• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek (Studi Pada Pengguna Jasa Rs. Pku Muhammadiyah Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek (Studi Pada Pengguna Jasa Rs. Pku Muhammadiyah Surakarta)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak

konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk

mempengaruhi perilaku pembelian. Merek diyakini mempunyai kekuatan

yang besar untuk memikat orang untuk membeli produk atau jasa yang

diwakilinya.

Upaya untuk membangun suatu merek yang kuat, sudah pasti juga

relevan untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Bahkan

karena sifat jasa yang intangible, tidak terlihat dan tidak dapat disentuh,

maka upaya untuk membentuk merek yang kuat dari perusahaan jasa,

sudah pasti sangat penting. Perusahaan jasa yang memiliki merek yang

kuat, akan mendorong pelanggan untuk memilih merek mereka karena

menawarkan value yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah bila

memilih merek yang kuat.

Rumah sakit dalam melakukan promosinya perlu memperhatikan

rambu-rambu etika yang harus ditaati. Hal ini diatur dalam Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 Tahun 2012 tentang

Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Sehingga Rumah sakit

(2)

commit to user

memiliki fungsi sosial. Namun, tingkat kompetisi kalangan rumah sakit

sebagai institusi pelayanan kesehatan, saat ini menjadi semakin tinggi.

Agar mampu bertahan dan mampu memenangkan calon pembeli yang

potensial, ekuitas merek (brand equity) bagi sebuah perusahaan jasa

terutama rumah sakit adalah sangat penting.

Ekuitas merek tidak didapatkan dengan mudah, diperlukan tenaga

ekstra, pemikiran, biaya dan waktu yang lama untuk membangun nama,

logo, atau slogan menjadi ekuitas merek yang kuat. Namun meskipun

penting di sektor jasa, konsep ini belum dieksplorasi secara mendalam

(Krishnan dan Hartline, 2001; Riel van et al, 2001; Mackay, 2001; Kim et

al, 2003; Bamert dan Wehrli, 2005 dalam Chalal dan Bala, 2010 ).

Meskipun studi seperti Lassar et al (1995), Bailey dan Ball (2006), dan

Berry (2000) mengembangkan kerangka kerja konseptual ekuitas merek

pada jasa, wawasan lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami dan

mengembangkan ekuitas merek di sektor jasa (Aaker, 1991).

Penelitian ini didasarkan pada penelitian Chalal dan Bala (2010)

dengan menggunakan empat variabel amatan dan satu variabel tambahan.

Keempat variabel tersebut yaitu ekuitas merek, kualitas layanan (service

quality), loyalitas merek (brand loyalty), dan citra merek (brand image).

Variabel tambahan yang diindikasikan mempengaruhi ekuitas merek, yaitu

kepuasan konsumen (customer satisfaction). Aaker (1991) menjelaskan

(3)

commit to user

konsumen tidak puas dengan brand, maka konsumen tidak akan loyal

kepada brand tersebut melainkan akan pindah ke brand yang lain.

Penelitian Kim et al. (2008) juga menghasilkan temuan bahwa

salah satu faktor penting yang mempengaruhi ekuitas merek dalam sektor

kesehatan adalah kepuasan konsumen. Selanjutnya beberapa peneliti telah

menemukan korelasi positif antara kepuasan konsumen dan loyalitas

merek (Anderson dan Sullivan, 1993; Bolton dan Drew, 1991; Fornell,

1992 dalam Akbar dan Parvez, 2009). Lebih lanjut Anderson dan Sullivan

(1993) menjelaskan bahwa konsumen yang puas memiliki kecenderungan

yang lebih besar untuk dipertahankan dan tahan terhadap adanya alternatif

pilihan.

Variabel pertama dalam penelitian ini adalah kualitas layanan.

Goesth dan Davis dalam Tjiptono (2003) mengatakan bahwa kualitas

merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Wyckof dalam Tjiptono (2003) menyatakan bahwa kualitas jasa adalah

tingkat keunggulan (exellence) yang diharapkan dan pengendalian atas

tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Kualitas layanan dibentuk dari lima dimensi utama, yaitu: reliability,

responsiveness, assurance, empathy dan tangibles (Parasuraman et al,

1991). Dua jenis hubungan yang diteliti dalam penelitian ini adalah

(4)

commit to user

Variabel kedua adalah citra merek. Keller (1993) mendefinisikan

asosiasi merek sebagai informasi terkait dengan merek dalam memori

konsumen. Citra merek mencerminkan persepsi konsumen tentang merek

berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka (Auken, 2007).

Selanjutnya, para peneliti seperti Chen (2009), Bibby (2009), dan Wood

(2000) menyoroti pada hubungan positif antara ekuitas merek dan citra.

Dua jenis hubungan yang diamati dalam penelitian ini yaitu, pengaruh dari

citra merek terhadap loyalitas merek dan pengaruh citra merek terhadap

ekuitas merek

Variabel ketiga adalah kepuasan konsumen. Kotler (2009)

menyatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan

dengan harapannya. tiga jenis hubungan yang diamati dalam penelitian ini

yaitu, pengaruh dari kepuasan konsumen pada citra merek, loyalitas merek

dan ekuitas merek.

Variabel keempat adalah loyalitas merek. Salah satu ciri khas

merek dengan tingkat ekuitas tinggi adalah bahwa konsumen sangat setia

kepada merek. Bahkan, loyalitas merek adalah pendorong utama dari

ekuitas merek karena dianggap sebagai jalan yang mengarah ke

keuntungan pemasaran tertentu (misalnya biaya pemasaran berkurang,

premi harga, pangsa pasar, meningkatkan perdagangan yang lebih besar),

(5)

commit to user

Holbrook, 1995; Park danSrinivasan, 1994). Jenis hubungan yang ditliti

dalam penelitian ini adalah loyalitas merek mempengaruhi citra merek.

Variabel dependen dari penelitian ini adalah ekuitas merek. Ekuitas

merek merupakan salah satu alat pengukur yang digunakan untuk

mengetahui produk atau jasa dari merek yang dikeluarkan suatu

perusahaan tersebut mendapatkan tanggapan yang baik atau buruk dari

konsumen, dan ekuitas merek ini juga digunakan untuk mengukur produk

atau jasa dari merek tersebut memberikan hasil guna yang baik atau tidak

bagi konsumen, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa ekuitas merek

bisa bernilai bagi perusahaan / company based brand equity dan bagi

konsumen / customer based brand equity (Aaker dalam Tjiptono, 2003).

Setting dalam penelitian ini adalah RS. PKU Muhammadiyah

Surakarta. Pada awalnya RS. PKU Muhammadiyah berupa Balai

Pengobatan Mata Penolong Kesengsaraan Oemoem (BPM-PKO) yang

terletak di rumah Bapak Kyai Muhtar Buchori. Selama itu lokasi

BPM-PKO ini berpindah-pindah dan mengalami pergantian nama. Pada tahun

1953 BPM-PKO yang pada saat itu sudah berganti nama menjadi

BPK-PKOM (Balai Pengobatan Kesehatan Pembina kesejahteraan Oemat)

berpindah dari Batangan ke suatu rumah di Jalan Ronggowarsito.

BPK-PKOM terus berusaha menjadi lembaga kesehatan yang

menyelenggarakan layanan kesehatan bagi masyarakat. Pada tahun 1978

BPK-PKOM berganti nama kembali menjadi Balai Pengobatan dan

(6)

commit to user

menjadi rumah sakit. Tahun 1982 secara devinitive mulai tersusun struktur

jabatan pengelola RS. PKU Muhammadiyah. Tanggal 7 Februari diperoleh

izin tetap penyelenggaraan RS. PKU Muhammadiyah Surakarta No:

023/Yan/Med/RS.KS/1986 dengan nama RS. PKU Muhammadiyah

Surakarta.

RS. PKU Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu rumah sakit

yang telah berdiri cukup lama di Surakarta sehingga telah banyak berperan

dalam membantu dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu cara

yang dapat dilakukan RS. PKU Muhammadiyah Surakarta untuk dapat

menarik dan mempertahankan konsumen adalah dengan membangun

merek sehingga akan menciptakan ekuitas merek yang kuat.

B. Perumusan Masalah

Penelitian ini secara garis besar meneliti tentang pengaruhkualitas

layanan,kepuasan konsumen, citra merek, dan loyalitas merek terhadap

ekuitas merek pada sektor kesehatan. Secara detail dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah kualitas layanan berpengaruh positif terhadap ekuitas merek?

2. Apakah kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen?

3. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap citra

(7)

commit to user

4. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas

merek?

5. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap ekuitas

merek?

6. Apakah citra merek berpengaruh positif terhadap loyalitas merek?

7. Apakah citra merek berpengaruh positif terhadap ekuitas merek ?

8. Apakah loyalitas merek berpengaruh positif terhadap ekuitas merek?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji model yang dapat

menjelaskan ekuitas merek pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta.

Secara spesifik, tujuan penelitian ini adalah :

1. Menguji pengaruh kualitas layanan pada ekuitas merek

2. Menguji pengaruh kualitas layanan pada kepuasan konsumen

3. Menguji pengaruh kepuasan konsumen pada citra merek

4. Menguji pengaruh kepuasan konsumen pada loyalitas merek

5. Menguji pengaruh kepuasan konsumen pada ekuitas merek

6. Menguji pengaruh citra merek pada loyalitas merek

7. Menguji pengaruh citra merek pada ekuitas merek

(8)

commit to user

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat

teoretis dan praktis.

1. Manfaat teoretis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah pengujian terhadap teori-teori

yang telah ada dengan menggunakan objek dan setting penelitian yang

berbeda. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkuat model

yang sudah ada atau alternatif model pada jasa sektor kesehatan.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagaiinformasi dalam proses

pengambilan keputusan managerial yang diperlukan untuk

meningkatkan ekuitas merek.

E. Justifikasi

Justifikasi penelitian akan menjelaskan topik-topik yang akan

digunakan dalam penelitian ini, yaitu isu penelitian, objek penelitian, dan

prinsip generalisasi model.

1. Isu penelitian

Penelitian ini mengungkapkan hubungan antara ekuitas merek sebagai

variabel dependen dan kualitas layanan, citra merek, loyalitas merek

(9)

commit to user

2. Objek penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengguna jasa RS. PKU

Muhammadiyah Surakarta. Pemilihan objek penelitian dimaksudkan

untuk membatasi ruang lingkup sehingga model yang digunakan dapat

menjelaskan fenomena yang terjadi.

3. Prinsip generalisasi model

Penelitian ini terbatas ruang lingkupnya sehingga model yang

digunakan hanya mampu digeneralisasi pada objek dan setting yang

diteliti. Oleh karena itu untuk mengeneralisasi hasil penelitian ini

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan kepemilikan saham oleh pihak manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan manajer

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe

 Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD ( Liquid Cristal Display ) pada saat proses penulisan data atau

Pada perencanaan dari dinding penahan tanah vertikal, perlu diketahui beban apa saja yang berkerja di struktur tersebut, yaitu, Tekanan lateral tanah. Tekanan lateral

Pendidikan cer das dan pendidikan antr i, diper kir akan menjadi piliha bar u, kar ena mater i pendidikan di Sekolah hanya mer upaan bagian kecil dar i mater i

Langkah-langkah untuk meningkatkan hasil panen padi berdasarkan hasil wawancara diatas dapat ditemukan pada kalimat ke-6 Untuk meningkatkan hasil panen dapat dilakukan dengan

(TN: SAULT & CO.) - Rayuan terhadap keputusan Hakim Mahkamah Sesyen yang bertarikh 8.4.2011 terhadap keseluruhan keputusan. MRJ Technologies Sdn.. KES PLAINTIF DEFENDAN

pengguna perpustakaan, sarana dan pustakawan. Jadi, perpustakaan adalah tempat dimana terdapat koleksi pustaka yangdiatur sedemikian rupa untuk keperluan tertentu