• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN DI PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PELAKSANAAN DI PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN

REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PADA IBU DAN ANAK DIDIK TK

LABSCHOOL UNNES DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA

GENDER

Sri Wiji Handayani

TK Labschool Unnes

sriwiji_handayani@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada ibu dan anak didik TK Labschool Unnes. Penelitian ini termasuk Penelitian Best Practice. Subyek penelitiannya anak didik TK Labschool Unnes kelompok usia 4-5 tahun sejumlah 13 anak. Teknik yang digunakan adalah observasi dan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner/angket kepada orang tua dan dokumentasi pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak didik dapat menyebutkan nama bagian tubuh berdasarkan jenis kelamin, dapat menyebutkan 4 zona tubuh yang harus dilindungi. Demikian pula orangtua dalam penelitian ini adalah ibu juga semakin yakin akan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas untuk anaknya. Mereka juga dikenalkan bagaimana cara merawat dan menjaganya. Melalui boneka gender anak merasa tertarik untuk mengetahui bagian tubuh yang seperti halnya bagian tubuh yang dia miliki. Melalui alat peraga yang menarik maka pesan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualtas mudah tersampaikan. Demikian pula orang tua/ ibu lebih mudah memahami dan menjelaskan ketika putra putrinya bertanya tentang seputar kesehatan reproduksi dan seksualitas.

Kata Kunci: Boneka Gender, Program Pendidikan Kespro dan Seksualitas.

1. PENDAHULUAN

Bertolak pandang pada maraknya kasus kekerasan pada anak yang terjadi saat ini kami segenap pendidik TK Labschool Unnes bekerja sama dengan PKBI Jawa tengah untuk memberi bekal tentang pendidikan kesehatan reproduksi dan pendidikan seks pada anak usia dini. Berdasarkan data anak-anak TK Labschool 3 anak dari 13 anak didik kelompok A atau 23% dapat menyebutkan alat jenis kelaminnya dan yang belum tau nama alat kelamin sebanyak 77%, dan sebagian besar belum tau bagaimana cara merawat saat BAB dan BAK . Dua anak yang tahu nama alat kelamin itu pun menggunakan nama samaran, sedangkan yang lainnya diam ketika guru menanyakan dan sambil menahan rasa malu. Sedangkan ketika teman menyebutkan nama alat kelamin tersebut tertawa sambil malu. Hal ini menunjukkan bahwa kurang

tercapainya indikator “Mampu melindungi diri dari percobaan kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan bullying (misal dengan berteriak dan/

atau berlari)” yakni pada KD no 3.4 yang

berbunyi mengetahui cara hidup sehat dan KD 4.4 yang berbunyi mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat. Melalui pengetahuan tentang pendidikan seks dan kesehatan reproduksi anak usia dini yang akan disampaikan dengan Boneka

Gender maka diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi anak dan seks pada anak-anak didik TK Labschool unnes.

(2)

pendidikan kespro juga dapat berkoherensi dengan pengasuhan anak dirumah.

Sesuai dengan Instruksi Presiden no 5/2014 tentang gerakan Nasional Anti Kejahatan seksual terhadap anak, Presiden menginstruksikan kepada para menteri, jaksa agung, kapolri, kepala lembaga, para gubernur, bupati, bupati wali kota untuk mengambil langkah yang diperlukan sesui tugas dan fungsi dan kewenangan untuk mencegah dan memberantas kejahatan seksual terhadap anak. Berdsarkan instruksi tersebut maka lembaga TK Labschool Unnes menjalin kerja sama dengan PKBI Jawa tengah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan seks pada anak didik TK Labschool Unnes. Dalam hal ini PKBI Jawa tengah memberikan bantuan berupa boneka Gender kepada guru untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi padaIbu dan anak didik TK Kelompok A Labschool Unnes.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diketahu bahwa :anak-anak TK labschool unnes belum tau nama alat kelaminnya, anak-anak TK Labschool Unnes malu dan tertawa ketika mendengar nama alat kelamin disebutkan dengan nama samaran oleh temannya. Anak-anak kurang mendapat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dari orang tua.

Setelah dilakukan tindakan melalui kegiatan menggunakan boneka gender hal ini diharapkan akan memberi manfaat :Anak menjadi tahu bagian tubuh secara lengkap berdasarkan jenis kelamin, Anak menjadi tahu tentang bagaimana cara merawat organ kelamin, Anak menjadi tahu melindungi diri dari kejahatan seksual. sedangkan bagi Ibu menjadi tahu tentang bagaimana cara memberikan pengetahuan kesehatan reproduksi kepada anak, Ibu menjadi tahu tentang pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi anaknya. Sedangkan Bagi guru dapat Meningkatkan kemampuan guru dalam mengantisipasi permasalahan yang timbul dalam proses kegitan pembelajaran. Begitu Bagi sekolah maka Sekolah mendapatkan bagaimanacara menerapkan pendidikan kespro dan seksualitas pada anak usia dini.

2. INTI

Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RI no 160 terdapat ketentuan umum pada Bab I pasal 1 yang berbunyi

”...Pembelajaran adalah proses interaksi antara

anak didik dan pendidik denagn melibatkan orang tua serta sumber belajar pada suasana belajar dan

bermain disatuan atau program paud”.

Pembelajaran di TK tidak akan lepas dari konsep bermain, hal ini karena anak usia TK merupakan usia bermain. Tidak sekedar bermain tetapi dalam bermain tersebut terdapat stimulus untuk membantu perkembangan anak secara optimal. Demikian pula pembelajaran tentang kesehatan reproduksi dan seks ini akan disampaikan dalam dengan kegiatan yang menyenangkan.

Pengertian Pendidikan Keshehatan Reproduksi Dan Seksulitas Pada Anak Usia Dini

Menurut UNESCO, pendidikan kesehatan reproduksi adalah sebuah pendidikan yang dikembangkan dengan pendekatan yang sesuai dengan usia, peka budaya dan komprehensif yang mencakup program yang memuat informasi ilmiah akurat, realistis dan tidak bersifat menghakimi. Pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif memberikan kesempatan bagi remaja untuk megeksplorasi nilai-nilai dan sikap diri serta melatih kemampuan pengambilan keputusan, komunikasi dan keterampilan penekanan resiko di semua aspek seksualitas. Pendidikan kesehatan reproduksi akan membantu remaja untuk memiliki informasi yang akurat menyangkut tubuh serta aspek reproduksi dan seksual secara akurat, memiliki nilai-nilai positif dalam memandang tubuh serta aspek reproduksi dan seksual dan memiliki keterampilan untuk melindungi diri dari resiko-resiko reproduksi dan seksual termasuk kemampuan memperjuangkan hak-hak remaja untuk sehat.

(3)

yang semakin kompleks diantaranya kekerasan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan kekerasan berbasis gender, aborsi, infeksi penyakit menular, HIV, AIDS. Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas untuk anak usia dini dikemas menjadi bagian dari pendidikan kecakapan hidup sosial (social life skill education) anak dalam rangka membantu anak mengembangkan kecakapan hidup sosialnya dan mencegah kekerasan seksual pada anak.

Dalam buku pedoman pembelajaran you and me atau aku dan kamu penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas anak usia dini meliputi : pengenalan diri dan lingkungan, pengenalan tentang peran gender, tumbuh kembang manusia, pengenalan pemahaman dan kesadaran mengenai perlunya pemeliharaan kebersihan diri dan alat alat reproduksi serta bagaimana menjaganya dari pelecehan dan kekerasan seksual, penanaman nilai saling menghormati, saling menghargai, penanaman konsep diri positif, terhadap anak menjadi perilaku yang sangat perlu sebagai langkah awal dan pendidikan dini tentang kecakapan hidup sosial bagi anak usia pra sekolah.

Dari paparan di atas maka pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas anak usia dini adalah pendidikan mengenai infomasi yang akurat tentang kebersihan diri dan alat reproduksi serta bagaimana cara menjaga diri dari pelecehan dan kekerasan seksualitas.

Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Pada Ibu dan Anak Usia Dini

Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak usia dini kiranya sudah mengingatkan bahwa pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak usia dini harus segera diberikan. Data dari pusat krisis terpadu RSCM menyebutkan bahwa dari bulan juni tahun 2000-2005 menunjukkan telah terjadi 1200 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Kasus pencabulan terhadap anak laki-laki sebanyak 68 kasus, selebihnya adalah korban anak perempuan.

Menurut laporan Pusat Krisis Terpadu RSCM Jakarta Januari-Mei tahun 2008 terjadi 298 kasus. Dari 298 anak dan perempuan yang melapor ke PKT RSCM. Kasus perkosaan 15 orang, KDRT

113 orang, perkosaan anak perempuan sebanyak 75 orang, kekerasan seksual lain pada anak perempuan 42 orang, kekerasan pada anak laki-laki sebanyak 21 orang, penyanderaan anak sebanyak 15 orang dan kekerasan lainnya sebanyak 15 orang.

Menurut data dan fakta diatas menunjukkan bahwa pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi memang dibutuhkan dan perlu dikenalkan sejak usia dini kepada anak usia dini untuk mencegah permasalahan diatas semakin berkembang.

Pada dasarnya manusia adalah mahkluk seksual. Perkembangan anak sejak lahir sudah ditandai dengan pemenuhan kebutuhan kenyamanan dengan mengisap jempol. Dalam perkembanganya anak mulai mengenal puting payudara dan bahkan ada atau banyak anak yang suka memainkan puting payudara.

Pada usia TK adalah anak dimana dalam rentan usia yang sangat pesat pertumbuhan dan perkembangannya, adanya proses pematangan baik secara fisik atau psikis. Terdapat masa peka terhadap stimulus dan rangsangan. Oleh karena itu peran orang di sekitar sangat penting sekali terutama orang terdekat yaitu orang tua utamanya adalah ibu. Adanya rasa ingin tahu yang tinggi anak sehingga menimbulkan banyak pertanyaan maka kita sbegai orang yang bertanggungjawab terhadap anak wajib memberikan jawaban kepada mereka sehingga membantu perkembangnnya secara optimal. Pada usia ini anak biasanya sudah mulai muncul rasa ingin tahu dari mana adik bayi lahir? kenapa adik bayi adanya di perut mama bukan di perut papa? sering kali dan banyak orang tua yang masih tabu untuk menjelaskannya. Dalam masa inilah waktu yang tepat untuk mengenalkan atau memberikan pendidikan sek kepada anak. Oleh karena ibu harus dapat menjelaskan pertanyaan yang disampaikan oleh anak.

Cara Memberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Pada Anak Usia Dini

(4)

sesuai dengan usia…. Pendekatan pembelajaran yang sesuai usianya dengan berbagai metode, permainan, media yang menarik sehingga menari minat anak dan menyenagkan bagi mereka. Melalui kegiatan yang menyenangkan anak-anak akan memperoleh pendidikan yang maksimal dan perkembangan yang terjadi juga dapat optimal. Jadi cara memberikan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan.

Menurut Bapak Andre Happy Santosa beliau adalah orang yang bergerak aktif dan tergabung Rutgers WPF dalam pelatihan fasilitator pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak pra sekolah bulan Oktober tahun 2015 di Semarang menyatakan bahwa “anak-anak tidak

akan memiliki pemikiran seperti orang dewasa”.

Selama penelitian anak-anak usia TK di Indonesia dapat menerima penjelasan mengenai kesehatan reproduksi dan seksulitas walaupun pendidikan ini belum menyeluruh di Taman kanak-kanak di Indonesia. Kita tidak boleh merasa tabu dalam menyampaikannya, karena informasi penting bagi anak didik kita untuk bekal masa depan mereka.

Berikut ini contoh muatan materi yang dapat diberikan pada pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak usia TK sesuai dalam

buku panduan “aku dan kamu”:

1. Identitas diri

2. Ciri-ciri aku dan kamu

3. Kelebihanku dan kelebihanmu 4. Teman-teman di kelas

5. Percaya dan saling menghargai sebagi dasar pertemanan/persahabatan

6. Jenis kelamin diri dan teman-teman di kelas

7. Ciri anak laki-laki dan perempuan

8. Empat zona tubuh yang harus dilindungi (mulut, dada, pantat dan alat reproduksi ) 9. Persamaan dan perbedaan anak laki-laki

dan perempuan

10. Anggota tubuh dan fungsinya 11. Tumbuh kembang tubuhku

16. Yang harus dilakukan ketika mendapat ancaman/tidak nyamanan

17. Anggota keluarga

18. Aktivitas dan kebiasaan dalam keluarga 19. Pekerjaan orang tua

25. Situasi-situasi yang memunculkan beragam perasaan dan perilaku yang mengiringinya

26. Perilaku yang berdasarkan keinginan diri sendiri

27. Perilaku berdasarakan harapan lingkungan.

Dalam tayangan Film UNESCO dan film si komal kartun dari India memberikan penguatan terhadap pengetahuan kepada semua anak di dunia bahwa terdapat 4 anggota tubuh kita yang harus kita jaga secara baik-baik yaitu

1. Mulut 2. Dada 3. Pantat 4. Alat kelamin

Keempat zona ini adalah anggota tubuh yang harus dilindungi, dan anak-anak mulai sejak usia dini harus kita kenalkan bahkan dapat melalui simulasi bagaimana cara melindungi 4 zona ini dari tindak kejahatan seksual.

Cara Memberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Ibu

(5)

merawat dan menjaga kesehatan reproduksi, pembiasaan sehingga anak melakukan toilet training dengan benar dan pembiasaan yang benar ketika memakaikan baju anak, bagaimana cara sehingga selalu waspada ketika bersama anak saat ditempat umum.

Alat Peraga

Ket. Gambar alat peraga boneka gender (terdiri dari ayah, ibu hamil, anak laki-laki dan anak perempuan)

Menurut Sudjana (2009) dalam panjimoro wordpress/penertian-tujuan-manfaat -alat-peraga, pengertian alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan untuk membantu guru agar proses belajar-mengajar siswa lebih efektif dan efisien, sedangkan menurut Faizal (2010) dalam panjimoro wordpress/penertian-tujuan-manfaat -alat-peraga mendefinisikan alat peraga pendidikan sebagai instrumen audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.

Dari paparan di atas alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajran yang diharapkan dapat tercapai. Jenis alat peraga dua dimensi (gambar, poster, peta) dan tiga dimensi (boneka, globe,.. ) dan alat peraga yang diproyeksikan (film, slide dan film strip).

Penggunaan Boneka sebagai Media dan atau Alat Peraga

Boneka adalah tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari bentuk binatang. (Email :

syintayulia@yahoo.co.id,hasan@fkip.uns.ac.id).

Penggunaan boneka dalam pembelajaran sebagai alat peraga dapat digunakan dalam kegiatan pembelaran pada saat menggunakan metode bercerita, percakapan dan dapat pula dengan kegiatan bermain. Boneka gender adalah boneka yang dibuat dengan memiliki ciri-ciri gender. Bagian tubuh dengan jelas menunjukkan adanya perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dalam perkembangannya boneka ini bisa terbuat dari karet dan ada pula yang terbuat dari kain. Salah satu boneka gender yang dikeluarkan oleh PKBI jawa tengah adalah boneka kain. Boneka ini memang dirangcang untuk membantu memperikan pengetahuan kepada anak untuk lebih tahu tentang perbedaan anatomi

bagian tubuh laki-laki dan perembuan. Boneka ini juga membantu guru mempermudah menyampaikan materi tentang pengetahuan pendidikan kesehatan reproduksi dan seks pada anak.

PKBI yang bekerja sama dengan WPF (world population foundation) menerbitkan boneka

gender yang terdiri dari sepasang boneka ayah dan ibu hamil dengan 2 boneka anak laki-laki dan perempuan. Boneka ini sangat membantu dalam proses belajar tentang pendidikan kesehatan reproduksi dan seks pada anak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas sangat diperlukan sejak anak usia dini. Bekal pengenalan yang kuat akan membentu mereka untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual. Pendidikan yang kita berikan harus menyesuaikan tahapan usianya. Sehingga pendidikan seks dapat dipahami sesuai tingkat usianya. Diah Hariyanti (1994 : 7) bahwa anak usia 3-5 tahun ditandai dengan usaha untuk mencapai kemandirian dan sosialisasi. Hal ini membuktika bahwa anak telah siap untuk berlatih mandiri dalam menjaga kesehatan reproduksi seperti BAK, mengenakan celana sendiri, memakai baju sendiri dan dapat mengambil keputusan keberanian untuk mengatakan tidak ketika ada orang lain berusaha mengganggunya.

(6)

peka terhadap segala stimulus yang diterimanya melalui panca inderanya. Melalui panca inderanya kita sampaikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak. Terlebih dengan media atau alat peraga yang menarik dalam menyampaikan pesan pendidikan ini, maka seluruh panca inderanya akan bekerja dengan antusias sehingga membantu perkembangan lebih optimal.

Penggunaan boneka Gender ini sangat membantu dalam menjelaskan bagian-bagian tubuh dan fungsinya. Semua anak tertarik dengan boneka ini sehingga anak didik TK Labschool

unnes ini lebih mudah dalam memahami bentuk anggota tubuh dan perbedaannya antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dan perbedaan alat kelamin laki-laki anak-anak dan dewasa serta alat kelamin anak perempuan dengan ibu yang memiliki bentuk yang berbeda.

Ibu sangat berperan dalam pendidikan kesehatan reproduksi dan seksulitas. Orang tua harus memliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas sehingga program yang dilaksanakan di sekolah akan berkelanjutan di rumah.

Tabel. Hasil Pengamatan pada kegiatan ke- 1 dan ke-2 Tentang Pengetahuan Anak Didik TK Labschool Unnes Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas dengan menggunakan Boneka

Gender.

Indikator pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas Hasil Pengamatan

Kegiatan ke-1 Kegiatan ke-2

Dapat menyebutkan nama alat kelaminnya 53% 84%

Dapat menyebutkan nama alat kelamin yang bukan jenis kelaminnya

53% 84%

Dapat menyebutkan anggota tubuh (khusus 4 zona

“mulut,dada,pantat dan alat kelamin”) 61% 84%

Dapat menyebutkan cara merawat melindungi anggota tubuh

(khusus 4 zona “mulut,dada,pantat dan alat kelamin’)

61% 84%

Berdasarkan tabel diatas anak-anak mudah menerima pesan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas dengan menggunakan boneka

gender. Demikian pula dengan orang tua lebih memahami tentang pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi anak melalui angket pre-test dan post-test. Serta mengetahui bagaimana cara pengasuhan yang benar saat di rumah dengan penyesuaian yang dilakukan di sekolah.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak sangat penting. Sebuah sekolah yang melaksanakan program tersebut harus melibatkan ibu atau orang tua sehingga pengasuhan yang diberikan akan berkelanjutan dirumah. Masih banyak masyarakat yang menganggap tabu jika berbicara tentang seks. Oleh karena itu TK Labschool melibatkan orang tua

untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi sehingga sedikit banyak menyebarkan informasi tentang pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak-anak generasi penerus bangsa yang excellent.

5. REFERENSI :

1) Email : syintayulia@yahoo.co.id, hasan@fkip.uns.ac.id)

2) Nuh, Muhammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kurikulum 2013 Pendidikan anak Usia Dini. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 3) Yuliani Nuraini Sujono dan Bambang S.

2004. Pembelajaran Anak Usia Dini. PT. Remaja Rosdakarya Bandung.

(7)

5) Sumartono, Sri Sentani, Ira Intasari. 2008.

Pedoman Pembelajaran “Aku dan Kamu”Pedoman Kecakapan Hidup Sosial Untuk Anak Usia 4-6 Tahun. Jakarta: PKBI Pusat Worl Population Foundation. 6) Sumartono, Sri Sentani, Ira Intasari. 2008.

Buku Panduan Untuk Orang Tua

Pedoman Kecakapan Hidup Sosial Untuk Anak Usia 4-6 Tahun. Jakarta: PKBI Pusat World Population Foundation. 7) Yudhoyono, Susilo Bambang. 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan merupakan salah satu pilar perubahan suatu bangsa yang memiliki peran dalam mengembangkan setiap potensi individu. Pentingnya pendidikan di suatu negara

Perbedaan jumlah spesies pada tiap rentang ketinggian tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tempat, maka semakin sedikit jumlah spesies tumbuhan pangan dan

Karak- tristik fraksi bakar dan heavy metal inventory mempunyai hasil yang sama untuk teras tanpa boron, boron tetap dan konsentrasi boron kritis menunjukkan bahwa

Aspek sikap perubahan yang terjadi siswa dapat mendominasi aspek penilaian sikap spiritual dan sikap sosial selama pembelajaran sehinnga siswa dapat memiliki sikap

Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, produsen timah terbesar kedua, dan pengekspor kayu lapis terbesar. Namun, dibalik

Saturrarango espetxe nagusiaren inguruan sakontze aldera, datozen ataletan azalduko da, hala nola, noiztik noiz arte egon zen martxan, non kokatzen zen, espetxea osatu zuten

Walaupun semua tahapan dalam proses pertanggungjawaban uang muka dinas telah dilakukan dengan baik, tetapi dalam pelaksanaannya Proses Pertanggungjawaban Pengeluaran