KEMAMPUAN MENYIMAK DAN MENGANALISIS DALAM PENJURUBAHASAAN SIMULTAN
Desy Azwir Pendahuluan
Ada tiga komponen atau kemampuan (Effort) utama yang berpengaruh dalam penjurubahasaan simultan. Selain menghasilkan ujaran (a speech production component) dan memori jangka pendek (a short-term memory component), komponen lain yang termasuk dalam model penjurubahasaan simultan adalah menyimak dan menganalisis (a listening and analysis component) atau yang disebut kemampuan pemahaman (comprehension effort) (Gile, 1995)
Pemahaman bahasa (language comprehension) merupakan objek studi pokok dalam ilmu pengetahuan kognisi, yang mana analisis kognitif termasuk kedalam tujuh level model penjurubahasaan. Pemahaman (comprehension) didefinisikan sebagai tindak pembangunan gambaran mental makna bahasa yang dituturkan. (Pöchhacker, 2009)
Kemampuan Menyimak dan Menganalisis
Salah satu syarat yang membedakan penerjemah dan juru bahasa menurut Zuchridin dan Sugeng (2003) adalah kemampuan juru bahasa untuk mendengarkan dan memahami bahasa lisan/tingkat reseptip.
Kemampuan menyimak/mendengar dan menganalisis/memahami ini meliputi semua proses yang berorientasi pada pemahaman, mulai dari menganalisis gelombang bunyi yang dibawa oleh ujaran dalam bahasa sumber yang sampai ketelinga juru bahasa, kemudian mengidentifikasi kata-kata, sampai pada keputusan akhir mengenai makna ujaran. (Gile, 1995)
Menurut Seleskovitch (1978), proses penjurubahasaan dimulai dengan mengubah gagasan atau perasaan yang disampaikan oleh pembicara dalam bentuk gambar di benak juru bahasa. Dengan kata lain, dalam menyimak dan menganalisis dapat dilakukan dengan membuat bayangan sendiri dalam benak juru bahasa mengenai hal-hal yang disampaikan oleh pembicara agar juru bahasa lebih mudah memahami keseluruhan makna. Menurut Selekovitch ada 4 (empat) teknik menganalisis, yaitu :
Pemrosesan informasi baru membutuhkan pembangunan aktif dari beberapa bentuk gambaran mental dengan menggabungkan masukan dengan berbagai jenis pengetahuan yang telah dipunyai. (Pöchhacker, 2009)
2. Sikap mental si jurubahasa (The interpreter’s stance)
Menurut Seleskovitch (1978), dengan memiliki pendirian yang memihak atau menentang penjelasan yang disampaikan oleh pembicara, juru bahasa dapat memahami penjelasan seutuhanya, sehingga ia mengingat dan dapat mengungkapkan kembali. Analisis dan alasan juru bahasa yang sependapat atau tidak dengan penjelasan pembicara tidak akan muncul dalam terjemahannya karena makin juru bahasa sadar apa yang didengarnya, makin ia mengetahui perbedaan antara pendapatnya dan pendapat pembicara. Menganalisis pesan juga melibatkan pandangan juru bahasa yang menghormati penjelasan yang disampaikan oleh pembicara.
3. Visualisasi (Visualization)
Gambaran yang diperoleh juru bahasa dari pesan yang didengar diwarnai dengan pengalaman si juru bahasa sendiri dan tidak persis sama dengan pengalaman yang menginspirasi pesan yang disampaikan oleh pembicara. Meskipun gambaran yang divisualisasikan oleh juru bahasa untuk membantunya memahami tidak persis sama dengan apa yang dipunya pembicara, juru bahasa diperbolehkan menyampaikannya kepada pendengar. (Seleskovitch, 1978)
4. Mengamati gaya (Observing style)
Salah satu tipe ujaran adalah ujaran emosional. Untuk tipe ujaran ini, disamping mengungkap jalan pikiran pembicara atau mencoba menvisualisasi apa yang didengar, juru bahasa mengalihkan perhatiannya pada motif dan gaya si pembicara. Oleh karena itu dalam penjurubahasaan, analisis, sikap, dan nuansa gaya bahasa yang ditekankan saling berkaitan dan tumpah tindih dalam ujaran, meski secara umum nada ujaran mengacu pada satu tipe ujaran. (Seleskovitch, 1978)
Seleskovitch (1978) juga menambahkan bahwa gaya pembicara dapat ditandai dari pilihan kata-katanya, gaya resmi atau gaya sehari-hari.
Kesimpulan
tetapi juga pengetahuan mengenai hal-hal diluar bahasa, seperti pengetahuan umum tentang berbagai topik.
DAFTAR REFERENSI
Gile, Daniel. 1995. Basic Concepts and Models for Interpreter and Translator Training. Amesterdam: John Benjamins Publishing Company.
Pöchhacker, Franz. 2004. Introducing Interpreting Studies. London: Routledge.
Seleskovitch, Danica. 1978. Interpreting for International Conferences. United States of America: Pen and Booth.