• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI S (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI S (1)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

(PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT) MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pendidikan Pancasila

Yang diampu oleh Ibu Dr. Hj. Jamillah, M.Pd. DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

KELAS 1A

NAMA ANGGOTA NIM

DEVA FAJAR NURJAMAN 16831008

IMAS NURHAERANI 16831003

MUHAMAD TRIA AGUSTIAN 16832009

RESTU FEBRIANTO 16832022

RIDZKA NABILA 16832027

SAHRUL AL AZIZ 16832013

YUSUP DAOZI 16832017

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT (STKIP GARUT)

(2)
(3)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas Karunia,

dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT” sehingga terselesaikan tepat

pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan

Pancasila. kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan,

namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari

segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun akan kami terima dengan demi perbaikan makalah

selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Pancasila

Sebagai Sistem Filsafat dan bermanfaat bagi para pembacanya..

Akhir dari kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini.Semoga Allah SWT Senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin..

Garut, Desember 2016

(4)
(5)

6

(6)

... 17

BAB IV PENUTUP... 19

4.1 Kesimpulan

... 19

4.2 Kritik dan Saran

... 20

(7)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat)

tertentu yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan

kehidupan dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup

bangsa yang diyakini kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan

masyarakat yang mendiami negara tersebut. Pandangan hidup bangsa

merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut

akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi

yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang

atau masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan nilai merupakan

suatu ukuran atau standar yang memiliki kelestarian yang secara umum

digunakan untuk mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu masyarakat

(Prayitno, 1989:1).

Sistem nilai ( filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat

masyarakat budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari

segala sumber hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan

negara. Oleh karena itu, filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan hidup

suatu masyarakat dalam menghadapi suatu masalah, hakikat dan sifat hidup,

hakikat kerja, hakikat kedudukan manusia, etika dan tata krama pergaulan

dalam ruang dan waktu, serta hakikat hubungan manusia dengan manusia

lainnya (Prayitno, 1989:2).

Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti

bangsa-bangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama

(8)

2

Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup

bangsa Indonesia.

Perjalanan Bangsa Indonesia dalam kanca perpolitikan dunia untuk

mempertahankan keutuhan Bangsa agar tetap bersatu dalam menghadapi

tantangan yang cukup berat. Dewasa ini Bangsa Indonesia tengah menghadapi

masalah yang begitu rumit, di suatu sisi adanya kecendrungan kehidupan yang

semakin global seolah dunia ini tanpa ada batas, sementara di sisi lain adanya

realita dalam masyarakat, jiwa, dan semangatnya mulai mengendor.

Masyarakat kota-kota dalam label etnik, golongan, agama, dan ras yang

berpotensi menimbulkan konflik yang menuju perpecahan bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Kesepakatan politis pancasila sebagai dasar negara sudah final, namun

dalam kenyataanya Bangsa Indonesia yang hidup dalam kancah percaturan

ideologi besar dunia seperti ideologi Sosisalis, Fasis, dan sebagainya, dimana

ideologi tersebut menjadi pembanding ideologi pancasila. Mencermati hal

tersebut pancasila sebagai suatu system, perlu dianalisi secara kritis sehinga

menguatkan keyakinan bahwa nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,

Kerakyatan dan Keadilan sangat penting bagi manusia.

Pada akhirnya diharapkan nilai-nilai tersebut meresap didalam segenap

jiwa Bangsa Indonesia sebagai suatu yang penting bagi kehidupan berbangsa

dan bernegara. Lebih jauh kita akan mempunyai kepercayaan diri dan

keyakinan untuk memantapkan eeksistensi denagn jati diri Pancasila sebagai

idiologi nasional ditengah-tengah percaturan idiologi-idiologi internasional.

(9)

1. Apa kerangka berpikir pancasila sebagai sistem filsafat? 2. Bagaimana sejarah filsafat di Indonesia?

3. Apa pengertian sistem filsafat ?

4. Apa arti Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia?

5. Apa saja rumusan kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu sistem?

6. Hubungan kesatuan sila-sila pancasila yang saling mengisi dan saling

mengkualifikasi?

7. Bagaimana Perbandingan Sistem filsafat di Indonesia dan Filsafat di dunia? 8. Apa saja Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara

Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui kerangka berpikir pancasila sebagai sistem filsafat. 2. Untuk mengetahui sejarah filsafat di Indonesia.

3. Untuk mengetahui arti Pancasila dalam kedudukannya sebagai filsafat

bangsa Indonesia.

4. Untuk mengetahui kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila

sebagai sistem filsafat.

5. Untuk mengetahui dasar sehingga Pancasila di jadikan Sebagai Sistem

Filsafat bangsa Indonesia.

6. Bagi dosen, sebagai tolak ukur atau penilaian terhadap mahasiswa dalam

memahami Pancasila sebagai sistem filsafat.

7. Bagi penulis, sebagai sarana untuk memperoleh keterampilan dalam

mela-kukan penulisan dan pengetahuan tentang pancasila sebagai sistem filsafat. 8. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai

suatu sistem.

9. Mengetahui, memahami serta memaparkan hal-hal apasaja yang termasuk

dalam pancasila sebagai suatu sistem

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pembaca atas

(10)

4

1. Menambah pengetahuan akan makna filsafat dan dasar filsafat pancasila

serta kedudukan pancasila sebagai sistem filsafat bangsa.

2. Lebih mengetahui lagi akan peranan pancasila dalam kedudukannya

sebagai filsafat bangsa sehingga tidaklah salah jika pancasila dijadikan

fundamental bangsa Indonesia.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang dilakukan oleh penulis dalam mengumpulkan data

sebagai bahan makalah ini ialah metode studi pustaka, yaitu dengan cara

membaca buku dan mencari literature yang berhubungan dengan masalah

yang akan dibahas.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.6.1 BAB I PENDAHULUAN

Memuat pengertian filsafat, sistem filsafat, pancasila sebagai sistem

filsafat, Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu sistem,

Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi

dan Saling Mengkualifikasi, dan Filsafat di dunia, dan Fungsi Utama

Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia.

1.6.4 BAB IV PENUTUP

(11)
(12)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Berpikir Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Dilihat dari sejarah bahwa Pancasila sebagai dasar negara republik

Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, penulis menggunakan kerangka

berfikir melalui pendekatan filsafat Pancasila dan sejarahnya.

Di bentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Bung Karno

diangkat jadi ketua PPKI dan Bung Hatta menjadi wakil ketua. Cepat dan

tindaknya kemerdekaan Indonesia sangat tergantung pada bangsa Indonesia

sendiri setelah bekerja keras tanpa mengenal lelah dan dukungan seluruh

rakyat Indonesia khususnya pemuda – pemuda kita, pada tanggal 17 Agustus

1945 jam 10.00 di dalam rapat terbuka gedung pegangsaan 56 Jakarta,

kemerdekaan indonesia di proklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta

atas nama bangsa Indonesia.

2.2 Sejarah Filsafat di Indonesia

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme, Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain.

Istilah filsafat dipergunakan dalam berbagai konteks tapi kita harus tahu dulu apa itu filsafat dan fungsi filsafat serta kegunaan filsafat dengan uraian yang singkat ini saya mengharapkan agar timbul kesan pada diri kita bahwa filsafat adalah suatu yang tidak sukar dan dapat di pelajari oleh semua orang di samping itu saya menghrapkan agar kita tak beranggapan filsafat sebagai suatu hasil potensi belaka dan tidak berpijak realita dengan cara ini saya

(13)

mengharapkan dapat menggunakan sebagai modal untuk mempelajari pancasila dari sudut pandang filsafat.

Dan kita mengenal filsafat pancasila dari sejarah pelaksanaannya diantara bangsa – bangsa barat tersebut bangsa belandalah yang akhirnya dapat memegang peran sebagai penjajah yang benar – benar yang menghancurkan rakyat Indonesia mengingat keadaan perjuangan bangsa Indonesia kita harus mengetahui perjuangan sebelum tahun 1900.

(14)

BAB III

dan Sophia yang berarti kebijakan/wisdom/kearifan/hikamah/hakikat

kebenaran. Jadi filsafat artinya cinta akan kebijaksanaan atau hakikat

kebenaran.

Beberapa istilah filsafat dalam berbagai bahasa, misalnya

falsafah” dalam bahasa arab, “philosophie” bahasa belanda,

philosophy” dalam bahasa inggris dan masih banyak lagi istilah

dalam bahasa lain, yang pada hakekatnya semua istilah itu mempunyai

arti yang sama.

3.1.2 Arti Filsafat Menurut Para Ahli 1. Harold H. Titus

Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap

kehidupan dan alam yg biasanya diterima secara tidak kritis.

Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap

kepercayaan dan sikap yg dijunjung tinggi. 2. Hasbullah Bakry

Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu

dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan

manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang

bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai

pengetahuan itu.

3. Prof. Dr.Mumahamd Yamin

(15)

Filsafat ialah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui

kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialaminya

kesungguhan.

4. Prof. Dr. Ismaun, M.Pd

Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan

akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis

sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk

mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan,

dan kearifan atau kebenaran yang sejati).

5. Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. & Mustakim, S.Pd.,MM

Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani: ”philosophia”.

Seiring perkembangan zaman akhirnya dikenal juga dalam

berbagai bahasa, seperti: ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa

Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa

Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam

bahasa Arab.

yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,

retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. 8. Cicero

Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “ (the mother of

all the arts). Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni

(16)

10

9. Johann Gotlich Fickte

Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu ,

yakni ilmu umum, yg jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan

sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan

seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari

seluruh kenyataan.

10. Paul Nartorp

Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak

menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan

dasar akhir yg sama, yg memikul sekaliannya.

11. Imanuel Kant

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan

pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat

persoalan, yakni : Apakah yang dapat kita kerjakan? (jawabannya

metafisika); Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya

Etika ); Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama );

Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya Antropologi).

12. Notonegoro

Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut

intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut

hakikat.

(17)

Dalam arti ini, filsafat digunakan untuk menyebut berbagai

petanyaan yang muncul dalam pikiran manusia tentang bebagai

kesulitan yang dihadapinya, serta berusaha untuk menemukan solusi

yang tepat. Misalnya ketika menanyakan: “siapakah kita?”, ”mengapa

kita ada di sini?”, “kemana kita akan berlalu”, “apakah kebaikan dan

kejahatan itu”, “bagaimanakah karakter alam, “apakah ia memiliki

tujuan?”, “bagaimanakah kedudukan manusia di alam ini?”, dan

seterusnya.

Beginilah seorang ahli yang bernama Aristoteles memahami

filsafat, ketika ia menyebutnya sebagai sebuah nama dari ilmu dalam

arti yang paling umum.

Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat

dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk. 1. Filsafat dalam arti proses

Filsafat dalam hal ini diartikan dalam bentuk suatu aktivitas

berfilsafat. Dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan

menggunakan suatu cara dan metode tertentu sesuai dengan

objeknya yang bersifat dinamis. 2. Filsafat dalam arti produk

a. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep,

pemikiran-pemikiran dari para filsuf pada zaman dahulu yang lazimnya

merupakan suatu aliran atau system filsafat tertentu. Misalnya

rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dan lain sebagainya. b. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh

(18)

12

Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai ilmu dan

filsafat sebagai pandangan hidup. Disamping itu, dikenal pula filsafat

dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis. Pancasila dapat

digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai

pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal itu berarti

Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan

pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan

sehari-hari dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

3.2 Sistem Filsafat

3.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling

berhubungan, saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Suatu system filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan

hakikat realitas, falsafat hidup, dan tata nilai (etika),termasuk teori

terjadinya pengetahuan manusia dan logika. 3.3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya

merupakan suatu kesatuan organik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan,

saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa

dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya. Dengan demikian, Pancasila pada

hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian

(sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu

(19)

dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu

pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha

Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat

bangsa dan negara.

Kenyataan Pancasila yang demikian ini disebut kenyataan yang obyektif,

yaitu bahwa kenyataan itu ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu

yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Sehingga Pancasila sebagai

suatu sistem filsafat bersifat khas dan berbeda dengan sistem-sistem filsafat

yang lain misalnya: liberalisme, materialisme, komunisme, dan aliran filsafat

yang lain.

Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakekatnya bukanlah hanya merupakan

kesatuan yang bersifat formal logis saja, namun juga meliputi kesatuan dasar

ontologis, dasar epistimologis, serta dasar aksiologis dari sila Pancasila.

3.4 Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu sistem 1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang bersifat sistematis

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan

suatu sitem filsafat.Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang

saling berhubungan, saling bekerja sama, untuk suatu tujuan tertentu, dan

secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Jadi Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian, yaitu sila-sila

Pancasila, setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri,

fungsi sendiri-sendiri. Namun secara keseluruahan merupakan suatu

kesatuan yang sistematis.

Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara

(20)

14

a. Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta

menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan

pandangan yang komprehensif.

b. Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya

masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang

hakiki dari gejala-gejala itu.

2. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang bersifat organis

Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal dan

bersumber pada hakikat manusia “monopluralis” yakni : a. Susunan kodrat, jasmani rohani.

b. Sifat kodrat, individu- makhluk social.

c. Kedudukan kodrat, pribadi berdiri sendiri-makhluk Tuhan YME. 3. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang bersifat Hirarkis dan

berbentuk pyramidal

Dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian

tingkat dalam luasnya, dan isi sifatnya merupakan pengkhususan dari

sila-sila di mukanya. Sila I menjadi basis dari Sila II, III, IV dan V. Ketuhanan

YME adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan,

berkerakyatan, serta berkeadilan sosial, sehingga setiap sila terkandung

sila-sila lainnya.

3.5 Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi

Adapun rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan

saling mengkuali-fikasi tersebut adalah sebagai berikut:

(21)

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, adalah ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Sila Persatuan Indonesia, adalah ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,

berpersatuan Indonesia, dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Notonagoro 1975:43.44) 3.6 Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia

1. Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Pancasila dirumuskan oleh The Founding Fathers dan lahir dari ways

of life bangsa Indonesia, melalui penelitian dan penyelidikan kesepakatan

yang ada pada siding BPUPKI.

Dalam pidatonya Bung Karno 1 juni 1945 mengatakan, bahwa

mengenai pentingnya satu weltanschauung (alat pemersatu bangsa) lebih

(22)

16

single individual or for onr group even not for aristocration, but we want

to estabilished a state one for all and all for all”. Demikian pula dengan

berbagai masukan dari para The foundings Fathers kita yang lain seperti

Mr. Mohammad Yamin, Ki Hadi Bagoes Koesoemo, Mr. Soepomo, dan

lain-lain juga menghendaki adanya satu Philloosophy Groundslag /

filsafat dasar sebuah Negara, hingga diberikanlah nama mengenai

philosophy Grounslag / filsafat dasar Bangga dan Negara Indonesia

adalah PANCASILA.

2. Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.

Prinsip-prinsip dasar kehidupan bangsa Indonesia ditemukan oleh

para peletak dasar Negara tersebut yang diangkat dari dasar filsafathidup

bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi prinsip dasar

filsafat Negara, yaitu pancasila. Hal inilah sebagai suatu alasan ilmiah

rasional dalam ilmu filsafat bahwa salah satu lingkup pengertian filsafat

adalah fungsinya sebagai suatu pandangan hidup suatu masyarakat atau

bangsa tertentu (Harold Titus, 1984).

Berdasarkan suatu kenyataan sejarah tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa filsafat pancasila sebagai suatu pandangan hidup

bangsa Indonesia, merupakan suatu kenyataan obyektif yang hidup dan

berkembang dalam suatu masyarakat Indonesia.

3. Filsafat Pancasila Sebagai Sumber dari hukum dasar Indonesia.

Sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV,

susunan tersebut menunjuk bahwa pancasila merupakan dasar, kerangka

(23)

hakekatnya tersimpul salam asas kerohanian Pancasila. Dengan demikian

konsekuensinya pancasila asas yang mutlak bagi adanya tertib hokum

Indonesia yang pada akhirnya perlu direalisasikan dalam setiap aspek

penyelenggaraan Negara.

Dalam pengertian inilah maka pancasila berkedudukan sebagai

sumber dari hokum dasar Indonesia, atau dengan kata lain perkataan

sebagai sumber tertib hukum Indonesia yang tercantum dalam ketentuan

(24)

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum

ditetapkannya pancasila sebagai sistem filsafat, ada beberapa kerangka

berpikit pancasila yakini dilihat dari sejarah bahwa pancasila sebagai dasar

negara Republik Indonesia pada tangga 18 Agustus 1945, melalui pendekatan

filsafat pancasila dan sejarahnya.

Sejarah pancasila pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilai yang

bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hokum dalam

Negara Indonesia Pengertian filsafat itu sendiri dapat diartikan secara

etimologi, secara umum(filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti

produk) dan menurut beberapa para ahli, dapat disimpulkan pengertian

filsafat dari keseluruhan yaitu cinta akan kebijaksanaan atau hakikat

kebenaran yang didalamnya ada aturan-aturan untuk mengatur suatu aktifitas

sesuai aturan yang ditentukan untuk mencapai tujuan yang sama.

Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena sila-sila pancasila

yang merupakan system filsafat yang hakikatnya merupakan suatu kesatuan

organik, dengan rumusan kesatuan sila-sila pancasila yang bersifat sistematis,

organis, hirarkis dan pyramidal. Hubungan rumusan kesatuan sila-sila yang

sistematis dan saling mengkualifikasi dapat dilihat nilai-nilai yang terkanduk

dalam setiap sila yang dimana nilai tersebut aka nada pada sila-sila

selanjutnya. Fungsi utama filsafat pancasila bagi Negara Indonesia adalah

(25)

filsafat dikatakan sebagai dasar Negara Republik Indonesia, sebagai

pandangan hidup, dan sebagai sumber dari segala sumber hokum.

4.2

Kritik dan Saran

Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penyusunan

makalah ini. Oleh karena itu,penulis menerima segala kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan mohon maaf sebelumnya

apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin….

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Apriliyan, Dwi.Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.16 Desember 2016.

http://dwiapriliyan.blogspot.com/2014/10/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html

Kaelan,M.S. 2010. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma.

Netral, Harian.Pengertian Filsafat atau Filosofi Menurut Para Ahli.16 Desember 2016

http://hariannetral.com/2014/10/pengertian-filsafat-atau-filosofi-menurut-para ahli.html#

Silvia, Febi.Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.16 Desember 2016.

http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/

Wikipedia.Pancasila.16 Desember 2016.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa media video pembelajaran mata pelajaran sejarah pada materi perang dunia dan kelembagaan dunia untuk

Pada penelitian ini didapatkan bah- wa perilaku fasilitator belum mampu mem- berikan efek yang bermakna secara praktis terhadap motivasi intrinsik dari mahasiswa. Hal ini

Berdasarkan kepada pembacaan yang intensif dan kajian yang menyeluruh , kesemua pakar pelaburan memberitahu bahawa sekarang zaman kenaikan emas. Sistem kewangan berasaskan kredit

Antibodi terhadap MG yang dideteksi secara serogis dengan pengujian yang berbeda, yaitu dengan RSA, kit ELISA komersial, dan iELISA pada ayam dengan status, kondisi dan jenis

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SDN Panggung Jepara dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran make a match

NEW WORLD ORDER (Menguak Rencana Licik Zionis Menguasai Dunia). Ufuk Publishing House.. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Yahudi untuk mengail dalam air keruh. Pyke diajak pergi

http://www.ruangtani.com/ Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang di media yang terbuat dari serbuk gergaji dikemas dalam kantong plastik.. Pertumbuhan jamur

6DPSDLODK NLWD SDGD SHUWDUXQJDQ DQWDUD ZDMLE VLPSDQ UDKDVLD NHGRNWHUDQ YHUVXV NHZDMLEDQ KXNXP VHEDJDL VDNVL DKOL 'DODP XUDLDQ VHEHOXPQ\D NLWD SDKDPL EDKZD GRNWHU GLZDMLENDQ