• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGENCY UNIT LINK CERTIFICATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AGENCY UNIT LINK CERTIFICATION"

Copied!
264
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. Tujuan:

Meningkatkan professionalisme seluruh tenaga penjual yang

memasarkan/menjual produk asuransi jiwa

atau produk

bancassurance

2. Tenaga penjual:

• Marketing Bank (dalam hal Bank bekerja sama dengan

Perusahaan Asuransi Jiwa menjual produk Bancassurance)

• Agen Asuransi

(3)

Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk ujian :

Pensil 2B, penghapus, kalkulator biasa, identitas diri (KTP/SIM),

exam confirmation;

Datang ½ jam lebih awal sebelum waktu ujian, akan ada

penjelasan mengenai tata tertib ujian;

Jenis soal multiple choice = 80 nomor;

(4)

• Pembahasan Materi

(5)
(6)
(7)

Pengantar

Tujuan:

§

Mengidentifikasi Aset, Musibah dan Risiko

§

Mengidentifikasi kebutuhan akan Asuransi Jiwa

§

Mengidentifikasi Asuransi Jiwa

(8)

Sebuah aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai jual.

Sebuah aset dapat bersifat

tangible (dapat dilihat)

atau

intangible

(tidak dapat dilihat).

Manakah yang merupakan tangible aset dan mana yang merupakan

intangible aset?

1. Seekor Sapi

2. Sebuah Mobil

3. Sebuah Rumah

4. Keterampilan Seorang Mekanik

5. Keterampilan Seorang Dokter

(9)

Aset mungkin dapat hancur atau tidak dapat digunakan lagi karena

sebuah kecelakaan atau sebuah kejadian yang tidak disengaja.

Kecelakaan atau kejadian yang tidak disengaja ini disebut

musibah

.

Misalnya: Kebakaran, banjir, gempa bumi, longsor, sakit, wabah

penyakit, kematian, dan lain-lain.

Kerusakan atau kehancuran yang mungkin disebabkan oleh

musibah-musibah tersebut adalah risiko yang dimiliki oleh aset.

(10)

§

Hidup Manusia – Aset yang paling berharga

§

Mekanisme Asuransi Jiwa

(11)

Asuransi Jiwa adalah sebuah perjanjian hukum antara perusahaan asuransi dengan pihak yang menggunakan asuransi.

Perjanjian ini disebut kontrak asuransi jiwa.

Dan, bentuk fisik kontrak antara pihak penanggung (insurer) dan pihak tertanggung (insured) disebut

polis Asuransi Jiwa.

Melalui perjanjian ini, pihak tertanggung membayar sejumlah dana secara berkala yang disebut premi kepada pihak lain yang disebut pihak penanggung (Perusahaan Asuransi Jiwa).

Sebaliknya, pihak penanggung (Perusahaan Asuransi Jiwa), setuju untuk membayar sejumlah dana atau menyediakan jasa apabila kejadian-kejadian yang di-cover (kecelakaan, sakit, atau kematian) muncul selama masa berlakunya polis.

Orang yang masih hidup dan sehat adalah obyek polis asuransi jiwa, yang disebut pihak tertanggung (insured).

Untuk produk tertentu, pihak tertanggung sekaligus juga pihak penerima/ahli waris (beneficiary).

Untuk polis asuransi jiwa, pihak yang akan menerima pembayaran dari kematian pihak tertanggung (insured) adalah pihak penerima/ahli waris (beneficiary). Biasanya, pihak penerima/ahli waris (beneficiary) ditentukan sendiri oleh pihak tertanggung (insured).

(12)

Soal latihan:

Sesuatu yang memiliki nilai ekonomis

Bentuk fisik (printed form) yang berfungsi sebagai bukti

perjanjian antara pihak

penanggung (insurer) dan pihak tertanggung (insured)

Jumlah yang harus dibayarkan oleh pihak tertanggung (insured) yang tertera pada kontrak

asuransi jiwa.

Kemungkinan atau

ketidakpastian sebuah kerusakan atau kerugian

Perjanjian antara pihak

(13)

Polis Asuransi

Asuransi jiwa adalah sebuah perjanjian yang menjamin

pembayaran sejumlah dana atas kematian pihak

tertanggung (insured) kepada pihak penerima/ahli waris

(beneficiary), atau keadaan lain yang disebutkan di dalam

kontrak perjanjian, seperti cacat total.

Catatan:

Perlu diingat bahwa asuransi jiwa

:

Tidak dapat mencegah terjadinya sebuah kecelakaan atau

kematian. Tapi dapat memberikan kompensasi atas

kerugian finansial yang dialami oleh pemilik aset atau

mereka yang merupakan tanggungan dari aset tersebut.

(14)

Intisari

Ø

Sebuah aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai jual.

Ø

Aset mungkin mengalami kerusakan atau menjadi tidak berfungsi karena

kecelakaan atau kejadian yang tidak disengaja (musibah).

Ø

Kerusakan atau kehancuran yang mungkin dihadapi aset disebut risiko.

Ø

Kerusakan dapat dikontrol dengan mengasuransikan aset.

Ø

Hidup manusia merupakan aset paling berharga.

Ø

Risiko seperti cacat atau kematian akan menghilangkan pendapatan

tulang punggung keluarga.

Ø

Asuransi menyediakan perlindungan terhadap risiko-risiko tersebut.

Ø

Pihak tertanggung (

insured

) membayar sejumlah dana secara berkala

(premi) kepada pihak penanggung (

insurer

).

Ø

Pihak penanggung setuju untuk membayar sejumlah uang atau

(15)

Mekanisme

Cara Kerja Asuransi Jiwa

Tujuan Modul:

§

Mengindentifikasi ide dasar cara kerja

Asuransi Jiwa

§

Mendefinisikan faktor-faktor yang perlu

diperhatikan sebelum menetapkan jumlah

premi

(16)

Ide Dasar Cara Kerja Asuransi Jiwa

Sebuah risiko (kemungkinan timbulnya kerugian atau kerusakan) tidak dapat

dihindari. Tetapi, dampak risiko tersebut dapat diminimalisir. Caranya

adalah dengan mengelola resiko, yaitu dengan:

Saya tidak mau membangun sebuah rumah di kota yang sering terjadi gempa.

Kita tidak pernah tahu kapan kebakaran akan terjadi. Jadi, saya harus

membuat pintu keluar darurat di sini.

Saya akan meminta anak saya untuk membeli polis asuransi jiwa

Mengalihkan

Saya tahu berinvestasi di pasar saham sangat berisiko. Tetapi, dalam hidup

ini, kita harus mengambil kesempatan yang ada.

(17)

Asuransi Jiwa mengelola risiko dengan cara:

Memindahkan dampak kerugian dari seorang individu kepada sebuah grup; dan

membagi kerugian yang dialami oleh individu tersebut kepada seluruh anggota grup.

Ilustrasi: Memindahkan Risiko dari Seorang Individu kepada Sebuah Grup

Ada 1000 orang yang berusia 50 tahun dan dalam keadaan yang sehat. Namun

perkiraannya, 10 orang mungkin akan meninggal dunia tahun ini.

Misalnya saja, nilai ekonomis kerugian yang ditanggung oleh satu keluarga yang

ditinggalkan adalah sekitar Rp.200.000.000,-. Jadi total kerugian 10 keluarga sekitar

Rp. 2.000.000.000,-.

Bila setiap orang dari grup tersebut (dari 1000) menyumbang Rp. 5.000.000,- per tahun

untuk dana bersama, maka dana yang terkumpul sebear Rp. 5.000.000.000,- per tahun.

Jumlah tersebut tentu cukup untuk membayar Rp.200.000.000,- kepada setiap keluarga

yang ditinggalkan.

(18)

Mekanisme Asuransi Jiwa

1. Menyatukan

Menyatukan orang-orang dengan kepentingan asuransi yang sama,

dengan tujuan untuk membagi risiko yang sama.

2. Mengumpulkan

Mengumpulkan dana (premi) dari sekumpulan orang yang telah

disatukan tadi.

3. Membayar

(19)

Faktor-Faktor dalam Menentukan Jumlah Premi:

Ø

Kemungkinan kerugian;

Ø

Nilai dari setiap kerugian;

Ø

Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha,

seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur

kerugian, membayar klaim, dll;

Ø

Margin of error

yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian;

Ø

Dan, faktor lainya seperti finansial, kesehatan dan faktor-faktor

sosial.

(20)

Sebuah risiko dapat diasuransikan apabila:

§

Memungkinkan bagi perusahaan Asuransi Jiwa untuk menghitung kerugian secara

finansial

Contoh: Pengangguran

Seseorang, yang tidak memiliki penghasilan dan tidak mampu membayar premi, tidak

dapat membeli Asuransi Jiwa.

Dalam hal ini, perusahaan Asuransi Jiwa tidak akan mungkin dapat mengukur risiko

tersebut secara finansial. Atau premi yang harus dibayarkan oleh satu orang dalam

grup sangatlah besar, sehingga terlalu mahal.

§

Terdapat beberapa jenis risiko yang sama.

Contoh: Pelaut

Di sebuah negara yang hanya memiliki transportasi laut dalam jumlah sedikit,

penawaran asuransi transportasi laut hanya akan menimbulkan kesulitan keuangan

bagi perusahaan asuransi. Dalam hal ini, tidak terdapat banyak orang yang memiliki

risiko yang sama, sehingga dana yang dikumpulkan (premi) tidak akan mencukupi.

§ Nilai ekonomis atau jiwa yang diasuransikan dan risiko yang ditanggung memlliki kepentingan asuransi (insurable interest).

(21)

Insurable Interest

adalah sebuah persyaratan yang terdapat di dalam kontrak asuransi

di mana disebutkan bahwa seseorang harus akan menanggung kerugian sebagai akibat

dari kematian anggota lainnya, dan jumlah kerugian tersebut cukup untuk digunakan

sebagai kompensasi.

Contoh:

• seorang suami dan istrinya.

• Rekanan dalam bisnis.

• Seorang kreditur dan debitur.

(22)

Law of Large Numbers

Law of Large Numbers

menyatakan apabila jumlah eksposur kerugian

meningkat, maka prediksi kerugian akan semakin mendekati jumlah kerugian

yang nyata (

actual loss

).

Penggunaan

law of large numbers

akan memungkinkan jumlah kerugian untuk

diprediksi secara lebih baik.

(23)

Intisari

Dalam modul ini, Anda telah belajar mengenai:

Ø

Ide dasar cara kerja Asuransi Jiwa

Ø

Faktor - faktor yang perlu diperhatikan sebelum menentukan jumlah

premi

Ø

Mekanisme Asuransi Jiwa

Ø

Bisnis Asuransi Jiwa

(24)

Klasifikasi Bisnis

Tujuan Modul:

Ø Mengklasifikasikan asuransi ke dalam dua kategori Asuransi Jiwa (Life Insurance) dan Asuransi Umum (General Insurance)

Ø Mengidentifikasi fitur-fitur Asuransi Jiwa (Life Insurance) Asuransi Umum (General Insurance) Sama seperti aset yang memiliki beragam jenis, polis asuransi juga memiliki jenis yang berbeda-beda pula. Mari kita lihat apa saja jenis asuransi itu.

Klasifikasi Bisnis Asuransi

(25)

Klasifikasi Bisnis Asuransi

Cakupan:

§ Asuransi Jiwa individu

§ Asuransi Jiwa untuk group (kumpulan)

§ Dana pensiun

§ Asuransi kesehatan dan kecelakaan

§ Asuransi Jiwa Unit Link

Polis:

§ Polis diterbitkan untuk jangka waktu lama – beberapa tahun, atau bahkan seumur hidup

Risiko yang ditanggung:

§ Meninggal dunia dan kecelakaan yang mengakibatkan kematian

§ Sakit

§ Cacat

§ Pendapatan tetap setelah pensiun

Polis

Cakupan Risiko yang Ditanggung

(26)

Klasifikasi Bisnis Asuransi

Cakupan:

§ Kebakaran, termasuk gangguan bisnis dan musibah

§ Transortasi laut dan udara – kargo dan lambung kapal

§ Kecelakaan lainnya, termasuk kredit, kerugian pinjaman, dll

§ Kendaraan – kendaraan umum dan kendaraan komersial

§ Kecelakaan dan kesehatan

§ Pencurian (termasuk perampokan, seluruh risiko, pengiriman barang dan uang)

Polis:

§ Polis biasanya diterbitkan untuk jangka waktu 12 buan atau lebih pendek lagi

Risiko yang ditanggung:

§ Kehilangan atau kerusakan barang seperti kendaraan bermotor, kapal, bangunan dan lain-lain.

§ Hutang yang ditimbulkan akibat penjualan produk atau barang atau proses yang menyertainya

§ Cacat

(27)

Bapak Indra bingung menentukan kategori untuk setiap asuransi.

Bantulah ia dengan meletakkan jenis asuransi ke dalam kategori yang sesuai

Asuransi Jiwa Asuransi Umum

Dana Pensiun Pencurian

Kerugian pinjaman

Kebakaran

(28)

Intisari

Ø Asuransi dapat dibagi ke dalam dua kategori besar, yaitu Asuransi Jiwa dan Asuransi Umum

Ø Asuransi Jiwa meliputi Asuransi Jiwa untuk buruh pabrik, dan pensiun, dan asuransi kesehatan

Ø Polis Asuransi Jiwa diterbitkan untuk waktu yang lama dan juga dapat menanggung risiko kesehatan

Ø Asuransi Umum meliputi kebakaran, transportasi laut dan udara, hutang, kecelakaan, kendaraan bermotor dan pencurian

(29)
(30)
(31)

Asuransi Jiwa Individu

Tujuan:

§

Mengidentifikasi keuntungan finansial Asuransi Jiwa bagi Individu

(32)

Keuntungan Finasial

Mungkin Anda sering bertemu dengan orang yang berkata bahwa dia lebih suka menabung daripada membeli produk Asuransi Jiwa. Bagaimana caranya agar Anda dapat meyakinkan mereka? Bagaimana Anda dapat membuktikan bahwa Asuransi Jiwa merupakan pilihan cara menabung yang lebih baik?

Keuntungan Finasial

Produk Tabungan vs Asuransi

“Oh! Bagaimana caranya mengelola

ini?”

Paling tidak, saya punya keuntungan yang menyeluruh dari produk

Asuransi Jiwa ini.

Sebuah produk tabungan akan berakhir apabila pemegang rekening meninggal dunia. Dan ahli waris hanya akan mendapat sejumlah dana yang tercantum pada rekening tabungannya.

(33)

Ya, Asuransi Jiwa memberikan suatu nilai yang baik terhadap uang Anda. Di samping itu, Asuransi Jiwa juga memberi Anda rasa aman dan bebas dari perasaan khawatir. Mengapa? Mari kita lihat.

Asuransi Jiwa: Keuntungan Lainnya

Menawarkan pilihan investasi yang aman

Membebaskan diri Anda dari rasa khawatir mengenai masalah keuangan di masa depan

Mendorong untuk berhemat

Menjaga Anda

pada saat menginjak usia lanjut

(34)

Untungnya, saya telah memutuskan untuk menginvestasikan dana

pensiun saya, tidak seperti beberapa teman saya. Mereka telah kehabisan dana tabungannya,

sekarang mereka sedang kesulitan

Produk-produk Asuransi Jiwa seperti jaminan pensiun dan dana pensiun dapat menjadi alat

menabung jangka panjang yang masuk akal.

Asuransi Jiwa sebagai Plihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan

Asuransi Jiwa dan Sikap Berhemat

Ini premi saya untuk periode sekarang,

Pak merupakan Ini juga tabungan saya

untuk saat ini

Bagi Individu yang tidak

(35)

Saya khawatir apa yang akan terjadi pada istri dan anak-anak saya jika terjadi sesuatu

pada diri saya. Saya tidak punya tabungan d ibank, tidak

punya rumah pula.

Kebahagiaan adalah bebas dari rasa khawatir. Asuransi Jiwa dapat mengurangi rasa khawatir.

Asuransi Jiwa sebagai Plihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan

Saya telah membeli produk Asuransi Jiwa tahun lalu. Produk tersebut memberi saya

rasa bebas dari kekhawatiran. Saya pikir, berasuransi berarti membebaskan diri dari rasa

(36)

Tanpa Asuransi Jiwa,

Panjang Umur

Dapat Menjadi Masalah

Pak Budi akan berhenti dari perusahaan (tempat ia bekerja) beberapa tahun dari sekarang.

Ia seorang yang sehat, dan merasa bahwa tabungannya akan mencukupi kehidupannya.

Ia berkonsultasi dengan seorang ahli investasi, dan disarankan untuk membeli Asuransi Jiwa.

(37)

Nilai baik untuk uang, investasi yang aman, bunga, hemat dan damainya pikiran….wow. Asuransi Jiwa memberikan banyak manfaat bukan?

Sebuah produk Asuransi Pensiun merupakan pilihan investasi jangka pendek.

Pembayaran premi merupakan pilihan tabungan semi-wajib

Sebuah produk tabungan dapat menjamin sejumlah dana ketika Anda membuka sebuah rekening.

Keamanan finansial pada usia lanjut merupakan salah satu keuntungan dari Asuransi Jiwa.

Ahli waris sari seorang pemegang polis akan

kehilangan haknya pada saat terjadinya kematian pada pemegang polis

(38)

Intisari

Ø

Manfaat Asuransi

Ø

Asuransi Jiwa Individu memberikan pilihan investasi yang aman dan

menguntungkan

Ø

Asuransi Jiwa mendorong untuk bersikap hemat

Ø

Asuransi Jiwa mengurangi kekhawatiran

(39)

Asuransi Jiwa dan Kesejahteraan Masyarakat

Tujuan:

(40)

Ini merupakan cara-cara bagaimana masyarakat dapat mengambil manfaat dari Asuransi Jiwa.

Asuransi Jiwa – Pengganti Program

Jaring Pengaman Sosial Pemerintah Asuransi Jiwa dan Stabilitas Masyarakat

Asuransi Jiwa – Sebuah Sumber Keuangan Asuransi Jiwa dan Lowongan Pekerjaan

(41)

Asuransi Jiwa, Pengganti Program Jaring Pengaman Sosial Pemerintah

Beberapa pemerintahan di dunia menyediakan program jaring pengaman atau program kesejahteraan sosial untuk mengatasi permasalahan pengangguran, manula, dan pengungsi.

Jika mayoritas penduduk di negara-negara tersebut memiliki asuransi jiwa, maka permasalahan kesejahteraan sosial akan berkurang. Hal ini memungkinkan pemerintah menggunakan sejumlah dana untuk dialokasikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan lebih baik.

Asuransi Jiwa dan Stabilitas Masyarakat

Seperti telah kita lihat bersama di topik sebelumnya, Asuransi Jiwa Individu, Asuransi Jiwa dapat meredam rasa cemas tiap individu terhadap permasalahan keuangannya. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan stabilitas perekonomian masyarakat.

Asuransi Jiwa – Sebuah Sumber Keuangan

Perusahaan Asuransi Jiwa menyediakan dana untuk bisnis-bisnis baru. Mereka juga menyalurkan dana bagi pemerintah untuk membiayai pembangunan perumahan, alat-alat pertanian, jalan-jalan dan infrastruktur lainnya yang bersifat jangka panjang.

(42)

Asuransi Jiwa dan Lowongan Pekerjaan

Asuransi Jiwa merupakan sebuah bisnis yang mengkombinasikan banyak keahlian, seperti agen asuransi, pialang, penanggung (underwriter), akuntan, auditor, dan analis investasi. Dengan demikian, bisnis ini membuka lowongan pekerjaan bagi ribuan penduduk Indonesia.

Asuransi Jiwa dan Tabungan

Asuransi Jiwa merupakan salah satu cara menabung. Dengan mendorong orang membeli polis asuransi, secara tidak langsung penanggung mendorong mereka untuk menabung. Penanggung juga membantu menyalurkan tabungan untuk investasi dalam negeri.

(43)

Apakah pernyataan-pernyataan berikut benar atau salah?

Investasi dalam negeri meningkat sebagai hasil dari Asuransi Jiwa.

Anda dapat melakukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jika Anda memiliki program Asuransi Jiwa

Di banyak negara, program Asuransi Jiwa

sepenuhnya merupakan pengganti program jaring pengaman pemerintah.

Asuransi Jiwa membuka lowongan pekerjaan untuk ribuan penduduk di sebuah negara

(44)

Intisari

Ø

Asuransi Jiwa sebagai pengganti program jaring pengaman sosial pemerintah

Ø

Asuransi Jiwa untuk meningkatkan stabilitas perekonomian masyarakat

Ø

Asuransi Jiwa sebagai sumber keuangan

Ø

Asuransi Jiwa membuka banyak lowongan pekerjaan

(45)
(46)
(47)

Esensi Kontrak

Tujuan:

§

Mendefinisikan kontrak

§

Mendefinisikan kontrak Asuransi Jiwa

(48)

Definisi Kontrak

Kontrak adalah perjanjian hukum yang mengikat dua pihak untuk melakukan suatu

tindakan atau abstain.

Kontrak asuransi jiwa adalah perjanjian hukum yang mengikat pihak tertanggung

(

insured

) dan pihak penanggung (

insurer

) – dalam hal ini perusahaan asuransi jiwa.

Berdasarkan kontrak tersebut, pihak penanggung (perusahaan asuransi jiwa)

bersedia membayar sejumlah kompensasi dalam jumlah yang telah disepakati di

dalam kontrak (polis).

Sama seperti kontrak komersil lainnya, kontrak asuransi jiwa berisi ketentuan

hukum yang umum berlaku.

(49)

Esensi Kontrak Asuransi Jiwa

Sebuah kontrak dinyatakan sah apabila memenuhi empat persyaratan:

1.

Kapasitas Legal

Pihak-pihak yang disebutkan di dalam kontrak harus memiliki kapasitas legal dalam membuat sebuah kontrak.

Sebagai contoh, orang-orang berikut ini tidak dapat disebut sebagai pihak dalam sebuah kontrak Asuransi Jiwa:

Ø seseorang yang masih di bawah umur

Ø seseorang yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang

Ø seseorang dengan keterbelakangan mental

Ø sekutu musuh (pada masa perang)

2. Pertimbangan

(50)

Esensi Kontrak Asuransi Jiwa

3. Perjanjian yang Saling Menguntungkan

Sebuah perjanjian yang harus ditawarkan oleh satu pihak dan diterima oleh pihak lainnya pada satu kondisi yang sama.

Untuk Asuransi Jiwa, calon nasabah biasanya tidak mendatangi sebuah perusahaan Asuransi Jiwa untuk membeli sebuah polis asuransi. Tetapi, mereka biasanya dihubungi oleh seorang agen, yang nantinya akan menyerahkan formulir permohonan kepada perusahaan Asuransi Jiwa.

4. Tujuan Legal

Sebuah kontrak dinyatakan sah apabila mempunyai tujuan legal, dan tidak bertentangan dengan kebijakan umum yang berlaku. Sebagai contoh, perjudian adalah ilegal.

Insurable Interest

(51)

Intisari

Ø

Kontrak adalah perjanjian hukum yang mengikat

Ø

Kontrak Asuransi Jiwa mengikat pihak penanggung untuk membayar kompensasi

dalam jumlah yang telah disepakati di dalam kontrak

(52)

Ketentuan Kontrak

Tujuan:

§

Mendefinisikan kontrak adhesi

§

Mengidentifikasi ketentuan hukum sebuah kontrak asuransi jiwa

(53)

Sebuah kontrak adhesi adalah sebuah kontrak yang dibuat oleh satu pihak, yang ditawarkan atas pilihan take it or leave it sehingga pihak lain hanya mempunyai kesempatan yang kecil untuk melakukan tawar-menawar atau mengajukan provisi.

Kontrak jenis ini biasanya memiliki provisi yang panjang dan dalam bentuk yang kecil, serta ditulis dengan bahasa yang sulit.

Polis asuransi jiwa biasanya menggunakan kontrak adhesi karena mereka dibuat oleh satu pihak (pihak penanggung/insurer) dan ditawarkan tanpa konsumen mempunyai hak untuk melakukan perubahan.

Namun, ada beberapa ketentuan khusus pembuatan kontrak asuransi jiwa yang menguntungkan pemegang polis. Kita akan melihat ketentuan-ketentuan tersebut pada halaman selanjutnya.

(54)

Sebuah kontrak asuransi jiwa memiliki empat ketentuan hukum dasar berikut:

Doctrin Contra proferentem

Doktrin contra proferentem menyatakan bahwa jika suatu perdebatan muncul karena hal yang ambigu (tidak jelas) di dalam bahasa kontrak, perdebatan tersebut harus diselesaikan dengan keuntungan pihak tertanggung (insured).

Doktrin niat baik dan keadilan (Doctrine of good faith and fair dealing)

Doktrin niat baik dan keadilan (doctrine of good faith and fair dealing) menegaskan bahwa setiap pihak yang terlibat di dalam kontrak dilarang untuk melanggar hak dan kepentingan pihak lainnya.

Doktrin ini berlaku saat pihak penanggung melakukan tindakan yang tidak adil terhadap pihak penanggung. Dengan kata lain, pihak penanggung harus selalu ingat bahwa kepentingan pihak tertanggung adalah perihal pembayaran klaim.

Karena provisi kontrak di dalam polis ini ambigu, saya memerintahkan perusahaan asuransi untuk membayar kompensasi kepada pemegang polis….

(55)

Doktrin harapan (Reasonable Expectations Doctrine)

Doktrin ini digunakan pengadilan untuk menginterpretasikan bahasa polis. Misalnya saja, pihak tertanggung mempunyai harapan tertentu akan suatu fasilitas yang berasal dari sumber di luar apa yang tertera di polis (bisa berasal dari iklan perusahaan asuransi jiwa). Apabila terjadi suatu masalah, pihak pengadilan akan lebih cenderung untuk memenuhi harapan pihak tertanggung tersebut.

Contoh:

Mari kita lihat sebuah contoh. Sebuah iklan perusahaan asuransi jiwa menimbulkan keambiguitasan sehingga muncul kesan bahwa suatu kecelakaan ditanggung oleh polis asuransi. Namun saat kecelakaan tersebut terjadi dan pemegang polis mengajukan klaim, pihak asuransi menolak klaim tersebut. Pemegang polis kemudian memperkarakannya ke pengadilan. Dalam masalah ini, pengadilan akan menginterpretasikan provisi tersebut dengan mengacu pada harapan yang dimiliki oleh pihak tertanggung.

Keberpihakan (Unconscionability)

Doktrin ini menegaskan bahwa ketidakadilan atau keberpihakan pada satu pihak di sebuah kontrak asuransi jiwa tidak dapat ditolerir, atau keabsahannya dibatasi oleh pengadilan sehingga provisi yang ada tetap adil dan tidak berat sebelah.

(56)

Sekarang, mari kita lihat apakah Anda telah mengerti hal-hal penting yang terkait dengan asuransi jiwa.

Penginterpretasian terhadap bahasa kontrak yang ambigu untuk

keuntungan pemegang polis.

Sebuah kontrak yang dibuat oleh satu pihak dan hanya menawarkan pilihan take-it or leave-it

Ketidakadilan atau keberpihakan terhadap satu pihak di dalam sebuah kontrak

Penginterpretasian terhadap suatu provisi yang memihak pada pihak yang mempunyai harapan

Kontrak Adhesi Doctrin contra proferentem Keberpihakan Doktrin harapan

(57)

Intisari

Ø

Pemegang polis dilindungi dari kecurangan oleh ketentuan-ketentuan legal

kontrak asuransi jiwa

Ø

Ketentuan-ketentuan tersebut meliuputi:

Ø

Doktrin contra proferentem

Ø

Niat baik dan keadilan

(Good faith and fair dealing)

Ø

Harapan

(Reasonable Expectations)

(58)

Dasar- Dasar Asuransi Jiwa

Tujuan:

§

Menyebutkan fitur-fitur kontrak asuransi

(59)

Utmost Goodfaith(Niat Baik)

Umumnya dalam sebuah kontrak, setiap pihak yang terlibat dapat mempelajari produk atau subyek dari kontrak tersebut.

Tetapi dalam kasus asuransi jiwa, yang menjadi produk/subyek adalah ‘hidup’ seseorang. Dan, hanya pihak tertanggung-lah yang sangat memahami semua risiko yang berhubungan dengan dirinya.

Adalah merupakan tugas pihak penanggung dan pihak tertanggung untuk menerapkan niat baik (good faith) atau dalam bahasa latin disebut Uberrima Fides di antara satu sama lain, dan memberikan informasi secara terbuka.

Insurable Interest

Seseorang yang mempunyai ‘insurable interest’ pada pihak lain akan mengalami kerugian finansial ataupun kerugian lainnya apabila pihak lain tersebut mengalami musibah.

Sesuai dengan tujuan asuransi jiwa, setiap orang dianggap memiliki insurable interest atas dirinya sendiri, termasuk terhadap pasangan hidup dan keluarganya.

Conditional (bersyarat)

Kontrak asuransi jiwa memiliki persyaratan. Pihak penanggung terikat janji untuk membayar kompensasi apabila persyaratan-persyaratan tertentu telah terpenuhi.

Sebagai contoh, sebelum melakukan pembayaran kepada ahli waris, pihak penanggung harus memverifikasi terlebih dahulu apakah premi telah dibayarkan secara teratur, termasuk bukti-bukti mengenai kematian pihak tertanggung. Kontrak ini dibuat sedemikian rupa untuk melindungi pihak penanggung dari risiko moral.

(60)

Unilateral

Kontrak Asuransi Jiwa pada dasarnya bersifat sepihak. Hanya satu pihak saja, pihak penanggung, yang mempunyai janji legal yang harus dilaksanakan.

Pihak tertanggung tidak dapat dipaksa secara legal untuk membayar premi.

Aleatory

Dalam kasus pihak tertanggung meninggal dunia setelah membayar satu kali premi, ahli waris akan mendapatkan ganti rugi penuh (yang mungkin jumlahnya jauh lebih besar daripada satu kali premi).

Sebaliknya, perusahaan asuransi jiwa dapat memperoleh uang yang lebih besar dari hasil premi ketimbang uang ganti rugi yang harus dibayarkan.

Personal

Kontrak Asuransi Jiwa bersifat pribadi. Seseorang pasti mungkin insurable interest di dirinya sendiri, tetapi orang lain mungkin tidak memiliki insurable interest pada orang tersebut. Jadi, kontrak asuransi jiwa tidak dapat dipindahkan ke orang lain.

Valued

Di bawah kontrak asuransi jiwa, penanggung setuju untuk membayar sejumlah kompensasi saat kerugian timbul.

Jumlah yang dibayarkan kepada ahli waris tersebut mungkin atau mungkin tidak memiliki hubungan dengan jumlah kuantitatif dari kerugian yang timbul akibat kematian tertanggung.

(61)

Saya senang sekali dapat mempelajari modul ini bersama Anda! Selain membantu saya untuk mengingat kembali mengenai dasar-dasar asuransi jiwa, saya pun jadi mengetahui beberapa arti dari istilah bahasa latin.

Dapatkah Anda mencocokkan setiap istilah dengan penjelasannya?

Peraturan Asuransi Jiwa

1. Anda dapat mengajukan klaim apabila semua persyaratan telah dilengkapi

2. Anda tidak dapat memaksa seseorang untuk membayar premi

3. Anda tidak dapat memindahkan polis asuransi jiwa Anda ke orang lain

4. Anda memiliki insurable interest pada diri Anda sendiri. 5. Anda seharusnya tidak menyembunyikan keterangan apapun

kepada pihak penanggung.

6. Anda tidak boleh selalu berharap dapat memperoleh keuntungan

7. Anda harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah Anda beli.

(62)

Intisari

Ø

Pihak tertanggung wajib untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan dengan

niat baik (

utmost good faith

)

Ø

Setiap orang dianggap memiliki insurable interest pada dirinya sendiri,

termasuk pada keluarga dan pasangan hidupnya.

(63)
(64)
(65)

Manfaat Tambahan atau Rider

Tujuan:

§

Mendefinisikan Rider

(66)

Rider merupakan sekumpulan provisi khusus dalam polis asuransi jiwa, yang ditambahkan untuk memperkuat dan melengkapi cakupan dari polis awal beserta manfaatnya.

Perusahaan asuransi jiwa menawarkan Rider dengan tujuan membuat polis mereka unik dan menarik bagi kliennya.

Jadi, apa pendapat Anda mengenai material yang digunakan untuk memperkuat dan meningkatkan sesuatu? Menurut Anda, apakah Rider dilampirkan bersamaan dengan polis utama? Apakah Rider merupakan bagian dari perjanjian awal?

Bagian dari Polis Utama ? Atau

Bukan Bagian dari Polis Utama?

Rider tidak otomatis dilampirkan pada polis utama. Pemegang polis harus terlebih dahulu meminta hal ini; dan jika disetujui perusahaan asuransi jiwa, pemegang polis harus membayar premi tambahan untuk manfaat tambahan yang akan diterimanya. Rider adalah hal spesifik yang ditawarkan perusahaan asuransi jiwa dan setiap perusahaan asuransi jiwa menawarkan Rider-nya masing-masing untuk bersaing di pasar.

Rider ditawarkan perusahaan asuransi jiwa selama premi tambahan dibayarkan. Namun, perusahaan asuransi jiwa memiliki hak untuk menolak atau membatalkan produk tambahan pasal tersebut.

(67)

Sebaliknya, pemegang polis tidak diperbolehkan membeli Rider tanpa polis utama.

Pemegang polis juga tidak diperbolehkan membatalkan polis utama dan hanya

memperoleh manfaat tambahan saja. Jangka waktu berlakunya manfaat tambahan

juga tidak boleh melampaui jangka waktu berlakunya polis utama. Mari kita pelajari

beberapa Rider penting.

Beberapa Rider penting:

Ø

Penghapusan Premi/Manfaat Tambahan Bebas Premi (

Waiver of Premium

)

Ø

Kematian Akibat Kecelakaan (

Accidental Death

)

Ø

Cacat Permanen (

Permanent Disability

)

Ø

Penyakit Kritis (

Critical Illness

)

Ø

Manfaat Tambahan Berjangka (

Term Additional Benefit

)

Ø

Manfaat Tambahan Rumah Sakit (

Hospital Cash/Income Benefit

)

Ø

Manfaat Tambahan Suami/Istri dan Anak (

Spouse and Children Benefit

)

Ø

Manfaat Tambahan Anak (

Children Benefit

)

(68)

Penghapusan Premi/Manfaat Tambahan Bebas Premi (Waiver of Premium)

Manfaat ini berupa penghapusan pembayaran premi jika tertanggung mengalami cacat total dan permanen, dan klaim akan dibayar secara penuh jika tertanggung kemudian meninggal dunia.

Kematian Akibat Kecelakaan (Accidental Death)

Besarnya tunjangan yang dibayarkan dari manfaat ini umumnya sama dengan jumlah yang diasuransikan, karena itu manfaat ini sering disebut dengan ganti rugi ganda (double indemnity). Manfaat ini menawarkan ganti rugi dua kali lipat dari nominal yang diasuransikan (Uang Pertanggungan) jika pemegang polis meninggal dunia akibat kecelakaan.

Cacat Permanen (Permanent Disability)

Tunjangan ini menawarkan penghapusan premi yang akan jatuh tempo, jika tertanggung mengalami cacat permanen akibat kecelakaan. Sebagian besar perusahaan asuransi jiwa menawarkan manfaat ini dengan penghapusan premi sekaligus dalam satu paket.

Penyakit Kritis (Critical Illness)

Manfaat ini direncanakan untuk menjamin tertanggung jika didiagnosa menderita penyakit kritis seperti kanker, stroke, kelumpuhan, penyakit jantung, gagal ginjal, dll. Manfaat ini menyediakan pembayaran sejumlah jaminan jika pemegang polis didiagnosa menderita salah satu penyakit kritis tersebut.

(69)

Manfaat Tambahan Berjangka (Term Additional Benefit)

Manfaat tambahan ini dilampirkan bersma polis permanen. Namun manfaat ini tidak dapat dilampirkan bersama Polis Asuransi Jiwa Berjangka (term policy). Nilai dari manfaat tambahan berjangka ini umumnya berdasarkan rasio dari nilai dasar asuransi jiwa tertanggung, misalnya 3 banding 1 atau 5 banding 1, tergantung dari kebijakan perusahaan asuransi jiwa.

Manfaat Tambahan Rumah Sakit (Hospital Cash/Income Benefit)

Manfaat ini diberikan berdasarkan lamanya jangka waktu perawatan tanpa mempertimbangkan biaya awal yang dikeluarkan untuk rumah sakit. Nilai tunjangan yang diberikan tergantung dari jumlah yang diasuransikan. Tunjangan ini menawarkan perawatan rumah sakit akibat penyakit atau kecelakaan.

Manfaat Tambahan Suami/Istri dan Anak (Spouse and Children Benefit)

Manfaat ini akan memberi perlindungan bagi istri/suami dan anak dari tertanggung. Jangka waktu perlindungan bagi setiap anak akan berakhir jika sang anak berumur 21 atau 25. Beberapa perusahaan asuransi jiwa memberikan fleksibilitas pada anak untuk mengubah asuransi berjangkanya menjadi polis asuransi jiwa individu jika ia mencapai umur tertentu.

Manfaat Tambahan Anak (Children Benefit)

Persyaratan untuk tunjangan ini sama dengan tunjangan suami/istri dan anak (Spouse and Children Benefit).

(70)

Nah! Jadi, bersama polis utama, Asuransi Jiwa juga menawarkan banyak manfaat tambahan! Menarik, bukan? Sekarang saya akan keluar dan mencari klien, serta menjelaskan pada mereka tentang Rider.

Pasangkan Rider berikut dengan fitur yang sesuai.

1. Perusahaan asuransi jiwa menawarkan perlindungan atas kehilangan penghasilan akibat perawatan di rumah sakit yang harus dijalani tertanggung

2. Perusahaan asuransi jiwa menghapuskan pembayaran premi yang akan datang jika tertanggung mengalami cacat permanen akibat kecelakaan.

3. Perusahaan asuransi jiwa menghapuskan pembayaran premi yang baru jika tertanggung menderita cacat total

4. Perusahaan asuransi jiwa menyediakan pembayaran dalam jumlah tertentu jika pemegang polis meninggal dunia akibat kecelakaan

Tunjangan Rumah Sakit (Hospitalization Benefit) Manfaat Tambahan Bebas Premi (Waiver oh Premium)

(71)

Intisari

Ø

Rider merupakan manfaat tambahan yang dilampirkan bersama polis utama

Ø

Terdapat sejumlah Rider yang dapat dipilih sesuai keinginan pemegang polis

(72)
(73)

Bonus Pada Polis

Tujuan:

§

Mendefinisikan Bonus yang terdapat pada produk

Asuransi Jiwa

(74)

Polis asuransi jiwa tradisional memberikan keuntungan tambahan selain

manfaat nilai tunai dan proteksinya.

Keuntungan itu berupa bonus yang dikenal dengan

Polis Partisipasi

atau polis

yang mendapatkan hak istimewa berupa bonus

Polis Partisipasi mempunyai premi lebih mahal dari polis yang tidak

mendapatkan bonus (

Polis non Partisipasi

)

(75)

1. Bonus Terjamin

2. Bonus Reversionari Sederhana

3. Bonus Reversionari Majemuk

4. Bonus Tunai

5. Bonus sebagai Pengurangan Premi yang akan datang

6. Bonus Interim

7. Bonus Jatuh Tempo ( Bonus Terminal )

(76)

1. Bonus Terjamin

Jenis Bonus Polis Asuransi Jiwa

Adalah bonus yang ditambahkan ke uang pertanggungan setiap

tahun secara otomatis dengan tingkat suku bunga tetap. Bonus

ini adalah untuk polis Non Partisipasi.

2. Bonus Reversionari Sederhana

Bonus hanya berhubungan dengan UP, dan akan dibayarkan

pada saat polis jatuh tempo ( akhir kontrak polis) atau

tertanggung meninggal dunia.

(77)

3. Bonus Reversionari Majemuk

Jenis Bonus Polis Asuransi Jiwa

Bonus ini terjadi saat bonus dialokasikan secara proporsional

kepada UP & bonus yang cukup sudah dilekatkan pada polis.

Cara pembayaran sama dengan pembayaran bonus reversionari

sederhana

4. Bonus Tunai

(78)

5. Bonus sebagai Pengurangan Premi yang akan datang

Jenis Bonus Polis Asuransi Jiwa

Bonus ini memungkinkan Perusahaan Asuransi Jiwa secara

penuh membebaskan pemegang polis dari kewajiban

pembayaran premi selanjutnya

6. Bonus Interim

(79)

7. Bonus Jatuh Tempo/Terminal

Jenis Bonus Polis Asuransi Jiwa

- Bonus yang dibayarkan hanya ketika polis jatuh tempo atau

tertanggung meninggal dunia

- Periode minimum untuk polis jenis ini 20 atau 25 tahun

- Bonus biasanya dinyatakan sebagai presentase dari Bonus

(80)

Intisari

Ø

Bonus pada polis adalah keuntungan yang dibagikan pada saat adanya

tingkat bunga atau tingkat mortalitas yang lebih baik

Ø

Adapun jenis-jenis polis pada bonus ada 7 macam

Ø

Jenis produk asuransi jiwa yang bisa mendapatkan bonus adalah jenis

produk Asuransi Jiwa Seumur Hidup dan Dwiguna

(81)
(82)
(83)

Pelindung Pemegang Polis

Tujuan:

§

Menyebutkan provisi yang diwajibkan dan provisi

tambahan untuk melindungi pemegang polis

(84)

Pada umumnya, terdapat enam provisi untuk melindungi pemegang polis. Provisi ini ditambahkan pada manfaat yang dijaminkan. Berikut adalah keenam provisi tersebut:

Ø Klausul kontrak keseluruhan (Entire Contract Clause)

Ø Klausul yang tidak perlu diragukan (Incontestable Clause)

Ø Provisi masa tenggang (Grace Period Provision)

Ø Provisi non denda/penebusan (Non-Forfeiture Provision)

Ø Klausul pemulihan (Reinstatement Clause)

Ø Provisi kekeliruan dalam penyebutan umur atau jenis kelamin (Misstatement of Age or Sex Provisions)

Ø Provisi yang dapat diperbaharui (Renewal Provisions)

(85)

Klausul Kontrak Keseluruhan (Entire Contract Clause)

Klausul ini menyebutkan bahwa polis asuransi beserta aplikasi permohonannya memiliki hubungan yang sah di antara pihak-pihak yang terkait, jika terdapat salinan yang dilampirkan pada polis. Klausul ini melindungi pemegang polis dalam hal bahwa perusahaan asuransi jiwa dilarang mencantumkan aturan prosedural ke dalam polis apabila hanya melalui referensi.

Klausul Yang Tidak Perlu Diragukan (Incontestable Clause)

Klausul ini memberikan jaminan lebih besar kepada masyarakat bahwa kekeliruan kecil yang dilakukan oleh pemohon, tidak akan dijadikan alasan penolakan klaim di kemudian hari.

Contoh provisi pada polis asuransi jiwa:

Dengan pengecualian atas kematian mendadak dan manfaat premi untuk ketidakmampuan, kami tidak dapat menggugat polis ini setelah diberlakukan selama dua tahun selama tertanggung masih hidup.

Provisi Masa Tenggang (Grace Period Provision)

Provisi ini menyebutkan bahwa pihak penjamin asuransi akan menerima pembayaran premi untuk jangka waktu tertentu setelah tanggal jatuh tempo, di mana polis masih memiliki kekuatan hukum.

Selama masa ini pihak penjamin asuransi:

Ø Diharuskan menerima pembayaran premi walaupun secara teknis telah melewati tenggat waktu (misalnya setelah tanggal jatuh tempo) dan

Ø Mungkin tidak membutuhkan bukti jaminan sebagai syarat penerimaan pembayaran premi.

(86)

Provisi Non Denda/Penebusan (Non-Forfeiture Provision)

Provisi ini menyediakan pilihan-pilihan untuk polis yang telah memiliki nilai tunai (cash-value policy) jika pemegang polis memutuskan untuk membatalkan polis, dan menjelaskan dasar atau metode menentukan nilai tunai yang mereka pilih.

Klausul Pemulihan (Reinstatement Clause)

Klausul ini memberikan hak pada pemegang polis untuk memulihkan polis yang telah lewat jangka waktunya dengan syarat-syarat tertentu. Terdapat dua syarat penting dalam hal ini:

Ø Kelengkapan bukti jaminan – (Keterangan Medis)

Ø Pembayaran premi yang telah melewati tanggal jatuh tempo

Provisi Kekeliruan Dalam Penyebutan Umur atau Jenis Kelamin (Misstatement of Age or Sex Provisions)

(87)

Provisi kekeliruan dalam penyebutan umur….

Langkah-Langkah yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan penulisan umur:

Tindakan Yang Diambil

Jika terdapat kekeliruan dalam penulisan umur saat polis masih berlaku, maka prosedur yang diberlakukan akan mengikuti aturan, apakah angka pada umur disebutkan lebih rendah atau lebih tinggi dari yang seharusnya.

Jika angka pada umur yang disebutkan lebih rendah dari yang seharusnya, pemegang polis umumnya diberikan pilihan untuk membayar selisih nilai premi berikut bunganya atau meminta polis diterbitkan kembali dengan nilai lebih rendah. Pada kasus angka pada umur yang disebutkan lebih tinggi, pengembalian dana (refund) umumnya dilakukan dengan membayar selisih nilai jaminan.

Contoh Kasus

Kesalahan dalam penulisan jenis kelamin merupakan hal yang tidak lazim terjadi, dan kesalahan ini umumnya timbul saat pembuatan polis, dan bukan karena kesalahan dari pemohon.

Provisi yang dapat diperbaharui (Renewal Provisions)

(88)

Jadi, Anda telah mempelajari bahwa provisi asuransi jiwa memberikan ruang untuk memperbaiki kesalahan yang tidak disengaja, seperti kesalahan penulisan umur dan tidak membayar premi pada waktunya. Polis yang telah habis masa berlakunya bahkan diperbolehkan untuk digunakan kembali dengan syarat-syarat tertentu!

Pasangkan provisi berikut dengan fitur yang tepat.

1. Validitas polis tidak akan digugat jika polis telah diberlakukan selama jangka waktu tertentu. 2. Polis asuransi dan salinan yang dilampirkan

mengesahkan keseluruhan isi kontrak di antara ke dua pihak.

3. Perusahaan asuransi wajib menerima pembayaran premi selama periode tertentu setelah tanggal jatuh tempo.

4. Pemegang polis memiliki hak untuk mengembalikan polis yang telah habis jangka waktunya dengan membayar premi yang telah lewat waktu.

Klausul yang tidak diragukan (Incontestable Clause) Provisi masa tenggang (Grace Period Provision)

(89)

Intisari

Provisi yang tercantum pada polis asuransi jiwa dapat terdiri dari:

Ø

Klausul kontrak keseluruhan (Entire Contract Clause)

Ø Klausul yang tidak perlu diragukan (Incontestable Clause)

Ø Provisi masa tenggang (Grace Period Provision)

Ø Provisi non denda/penebusan (Non-Forfeiture Provision)

Ø Klausul pemulihan (Reinstatement Clause)

Ø Provisi kekeliruan dalam penyebutan umur atau jenis kelamin (Misstatement of Age or Sex Provisions)

(90)

Provisi Pemberi Fleksibilitas pada Pemegang Polis

Tujuan:

§

Mengidentifikasi kebutuhan atas kejelasan dan fleksibilitas dari

klausul ahli waris

(91)

Provisi yang memberikan fleksibilitas pada pemegang polis diperlihatkan sbb:

(92)

Klausul Ahli Waris

Pengertian: Klausul Ahli Waris menyebutkan bahwa pemegang polis dapat menunjuk orang atau Institusi untuk menerima kompensasi atas kematiannya, dan dalam bentuk apapun kompensasi itu akan dibayarkan. Kepentingan pelaksanaan penunjukan ahli waris ini tidak boleh dipaksakan. Klausul ini dibedakan atas jenis penunjukannya, yaitu:

1) Ahli Waris Pertama:

Pihak yang disebut pertama kali untuk menerima kompensasi setelah pemegang polis meninggal dunia

2) Ahli Waris Kedua atau berikutnya:

Pihak yang disebut untuk menerima ganti rugi jika ahli waris pertama telah meninggal saat tertanggung meninggal dunia.

Contoh Klausul Ahli Waris: “Kompensasi akan diberikan kepada Arti, istri dari tertanggung, jika masih hidup, atau kepada Guntur, saudara laki-laki dari tertanggung”.

Bentuk Kompensasi Pengertian:

Bentuk Kompensasi berhubungan dengan bagaimana atas kematian dibayarkan. Kesalahan dalam melakukan pembayaran klaim dapat mengingkari tujuan dari asuransi itu sendiri.

Kompensasi dapat dibayarkan dalam beberapa bentuk:

Tunai : Sebagian besar kompensasi kematian dibayarkan dalam bentuk uang tunai

(93)

Pilihan Penghasilan Tunggal : Menguangkan pokok dan bunga yang bertujuan untuk penghasilan tunggal

Jiwa Bersama : Pembayaran dari asuransi jiwa akan terus berlanjut sampai

sekurang-kurangnya salah satu dari kedua ahli waris (anuitas) masih hidup.

Jiwa Murni : Pembayaran hanya akan dilakukan selama ahli waris pertama masih hidup

Jangka Waktu Tetap : Pembayaran dilakukan selama ahli waris pertama masih hidup, namun jika ahli waris pertama meninggal dunia sebelum waktu yang telah ditentukan, pembayaran dilanjutkan kepada ahli waris kedua hingga akhir dari periode yang ditentukan

Provisi Penunjukan

Pengertian: Polis asuransi memiliki kekuatan hukum kepemilikan karena adanya pengakuan hak kepemilikan di dalamnya. Pemegang sebuah polis asuransi dapat mengalihkan kepemilikannya pada pihak lain. Pengadilan ini disebut dengan ‘Penunjukan’.

Ada dua jenis penunjukan:

Penunjukan Absolut – merupakan pengalihan penuh seluruh hak-hak yang dimiliki seorang pemegang polis yang tercantum dalam polisnya kepada orang lain.

(94)

Pilihan Non – Denda

Pengertian: Pemegang polis yang berkeinginan membatalkan polis asuransinya yang telah memiliki nilai tunai, diberikan pilihan untuk dibayarkan kompensasi yang menjadi haknya dalam beberapa cara, yaitu:

Ø Secara tunai

Ø Dengan nilai lebih rendah – sejumlah pembayaran untuk polis yang mirip dengan kondisi polis asli, terpisah dari syarat apapun maupun pasal tambahan

Ø Asuransi dengan jangka waktu yang diperpanjang, untuk nominal sama dengan polis

Klausul Polis Pinjaman

Pengertian: Dengan klausul ini, perusahaan asuransi wajib menyediakan fasilitas pinjaman pada pemegang polis, dengan syarat-syarat tertentu. Jika tertanggung meninggal dunia, pinjaman tersebut dibayarkan kembali dengan mengurangi jumlah pinjaman dari pendapatan asuransi jiwa tertanggung.

Pilihan Dividen

Pengertian: Melalui klausul ini, disebutkan bahwa hasil investasi yang diperoleh dari polis asuransi akan dibayarkan kepada pemegang polis berdasarkan pilihan mereka masing-masing saat pembelian polis asuransi.

Secara umum, pilihan deviden dari asuransi jiwa di antaranya adalah:

Pembayaran Tunai – Dengan pilihan ini, perusahaan asuransi mengirimkan cek senilai dividen yang dibayarkan pada pemegang polis setiap tahun.

(95)

Pembayaran Pembelian Asuransi Tambahan – Pilihan ini memberikan keuntungan bagi pemegang polis untuk membeli asuransi tambahan dengan menggunakan dividen sebagai preminya.

Akumulasi Bunga – Dengan pilihan ini, dividen dapat diakumulasikan pada bunga. Dalam hal ini perusahaan asuransi harus menjamin tingkat bunga minimum.

Pembelian Asuransi Berjangka 1 Tahun – Dengan pilihan ini, perusahaan asuransi memberikan pilihan untuk membeli asuransi berjangka satu tahun dengan menggunakan dividen sebagai preminya.

Penghapusan Pembayaran Premi – Dengan pilihan ini, maka polis asuransi distrukturisasi sedemikian rupa sehingga setelah polis diberlakukan selama jangka waktu tertentu, pemegang polis tidak perlu membayar sisa premi.

Akumulasi Nilai Tunai – Dengan pilihan ini, dividen dapat diakumulasikan pada nilai tunai yang diterima. Pilihan ini menghasilkan tambahan satu unit pendapatan untuk setiap tambahan satu unit nilai tunai.

(96)

Apa pendapat Anda mengenai pernyataan-pernyataan berikut? Pernyataan mana yang benar, dan pernyataan mana yang salah?

Pemegang polis akan meminta klausul Bentuk Ganti Rugi untuk dilampirkan pada kontrak.

Pilihan Non-Denda memberikan pemegang polis beberapa cara untuk menggunakan nilai tunai yang dibayarkan.

Di bawah Klausul Ahli Waris, pemegang polis dapat mempersiapkan pelimpahan polis di muka.

Dengan provisi polis pinjaman, perusahaan asuransi tidak dapat mengajukan permohonan pinjaman pada pemegang polis kecuali disetujui oleh sebuah komite.

Benar Salah

(97)

Intisari

Ø Kejelasan dan Fleksibilitas merupakan hal-hal yang penting dalam

Ø Terdapat kebutuhan atas skema pembayaran ganti rugi yang tepat

Ø Terdapat kebutuhan atas penunjukan yang tepat

Ø Pilihan Non-Denda memberikan fleksibilitas

(98)

Pengecualian dan Batasan

Tujuan:

§

Mendefinisikan klausul yang melindungi perusahaan

Asuransi Jiwa

(99)

Klausul Tindakan Bunuh Diri

Klausul Pengecualian Klausul

Penundaan (Januari à Juni)

Sejumlah provisi untuk melindungi perusahaan asuransi jiwa terdiri dari:

Ø Klausul Tindakan Bunuh Diri

Ø Klausul Penundaan

Ø Klausul Pengecualian

Ø Pengecualian terhadap Penerbangan

Ø Pengecualian Terjadinya Peperangan

Insurance

(100)

Klausul Tindakan Bunuh Diri

Tahukah Anda bahwa kontrak asuransi jiwa pernah mengecualikan risiko bunuh diri secara total? Bunuh diri sangat disayangkan, karena mengingkari tujuan utama pembelian polis asuransi jiwa, yaitu melindungi tertanggung.

Walaupun demikian, perusahaan asuransi wajib melindungi dirinya sendiri terhadap kasus-kasus di mana polis asuransi jiwa dibeli dengan pertimbangan melakukan tindakan bunuh diri. Maka, provisi untuk klausul bunuh diri ditambahkan pada kontrak asuransi jiwa.

Di bawah klausul bunuh diri, jika tertanggung melakukan tindakan bunuh diri selama jangka waktu tertentu (umumnya hingga dua tahun) sejak tanggal permulaan atau berlakunya kembali polis, maka polis akan dibatalkan dan perusahaan asuransi jiwa tidak berkewajiban untuk membayar klaim, kecuali untuk mengembalikan seluruh premi yang telah dibayarkan.

Contoh:

(101)

Oke, sekarang mari kita pelajari Klausul Penundaan. Menurut Anda, apakah klausul ini dimasukkan ke dalam kontrak agar perusahaan asuransi jiwa memiliki waktu yang cukup untuk mengumpulkan dana atau untuk melindungi perusahaan terhadap biaya atas terjadinya penundaan?

Waktu untuk menginvestigasi klaim TIDAK

Melindungi terhadap biaya yang timbul YA

Klausul Penundaan memberikan hak pada perusahaan Asuransi Jiwa untuk menunda pembayaran klaim, atau pembayaran pinjaman hingga enam bulan setelah permohonan diajukan. Provisi ini tidak berlaku bagi pembayaran klaim kematian karena kecelakaan. Klausul ini ditujukan untuk melindungi perusahaan terhadap usaha-usaha penipuan atau kejahatan asuransi.

(102)

Pengecualian atas Penerbangan:

Pengecualian ini tercantum pada kontrak asuransi jiwa hanya untuk situasi tertentu. Misalnya: tertanggung berprofesi sebagai pilot militer atau menerbangkan pesawat penelitian. Walaupun demikian, saat ini banyak perusahaan yang menjamin penumpang pesawat yang membayar tiket dengan jadwal penerbangan teratur (reguler).

Pengecualian Terjadinya Peperangan:

Klausul Pengecualian atas Terjadinya Peperangan secara lebih rinci dibagi ke dalam dua tipe klausul

– Klausul Status dan Klausul Akibat.

Pada Klausul Status perusahaan asuransi jiwa tidak diharuskan membayar klaim jika musibah kematian timbul saat tertanggung mengikuti wajib militer, tanpa pengecualian apapun atas penyebab kematian.

Pada Klausul Akibat perusahaan asuransi tidak diwajibkan membayar polis untuk kematian yang diakibatkan peperangan.

(103)

Berikut adalah latihan sederhana sebelum kita mengakhiri pembelajaran pada modul ini. Apakah pendapat Anda tentang pernyataan-pernyataan berikut? Pernyataan manakah yang benar, dan mana yang salah?

Klausul Penundaan diberlakukan pada pembayaran klaim kematian

Pengecualian terhadap penerbangan memiliki syarat atas waktu

Klausul tindakan bunuh diri bertujuan melindungi perusahaan asuransi jiwa dari tindakan merugikan

Pengecualian atas terjadinya peperangan

memberikan jaminan pada tertanggung jika terjadi kematian yang diakibatkan situasi dalam

peperangan

(104)

Intisari

Ø Klausul tindakan bunuh diri ditujukan untuk melindungi perusahaan Asuransi Jiwa terhadap tindkan merugikan atau risiko moril

Ø Klausul penundaan memberikan hak pada perusahaan asuransi jiwa untuk membayarkan uang (cash value) atau pinjaman hingga enam bulan setelah permohonan.

Ø Pengecualian terhadap penerbangan mengecualikan pembayaran jaminan atas tertanggung yang meninggal dunia akibat kecelakaan penerbangan (risiko profesi/pekerjaan)

(105)
(106)
(107)

Seleksi & Klasifikasi Risiko

Tujuan:

§

Mendefinisikan underwriting

§

Mengindentifikasikan konsekuensi dari anti seleksi

atau seleksi terbalik

(108)

Anti seleksi

Kecenderungan seseorang yang risikonya lebih besar dibanding dengan yang berisiko standard untuk mengajukan permohonan asuransi disebut dengan anti seleksi atau adverse selection.

Sekarang, apa yang akan terjadi apabila seleksi terbalik tidak terdeteksi.

Dengan adanya orang-orang anti seleksi, perusahaan dapat mengalami kerugian karena klaim yang tidak terkontrol. Akibatnya, perusahaan akan menaikkan tingkat premi. Parahnya lagi, hal tersebut dapat menghancurkan pasar asuransi karena tingkat premi tidak merefleksikan risiko yang

sesungguhnya.

(109)

Sekarang, mari kita lihat klasifikasi risiko. Hal ini merupakan proses mengelompokkan pihak tertanggung ke dalam beberapa grup. Risiko jiwa biasanya diklasifikasikan ke dalam empat grup.

Preferred : Orang yang termasuk kelas risiko ini mempunyai harapan hidup lebih panjang dari harapan hidup normal. Orang ini mempunyai kondisi fisik yang sangat baik, tidak merokok dan riwayat kesehatan keluarga yang baik.

Standard : Orang yang mempunyai risiko rata-rata yang tidak perlu dibebani tarif khusus atau pembatasan khusus.

Substandard : Orang yang mempunyai risiko di atas rata-rata yang perlu dibebani premi tambahan

(110)

A. Orang yang sudah tua tidak akan hidup lama lagi.

B. Jenis kelamin sangat jarang sekali digunakan sebagai faktor seleksi, meski begitu hal ini tetap digunakan sebagai faktor klasifikasi dalam asuransi individu.

C. Orang-orang yang memiliki pekerjaan berisiko harus membayar premi asuransi jiwa yang lebih tinggi. Pada situasi tertentu, mereka tidak dapat membeli polis asuransi jiwa.

D. Tingkat kematian di perkampungan yang kumuh lebih tinggi daripada tingkat kematian di pemukiman yang mewah.

E. Orang-orang yang berprofesi di bidang olahraga yang berbahaya seperti pendaki gunung, pembalap, sky diving, dll. Tidak termasuk ke dalam pihak yang dapat mengambil asuransi.

F. Faktor ini menentukan keinginan dan motivasi untuk mengajukan asuransi.

Faktor yang terkait dengan moral hazard

(111)

Sekarang, mari kita lihat faktor-faktor seleksi risiko.

Usia : Semakin tinggi usia semakin tinggi risiko seseorang Jenis kelamin : Tingkat harapan hidup perempuan lebih tinggi dibanding

laki-laki.

Kelas Pekerjaan : Kelas pekerja tertentu memiliki tingkat risiko lebih tinggi misalnya pilot, pekerja lapangan sumber minyak,

pertambangan, dll…

Hobi : Hobi tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi, misalnya terjun payung, menyelam, panjat tebing, dll.

Gaya hidup : Gaya hidup tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi misalkan pergaulan sesama jenis atau berganti-ganti pasangan.

Kondisi Fisik : Bentuk tubuh dan kondisi sistem tubuh seperti syaraf, susunan pencernaan, jantung dan sistem pernafasan. Sejarah pribadi : Sejarah pribadi seseorang meliputi catatan kesehatan,

kebiasaan, catatan pelanggaran lalu lintas, dan/atau hukum polis asuransi jiwa yang sudah dimilikinya.

Sejarah keluarga : Sejarah keluarga tergantung dari kesehatan orang tua dan penyakit turunan yang ada, seperti kelainan jantung atau kerdil.

Penggunaan Tembakau : Mengkonsumsi tembakau (merokok) akan menyebabkan kanker dan menimbulkan tingkat kematian yang lebih tinggi. Ketergantungan alkohol & obat-obatan : Mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat

(112)

Semakin tinggi usia semakin tinggi tingkat risiko seseorang.

Tingkat harapan hidup perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki.

Kelas pekerja tertentu memiliki tingkat risiko lebih tinggi misalnya pilot, pekerja lapangan sumber minyak, pertambangan, dll.

Hobi tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi, misalnya terjun payung, menyelam, panjat tebing, dll.

Gaya hidup tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi misalkan pergaulan sesama jenis atau berganti-ganti pasangan.

Kondisi fisik meliputi: bentuk tubuh dan kondisi sistem tubuh seperti syaraf, susunan pencernaan, jantung dan sistem pernafasan.

Sejarah pribadi seseorang meliputi catatan kesehatan, kebiasaan, catatan pelanggaran lalu lintas dan polis asuransi yang sudah dimiliki.

Sejarah keluarga tergantung pada kesehatan orang tua dan penyakit turunan yang ada, seperti kelainan jantung atau kerdil.

Mengkonsumsi tembakau (merokok) akan menyebabkan kanker dan menimbulkan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat menimbulkan tingkat kematian yang lebih tinggi.

(113)

Latihan

1. Orang ini mempunyai kondisi fisik yang sangat baik, tidak merokok dan riwayat kesehatan keluarga yang baik.

2. Seseorang yang sehat masuk ke dalam kategori

3. Seseorang yang memiliki penyakit seperti diabetes masuk ke dalam kategori.

4. Seseorang yang didiagnosa mengidap penyakit kritis & usia sdh lanjut masuk ke dalam kategori

(114)

Intisari

Ø Underwriting adalah proses di mana perusahaan asuransi jiwa memutuskan apakah akan menerbitkan polis yang diminta calon nasabah atau tidak, di mana perusahaan juga akan memutuskan syarat dan kondisi apa yang ditekankan serta berapa besar tingkat premi yang dikenakan.

Ø Perusahaan asuransi jiwa akan menghadapi konsekuensi jika anti seleksi tidak terdeteksi.

Ø Klasifikasi risiko adalah proses pengelompokkan pihak tertanggung ke dalam grup-grup.

(115)

Sumber Informasi untuk Underwriting

Tujuan:

§

Mengindentifikasi sumber-sumber informasi

untuk

underwriting

(116)

Bagian 1 Formulir Aplikasi Asuransi

Bagian 1 dari formulir aplikasi biasanya terdiri dari beberapa hal berikut ini: • Nama

• Alamat • Pekerjaan • Jenis Kelamin • Tanggal lahir

• Nama dan hubungan dengan ahli waris

• Jumlah dan jenis asuransi jiwa yang telah dimiliki • Catatan berkendaraan

• Catatan perubahan atau penolakan penerbitan asuransi • Aktivitas penerbangan di masa lalu dan saat ini

• Rencana bepergian atau menetap di luar negeri • Keinginan untuk mengganti (bila ada)

Bagian 2 Formulir Aplikasi Asuransi

Bagian kedua dari aplikasi formulir asuransi terdiri atas beberapa hal berikut:

• Catatan kesehatan lima tahun terakhir yang dikeluarkan oleh dokter atau rumah sakit • Laporan agen

• Kondisi fisik saat ini

• Penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan

(117)

Seperti yang kita pelajari, formulir aplikasi ternyata juga membutuhkan keterangan. Sekarang, mari kita lihat masalah tes fisik.

Tinggi dan Berat Badan : Tinggi dan berat badan calon nasabah harus ideal.

Lingkar Dada : Lingkar dada calon nasabah harus diukur dan diberi keterangan lengkap Ujicoba laboratorium : Contoh darah dan urine diperiksa di laboratorium

Laporan agen : Jika seorang agen menemukan adanya risiko, maka ia akan diminta untuk melakukan penyelidikan awal.

Menjalani pemeriksaan fisik : Hal ini membantu untuk mengungkapkan kondisi kesehatan calon nasabah saat ini dan masa lalu.

Perusahaan pemeriksa : Jika calon nasabah mengajukan asuransi dalam jumlah besar, kelayakan kredit, keadaan keuangan, gaya hidup dan karakter calon nasabah tersebut akan diselidiki oleh agen.

Sekarang, mari kita lihat beberapa metode pengklasifikasian. Proses memulai seleksi dan klasifikasi tergantung dari informasi yang disediakan oleh beberapa sumber.

Beberapa hal penting dalam proses penyelesaian dan pengklasifikasian:

Gambar

Tabel mortalitas

Referensi

Dokumen terkait

Etiologi penyakit ini dapat disebabkan oleh serangan ulangan dari tonsilitis akut yang mengakibatkan kerusakan permanen pada tonsil, atau kerusakan ini dapat terjadi

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah atas segala limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah dari Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

PUSPITA DEWI Alias DEWI (dalam berkas perkara terpisah) pada hari Sabtu tanggal 24 Januari 2015 sekira pukul 14.30 wib atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu

semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan dan peneliti sebagai guru fisika di

• Jika fungsi memiliki variabel lokal dengan nama yang sama sebagai variabel global, hanya variabel lokal dapat dilihat oleh fungsi..

Perlengkapan tari yang digunakan meliputi empat buah obor (terbuat dari batang bambu besar dibuatkan kaki untuk berdirinya dan setinggi bahu orang dewasa, di atasnya

(7) Pihak bank melakukan validasi atas SP2D yang telah diterbitkan dan mentransfer SP2D gaji PNS, gaji kepala daerah/wakil kepala daerah, gaji pimpinan dan anggota

Pada pengamatan di mikroskop, dari beberapa preparat yang diamati yaitu insang, ginjal dan sirip, ditemukan sebaran kromosom yang baik adalah pada ginjal ikan