• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH

GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH

TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

FISIKA SISWA SMK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Fisika

oleh:

DERI ANDESPA

0800431

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH

GURU DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH

TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

FISIKA SISWA SMK

Disusun oleh

Deri Andespa 0800431

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Drs.Muslim, M.Pd NIP.196406061990031003

Pembimbing II

Ridwan Efendi, S.Pd, M.Pd NIP.197701102008010011

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

(3)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN REMEDIAL

TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU DAN REMEDIAL

TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK” ini

sepenuhnya merupakan karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan

plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Bandung, November 2012 Yang membuat pernyataan,

(4)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan

Remedial Teaching

Dengan Variasi

Metode Oleh Guru Dan

Remedial Teaching

dengan

Variasi

Metode

Oleh

Tutor

Sebaya

Dalam

Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Oleh Deri Andespa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Deri Andespa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(5)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU

DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA

DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK

Deri Andespa

NIM. 0800431

Pembimbing I: Drs. Muslim, M.Pd. Pembimbing II: Ridwan Efendi, M.Pd.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI Bandung

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa pelaksanaan pembelajaran remedial di sekolah tidak terlaksana sebagaimana mestinya, sehingga mengakibatkan rendahnya penguasaan konsep siswa. Salah satu sebab rendahnya penguasaan konsep siswa adalah kurang tepatnya metode pembelajaran remedial yang digunakan guru dalam pembelajaran. Remedial teaching dengan variasi metode oleh guru dan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya, merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial yang diberikan kepada siswa yang tidak tuntas. Metode tersebut dapat menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa yang belum tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa setelah diterapkan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru, dan setelah diterapkan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya. Dari hasil penelitian tersebut, akan diperoleh metode remedial teaching mana yang lebih dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment. Karena dalam penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimen dan tanpa kelas kontrol, maka desain penelitian yang digunakan adalah the static group pretest-posttest design. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling, maka dipilih sebanyak dua kelas dari populasi siswa kelas XI salah satu SMK Negeri di Bandung tahun pelajaran 2012/2013. Hasil pengolahan data penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen pertama, yang mendapat perlakuan berupa pemberian remedial teaching dengan variasi metode oleh guru, diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Sedangkan hasil pengolahan data penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen kedua, yang mendapat perlakuan berupa pemberian remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya, diperoleh rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,81 dengan kategori tinggi. Dari perolehan nilai rata-rata gain ternormalisasi untuk masing-masing kelas eksperimen tersebut, terlihat adanya perbedaan hasil yang diperoleh. Perbedaan hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa, penerapan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa yang belum tuntas atau remedial, dibandingkan dengan pemberian remedial teaching dengan variasi metode oleh guru.

(6)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH GURU

DAN REMEDIAL TEACHING DENGAN VARIASI METODE OLEH TUTOR SEBAYA

DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK

Deri Andespa

NIM. 0800431

Pembimbing I: Drs. Muslim, M.Pd. Pembimbing II: Ridwan Efendi, M.Pd.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI Bandung

ABSTRACT

The research is motivated by the fact that the implementation of remedial teaching in schools is not done properly, resulting in poor student mastery of concepts. One reason for the lack of mastery of concepts students are less precise remedial teaching methods used by teachers in learning. Remedial teaching with a variety of methods by teachers and remedial teaching with a variety of methods by peer tutors, is one form of implementation of remedial teaching given to students who do not complete. This method can be an alternative to improve students' mastery of concepts that have not been completed. This study aims to determine the increase in students' mastery of concepts as applied to remedial teaching by teachers with a variety of methods, and after application of remedial teaching with a variety of methods by peer tutors. From this research, will be obtained remedial teaching method which is more can improve students' mastery of concepts. The research method used was quasi experiment. Because in this study used two experimental classes and classless control, the design of the study is the static group pretest-posttest design. The samples were selected using purposive sampling technique, then selected by two classes of the population of one of the students of class XI Vocational High School in Bandung school year 2012/2013. The results of the data processing students' mastery of concepts in the first class of experiments, which are treated for the provision of remedial teaching by teachers with a variety of methods, obtained an average gain of 0.67 normalized by category. While the results of data processing students' mastery of concepts in the class the second experiment, which are treated for the provision of remedial teaching with a variety of methods by a peer tutor, obtained an average gain of 0.81 normalized with the high category. Of the acquisition value of the average normalized gain for each class experiment, seen a difference in the results obtained. The difference in the results obtained show that, the implementation of remedial teaching with a variety of methods by peer tutors are more effective in improving students' mastery of concepts that have not been completed or remedial, compared with the provision of remedial teaching with a variety of methods by teachers.

(7)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ...

A. Konsep Remedial Teaching ...

1. Pengertian Remedial Teaching...

2. Perlunya Remedial Teaching...

3. Tujuan Remedial Teaching...

16

16

18

(8)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Fungsi Remedial Teaching ...

5. Srategi dan Teknik Pendekatan Remedial Teaching...

6. Metode dalam Remedial Teaching...

7. Langkah-Langkah Pelaksanaan Remedial Teaching...

B. Penguasaan Konsep ...

C. Langkah-Langkah Penerapan Remedial Teaching...

D. Konsep Suhu dan Kalor...

21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ……….

G. Analisis Uji Coba Instrumen Penenlitian………….…………..

H. Teknik Pengolahan Data ………

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ..………...

B. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran………..….

C. Analisis Tes Awal ..………...

D. Analisis Tes Akhir ..………...

E. Analisis Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa...

(9)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

121

122

DAFTAR PUSTAKA ... 123

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Perangkat Pembelajaran ...

B. Uji Coba Instrumen Penelitian ...

C. Instrumen Penelitian………..

D. Analisis Hasil Penelitian………..………..……..………..

E. Dokumentasi………..…..……… ….

F. Format Isian………

G. Surat-surat Penelitian...

H. Studi Pendahuluan……….

126

161

214

241

271

274

275

276

(10)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. 1 Hasil Observasi Nilai Ujian Akhir Semester (UAS)……..…

Tabel 3. 1 Kriteria Validitas Tes...

Tabel 3. 2 Interpretasi Reliabilitas...

Tabel 3. 3 Interpretasi Tingkat Kesukaran...

Tabel 3. 4 Interpretasi Daya Pembeda ……..…...……...

Tabel 3. 5 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian ………

Tabel 3. 6 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran...…

Tabel 3. 7 Interval Gain Ternormalisasi...

Tabel 4. 1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ...……...

Tabel 4. 2 Rekapitulasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Remedial

Pada Kedua Kelas Eksperimen...

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Rata-rata Gain Ternormalisasi untuk Kelas

Eksperimen Pertama………

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Rata-rata Gain Ternormalisasi untuk Kelas

Eksperimen Kedua………..

Tabel 4. 5 Persentase Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa pada Setiap

Sub-Konsep Materi .……….

Tabel 4. 6 Rekapitulasi Penguasaan Konsep Siswa pada Kelas Eksperimen

Pertama dan pada Kelas Eksperimen kedua .……….….

Tabel 4. 7 Rekapitulasi Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa untuk

setiap Jenjang Kognitif yang Diteliti ...………..

(11)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Langkah-Langkah Penerapan Remedial Teaching...

Gambar 3. 1 The Static Group Pretest-Posttest Design...……...

Gambar 3. 2 Alur Penelitian……….

Gambar 4. 1 Ketuntasan Awal Siswa pada Kelas Eksperimen

Pertama...……...

Gambar 4. 2 Ketuntasan Awal Siswa pada Kelas Eksperimen

Kedua...……...

Gambar 4. 3 Persentase Ketercapaian Indikator Pembelajaran Awal...

Gambar 4. 4 Persentase Ketuntasan Akhir Siswa pada Kelas Eksperimen

Pertama...……...

Gambar 4. 5 Persentase Ketuntasan Akhir Siswa pada Kelas Eksperimen

Kedua...……...

Gambar 4. 6 Persentase Ketercapaian Indikator Pembelajaran

Akhir...……...

Gambar 4. 7 Distribusi Skor Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Pada Kelas

Eksperimen Pertama...……...

Gambar 4. 8 Distribusi Skor Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Pada Kelas

Eksperimen Kedua...……...

Gambar 4. 9 Diagram Batang Persentase Siswa yang Mendapat Nilai Gain

Sedang dan Tinggi Pada Kelas Eksperimen Pertama...

(12)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 10 Diagram Batang Persentase Siswa yang Mendapat Nilai Gain

Sedang dan Tinggi Pada Kelas Eksperimen Kedua...

Gambar 4. 11 Diagram Batang Persentase Tes Awal dan Tes Akhir untuk

Setiap Jenjang Kognitif yang Diteliti di Kelas Eksperimen

Pertama...

Gambar 4. 12 Diagram Batang Gain yang Dinormalisasi Tiap Jenjang

Kognitif Pada Kelas Eksperimen Pertama...

Gambar 4. 13 Diagram Batang Persentase Tes Awal dan Tes Akhir untuk

Setiap Jenjang Kognitif yang Diteliti di Kelas Eksperimen

Kedua...

Gambar 4. 14 Diagram Batang Gain yang Dinormalisasi Tiap Jenjang

Kognitif Pada Kelas Eksperimen Kedua...

101

106

107

108

(13)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………

A.1.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1………

A.1.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 2………

A.1.c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 3

• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial (RPPR)

denganVariasi Metode Oleh Guru……….……

• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial (RPPR) dengan

Metode Tutor Sebaya……….…

A.1.d Skenario Pembelajaran 3

• Skenario Pembelajaran Remedial (SPR) denganVariasi Metode

Oleh Guru………

• Skenario Pembelajaran Remedial (SPR) dengan Metode Tutor

Sebaya………

Lampiran B

B.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba………

B.2 Instrumen Uji Coba………

B.3 Distribusi Skor Uji Coba Instrumen………..………

B.4 Analisis Uji Coba Instrumen……….…………

(14)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran C

C.1 Instrumen Tes

C.1.a Kisi-Kisi Soal……….……

C.1.b Soal………

C.2 Format Angket Keterlaksanaan Model Pembelajaran

C.2.a Format Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Remedial

dengan Variasi Metode Oleh Guru (CPDT) ……….……

C.2.b Format Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Remedial

dengan Metode Tutor Sebaya………

Lampiran D

D.1 Distribusi Skor Tes Awal dan Tes Akhir Tiap Kelas Eksperimen ……

D.2 Analisis Ketuntasan Awal dan Akhir Siswa………

D.3 Analisis Ketercapaian Indikator Pembelajaran Awal dan Akhir………

D.4 Analisis Gain Ternormalisasi Tiap Kelas Eksperimen………

D.5 Analisis Jenjang Kognitif yang Diteliti………..…….

D.6 Keterlaksanaan Model Pembelajaran………..…

Lampiran E

Dokumentasi Penelitian………

Lampiran F

F.1 Format Isian Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir………

F.2 Format Isian Judgment………

F.3 Format Isian Lembar Observasi Keterlaksanaan Model

(15)

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran G

G.1 Surat Pengantar Studi Pendahuluan………

G.2 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Penilai Instrumen

Penelitian………..…

G.3 Surat Pengantar Uji Coba Instrumen Penelitian Dan Surat Pengantar

Penelitian………..…

G.4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian………..……

Lampiran H

H.1 Format Wawancara Guru……….………

H.2 Format Angket Siswa………

H.3 Rekap Hasil Wawancara Guru………..……

H.4 Rekap Hasil Analisis Angket Siswa……….……… 275

277

278

279

(16)

1

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah

melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu

pembelajaran, guru diharapkan mampu mengembangkan dan memilih strategi yang

tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung

pada kondisi pembelajaran dan kesanggupan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik

dan terpusat pada siswa (student centered learning) maka motivasi dan perhatian

siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi peningkatan interaksi siswa dengan

siswa dan siswa dengan guru sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat.

Remedial Teaching merupakan salah satu metode pembelajaran dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa terutama bagi siswa yang belum berhasil dalam hal

pencapaian kompetensi (Depdiknas, 2003). Siswa yang tergolong lambat menguasai

suatu standar kompetensi pada pembelajaran biasa yang diikuti dalam kelas regular,

(17)

2

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ada di dalam dirinya, sehingga memerlukan pembelajaran remedial.

Pembelajaran remedial fokus terhadap topik tertentu (sesuai dengan kebutuhannya),

tergantung pada usia siswa dan kesulitan yang dialaminya dalam memahami suatu

topik. Bagi siswa yang sudah baik hasil belajarnya, cukup diberi pengayaan dengan

tugas rumah. Agar pembelajaran remedial dapat mencapai hasil yang diharapkan,

maka pelaksanaannya perlu melalui prosedur atau langkah-langkah yang memadai

serta menggunakan metode yang tepat. Dalam usaha memberikan bantuan

pembelajaran remedial kepada anak yang menghadapi kesulitan belajar, dapat

ditempuh langkah-langkah yaitu manandai atau mengenali murid yang mengalami

kesulitan belajar, mengetahui sifat dan jenis kesulitan belajar, mengetahui latar

belakang kesulitan belajar, menetapkan kemungkinan-kemungkinan usaha bantuan

serta evaluasi dan tindak lanjut (Depdikbud, 2002).

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada

peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria

ketuntasan yang ditetapkan. Untuk memahami konsep penyelenggaraan model

pembelajaran remedial, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas 22, 23, 24

Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 menerapkan sistem pembelajaran

berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang

memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Sistem yang dimaksud ditandai

(18)

3

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik

diukur menggunakan sistem penilaian acuan kriteria. Jika seorang peserta didik

mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.

Standar atau kriteria ketercapaian kompetensi yang digunakan mengacu kepada

penjelasan Depdiknas (2004) bahwa “peserta didik yang telah memenuhi semua

persyaratan minimal dinyatakan kompeten dikonversi dengan lambang angka 70

(dalam skala 0 s/d 100) sebagai batas tuntas)”.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas,

dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau

materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran menggunakan

berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi dan pembelajaran

kolaboratif/kooperatif. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai

media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari

kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb (Akhmad, 2008).

Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik dan

instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh

penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Pada

akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan

harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar

(19)

4

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan

(Akhmad, 2008).

Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan

kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa yang

harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian

program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial

diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang

ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program

pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu

memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Dengan diberikannya

pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan

belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang

telah mencapai tingkat penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali

setelah mendapatkan program pembelajaran remedial (Akhmad, 2008).

Kenyataan yang terjadi dilapangan mengindikasikan bahwa pelaksanaan

pembelajaran remedial di sekolah tidak terlaksana sebagaimana mestinya.

Pembelajaran remedial yang dilakukan guru kepada siswa peserta remedial tidak

seperti yang telah diatur oleh pemerintah. Kebanyakan proses remedial yang

dilakukan guru di sekolah tanpa dibarengi dengan proses remedial teaching dan

(20)

5

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan pro dan kontra tentang remedial, Rahmat (2009) mengungkapkan

beberapa alasan tentang mengapa remedial tidak perlu dilaksanakan diantaranya:

“Tes remedial yang selama ini dilakukan oleh sekolah-sekolah di seantaro tanah air jarang sekali didahului remedial teaching (pengajaran remedial). Padahal,

syarat mutlak pendekatan belajar tuntas adalah jika siswa tidak mencapai batas

lulus KKM, kepadanya harus diberikan pengajaran remedial dengan metode yang berbeda”.

Selain itu juga dijelaskan oleh Carrol dalam DIKLAT/BIMTEK KTSP

(2009), bahwa ”Peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan

berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang

benar dan hasil yang baik. Siswa yang belum tuntas maka siswa tersebut

melakukan program remedial (remedial teaching dan remedial test) dan yang

sudah tuntas melakukan pengayaan dengan materi yang sama”.

Selain penjelasan diatas, hal ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang

penulis lakukan di beberapa sekolah diantaranya salah satu SMK di Garut, dua SMA

Negeri di Bandung, dan salah satu SMA Negeri di Cimahi yakni melalui wawancara

dengan guru pelajaran fisika di sekolah tersebut. Dari hasil wawancara dengan guru

diperoleh informasi bahwa pemberian pembelajaran remedial kepada siswa yang

tidak tuntas hanya dengan memberikan tambahan tugas dengan mengerjakan

soal-soal fisika tampa memberikan bimbingan belajar (remedial teaching) dan tidak

(21)

6

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benar-benar sudah menguasai materi setelah diberikan tugas. Setelah tugas tersebut

dikumpulkan, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas. Hal ini disebabkan tidak

tersedianya waktu lebih bagi guru untuk melakukan pembelajaran ulang atau

bimbingan.

Selain itu berdasarkan pengalaman peneliti saat PLP, banyak ditemukan siswa

yang belum memahami materi sebelumnya yang saling terkait dengan materi

berikutnya, sehingga ketika peneliti akan menjelaskan materi berikutnya, peneliti

justru harus mengulang materi sebelumnya tersebut dan akibatnya waktu

penyampaian materi yang seharusnya diajarkan jadi terpakai dan berkurang. Hal ini

menunjukan bahwa siswa tidak akan bisa memahami materi berikutnya jika siswa

tersebut tidak memahami materi sebelumnya. Artinya, siswa yang belum menguasai

materi sebelumnya tersebut perlu diberikan pembelajaran ulang sehingga siswa

tersebut dapat memahami materi dengan utuh dan menyeluruh.

Kemudian peneliti juga melakukan studi pendahuluan disalah satu SMK

Negeri di Bandung terhadap siswa kelas X, dari hasil observasi tersebut diperoleh

data sebagai berikut: rata-rata nilai UAS yang diperoleh siswa di kelas X berada di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Jumlah

siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sebesar 94% atau berjumlah 34 orang

siswa dari total 36 orang siswa di kelas tersebut. Adapun yang tuntas hanya 5,1% atau

berjumlah 2 orang siswa. KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran

(22)

7

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1 Hasil Observasi Nilai Ujian Akhir Semester (UAS)

Jumlah

siswa

KKM Jumlah Siswa yang mendapat nilai UAS

< 70

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas sangat

banyak. Kemudian penulis melakukan wawancara terhadap guru untuk

mengetahui perlakuan apa yang diberikan guru terhadap siswa yang tidak

tuntas. Melalui wawancara tersebut guru menjelaskan bahwa rendahnya hasil

belajar fisika siswa tersebut disebabkan rendahnya penguasaan konsep siswa

terhadap pelajaran fisika dan pada saat awal masuk ke SMK, diketahui

(23)

8

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemberian tes/ulangan/UTS dan bahkan UAS selalu dijumpai banyak siswa

yang tidak tuntas. Untuk siswa yang tidak tuntas diberikan remedial dengan

pemberian tugas berupa pengerjaan latihan soal dalam jumlah yang lebih

banyak. Kemudian tugas tersebut dikumpulkan, siswa yang mengumpulkan

tugas tersebut dinyatakan tuntas dan mendapat nilai sesuai KKM. Guru juga

menjelaskan tidak pernah melakukan pembelajaran ulang terhadap siswa yang

belum tuntas dengan alasan tidak tersedianya waktu lebih untuk melakukan

pembelajaran ulang. Dari wawancara tersebut guru berharap ada sebuah

metode pembelajaran yang efektif diterapkan kepada siswa yang remedial,

tampa mengganggu jalannya proses belajar mengajar berikutnya dan

membutuhkan waktu yang singkat dan efektif dalam pelaksanaanya.

Selain itu, selama studi pendahuluan di sekolah tersebut, penulis juga

menyebarkan angket kepada 66 orang siswa kelas X di SMK yang akan

penulis teliti. Hasil analisis angket tersebut dapat dilihat pada lampiran H

halaman 266 atau seperti yang dijelaskan berikut ini:

1. Dari 66 responden, yang menyatakan menyukai pelajaran fisika ada

12,12% siswa, kimia 25,75%, Teknik 45,45%, dan pelajaran lainnya

16,66%.

2. Pendapat siswa tentang fisika: mudah 16,66%, biasa-biasa saja 21,21%,

(24)

9

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tanggapan siswa terhadap metode yang biasa digunakan guru dalam

menyampaikan pelajaran fisika di kelas: ceramah 59,09%, diskusi

22,72%, demonstrasi dan eksperimen 18,18%.

4. Tanggapan siswa terhadap nilai Fisika yang diperoleh: dibawah KKM

77,27%, diatas KKM 16,66% dan tidak tahu 6,06%.

5. Apakah guru pernah memberikan remedial kepada siswa yang tidak

lulus?, tanggapan siswa adalah 100% siswa menyatakan pernah.

6. Apakah guru pernah melakukan pembelajaran ulang atau bimbingan

belajar kepada siswa yang tidak lulus?, tanggapan siswa adalah 100%

siswa menyatakan tidak pernah.

7. Apa bentuk pembelajaran remedial yang sering diberikan guru kepada

siswa yang tidak tuntas?, tanggapan siswa adalah pemberian tugas 100%.

8. Apakah guru pernah memberikan tes lagi kepada siswa yang belum tuntas

setelah diberikan remedial?, tanggapan siswa adalah 100% menyatakan

tidak pernah.

Dari penjelasan analisis angket di atas dapat disimpulkan bahwa siswa

yang menyukai pelajaran fisika sangat sedikit sekali. Siswa beranggapan

bahwa fisika itu sangat sulit. Metode yang sering digunakan guru dalam

mengajar fisika di kelas adalah metode ceramah. Banyak siswa memperoleh

nilai fisika dibawah KKM, siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM

(25)

10

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran ulang atau bimbingan dan tidak pernah melakukan tes ulang

kepada siswa yang tidak lulus tersebut. Bentuk remedial yang sering diberikan

guru adalah pemberian tugas.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis bermaksud

untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Remedial Teaching

dengan Variasi Metode Oleh Guru dan Remedial Teaching dengan Variasi

Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika

Siswa SMK.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah Penerapan Remedial

Teaching dengan Variasi Metode Oleh Guru dan Remedial Teaching dengan

Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep

Fisika Siswa?”

Untuk lebih jelasnya, perumusan masalah dapat dirinci menjadi beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru

(26)

11

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah penerapan remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor

sebaya dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa?

3. Metode remedial teaching manakah yang lebih efektif digunakan pendidik

dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa?

C. Batasan Masalah

Berhubung karena aspek yang berkaitan dengan penelitian cukup komplek,

dan mengingat keterbatasan peneliti serta untuk lebih memfokuskan

pembahasannya, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu:

1. Bentuk pembelajaran remedial ada empat macam, yakni pemberian

pembelajaran ulang dengan variasi metode oleh guru, pemberian

bimbingan secara khusus, pemberian tugas latihan secara khusus, dan

pemanfaatan tutor sebaya. Pada penelitian ini hanya menggunakan bentuk

pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh guru dan pemanfaatan

tutor sebaya. Standar ketercapaian proses pembelajaran remedial adalah

jika 70% dari jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran remedial

memperoleh nilai di atas KKM.

2. Faktor yang menyebabkan ketidaktuntasan siswa menurut Fontana (Arjuna,

2012), meliputi aspek internal dan eksternal. Faktor Internal (dari dalam

(27)

12

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percaya diri, motivasi, kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin,

kebiasaan belajar, kemampuan mengingat, dan kemampuan penginderaan

seperti melihat, mendengarkan dan merasakan. Faktor Eksternal (dari luar)

yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi proses pembelajaran

seperti guru, kualitas pembelajaran, instrument atau fasilitas pembelajaran

baik berupa Hardware maupun Software serta lingkungan, baik lingkungan

sosial dan alam. Akan tetapi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah

pada aspek internal yaitu aspek penguasaan konsep siswa terhadap materi,

yang menunjukan kemampuan kognitif siswa terhadap materi yang

diajarkan. Penguasaan konsep yang digunakan yaitu berdasarkan aspek

kognitif menurut Anderson. Ranah kognitif yang diteliti hanya aspek

mengingat (remembering) (C1), aspek memahami (understanding) (C2),

aspek mengaplikasi (applying) (C3), dan aspek menganalisis (analyzing)

(C4).

D. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diawal, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan penguasaan konsep fisika siswa setelah diterapkannya remedial

(28)

13

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peningkatan penguasaan konsep fisika siswa setelah diterapkannya remedial

teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya.

3. Metode remedial teaching manakah yang lebih efektif digunakan pendidik

dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa yang remedial.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Bagi guru, dengan penelitian ini guru dapat mengetahui metode remedial

teaching yang lebih efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan

konsep fisika siswa yang remedial, serta dapat menerapkan prosedur

pelaksanaan pembelajaran remedial secara benar di sekolah.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa dalam

meningkatkan penguasaan konsep siswa terhadap mata pelajaran fisika

khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam

rangka perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah itu sendiri.

4. Bagi sumbangan pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan dalam

memperbaiki penerapan pelaksanaan pembelajaran remedial di Indonesia.

(29)

14

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebasnya adalah remedial teaching dengan variasi

metode oleh guru dan remedial teaching dengan variasi metode

oleh tutor sebaya.

2. Variabel terikatnya adalah penguasaan konsep siswa terhadap

pelajaran fisika.

G. Definisi Operasional

1. Remedial teaching dengan variasi metode oleh guru maksudnya adalah

pemberian metode dan media yang berbeda dengan saat pembelajaran

sebelum remedial teaching. Yakni dengan menggunakan metode ceramah

plus diskusi dan tugas. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara

penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanan tes atau

pertanyaan. Pelaksanaan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru

ini dapat diketahui dengan menggunakan observer selama pelaksanaan

pembelajaran. Observer bertugas untuk mengamati keterlaksanaan

pembelajaran remedial dari awal sampai akhir yang dicantumkan dalam

lembar observasi.

2. Remedial teaching dengan variasi metode oleh tutor sebaya adalah

pemberian pembelajaran ulang dengan memanfaatkan seorang teman atau

(30)

15

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebaya) dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan

belajar. Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa

dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih

untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau

memahami suatu konsep. Pelaksanaan remedial teaching dengan variasi

metode oleh tutor sebaya ini dapat diketahui dengan menggunakan observer

selama pelaksanaan pembelajaran. Observer bertugas untuk mengamati

keterlaksanaan pembelajaran remedial dari awal sampai akhir yang

dicantumkan dalam lembar observasi.

3. Penguasaaan konsep adalah suatu tingkatan kemampuan seseorang dimana

tidak sekedar mampu menyebutkan atau menghafal konsep-konsep, tetapi

lebih dari itu, mampu memahami, mendefinisikan atau menjelaskan

konsep-konsep dengan cara apapun, serta mampu menerapkannya dalam berbagai

macam permasalahan dalam situasi apapun. Penguasaan konsep yang

digunakan pada penelitian ini mengacu pada tingkatan kemampuan kognitif

siswa menurut Taksonomi Anderson. Aspek-aspek yang diteliti yaitu

meliputi: aspek mengingat (remembering) (C1), aspek memahami

(understanding) (C2), aspek aplikasi (applying) (C3), dan aspek

menganalisis (analyzing) (C4). Peningkatan penguasaan konsep siswa dapat

(31)

16

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes awal atau sebelum perlakuan kemudian dilanjutkan dengan pemberian

tes akhir setelah diberikan perlakuan. Dari nilai tes awal dan tes akhir yang

(32)

65

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik

pengumpulan data, prosedur penelitian, uji coba instrumen, dan teknik analisis

data.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen semu (Quasi Experiment). Isaac (Panggabean, 1996)

mengungkapkan tujuan penelitian eksperimental semu adalah:

Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh

informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat

diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang

tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua

variabel yang relevan.

Metode penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian

yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa

ada kelompok pembanding (kelompok kontrol).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian

(33)

66

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode remedial teaching dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa,

sehingga dibutuhkan dua kelas eksperimen yang akan diukur peningkatan

pemahaman konsepnya. Oleh karena itu, desain penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah the static group pretest-posttest design. Dalam desain

ini terdapat dua kelas eksperimen yang mendapat perlakuan berbeda, dengan

masing-masing kelas mendapatkan dua kali tes yaitu tes awal (Pretest) sebelum

mendapatkan perlakuan dan tes akhir (Posttest) setelah mendapatkan perlakuan.

Penjelasannya seperti gambar berikut:

Pretest Treatment Posttest

T1 X1 T2

T1 X2 T2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

The Static Group Pretest-Posttest Design

Keterangan:

T1 : Pretest (pretest diberikan sebelum perlakuan/treatment).

X1 : Treatment yang diberikan menggunakan remedial

teaching dengan variasi metode oleh guru (Kelas

Eksperimen Pertama).

(34)

67

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X2 : Treatment yang diberikan menggunakan remedial

teaching dengan metode tutor sebaya (Kelas Eksperimen

kedua).

T2 : Posttest (posttest diberikan setelah perlakuan/treatment).

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMK di Kota

Bandung. Sedangkan sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas XI

SMK di Kota Bandung. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive

sampling. Teknik Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan atau tujuan tertentu” (Arikunto, 2008). Misalnya

pemilihan kelas yang akan dipakai sebagai kelas eksperimen, kelas yang

bisa dipakai adalah kelas X dan kelas XI semester satu, karena

mempertimbangkan bahwa kalau menggunakan kelas XII untuk kelas

eksperimen tidak diperbolehkan oleh pihak sekolah karena mereka akan

dipersiapkan untuk UAN, begitupun untuk kelas XI semester 2 tidak bisa

dijadikan sampel penelitian karena mereka akan praktek industri.

Karena penelitian ini membutuhkan dua kelas eksperimen, maka

peneliti menggunakan kelas XI PPU1 (Permesinan Pesawat Udara) dan

kelas XI EPU 1 (Elektronika Pesawat Udara) selama penelitian

berlangsung.

(35)

68

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini peneliti

membuat seperangkat instrumen penelitian. Instrumen-instrumen tersebut adalah

sebagai berikut:

a) Instrumen Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan (Arikunto, 2008). Tes yang digunakan pada penelitian ini hanya

untuk mengukur penguasaan konsep ranah kognitif, yang meliputi: aspek

mengingat (remembering) (C1), aspek memahami (understanding) (C2),

aspek aplikasi (applying) (C3), dan aspek menganalisis (analyzing) (C4).

b) Instrumen Non-Tes

Instrumen non-tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara dan angket. Wawancara dan angket ini digunakan untuk

memperoleh latar belakang masalah saat studi pendahuluan.

c) Proses pengembangan instrumen

Pengembangan instrumen lebih banyak dilakukan terhadap instrumen tes.

Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu penulis

mengujicobakan instrumen tersebut kepada siswa yang telah memperoleh materi

yang akan diujicobakan. Data hasil uji coba tes dianalisis untuk mendapatkan

(36)

69

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Berikut dipaparkan analisis-analisis yang digunakan untuk mengetahui

layak atau tidaknya instrumen tes penelitian.

Analisis Validitas

Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes (Arikunto,

2010). Tes yang valid (absah = sah) adalah tes yang benar-benar mengukur apa

yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal dari suatu tes dapat

menggunakan suatu teknik korelasi product moment seperti yang dikemukakan

oleh Pearson yang dirumuskan sebagai berikut:

  

Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variable x dan y

X = Skor siswa tiap butir soal

Y = Skor total tiap siswa uji coba

N = Jumlah siswa

Harga koefisien korelasi yang didapat, diinterpretasikan dengan

menggunakan tolak ukur sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Tes

(Arikunto, 2010)

(37)

70

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai rxy Kriteria

1,00 Sempurna

0,800-0,99 Sangat tinggi

0,600-0,79 Tinggi

0,40-0,59 Cukup

0,20-0,39 Rendah

0,00-0,19 Sangat rendah

< 0.00 Tidak sempurna

(Arikunto, 2010)

Analisis Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh

mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg atau tidak

berubah-ubah (Arikunto, 2010). Tes yang reliable adalah tes yang menghasilkan

skor yang tidak berubah-ubah ketika diteskan pada situasi yang berbeda. Nilai

reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Teknik

yang digunakan untuk menentukan reliabilitas adalah dengan menggunakan

metode belah dua (split-half method) ganjil genap karena instrumen yang

digunakan berupa soal pilihan ganda. Pada saat pemberian skor, tes dibelah

menjadi dua sehingga tiap siswa memperoleh dua macam skor, yakni skor yang

diperoleh dari soal-soal yang bernomor ganjil dan skor yang diperoleh dari soal –

soal yang bernomor genap. Selanjutnya skor ganjil dikorelasikan dengan skor

genap, hasilnya adalah koefesien korelasi rgg. Koefisien korelasi ganjil – genap

tersebut dikoreksi sehingga menjadi koefesien reliabilitas tes, dengan

(38)

71

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

%

Keterangan : r11 = koefisien realibilitas tes

rgg = koefisien korelasi ganjil – genap

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal

tersebut tergolong mudah atau sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar atau

mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (Arikunto, 2010). Untuk

menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :

(Arikunto, 2010)

(Arikunto, 2010) (Persamaan 3.2)

(Arikunto, 2010)

(39)

72

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

SA = jumlah skor kelompok atas

SB = jumlah skor kelompok bawah

IA = jumlah skor ideal kelompok atas

IB = jumlah skor ideal kelompok bawah

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran tiap item soal tiap tahap

dilakukan dengan interpretasi berikut ini :

Tabel 3.3

Interpretasi Tingkat Kesukaran

Nilai TK Interpretasi

0% – 15% Sangat sukar

16% – 30% Sukar

31% – 70% Sedang

71% – 85% Mudah

86% - 100% Sangat mudah

(Arikunto, 2010)

(40)

73

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah (Arikunto, 2010).

Untuk menghitung daya pembeda tiap item soal terlebih dahulu menentukan

skor total siswa dari siswa yang memperoleh skor tinggi ke rendah. Kemudian

dibagi dua menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Kemudian menghitung

daya pembeda dengan menggunakan rumus :

Keterangan:

DP = daya pembeda

Sa = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab dengan benar

Sb = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benar

Ja = jumlah siswa kelompok atas

Jb = jumlah siswa kelompok bawah

Nilai daya pembeda (DP) yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan pada

kategori berikut ini :

Tabel 3.4

Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes

(Persamaan 3.4)

(41)

74

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai DP Interpretasi

0,00 – 0,20 Poor (jelek)

0,20 – 0,40 Satisfactory (cukup)

0,40 – 0,70 Good (baik)

0,70 – 1,00 Excellent (baik sekali)

negatif Tidak baik, soal sebaiknya di buang

(Arikunto, 2010)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh

data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan angket.

a) Tes

Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis

(paper and pencil test) yaitu tes penguasaan konsep berupa soal pilihan ganda

yang dibuat berdasarkan indikator ranah kognitif, yang meliputi: aspek

mengingat (remembering) (C1), aspek memahami (understanding) (C2), aspek

aplikasi (applying) (C3), dan aspek menganalisis (analyzing) (C4)

b) Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan.

Kegiatan wawancara ini ditujukan untuk guru mata pelajaran fisika yang

(42)

75

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara ini ialah untuk mengetahui beberapa hal diantaranya: kondisi

siswa di sekolah tempat penelitian, nilai standar kelulusan/KKM yang

ditetapkan oleh sekolah, kegiatan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan

oleh guru dan siswa serta kondisi sekolah seperti sarana dan prasarana yang

tersedia.

c) Angket

Pengumpulan data dengan teknik angket dilakukan ketika studi

pendahuluan. Angket disebarkan kepada siswa guna memperkuat data studi

pendahuluan yang telah diperoleh sebelumnya.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu:

a. Tahap Persiapan

1) Melakukan studi lapangan / studi pendahuluan.

2) Merumuskan masalah penelitian.

3) Melakukan studi literatur.

(43)

76

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membuat dan menyusun perangkat pembelajaran serta instrumen

penelitian.

6) Judgment instrument penelitian kepada dua dosen dan guru mata

pelajaran fisika yang berada di sekolah tempat penelitian akan

dilaksanakan.

7) Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah dijudgmen.

8) Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian

menentukan soal yang layak untuk dijadikan insrumen penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Penentuan kelas eksperimen

2) Memberikan pembelajaran awal dengan metode ceramah dan

demonstrasi oleh guru pada kedua kelas eksperimen.

3) Memberikan tes formatif atau tes awal untuk memperoleh siswa

yang tuntas dan tidak tuntas.

4) Pengelolahan tes formatif atau tes awal. Siswa yang tuntas

dijadikan tutor sebaya dan mendapat bimbingan oleh guru

sedangkan siswa yang tidak tuntas diberikan pembelajaran

remedial (perlakuan).

5) Siswa yang tidak tuntas dibagi kedalam dua kelas. Kelas pertama

mendapat pembelajaran remedial dengan variasi metode oleh guru

dan kelas yang kedua mendapat pembelajaran dengan metode tutor

(44)

77

Deri Andespa, 2013

Penerapan Remedial Teaching Dengan Variasi Metode Oleh Guru Dan Remedial Teaching

Dengan Variasi Metode Oleh Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Setelah perlakuan dilakukan tes akhir kepada kedua kelas

eksperimen.

c. Tahap Akhir

1) Mengolah dan menganalisis hasil data tes formatif atau tes awal

tes akhir.

2) Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil yang

(45)

KKM

Tes Awal atau Pretest

(46)

G. Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, instrumen tes terlebih

dahulu diujicobakan. Dalam penelitian ini, uji coba ini dilakukan kepada siswa SMK

kelas XII di sekolah yang sama. Data hasil uji coba kemudian dianalisis yang

meliputi uji validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Sehingga

diperoleh instrumen tes yang baik dan layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

Analisis hasil uji coba instrumen penelitian tersebut dapat dilihat pada lampiran B

(47)

Tabel 3.5 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

No. Soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Validitas Tes Reliabilitas Keterangan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

(48)

Dari hasil perhitungan pada Tabel 3.5 di atas menunjukkan bahwa tingkat

kesukaran dari 31 soal yang diujicobakan berkategori mudah sebesar 6,45%,

berkategori sedang sebesar 64,5%, dan berkategori sukar sebesar 19,35%. Daya

pembeda dari 31 soal yang diujicobakan berkategori cukup sebesar 25,8%,

berkategori jelek sebesar 41,93% dan berkategori baik sebesar 29,03%. Selain itu,

dari penghitungan tabel tersebut diperoleh bahwa validitas tes dari 31 soal yang

diujicobakan berkategori rendah sebesar 6,45%, berkategori cukup sebesar 58,06%,

dan berkategori tinggi sebesar 35,48%. Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas tes,

instrumen tes dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi yaitu 0,985. Setelah

diperoleh hasil uji coba instrumen tes secara keseluruhan, maka soal yang akan

digunakan sebagai instrumen tes menjadi berjumlah 24 butir soal dan 7 soal dibuang.

H. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan perhitungan

statistik. Tujuan dari pengolahan data ini yaitu untuk mengetahui penerapan

remedial teaching dengan variasi metode oleh guru dan remedial teaching

dengan metode tutor sebaya dalam meningkatkan pengusaan konsep fisika siswa.

Selain itu, pengolahan data statistik ini juga ditujukan untuk mengetahui

pembelajaran remedial mana yang lebih efektif antara remedial teaching dengan

metode tutor sebaya dan remedial teaching dengan variasi metode oleh guru

(49)

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan terhadap data-data tersebut,

antara lain:

1. Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan pembelajaran dikembangkan dari hasil lembar

observasi yang telah diisi oleh observer. Setiap indikator pada fase

pembelajaran yang terlaksana/muncul diberikan skor satu, dan jika tidak

muncul diberikan skor nol. Data yang diperoleh dari lembar observasi

diolah dari banyaknya skor dari masing-masing observer dan hasilnya

dinyatakan dalam bentuk persentase. Adapun persentase data lembar

observasi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:

Setelah data dari lembar observasi tersebut diolah, kemudian

dinterpretasikan dengan mengadopsi kriteria persentase angket seperti

pada Tabel berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran

(Budiarti dalam Yudiana: 2009).

KM (%) Kriteria

KM = 0 Tak satupun kegiatan terlaksana 0 < KM < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana 25 < KM < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana

50 < KM < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana 75 < KM < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

(50)

2. Data Tes

Tes dilakukan untuk mengukur penguasaan konsep pada ranah

kognitif siswa sebelum dan setelah perlakuan pembelajaran remedial,

yakni dengan memberikan tes awal sebelum perlakuan dan tes akhir

setelah perlakuan. Peningkatan penguasaan konsep ini diukur dengan

gain ternormalisasi. Berikut langkah-langkah yang peneliti lakukan

agar dapat menganalisis tes awal dan data tes akhir, yaitu sebagai

berikut:

1) Pemberian skor

Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor, terlebih dahulu

ditentukan standar penilaian sehingga dalam pelaksanaannya

unsur subjektivitas dapat diminimalisir. Skor untuk soal pilihan

ganda ditentukan berdasarkan metode Rights Only, yaitu

jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal

tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan

dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.

2) Menghitung gain skor semua subyek penelitian (siswa)

Skor gain adalah selisih antara skor tes awal dan tes skor akhir.

Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

G = Skor posttes - Skor pretest

Gambar

Gambar 4. 12 Diagram Batang Gain yang Dinormalisasi Tiap Jenjang
Tabel 1.1 Hasil Observasi Nilai Ujian Akhir Semester (UAS)
Gambar 3.1 Desain Penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design
Tabel 3.1  Kriteria Validitas Tes
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari pekerjaan struktur pilar jembatan ini yang berkonstruksi beton bertulang yang memiliki 3 komponen pokok yang terdiri dari footing, kolom, dan pier head, yang

Dari hasil pengujian dan pengukuran yang telah dilakukan pada alat ini, maka dapat disimpulkan mikrokontroler berhasil menerima data dari modul GPS dan mengirimkanya ke

1 Pelatihan Aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi (Sispena) BAN PAUD dan PNF 2 Permohonan dan Pengisian Instrumen Evaluasi Diri Lembaga (sosialisasi).. 3 Pemetaan sasaran

Analisis Sintaksis Kalimat Pertama ( MAD Kecamatan Gunung Guruh) .... Analisis Sintaksis Kalimat Kedua ( MAD Kecamatan Gunung

Öğretmenler için, öğrencilerin farklı açılardan birbirlerinden farklı seviyelerde olmaları, bilişim teknolojileri dersinin eğitim sistemi içerisindeki yeri ve

Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pembuatan komponen- komponen storage tank adalah berupa potongan plat-plat besi yang sudah tidak. terpakai serta serutan

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DPU/BM-08/POKJA/2015 tanggal 19 Juni 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Pengangkatan Jembatan

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa hal yang disarankan adalah (1) perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut dengan pengukuran variabel yang lebih aku- rat, terutama