Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Indramayu Mata Pelajaran : Biologi (Peminatan IPA) Kelas / Semester : X / 1
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI :
KI -1 : Menghargai dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2. Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia.
3.2.1.Mendiskusikan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dan memberi contohnya.
3.2.2.Mengidentifikasi perbedaan keanekaragam hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem.
4.2. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
4.2.1. Mempresentasikan upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia dalam era ekonomi kreatif.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi, setelah mempelajari unit ini siswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui definisi keanekaragaman hayati 2. Mengetahui tingkat keanekaragaman hayati
3. Menyebutkan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia
4. Menjelaskan contoh keanekaragaman tingkat gen, ekosistem dan jenis.
D. Materi Pembelajaran
1. Tingkat Keanekaragaman Hayati
2. Sebaran Keanekaragaman Hayati di Permukaan Bumi 3. Keanekaragaman Hayati Indonesia
4. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Umum : Scientific 2. Model Pembelajaran : Learning Cycle
3. Strategi Pembelajaran : Picture and Picture dan Group Investigation
F. Media Pembelajaran
1. Gambar-gambar Keanekaragaman Hayati 2. Video
G. Sumber Belajar
a. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga. b. Yusa. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi SMA/MA Kelas X.
Bandung : Grafindo Media Pratama.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
• Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa bersama.
• Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses pembelajaran dengan cara meminta peserta didik merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
• Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam
pembelajaran yang dilaksanakan. • Guru memberi penjelasan
tentang cakupan materi yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. • Guru membuat kesepakatan
dengan peserta didik terkait kegiatan yang akan dilakukan. • Guru mengkorelasikan kegiatan
pembelajaran sebelumnya tentang klasifikasi makhluk hidup.
• Guru memotivasi siswa dengan menstimulus siswa dengan memperlihatkan contoh gambar keanekaragaman hayati tingkat gen, ekosistem dan jenis kepada siswa.
• Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kegiatan Inti 1. Engagement •Siswa diarahkan guru untuk memperhatikan video yang ditampilkan oleh guru.
•Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan video yang di tampilkan •Guru menjelaskan berbagai
tingkatan keanekaragaman hayati •Guru membagikan
potongan-potongan gambar untuk disusun menyerupai puzzle oleh siswa
50 Menit
2. Explore •Siswa dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan susunan puzzle yang mereka dapatkan. •Guru menjelaskan teknis
jalannya diskusi menggunakan lembar kerja siswa.
•Siswa beserta kelompoknya masing-masing mengidentifikasi berbagai contoh dari tingkatan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia
•Guru bertanya pada siswa jika ada yang belum dipahaminya. 3. Explain •Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas. •Siswa mengumpulkan lembar
hasil pengamatan diskusi. •Guru menjelaskan kembali apa
yang telah dipresentasikan oleh siswa.
Kegiatan Penutup
1.Refleksi. •Guru mereview materi yang telah dipelajari melalui kuis mengenai materi yang telah dipelajari. •Guru beserta peserta didik
menyimpulkan konsep yang
2.Penugasan.
terkait dengan tingkatan keanekaragaman hayati •Guru memberikan penugasan
kepada peserta didik untuk mengerjakan soal sebagai tugas untuk dikerjakan dirumah. •Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan berdoa bersama peserta didik. I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok dan kerja individu, presentasi, dan laporan tertulis. Sementara itu, penilaian hasil dilakukan melalui laporan hasil presentasi setelah diskusi kelompok.
2. Bentuk Instrumen
a. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan kinerja presentasi dengan fokus penilaian pada: komunikasi, sistematika penyajian, wawasan, keberanian, antusias, dan penampilan.
b. Instrumen observasi penilaian sikap kerja kelompok menggunakan lembar pengamatan dalam hal sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin. c. Instrumen observasi penilaian sikap kerja individu menggunakan lembar pengamatan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi karya dan pembuatnya.
d. Instrumen observasi penilaian sikap kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, menghargai karya dan pembuatnya.
(Bentuk instrumen terlampir) 3. Pedoman penskoran
(Pedoman penskoran terlampir) Mengetahui
Kepala Sekolah
Hj. Syafi’ah, S.Ag, M.Pd
NIP 196610132005012001
….….. , ………2017
Guru Mata Pelajaran
Yuyun Yunita
LAMPIRAN
Materi Pembelajaran
1. Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup. Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
2. Tingkat Keanekaragaman Hayati
a. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen )
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme. Perbedaan susunan gen akan
menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan
adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies), misalnya :
• variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
• variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan
sebagainya
• variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing
kampung, dan sebagainya
• variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
• Allium ascolicum (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium
fistulosum (locang)
• F = fenotip (sifat yang tampak)
• G = genotif (sifat yang tidak tampak–dalam gen)
• L = lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.
b. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies. Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.
Contoh :
• famili Fellidae : kucing, harimau, singa
• famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
• famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri
• familia graminae : rumput teki, padi, jagung
• genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea
crassicaulis)
c. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik).
Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta
hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik.
Misal :
diantara ketiga spesies tersebut. Kelapa di ekosistem pantai, siwalan di ekosistem savana, dan aren di ekosistem hutan basah.
Penilaian
1. Teknik Penilaian
No Aspek yang dinilai bentuk Penilaian Waktu Penilaian 1. Aspek sikap Jurnal :
Pengamatan/observasi
Selama pembelajaran 2. Aspek pengetahuan Penugasan
Tes tertulis
Saat pembelajaran Akhir pembelajaran
2. Instrumen Penilaian
a. Lembar Observasi Penilaian Aspek Sikap
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP KERJA KELOMPOK
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : X
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
No Nama Siswa
Observasi
Jml
Skor Nilai kerja
sama
tanggung
jawab toleran disiplin
(1) (2) (3) (4)
1. ……….. 2.
3. 4. 5.
6. Dst.
Keterangan pengisian skor: 4. Sangat baik
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP KERJA INDIVIDU
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : X
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
No Nama Mata pelajaran : Biologi
Materi : Keanekaragaman Hayati Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Nama :
NIS :
Kelas :
No Aspek yang dinilai Penilaian
Rubrik:
Komunikasi sedang Komunikasi Lancar dan baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada keberanian
Keberanian sedang Keberanian baik
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam kegiatan
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik
a. Lembar Penilaian Aspek Pengetahuan
1) Penugasan laporan hasil diskusi kelompok
Lembar Penilaian Laporan Hasil Diskusi Kelompok :
Kelas :
Materi :
No. Aspek yang dinilai Skor
Maksimal
Skor yang diperoleh
Siswa
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
3. Kejelasan dan keruntutan
penulisan 4
4. Kebenaran konsep ide yang
dipaparkan 4
5. Ketepatan pemilihan kosakata 4
6. Kemampuan siswa
menjelaskan isi laporan 4
7. Usaha siswa dalam menyusun
laporan 4
8. Presentasi laporan percobaan 4
Saran Guru:
... ... ...
Rubrik:
1. Sistematika laporan
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar 3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas 1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah 2. Kelengkapan laporan
4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan 3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka 1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur saja) 3. Kejelasan laporan
4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut 3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan 1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan 4. Kebenaran konsep
4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori 3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas 2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat 5. Ketepatan pemilihan kosakata
4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif
3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat aktif
2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak menggua\nakan kalimat aktif 1 = menggunakan kosakata yang salah
6. Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
2 = menguasai latar belakang dan metode 1 = menguasai latar belakang saja
7. Usaha siswa dalam menyusun laporan
4 = berusaha melengkapi isi laporan, berusaha memperbaiki isi, tulisan rapi, mudah dibaca.
3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang tidak dilakukan
2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 2 aspek yang tidak di lakukan
1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan.
8. Presentasi laporan percobaan
4 = semua anggota kelompok aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar.
3 = semua anggota kelompok aktif tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar.
2 = beberapa anggota saja yang aktif namun ada usaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar.
1 = beberapa anggota yang aktif namun kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar.
2) Tes Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati ! 2. Sebutkan tingkatan-tingkatan dalam keanekaragaman hayati! 3. Deskripsikan tentang keanekaragaman hayati tingkat ekosistem! 4. Berikan contoh dari masing-masing tingkatan keanekaragaman hayati!
5. Jelaskan cara melestarikan berbagai jenis keanekaragaman hayati di Indonesia!
3. Pedoman Penskoran
No. Aspek yang Dinilai Nilai
1. Hasil Identifikasi 25
2. Akurasi Analisis 25
3. Materi Presentasi 25
4. Penampilan 25