• Tidak ada hasil yang ditemukan

I026-1 PERANCANGAN HEART RATE MONITOR SECARA REAL TIME BERTRANSMISI WIRELESS UNTUK MENGUKUR DENYUT JANTUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "I026-1 PERANCANGAN HEART RATE MONITOR SECARA REAL TIME BERTRANSMISI WIRELESS UNTUK MENGUKUR DENYUT JANTUNG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN HEART RATE MONITOR SECARA REAL TIME

BERTRANSMISI WIRELESS UNTUK MENGUKUR DENYUT JANTUNG

Lobes Herdiman1, Retno Wulan Damayanti1 dan Esha Darwinsa2 1 Staf pengajar Jurusan Teknik Industri FT-UNS, Surakarta

e-mail : lobesh@gmail.com

2 Alumni mahasiswa Teknik Indsutri FT-UNS, Surakarta

Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk - Jurusan Teknik Industri

Abstrak

Cara pengukuran energi tubuh yang efektif dengan memonitor denyut nadi yang merupakan refresentasi dari denyut jantung. Data denyut jantung dapat diperoleh dari alat berupa heart rate. Adanya keterbatasan dari kemampuan heart rate dipasaran di dalam proses pembacaan dan perekaman data secara real time. Penelitian ini bertujuan merancang heart rate monitor bertransmisi wireless dalam mengukur denyut jantung pada saat aktivitas fisik berlangsung dengan pembacaan data secara real time dan data dapat disimpan. Penelitian ini diawali, tahap identifikasi karakteristik sistem. Tahap kedua, perancangan hardware dan software. Hardware yang terdiri dari blok transducer, blok pengkondisian sinyal, blok data counting, blok transmitter, blok receiver. Software dirancang sebagai display dari hasil data pengukuran dan tempat penyimpan data. Tahap akhir, pengujian yang melibatkan 5 responden pada aktivitas berjalan kemudian berlari. Tujuan dari aktivitas berjalan dan berlari dimaksudkan untuk mengevaluasi seberapa besar pengaruh dari perubahan nilai data denyut jantung. Penelitian ini menghasilkan heart rate monitor bertransmisi wireless yang berguna untuk mengukur denyut jantung. Hasil dari pengukuran disajikan dalam bentuk grafik yang dapat memberikan gambaran dari perbedaan pola perubahan denyut jantung. Software yang dirancang dalam menyimpan data dengan format Ms. Access tetapi masih perlu di konversi ke Ms. Excel agar data dapat diolah lebih lanjut.

Kata Kunci: Heart rate monitor, wireless, real time, denyut jantung

Pendahuluan

Energi tubuh yang diperlukan oleh seseorang bervariasi menurut umur, jenis kelamin, dan jenis aktivitas fisik (Astrand dan Rodahl, 1986). Salah satu cara yang efektif untuk mengukur energi tubuh pada suatu aktivitas fisik dengan memonitor denyut jantung. Monitoring denyut

jantung dapat memperkirakan nilai VO2 (Siconolfi et al., 1982). Persamaan standar calorimetric

untuk volume oksigen yang di konsumsi dapat digunakan untuk mencari hubungan heart rate dan

energi tubuh (www.rowett.ac.uk). Data heart rate (denyut jantung) diperoleh dari suatu alat berupa

monitoringheart rate. Heart rate merupakan representasi dari denyut jantung per satuan waktu dari

suatu subjek (www.wikipedia.org). Pengukuran heart rate (kecepatan denyut jantung) dari setiap

objek mempunyai pola yang berbeda dalam mencapai denyut persatuan waktu (Beshir, Ramsey dan Burford, 1982). Data heart rate ini dapat memberikan informasi dalam memperoleh kesimpulan

untuk seberapa besar konsumsi energi tubuh dan tingkat kelelahan reponden (Bobo et al., 1983). Bioinstrumen berupa alat heart ratemonitor dipasaran yang tersedia seperti POLAR heart

rate monitor, TIMEX heart rate monitor (www.ehow.com, 2008). Perbedaan pembacaan data pada

heart rate dipasaran ini pada perhitungan dalam satu menit per satuan waktu (Herdiman dkk.,

2009). Dalam penelitiannya Erliyanto dkk. (2008) menjelaskan heart ratemonitor dipasaran dalam

pembacaan denyut jantung dalam satu menit menggunakan metode perhitungan frekuensi aliran darah yang mengalir selama 10 detik. Hasil yang diperoleh dikalikan 6, jadi total waktu yang diperoleh menjadi 1 menit. Kegunaan fungsional dari alat dipasaran masih kurang sesuai untuk kepentingan pengambilan data reponden dalam eksperimen yang bergerak (Herdiman dkk., 2010).

Penentuan energi tubuh yang digunakan parameter indek kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung. Indek ini merupakan perbedaan antara kecepatan denyut jantung (heart rate) pada

waktu kerja tertentu dengan kecepatan denyut jantung (heart rate) pada saat istirahat (Grap, 2002).

Peningkatan denyut jantung berkaitan meningkatnya pembebanan kerja (Tarwaka dkk., 2004). Pengukuran kalori per energi untuk menjelaskan parameter kecepatan denyut jantung.

Analisis pada aktivitas fisik yang berkaitan dengan pengukuran energi memerlukan ranca-ngan suatu perangkat heart rate monitor. Perangkat ini dirancang secara integral mulai dari

(2)

sensor finger clip yang bekerja dengan prinsip fotodioda dan infrared. Cara penempatan dengan

dijepitkan pada ujung jari yang gunanya untuk mengukur fluktuasi aliran darah pada simpul nadi. Data hasil pembacaan dari sensor finger clip ditranmisikan tanpa menggunakan kabel

(wireless) melalui penggunaan radio frekuensi (RF). Hasil data pengukuran dari heart rate dapat

dibaca dan ditampilkan secara langsung di layar LCD komputer yang dikirim melalui transmiters

ke reciever. Data dilanjutkan untuk disimpan pada data storage di komputer. Selanjutnya data

dapat diolah untuk keperluan analisis fisiologi dari responden sebagai subjek penelitian.

Studi Pustaka

Heart rate monitor merupakan sebuah alat pemantau yang memungkinkan untuk mengukur

denyut jantung objek (www.wikipedia.org). Heart rate merupakan dasar untuk mengukur denyut

jantung pada titik pulse dari tubuh dan menghitung jumlah denyut per menit (www.ehow.com). Heart Rate Monitor

Monitoring jantung penting dilakukan mengingat tubuh secara kontinu melakukan sirkulasi

darah ke seluruh organ tubuh lainnya (www.rowett.ac.uk). Diketahuinya denyut jantung maka dapat diketahui kondisi kesehatan dari seseorang. Laju pacu jantung tergantung dari umur dan kondisi manusia itu sendiri (Astrand dan Rodahl, 1986). Cara termudah untuk mengetahui denyut jantung seseorang dengan meraba denyut nadi. Melalui cara ini dapat menghitung jumlah denyut yang terjadi dalam 1 menit (Tarwaka dkk., 2004). Dikalangan dokter atau perawat masih menggunakan metode ini (Erliyanto dkk., 2008). Heart rate monitor terdiri dari blok pemantauan

satu set dengan elektroda yang dilekatkan di dada. Versi alat modern meliputi sensor tali dada dan

penerima data denyut jantung yang terletak di pergelangan tangan (www.wikipedia.org).

Gambar 1. Heart rate monitor

Sumber: www.wikipedia.org

Kamat (2002) menjelaskan sensor heart rate yang digunakan sebagai tranducer pada jari

tangan yang disebut finger clip pulse oximetry. Pulse oximetry didasarkan pada fraksi perubahan

transmisi cahaya selama terjadi denyut nadi pada dua panjang gelombang yang berbeda. Konfigu-rasi ini, cahaya pada dua panjang gelombang yang berbeda menerangi satu sisi jari akan terdeteksi pada sisi lain, setelah melintasi intervensi vascular jaringan.

Gambar 2. Finger clip sensor

Sumber: www.sensoronics.com

Pada jari tangan manusia terdapat pembuluh darah dengan frekuensi atau irama aliran darah yang mengalir merupakan representasi dari frekuensi denyut jantung itu sendiri, sebagai catatan bahwa jantung tersebut tidak dalam kondisi kritis (www.oximetry.org). Erliyanto dkk. (2008) menjelaskan bahwa cara kerja dari finger clip sensor dengan memasukan dari salah satu jari

tangan ke blok heart beat tranducer. Cahaya LED yang menembus jari tangan akan diterima LDR

dan frekuensi aliran darah pada jari akan terdideteksi. Data diolah di mikrokontroler dan hasilnya ditampilkan di layar LCD yang berupa tampilan berapa banyak denyut jantung setiap menitnya.

Denyut Jantung

(3)

sendiri, tidak langsung (indirect) dengan memanfaatkan pembuluh darah melalui sadapan atau

pemasangan sensor pada aliran darah (Chan,2006).

Gambar 3. Aliran peredaran darah Sumber: Erliyanto dkk., 2008

Pertama kali proses aliran darah (www.needle.anest.ufl.edu, 2004) mulai dari pembuluh darah vena masuk ke atrium kanan menuju ke ventrikel kanan. Kemudian menuju paru–paru dan terjadi pertukaran udara dari CO2 ke O2. Dari paru-paru, aliran darah menuju ke atrium kiri, menuju ke ventrikel kiri. Setelah itu darah dipompa menuju ke seluruh tubuh dan kepala dimana melalui pembuluh darah aorta. Pembuluh darah aorta yang terdiri berbagai cabang pembuluh yang terbesar sampai terkecil meliputi arteri, arteriol dan kapiler.

Sistem Instrumentasi

Perbedaan dari instrumentasi medis dan instrumentasi konvensional terletak pada sumber sinyalnya yang berasal dari jaringan hidup atau benda mati (Eren, 2006). Sistem instrument

elek-tronik dibagi menjadi 5 yang terdiri dari tranducer, power supply, pengkondisian sinyal, amplifier

dan recorder (Yarlagadda, 2010).

Gambar 4. Block diagram instrumentasi

Sumber: www.klimatologibanjarbaru.com

Kondisi ini memungkinkan dalam pengambilan data pada heart rate monitor untuk

diapli-kasikan pada bidang olahraga, rumah sakit, penelitian, dan perawat medis. Metode ini membantu dalam memfasilitasi pelatihan para atlet kebugaran serta pemantauan jarak jauh bagi pasien dan dapat mengurangi pembebanan biaya secara keseluruhan pada sistem.

Metodologi Penelitian

Perancangan heart rate terdiri dari hardware yang meliputi sensor detak jantung, blok

pemancar radio frekuensi, blok penerima radio frekuensi dan perangkat displayreal time. Software

yang berupa program untuk menampilkan data record dari hasil pengukuran.

(4)

Hasil Dan Pembahasan

Heart rate monitor terdiri dari blok deteksi dan blok display yang keduanya berkerja secara

simultan dengan menggunakan transmisi wireless link. Sinyal yang dipancarkan mengindikasikan

data ke display. Heart rate monitor yang dirancang terdiri dari blok transduser yang digunakan

sebagai pendeteksi denyut jantung melalui ujung jari tangan untuk mengakomodasi fungsi dari

heart rate, mikroprosesor sebagai counter data beep.

Gambar 6. Blok diagram heart rate monitor

Blok transmitter sebagai pengirim data hasil olahan dari proses data ke display melalui

transmisi wireless dengan radio frekuensi (RF) sebagai perantara pengiriman data (transmitter).

Blok receiver sebagai penerima data dari transmiter dengan frekuensi tertentu yang diproses ke

dalam perangkat display. Sistem kerja heart rate monitor, ujung satu jari tangan dimasukkan ke

blok heart ratetranducer. Blok ini mempunyai rangkaian sensor berupa LED yang memancarkan

inframerah dan photodiode yang berperan sebagai sensor denyut nadi. Cahaya inframerah yang

menembus jari tangan akan diterima oleh photodiode dan frekuensi aliran darah pada jari akan

terdideteksi. Prinsip sensor ini berdasarkan pada aliran darah di ujung jari yang intensitasnya sebanding intensitas pemompaan jantung keseluruh tubuh untuk kebutuhan O2 dalam tubuh.

Gambar 7. Prinsip - desain – rancangan finger clip sensor sebagai transduser

Blok transducer (sensor finger clip) ini tidak dapat langsung digunakan dalam pembacaan

data, transducer ini memiliki perubahan tegangan yang kecil hanya beberapa ms (milli detik).

Pem-bacaan data juga masih adanya noise pada alat atau sumber lain yang dapat dihilangkan dengan

melakukan kalibrasi agar data dapat dibaca dan diolah hasilnya. Secara fisik blok ini berbentuk penjepit plastik yang pada ujung depan terdapat plastik dan busa sebagai penutup dari sensor.

Blok pengkondisian sinyal berfungsi sebagai filter noise, penguat dan komparator dari

sinyal yang diterima dari blok transduser. Pada blok ini terdapat operational amplifier yang

merupakan komponen utama dari low pass filter noise, penguat, komparator yang kesemuanya

termuat dalam 1 chip IC TL704 dengan 4 buah Op-Amp dan penguat arus pada photodiode. Op

Amp 1 sebagai konverter arus ke tegangan untuk fotodioda yang menunjukkan variasi dari arus

reverse sebagai respon dari perubahan cahaya dari ujung jari yang berguna sebagai filter dan

penguat. Pada Op-Amp yang kedua dan ketiga hampir sama fungsinya dengan umpan balik masuk melalui pin negative. Pada Op-Amp ketiga mempunyai control gain dengan VR 1.

Gambar 8. Rangkaian blok pengkondisi sinyal

Blok counting berfungsi sebagai penghitung waktu pada 1 siklus detak jantung dari saat

mulai berdetak sampai akan berdetak kembali. 1 siklus detak jantung sebesar 1 gelombang pada saat gelombang terjadi puncak dan lembah. Perhitungan beats per menit (bpm) dan 10 denyut per

(5)

Gambar 9. Perhitungan satu siklus detak jantung

Proses perhitungan beat menggunakan mikrokontroler AT 89S51 dalam pemrosesan data

di saat pengkondisian sinyal. Perhitungan dimulai saat rangkaian transducer aktif dan sinyal dari

transduser masuk ke pengkondisi sinyal. Luaran dari pengkondisi sinyal keluar suatu kriteria high

ataupun low sesuai dengan intensitas cahaya yang terbaca pada photodiode.

Gambar 10. a. Blok denyut b. Blok pemancar RF c. Blok penerima RF

Blok transmiter berfungsi sebagai transmisi data atau media pengiriman data yang

di-peroleh dari blok counting. Penggunaan mikrokontroler AT 89S51 sebagai komponen utama yang

mendukung sistem pengiriman data. Modul pemancar RF menggunakan tipe TLP434A. Blok

receiver merupakan blok yang berfungsi sebagai penerima data yang ditransmisikan oleh

trans-miter meliputi modul RF tipe RLP434A, mikrokontroler AT89S51, dan layar LCD 2×16.

Rancangan interface heart rate monitor disesuaikan dengan keperluan data untuk

me-ngukur beats per minute (bpm) dan 10 denyut per satuan waktu (dalam ms) dengan field untuk

menampilkan pembacaan data dan field untuk record data.

Gambar 11. Rancangan interface heart rate monitor

Diuji cobakan pada 5 reponden untuk mengukur denyut jantung pada aktivitas berjalan kemudian berlari dengan 10 denyut persatuan waktu dan denyut rata-rata dalam 1 menit untuk melihat perbedaan dari perubahan pola data hasil pengukuran.

Gambar 12. a. Grafik bpm b. 10 denyut per satuan waktu

Respon dari heart rate monitor mampu menangkap dan membaca dari perubahan

(6)

Kesimpulan

Pengukuran heart rate monitor terhadap rata-rata denyut jantung dalam 1 menit (bpm) dan

10 denyut persatuan waktu dengan transmisi wireless menggunakan modul radio frekuensi (RF)

menghasilkan pengukuran dengan data yang dapat disimpan dan diolah melalui personal computer.

Hasil pengujian pada lima responden menghasilkan pola data denyut jantung yang sesuai dengan tingkat aktivitas berjalan kemudian berlari. Kualitas dari hasil pengukuran ini bergantung pada

power supply dan posisi sensor finger clip sebagai transduser yang dijepitkan di ujung jari tangan.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih pada Mas Farid dan team dalam memprospek alat heart rate monitor sebagai alat

bioinstrumentasi untuk riset Biomekanik dan Esha Darwinsa(alumni mahasiswa Jurusan Teknik Industri 2006) dalam menyelesaikan Penelitian Riset Terapan Ristek tahun 2010.

Daftar Pustaka

Astrand P.O. dan Rodahl K., 1986, Textbook of Work Physiology, 3rd edition, McGraw Hill

Publishing, New York.

Beshir M.Y., Ramsey J.D. dan Burford C.L., 1982, Threshold values for the Botsball: a field study of occupational heat. Journal Ergonomics, 25(3), pp. 247.

Bobo N., Bethea N.J., Ayoub M.M. dan Intaranont K., 1983, Energy Expenditure and Aerobic Fitness of Malew Low Seam Coal Miners. Journal Human Factors,25(1), pp. 43.

Chan R., 2006, Wireless Heart Rate Monitoring System, Patent Aplication Publication, USA.

Eren H., 2006, Wireless Sensors and Instruments, Taylor & Francis Group, USA.

Erliyanto M., Sumaryo S. dan Rizal A., 2008, Perancangan Perangkat Monitoring Denyut Jantung (Heart-Beat Monitoring) Dengan Visualisasi LCD Grafik Berbasis Atmel AT89C51, Konferensi

Nasional Sistem dan Informatika, Bali.

Grap Mary J., 2002, Pulse Oximetry, American Association of Critical Care Nurses Published

online, http://www.ccn.aacnjournals.org.

Herdiman L., Susmartini S., Pertiwi N., 2009, Hubungan Antara Model Tas Sekolah Anak Siswa SD (Sekolah Dasar) Dengan Tingkat Kelelahan Pemakainya, Proceeding Seminar Nasional

Industrial Services, pp. I 45 – I 55.

Herdiman L., Damayanti R.W., Primawati P., 2010, Kajian Fisiologi Tiga Desain Prosthetic Kaki

Bagian Bawah Lutut Pada Amputee Dibandingkan Orang Normal Dengan Mempertimbang-kan

Nilai Basal Metabolic Rate (BMR), Conference On Applied Ergonomics, pp. 290-294.

Kamat V., 2002, Pulse Oximetry, Indian Journal Of Anaesthesia.

Siconolfi S.F., Cullinane E.M., Carleton R.A., Thompson P.D., 1982, Assessing VO2 in epidemio-logic studies, modification of the Åstrand-Rhyming test, Med.Sci.Sports Exc.,14(5), pp. 335.

Tarwaka, Bakrie Solichul H.A., Sudiajeng L., 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan

Kerja dan Produktivitas, UNIBA PRESS, Surakarta.

Yarlagadda A., 2010, Designing a Wireless Heart Rate Monitor with Remote Data Logging.

Cypress Semiconductor.

Wignjosoebroto S., 1991, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Penerbit PT Guna Widya, Jakarta.

http://www.ehow.com, 2008, heart _rate_monitor [10 Juni 2010].

http://www.klimatologibanjarbaru.com, 2008, instrumentasi_elektronik [11 Juli 2010]. http://www.needle.anest.ufl.edu, 2004, pulse_oximetery_theory,[23 Februari 2010]. http://www.oximetry.org,Principles of Pulse Oximetry Technology [10 Juli 2010].

Gambar

Gambar 2.  Finger clip sensor
Gambar 5. Metodologi pembahasan
Gambar 7. Prinsip - desain  – rancangan finger clip sensor sebagai transduser
Gambar 9. Perhitungan satu siklus detak jantung

Referensi

Dokumen terkait

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara terhadap perilaku Mahasiswa dalam Menerapkan Pengetahuan Akuntansi dikehidupan Sehari-hari

d.Penyewaan, yaitu sarana aitu sarana prasarana yang prasarana yang disewa dari pihak lain untuk kepentingan disewa dari pihak lain untuk kepentingan disewa dari pihak lain

Oleh karena itu, untuk dapat melakukan shooting akurat peneliti berupaya untuk meningkatkan kemampuan akurasi shooting siswa yang mengikuti Ekstrakulikluer Futsal

Pada subbab ini dijabarkan mengenai segala hal yang terkait dengan proses produksi yang berjalan di Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera

28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Ber-sih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo-tisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75), tanggal 19 Mei 1999,

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba melakukan penelitian tentang pengaruh kenaikan UMK pada tahun 2013 terhadap tingkat konsumsi buruh yang berada di Kawasan Industri

Selain itu, Penelitian yang di laksanakan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecepatan dan volume jalan dalam menentukan tingkat pelayanan jalan di siang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Uji Eksperimental