• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengendalian Pencemaran Perairan Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pengendalian Pencemaran Perairan Indonesia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGENDALIAN PENCEMARAN PERAIRAN “PENCEMARAN SUNGAI BAGIAN TENGAH”

OLEH:

TETY E. SITUMORANG 1404118563

HELFRIDA LUBIS 1404119322

VERA LINDA 1404113750

EVIANITA SILALAHI 1404118230

TIOMIN SIHOTANG 1404119304

SARDION SIMATUPANG 1404112131

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesikan makalah Pengolahan Pencemaran Perairan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampuh mata kuliah Pengolahan Pencemaran Perairan yang telah memberikan materi dan arahan berupa nasihat dalm penyelesaian makalah tentang “Pencemaran Sungai Bagian Tengah” . Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada teman-teman yang memberikan petunjuk dan saran demi terlaksananya penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. . Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru , 20 September 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...2

BAB I. PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang...3

1.2 Tujuan dan Manfaat...4

1.3 Rumusan Masalah...4

BAB II. PEMBAHASAN...5

2.1. Pengertian Sungai dan Sungai Bagian Tengah...5

2.2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Tengah...6

2.3. Akibat dan Dampak Pencemaran Sungai bagian tengah...7

2.3.1. Akibat pencemaran sungai bagian tengah...7

2.3.2 Dampak Pencemaran Sungai...7

2.2 Penanggulangan Pencemaran Air Sungai...9

BAB.III KESIMPULAN DAN SARAN...10

Kesimpulan...10

Saran...10

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan komponen utama dalam makhluk hidup dan medium untuk berbagai reaksi dan proses ekskresi. Air adalah benda cair, yang senantiasa bergerak kearah tempat yang lebih rendah. Dalam pergerakannya air selain melarutkan, juga mengkikis bumi, sehingga akhirnya terbentuklah cekungan dimana air tertampung melalui saluran kecil dan atau besar, yang disebutdengan istilah alur sungai (badan sungai). Karena peranan air yang begitu penting, kita sebagai makhluk hidup yang membutuhkan air wajib untuk melestarikannya. Dalam lingkungan hidup air menjadi sumber penunjang bagi makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu contoh dari lingkungan hidup yang sangat vital adalah sungai. DiIndonesia sendiri, biasanya sungai ini dimanfaatkan sebagai sumber kebutuhan air olehmasyarakat sekitar.

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara) dan biasanya dibuat oleh alam. Sungai juga disebut sebagai bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa, atau ke sungai yang lain. Sungai memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, seperti sebagai pengendali banjir, sebagai pengairan lahan pertanian, sebagai mata pencaharian bagi nelayan, sebagai sarana transportasi, sebagai tempat untuk mendapatkan air, dan sebagainya.

(5)

hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dan sebagainya.

Oleh karena itu perlu diketahui seberapa jauh daya tampung sungai terhadap beban pencemaran. Pengertian daya tampung sungai terhadap beban pencemaran adalah kemampuan air pada suatu sumber air, untuk menerima masukan beban pencemar tanpa mengakibatkan air tersebut cemar. Beban pencemaran itu sendiri merupakan jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air atau air limbah.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pencemaran sungai bagian tengah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian sungai dan sungai bagian tengah

2. mengetahui karakteristik sungai bagian tengah 4. mengetahui penyebab terjadinya pencemaran

3. mengetahui akibat atau dampak pencemaran sungai bagian tengah 4. mengetahui cara menanggulangi pencemaran sungai bagian tengah

Manfaat dari pencemaran sungai bagian tengah sebagai berikut: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari sungai

2. Mahasiswa mampu membedakan ciri-ciri sungai bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir

3. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran 4. Mahasiswa mampu menanggulangi pencemaran sungai bagian tengah

1.3 Rumusan Masalah

Dalam pembuatan makalah Sungai penulis memberikan batasan masalah antara lain :

1. Apakah Definisi Dari Sungai ?

2. Apa karakteristik sungai bagian tengah?

(6)
(7)

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sungai dan Sungai Bagian Tengah

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara) dan biasanya dibuat oleh alam. Sungai juga merupakan tempat berkumpulnya air di lingkungan sekitarnya yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah.Daerah sekitar sungai yang mensuplai air ke sungai dikenal dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga.Kondisi suplai air dari daerah penyangga dipengaruhi aktifitas dan perilaku penghuninya.Sungai memiliki bentuk-bentuk yang berbeda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Secara umum, sebuah sungai bisa dibagi menjadi tiga bagian.Bagian atas (hulu), tengah, dan bawah (hilir). Bagian tengah adalah lanjutan dari bagian hulu. Bagian tengah biasanya memiliki cirri lembah sungai membentuk huruf U. Hal ini dikarenakan kondisi lokasinya yang tidak curam lagi, melainkan landai.Hal ini mengakibatkan aliran air tidak begitu deras. Karena air tidak terlalu deras, maka proses erosi disini sidah tidak begitu dominan. Masih ada proses erosi, tetapi itu kecil sekali. Proses yang dominan terjadi di daerah ini adalah transportasi. Maksudnya adalah, hasil dari erosi yang terjasi di bagian hulu tadi, dibawa oleh air menuju ke daerah bawahnya, kearah hulu.Setiap bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan aktivitasnya sendiri sendiri.

Karakteristik fisik sungai di bagian tengah adalah sebagai berikut. 1. Arus air sungai tidak begitu deras.

2. Erosi sungai mulai ke samping (erosi horizontal).

3. Aliran sungai mulai berkelok-kelok.

4. Mulai terjadi proses sedimentasi (pengendapan) karena kecepatan air mulai berkurang.

(8)

6. Aliran sungai tidak seberapa deras dan jarang dijumpai jeram.

7. Erosi sungai agak berkurang dan sudah ada sedimentasi.

8. Erosi sungai berjalan secara vertical dan horizontal.

9. Lembah sungainya berbentuk U

2.2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Sungai Bagian Tengah

Air dapat tercemar jika kualitas atau komposisinya baik secara langsung atau tidak langsung berubah oleh aktivitas manusia sehingga tidak lagi berfungsi sebagai air minum, keperluan rumahtangga, pertanian, rekreasi atau maksud lain seperti sebelum terkena pencemaran. Polusi air merupakan penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, masyarakyat dengan sengaja membuang limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga kedalam sungai.Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air.Ini yang selalu digunakan ibu rumah tangga saat mencuci pakaian di sungai.

(9)
(10)

2.3. Akibat dan Dampak Pencemaran Sungai bagian tengah 2.3.1. Akibat pencemaran sungai bagian tengah

(11)
(12)

2. Kerusakan rantai makanan

Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai makanan alami yang selama ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan seperti timbal yang dimakan oleh ikan kecil, akan terbawa pada tingkat trofik selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan tingkat trofik di atasnya juga akan ikut merasakan dampak dari polutan yang dimakan oleh si ikan kecil.

3. wabah penyakit

kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan berdampak pada manusia. Produk-produk air badan air yang tercemar, yang dikonsumsi manusia akan mengakibatkan pada mewabahnya beberapa jenis penyakit. Wabah penyakit hepatits bias timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni polutan. Wabah korela timbul karena pengolahan air minum yang buruk dari sumber perairan yang tercemar.

4. kerusakan Ekosistem

Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan terjadi pada ekosistem. Pencemaran air mengakibatkan kerusakan ekosistem yang berarti interaksi antar mahluk hidup di suatu tempat akan berubah. Banyak daerah yang sekarang jadi terkena pencemaran air karena kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungannya, dan dimasa yang akan dating daerah-daerah yang tercemar ini tentu membuat manusia mengalami banyak kesulitan.

Adapun dampaklain dari pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:

 Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.

(13)

 Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air. Rantai danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.

 Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.

 Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.  Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan

pendangkalan.

2.4 Penanggulangan Pencemaran Air Sungai

Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin.

(14)
(15)

BAB.III KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa semua masalah pencemaran yang terjadi di bagian tengah sungai terjadi karena adanya pencemaran yang mengalir dari bagian hulu sungai. Karena sungai adalah salah satu sumber daya alam yang bersifat mengalir, sehingga perlakuan air dihulu sungai akan memberi dampak di bagian tengah sungai dan juga di bagian hilir sungai. Pencemaran di hulu sungai akan mengakibatkan biaya sosial dibagian tengah sungai dan pelestarian di hulu sungai juga akan berdampak di bagian tengah sungai. Sungai sangat bermanfaat bagi manusia dan juga bermanfaat bagi biota yang ada di air. Jadi jika sungai tercemar, maka biota yang ada di air akan merasa terganggu begitu juga dsengan manusia.

Saran

(16)
(17)

DAFTAR PUSTAKA

D.Joko Subagyo. “Hukum Lingkungan,Masalah dan Penanggulangannya”, PT. Rineka Cipta,Jakarta, 2002

http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/viewFile/4928/4465 diakses tanggal 20 september 2016 pukul 15.00

https://www.academia.edu/5350480/Jurnal_Pencemaran_Air diakses tanggal 20 september 2016 pukul 13.20

https://www.jurnal.usu.ac.id/index.php/lkk/article/download/1213/612 diakses tanggal 20 september 201 2016 pukul 14.20

https://www.jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/download/157/153 diakses tanggal 20 september 2016pukul 13.30

Kimball, John W. 1991. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta : Erlangga Mulia, R.M. (2005). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Noviani,rita.2013.pencemaran sungai .Surakarta:Mediatama

Referensi

Dokumen terkait

siswa dapat menyimak persoalan menyangkut ras, etnis dan gender Peserta didik menulis contoh diskriminasi ras,etnis dan gender yang terjadi dalam masyarakat.

motivasi belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak siswa di Madrasah Aliyah Ubudiyah Bati-Bati.. Data tentang motivasi belajar aqidah akhlak siswa di Madrasah

Serta bagaimana proses mencapai taraf kehidupan yang bermakna pada penderita carcinoma cervix dengan berbagai bentuk adaptasi yang harus dilakukan terkait dengan keterbatasan

Pada praktikum yang kami lakukan digunakan ikan komet betina dan ikan mas (Cyprinus carpio) jantan untuk dilakukan proses hibridisasi.. Proses pertama yang dilakukan

panjang possi bola dari elemen dinding depan atau belakang pada rumah induk dengan Panjang Lari-larian; D2V3:D3V1 panjang sulapa appa rumah induk... Proporsi ini berulang di

Buku teks Pendahuluan 1.. Artinya, sajian bahan ajar dapat dikategorikan baik. Selanjutnya, berdasarkan penilaian ahli dari aspek kegrafikaan yang dilaksanakan pada tanggal

karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka variabel independen klaster industri tekstil, proporsi kepemilikan asing, status kepemilikan kredit, dan hambatan

Vesimelonit, jotka varastoitiin 50 ppm eteeniä sisältävässä ilmassa, säilyivät kiinteämpinä kuin vertailunäytteet, kun niitä oli käsittely 1-MCP:lla (pitoisuus 5