HASIL ANALISA AS TERHADAP SISTEM EKONOMI DUNIA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Tahun 2011 Amerika Serikat sekarang adalah negara itu sedang mengalami double deficit, yaitu defisit anggaran pemerintah dan defisit dalam neraca berjalannya. Dengan demikian perekonomian Amerika Serikat sendiri sedang melemah. Produk-produk Amerika Serikat juga sudah tidak kompetitif lagi di pasar dunia, apalagi perusahaan-perusahaan ternama Amerika Serikat praktis sudah menggeser kegiatan manufakturing ke negara-negara lain, terutama Cina. Pengaruh dari hal-hal tersebut membuat ekonomi AS menurun, sekalipun sampai saat ini memang negara itu masih nomor satu di dunia jika dilihat dari GDP. Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2011, GDP Amerika Serikat sebesar US$15,09 triliun dibanding Cina yang masih sekitar setengahnya, US$7,318 triliun.
Tahun 2012 Amerika Serikat (atau Israel) melakukan serangan terhadap Iran. Sampai sekarang, tekanan dari Washington masih berupa embargo ekonomi. Namun, genderang perang sudah ditabuh.Penjelasan mengenai sikap Amerika Serikat terhadap Iran yang mengeras akhir-akhir ini sering diulas dengan mencermati dua aras analisis: politik domestik Amerika Serikat (berkaitan dengan semacam “adu jantan” di antara kandidat presiden atau kuatnya lobi Israel di negara adidaya tersebut) dan politik regional (Israel yang gelisah dengan perubahan peta politik kawasan yang terjadi seiring dengan revolusi di berbagai negara Arab). Namun, jika kita melihatnya dalam kacamata yang lebih lebih besar, kita dapat memahami mengapa karut marut Irak dan Afghanistan tak membuat Sang Adidaya surut untuk menekan negeri Para Mullah itu. Politik nuklir adalah elemen penting dari pilar hegemoni Amerika Serikat di sistem politik internasional yang sekarang kian goyah digerus perubahan.
Tahun 2013 dunia menyaksikan peristiwa penting seputar penentangan terhadap hegemoni dan unilateralisme Amerika Serikat. Bangsa-bangsa dunia tampaknya melangkah maju untuk mendukung hubungan internasional yang seimbang. Oleh karena itu, tahun 2013 menjadi mimpi buruk bagi hegemoni AS di dunia. program penyadapan global Washington telah memicu perdebatan panjang tentang masalah privasi dan keamanan. Program spionase Badan Keamanan Nasional AS (NAS) mengguncang pondasi kerja sama transatlantik. Negara-negara Eropa menemukan pemimpin mereka sedang dimata-matai oleh "polisi dunia". AS awalnya membela program mata-mata itu sebagai instrumen keamanan dan penangkal terorisme, tapi kini terungkap sebagai alat pengkhianatan terhadap masyarakat dunia dan bahkan sekutu-sekutunya di Eropa. Pukulan telak lain untuk hegemoni AS di tahun 2013 terjadi pada bulan September, ketika kampanye perang Gedung Putih terhadap Suriah digagalkan oleh Rusia. Pada waktu itu, AS siap secara sepihak untuk menyerang Suriah dan menciptakan tragedi baru di kawasan. Akan tetapi, kampanye perang itu digagalkan oleh respon bijaksana pemerintah Damaskus dan mitra mereka dari Moskow.
dimaksudkan agar Russia bisa terpukul secara telak namun dengan cara yang santun. Sanksi-sanksi pertama diberikan kepada Putin dan orang-orang terdekat dan perusahaan yang notabene merupakan perusahaan besar, perusahaan negara dan perusahaan-perusahaan milik kroni-kroni Putin.