• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Campak,varicela,leptospirosis Copy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuhan Keperawatan Campak,varicela,leptospirosis Copy"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan

Campak

(2)

Definisi campak

Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Campak disebut juga morbilli. Penyakit ini ditandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek dan konjungtivitis

(3)

Etiologi

• Penyakit ini disebabkan oleh virus morbilli

• Virus campak dapat bertahan

selama beberapa hari pada

temperature 0 derajat Celsius. • Di luar tubuh manusia virus ini

mudah mati

• Virus ini mudah hancur oleh sinar ultraviolet

(4)

Penularan

• Virus campak mudah menularkan penyakit

• Sangat rentan terjadi pada anak-anak

• Campak ditularkan melalui droplet di udara oleh penderita

• Ibu yang pernah menderita campak akan menurunkan kekebalannya

kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta, dan kekebalan ini bisa bertahan sampai bayinya berusia 4-6 bulan

(5)

Manifestasi klinis

Gejala Timbulnya Penyakit Campak Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi yaitu berupa:

• Panas badan

• Nyeri tenggorokan

• Hidung meler ( Coryza ) • Batuk ( Cough )

• Bercak Koplik • Nyeri otot

(6)
(7)

Stadium

• Stadium Prodormal (masa inkubasi)

Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia,

(8)

• Stadium erupsi

Coryza dan batuk-batuk bertambah. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan

bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit

splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah,bercak merah menyebar.

• Stadium konvalesensi (stadium masa penyembuhan)

Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua

(9)

Cara penularan

• Menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun

tenggorokan penderita morbili/campak

• Berada di dalam kamar yang sama saja dengan seorang penderita

campak dapat mengakibatkan infeksi

• Penderita campak biasanya dapat menularkan penyakit dari saat

sebelum gejala timbul sampai empat hari setelah ruam timbul • Waktu dari eksposur sampai jatuh sakit biasanya adalah 10 hari • Ruam biasanya timbul kirakira 14 hari setelah eksposur

• Percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita

(10)

Pencegahan

• Imunisasi campak diberikan pada bayi usia 9 bulan merupakan

pencegahan yang paling efektif karena bayi membentuk antibodinya sendiri secara aktif setelah menerima vaksinasi campak

(11)

Penatalaksanaan

1. Pemberian vitamin A

2. Istirahat baring selama suhu meningkat, pemberian antipiretik

3. Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi

(12)

Rubella

• Rubella atau yang lebih dikenal dengan campak jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella

• Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan • Virus rubella dapat ditularkan melalui urin,

(13)

Rubella

• Jika infeksi rubella terjadi pada saat kehamilan terutama trimester pertama, dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan organ dan dapat mengakibatkan kecacatan

• Akibat yang paling penting lainnya adalah keguguran, lahir mati, kelainan pada janin, dan abortus

(14)
(15)

Manifestasi klinis

• Demam

• Pembengkakan kelenjar getah bening

• Ruam merah pada wajah dan menyebar keseluruh tubuh, ruam terasa

gatal

• Nyeri sendi • Sakit kepala

• Mata merah

(16)
(17)

Pencegahan rubella

• Pemberian vaksin MMR (mumps, measless, rubella)

• Vaksin MMR diberikan pada usia 15 bulan, setelah itu diulang pada usia 4-6 tahun, lalu 11-12 tahun, bahkan sampai remaja

(18)
(19)

Definisi

Varicella atau yang biasa disebut cacar air (chicken pox) adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus varisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya mengenai anak, yang ditandai oleh demam yang mendadak, malaise, dan erupsi kulit berupa

(20)

Etiologi

Penyebab dari varisela adalah virus varisela-zoster. Penamaan virus ini memberi

pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela, sedangkan reaktivasi (keadaan kambuh

(21)

Patofisiologi

Masa inkubasi varisela berkisar antara 11 -20 hari, masa ini bisa lebih pendek atau lebih panjang. lnfeksi varisela dimulai dengan masuknya virus ke mukosa saluran pernafasan. Virus masuk melalui mukosa

saluran pemafasan clan diduga berkembang biak pada jaringan kelenjar regional. 4-6 hari setelah infeksi virus menginfeksi dan berkembang

biak di organ seperti hati, limpa dan kemungkinan organ lain. Lebih kurang 10 -12 hari setelah infeksi terjadi, virus bisa mencapai kulit. Rash muncul sesudah 14 hari infeksi. Lesi kulit yang terjadi berupa

makula, sebagian besar berkembang menjadi papula, vesicula, pustula, dan krusta sesudah beberapa hari. Vesicula biasanya terletak pada

(22)

Manifestasi klinis

• Gejala klinis mulai dari gejala prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malaise dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah menjadi pustul dan

kemudian menjadi krusta.

• Penyebarannya terutama didaerah badan dan kemudian menyebar ke

muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder

terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional (lymphadenopathy regional).

(23)
(24)

Penatalaksanaan

• Menghilangkan rasa gatal

• Menurunkan panas

• Menjaga kebersihan terutama pada daerah kuku yang sering

digunakan untuk menggaruk

• Pengobatan dengan antivirus

• Gunakan analgetik dan bedak antipruritus

• Pertahankan suhu ruangan tetap sejuk dengan kelembaban yang

(25)

Vaksinasi cacar

• Pada saat ini telah tersedia vaksin untuk varisela, yaitu Live,

Attenuated Varicella Virus Vaccine. Vaksin ini deberikan pada anak

usia di atas 12 bulan. Pada anak usia 12 bulan -12 tahun vaksin dapat diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 mI.

• Vaksinasi ini dianjurkan pada usia 12 -18 bulan. Pemberian dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian vaksinasi lain, seperti

(26)

Pengisolasian

Prosedur strict isolation :

• Ruangan tersendiri; pintu harus selalu tertutup. Klien yang terinfeksi karena organisme yang sama dapat ditempatkan dalam ruangan yang sama.

• Gunakan masker, pakaian khusus, dan sarung tangan bagi semua orang yang masuk kedalam ruangan.

• Selalu cuci tangan setelah menyentuh klien atau benda-benda yang

kemungkinan terkontaminasi serta sebelum memberikan tindakan kepada klien lain.

• Semua benda-benda yang terkontaminasi dibuang atau dimasukan

(27)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

LEPTOSPIROSIS

A. PENGERTIAN

adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang menyerang hewan dan manusia. Bakteri ini berbentuk spiral dan dapat hidup dalam air tawar selama lebih kurang satu bulan. Tetapi dalam air

laut, air selokan, air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati. Mulanya penyakit ini merupakan penyakit hewan ( zoonis ), manusia terkena infeksi setelah kontak langsung maupun tidak langsung dengan

(28)

B. Penyebab Genus Leptospira terdiri dari dua kelompok:

1. Pathogen pada manusia dan hewan (kelompok L. Interrogans) Pada hewan: L. icterohaemorrhagiae ( reservoir pada tikus ). L.

Grippotyphosa dengan reservoir tupai, musang dan lainnya, L. hebdornadis dengan reservoir ternak ; sapi, lembu, L. canicola pada

anjing, L. Pomona dengan reservoir babi.

• Pada manusia:manusia ternyata serotype L. pyrogenes dan L. manila. 2. non-pathogen

(29)
(30)

50

C. PATOFLOW Genus Leptospira

Perubahan status nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh masukan kegagalan untuk dengan

berhubungan

memenuhi kebutuhan metabolik.

menyebar ke organ -organ dan jaringan tubuh

port d‟entry di kulit, selaput lendir oral,

konjungtiva, nasal gastrointestinal

ginjal Leptospira masuk ke dalam

darah dan berkembang biak

keruskan disekitar sel yang mengakibatkan gangguan fungsi hepar

Ggn hemostasis cairan cerebrospinal

Ggn masa protrombin Endotoxin

hypoksemia, pengaruh toxin, hipovolemik dan hipotensi

muntah

rasa nyeri otot betis dan punggung

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit dan penatalaksanaannya

Curah jantung menurun berhubungan dengan degenerasi sel -sel otot miokard.

dengan berhubungan

pertukaran gas Gangguan

perubahan membrane alveolar -kapiler ( efek inflamasi ) Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hivovolemia

Hypertermia berhubungan dengan metabolisme peningkatan

penyakit

cairan Ketidak seimbangan

elektrolit : kurang volume cairan berhubungan dengan fase diuretic GGA, dengan peni ngkatan volume

melambatnya dan

urine

kemampuan absorpsi tubular

Nyeri ( kepala, dada, persendian ) akut berhubungan vasospasme

malaise ( lemah / lesu )

Ikterik ,konjungti vitis

(31)

D. MANIFESTASI

Stadium pertama

dikenal sebagai fase septicemic atau fase leptospiremic karena

organisma bakteri dapat diisolasi dari kultur darah, cairan serebrospinal dan sebagian besar jaringan tubuh. Selama fase awal yang terjadi sekitar 4-7 hari, penderita mengalami gejala nonspesifik seperti flu dengan beberapa

variasinya.

(32)

Stadium kedua

disebut fase imun atau leptospirurik karena sirkulasi antibodi dapat di deteksi dengan isolasi kuman dari urin dan mungkin tidak dapat didapatkan lagi pada darah atau cairan serebrospinalis.

Fase ini terjadi karena akibat respon pertahanan tubuh terhadap infeksi dan terjadi pada 0-30 hari atau lebih.

Gejala non spesifik seperti demam dan nyeri otot mungkin

sedikit lebih ringan dibandingkan fase awal dan 3 hari sampai beberapa minggu terakhir. Beberapa penderita sekitar 77% mengalami nyeri

(33)

• PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium

a. Pemeriksaan mikroskopik langsung.

b. Pemeriksaan mikroskopik sediaan ulas darah perifer adalah cara yang sederhana dan tepat, mengetahui bentuk bakteri

c. Pemeriksaan dengan pemupukan. d. Mengetahui Sifat-sifat Bacillus

e. Pemeriksaan biologis untuk membedakan kuman antraks dari kuman anthrakoid. f. Pemeriksaan serologi

g. Pemeriksaan serologis dapat dilakukan dengan Uji Ascoli dan Enzyme Linked h. Immunosorbent Assay (ELISA)

i. Uji Ascoli

Uji termopresitipasi Ascoli sangat berguna untuk menentukan jaringan tercemar antraks. jika jaringan tersebut mengandung kuman antraks. Cairan tersebut disebut presipitinogen

2. Radiologi

• Mengetahui adanya Pelebaran mediastinum, Efusi pleural, Pneumonia (jarang),

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Pada panggul ukuran normal apapun jenis pokoknya, kelahiran pervaginam janin dengan berat badan yang normal tidak akan mengalami kesulitan dalam kelahiran. Karena

Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama,maka untuk menentukan apakah calon karyawan tersebut dapat melanjutkan untuk menjadi staf kontrak atau

mengenai pemberitaan tentang persidangan kasus aliran dana suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan Angelina Sondakh adalah Kompas cenderung banyak penekanan

aluminium memiliki sifat anti karat, tidak mudah terbakar dan tahan terhadap segala jenis cuaca. Plat jenis ini sendiri mudah dibentuk, sehingg banyak digunakan dalam bidang

 Luka tertutup : cedera jaringan lunak tidak Luka tertutup : cedera jaringan lunak tidak disertai dengan kerusakan jaringan kulit.. disertai dengan kerusakan

Menurut, Sandhika (2010), dalam penelitian yang dilakukannya di Kabupaten Kendal dengan variabel penelitian Konglomerasi, tenaga kerja, jumlah penduduk, dan modal

agglomerans LAS-2b yang berasal dari Sumber Air Panas Lejja, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, dengan tahapan peremajaan bakteri, pembuatan medium inokulum dan medium

Dalam Peraturan Daerah ini ditetapkan bahwa Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan Daerah