Wildahayu, Chamsiah Ishak| 153 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
DI SMA NEGERI 9 BULUKUMBA Wildahayu1, Chamsiah Ishak2 1,2Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative script pada mata pelajaran sosiologi pokok bahasan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus melalui empat tahapan yaitu, perencanan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dengan subjek penelitian adalah kelas XI IIS 5 sebanyak 35 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, hasil tes siklus I rata-rata nilai yang di peroleh siswa 69,05% dengan nilai ketuntasan hasil 54,2%, karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar yang di tetapkan sebesar 85% maka di lanjutkan pada siklus II. Hasil tes siklus II menunjukkan rata-rata nilai yang di peroleh siswa 90 dengan nilai ketuntasan klasikal mencapai 100%. Oleh karena itu dapat di katakan bahwa H1 diterima yaitu jika menggunakan model pembelajaran cooperative script dalam proses pembelajaran sosiologi, pada pokok bahasan kelompok sosial maka hasil belajar siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba meningkat.
Kata Kunci. Model Cooperative Script, Hasil Belajar Siswa ABSTRACK
This study aims to determine whether there is an increase in student learning outcomes through the application of cooperative script learning model on sociology subjects of social group subjects in multicultural society students of class XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba. This type of research is a classroom action research. Implementation of the action is done in 2 cycles, each cycle through four stages namely, planning, implementation, observation, and reflection with the subject of research is class XI IIS 5 of 35 students. The results of this study indicate that, the results of the first cycle test the average value obtained by students 69.05% with the result of the completeness of 54.2%, because it has not achieved completeness of learning results in set at 85% then proceeded on cycle II. The results of the second cycle test shows the average value obtained by students 90 with the value of classical completeness reached 100%. Therefore it can be said that H1 accepted that if using cooperative script learning model in the process of learning sociology, on the subject of social groups then the results of student learning class XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba increase.
Keywords. Model Cooperative Script, Student Learning Results
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian dari internal dalam pembangunan, proses pendidikan tak dapat dipisahkan dalam proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan di arahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya yang berkualitas. Manusia yang berkualitas
dapat dilihat dari segi pendidikan SMA Negeri 9 Bulukumba adalah salah satu sekolah
yang memiliki siswa yang mempunyai kemapuan yang beragam. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa atau peserta didik untuk memahami pelajaran sehingga pengetahuan yang diperolehnya dapat bertahan lama. dan salah satu di antaranya adalah model pembelajaran yang meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan
memudahkan siswa melakukan interaksi sosial yaitu model pembelajaran Cooperative
Wildahayu, Chamsiah Ishak| 154 Kondisi seperti di atas, dialami oleh siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Sosiologi siswa dikelas tersebut tergolong rendah. Hal ini di sebabkan karena siswa kurang mampu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa atau dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga dikarenakan penyajian materi sosiologi yang masih monoton atau membosankan sehingga siswa kurang tertarik belajar sosiologi. Dalam situasi demikian siswa menjadi bosan dan siswa belum dilibatkan secara aktif sehingga guru sulit mengembangkan atau meningkatkan pembelajaran agar benar-benar berkualitas.
Penerapan model Cooperative Script diharapkan mampu membantu siswa dalam
memahami konsep yang mereka pelajari dan membantu mereka menemukan kaitan antar konsep. Hal ini penting bagi siswa dalam mempelajari bidang studi sosiologi. Sehingga
dengan penerapan model cooperative script diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
siswa dan Hasil belajar siswa, serta guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran. Guru hanya akan menjadi fasilitator dan mengontrol aktivitas belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Dengan penerapan model cooperative script, maka diharapkan pelajaran
sosiologi menjadi bidang studi yang disenangi, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi siswa.
Bedasarkan uraian diatas dapat dilihat hasil belajar siswa secara tidak langsung menggambarkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan pada siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba masih rendah.hal tersebut terlihat dari tabel di atas dengan jumlah siswa yang lulus melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM) hanya 12 siswa atau sebesar 34,28% sedangkan yang kurang dari kriteria ketuntasan minimal mencapai 23 siswa dari 35 siswa atau sebesar 34,28%. Oleh karena itu
berdasarkan latar belakang di atas, dengan mengacu pada strategi Cooperative script,
penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Penbelajaran
Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sosiologi di SMA Negeri 9 Bulukumba. maka tujuan penelitian yang hendak di capai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
sosiologi melalui model pembelajaran cooperative script di SMA Negeri 9 Bulukumba.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba satu kelas diambil secara keseluruhan 35 orang, terdiri atas 14 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Di laksanakan sebanyak 2 siklus, masing- masing siklus 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Arikunto: 2015:17). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Observasi, dan Dokumentasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar belajar siswa seperti yang di kemukakan oleh Rumapea (2013:1) kelebihan dalam model ini adalah mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain.
Wildahayu, Chamsiah Ishak| 155 Selain itu, mendorong siswa untuk mengumgkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya, ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan masalah. Adapun prinsip-prinsip yang ada pada model pembelajaran
cooperative script Susanto (2013:1) yaitu siswa memiliki tanggung jawab terhadap diri
sendiri dalam mempelajari yang di hadapi dan siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang dipelajari dalam kelompok kooperatif.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Suryani (2011: vvi) dengan Judul penelitian
“ Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Scipt Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas X SMA Taruna Mandiri Pekanbaru” Analisis ketuntasan berdasarkan skor yang diperoleh siswa sebelum tindakan, diperoleh hasilnya secara klasikal dengan rata-rata 43.33% sedangkan setelah tindakan diperoleh hasil sebagai berikut: Siklus I adalah 63.33% dan siklus II adalah 80%. Berdasarkan hasil penelitian dari analisis tindakan, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran
Cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA
Taruna Mandiri Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari analisis ketuntasan belajar siswa kelas X SMA Taruna Mandiri setelah tindakan. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan individual dari 30 siswa, diperoleh 24 siswa tuntas dan 6 siswa yang belum tuntas, dengan rata-rata ketuntasan secara klasikal adalah 80%. Dengan kata lain bahwa metode cooperative script efektif di gunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi mengenai aktivitas dan hasil belajar
peserta didik dari siklus I ke siklus II, terlihat model pembelajaran cooperative script dapat
mengubah kebiasaan peserta didik seperti, lebih aktif berbicara, lebih aktif bertanya dan menjawab lebih percaya diri tampil di depan kelas, mampu menghargai pendapat dari orang lain dan memahami materi yang di berikan. Tingginya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran di tunjukkan karena mereka berani mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya serta memahami model pembelajaran yang di terapkan dalam diri siswa di samping menyelesaikan masalah-masalah yang di berikan oleh peneliti sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang di berikan oleh peneliti, kuis yang di berikan mengalami peningkatan untuk menjawab, hasil belajarnya pun meningkat di bandingkan
sebelum penerapan model cooperative script tersebut.
Hasil belajar dari siklus I ke siklus II yang mengalami peningkatan tidak lepas dari
pengaruh keaktifan pesera didik, penerapan model pembelajaran Cooperative Script dalam
proses pembelajaran dapat membantu peserta didik memahami mata pelajaran sosiologi baik pokok pembahasan dimensi hubungan kelompok sosial yang ada pada siklus ke II bersifat teoritis serta peserta didik di pacu untuk mengembangkan dan mengaktifkan sikap tanggung jawab, persaingan sehat yang meningkatkan keaktifan pesera didik dalam proses pembelajaran, sehingga pemahaman siswa pada materi yang di berikan meningkat.
Perbandingan pengkategorian hasil belajar peserta didik pada siklus I, penulis melihat bahwa dari 0-100, skor terendah yang di peroleh yaitu 55, sedangkan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar sosiologi mengalami peningkatan jika di bandingkan dengan nilai awal sebelum penerapan model
pembelajaran cooperative script karena nilai rata-ratanya naik menjadi 69,05. Tetapi
peningkatannya belum sesuai dengan target yang peneliti tetapkan. Selain itu,
perubahan-perubahan yang muncul setelah di tetapkan model pembelajaran cooperative script pada
siklus I keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran hanya sebagian kecil peserta didik yang aktif. Keaktifan peserta didik ini dapat dilihat dari lembar observasi pada pertemuan pertama peserta didik yang aktif sebanyak 6 peserta didik, dan pada pertemuan kedua sebanyak 11 peserta didik. Perbedaan peserta didik yang aktif dari pertemuan pertama hingga pertemuan kedua di sebabkan pada pertemuan pertama, peserta didik baru
Wildahayu, Chamsiah Ishak| 156
pertama kali di ajarkan dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script. Di
setiap pembelajaran sehingga peserta didik acuh dan ada peserta didik yang tidak siap untuk mengikuti evaluasi dan pertemuan kedua peserta didik sudah termotivasi untuk memperhatikan materi yang di jelaskan oleh guru, Namun ada sebagian kecil dari peserta didik yang melakukan kegiatan lain seperti keluar masuk, bicara dengan teman saat proses pembelajaran berlangsung, melamun mennganggu temannya dan mengantuk, sedangkan pada siklus II keaktifan peserta didik mengalami peningkatan dimana pada peretemuan pertama sebanyak 23 peserta didik, sedangkan pada pertemuan kedua sebanyak 28 peserta didik yang aktif dari perubahan ini dapat di pahami bahwa dengan model pembelajaran
cooperative script dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelompok kecil hal ini
menjadi salah satu keunggulan dari model pembelajaran cooperative script.
Selain itu hasil belajar pada siklus II sudah mengalami peningkatan pada pertemuan pertama pesera didik yang mendapat nilai rendah diperoleh siswa yaitu 77, sedangkan skor tertinggi yang diperoleh yaitu 98. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar sosiologi mengalami peningkatan jika di bandingkan dengan nilai tes siklus I karena nilai rata-ratanya naik menjadi 90 dan sudah mencapai indicator yang di tetapkan oleh peneliti.
Berdasarkan uraian di atas dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script,
pada pelaksanaan pembelajaran dari siklus I maupun siklus II, maka dapat di pahami secara jelas bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II indikator keberhasilan yang telah di tetapkan di sekolah dalam penelitian ini telah tercapai, yaitu di tandai dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik secara klasikal bila minimal 85% peserta didik telah memperoleh minimal nilai 75 (KKM di sekolah).
Kaitannya dengan pembelajaran teori Konstruktivisme yang menjadi dasar bahwa peserta didik memperoleh pengetahuan karena keaktifan peserta didik itu sendiri, teori ini merupakan proses pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik untuk melakukan proses aktif membangun konsep, pengertian, pengetahuan, berdasarkan data, jadi dalam
penerapan model pembelajaran cooperative script dapat memancing kretaivitas dan
memotivasi belajar siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa mampu memahami materi pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai, ini berarti H1 dalam Penelitian ini diterima yaitu hasil belajar sosiologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan
model pembelajaran cooperative script pada pokok bahasan kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural pada peserta didik kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba, serta dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah berhasil pada pelaksanaan siklus II dan penelitian ini tidak berlanjut lagi pada siklus selanjutnya.
PENUTUP
Hasil belajar siswa pada pembelajaran sosiologi di kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9
Bulukumba dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Script. Pembelajaran sosiologi pembelajaran sosiologi menjadi lebih menarik bagi siswa
dan dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sosiologi. Peningkatan hasil belajar siswa terus meningkat dari siklus I dan siklus II, Terbukti dari hasil rata-rata nilai
siswa dari siklus I dan siklus II. Dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Script dalam pembelajaran sosiologi pada pokok pembahasan kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural di peroleh rata-rata nilai hasil belajar siklus I 69,05% dengan nilai ketuntasan minimal hasil 54,2 %, karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar yang di tetapkan sebesar 85% maka di lanjutkan pada siklus II. Hasil tes pada siklus II menunjukkan rata-rata nilai yang diperoleh siswa 90 dengan ketuntasan klasikal mencapai
Wildahayu, Chamsiah Ishak| 157 100%. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa H1 diterima yaitu jika menggunakan model pembelajaran Cooperative Script dalam proses pembelajaran sosiologi, pada pokok pembahasan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural maka hasil belajar siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2014. Sosiologi Pendidikan. Makassar: Anugrah Mandiri.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali pers.
Padli, Hijar. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Sosiologi Melalui Model Pembelajaran
Debat pada pokok pembahsan Penyimpangan sosial Siswa kelas X. I SMA Negeri 1
Bungoro Kabupaten Pangkep. Skripsi. Makassar. Universitas Negeri Makassar
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Soerjono, Soekamto. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Supardi. 2015. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik (
Konsep dan Aplikasi). Jakarta: Rajawali pers.
Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Wildahayu 151 .
Wildahayu 154