• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

32 | Halaman

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI

TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE

ELECTRE

Andri Yusuf Wicaksono1, Ridwan Rismanto2, Arief Prasetyo3

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi , Politeknik Negeri Malang

[email protected], 2 [email protected], 3 [email protected]

Abstrak

Seiring perkembangan zaman, berwisata merupakan kebutuhan jasmani yang penting tanpa kita sadari..di Kota Batu memiliki potensi wisata yang sangat luas. Keindahan alam, lokasi dan kondisi udara yang sangat baik, sehingga banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tidak sedikit wisatawan yang kesulitan dalam menentukan destinasi wisata yang akan dikunjungi dikarenakan banyaknya alternative destinasi wisata dikota Batu oleh karena Penelitian ini difokuskan pada Sistem Informasi (SI) rekomendasi tempat wisata dikota batu menggunakan metode ELimination Et Choix Traduisant la Realité (ELECTRE). Pada tulisan ini penulis mengambil empat kriteria sebagai atribut untuk proses pengolahan data yakni Fasilitas (ketersediaan fasilitas oleh pihak obyek wisata), Jarak (Estimasi jarak tempat wisata yang diinginkan), Waktu Berkunjung (waktu normal berkunjung ke lokasi wisata tersebut),Waktu Buka (waktu buka tempat wisata)

Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi web yang memberikan informasi rekomendasi kepada user atau pengguna. Rekomendasi yang diberikan sistem didasarkan pada masukkan yang diberikan user kemudian diproses dengan metode ELECTRE sehingga menghasilkan rekomendasi daftar tempat berwisata.

Kata kunci

: Pariwisata, SI, ELECTRE, Kota Batu, PHP Framework

.

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, berwisata merupakan kebutuhan jasmani yang penting tanpa kita sadari. Karena dengan berwisata dapat menghilangkan penat akibat aktivitas selama seharian. Terutama di Kota Batu yang memiliki potensi wisata yang sangat luas. Keindahan alam, lokasi dan kondisi udara yang sangat baik, sehingga banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Untuk saat ini belum adanya aplikasi yang dapat merekomendasikan tempat wisata di Kota Batu yang mempunyai fitur seperti rekomendasi berdasarkan estimasi waktu yang dimiliki wisatawan, jarak ,dan fasilitas yang ada .

Teknologi informasi akan menjadi hal yang penting dalam mempromosikan tempat wisata yang dapat di optimalkan lewat pemanfaatan Sistem yang dikemas berbasis online sehingga dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk

mengetahui tempat wisata sesuai dengan estimasi waktu yang dimiliki, keindahan wisata, fasilitas dan jarak tempat wisata yang dimasukkan. Penyediaan informasi pariwisata membantu wisatawan untuk mempertimbangkan dan mengambil keputusan untuk berwisata.

Berdasarkan uraian diatas dapat didapatkan kesimpulan yakni bagaimana membangun aplikasi yang dapat membantu wisatawan yang dapat menemukan tempat wisata yang sesuai dengan kriteria yang diuraikan yaitu fasilitas, jarak, waktu berkunjung dan waktu buka.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :

(2)

Halaman |33

2. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Pemilihan tempat wisata di Kota Batu ke dalam sebuah website

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menciptakan aplikasi sistem informasi merekomendasikan tempat wisata dengan kriteria fasilitas, jarak, waktu berkunjung dan waktu buka kedalam sebuah website.

2. Menerapkan metode electre kedalam sebuah sistem informasi

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai metode Electre untuk perhitungan SPK sudah banyak dilakukan, antara lain dilakukan oleh Tri Puji Prakoso, membuat permodelan untuk sistem pendukung keputusan menu makanan sehat. Sistem ini dirancang sebagai pembantu dalam pemilihan menu makanan yang dapat memenuhi kebutuhan energi setiap individu dengan pola makan yang teratur. (Tri Puji Prakoso, 2015).

Dalam Penelitian lain Oktovianus Pareira, Alb. Joko Santoso, Patricia Ardanari melakukan penelitian mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan tempat wisata di timor leste dengan metode electre. Dalam penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem yang dapat membantu dalam menentukan penerima biasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode electre. (Oktovianus Pareira, Alb. Joko Santoso, Patricia Ardanari).

Kemudian Akhmad kahari melakukan penelitian terhadap system pendukung keputusan pemilihan sepeda motor honda menggunakan metode electre. dalam penelitian tersebut dibuat sistem pendukung keputusan untuk membantu pengguna dalam menentukan pilihan sepeda motor. metode yang digunakan adalah metode electre. (Akhmad kahari, 2013)

2.2 Landasan Teori A. Sistem Informasi

Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia - mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.

Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual,model manajemen dan basis data.

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :

1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin.

• Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi

• Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.

2. Sistem basis data terintegrasi Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.

3. Mendukung Operasi

Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.

Komponen Fisik Sistem Informasi:

1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data

2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem

5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:

- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);

- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.

- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.

- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.

B. Metode Electre

(3)

34 | Halaman

Realité (ELimination and Choice Expressing Reality). Metode Electre dapat digunakan dalam melakukan penilaian dan perankingan berdasarkan kelebihan dan kekurangan melalui perbandingan berpasangan pada kriteria yang sama.

ELECTRE merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatifalternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai.

ELECTRE digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang Dilibatkan. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang lainnya jika suatu atau lebih kriteria melebihi (bandingkan dengan kriteria dari alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan Metode ELECTRE adalah sebagai berikut :

1. Normalisasi matriks keputusan.

Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari nilai xij dapat dilakukan dengan rumus :

dinormalisasi, dimana m menyatakan alternatif, n menyatakan kriteria dan rij adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubungannya dengan kriteria ke-j.

2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi.

Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot-bobot (wj) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga, weighted normalized matrix adalah yang ditulis sebagai:

V = R . W

3. Menentukan himpunan concordance dan disordance index.

Untuk setiap pasang dari alternatif k dan

l (k, l= 1,2,3, …, m dan k ≠ l) kumpulan J

kriteria dibagi menjadi dua himpunan bagian, yaitu concordance dan discordance. Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance jika:

{ }

untuk j = 1,2,3,…,n.

Sebaliknya, komplementer dari himpunan bagian concordance adalah himpunan discordance, yaitu bila:

{ }, untuk j =

1,2,3,…,n.

4. Menghitung matriks concordance dan discordance.

a. Menghitung matriks concordance

Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance adalah dengan menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk pada himpunan concordance, secara matematisnya adalah sebagai berikut:

b. Menghitung matriks disordance

Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks disordance adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk ke dalam himpunan bagian disordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya adalah sebagai berikut:

{| |} {| |}

5. Menentukan matriks dominan concordance dan disordance

a.Menghitung matriks dominan concordance Matriks F sebagai matriks dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold.

dengan nilai threshold adalah : ∑

sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai berikut :

{ }

(4)

Halaman |35

Matriks G sebagai matriks dominan disordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold :

dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut :

{ }

6. Menentukan aggregate dominance matrix. Matriks E sebagai aggregate dominance matriks adalah matriks yang setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan elemen matriks G yang bersesuaian, secara matematis dapat dinyatakan sebagai:Matriks discordance (D) berisi elemen-elemen yang dihitung dari discordance index.

7. Eliminasi alternatif yang less favourable. Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu bila maka alternatif merupakan alternatif yang lebih baik dari pada . Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian, alternatif terbaik adalah alternatif yang mendominasi alternatif lainnya (Setiyawati).

2.3 Metode Penelitian

Komponen yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini salah satunya adalah data. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Metode Literatur

Yaitu melakukan studi kepustakaan dengan cara mencari literatur atau sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian yang memberikan informasi secara memadai untuk menyelesaikan penelitian ini serta membantu mempertegas teori-teori yang ada.

2. observasi data pada dinas pariwisata setempat mengenai objek wisata yang ada 3 Hasil dan Diskusi

3.1 Analisis perhitungan dengan Metode electre

Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif

Alternatif

Kriteria

 Normalisasi matriks keputusan berdasarkan persamaan berikut

 Pembobotan pada Matrik V = R . W

 Menentukan himpunan concordance dan disordance index

a. Himpunan concordance dihitung berdasarkan persamaan berikut

b. Himpunan disordance dihitung berdasarkan persamaan berikut

{ }

d12 =

FALSE

2

3

FALSE

d13 =

FALSE

FALSE

FALSE

4

(5)

36 | Halaman

 Menghitung matriks concordance dan discordance.

a. Menghitung matriks concordance berdasarkan persamaan berikut

Sehingga diperoleh matrix :

-

5

6

6

5

-

6

6

4

4

-

6

7

4

8

-b. Menghitung matriks disordance berdasarkan persamaan berikut

 Menentukan matriks dominan concordance dan disordance

a. Menghitung matriks dominan concordance berdasarkan persamaan berikut ditentukan sebagai berikut :

(6)

Halaman |37

-

0

1

1

0

-

1

1

0

0

-

1

1

0

1

-b. Menghitung matriks dominan concordanceberdasarkan persamaan berikut

d =

8.650923653432

=

0.72091030445266

12

dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut :

-

0

1

0

0

-

1

0

1

1

-

1

1

1

0

- Menentukan aggregate dominance matrixberdasarkan persamaan berikut

-

0

1

0

0

-

1

0

0

0

-

1

1

0

0

- Eliminasi alternatif yang less favourable Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu bila maka alternatif merupakan alternatif yang lebih baik dari pada . Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah paling sedikit dapat dieliminasi

3.2 Rancangan Sistem

Proses diawali dengan administrator yang mengakses sistem melaluiproses Login dan kemudian dapat melakukan proses manajemen data kriteria, data lokasi awal dan data alternatif. Kemudian User dapat melakukan proses pencarian informasi dan rekomendasi dari sistem melalui halaman frontend.

3.3 Implementasi Sistem

3.3.1 Implementasi Form Rekomendasi

Gambar 3.1 Form Rekomendasi Gambar 3.1 merupakan halaman form rekomendasi dimana terdapat kriteria fasilitas,jarak,waktu berkunjung dan waktu buka . Setelah pengguna input data bobot tiap kriteria , sistem akan memproses inputan bobot tersebut dengan metode ELECTRE.

3.3.2 Implementasi Hasil

Gambar 3.2 Hasil Rekomendasi

(7)

38 | Halaman

diberikan user. Pada halaman ini akan ditampilkan nama lokasi wisata yang di rekomendasikan, link yang mengarah ke detail informasi lokasi wisata.

4. Kesimpulan 4.1Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh pada pengembangan system informasi rekomendasi tempat wsiata dikota Batu adalah implementasi metode electre kedalam sistem informasi berhasil diterapkan. Kriteria yang dipilih pada penelitian ini yaitu fasilitas, jarak, waktu berkunjung dan waktu buka dapat diproses dan kemudian menghasilkan rekomendasi melalui tahap-tahap yang telah ditetapkan dalam metode ELECTRE.

4.2Saran

Aplikasi Sistem Informasi rekomendasi tempat wisata dikota Batu masih dapat dikembangkan lagi yaitu dengan menambahkan beberapa fitur agar Aplikasi ini lebih bermanfaat yaitu

1.Menambahkan fitur pilihan transportasi yang digunakan untuk menuju ke lokasi karena berbeda transportasi juga berpengaruh ke jarak.

2. Menambahkan fitur estimasi biaya yang digunakan dalam berwisata.

5. Daftar Pustaka

Pareira, Oktovianus., et all., “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata Di Timor Leste Dengan Metode Electre”. [Online]

Tersedia

:e-journal.uajy.ac.id/5283/2/Jurnal%20 Ilmiah.pdf. Jurnal Ilmiah mahasiswa Program Studi Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Ridaini. 2014. “Sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi objek Wisata di aceh tengah menggunakan metode

topsis”. [Online] Tersedia

:inti-budidarma.com/berkas/jurnal/5.pdf. Jurnal ilmiah mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan.

eko setyo purnomo, Dhani. 2013.“Sistem pendukung keputusan untuk pemilihan obyek wisata di surakarta menggunakan metode fuzzy tahani”. [Online] Tersedia : eprints.unisbank.ac.id/1480/1/08.01 .53.0091.pdf. Jurnal ilmiah mahasiswa program studi teknik informatika Universitas Stikubank (Unisbank)

Halimah,Silvi. 2015. “Menikmati Suasana Dingin Kota Batu”. [Online] Tersedia :

Gambar

Gambar 3.2 merupakan halaman hasil informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh sistem sesuai dengan masukkan yang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tingkat akurasi yang diperoleh sebesar 75%, maka metode profile matching dapat digunakan untuk merancang sistem rekomendasi tempat wisata dikarenakan

Pada Gambar 2 use case diagram sistem rekomendasi dibuat dengan 2 aktor yaitu admin dan wisatawan. Admin dapat memasukkan username dan password untuk login ke sistem dan mengatur

Dari pengujian Logika Fuzzy dan Floyd warshall dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Rekomendasi Tempat Wisata Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall sangat tepat digunakan dalam

Antar muka pada gambar 31 ini digunakan oleh wisatawan untuk melihat longitude dan latitude dari tempat wisata yang sudah direkomendasikan sistem. Sistem akan memberikan

Berikut adalah arsitektur dari “Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Lokasi Wisata di Kota Batu dengan Metode Voting Borda Berdasarkan Metode TOPSIS DAN PROMETHEE”

Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memudahkan wisatawan dalam merencanakan tujuan wisata di kabupaten Majalengka dengan menggunakan metode Djikstra yang

yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwaGunung Galunggung terpilih sebagai Objek Wisata Alam yang berpotensi untuk di kembangkan oleh Dinas Pariwisata

Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis melakukan penelitian untuk merancang sebuah desain user interface Aplikasi Rekomendasi Destinasi Wisata di Provinsi Bali Berbasis Web yang