• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Perawatan Gigi Bagi Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Perawatan Gigi Bagi Anak"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE

PERAWATAN GIGI BAGI ANAK

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh :

Mardan Satria Nugraha 51906097

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN KAMPANYE

PERAWATAN GIGI BAGI ANAK

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh :

Mardan Satria Nugraha 51906097

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan oleh:

Dosen Pembimbing

Taufan Hidayatullah, M.Ds

Koordinator Tugas Akhir/Skripsi

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ··· ii

DAFTAR GAMBAR/TABEL ··· vi

BAB I PENDAHULUAN ...1

2.1.3 Penyebab Kerusakan Gigi Pada Anak ··· 8

2.1.4 Masalah gigi dan mulut membawa dampak pertumbuhan dan pekembangan anak ··· 9

2.1.5 Kebersihan Gigi Anak ··· 10

2.1.6 Menyikat gigi ··· 11

2.1.7.Peran orang tua dalam membiasakan anak menyikat gigi ··· 11

2.1.8 Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ··· 13

2.2 Analisa Perilaku Anak Menyikat gigi ··· 15

2.3 Target Audiens ··· 16

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ··· 3.1 Strategi Komunikasi ··· 18

3.1.1 Tujuan Komunikasi ··· 18

3.1.2 Pesan Utama ··· 18

(4)

iii

3.2 Strategi Kreatif ··· 19

3.2.1 Rasionalisasi Visual ··· 19

3.3 Strategi Media ··· 20

3.3.1 Pemilihan Media ··· 20

3.3.2 Media Utama ··· 20

3.3.3 Media Pendukung ··· 20

3.3.3 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media ··· 22

3.3.3 Jdwl Pertimbangan Media ··· 22

3.3.3 Strategi distribusi ··· 23

(5)

iv DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penyebaran Media ... .23

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. ilustrasi ... .24

Gambar 2. Fotografi ... 25

Gambar 3. logo ... 28

Gambar 4.Kajian media utama ... 29

Gambar 5 Kajian Media utama ... 29

Gambar 6 Kajian Media utama ... 30

Gambar 7 Kajian Media utama ... .30

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anak-anak. Dengan harapan ia akan mampu menjaga kesehatan giginya. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu cara meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada gigi. Dengan menyikat gigi yang baik dan benar minimal 2 kali sehari, sifat asam ini bisa dicegah.

Bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang penyakit Inilah kemungkinan rembetan masalah gigi anak. Sakit gigi membuat malas makan, malas belajar, badan lemah, kurang gizi, banyak dampak lain menyebar ke seluruh tubuh. Setiap orangtua perlu menanamkan prinsip kesehatan gigi pada anak, Terutama kesehatan gigi berkaitan dengan kesehatan tubuh lainya.

(7)

2 penerusnya bila dilihat prosesnya,maka pembiasaan kegiatan positif sangat penting nilainya.

Perilaku merupakan suatu aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi pola hidup yang akan dijalaninya. Proses pembentukan perilaku yang diharapkan memerlukan waktu serta kemampuan dari para orangtua didalam mengajarkan anak. Oleh karena itu bila pola hidup yang dijalaninya merupakan pola hidup yang sehat maka prilaku yang akan diterapkan di dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutpun merupakan pola hidup yang sehat.

Lembaga Survei Synovate Indonesia, Agustus 2009 lalu mengadakan survei di empat kota besar Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya yaitu mengenai pengalaman para ibu menyikat gigi bersama anak. Dari 378 ibu yang diwawancarai, 53 persen menyatakan kesulitan mengajarkan anak menyikat gigi.

Anak-anak tidak peduli dengan kesehatan giginya dan selalu merasa kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan kurangnya pengetahuan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Rasa kantuk di malam hari juga menyebabkan anak malas menyikat giginya sebelum tidur. Oleh karena itu orangtua perlu sabar dan konsisten dalam menanamkan kebiasaan menyikat gigi.

(8)

3 Peran serta orang tua di rumah maupun di sekolah (guru) sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.

1.2 Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalah dalam penulisan laporan ini, yaitu:

Banyak anak-anak kurang memperdulikan kesehatan giginya sendiri.

Kesulitan orang tua pada saat menyuruh/membiasakan anaknya menggosok gigi.

Anak merasa kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan.

Kurangnya pengetahuan cara menyikat gigi yang baik dan benar.

1.3 Fokus Masalah

(9)

4 1.4 Tujuan Perancangan

Memunculkan perilaku disiplin menyikat gigi minimal 2 kali sehari pada anak.

Anak – anak mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Memunculkan bahwa kegiatan menyikat gigi itu menyenangkan.

1.5 Definisi Kata Kunci

kata kunci adalah kata atau konsep dengan arti khusus, khususnya setiap kata digunakan sebagai acuan menyampaikan informasi atau mencari informasi.

Kesehatan gigi

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Masalah gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan anak. Infeksi gigi dan mulut yang diderita anak akan membuatnya menjadi malas beraktivitas dan akan mengganggu proses belajar. Selain itu, bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhan akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang penyakit kerusakan gigi, seperti gigi karies, gigi berlubang.

Menyikat gigi

(10)

5 ditanamkan agar anak rajin membersihkan giginya. Kegiatan menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, terbukti mengurangi kerusakan gigi anak.

Kampanye

(11)

6 BAB II

PERILAKU ANAK MENYIKAT GIGI

2.1 Kesehatan Gigi dan Mulut

2.1.1 Pengertian Gigi dan Mulut

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut .memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan.

Gambar 1. Struktur gigi

Sumber : www.pdgi.com

a. Bagian-bagian gigi

Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas:

a. Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras. b.Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan

(12)

7 c. Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona

dan radiks.

d. Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.

e. Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi.

f. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:

1. Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.

2. Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.

b. Jenis gigi

Berdasarkan masa pertumbuhan:

a. Gigi susu yaitu gigi yang tumbuh mulai usia 6 bulan. Jumlah terbanyak 20 buah.

b. Gigi tetap/permanen yaitu pengganti gigi susu yang berangsur-angsur tanggal. Paling banyak berjumlah 32 buah.

Berdasarkan bentuk:

a. Gigi seri berfungsi menggigit ata memotong makanan b. Gigi taring berfungsi merobek makanan

(13)

8 Namun demikian, gigi merupakan jaringan tubuh yang mudah sekali mengalami kerusakan. Ini terjadi ketika gigi tidak memperoleh perawatan semestinya.

c. Mulut

Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus (Indri, 2009)

2.1.2 Kesehatan Gigi Pada Anak

Banyak orang tidak pernah membayangkan bahwa masalah gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan anak. Infeksi gigi dan mulut yang diderita anak akan membuatnya menjadi malas beraktivitas dan akan mengganggu proses belajar.

2.1.3 Penyebab Kerusakan Gigi Pada Anak

(14)

9 Mekanismenya adalah permen yang dikonsumsi oleh anak-anak tersebut mengandung gula yang nantinya “memberi makanan” bagi bakteri untuk berkembang merusak gigi. Tetapi tidak ada makanan yang perlu dijauhi untuk mendapatkan gigi dan mulut yang sehat. Semua itu kembali pada proses dan waktu, yang menjadi masalah dalam hal ini adalah sisa-sisa makan yang masih menempel pada gigi. Memasuki usia sekolah, resiko anak mengalami sakit gigi makin tinggi. Banyaknya jajanan di sekolah, dengan jenis makanan dan minuman yang manis, mengancam kesehatan gigi anak.

Gambar 3. Gigi karies Sumber : www.pdgi.com

2.1.4 Masalah gigi dan mulut membawa dampak pertumbuhan dan perkembangan anak

(15)

10 Sekolah maupun keluarga sebagai lingkungan terdekat anak sejak dini harus mendidik anak untuk disiplin mengosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur. Gigi harus dipandang sebagai aset bukan hanya dicapai dari aspek kesehatan namun juga sebagai syarat meraih masa depan yang menjanjikan. Provesi pilot maupun kemiliteran selalu mensyaratkan gigi yang sehat. Karies pada anak akan membawa dampak panjang dan tidak hanya dihubungkan dengan penyakit infeksi akan tetapi berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya.

2.1.5 Kebersihan Gigi Anak

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan salah satunya adalah menyikat gigi.

Konsep kebersihan diri harus mulai ditanamkan sedini mungkin. Salah satu yang harus mulai dibiasakan adalah menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam hari. Kebiasaan ini wajib ditanamkan agar anak rajin membersihkan gigi nya. Kegiatan menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, terbukti mengurangi kerusakan gigi anak.

(16)

11 Oleh karena itu orangtua perlu sabar dan konsisten dalam menanamkan kebiasaan menyikat gigi.

2.1.6 Menyikat Gigi

Kebiasaan adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh seseorang. Kebiasaan menyikat gigi dilakukan sebagai salah satu cara mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut. Menyikat gigi 2 kali sehari pada pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur membuat nafas segar, memperbaiki penampilan gigi, dan menghilangkan plak serta sisa makanan dari permukaan gigi. Bila plak dibiarkan selama 24-48 jam, ia dapat mengeras dan menimbulkan penyakit pada gusi dan akhirnya menyebabkan gigi tanggal dan penyakit gigi lainya.(Indri, 2009)

2.1.7 Peran Orang Tua Dalam Membiasakan Anak Menyikat Gigi.

Peran serta orang tua sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak, agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu orang tua juga mempunyai peran yang cukup besar dalam mencegah terjadinya penyakit gigi pada anak.

(17)

12 dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.

a. Sikat gigi

Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut karena sikat keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gigi.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan menyikat gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan terjaga, selain menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan penyakit gigi dan gusi. Sikat gigi yang bagus adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang, ukuran kepala sikat gigi yang ideal adalah 35- 40 mm. Orang dewasa juga dianjurkan memakai sikat gigi anak, karena ukurannya yang kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam.

2.1.8 Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut a. Perawatan kebersihan

(18)

13 merupakan satu pola, setiap habis minum susu atau makan harus selalu dibersihkan.

Mulut sudah mempunyai sistem pembersihan sendiri yaitu air ludah. Tetapi, dengan makanan modern sekarang, pembersih alam ini tidak lagi dapat berfungsi. Sikat gigi dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membersihkan gigi. Pilih sikat gigi yang bulunya tidak terlalu keras karena akan dapat melukai gigi. Selain itu, besarnya sikat juga harus disesuaikan dengan besarnya rongga mulut anak. Sikat gigi yang dapat di pegang dengan enak dan berbentuk sedemikan rupa memiliki bulu lembut adalah yang paling efektif. Bulu lembutnya dapat mencapai sela dan ruang gigi dimana plak dan sisa makanan terkumpul. ukuran sikat gigi bagi anak-anak, disesuaikan sehingga mereka akan terbantu untuk membiasakan diri merawat gigi dengan benar. Memilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun tidak disarankan memakai odol. Terlalu banyak fluoride justru tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh.

b. Mengajarkan cara menyikat gigi dengan benar

1. Memakai sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung flour

(19)

14

Gambar 4. Cara menyikat gigi

Sumber : www.pdgi.com

3. Sikatlah permukaan gigi dengan gerakan maju mundur atas bawah selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap 3 permukaan

4. Menyikat permukaan gigi yang menghadap langit- langit lidah

5. Kemudian Menyikat permukaan gigi yang menghadap pipi dan bibir.

6. Menyikat permukaan gigi yang dipakai untuk mengunyah

7. Setelah permukaan gigi disikat berkumur 3 kali saja agar sisa flour optimal.

8. Sikat gigi dicuci bersih dan disimpan dengan tegak dengan posisi kepala sikat di atas

9. Sikat gigi minimal 2 kali setelah makan dan sebelum tidur

(20)

15 2.2 Analisa Perilaku Anak Menyikat Gigi

Data Temuan Lapangan

Adapun hasil dari penelitian melalui analisis angket yang telah dilakukan sebagai studi kasus di SDN Melong Mandiri 3 Cijerah, Cimahi sejumlah 45 anak. Dan penelitian melalui analisis angket yang telah dilakukan sebagai studi kasus terhadap orang tua yang memiliki anak 6-12 tahun.

Dilihat dari hasil analisis dan prosentase pengumpulan data serta analisis data melalui Questioner dapat diketahui sejauh mana pengetahuan dan pengertian dari siswa 6-12 dan orang tua yang memiliki anak 6-12 tahun tentang kesehatan gigi dan mulut antara lain:

• Kondisi kesehatan gigi dan mulut mengalami keluhan sakit yang masih tinggi.

• Kebiasaan siswa untuk membeli jajanan yang manis di sekolah dengan uang jajan yang di berikan orang tua dan makanan yang dapat merusak gigi.

• Banyak anak merasa kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan

• Kurangnya kepedulian terhadap gigi sendiri.

• Cara orang tua dalam menyuruh anak menyikat gigi masih dengan cara memaksa, sehingga dapat memberi kesan terhadap anak bahwa acara menyikat gigi tidak menyenangkan.

• Kurangnya pengetahuan orang tua maupun anak tentang menyikat gigi.

(21)

16 kesehatan gigi dan mulut, dimana setiap orangtua perlu mengetahui dan memahami sehingga dapat menerapkan bagi anak-anaknya. Pembiasaan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut akan berhasil dengan baik apabila selalu terjaga komunikasi diantara anak, orang tua di rumah maupun disekolah, dan dokter gigi.

2.3 Target Audiens Primary

Demografis

- Primary target adalah anak usia 6-12 tahun. - Gender : laki – laki dan perempuan

- Pendidikan : Sekolah Dasar - Ekonomi : menengah Psikograrfis

- Anak-anak pada usia 6-12 tahun anak mulai berfikir kritis dan rasa keingintahuan mereka amatlah tinggi ketika dengan tahap belajar.

- Anak yang sering memakan makanan yang manis terutama makanan perusak gigi seperti coklat, permen, soda, dan jenis makanan lain yang beresiko merusak gigi. Apabila tidak di bersihkan dengan cara yang baik dan benar dapat menimbulkan penyarangan kuman sehingga dapat merusak gigi.

- Belum mengetahui pentingnya menyikat gigi minimal 2 kali sehari dengan cara yang baik dan benar.

Geografis

(22)

17 Secondary

Demografis

- Secondary target adalah orang tua yang memiliki anak-anak usia 6-12 tahun

- Gender : laki – laki dan perempuan. - Karier atau ibu rumah tangga.

Psikografis

- Orang tua yang belum mengetahui perawatan gigi bagi anaknya dengan cara yang baik dan benar.

Geografis

(23)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN

KAMPANYE PERAWATAN GIGI BAGI ANAK

3.1 Strategi Komunikasi

Dalam menyampaikan gagasan, dibutuhkan suatu bentuk komunikasi yang mampu menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat dengan mudah dimengerti oleh target yang akan dituju. Salah satu komunikasi tersebut dapat menggunakan bahasa verbal ataupun dengan menggunakan bahasa visual, dan menimbulkan suatu kesan ketertarikan atau interest yang baik dibenak target agar dapat memacu rasa keingintahuan mereka terhadap komunikasi.

3.1.1 Tujuan Komunikasi

Dalam Perancangan kampanye pentingnya perawatan gigi bagi kesehatan anak sebagai media informasi dan komunikasi sangatlah penting. Agar informasi yang akan di publikasikan dapat tepat sasaran, adapun tujuannya adalah memberikan informasi tentang pentingnya perawatan gigi bagi anak, bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.

3.1.2 Pesan utama

(24)

19 3.1.3 Materi Pesan

Materi pesan dari perancangan kampanye perawatan gigi bagi anak :

1. Memunculkan perilaku disiplin menyikat gigi minimal 2 kali sehari pada anak.

2. Memberitahukan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.

3. Memberitahukan bagaimana kerusakan gigi bisa terjadi.

3.2 Strategi Kreatif

Strategi dari perancangan ini bersifat interaktif dengan menampilkan visualisasi cara-cara menyikat gigi dengan benar dan gambar-gambar makanan dan miniman perusak gigi. Perancangan ini juga didukung oleh peranan orang tua dan guru. Hal ini agar anak mengaplikasikannya akan paham apa yang baik dan buruk tentang kesehatan gigi.

3.2.1 Raisonalisasi Visual

(25)

20 3.3 Strategi Media

3.3.1 Pemilihan Media

Media dipilih untuk menyampaikan pesan kepada target secara informatif dan persuasif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan mudah.maka pemilihan media kampanye ini haruslah efektif, efisien dan tepat sasaran. Berikut media yang akan di gunakan.

3.3.2 Media Utama

1. Alat peraga cara mengosok gigi yang baik dan benar berbentuk CD Interaktif

2. Poster

3.3.3 Media Pendukung 1. Tahap Informasi

- Flyer

Media ini dipilih karena penyebaranya yang sangat meluas, meskipun kecil, tetapi flyer akan dibagikan kepada target kampanye dan langsung di baca.

2. Tahap Persuasif - Poster

(26)

21 - Spanduk

Media ini berukuran besar sehingga mudah dilihat dari jarak jauh sehingga efektif dalam penyampaian pesan secara persuasif kepada target audiens.

- X benner

Media yang dapat memberikan informasi cukup panjang yang sifatnya persuasif.

3. Tahap Pengingat

Gimmick merupakan media alternatif yang kreatif dignakan untuk mempertegas kampanye ini. Tujuan pemberian gimmick ini adalah pada dasarnya setiap orang menyenangi pemberian atau hadiah. Dalam perancangan kampanye ini gimmick yang di gunakan yaitu:

- Pin

Merupakan media yang sering dilihat ketika mandi - Gelas pasta gigi dan sikat gigi

(27)

22 - Kaos

Sebagai media pengingat dan bila di pakai dapat membuat kebanggan tersendiri.

- Stiker

Selain di sukai oleh anak-anak stiker juga dinilai positif dan efektif untuk mengingatkan dan menyampaikan pesan kampanye. Stiker dapat di tempel di rumah

Sebagai media pengingat ketika melihat waktu. - Mobile ad

Mobile ad adalah penempatan media di kendaraan berjalan, dapat dilihat oleh target audience sewaku waktu saat mobil ini berhenti.

3.3.4 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media

Penyebaran media dilakukan berdasarkan target audiens yakni yang berdomisili di daerah Cimahi dan sekitarnya. Dalam penyebaran media sesuai dengan kemampuannya menjangkau target secara luas, sehingga dapat efektif untuk penyebarannya.

3.3.5 Jadwal Pertimbangan Media

(28)

23 dipakai oleh Dinas Pendidikan Indonesia, agar sesuai dan tepat dalam penyebaran medianya.

Maka kampanye ini berlangsung selama enam bulan mulai dari Febuari–Juli. Penyebaran media di sesuaikan dengan media yang digunakan sesuai dengan fungsi masing-masing media yang perlu di perhatikan adalah bagaimana cara suatu produk dapat menjangkau target. Jadwal penyebaran media sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penyebaran Media

3.3.6 Strategi Distribusi

(29)

24 melalui dinas kesehatan kota Cimahi bekerjasama dengan sekolah-sekolah dasar yang berada di cimahi dan didukung oleh pepsodent (produk pasta gigi).

Sedangkan untuk kebutuhan informasi seperti poster, x-banner, spanduk akan ditempatkan di tempat utama yaitu di sekolah-sekolah dan di area pemukiman warga yang dekat dengan sekolah. Sedangkan media gimmick seperti mug, handuk akan diberikan kepada target yang mempunyai gigi yang bersih dan sehat (sebagai hadiah).

3.4 Konsep Visual

3.4.1 Format desain

Format yang di pakai dalam media kampanye ini umumnya berupa persegi empat memanjang karena bentuk seperti ini akan tampak lebih menarik dari pada sebuah bujur sangkar yang keempat sisinya sama atau hampir sama panjang.

3.4.2 Ilustrasi

Alasan mengapa memakai ilustrasi karena anak pada usia 6-12 tahun lebih menyukai hal-hal yang bersifat fantasi. Ilustrasi yang di gunakan adalah kartun sederhana agar dapat dipahami karena bentuknya yang sederhana.

(30)

25 3.4.3 Fotografi

Fotografi digunakan agar mengesankan hal yang lebih nyata.

Gambar 3.2 Ilustrasi

3.4.4 Lay Out

Perancangan tata letak atau lay out yang di tampilkan berupa gabungan dari pesan kampanye, fotografi, ilustrasi, logo kampanye dan elemen visual. Semua elemen ini disusun sedemikian rupa sehingga akan menghasikan suatu kesatuan komposisi yang baik dan enak di lihat. Lay out yang dipakai dalam media ini adalah potrait dan landscape disesuaikan dengan kebutuhan dari media yang akan di gunakan. Unsur-unsur pendukung kampanye seperti sponsor atau lembaga yang mendukung ditempatkan di bawah.

3.4.5 Tipografi

(31)
(32)

27 3.4.6 Warna

(33)

28 3.4.7 Konsep Logo

Mengambil objek gambar super hero yang sudah dikenal dikalangan anak- anak yaitu Superman namun disini di rubah menjadi bentuk gigi dan memegang sebuah sikat gigi agar identitas sesuai dengan tema kampanye yaitu perawatan gigi bagi anak.

Alasan mengambil konsep dari super hero karena anak-anak mempunyai pemikiran yang fantasi serta selalu meniru super hero yang di idolakan. Di harapkan anak dapat meniru logo /icon kampanye perawatan gigi bagi anak ini.

Gambar 3.3 Logo

(34)

29 MIGI = MARI MENYIKAT GIGI yang berarti mengajak untuk

menyikat gigi.

3.5 Kajian Media Utama

Alat Peraga di buat sebagai alat bantu untuk tersamapaikanya informasi kampanye perawatan gigi bagi anak. Dari segi visual alat peraga ini mengunakan ilustrasi dan elemen yang menyakut dengan perawatan gigi. berikut penjelasan layout tentang alat peraga ini:

Gambar 3.4 Media utama

Gambar 3.5 Media utama

(35)

30 Gambar 3.6 Media utama

Alat peraga di halaman empat, lima, enam menggunakan visual satu ilustrasi di tiap halamannya agar terlihat lebih jelas pada halaman keempat mengunakan ilustrasi gigi yang menghadap lidah, ilustrasi di halaman lima mengunakan ilustrasi permukaan gigi, halaman enam bagian gigi untuk mengunyah di ketiga halaman ini ilustrasi semua di buat bergerak agar seperti nyata. Membuat daya tarik.

Gambar 3.7 Media utama

Halaman 7 mengimformasikan bahwa setiap orang harus mempunyai sikat gigi masing-masing,dengan di ilustrasikan dimana suatu keluarga sedang memegang masing-masing sikat gigi.

(36)

31 Halaman 9 memberitahukan dengan menyikat gigi kuman akan mati, serta kapan waktu yang baik untuk menyikat gigi. Dengan ilustrasi sang icon (migi) dengan santainya memukul kuman sambil menyikat gigi.

Gambar 3.8 Media utama

Halaman penutup.mengunakan ilustrasi dimana icon (migi) tersebut mengucapkan terimakasih dan mengajak target audiens untuk mencobanya.

3.6 Studi Musik

(37)

32 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media Informasi a. Poster

Ukuran : A3 & A2 Bahan : Art Paper Teknis : Offset

Gambar 4.1 Poster Gambar 4.2 Poster

Poster adalah bagian dari media cetak yang merupakan bagian dari tahapan komunikasi satu arah. Media ini akan membantu dalam menyampaikan pesan kepada target.

(38)

33 b. Alat peraga CD interaktif

Ukuran : 800 x 600 pixel Bahan : Kepingan CD Teknis : Adobe Flash

Gambar 4.3 Halaman CD Interaktif

Media utama alat peraga di buat sebagai alat bantu untuk tersamapaikanya informasi kampanye perawatan gigi bagi anak.

c. Flyer

Ukuran : 14 x 23 cm Bahan : Art Paper Teknis : Offset

(39)

34 Pada flyer secara singkat memberikan informasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar

d. Mobile Ad

Ukuran : 180 x 150 cm Bahan : Stiker TT

Teknis : Digital Printing & cutting

Gambar 4.5 Mobile Ad

Mobile Ad adalah penempatan media di kendaraan berjalan, dapat dilihat oleh target audience sewaku – waktu saat mobil ini berhenti. dengan visual ilustrasi sang ikon yang mengalahkan kuman-kuman perusak gigi dengan maksud bahwa kuman akan kalah bila sering menyikat gigi.

e. Umbul-umbul

Ukuran : 1 x 6 m

(40)

35 Gambar 4.6 Umbul-Umbul

4.2 Media Persuasi a. Spanduk

Ukuran : 5 x 1 m Bahan : Flexi

Teknis : Digita Printing

Gambar 4.7 Spanduk

(41)

36 b. Poster

Ukuran : A2 & A3 Bahan : Photo Paper Teknis : offset

Gambar 4.8 Poster Gambar 4.9 Poster

Konsep dari poster tahap persuasif alternatif 1 menggunakan penggabungan ilustrasi dan fotografi. Agar target lebih merasa ikut terlibat dengan ikon kampanye perawatan gigi (migi) dengan di beri out line tebal. Dengan headline mari menyikat gigi dengan maksud ajakan untuk menyikat gigi dan informasi waktu yang baik untuk menyikat gigi.

(42)

37 bahwa kuman akan kalah bila sering menyikat gigi. Dengan di perkuat headline “ Kalahkan Kuman dengan Menyikat Gigi “ c. X-Banner

Ukuran : 60 x 160 cm Bahan : Backlite Teknis : Cetak Digital

Gambar 4.10 X-Banner

Media yang dapat memberikan informasi cukup panjang yang sifatnya persuasif.

4.2 Media Pengingat

d. Gelas Sikat Gigi dan Sikat Gigi

Ukuran : disesuaikan Teknis : Digital Printing

(43)

38 Merupakan media yang di gunakan ketika mandi

e. Mug

Ukuran : 9,5 x 12 cm Teknis : Digital Printing

Gambar 4.12 Mug

Merupakan media yang sering dipakai setiap hari ketika sarapan.

f. Handuk

Ukuran : 60 X 40 cm Bahan : Neckten Teknis : Bordir

Gambar 4.13 Handuk

(44)

39 g. Kaos

Ukuran : all size Bahan : katun teknis : sablon

Gambar 4.14 Kaos

Sebagai media pengingat dan bila di pakai dapat membuat kebanggan tersendiri.

h. Jam Dinding

Ukuran : Disesuaikan Teknis : Digital Printing

Gambar 4.15 Jam Dinding

(45)

40 i. Pin

Ukuran : 4,5 X 4,5 cm

Bahan : plastik PVC, doff paper Teknis : Digital Printing

Gambar 4.16 Pin

Media ini di pilih karena asesosris ya sering digunakan oleh anak-anak.

j. Stiker

Ukuran : 5 X 5 cm dan 7 x 5 cm Bahan : Stiker paper

Teknis : Sablon

(46)

41 Selain di sukai oleh anak-anak stiker juga dinilai positif dan efektif untuk mengingatkan dan menyampaikan pesan kampanye, stiker dapat di tempel di rumah sebagai pengingat.

k. Balon Udara

Gambar 4.18 Balon Udara

(47)

42

DAFTAR PUSTAKA

Eri, Indri, (2006). Pendidikan Kesehatan gigi, Surabaya: Penerbit Rajagrafindo Persada.

Kompas.(2009). Survey penyakit gigi. Diakses pada tanggal 20 Desember 2009. http://kompas.com/ survey penyakit gigi

PDGI. (2009). Pentingnya kesehatan gigi. Diakses pada 16 November 2009 . http://pdgi.com/

Pdgi. (2009). Gigi. Diakses pada tanggal 18 Januari 2010. http://pdgi.com/

(48)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Mardan Satria Nugraha Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 24 Maret 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Nikah

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Strata satu (S-1) Desain Komunikasi Visual Alamat : JL. Arwana IV Q8 No 15, Komplek Marga Asih Kab.Bandung

Telepon/HP : 022-6672891 / 081321067559 / 08562000480 Email : dhansatria@yahoo.com

Pendidikan

1. SDN MELONG ASIH 2 CIMAHI Berijazah 1994 - 2000 2. SLTPN 4 CIMAHI Berijazah 2000 - 2003

3. SMAN 6 CIMAHI Berijazah 2003- 2006

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Jurusan Desain Komunikasi Visual S-1 tahun masuk 2006 - 2010

Pengalaman

1. Sertifikat Pendekatan Kerja Tim ROOLTIME 2008

2. Dari Tahun 2009

( Kerja praktek di Pemerintah kota Cimahi bagian Humas dengan judul PERANCANGAN LAY OUT MAJALAH SWARA KOTA DAN POSTER PILPRES 2009)

3. Sertifikat Seminar Smart & Fun Microsoft

Gambar

Gambar 1. Struktur gigi
Tabel 3.1 Penyebaran Media
Gambar 3.5 Media utama
Gambar 3.6 Media utama
+6

Referensi

Dokumen terkait

peningkatan.Peningkatan ini berupa semakin luasnya lahan pertanian yang menjadi garapan para petani.Para petani mulai bersemangat untuk mengelola lahannya kembali

Dan faktor penyebab dari dalam (internal), terjadinya pemberontakan, perkelahian, pemerasan dan berbagai tindakan kekerasan lain oleh tahanan.Upaya yang dilakukan sebagai

Penelitian tentang peranan penyuluh yang berhubungan dengan penerapan teknologi PTT padi inhibrida, digunakan analisis hubungan antara variabel X yaitu peranan penyuluh

Jika suatu kegiatan Eksplorasi yang sudah dilakukan tidak berlanjut ke tahap Eksploitasi karena pertimbangan keekonomian, maka biaya-biaya yang telah dikeluarkan

iii Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmat dan kasihnya kita dapat mengikuti kegiatan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia yang diselenggarakan

Status Ella mengalami perubahan dari level kelas menengah ke kelas bawah, yakni sebagai pembantu manakala dia didesak oleh kekuatan level menengah yang lebih progressif

Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian analitik deskriptif. Kulit batang kayu manis didestilasi dengan destilasi uap dan air