• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA J

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA J"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

FENOMENA KIDS JAMAN NOW

(STUDI KENAKALAN REMAJA DI KOTA PEKANBARU)

BIDANG KEGIATAN

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:

IRSYADUL FIKRI 1501115260 2015

JEKKI EFRIZON 1501116609 2015

RAYNAL RAJVI 1601114749 2016

UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

(2)
(3)

iii

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ... ii

DAFTAR ISI...….. iii

DAFTAR TABEL... ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan.... ... 3

1.4 Urgensi Penelitian ... 4

1.5 Kontribusi Temuan Yang Ditargetkan………. 4

1.6 Luaran Kegiatan ... 4

1.7 Manfaat Kegiatan... ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmiah………. ... 5

2.2 Penelitian Terkait….………... ... 6

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian ... 7

3.2 Luaran ... … 7

3.3 Indikator Pencapaian ... 7

3.4 Teknik Pengumpulan Data Dan Analisis Data... 7

3.5 Cara Penafsiran ... 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota Dan Dosen Pendamping ... 11

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Biaya ... 17

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Penelitian Dan Pembagian Tugas... ... 19

(4)

iv siran………. Tabel 2 Anggaran Biaya... ……. 9

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Soerjono Soekanto (1987:51), interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi. Pada masa remaja, interaksi sosial memiliki peran yang sangat penting bagi remaja. Remaja mulai memperluas pergaulan sosialnya dengan teman-teman sebayanya dan juga masyarakat sekitar.

Remaja yang sering berinterakasi dengan teman-temannya sangat merasakan kehadiran kelompoknya, sehingga tingkah laku kelompoknya akan sangat berarti bagi dirinya. Selain itu remaja tidak terlalu membatasi tingkah laku dengan aturan norma yang ada di masyarakat pada umumnya. Mereka kurang mempertimbangkan konsekuensinya, tetapi mereka akan tunduk pada aturan yang ada pada kelompoknya. Akibatnya norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat sudah tidak terlalu ditaati lagi.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Masa transisi ini seringkali menghadapakan individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, disatu pihak masih kanak-kanak, tetapi dilain pihak ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi-situasi yang menimbulkan konflik seperti ini, sering menyebabkan perilaku-perilaku yang aneh, canggung dan kalau tidak dikontrol bisa menjadi kenakalan (Sarwono, 2012:72). Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Masa transisi ini seringkali menghadapakan individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, disatu pihak masih kanak-kanak, tetapi dilain pihak ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi-situasi yang menimbulkan konflik seperti ini, sering menyebabkan perilaku-perilaku yang aneh, canggung dan kalau tidak dikontrol bisa menjadi kenakalan (Sarwono, 2012:72).

(6)

Gunungkidul kondisi tertentu perilaku menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu. Masalah sosial yang sering terjadi dalam masyarakat saat ini salah satunya adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja yang biasa disebut dengan istilah delinquency. Menurut Warsito (1991:25), ”kenakalam remaja merupakan suatu pelanggaran batas-batas konsep nilai dan norma-norma kewajaran yang berlaku dalam masayrakat, yang berarti dapat menyimpang, bertentangan, bahkan merusak norma-norma”.

Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Salah satu alasan banyak remaja terlibat dalam tanggapan agresif adalah karena tidak memiliki keterampilan social dasar. Mereka tidak tahu bagaimana merespon atau untuk menolak permintaan tanpa membuat orangtersebut marah. Orang-orang yang tidak memiliki keterampilan social dasar tampak terlibat dalam kekerasan dan proporsi cukup tinggi di banyak masyarakat (Toch 1985 dalam Baron, 2003). Jadi membekali remaja dengan keterampilan sosial sangat bermanfaat untuk menguranngi aggresi.

Remaja sangat membutuhkan keterampilan sosial untuk berani mengambil sikap tegas menolak berbagai macam tawaran negatif yang berasal dari lingkungannya. Faktor teman sebaya sangat mendorong remaja untuk memiliki kecenderungan melakukan perilaku menyimpang. Semakinterikat seorang anak dengan teman sebaya,terutama yang terindikasi memiliki sifat nakal (deliquency)maka semakin tinggi kecenderungan anak dalam melakukan penyimpangan (Suprapto, 2008).

Selama beberapa tahun terakhir ini, masalah kenakalan remaja telah menjadi salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat terutama masyarakat yang tinggal dikota-kota besar. Selain kejadiannya yang terus meningkat,kualitas kenakalannyapun cenderung terus meningkat. Kenakalan remaja yang pada awalnya hanya berupa tawuran atau perkelahian antar pelajar, saat ini semakinmengarah pada tindakan-tindakan yang tergolong sebagai tindak kriminalitas seperti pencurian, pemerkosaan, penggunaan narkoba, bahkan hingga pembunuhan (BPS, 2010).Berdasarkan data yang diungkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus penyalahgunaan narkoba terus meningkat dikalangan remaja. Dari 2,21% (4 juta orang) pada tahun 2010 menjadi 2,8% (sekitar 5 juta orang) pada tahun 2011. Tidak hanya penyalahgunaan obat, remaja juga seringkali menyalahgunakan penggunaan akses internet untuk melihat situs-situs pornografi

(7)

KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) yang dirilis Mei 2010, sebanyak 97% siswa SMP dan SMA pernah menonton atau mengakses situs pornografi. Dampaknya, sebanyak 92,7% responden mengakui pernah melakukan aktivitas mengarah seksual berupa ciuman,bercumbu dan seks oral. Sebanyak 62% dari 4.500 responden tersebut mengaku pernah melakukan hubungan badan dan sisanya 21,2% yang merupakan siswi SMA pernah melakukan pengguguran kandungan (Hizbut Tahrir, Komisi Perlindungan Anak,2012).

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka didapatkan rumusan masalah, antara lain :

1. Apa saja faktor penyebab kenakalan dikalangan remaja dikota pekanbaru? 2. Bagaimana pengaruh perkembangan zaman terhadap prilaku social remaja

dikota pekanbaru ?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap pembentukan karakter remaja dikota pekanbaru?

4. Bagaimana peran dunia pendidikan terhadap fenomena kenakalan remaja dipekanbaru?

1.3 Tujuan Khusus

Penelitian ini dimaksudkan untukmemperoleh data dan informasi guna mengetahui, menjawab dan menjelaskan tentang kenakalan remaja yang ada di pekanbaru. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai beikut :

1. Untuk mengetahui faktor penyebab kenakalan dikalangan remaja dikota pekanbaru.

2. Untuk menganalisis pengaruh perkembangan zaman terhadap prilaku sosial remaja dikota pekanbaru.

3. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan terhadap pembentukan karakter remaja dikota pekanbaru.

(8)

1.4 URGENSI PENELITIAN

Urgensi penelitian yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang bentuk-bentuk prilaku menyimpang

remaja dikota pekanbaru.

2. Memberikan gambaran tentang bahaya pengaruh perkembangan zaman terhadap penyimpangan remaja dan cara cara menyikapai kenakalan kenakalan yang ada pada kaum remaja.

1.5 KONTRIBUSI TEMUAN YANG DITARGETKAN

Konstribusi dari temuan yang di lakukan dalam penelitian di harapkan dapat memberikan suatu hal pengetahuan tentang pola pikir remaja yang ada dikota pekanbaru kearah yang lebih baik dalam hal meningkatkan prestasi baik itu prestasi belajar maupun prestasi lainnya yang menunjang kesuksesan para kaum remaja. Penelitian ini juga menargetkan sebagai langah langkah dalam mencerdaskan kehidupan para generasi muda dan untuk menghindarkan para generasi muda kepada generasi yang unggul dan berprestasi.

1.6 LUARAN KEGIATAN

Penelitian ini di harapakan akan mengahasilkan luaran berupa publikasi jurnal Ilmiah ber-ISSN

1.7 MANFAAT KEGIATAN

1. Mengaplikasikan penelitian ini kedalam pengasawan terhadap remaja masa kini.

(9)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmiah

1. Remaja

Kata remaja mempunyai banyak arti yang berbeda-beda. Ada yang mengartikan remaja sebagai sekelompok orang yang sedang beranjak dewasa, ada juga yang mengartikan remaja sebagai anak-anak yang penuh dengan gejolak dan masalah, ada pula yang mengartikan remaja sebagai sekelompok anak-anak yang penuh dengan semangat dan kreatifitas.

Dari beberapa pengertian di atas, secara psikologi remaja dalam bahasa aslinya disebut dengan adolescence,berasal dari bahasa Latin adolescereyang berarti tumbuh untuk mencapai kematangan atau dalam perkembangan menjadi dewasa (Ali.M dan Asrori.M, 2006:9). Masa remaja, menurut Mappiare (1982:27) berlangsung antara umur 12-21 tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi pria. Rentan waktu usia remaja biasanya dibedakan atas tiga, yaitu: 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan dan 18-22 tahun adalah masa remaja akhir (Desmita, 2008:190).

Masa remaja sering disebut juga dengan masa pubertas. Hurlock (1997:274) berpendapat bahwa masa puber adalah fase dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi 13 makhluk seksual. Adapun Root (dalam Al-Mighwar, 2006:17) berpendapat bahwa masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan saat terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalampertumbuhan dan perkembangan somatis dan perspektif psikologis, seperti pertumbuhan dan perkembanganfisik, kognitif, emosi, dan psikososial.

2. kenakalan

Seperti yang diungkapkan oleh Kartono (1986:7) Kenakalan remaja adalah:“ Perilaku jahat atau dursila, atau kejahatan atau kenakalan anak-anak muda merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang ”.

(10)

sependapat bahwa“pendidikan meningkatkan proses perkembangan intelek, perasaan dan sosial yang sudah dimulai dari rumah. Dengan kata lain, sekolah ikut serta/berperan aktif dalam rangka pembentukan kepribadian dengan jalan anak mempelajari kebiasaan, sikap individu lain, pengalaman baru dan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan.” (Santoso, 2010:95).

Kondisi sekolah yang tidak baik dapat menganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang merupakan gejala sakit atau patologis secara sosial yang dilakukan oleh remaja dan perbuatan tersebut merupakan penyimpangan atau pelanggaran terhadap norma-norma sosial, norma hukum maupun norma agama. 2.2 Penelitian Terkait

(11)

BAB 3

METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian

Setelah menentukan judul dan permasalahan, mengenai pembahasan kids jaman now (studi kenakalan remaja dikota pekanbaru) penelitian ini ditargetkan akan dilaksanakan selama 3 bulan, penelitian ini di lakukan di kota pekanbaru, dengan menggunakan sampel penelitian di tiga SLTA dan tiga SLTP dikota pekanbaru dan menggunakan sampel dari perbandingan seluruh siswa tiap tiap sekolahnya. Unruk lebih jelasnya urutan tahap penelitian berikut kami tampilkan sekema dari tahapan penelitian ini :

3.2 luaran

Luaran yang diharapakan dari kegiatan ini adalah terciptanya remaja remaja yang mematuhi norma dan mengurangi kenakalan kenakalan remaja dikalangan sekolah dan meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya bangsa dan Negara.

3.3 Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian dari penelitian ini adalah :

1. mempengaruhi para remaja untuk berprilaku sesuai dengan norma yang berlaku 2. dapat menjadikan remaja untuk bersikap menyaring atau menfilterisasi.

3.4 Teknik Pemngumpulan DataDan Analisis Data

(12)

mengambil sampel beberapa siswa dengan perbandingan seluruh jumlah siswa yang ada di setiap sekolah.

b. Kuisioner , setelah menentukan sampel, maka peneliti menyebarkan kuisioner ataupun angket dalam cara pengambilan data dengan pertanyaan berbagai indikator permasalahan yang dirasa berkaitan dengan penelitian. c. Wawancara, peneliti juga disini menggunakan teknik wawancara kepada

5% dari sampel yang diperoleh dari tiap sekolah guna mempertajam hasil penelitian yang diperoleh.

d. Data sekunder, penelitian ini juga mengacu pada data data sekunder seperti badan pusat statistik kota pekanbaru dan data sekunder lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 Cara Penafsiran

Tabel 3.1 cara penafsiran PKM-P

No Cara Penafsiran

1 Menentukan judul penelitian yang di gunakan sebagai bahan penelitian dari objek penelitian sebagai dasar melakukan kerangka penelitian 2 Mencari informasi menegenai pola prilaku remaja

3 Menentukan tindakan penlitian setelah setelah surveitempat penelitian, kondisi dan jadwal penelitian

4 Menentukan data sekunder yang di jadikan bahan untuk melakukan penelitian melalui hasil pengamatan penelitian

5 Menentukan pedoman dalam pelaksanaan penelitian kenakalan remaja 6 Melakukan penelitian di tiga sekolah tingkat SLTP dan tiga sekolah

tingkat SLTA sekota Pekanbaru

(13)

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

No Jenis pengeluaran Biaya

1 Peralatan penunjang Rp 1.830.000

2 Bahan habis pakai Rp 1.230.000

3 Perjalanan Rp 3.600.000

4 Lain lain Rp 1.600.000

5 Jumlah Rp 8.260.000

4.2 Jadwal kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan Penelitian

2 Pelaksanaan Pra Penelitian 3 Sosialisasi dan Penetapan

Pelaksanaan Penelitian 4 Pengadaan alat dan Bahan

Penelitian

5 Pelaksanaan Studi Pustaka 6 Pelaksanaan Pengambilan

Data di Lapangan

7 Pelaksanaan Analisis Data 8 Penyusunan Laporan Akhir 9 Pengadaan dan Pengiriman

Laporan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M, & Asrori, M. 2005. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik).Jakarta: Bumi Aksara.

Hurlock, E. B. 1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (5 th ed). Jakarta: Erlangga.

Kartono, K. (2003). Kenakalan remaja. Jakarta : PT Radja Grafindo Persada. Sarwono, Sarlito. (2012). Psikilogi Remaja. Jakarta: Rajawali Press.

Soekanto, Soerjono. (1989). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Sudarsono, S.H., Drs; Kenakalan Remaja, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1991. Willis, Sofyan. (2012). Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.

(15)
(16)
(17)
(18)

4. Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Mita Rosaliza, S.Sos., M.Soc.Sc

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Sosiologi

4 NIDN 0006118008

5 Tempat dan Tanggal Lahir

Bengkalis, 06 Nopember 1980

6 E-mail mita.rosaliza@lecturer.unri.ac.id 7 Nomor Telepon/ HP 08127607413

B. Riwayat Pendidikan

Sarjana S2/ Magister S3/

Dokto r Nama Institusi Universitas

Riau

Universiti Kebangsaan Malaysia

-

Jurusan Sosiologi Antropologi dan Sosiologi - Tahun Masuk-

Lulus

2000-2004 2005-2007 -

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan

Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

2 Seminar Nasional Politik dan

3 Konferensi Nasional Sosiologi V Of James Purdy’s Don’t

(19)

Human

5 Seminar Nasional III FISIP Universitas

Akit Tribe (The Study of Social Capital In Berancah Village in

The Local Wisdom Of The Sakai Tribe in Mandau, Bengkalis

8 Cultural And Global Changes fir Better hman Life

(20)
(21)

Lampiran 2. Justufikasi Anggaran Kegiatan 1.Peralatan Penunjang

Material Justifikasi pemakaian

Kuantitas Harga satuan Keterangan

Sewa kamera digital

Untuk dokumentasi pada saat penelitian

1 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000

Koneksi internet

Browsing 3 bulan Rp.100.000 Rp.300.000

Fd 16 gb Penyimpanan 1 Rp.120.000 Rp120.000

CD-RW Untuk menyimpan data jadi penelitian

10 RP 60.000

Rp.60.000

Sewa printer Print out 1 Rp.350.000 Rp.350.000

Sub Total Rp.1.830.000

2.Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga satuan Keterangan

Kertas A4 80 Gram

Untuk angket, laporan, proposal

5 rim Rp 50.000 Rp 250.000

ATK Untuk menunjang

kegiatan penelitian

Pulsa hp Komunikasi selama di

lokasi penelitian

3 Rp. 100.000 Rp.300.000

(22)

3. perjalanan

Material Justifikasi

penelitian

Konsumsi Konsumsi ketua dan anggota pada saat di tempat penelitian

3 bulan Rp. 1.000.000 Rp.3.000.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 3.600.000

4.Lain lain

Material Justifikasi penelitian

(23)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas

-Sosialisasi dan Penetapan Pelaksanaan Penelitian

-Pelaksanaan Pengambilan Data lapangan

-Sosialisasi dan Penetapan Pelaksanaan Penelitian

-Pelaksanaan Pengambilan Data lapangan

-Sosialisasi dan Penetapan Pelaksanaan Penelitian

-Pelaksanaan Pengambilan Data lapangan

-Persiapan Penelitian

(24)

Gambar

Tabel 3.1 cara penafsiran PKM-P

Referensi

Dokumen terkait

Selain bakteri terdapat mikroorganisme lain yaitu kapang yang dapat menghasilkan racun yang disebut mitotoksin yang telah dikenal adalah aflatoksin yang dihasilkan

Jumlah bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan pemerintahan desa dan kelurahan serta pemberdayaan lembaga kemasyarakatan Jumlah kegiatan pendidikan dan pelatihan

guiding students to get effective writing. Furthermore, effective writing requires several things: a high degree of organization regarding the development and

Dalam penelitian ini didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik antara pendidikan dengan depresi (p<0,05) yang sesuai dengan hasil penelitian Widiatmoko 5 , Suryo 6

Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi terhadap risiko dengan perilaku aman terkait kebijakan K3 pekerja bagian produksi di PT

 Perubahan pada aspek legislatif, dengan adanya penekanan bahwa pajak pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur

Dalam studi ini survey hidrologi mencakup pengukuran debit permukaan sungai dan pengambilan foto-foto lokasi catchment area. Sebelumnya, tim survey telah

Penambahan L-HPC LH 11 sebesar 5% dan 10% dapat meningkatkan kompaktibilitas dan daya disintegran pati singkong pregelatin sebagai bahan pembawa cetak langsung sehingga tablet