatah (2007:51) menyimpulkan “analisis PIECES untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja,informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan”.

(21)

1. Performance

suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan (response time).

2. Information

Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya.

3. Economy

Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat.

4. Control

Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.

5. Effeciency

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan.

(22)

Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi.

2.7. Alat Perancangan Sistem

2.7.1. Bagan Alir Dokumen

Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan “Bagan Alir Dokumen (Dokumen Flowchart) adalah salah satu alat dan teknik yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi, dokumen flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya”.

Simbol yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen

No. Simbol Keterangan

1.

Simbol Offline Connector

Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan dengan komputer; biasanya menghasilkan perubahan atas data atau informasi.

2.

Simbol Manual

Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer.

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan) N

O

(23)

3.

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.

5.

Simbol Terminal

Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

6.

Simbol Keying Operation

Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard.

7.

Simbol Off-Line Storage

Untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.

8. Simbol

Manual Input

Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.

(24)
(25)

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan) kartu atau output ditulis ke kartu

11.

Simbol Magnetic – tape Unit

Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic.

12.

Simbol Disk storage

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.

13.

Simbol Document

Untuk mencetak laporan ke printer.

14.

Simbol Display

Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer).

(26)

Simbol Connector 16.

Simbol Offline Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

17.

Simbol CommunicationLink

Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data/informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan) N

Sumber : Romney, Marshall B. dan Paul Jhon Steinbart (2006 : 198-199).

2.7.2. Data Flow Diagram

Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan “Data Flow Diagram (DFD) yaitu alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data baik secara manual”.

Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram

SIMBOL KETERANGAN

(27)

SIMBOL KETERANGAN

Proses

yang menjadi fungsi dikode program. Nama yang diberikan berupa kata kerja.

File

File atau basisdata atau penyimpanan. Tabel-tabel ini harus sesuai dengan perancangan tabel-tabel pada basisdata Entity Relationship Diagram, nama yang biasa digunakan pada sebuah penyimpanan berupa kata benda.

Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram(lanjutan)

SIMBOL KETERANGAN

Entitas luar

Entitas luar (Eksternal Entity), masukan (input), Keluaran (Output) atau orang yang memakai/ berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan.

(28)

SIMBOL KETERANGAN

Aliran data

digunakan pada aliran Basis Databerupa kata benda. Dapat di awali dengan kata. Misalnya “data siswa”.

Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 71)

2.7.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.

ERD (Entity Relation Diagram) adalah pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan untuk permodelan basis data relasional. ERD dapat menguji model dengan mengabadikan proses yang harus dilakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antara data.

Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan Entity Relationship Diagram dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

No

2. Field atau kolom data yang butuh disimpan Nama Entitas

(29)

No

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan

4.

Atribut Multinilai

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

5

Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas; di awali kata kerja

6

Asosiasi/ Association Penghubung antar relasi dan entitas Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 50)

2.7.4. Kardinalitas Relasi

Dalam Entity Relationship Diagram relasi yang bisa terjadi antara dua entitas dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Hubungan Antar Entitas Nama_Key

Nama_atribut

(30)

N o

Simbol Keterangan

1. E1 R1 E2

Binary

Satu relasi menghubungkan dua entitas

Satu relasi menghubungkan tiga buah entitas

Satu relasi menghubungkan banyak entitas

Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 52) 2.8. Spesifikasi File

Menjelaskan spesifikasi tabel-tabel yang diperoleh dari hasil normal pada tahap terakhir. Spesifikasi file dibuat berdasarkan DBMS yang akan digunakan damam membangun suatu system.

(31)

mendukung terbentuknya suatu sistem maupun type data yang digunakan dalam sistem tersebut.

2.9. Gambaran Software yang Digunakan

2.9.1. Pengertian Borland Delphi

Away, Gunaidi(2008:5-9) menyimpulkan “membangun sebuah aplikasi menggunakan Dephi berarti bekerja dengan satu lingkupan terpadu yang disebut integrated development environment yang biasa disingkat dengan IDE”.

Secara sederhana IDE dapat dikatakan sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk membuat perangkat lunak lain. Dengan menggunakan fasilitas ini programmer dapat mendesain tampilan secara visual dan juga menuliskan coding untuk antarmuka sebuah aplikasi. Pada IDE ini terdapat banyak fasilitas beberapa diantaranya adalah fasilitas codding, compiler, linker, debugging, testing, profiling dan lain-lain yang kesemuanya itu dikemas (terintegrasi) dalam sebuah aplikasi.

Borland delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat lunaknya yang berbasis objek pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek).

(32)

7 masih sangat memadai, mempunyai kestabilan yang prima dan kebutuhan akan perangkat lunak yang tidak terlalu tinggi. Tampilan Borland Delphi 7.0 seperti pada gambar 2.2.

Menu Bar

Sumber: Away, Gunaidi (2008:6) Gambar 2.2. Tampilan Borland Delphi 7.0

Tampilan borland delphi 7.0 memiliki toolbox dan tool windows sebagai berikut:

1. Menu bar

Menu Bar pada delphi berisi berbagai macam perintah untuk proses pembuatan program Aplikasi. Menu-menu yang mempunyai kesamaan jenis perintah dasar, dikelompokkan dalam satu sub menu.

2. Toolbar

(33)

pada menu bar. Misalnya perintah menyimpan, cukup dilakukan dengan cara mengklik ikon bergambar disket.

3. Component Pallete

Component Pallete merupakan suatu wadah atau tempat yang digunakan untuk menampung semua objek-objek yang ada dalam delphi. Fasilitas ini sangat penting dan sangat membantu ketika proses pembuatan desain tampilan program. Semua hal-hal yang kita butuhkan pada saat mendesain tampilan program ada dalam fasilitas ini. Dalam component pallete, objek-objek dikelompokkan berdasarkan kegunaan dan fungsinya masing-masing. Pengelompokan ini dilakukan dalam bentuk lembaran atau halaman-halaman. Masing-masing halaman mempunyai nama yang unik dan menggambarkan isi objek yang dikelompokkan.

4. Object Tree View

Object Tree View berfungsi untuk menampilkan keterangan atau menginformasikan semua objek atau kontrol program yang digunakan dalam membuat desain form. Jika kita lupa nama-nama yang diberikan pada suatu objek dalam format, kita cukup melihat isi objek dalam object tree view.

5. Object Inspector

(34)

terdiri dari 2 bagian, bagian pertama menampung properties masing-masing objek yang ada dalam delphi. Sedangkan bagian kedua berfungsi menampung berbagai macam event yang ada dalam suatu objek.

6. Form designer

Form dalam pemrograman visual bisa diibaratkan sebagai suatu kain kanvas yang siap untuk dilukis. Form merupakan suatu dasar atau pondasi yang akan digunakan dalam pembuatan desain tampilan program. 7. Kode Editor

Kode Editor adalah jendela yang digunakan untuk melakukan pembuatan dan pengeditan kode-kode program. Pada delphi untuk memunculkan kode program dan form secara bergantian cukup menekan F12 pada keyboard.

8. Code Explorer

Code Explorer merupakan fasilitas baru yang terdapat di dalam Borland Delphi 7 yang tidak ditemukan pada versi-versi sebelumnya.

2.9.2.Basis Data (Database)

A.S Rosa dan Shalahudin (2014:43) menyimpulkan “Basis Data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat di butuhkan”.

(35)

tabel1

Tabel 2

Tabel n

...

Basis Data

Sumber : Rosa A.S, M. Salahudin Gambar 2.3. Ilustrasi Basis Data

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dalam kebutuhan basis data apapun bentuknya, baik berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS). Kebutuhan Basis Data dalam sistem informasi meliputi:

1. Memasukkan, menyimpan dan mengambil data

2. Membuat lapo ran berdasarkan data yang telah disimpan

Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel adalah untuk menyimpan data kedalam tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika dalam bentuk baris-baris data (Record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom.

2.9.3. Database Management System (DBMS)

(36)

Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data 2. Mampu menangani integritas data

3. Mampu menangani akses data yang dilakukan 4. Mampu menangani Backup data

Pentingnya Basis Data bagi perusahaan/organisasi, maka hampir sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli spesialis menangani DBMS yang disebut dengan DBA (Database Administrator).

Berikut ini adalah 4(empat) macam DBMS versi komersial paling banyak digunakan di dunia saat ini:

1. Oracle

2. Microsoft SQL Server

3. IBM DB2

4. Microsoft Access

Sedangkan DBMS versi Open Source yang cukup berkembang danpaling banyak digunakan saat ini adalah:

1. MySQL

2. PostgreSQL

3. Firebird

(37)

Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahan untuk mengelola data pada DBMS.

2.9.4. Structutred Query Language (SQL)

A.S Rosa dan Shalahudin (2011:46) menyimpulkan “SQL yaitu bahasa yang digunakan untuk mengelola dara pada RDBMS”.

SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar rasional dan kalkulus. Meskipun SQL diadopsi dan diacu sebagai bahasa standartoleh hampir sebagian besar RDBMS yang beredar saat ini, tetapi tida semua standar tercantum dalam SQL diimplementasikan oleh DBMS tersebut. Kadang ada perbedaan hasil yang ditampilkan oleh DBMS yang berbeda padahal query yang dimasukan sama.

Berikut ini adalah contoh pengaksesan data pada database pada DBMS dengan SQL yang secara umum terdiri dari 4(empat) hal:

1. Memasukan data (insert) 2. Mengubah data (Update) 3. Menghapus data(delete) 4. Menampilkan data (Select)

2.9.5. MySQL

(38)

Lisensi MySQL terbagi menjadi dua, dapat menggunakan MySQL sebagai produk open source dibawah GNU General Public License (gratis) atau dapat membeli lisensi dari versi komersialnya. MySQL versi komersial tentu memiliki nilai lebih atau kemampuan-kemampuan yang tidak disertakan pada versi gratis, pada kenyataannya, untuk keperluan industri menegah kebawah versi gratis masih dapat digunakan dengan baik.

Berikut ini beberapa alasan memilih MySQL sebagai server database untuk aplikasi-aplikasi yang dikembangkan:

1. Fleksibel

MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Desktop maupun aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi, ini berarti MySQL memiliki fleksibilitas terhadap teknologi yang akan digunakan sebagai pengembang aplikasi. Seperti PHP, JSP, Java, Delphi, C++, maupun yang lainya yang menyediakan plug-in dan driver yang spesifik untuk masing-masing teknologi tersebut.

2. Performa Tinggi

MySQL memiliki mesin query dengan performa yang tinggi, dengan demikian proses transaksional dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini terbukti dengan digunakannya MySQL sebagai database dari beberapa aplikasi web yang memiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi.

3. Lintas Platform

(39)

bisa Microsoft windows, linux atau UNIX. Ini menyebabkan proses migrasi data (bila dibutuhkan) antar sistem operasi dapat dilakukan lebih mudah. Misal: jika ingin mengganti sistem operasi dengan mesin server.

4. Gratis

MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskpun demikian , ada software MySQL yang bersifat komersial. Biasanya sudah ditambahi dengan kemampuan spesifik dan mendapat pelayanan dari technical support.

5. Proteksi Data yang Handal

Perlindungan terhadap keamanan data merupakan hal no satu yang dilakukan untuk para profesional dibidang database, MySQL menyediakan mekanisme yang powerfull untul menangani hal tersebut, yaitu dengan menyediakan fasilitas manajemen user, enkripsi data dan lain sebagainya.

6. Komunitas Luas

Karena penggunanya banyak maka MySQL memiliki komnitas yang luas. Hal ini berguna jika menemui suatu permasalahan dalam proses pengolahan data menggunakan MySQL.

2.9.6. Crystal Report 8.0

Kusrini dan Andri (2007: 264) menyimpulkan “Crystal report merupakan program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel.”

(40)

1. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan pemrogram pemula sekalipun untuk membuat laporan tanpa harus melibatkan banyak kode pemrograman.

2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemrograman lain sehingga memungkinkan pemrogram memanfaatkannya dengan keahlian sendiri. 3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format yang popular seperti

Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.

Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di database guna ditampilkan di laporan, yaitu:

1. Pull Mode

Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database dan menarik data yang ada di dalam database tersebut sesuai dengan permintaan. Dengan model ini, di antara koneksi dalam database dengan perintah SQL akan menghasilkan data yang ditangani oleh Crystal Reports.

2. Push Mode

(41)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah singkat AJB Bumiputera 1912

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan

asuransi jiwa milik bangsa indonesia yang pertama dan tertua.

Didirikan di Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 12 februari 1912

oleh suatu Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB). Usaha

asuransi jiwa tersebut dinamakan onderlinge Levensverzekering

Maatschappij atau OLMIJ PGHB. Perusahaan ini digagas dan didirikan

oleh Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga

sekretaris Boedi Oetomo sebuah organisasi yang mempelopori gerakan

kebangkitan nasional , dua orang guru lainya yaitu Mas Karto Hadi

Soebroto dan Mas Adinidjojo turut mendirikan perusahaan ini, masing

masing sebagai direkur dan bendahara, bersama R. Soepomo dan M,

Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga O.L.MIJ.PGHB ini menjadi

pemegang polis yang pertama.

Bumiputera memulai usahanya tanpa modal. Pembayaran premi

pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal

perusahaan. Dengan syarat uang pertanggungan tidak akan

dibayarkan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum

berjalan tiga tahun penuh. Para peengurus saat itu juga tidak

mengaharapkan honorarium, sehingga mereka bekerja dengan

(42)

Perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia belanda,

kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya

kemasyarakat umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij. Boemi

Poetera, yang sekarang dikenal denga AJB Bumiputera 1912. Dengan

semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada trahun

1958 secara bertahap kantor pusat dipindahkan ke jakarta, dan pada

tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili

di jakarta.

Salah satu kekuatan bumiputera adalah pada kepemilikan dan

bentuk perusahaan yang unik. Dimana bumiputera adalah

satu-satunya perusahaan di indonesia yang berbentuk “mutual” atau

“usaha bersama” Artinya pemilik perusahaan tidak berbentuk PT atau

Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan

sekaligus dianggap sebagai modal Badan Perwakilan Anggota yang

merupakan perwakilan para pemegang polis ikut serta menentukan

garis-garis besar haluan perusahaan, memilih dan mengangkat

direksi , dan ikut serta mengawasi jalannya perusahaan.

Di abad ke-21, dalam kiprahnya membangun bangsa di tengah

arus globalisasi sekaligus mewujudkan cita-cita dan idealisme para

pendiri AJB Bumiputera 1912, dibenak dan di hati para pemegang polis

serta masyarakat indonesia ingin selalu ingin berada dan menjadi

asuransinya bangsa indonesia.

3.2. Visi dan Misi Perusahaan

(43)

Menjadikan AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi

bumiputera terkemuka di indonesia.

3.2.2.Misi

Mewujudkan visi AJB Bumiputera 1912 melalui peningkatan

komitmen Perusahaan kepada mitra dan pengguna jasa,

perusahaan mempunyai misi sebagai berikut:

1. AJB Bumiputera 1912 turut berperan serta dalam

pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui jasa asuransi.

2. AJB Bumiputera 1912 senantiasa menyedikan produk yang

inovatif, berkualitas tinggi dan nilai tambah yang optimal

kepada pemegang polis.

3. AJB Bumiputera senantiasa mengadakan pelatihan dan

pendidikan serta peningkatan profesionalisme bagi

karyawan/wati dengan konpensasi yang sebanding dengan

prestasi sekaligus memperbaiki kesejahteraannya.

3.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Kerja AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Kedaton

(44)

SUPERVISOR

KEPALA CABANG

KUAK

AGEN AGEN ADMINISTRASI KASIR

PRODUKSI KLAIM KONSERVASI

Gambar 3.1 Struktur Organi sasi

Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton

3.3.2.Uraian Tugas Kerja

1. Kepala Cabang

Merencanakan anggaran produksi dan hantaran pendapatan

yang terdiri dari :

1. Bidang produksi atau organisasi (SP, UP, PP) yaitu

perencanaan organisasi keagenan dinas luar.

2. Bidang premi lanjutan tahun dan premi lanjutan

(konservasi)

Wewenang kepala cabang :

1. Menerima dan mengadakan perjanjian kerja keagenan

(45)

3. Menyetujui dan mengesahkan biaya operasional

2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Bertanggungjawab terhadap penyelenggara administrasi

antara lain:

1. Bertanggungjawab atas keuangan

2. Bertanggungjawab terhadap semua laporan-laporan yang

menyangkut administrasi keuangan

3. Mengawasi pelaksanaan mekanisme tata kerja agen

dibidang konservasi

4. Membuat rencana pengeluaran dana untuk pembayaran

klaim dan dana no kontraktual

5. Membuat cuti kerja

6. Mengkoordinir semua kegiatan administrasi dan

keuangan.

3. Kasir

1. Penyelenggara transaksi yang masuk dan keluar

2. Menerima setoran premi asuransi

3. Membuat voucher

4. Membuat dan menyusun lembar buku kas (LBK)

4. Administrasi (ADM)

Administrasi tata usaha yang dibagi mejadi tiga bagian ,

yaitu:

(46)

a. Mensuplai kwitansi premi jatuh tempo

b. Mengontrol kwitansi yang dikembangkan

c. Mengentri data setoran premi (DPS) per-hari, minggu,

bulan

2) Bagian produksi dan PJPOL

a. Mendata jumlah pemegang polis

b. Memeriksa data pemegang polis

c. Melaporkan hasil produksi ke kantor administrasi di

kantor wilayah palembang

d. Mendata jumlah PJPOL (Pinjaman jaminan Polis)

e. Mengurus pinjamn polis yang diajukan nasabah

f. Mengurus PJPOL pada saat habis kontrak

3) Bagian klaim

a. Mengurus kliam pada saat habis kontrak , klaim

penebusan dan klaim meninggal dunia

b. Membuat surat klaim dan Membuat DSP

5. Supervisor

Tugas dan tanggungjawanya:

a. Mengenali dan membagi blok kepada agen

b. Memberikan intruksi dan panduan kepada agen tentang

tata cara pemasaran produk asuransi

6. Agen

(47)

a. Dapat melakukan perencanaan dan pengaturan

pengerjaan

b. Memberikan pelayanan kepada pemegang polis

c. Dapat melakukan pelayanan penagihan premi

d. Dapat melakukan persyaratan perkembangan pasar

3.4. Logo AJB Bumiputera 1912

Gambar 3.2 Logo AJB Bumiputera1912

Sumber : www.bumiputera.com

3.4.1.Filosof Logo AJB Bumiputera 1912

Logo ini berbentuk sebuah mahkota atau aksesoris kepala

tradisional melambangkan kedaulatan, martabat dan kekuatan yang

terdiri dari tiga figure manusia (membangkitkan memori dari tiga

pendiri AJB Bumiputera 1912) yang mewakili kesatuan dan

kebersamaan bagi seluruh rakyat indonesia dari berbagai lapisan

masyarakat. Logo ini juga memprensentasikan konsep mutualisme

antara tiga pemangku kepentingan AJB Bumiputera 1912 yaitu

(48)

Simbol mahkota terletak diatas huruf “I” yang berarti indonesia,

merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai

perusahaan asuransi indonesia yang menguntukan bagi negara dan

masyarakat indonesia. Posisi simbol logo diatas “I” juga menyerupai

sebilah pohon yang merupakan simbol pertumbuhan dan

pembaharuan.

Logo AJB Bumiputera 1912 yang baru berwarna biru gradien

(warna tradisional AJB Bumiputera 1912). Warna biru mewakili

kepercayaan, ketulusan dan ketenangan. Logo ini mengandung arti

modern , inklusif dan mencerminkan karakter tradisional indonesia.

Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi

sangat mudah dan hemat biaya disegenap lapisan organisasi AJB

Bumiputera 1912 diseluruh indonesia.

Sumber : www.bumiputera.com

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Laporan Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan

(49)

mengisi dan mencari data nasabah dibuku produksi, membantu melayani nasabah baru yag ingin masuk asuransi, menyusun dan memeriksa kwitansi yang sudah kadaluarsa, merekap kwitansi premi, dan mencatat daftar SP (Surat Permintaan) yang telah menjadi polis. Flowchart kerja dapat dilihat pada gambar 4.1.

Mulai

Data Calon Pemegang Polis

Pemilihan Jenis Asuransi

Pembayaran Premi Pertama

Selesai

Gambar 4.1. Flowchart Kerja

Berdasarkan flowchart kerja pendaftaran asuransi dimulai dari data calon pemegang polis yaitu data identitas diri calon pemegang polis, pekerjaan calon pemegang polis, alamat calon pemegang polis, data calon tertanggung, data asuransi, data penerima santunan (ahli waris), dll. Setelah mengisi blanko Surat Permintaan dan memilih jenis asuransi, maka calon pemegang polis membayar premi pertama kepada bagian produksi.

4.1.1. Fungsi yang terkait dalam Dokumen yang Digunakan

Deskripsi beberapa bagian yang terkait dalam Sistem adalah : 1. Bagian Produksi

(50)

2. Bagian Kasir

Bagian Kasir mempunyai tugas menerima setoran premi pertama dari Agen dan mengotorisasi voucher.

3. Kepala Cabang

Kepala cabang mempunyai tugas mengotorisasi Surat Permintaan dan voucher.

Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem adalah : 1. Surat Permintaan

Blanko pendaftaran calon nasabah. 2. Premi Pertama

Blanko pembayaran premi. 3. Kwitansi pembayaran premi

Bukti pembayaran premi yang diberikan ke nasabah. 4. Sus Kwitansi

Dokumen yang dikirim ke kantor wilayah bersamaan dengan dokumen lainnya.

4.2. Analisis Kebutuhan

4.2.1. Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

Perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Perangkat Lunak

(51)

1. Sistem Operasi Microsoft Windows7 2. Delphi 7.0

3. MySQL

4. Crystal Report b. Perangkat Keras

Adapun spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pengembangan sistem yaitu terdiri dari:

1. Processor Core i3 CPU 2.26GHz

2. Random Access Memory (RAM) 2 GB

3. Monitor

4. Harrdisk 250 GB.

5. Keyboard

6. Mouse

7. Printer

4.2.2. Analisis Pieces

Kerangka PIECES digunakan untuk mengkategorikan permasalahan yang ditemukan sesuai dengan apa yang ditemukan pada saat pengumpulan data. Berikut ini penjelasan analisis Pieces dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Analisis PIECES

Analisis Sistem lama Sistem yang diusulkan

Performance - Lambatnya proses pengambilan keputusan pada AJB Bumiputera

(52)

1912 Kc Kedaton menggunakan borland delphi 7.0.

- Informasi yang diperoleh akan lebih akurat

berdasarkan keuangan yang didapat setiap bulannya.

Economic - Keakuratan biayanya tidak dapat diketahui karena biaya dalam pengambilan keputusan tidak dapat diketahui.

- Aplikasi yang akan dibangun diharapkan dapat memberikan informasi tentang informasi biaya.

Tabel 4.1. Analisis PIECES(lanjutan)

Analisis Sistem lama Sistem yang diusulkan

Control

- Pemilihan jenis asuransi kurang terkendali karena

(53)

yang masih belum

- Informasi asuransi yang dipilih didapatkan lebih akurat.

4.3. Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan dari data yang diperoleh dari hasil penelitian, alur kerja sistem Pendaftaran calon nasabah pada AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton Bandar Lampung yang sedang berjalan dapat dilihat pada keterangan di bawah ini:

(54)

2. Fc. KTP 1 lembar, voucher lembar ke 2, Surat Permintaan lembar ke 2 dicatat ke buku besar Produksi secara manual, lalu diarsipkan permanen berdasarkan no ID Pempol.

3. Fc. KTP 1 lembar, voucher lembar ke 1, Surat Permintaan lembar ke 1dan Sub Kwitansi dikirim ke kantor wilayah.

4.3.1. Bagan Alir Dokumen

Bagan Alir Dokumen yang digunakan oleh penulis mengidentifikasi entitas pada sistem yang sedang berjalan, yang digambarkan dengan flowchart seperti pada gambar 4.2.

(55)

Keterangan :

SP : Surat Permintaan PP : Premi Pertama Fc KTP : Fotocopy KTP Sus Kwitansi : Potongan Kwitansi OT : Otorisasi

4.4. Perhitungan SAW (Simple Additive Weighting)

4.4.1. Menentukan Kriteria-Kriteria Yang Akan Dijadikan Acuan Dalam Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan untuk memilih jenis asuransi dibutuhkan beberapa kriteria, yaitu :

1. Kriteria Penghasilan

Kriteria penghasilan merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah penghasilan yang diperoleh. 2. Kriteria Umur

Kriteria Umur merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan identitas calon nasabah.

3. Kriteria Ahli Waris

Kriteria Ahli Waris merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan data penerima santunan.

4.4.2. Penentuan Bobot Kriteria

Deskripsi penentuan bobot kriteria untuk pemilihan jenis asuransi dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Penentuan Bobot Kriteria untuk Pemilihan Jenis Asuransi No Kode Kriteria Nama Kriteria dan Nilai Bobot

(56)

Keterangan tabel 4.2 adalah kode kriteria C1 untuk usia, dimana usia harus min 21th dan max 65th dengan persentase bobot 20%, kode kriteria C2 untuk penghasilan dengan persentase bobot 70%, dan kode kriteria C3 untuk ahli waris, ahli waris dibagi menjadi 3 yaitu anak, istri dan suami, diutamakan anak dengan persentase bobot 10%.

4.4.3. Perhitungan dengan Metode SAW

Formula untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : Xij

Max Xij

i

jika j adalahatribut keuntungan(benefit)

Min Xij

i Xij

¿ jika j adalah atribut biaya(cost)¿

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut :

Vi=

j=1

n

Wjrij

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Contoh : Perusahaan AJB Bumiputera menerima pendaftaran calon nasabah untuk asuransi jiwa, dengan syarat :

(57)

Pria/wanita usia min 21th, max 65th dan mempunyai penghasilan. Ahli Waris diutamakan anak.

1. Anak 2. Orangtua 3. Istri/suami

Ada 5 orang yang ingin menjadi nasabah asuransi mitra permata : A1 = Dea

A2 = Rani A3 = Yuni A4 = Yohana A5 = Reni

Tabel 4.3. Tabel Nilai Alternatif Setiap Kriteria

(58)
(59)

r52= max 10.000.000

{4.000.000;2.000 .000;8.000.000;16.000 .000;10.000.000}=¿

10.000.000

16.000.000=0.625

r53 = min{2;3;1;1;1} 3 =¿

1 1=1

Hasil Normalisasi :

R= 0.9161 0,125 0.3330.25 0.5 0.758 0,5 1

0,48 1 1 0.733 0,625 1

¿ ¿ ¿

Proses perankingan dengan menggunakan bobot telah diberikan oleh pengambil keputusan : w = [0.2 0.7 0.1]

Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

V1 = (0.2 * 0.916) + (0.7 * 0.250) + (0.1 * 0.500) = 0,408 V2 = (0.2 * 1,000) + (0.7 * 0.125) + (0.1 * 0.333) = 0,320

V3 = (0.2 * 0.758) + (0.7 * 0.500) + (0.1 * 1.000) = 0,601

V4 = (0.2 * 0.480) + (0.7 * 1.000) + (0.1 * 1.000) = 0.896

V5 = (0.2 * 0.733) + (0.7 * 0.625) + (0.1 * 1.000) = 0.684

Nilai terbesar ada pada V4 sehingga alternatif A4 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain, Yohana terpilih sebagai nasabah asuransi Mitra Melati.

(60)

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Produksi pada AJB Bumiputera 1912 Kc. Kedaton, ditemukan masalah pada saat pendaftaran calon nasabah mengalami kendala dikarenaan faktor keuangan untuk premi per bulan seperti masalah yang sudah diuraikan pada sebelumnya. Penulis merancang sistem yang akan mempermudah calon nasabah untuk memilih jenis asuransi dengan menggunakan metode SAW berdasarkan segi keuangan, anak, dan umur.

4.5.1. Diagram Konteks yang Diusulkan

Diagram konteks adalah gambaran umum yang menjelaskan kegiatan keseluruhan proses sistem secara garis besar berdasarkan prosedur kerja yang ada dalam sistem. Diagram konteks untuk sistem yang dirancang dapat dilihat pada gambar 4.3. - Data Calon Pemegang Polis

-Data Ahli waris

Gambar 4.3. Diagram Konteks Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Asuransi yang Diusulkan

4.5.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0

(61)

Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Asuransi dapat dilihat pada gambar 4.4.

Nasabah

1.0p Input Data Calon

Pempol

T. Calon Pempol Data Calon Pempol Data Calon Pempol

2.0p

Gambar 4.4. Diagram Arus Data Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Asuransi yang Diusulkan

Keterangan :

Pempol : Pemegang Polis

4.5.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

(62)

Diagram pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Asuransi dapat

Gambar 4.5. ERD Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Asuransi yang Diusulkan

(63)

Relasi antar tabel yang merupakan permodelan basisdata yang digunakan pada rancangan sistem ini, gambaran data-data sistem pendukung keputusan dalam perancangan sistem ini terlihat pada gambar 4.6.

T. Calon Pempol

Gambar 4.6 Relasi Antar Tabel Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Asuransi yang diusulkan

Keterangan :

(64)

4.5.3. Spesifikasi File

a. Tabel Calon Pempol

Nama Tabel : T. Calon pempol Primary Key : No_ID

Foreign Key :-Spesifikasi Tabel :

Tabel 4.4 Tabel Calon Pempol N

o Nama Field Type

Panjang

Record Keterangan

1 No_ID* Char 10 NoID

2 Nama Varchar 20 Nama

3 Alamat Varchar 30 Jabatan

4 TTL Date 8 TTL

5 J_anak char 3 Jumlah anak

6 Agama varchar 15 Agama

7 Umur char 3 Umur

b. Tabel Ahli Waris

Nama Tabel : T. Ahli Waris Primary Key : Kd_ahliwaris Foreign Key

(65)

Tabel 4.5 Tabel Ahli Waris N

o Nama Field Type

Panjang

Record Keterangan

1 No_ID** Char 10 NoID

2 Kd_ahliwaris* Char 5 Kode Ahli waris

3 Nama Varchar 30 Nama

4 J_Kelamin Varchar 1 Jenis Kelamin

5 TTL Date 8 TTL

c. Tabel Penghasilan Calon Pempol

Nama Tabel : T. Penghasilan Calon Pempol Primary Key : ID_Kerja

Foreign Key :No_ID Spesifikasi Tabel :

Tabel 4.6 Tabel Penghasilan Calon Pempol N

o Nama Field Type

Panjang

Record Keterangan

1 No_ID** Char 10 NoID

2 ID_kerja* Char 10 ID Kerja

3 Nama Varchar 30 Nama

4 Tmpt_bkrj Varchar 15 Tempat bekerja

5 Almt_krj Varchar 30 Alamat kerja

6 No_tlpkrj Char 11 No telpon kerja

(66)

d. Tabel Penilaian Kriteria

Nama Tabel : T. Penilaian Kriteria Primary Key : Kd_Kriteria

Foreign Key : Kd_ahliwaris, ID_krj Spesifikasi Tabel :

Tabel 4.7 Tabel Penilaian Kriteria N

o Nama Field Type

Panjang

Record Keterangan

1 No_ID** Char 10 NoID

2 Kd_ahliwaris** Char 5 Kode ahli waris

3 ID_Krj** Char 10 ID Kerja

4 Kd_Kriteria* Char 3 Kode Kriteria

5 Nama Char 3 Nilai usia

6 B_usia Double 3 Bobot usia

7 B_penghsln Double 3 Bobot penghasilan

8 B_ahliwaris Double 3 Bobot ahli waris

e. Tabel Perhitungan

Nama Tabel : T. Perhitungan Primary Key :

(67)

Tabel 4.8 Tabel Perhitungan N

o Nama Field Type

Panjang

Record Keterangan

1 No_ID** Char 10 NoID

2 Nama varchar 20 Nama

3 Alamat Varchar 30 Alamat

4 Kd_Kriteria** Char 3 Kode kriteria

6 B_usia Double Bobot usia

7 B_penghsln Double Bobot penghasilan

8 B_ahliwaris Double Bobot ahli waris

9 No_Perhitungan* Double Nomor Perhitungan

4.6. Rancangan program

Rancangan program ini meliputi flowchart sistem, rancangan input dan rancangan output. Rancangan input/output merupakan tampilan interface sistem pendukung keputusan yang di usulkan sebagai gambaran saat pembuatan program, rancangan input untuk mengetahui form masukan data dan rancangan output untuk mengetahui hasil dari masukan yang sudah diproses.

4.6.1. Flowchart Sistem

(68)

Mulai 2. Penghasila Calon Pemegang polis 3. Data Ahli Waris

Gambar 4.7. Flowchart Sistem Menu Utama

(69)

1

Gambar 4.8. Flowchart Sistem Calon Pemegang Polis

Setelah melakukan Pemilihan form Calon Pemegang polis maka akan meng-input-kan data-data yang diperlukan setelah itu akan di ulang selama diperlukan untuk meng-input-kan data-data Calon Pemegang polis.

Ketika memilih pilihan 2 maka akan masuk ke Form Input Penghasilan Calon Pemegang polis dan Flowchart Sistemnya terlihat pada gambar 4.9.

2

(70)

Setelah melakukan Pemilihan form data penghasilan calon pemegang polis maka akan meng-input-kan data-data penghasilan, setelah itu akan di ulang selama diperlukan untuk meng-input-kan data-data penghasilan calon pemegang polis.

Ketika memilih pilihan 3 maka akan masuk ke FormInput Data ahli waris, dan Flowchart Sistemnya terlihat pada gambar 4.10.

3

Ahli Waris

Input lagi?

Selesai

Y

T Input Data -No_ID

- kode ahli waris - nama -Jenis Kelamin - TTL

Gambar 4.10. Flowchart Sistem Ahli Waris

Setelah melakukan Pemilihan form data Ahli Waris maka akan meng-input-kan data-data Ahli Waris, setelah itu akan di ulang selama diperlukan untuk meng-input-kan data-data Ahli waris.

(71)

4

Penilaian

Input lagi?

Selesai

Y

T AMbil Data: 1. No_ID 2. Kode Ahli Waris 3. ID Kerja 4. Kode Kriteria 5 Bobot Usia 5.Bobot Penghasilan 5. Bobot Ahli Waris

Gambar 4.11. Flowchart Penilaian

Setelah melakukan Pemilihan form Penilaian maka akan mengambil data agen dari tabel calon pemegang polis, data ahli waris, dan data penghasilan calon pemegang polis, setelah itu akan di ulang selama diperlukan.

Ketika memilih pilihan 5 maka akan masuk ke Form Hasil Normalisasi dan Flowchart Sistemnya terlihat pada gambar 4.12.

5

Hasil Normalisasi

Selesai

Hitung

(72)

Setelah melakukan Pemilihan form Hasil Normaslisasi maka akan menghitung dari penilaian kriteria.

Saat memilih tombol perhitungan pada form hasil normalisasi,maka diambil data no ID, nama dari form calon pemegang polis, kode kiteria dan alternatif secara otomatis akan tampil dan menghasilkan keterangan. Setelah itu cetak laporan.

Ketika memilih pilihan 6 maka akan masuk ke Form Perhitungan dan Flowchart Sistemnya terlihat pada gambar 4.13.

6

Perhitungan

Ambil data : 1. No_id 2. Nama 3. Kode Kriteria Proses : -Bobot Usia, Penghasilan, ahli waris

Selesai

Gambar 4.13. Flowchart Perhitungan

Setelah melakukan Pemilihan form Perhitungan, maka akan mengambil data No ID dan nama dari data calon pemegang polis, dan kode kriteria dari form kriteria, dan alternatif akan muncul secara otomatis, setelah itu akan mendapatkan keterangan dari alternatif di atas.

(73)

7

Laporan

Cetak lagi?

Selesai

Y

T pilihan Data - tanggal awal - tanggal akhir

Gambar 4.14. Flowchart Sistem laporan

Alur Flowchart sistem laporan pada gambar 4.14 digunakan untuk memberikan laporan keputusan dalam periode yang ditentukan yang diberikan kepada kepala cabang.

Sistem pendukung keputusan yang dibuat harus memiliki keamanannya agar tidak ada yang merubah data-datanya kecuali yang memiliki hak untuk mengaksesnya, flowchart keamanan sistem dapat dilihat pada gambar 4.15.

7

Keamanan

Selesai

Input Data: - password lama - password baru - ulangi password baru

(74)

4.6.2. Rancangan Input

Rancangan input adalah form untuk mengiputkan data-data master yang belum diproses, dalam form input terdapat field-field sebagai letak input-an, button sebagai aksi untuk meyimpan, menggubah dan seterusnya. Tabel sebagai letak penyimpanan data yang di-inputkan.

a. FormLogin

Login Login

User name Password

Login Aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan

Login Close

Gambar 4.16. Form Login

(75)

b. Form Menu Utama

Menu Utama

Menu Utama

Data Master Laporan Keamanan Keluar

AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton Jl. Urip Sumoharjo no 22A

Kedaton

Gambar 4.17. Form Menu Utama

(76)

c. Form Calon Pempol

Form Data Calon Pempol Form Data Calon Pempol

No_ID Nama Alamat TTL J_anak Agama Umur

Baru Simpan Ubah Hapus Keluar

Np_ID Nama Alamat TTL

Pencarian Berdasarkan No ID

Gambar 4.18. Form Data Calon Pempol

(77)

d. Form Penghasilan Calon Pempol

Form Data Penghasilan Calon Pempol Form Data Penghasilan Calon Pempol

No_ID ID_Kerja Nama

Tempat bekerja Alamat Kerja

No Telp Tempat Keja Penghasilan

Baru Simpan Ubah Hapus Keluar

No_ID ID_Kejra Nama Alamat

Pencarian Berdasarkan Nama

Gam bar 4.19. Form Data Penghasilan Calon Pempol

(78)

e. Form Ahli waris

Form Data Ahli Waris Form Data Ahli Waris

No_ID

Kode Ahli Waris Nama

Jenis Kelamin

TTL

Baru Simpan Ubah Hapus Keluar

No_ID Kode Ahli Waris Nama Jeis Kelamin

Pencarian Berdasarkan No ID

Gambar 4.20. Form Data Ahli Waris

(79)

f. Form Penilaian

Form Penilaian Form Penilaian

Usia

Penghasilan Ahli Waris

HITUNG

No_ID

Kode Ahli Waris ID Kerja

Kode Kriteria Bobot Kriteria Kriteria

...

Baru

Normalisasi Keluar

Gambar 4.21. Form Penilaian

Gambar

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan)
Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram(lanjutan)
Tabel 2.4. Hubungan Antar  Entitas
Gambar 2.2. Tampilan Borland Delphi 7.0
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana dapat membangun suatu aplikasi berbasis sistem pendukung keputusan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Ibnu Taimiyah tentang Penetapan

Bahan – bahan yang digunakan Bahan yang akan digunakan untuk pembuatan kartu adalah dari bahan kertas, untuk bahan papan permainan juga akan menggunakan kertas

Hasil kali dalam (inner product) merupakan salah satu konsep yang penting untuk mempelajari sifat geometri pada suatu bidang atau ruang.. Panjang suatu garis dan

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan salah satu dari empat gaya di atas dan dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti yang

Jika kondisi yang dipersyaratkan terpenuhi, Bulan sabit tua ini akan mulai tidak nampak 14 menit sebelum terbitnya Matahari bila diamati dengan mata telanjang namun masih bisa

untuk memperbaiki masalah emosi dan perilaku anak dan remaja pada keluarga dengan masalah relasi orang tua-anak dengan melakukan terapi Analisis Transaksional Dasar

Pembayaran kembali bunga dan pokok yang harus dipenuhi oleh Pemerintah terhadap Eximbank berdasarkan persetujuan ini, atas pilihan Pemerintah, akan dilakukan dalam dollar