• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabungan Giro dan Deposito dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tabungan Giro dan Deposito dan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANKAN

BAB 4

Nama

: Nurhikmah

Kelas

: X Akuntansi 1

No. Absen

: 29

SMK Negeri 01 Brebes

Tahun Ajaran 2014/2015

Jl. Dr. Setiabudi No. 17

(2)

TABUNGAN

1. Pengertian Tabungan

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainya yang dapat dipersamakan dengan itu. Selain itu, tabungan juga sering diartikan sebagai pendapatan suatu masyarakat yang tidak di belanjakan dan hanya disimpan sebagai cadangan yang digunakan untuk berjaga-jaga dalam jangka pendek.

Tabungan nasional (national saving) dapat didefinisikan sebagai pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa setelah dipakai untuk pengeluaran pemerintah dan konsumsi. Dalam suatu negara, investasi domestik dapat dibiayai oleh tabungan nasional dan pinjaman dari luar negeri. Total dana yang tersedia untuk membiayai investasi (I) sama dengan tabungan nasional (S+(T-G)) ditambah dengan pinjaman dari luar negeri (X-M). secara matematis dapat dirumuskan :

I = S + (T-G) + (X-M) ………..…….……….(1.1)

Namun untuk mengurangi ketergantungan suatu negara terhadap bantuan dari pihak lain, tabungan nasional diutamakan sebagai sumber pembiayaan investasi domestik. Secara garis besar, tabungan nasional diciptakan oleh tiga pelaku, yaitu pemerintah, perusahaan dan rumah tangga.

Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi penerimaan dengan pengeluaran pemerintah. Tabungan perusahaan merupakan kelebihan pendapatan (laba) yang tidak dibagikan kepada pemegang saham yang besarnya dapat diketahui dari neraca perusahaan. Sedangkan tabungan rumah tangga merupakan bagian dari pendapatan yang diterima rumah tangga yang tidak dibelanjakanuntuk keperluan konsumsi. Secara matematis persamaan tabungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

Jika tabungan swasta adalah S = (Y-T) – C dan Tabungan pemerintah adalah (T-G), maka Tabungan nasional = S + (T-G)

= (Y-T) – C +(T-G)

(3)

dimana S adalah tabungan swasta Y adalah pendapatan aggregat T adalah pendapatan pajak netto C adalah konsumsi

G adalah pengeluaran pemerintah

Jika T-G bernilai positif, maka pemerintah akan mengalami budget surplus, dan sektor ini akan ditambahkan pada sektor swasta untuk menambah sumber pembiayaan investasi. Namun jika T-G bernilai negatif berarti pemerintah mengalami budget deficit, dan pemerintah harus meminjam dana dari pihak lain.

2. Ketentuan Umum Tabungan

1.Persyaratan Umum

a. Tabungan diperuntukan bagi penabung perorangan.

b. Sebagai bukti tabungan, bank penyelenggara akan menerbitkan Buku Tabungan untuk masing-masing penabung dan menatausahakan kartu rekening atas nama penabung. Akan tetapi ada tabungan yang tidak menerbitkan buku tabungan dan sebagai gantinnya, tiap bulan Bank menerbitkan rekening koran sebagai bukti mutasi tiap transaksi pada bulan tersebut. c. Apabila terdapat perbedaan saldo tabungan antara Buku Tabungan dengan Kartu

Rekening, maka untuk sementara (sampai terdapat penyelesaian lebih lanjut) sebagai patokan bagi bank dipergunakan saldo tabungan yang tecantum dalam kartu rekening.

2.Penyetoran dan Pengambilan

a.Jumlah setoran pertama dan seterusnya ditentukan oleh masing-masing bank yang bersangkutan.

b.Setoran dapat dilakukan setiap waktu selama jam kerja (jam kas dinuka)

c. Penarikan dapat dilakukan setiap saaat selama saldonya masih ada. Apabila bank menentukan pembatasan, baik jumlah maupun saktunya harus diberitahukan sebelumnya kepada penabung. Media penarikan/pengambilan dapat dilakukan melalui kartu ATM, bila Bank tersebut telah on line system.

d.Saldo Tabungan yang harus disisakan di bank setiap kali dilakukan pengambilan dapat ditentukan sendiri oleh bank yang bersangkutan (saldo minimal).

(4)

3.Bunga Tabungan

a.Besarnya persentase suku bunga tabungan pada dasarnya dapat ditentukan sendiri oleh bank yang bersangkutann, akan tetapi eaktu ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia karena pemerintah menjamin pembayaran tabungan dan bunga tersebut.

b.Perhitungan bunga pada dasarnya dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut ini: 1)Atas dasar saldo terendah yang terdapat dalam satu bulan dengan saldo tabungan sekurang-kurangnya yang ditentukan sendiri oleh bank yang bersangkutan.

2)Atas dasar saldo rata-rata harian tanpa menentukan saldo minimal/terendah. 3)Atas dasar saldo harian tanpa menentukan saldo minimal.

4)Atas dasar saldo rata-rata harian dengan menentukan saldo minimal yang dapat diperhitungkan bunga.

c.Bunga dapat dibayarkan dengan memilih alternatif berikut ini:

1)Setiap akhir bulan dengan cara ditambahkan pada kartu rekening dan buku tabungan penabung dan penambahan jumlah bunga tersebut langsung efektif menambah saldo tabungan.

2)Setiap akhir tahun takwin dengan cara ditambahkan pada kartu rekening dan buku tabungan penabung serta penambahan jumlah bunga tersebut baru efektif menambah saldo tabungan pada akhir tahun.

d.Setiap bunga yang akan dibayarkan akan dikredit ke rekening tabungan nasabah setelah dipotong kesajiban PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 20%.

e.Apabila terjadi perubahan suku bunga, maka perubahan tersebut segera diperlakukan atas tabungan pada saat berlakunya perubahan bunga.

4.Perangsang Tabungan

a.Tabungan dapat dijadikan jaminan kredit pada bank yang bersangkutan.

b.Dapat diikutsertakan dalam undian apabila bank menyelenggarakan undian berhadiah

5.Ketentuan Penabung Pasif

a.Penabung yang memiliki saldo tabungan kurang dari jumlah yang ditentukan sendiri oleh bank yang bersangkutan, dan selama jangka waktu tertentu tidak pernah ada mutasi, baik dalam penyetoran maupun pengambilan, dapat digolongkan sebagai penabung pasif. Ketentuan saldo minimum dan jangka waktu untuk menentukan penabung termasuk

(5)

nasabah dikirimi surat lebih duul kecuali ketentuan tersebut telah dicantumkan di buku tabungan.

b.Penabung-penabung yang tergolong pasif dapat diperlakukan sebagai berikut:

1)Tidak diikutsertakan dalam undian sekiranya bank yang bersangkutan memang mengadakan undian.

2)Dikenakan biaya adminstrasi yang besarnya ditemtukan oleh bank yang bersangkutan, dan sebelumnya telah diketahui penabung pada waktu pembukaan rekening.

3)Saldo penabung pasif yang dimaksud setelah jangka waktu tertentu dengan adminstrasi tersebut setiap bulan diperkirakan akan menjadi nihil.

3. Jenis-Jenis Tabungan

Dalam dunia perbankan di Indonesia terdapat beberapa jenis- jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak dari fasilitas yang diberikan kepada nasabah. Dengan demikian maka nasabah mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis tabungan yang diselenggarakan bank pada umumnya sebagai berikut :

a. Tabungan Pembangunan Nasional ( Tabanas ), merupakan bentuk tabungan yang tidak terikat oleh jangka waktu dengan syarat penyetoran dan pengambilan, tabanas pertama kali diatur pada tahun 1971. Tabanas tersebut terdiri dari :

1. Tabanas Umum Yaitu tabanas yang berlaku bagi perorangan yang dilaksanakan secara sendiri-sendiri oleh penabung yang bersangkutan.

2. Tabanas Pemuda, Pelajar dan Pramuka ( Tappelpram ) Yaitu tabanas khusus yang dilaksanakan secara kolektif melalui organisasi pemuda, sekolah dan satuan pramuka yang pertama kalinya diatur dalam piagam-piagam kerja sama antara Bank Indonesia dan departemen PDK serta Depdagri dan antara Bank Indonesia dan Kwarnas

Pramuka, pada tanggal 22 Februari 1974.

3. Tabungan Pegawai Yaitu tabanas khusus para pegawai dari semua golongan kepangkatan di lingkungan Departemen/Lembaga/Instansi Pemerintah dan

Perusahaan Pemerintah maupun Swasta yang pelaksanaan penyetorannya dilakukan secara kolektif.

b. Taska, merupakan bentuk tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa, yang pertama kali diatur tahun 1971.

(6)

d. Tabungan lainnya, merupakan tabungan selain Tabanas dan Taska, misalnya tabungan dari pegawai bank sendiri yang bukan Tabanas dan Taska atau tabungan masyarakat pada bank-bank lain yang bukan penyelenggara Tabanas ataupun Taska.

4.

Tujuan dan manfaat Menabung

Tujuan Menabung adalah :

1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan

2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok.

Manfaat Menabung Untuk Diri Sendiri

Hidup hemat

Hidup hemat berarti menyesuaikan pengeluaran dengan kebutuhan. Atau dengan kata lain, menghindari pembelian/pengeluaran yang tidak bermanfaat.

Keamanan

Dengan menabung/menyimpan uang di bank, simpenabung akan terhindar dari kehilangan, pencurian/perampokan, atau musibah kebakaran.

Bekal di kemudian hari

Misalnya bila ada kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi, atau bila ada kebutuhan yang memerlukan dana besar seperti untuk membangun rumah, membeli mobil, atau biaya sekolah.

Penghasilan

Dengan menyimpan/menabung di bank, sipenabung akan memperoleh imbalan jasa, yang disebut bunga uang dari bank.

Manfaat Menabung Untuk Pembangunan

(7)

meningkatkan produksi. Semakin banyak lapangan kerja yang terbuka dan semakin tinggi jumlah produksi akan membuata masyarakat atau negara semakin makmur.

5. Sarana Penarikan Tabungan

Buku Tabungan

Slip penarikan

ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Kwitansi

Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan :

 Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat

 Tinggi rendahnya suku bunga bank

 Adanya tingkat kepercayaan terhadap bank

Menurut ekonom klasik, seperti Adam Smith, tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga merupakan pembayaran dari tidak dilakukannya konsumsi, imbalan dari kesediaan untuk menunggu dan tidak dilakukannya konsumsi dan pembayaran atas penggunaan dana. Oleh karena itu, jika tingkat bunga naik, jumlah tabungan juga akan meningkat. Tingkat bunga ditentukan dari titik keseimbangan antara tabungan dan investasi.

Alfred Marshall dari kaum neoklasik mengemukakan bahwa terdapat faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi tabungan. Diantara faktor-faktor ekonomi tersebut, dia menekankan pada tingkat bunga, walaupun mungkin ada keadaan dimana tetap ada tabungan walaupun tungkat bunga negatif.

(8)

Selain tingkat bunga, pendapatan juga dikatakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tabungan nasional.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh J.M. Keynes dalam teorinya mengenai kecenderungan untuk mengkonsumsi (propensity to consume) yang secara eksplisit menghubungkan antara tabungan dan pendapatan. Keynes menyatakan suatu fungsi konsumsi modern yang didasari oleh perilaku psikologis modern, yaitu apabila terjadi peningkatan pada pendapatan riil, peningkatan tersebut tidak digunakan seluruhnya untuk meningkatlkan konsumsi, tetapi dari sisa pendapatan tersebut juga digunakan untuk menabung, hal ini dapat dijelaskan dalam persamaan berikut :

S ≡ Y – C ………..……….……..(1.3) C = Ĉ + cY ; Ĉ > 0 ;0 < c <1 span="">

Dimana : S = saving Y = income

Ĉ = intercept; tingkat konsumsi ketika pendapatan nol c = marginal propensity to consume

Jika kedua persamaan (1.3) dan (1.4) atau disebut juga budget constraint tersebut digabungkan, maka akan menjelaskan fungsi persamaan tabungan. Fungsi persamaan tabungan sendiri menjelaskan hubungan tingkat tabungan dan tingkat pendapatan. Dengan mensubstitusi persamaan konsumsi (1.3) dengan persamaan budget constraint (1.4), maka kita akan mendapatkan fungsi persamaan tabungan :

S ≡ Y – C = Y - Ĉ – cY = - Ĉ + (1-c)Y ………..……….(1.5)

Dari persamaan (1.5) kita dapat melihat bahwa tabungan memiliki hubungan positif dengan pendapatan karena marginal propensity to save, s =1 – c, adalah positif. Dengan kata lain, tabungan meningkat ketika pendapatan meningkat.

The life-cycle permanent income theory of consumption and saving (Modigliani,1986) menjelaskan tentang pilihan bagaimana memelihara standar hidup yang stabil dalam menghadapi perubahan pendapatan dalam waktu hidup seseorang. Jadi, teori ini menjelaskan hubungan antara pendapatan sepanjang waktu, konsumsi, dan tabungan. The life cycle hypothesis melibatkan individu, untuk merencanakan perilaku konsumsi dan perilaku tabungannya dalam jangka panjang dengan tujuan mengalokasikan konsumsinya dengan cara terbaik untuk seluruh masa hidupnya.

(9)

WL = working life

NL = number of years of life

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa konsumsi konstan sepanjang waktu. Selama masa kerja (WL tahun), individu menabung dan mengumpulkan aset. Pada akhir masa kerjanya, individu mulai menarik kembali aset-aset tersebut, tidak menabung (dissaving / negative saving) pada masa sisa hidupnya (NL – WL) sehingga aset tersebut akan bernilai nol pada akhir hidupnya.

Teori Moneter Keynes

Keynes dalam bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”, 1936 melakukan kritik terhadap teori Klasik. Menurut keynes, mekanisme pasar tidak secara otomatis menciptakan Full Employment dalam perekonomian. Oleh karena itu membutuhkan camput tangan pemerintah (investasi yang besar) sebagaimana disampaikan dalam kumpulan kuliahnya di Oxford University yang diterbikan ahun 1926 dengan judul ”The End of Laissez Faire”, dalam bukunya dinyatakan ;

“I believe that some coordinate act of intelligent judgement is required as to the scale on which it is desirable that the community as a whole should save, to scale on which these savings should go abroad in the form of foreign investments, and whether the present organization ot the investment market distributes savings along the most nationally

productive channels. I do not think that these matter should be left entirely to the chances of private judgement and privat profits, as they are at present”

A Tract on Monetary Reform merupakan buku Keynes yang menegaskan pentingnya kebijakan stabilitas harga. Instabilitas harga memiliki dampak yang berbeda terhadap tiga golongan masyarakat.

1. Investor, dirugikan pada sat terjadi inflasi (kenaikan harga) 2. Pengusaha, dirugikan saat terjadi deflasi

3. Penerima Upah, dirugikan saat terjadi deflasi

Oleh karena itu diperlukan kebijaksanaan tentang Stabilitas Harga oleh pemrintah, karena stabilisasi tidak dapat dilakukan dalam sistim moneter saat itu (standar emas).

Keseimbangan Pendapatan Nasional

Keynes membantah Klasik dimana S = I dalam keadan full employment. Menurut Keynes, dalam kenyataan S ≠ I, dan keseimbangan pendapatan dpat tercapai sebelum full

employment. Contoh Kasus :

(10)

1. Perusahaan Menjual 800 Persediaan 200 Keinginan perusahaan tepat sama dengan keinginan Rumah Tangga 2. Konsumen / RT Membeli 800 Tabungan 200

3. Konsumen / RT Membeli 700 Tabungan 300 Keinginan tidak sama, bagaimana ?

Terhadap kasus no 3 di atas Klasik dan Keynes memiliki pendapat dan penyelesaian yang berbeda ;

KLASIK KEYNES

Keinginan menabung > investasi ð Output tdk terjual ð harga turun sampai terjual habis ð Upah turun karena produksi berkurang dan buruh tidak beredia menganggur ð Bunga turun karena S > I ð Tabungan turun &

konsumsi naik ð S = I dalam keadaan FE

Keinginan menabung > investasi ð Perusahaan mengurangi produksi ð Output akan turun selama S>I, dan berhenti saat S=I ð Tercipta

keseimbangan baru dimana Yeq baru < Yeq lama

7. Metode Perhitungan Bunga

Secara umum ada 3 metode perhitungan bunga tabungan yaitu: 1.Berdasarkan saldo terendah

2.Berdasarkan saldo rata-rata 3.Berdasarkan saldo harian.

Beberapa bank menerapkan jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari, namun ada pula yang menerapkan jumlah hari bunga 360 hari.

Misalkan Andi membuka tabungan pada tanggal 1 Juni dengan setoran awal Rp 1.000.000,00 kemudian Andi melakukan penyetoran dan penarikan selama bulan Juni sebagai berikut:

(11)

25 10.000.000,00 17.000.000,00 30 2.000.000,00 15.000.000,00

Bunga yang akan Anda peroleh ditentukan oleh cara perhitungan bunga yang dilakukan bank. Besarnya bunga tabungan berdasarkan tiga metode perhitungan dapat dilihat dibawah ini:

1. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Terendah

Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo terendah dalam bulan tersebut. Bunga dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Bunga = ST x i x t / 365 Keterangan :

ST = saldo terendah

I = suku bunga tabungan pertahun, t = jumlah hari dalam 1 bulan 365 = jumlah hari dalam 1 tahun.

Misalkan suku bunga yang berlaku adalah 5% pa (per annum).

Karena saldo terendah dalam bulan Juni adalah Rp.1.000.000,00, maka perhitungan bunga adalah sebagai berikut:

Bunga bulan Juni

= Rp. 1.000.000,- x 5/100 x 30 / 365 = Rp. 4.109,59

2. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata

Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut

Bunga = SRH x i x t /365 Keterangan :

SRH = Saldo rata-rata harian

I = suku bunga tabungan pertahun T = jumlah hari dalam bulan berjalan.

Misalkan bunga tabungan yang berlaku adalah sebagai berikut: Saldo dibawah Rp.5 juta, bunga = 3% pa

(12)

Maka SRH tabungan Andi adalah sebagai berikut:

[ (Rp.1.000.000,00 x 4 hari) + (Rp.6.000.000,00 x 1 hari) +(Rp.5.500.000,00 x 4 hari ) + (Rp.8.000.000,00 x 10 hari) +(Rp.7.000.000,00 x 5 hari) + (Rp.17.000.000,00 x 5 hari) + (Rp.15.000.000,00 x 1 hari) ] / 30

= Rp.8.233.333,00

Karena SRH Andi diatas Rp.5 juta, maka Anda berhak atas suku bunga 5%, sehingga bunga yang akan Anda terima adalah sebagai berikut:

Bunga Juni

= Rp.8.233.333,00 x 5% x 30 . 365

= Rp. 33.835,62

3. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian

Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian.Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

Misalkan bunga tabungan yang berlaku adalah sebagai berikut : Saldo dibawah Rp.5 juta, bunga = 3% pa

Saldo Rp.5 juta ke atas, bunga = 5% pa Cara perhitungan bunga:

Tgl 1 : Rp.1.000.000,00 x 3 % x 1/365 = 82,19 Tgl 2 : Rp.1.000.000,00 x 3 % x 1/365 = 82,19

Tgl 3 : Rp.1.000.000,00 x 3 % x 1/365 = 82,19 Tgl 4 : Rp.1.000.000,00 x 3 % x 1/365 = 82,19 Tgl 5 : Rp.6.000.000,00 x 5 % x 1/365 = 821,92 dan seterusnya

(13)
(14)

1.

Pengertian Deposito / Simpanan Berjangka

Pengertian deposito menurut Simorangkir berpendapat bahwa: Deposito adalah setiap jumlah uang yang dapat disetor oleh seseorang debitur atau penyewa sebagai uang panjar atau uang muka, baik telah dikredit maupun akan dikredit kepadanya atas nama deposito atau uang muka, baik jumlah tersebut akan telah dibayar kepada kreditur atau pemilik atau seseorang lainnya, atau akan telah dilunaskan melalui pembayaran uang atau transfer atau melalui penyerahan barang-barang atau dengan cara lain.

Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998:7) yang memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut: Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

Sedangkan menurut Thomas Suyatno (1989:36), pengertian deposito adalah : Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu menurut perjanjian pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.

Simpanan Berjangka atau Deposito (time deposit = deposito berjangka) adalah simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.

DEPOSITO DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU:

1. Deposito berjangka, pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal jatuh tempo bunga/pokok, pemindahan hak tidak dapat dipindahtangankan, kepemilikan atas nama, dan perhitungan bunga tidak discounted.

2. Sertifikat deposito, pembayaran bunga dilakukan pada saat pembukaan rekening (discounted), pemindahan hak dapat dipindahtangankan, kepemilikan atas unjuk, dan perhitungan bunga discounted.

A. DEPOSITO BERJANGKA

(15)

Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka di buka. Pencairan bunga deposito dapat

dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo, sering disebut jatuh tempo. Penarikan dapat dilakukan secara tunai ataupun non tunai (pemindahbukuan ). Kepada setiap deposan di kenakan pajak terhadap bunga yang di terimanya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo untuk Bank tertentu dikenakan penalty rate (denda).

Untuk menarik minat para deposan biasanya Bank menyediakan berbagai intensif atau bonus. Insentif diberikan untuk jumlah nominal tertentu biasanya dalam jumlah yang besar. Insentif dapat berupa special rate ( bunga lebih tinggi dari bunga yang berlaku umum ).

Persyaratan Deposito

Perorangan :

 Fotocopy KTP yang masih berlaku

 Syarat lain yang tertuang dalam profile nasabah

 Menandatangani surat perjanjian pembukaan deposito

Badan hukum :

 Fotocopy KTP yang masih berlaku

 Fotocopy SIUP

 Fotocopy TDP

 Fotocopy NPWP

Deposito tidak terdapat perbedaan antara PSAK 50 dan 55 sebelum dan sesudah edisi revisi 2006 untuk perlakuan pada saat pengakuan

awal,pengukuran dan penyajian.

 Dibuka atas nama

 Nominal bebas

 Tidak bisa diperjual-belikan  Bunga dibayar dibelakang

 Bisa dalam bentuk currency Rp dan Valas

(16)

Kriteria Deposito Berjangka

 Kriteria Deposito BerjangkaMerupakan simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan waktu tertentu saja.

 Pada umumnya mempunyai jangka waktu mulai dari 1,3,6 dan 12 sampai dengan 24 bulan.

 Sertifikat Deposito diterbitkan dengan mencantumkan nama pemilik deposito baik perorangan maupun lembaga,Artinya,di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito berjangka.

 Kepada setiap deposan(Orang yang mendepositokan dananya) diberikan bunga yang besarnya dan waktu pembayaran yang sesuai.

 Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya.

 Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai(pemindahbukuan)

 Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu dikenakan pajak penghasilan dari bunga yang diterimanya.

 Pencarian deposito sebelum jatuh tempo umumnya dikenakan denda.

Deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing, biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan, penerbitan, pencairan, dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat seperti US dollar, yen jepang, DM jerman, atau mata uang kuat lainnya.

Deposito On Call merupakan deposito yang penarikannya memberitahukan lebih dahulu dengan periode jangka pendek kurang dari satu bulan.Seringkali Deposito On Call ini digunakan oleh orang yang ingin serba instant.

Jenis Jenis Deposito berjangka ynag dikeluarkan oleh berbagai macam Bank :

 Deposito berjangka biasa (non aro) Deposito berjangka yang berakhir pada akhir jangka waktu yang telah disepakati.

(17)

 Deposit on Call, yaitu simpanan yang berada dalam bank selama deposan

membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak disukai oleh para nasabah.

Manfaat dan Resiko Deposito Manfaat :

 Lebih aman jika dibanding membawa uang tunai

 Dapat dijadikan jaminan kredit

 Diberikan bunga deposito

Resiko :

 Deposito yang diberikan bunga diatas penjaminan jika bank yang bersangkutan tidak dijamin oleh BI

Cara menghitung bunga deposito berjangka

Bunga deposito(Rp) =Nominal (Rp) x bunga deposito(%) x Hari dalam 1 bulan x 80%(pajak) 365

 Suku bunga ini berubah rubah sesuai BI rate, tanyakan pada bank anda berapa bunga yang diberikan kepada anda karena masing-masing bank memiliki suku bunga yang berbeda beda walau BI rate yang ditetapkan adalah sama, biasanya bank selalu memberikan suku bunga di counternya serendah mungkin, negosiasikan dengan customer service untuk mendapatkan bunga semaksimal mungkin, untuk penempatan dengan nominal besar biasanya akan mendapat bunga khusus, namun tidak akan melebihi suku bunga yang ditetapkan BI.

 Misalkan uang Andi Rp.100.000.000,- dan asumsikan BI rate sekarang ini 8% dan sekarang bulan maret jadi ada 31 hari, maka bunga yang Andi dapatkan :

Rp.100.000.000,- x 8% x 31 hari x 80% = Rp.543.562,- pada bulan maret 365

(18)

 Biasanya Customer Service akan menanyakan pada anda tentang bunga akan di Automatic Roll Over/ atau digulung sehingga nominal deposito akan bertambah tiap bulan atau di Principal Roll over / bunga ditranfer ke rekening tabungan anda baik di bank tersebut atau ke bank lain, biasanya bila ke bank lain akan dikenakan biaya pengiriman sesuai dengan biaya transfer yang berlaku di bank tersebut.Ada juga Non Automatic Roll Over dimana deposito anda akan dicairkan pada saat jatuh waktu dengan persetujuan anda dari awal.

 Jangka waktu deposito juga bervariasi dari 1 bulan, 3 bulan , 6 bulan, 12 bulan bahkan 24 bulan, tanyakan pada bank anda berapa suku bunga untuk setiap jangka waktu tersebut karena biasanya lebih besar untuk jangka waktu yang lebih lama bila BI rate sedang naik, tapi bisa lebih kecil atau minimum sama untuk setiap jangka waktu bila BI rate sedang turun.

 Bank akan menerbitkan Bilyet deposito yang ditandatangani oleh pejabat bank.

 Biasanya penempatan minimal Rp.8.000.000,- karena aturan BI bahwa jumlah diatas Rp.7.500.000,- akan dikenakan pajak 20% yang bersifat final, jadi biasanya bank membatasi penempatan deposito harus minimal Rp.8.000.000,- .

 Tanyakan pada bank anda apabila tanggal jatuh tempo anda jatuh pada hari libur (sabtu, minggu atau hari libur nasional), biasanya akan dapat dicairkan keesokan hari dari hari libur tersebut dan tanyakan bagaimana bunga hari libur tersebut karena ada yang tidak membayarkan bunga hari libur tersebut.

 Keuntungan bila anda menempatkan deposito lebih dari 1 bulan adalah bahwa bunga tersebut tidak berubah selama jangka waktu yang ditetapkan sehingga bila ada perubahan BI rate dan turun anda akan tetap memiliki bunga tersebut.

 Bunga yang diberikan untuk hitungan pertahun karena sebenarnya yang anda dapatkan dalam rupiah tiap bulannya adalah suku bunga dibagi 12 bulan, jadi mis suku bunga 8%, sebenarnya bunga yang anda dapatkan 8% dibagi 12 yaitu 0.7 %

(19)

 Anda dapat menempatkan deposito dalam kondisi “or” , misalnya A or B sehingga salah satu bisa mencairkan deposito tersebut apabila salah satu berhalangan, baiknya lagi apabila salah satu meninggal dunia maka salah satu bisa mencairkan deposito tanpa harus mengurus surat ahliwaris dari pengadilan. Ada juga kondisi “and” namun sekarang ini bank jarang menggunakan karena berarti harus ada tanda tangan

keduanya pada saat pencairan.

 Ada juga depositi on call dimana deposito ini hanya untuk diatas jumlah tertentu dan suku bunga nya lebih rendah dari pada suku bunga deposito berjangka tetapi tetap lebih tinggi dari pada suku bunga tabungan karena deposito on call ini jangka waktunya untuk 1 atau 2 minggu malah kadang bisa dalam hitungan hari. Cara hitungnya sama dengan diatas hanya diganti harinya saja.

 Minta konfirmasi perpanjangan deposito anda tiap bulannya untuk mengetahui berapa bunga yang anda dapatka setiap bulannya dan untuk mengecek sudah betulkah bunga yang dibayarkan kepada anda.

 Tanyakan bank anda apakah bank tersebut mengikuti LPS,karena sekarang pemerintah hanya menjamin Rp.100.000,000/ bank dari semua rekening baik tabungan dan deposito, maka ada baiknya anda mengetahui apa bank anda cukup save/kuat, juga ada baiknya anda memecah deposito anda jadi beberapa nama atau qq dengan anak anda yang masih kecil karena dihitung perorang juga.

 Tanyakan pada bank anda berapa persen pinalti dari tabungan apabila anda ingin membreak deposito anda sebelum jatuh tempo apabila anda membutuhkan dana dari deposito tersebut karena biasanya harga pinalti cukup besar dan dihitung dari pokok sedangkan bunga yang berjalan juga tidak dibayar. Beberapa bank dapat

membebaskan anda dari denda pinalti sebagai pelayanan tambahan apabila anda nasabah loyal dari bank tersebut namun dengan imbalannya bunga berjalan tidak dibayar, adajuga yang memberikan bunga berjalan, ada juga yang memberikan bunga berjalan namun sesuai bunga tabungan, maka tanyakan bank anda sebelum

menempatkan deposito. Sebenarnya pinalti ini tidak diperkenankan.

Cara menghitung pinalti

(20)

Keterangan :

d= hari yang belum dijalani

Faktor pinalti = 4-6 % tergantung tiap bank

Misalkan deposito anda jatuh tempo lima hari lagi dan anda membutuhkan dana tersebut dan anda setuju bunga berjalan selama 25 hari tidak dibayarkan (asumsi saat ini bulan juni=30 hari), jadi pinaltinya

5 hari/365 x Rp.100.000.000,- x 6 % =

Rp.82.192,-Jadi uang anda terpotong oleh pinalti, sehingga uang yang anda terima hanya (Rp.100.000.000,- – Rp.82.192,-)=

Rp.99.917.808,-B. SERTIFIKAT DEPOSITO

Sertifikat deposito adalah produk bank yang mirip dengan deposito,namun berbeda prinsipnya.Sertifikat deposito adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lain kepada investor,yang mana investor ini akan mendapatkan hasil berupa suku bunga yang cukup tinggi.

Merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap.

Di lain pihak ada pula yang mendefinisikan sertifikat deposito sebagai simpanan berjangka atas pembawa atau unjuk dengan izin otoritas moneter dan dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga.

(21)

Bunga yang diberikan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini tergantung dari kemampuan dan kebutuhan bank bersangkutan atas dana yang diinginkan untuk ditarik dari masyarakat. Dari penjelasan tentang sertifikat deposito tersebut di atas dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:

 Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh bank.

 Terikat pada suatu jangka waktu tertentu.

 Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli sertifikat deposito.

 Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito mempertanggungjawabkan seluruh harta kekayaannya.

 Dikeluarkan atas unjuk.

 Dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan hanya dengan cara penyerahan.

 Pengeluaran sertifikat deposito sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di negara yang bersangkutan.

 Bebas pajak atas bunga, deviden dan royalty.

 Dapat dijadikan jaminan atas kredit.

 Menjadi kadaluarsa setelah 30 tahun sejak tanggal jangka waktunya.

Selain itu dikenal pula istilah sertifikat deposito yang dirundingkan dan sertifikat deposito yang tak dirundingkan. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa sertifikat deposito yang dapat dirundingkan dapat dijual sebelum jatuh temponya oleh pembeli deposito asli (perdana), sedangkan pada sertifikat deposito yang tidak dapat dirundingkan, hanya pembeli asli yang merupakan satu-satunya orang yang dapat menguangkannya.

Sertifikat Deposito terdapat perbedaan antara PSAK 50 dan 55 sebelum dan sesudah edisi revisi 2006 untuk perlakuan pada saat pengakuan awal,pengukuran dan penyajian.

 Dibuka atas unjuk

 Nominal ditentukan oleh pihak bank

 Bisa diperjual-belikan

 Bunga diperjual-belikan

 Bunga dibayar dimuka

 Hanya bisa dalam bentuk currency Rp

(22)

Persyaratan

 Sertifikat Deposito Perorangan :

 Foto Copy KTP yang masih berlaku

 Syarat lain yang tertuang dalam profile nasabah

 Menandatangani surat perjanjian pembukaan sertifikat deposito

Manfaat dan Resiko Sertifikat Deposito Manfaat :

 Lebih aman jika dibanding membawa uang tunai

 Dapat dijadikan jaminan kredit

 Diberikan Bunga. Resiko :

 Sertifikat Deposito diberikan bunga di atas penjaminan jika bank yang bersangkutan ditutup tidak di jamin oleh Bank Indonesia

 Bilyet hilang tanggung jawab deposan.

Perusahaan dan lembaga keuangan di seluruh dunia menggunakan Sertifikat Deposito sebagai sarana penyimpanan dana likuid selama suatu periode tetap demi penggunaan masa depan. Di pasar ritel, Sertifikat Deposito lazim dikenal sebagai term deposit untuk negara-negara seperti Australia, Kanada dan Selandia Baru, sebagai time deposit di Amerika Serikat, sebagai Bond di Inggris, dan sebagai Fixed Deposit beberapa negara, misalnya India.

Sertifikat Deposito disediakan oleh lembaga keuangan ritel seperti bank, perusahaan simpan-pinjam dan koperasi simpan-pinjam yang biasanya diatur dengan peraturan yang berlaku di negara tempatnya beroperasi. Di Amerika Serikat, dana yang didepositokan sebagai Sertifikat Deposito dilindungi hingga jumlah tertentu oleh FDIC apabila Sertifikat Deposito disimpan di lembaga keuangan yang juga anggota FDIC.

(23)

tanggal jatuh tempo tetap. Setelah tanggal jatuh tempo, dananya entah dikembalikan atau diperpanjang secara automatis.

Keamanan investasi substansial diberikan untuk Sertifikat Deposito yang diadakan dengan lembaga keuangan andal dan terjamin, tetapi sebagai akibat dari apa yang dianggap kurang beresiko ini, mereka biasanya hanya menawarkan tingkat pengembalian atau bunga yang agak rendah kepada pemilik deposito jika dibandingkan dengan investasi yang lebih beresiko seperti saham dan obligasi perusahaan.Walaupun demikian, oleh karena dana yang tidak tersedia untuk sementara waktu bagi pemilik rekening selama jangka waktu deposito itu, tingkat pengembalian pada Sertifikat Deposito cenderung lebih tinggi daripada rekening tabungan lainnya.

Perhitungan Sertifikat Deposito

Perhitungan nilai yang harus dibayar atas suatu sertifikat deposito dilakukan dengan menggunakan rumus true discount sebagai berikut :

P’= pokok x 365x(IR x hari + 365) Keterangan :

P’ = nilai yang harus dibayar

Pokok = nilai nominal sertifikat deposito

IR = suku bunga sertifikat deposito dalam persen pertahun Hari = jumlah hari sebenarnya dalam jangka waktu sertifikat

2. Jenis-jenis Deposito

Pada umumnya deposito dapat digolongkan menurut jangka waktu menuju maturity. Beberapa penggolongan deposito tersebut adalah sebagai berikut :

A.

Demand deposit

(Rekening Koran)

Demand deposit (rekening koran) pada bank-bank di Amerika Serikat dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu :

1. Inter bank deposit (deposito-deposito antar bank) yaitu deposito yang disimpan, baik dengan bank yang mendepositokan maupun bagi yang menerimanya.

(24)

3. Deposito negara bagian dan daerah, merupakan deposito-deposito berbagai macam pembagian unsur politik termasuk distrik-distrik, sekolah dan sebagainya.

4. Deposito-deposito pemerintahan yang disimpan oleh para individu firma-firma dan perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum.

B.

Time deposits

Tidak seperti deposito-deposito rekening koran yang pada umumnya homogen macamnya, deposito berjangka dan deposito tabungan ditawarkan dalam aneka ragam bentuk. Namun demikian, ciri-ciri yang umum dan sama dari deposito-deposito tersebut adalah kewajiban bank membayar tingkat bunga karena nasabah memerlukan jangka waktu tertentu sebelum deposito-deposito tersebut dicairkan kembali.

Keuntungan Deposito

(+) Suku bunga lebih tinggi dibandingkan rekening tabungan biasa. Pemilik deposito dapat mengharapkan imbal hasil (return) yang lebih baik jika dibandingkan menyimpan uangnya di dalam rekening tabungan.

(+) Meskipun tidak memiliki fleksibilitas dalam hal akses atau penggunaan uang, namun beberapa bank di Indonesia telah memberi kemudahan agar bunga deposito dapat disimpan atau di-transfer ke rekening yang diinginkan. Jadi, pemilik deposito masih dapat menerima pendapatan rutin dalam bentuk pembayaran bunga pada interval waktu tertentu, bulan, per-empat bulan, per-enam bulan atau per-tahun.

(+) Deposito adalah instrumen investasi yang (relatif) paling aman, jika dibandingkan dengan menempatkan uang di pasar saham, valuta asing, properti atau instrumen investasi lain yang mengandung resiko tinggi. Hal ini dikarenakan pengetahuan analisis yang rumit tidak

diperlukan, seperti (misalnya) jika melakukan perdagangan valuta asing (forex) yang terkenal fluktuatif (harga dapat naik atau terjun bebas dalam waktu singkat, hitungan jam, menit, bahkan detik).

(+) Selain aman dari resiko fluktuasi pasar, deposito di Indonesia juga dilindungi oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), dengan catatan, bank bersangkutan tercatat sebagai

anggotanya. Pemilik deposito tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu bank penerbit kolaps atau mengalami kebangkrutan. LPS menjamin dana setiap nasabah hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga maksimal 7,5% di setiap bank.

(25)

(-) Meskipun deposito adalah instrumen investasi yang (relatif) paling aman, namun imbal hasil (return) yang sanggup diberikan juga terbilang paling rendah di antara semua instrumen investasi lainnya.

(-) Pendapatan dari bunga deposito akan menjadi tidak berarti jika dihadapkan pada kenaikan laju inflasi (kenaikan harga-harga secara umum di pasar). Sebagai catatan, tingkat inflasi pada bulan Maret 2013 di Indonesia telah menembus angka 5,9%. Padahal rata-rata suku bunga deposito yang umum saat ini (juli 2013) hanya berkisar antara 3,5% hingga 5,5%. Hal ini masih belum memperhitungkan potongan pajak sebesar 20% bunga bagi deposito di atas Rp 7.500.000,00

(-) Tidak ada upaya apapun yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai investasi, dikarenakan tidak adanya kesempatan bagi pemilik deposito untuk terlibat secara langsung dalam pengelolaannya.

3. Cara Menghitung Bunga Deposito

Misalnya Andi menempatkan uang nya dalam bentuk deposito sebesar Rp 10.000.000,00 dengan suku bunga 10% per tahun dan pajak 20% jika uang Andi lebih dari Rp 7.500.00,00 Berarti bunga bersih Andi setelah dipotong pajak adalah 8% per tahun.

Untuk menghitung jumlah bunga yang akan Andi terima adalah :

BUNGA KOTOR per tahun = nominal uang Andi X suku bunga

BUNGA BERSIH per tahun = bunga kotor – (tingkat pajak X bunga kotor )

BUNGA BERSIH per bulan = (bunga bersih per tahun/ 365) X jumlah hari dalam bulan berjalan

Contoh :

BUNGA KOTOR per tahun = Rp. 10.000.000,00 X 10/100 = Rp. 1.000.000,00 BUNGA BERSIH per tahun = Rp. 1.000.000,00 – (20/100 X 1.000.000,00) = Rp. 800.000,00

Jika bulan ini adalah bulan oktober yang berjumlah 31 hari, maka bunga Andi untuk bulan Oktober adalah :

BUNGA KOTOR per tahun = 10.000.000 X 10% = 1.000.000 BUNGA BERSIH per tahun = 1.000.000 – (20% X 1.000.000) = 800.000

(26)

Rp.800.000,00 / 365 X 31 = Rp.67.945,00

Dimana 365 adalah jumlah hari dalam 1 tahun yang akan menjadi pembagi.

4. Transaksi Deposito

Ny. Martha melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekening Deposito berjangka 6 bulan sebesar Rp

20.000.000,-D : Kas Rp. 20.000.000,00

K : Deposito 6 bulan Ny Martha Rp. 20.000.000,00

Bank akan memberikan bunga 12% pa dengan perhitungan ( 20.000.000 x 12% ) / 12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 per bulan

D : Biaya Bunga Depo Rp. 200.000,00

K : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00

Pada saat bunga di ambil tunai

D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00

K : Kas Rp. 200.000,00

Pencairan deposito yang belum jatuh waktu

Ny. Martha mempunyai deposito Rp 50.000.000,- bunga 19 % pa untuk jangka 1 tahun, ternyata hendak dicairkan setelah jatuh tempo bulan ke 3, maka Ny. Martha akan di kenakan penalty Rp.

625.000,-D : 625.000,-Deposito Ny. Grace Rp. 50.000.000,00

K : Pendapatan op lain-lain Rp. 625.000,00

(27)

GIRO

1. Pengertian Giro

(28)

Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.

Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem ‘dorong dan tarik’ (push and pull). Suatu cek adalah transaksi ‘tarik’: menunjukkan cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan “terpental” dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi ‘dorong’: pembayar memerintahkan

banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat “terpental”, karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki daya yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan

Surat Giro atau Postgiro memiliki sejarah yang panjang dan membanggakan dalam sejarah finansial Eropa. Konsep dasar adalah sistem perbankan tidak berdasarkan cek, tetapi dengan transfer langsung diantara rekening. Jika kantor akuntan di sentralisasi, maka transfer diantara akun akan terjadi secara simultan. Uang bisa dibayarkan atau ditarik dari sistem dari kantor pos manapun, dan nantinya koneksi ke sistem perbankan komersial dibuat, seringnya dengan keyakinan dari bank lokal membuat akun sendiri di Postgiro.

Pada pertengahan abad 20, kebanyakan negara di benua Eropa memiliki layanan pos giro. Sistem posgiro pertama ada di Austria di awal abad 19. Pada saat Posgiro Inggris diadakan, Posgiro Belanda telah distabilkan dengan baik dengan setiap orang dewasa memiliki akun posgiro dengan operasi posgiro yng besar dan digunakan dengan baik di negara Eropa lain kebanyakan dan Skandinavia.

Istilah “bank” tidak digunakan pada saat itu juga untuk mendeskripsikan layanan tersebut. Instrumen pembayaran utama bank didasarkan dengan cek dimana memiliki perbedaan keseluruhan dengan model remiten “giro”.

(29)

Dalam model Pos Giro, Transfer Giro dikirim melalui pos surat oleh remiter ke pusat Giro. Dalam pengembaliannya, transfer tersebut dicek dan akun transfer mengambil tempat. Jika transfer berjalan lancar, dokumen transfer dikirim ke penerima, bersama pernyataan pemutakhiran dari akun yang dikreditkan. Remitter juga dikirimkan pernyataan

pemutakhiran. Pada kasus dimana fasilitas publik yang menerima ratusan trnasaksi per hari, pernyataan akan dikirim secara elektronik dan menggunakan angka rujukan yang unik untuk mengenali remiten untuk keperluan rekonsiliasi.

Maraknya clearing cek elektronik (dan kartu debet yang dirujuk sebagai alat pembayaran) membuat perbedaan ini menjadi tidak begitu penting seperti dulu. Contohnya di beberapa toko di Amerika Serikat cek dipindai dan pendaftaran tunai dikembalikan ke pelanggan sementara dana diambil dari akun para pelanggan.

Jenis rekening

Rekening nasabah pada bank dibagi dalam dua golongan, yaitu rekening atas nama suatu badan, dan rekening perorangan. Yang termasuk dalam golongan rekening atas nama suatu badan adalah rekening atas nama:

(1)Instansi-instansi pemerintah/Lembaga-lembaga Negara dan organisasi masyarakat yang tidak merupakan perusahaan.

(2)Fa, CV, Yayasan, dan semua badan hukum yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang atau peraturan perundang-undangan lainnya. Sedangkan yang termasuk golongan rekening perorangan adalah rekening atas nama pribadi. Dalam golongan rekening ini termasuk pula rekening yang tidak termasuk dalam golongan butir di atas tetapi menggunakan nama dagang seperti kongsi, toko, restoran, bengkel, warung, dan sebagainya.

Pengertian tentang Giro

Ada tiga hal yang dapat kita perhatikan dari pengertian giro seperti yang telah diuraikan di atas, yaitu:

(1) Simpanan Pihak Ketiga

(30)

Dalam hal ini nasabah atau penyimpan tidak dibatasi pada kelompok, walau uangnya hanya beberapa ribu rupiah saja. Namun demikian, bank-bank secara sendiri-sendiri menentukan jumlah setoran pertama.

(2) Penarikan Dapat Dilakukan Setiap Saat

Artinya bila ada nasabah yang menyetor pagi hari, seharusnya ia pun dapat menarik dana (simpanannya) pada sore hari atau dalam beberapa jam saja. Dalam hal lain, selang beberapa saat suatu perjanjian rekening giro dapat saja dibatalkan oleh bank maupun oleh girant. Penarikan simpanan dalam bentuk giro ini dapat dilakukan oleh penyimpan, pemilik girant tersebut setiap saat selama kantor kas bank buka.

(3) Cara Penarikan

Yang paling banyak dipergunakan adalah penarikan dengan cek bilyet giro. Namun dengan batas-batas tertentu penarikan dalam bentuk lain seperti dengan surat perintah lainnya, pemindahbukuan dapat dilakukan.

Kegunaan Rekening Giro

 Dapat membayar transaksi jual/beli dengan mempergunakan cek/bilyet giro,

 Dapat mengirim transfer (kiriman uang/delegasi kredit dengan jaminan rekening giro),

 Keamanan/rahasia terjamin,

 Tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar,

 Dapat diambil sewaktu-waktu.

Jasa Simpanan Giro pada bank

Untuk setiap simpanan giro diberikan jasa giro yang menarik berdasarkan perhitungan saldo terendah setiap bulan dengan tarif yang besarnya ditetapkan oleh bank.

Jasa giro (bunga) dari giro milik penduduk Indonesia baik dalam rupiah maupun valuta asing dibebaskan dari pengenaan Pajak atas Bunga, Deviden dan Royalti (PBDR). Adapun jasa giro dari milik bukan penduduk Indonesia. Baik dalam rupiah maupun valuta asing dikenakan PBDR sebesar 10%. Pemotongan dan penyetoran PBDR ini oleh bank yang bersangkutan dilakukan secara kolektif, tidak perlu diperinci menurut penerima jasa giro.

Giro Valuta Asing

(31)

 Sesuai ketentuan Bank Indonesia terhadap Giro Valuta Asing tidak diberikan buku Cek, penarikan (penggunaan/pengambilannya) dilakukan dengan menyerahkan amanat tertulis yang ditandatangani oleh pemegang giro. Amanat tersebut dapat berbentuk surat yang dibuat oleh pemegang giro atau berbentuk formulir yang disediakan oleh bank,

 Jenis Valuta Asing Giro adalah valuta asing yang dapat diperjualbelikan pada Bursa Valuta Asing Jakarta,

 Bank yang dapat menyelenggarakan Giro Valuta Asing adalah Bank Devisa,

 Untuk setiap simpanan giro valuta asing diberikan jasa giro valuta asing yang menarik setiap bulan sesuai perkembangan tingkat bunga yang berlaku di pasaran internasional. Dan diperhitungkan berdasarkan saldo kredit tertentu,

 Dapat diminta dalam bentuk uang tunai asing sepanjang persediaan bank memungkinkan

Dengan menjadi nasabah Giro, Anda memperoleh kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan, seperti :

1. Melakukan pembayaran dengan menggunakan Cek (Cheque). Cek adalah surat berharga atau alat transaksi pembayaran yang diterbitkan oleh bank sebagai pengganti uang tunai. Cek dikeluarkan oleh bank apabila Anda mempunyai rekening Giro. Cek Atas Nama (Order Cheque) adalah Cek yang mencantumkan nama penerima dana dan bank akan melakukan pembayarankepada nama yang tertera pada Cek

tersebut.Pembayaran dilakukan paling cepat sesuai tanggal yang tertera pada Cek tersebut.Cek Atas Unjuk (Bearer Cheque) Adalah Cek yang tidak mencantumkan namapenerima dana dan bank akan melakukan pembayaran kepada siapa saja yang membawa Cek tersebut. Pembayaran dilakukan paling cepat sesuai tanggal yang tertera pada Cek tersebut. Cek Silang (Cross Cheque) adalah Cek Atas Nama dan/atau Cek Atas Unjuk yang diberi tanda garis menyilang pada ujung kiri atas warkat atau dapat juga diberi tanda garis menyilang sepanjang cek dari ujung kiri bawah ke ujung kanan atas. Cek silang tidak dapat diuangkan secara tunai, tetapi hanya dapat dimasukan ke dalam rekening penerima Cek.

2. Melakukan pembayaran dengan menggunakan Bilyet Giro. Bilyet Giro (BG)

(32)

dapat melakukan pencairan secara tunai, tetapi harus melalui pemindahbukuan ke rekening yang bersangkutan. Bilyet Giro akan berfungsi sama dengan Cek Silang.

2. Dasar Hukum Rekening Giro

 Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

 Surat Edaran Bank Indonesia No.9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong.

Jenis Rekening

 Rekening Badan – Non Perorangan

 Rekening Perorangan

 Rekening Gabungan (Join Account)

Badan Usaha

 Departemen/Pemerintah Daerah/ Instansi Pemerintah/Lembaga Negara (Rekening Pemerintah), Perseroan Terbatas (PT) termasuk PT Tbk (tidak termasuk PT yang masih dalam proses pendirian).

 Perusahaan Persero (Persero), termasuk Persero Tbk (pengertian PT dalam hal ini terbatas hanya untuk PT yang telah memiliki status Badan Hukum).

 BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

 Perusahaan Umum (Perum)

(33)

 Koperasi

 Yayasan

 Dana Pensiun

 Partai Politik

Rekening Pemerintah

 Rekening Penerimaan, adalah rekening pada Bank yang dipergunakan untuk menampung uang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada kantor / satuan kerja kementerian negara / lembaga

 Rekening Pengeluaran, adalah rekening pada Bank yang dipergunakan untuk menampung uang bagi keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor / satuan kerja kementerian negara / lembaga.

 Rekening lainnya, adalah rekening yang dipergunakan untuk tujuan khusus yang berkaitan dengan bidang tugas Menteri / Pimpinan Lembaga.

Rekening Bukan Badan Hukum

 Firma (Fa).

 Commanditer Venotschap (CV).

 Maatschap (Persekutuan Perdata).

 Konsorsium.

(34)

Rekening Perorangan

 Orang Pribadi.

 Usaha Perorangan seperti kongsi, restoran, bengkel, warung, diluar rekening Badan dan Bukan Badan

Rekening Gabungan

 Rekening Gabungan “or (/)” adalah rekening yang dibuka oleh 2 (dua) orang pribadi dimana penandatanganan Cek/Bilyet Giro atau sarana penarikan lainnya cukup dilakukan oleh salah satu Pemilik Rekening yang membentuk Rekening Gabungan.

 Rekening Gabungan “and (&)” adalah rekening yang dibuka oleh 2 (dua) orang pribadi dimana penandatanganan Cek/Bilyet Giro atau sarana penarikan lainnya harus dilakukan oleh kedua orang Pemilik Rekening yang membentuk Rekening Gabungan.

 Kartu Mandiri tidak diberikan kepada rekening gabungan dengan ketentuan “And” maupun “Or”.

Rekening Pihak Asing

Pada dasarnya Pihak Asing tidak diperkenankan membuka Rekening GiroRupiah Mandiri (sesuai dengan ketentuan KYC yang berlaku). Namun setiap Bank bisa mempunyai kebijakannya masing-masing.

Yang dimaksud Pihak Asing adalah:

(35)

(1) Kantor cabang bank asing di Indonesia

(2) Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)

(3) Badan hukum asing/lembaga asing dengan kegiatan nirlaba.

 Warga Negara Indonesia yang memiliki status penduduk tetap negara lain (permanent resident) dan tidak berdomisili di Indonesia.

 Kantor Bank di luar negeri dari Bank yang berkantor pusat di Indonesia.

 Kantor perusahaan di luar negeri dari perusahaan yang berbadan hukum Indonesia

3. Syarat memiliki rekening Giro

Semua warga negara Indonesia dan warga negara asing serta Badan Usaha dan institusi lain yang sah menurut hukum yang berlaku dapat membuka rekening Giro. Umumnya syarat dan ketentuan pembukaan rekening Giro adalah:

Perorangan:

 Cakap bertindak menurut hukum (21 tahun ke atas atau telah menikah)

 Tidak termasuk Daftar Hitam Bank Indonesia

 Mengisi dan menandatangani aplikasi formulir permohonan pembukaan rekening, formulir syarat khusus rekening Giro dan dokumen pendukung lainnnya

 Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/Paspor dan KIMS/KITAS), dan NPWP

 Menyerahkan pasphoto

 Menyerahkan fotokopi NPWP

 Menandatangani kartu contoh tanda tangan

(36)

 Dikenakan biaya administrasi bulanan

Badan Usaha / Institusi / Yayasan

 Mengisi dan menandatangani formulir permohonan beserta pendukungnya

 Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/Paspor dan KIMS/KITAS pejabat yang berwenang), NPWP, TDP, SIUP, dan Akte pendirian perusahaan

 Daftar susunan pengurus (terutama untuk Yayasan/Lembaga Sosial)

 Surat Keputusan bagi instansi/lembaga pemerintahan

 Dikenakan biaya administrasi bulanan

 Menyerahkan pasphoto

 Menyerahkan fotokopi NPWP

 Menandatangani kartu contoh tanda tangan

 Melakukan setoran awal rekening Giro

 Dikenakan biaya administrasi bulanan

4.

Dasar Hukum Cek dan Bilyet Giro

Syarat-syarat formal dan tata cara penggunaan cek sebagai alat pembayaran girai diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan ketentuan-ketentuan dari Bank Indonesia, sedangkan syarat-syarat dan tata cara penggunaan bilyetr giro sebagai sarana perintah pemindahbukuan dana diatur dalam Surat-Surat Edaran Bank Indonesia.

a. Ketentuan cek

(37)

b. Ketentuan Bilyet Giro

Syarat – syarat dan tata cara penggunaan bilyet giro dalam kegiatan bankdiatu oleh Bank Indonesia, diantaranya dengan SE BI no 4/670 UPPB/PbB tanggal 24 Januari 1972 yang disempurnajan dengan SE BI no 28/32/UPG tertanggal 4 Juli 1995, antara lain berisi ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

1. Pengertian bilyet giro, adalah surat perintah nasabah kepad bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainya 2. Syarat –syarat formal bilyet Giro

3. Tenggan waktu penawaran bilyet giro, ditetapkan selama 70 hari terhitung sejak tanggal penarikannya

4. Tanggal mulai efektif berlakunya perintah dalam bilyet giro, apabila tanggal efektif tidak dicantumkan maka tanggal penarikan berlaku sebagai tanggal efektif

5. Pengisian bilyet Giro, pengisian surat perintah kepada bank tertarik untuk

melaksanakan apa yang diminta oleh nasabah penarik harus jelas, lengkap dan tegas 6. Kewajiban penyediaan dana dan bilyet giro kosong, suatu amanat pemindahbukuan dana hanya dapat dilakasanakan apabila rekening yang bersangkutan memilik saldo efektif yang cukup

7. Pembatalan bilyet Giro, tidak dapat dibatalkan selama jangka waktu penawaram, yaitu 70 hari sejak tanggal diterbitkan.

8. Pencetakan blangko buku cek/ bilyet giro

9.Pendistribusian blangko,buku bilyet giro pada nasabah, buku diperlukan dengan mengajukan permohonan dengan mengisi dan menandatangani formulir aplikasi 10. Bilyet Giro Hilang atau dibatalkan, sesuai keputusan direksi Bank Indonesia nomor 28/32/KEP/DIR 4 juli 1995.

5. Jasa Giro

(38)

a. SALDO HARIAN

perhitungan jasa rekening giro Perhitungan Jasa Giro

tgl 1/1 -2/1 = 2 x 10.500.000,- x 2 % = Rp. 365

tgl 3/1 -14/1 = 12 x 5.500.000,- x 2 % = Rp. 365

tgl 15/1 -28/1 = 14 x 4.500.00 x 0 % = Rp. 365

tgl 29/1 -31/1 = 3 x 5.500.000,- x 2 % = Rp. 365

(39)

4.536,98,-b. SALDO TERENDAH

c. SALDO RATA – RATA

d. SALDO HARIAN (PRK)

Bunga dihitung setiap hari dan jumlah total bunga bulan yang bersangkutan akan dibebankan atau ditambahkan ke dalam jumlah uang yang dipinjam.

RUMUS BUNGA = SALDO TERENDAH X % BUNGA X ∑HARI 365

RUMUS SR = ∑( SALDO X ∑ HARI MENGENDAP ) ∑HARI DALAM 1 BULAN

BUNGA = SR X % BUNGA X ∑HARI MENGENDAP 365

Referensi

Dokumen terkait

Di Lampung terdapat Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung dengan tugas melakukan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran CPS berbasis eksperimen secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan kognitif dan

Hasil penelitian pada uji teratogenitas dari yoghurt terhadap fetus mencit menunjukan Pemberian yoghurt pada kelompok D1 (0,52 gram), D2 (1,04 gram), dan D3 (2,08 gram)

Bab IV merupakan poin dari penulisan skripsi ini yaitu tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam kandungan surat Al- Hujurat ayat 11-13 serta Relevansi surat Al-Hujurat

Dengan penerapan metode Simple Additive Weighting (SAW) menghasilkan nilai dari penentuan kriteria, pembobotan, rating kecocokan, normalisasi, dan perankingan sehingga

Beliau฀memulai฀karirnya฀dalam฀perbankan฀dengan฀Citibank฀NA,฀Kuala฀ Lumpur฀ tahun฀ 1982.฀ Selama฀ 23฀ tahun฀ beliau฀ menjabat฀ berbagai฀ posisi฀

Sebagai sarana pendukung proses belajar pada penelitian ini dilakukan perancangan aplikasi penerapan permainan Tic Tac Toe dalam pengenalan bahasa Jepang dengan

Untuk Mengatasi prokrastinasi akademik (penundaan tugas) melalui layanan konseling kelompok dengan teknik stimulus control pada siswa kelas IX-E SMP Negri 1 Bae