PERTIMBANGAN HUKUM KPPU DALAM MEMUTUS PERKARA NO. 35/KPPU-I/2010 TENTANG PRAKTEK BEAUTY CONTEST SEBAGAI
BENTUK PERSEKONGKOLAN TENDER
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
SKRIPSI
Oleh :
100200064 MICHAEL TIMOTHY
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERTIMBANGAN HUKUM KPPU DALAM MEMUTUS PERKARA NO.
35/KPPU-I/2010 TENTANG PRAKTEK BEAUTY CONTEST SEBAGAI BENTUK
PERSEKONGKOLAN TENDER SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Ketua Departemen Hukum Ekonomi
Windha, S. H., M. Hum. NIP. 197501122005012002
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat yang telah diberikan-Nya selama ini, sehingga Penulis bisa menyelesaikan karya tulis skripsi ini dengan baik dan benar.
Penulisan Skripsi yang berjudul: Pertimbangan Hukum KPPU Dalam Memutus Perkara No.35/KPPU-I/2010 Tentang Praktek Beauty Contest Sebagai Bentuk Persekongkolan Tender adalah guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik dari para pembaca skripsi ini. Kelak dengan adanya saran dan kritik tersebut, maka penulis akan dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik dan berkualitas, baik dari segi substansi maupun dari segi cara penulisannya.
Secara khusus, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Penulis yang telah membesarkan, mendidik, dan
mendukung Penulis hingga bisa menyelesaikan pendidikan formal Strata Satu (S1) ini.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K).,
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah mengelola dan
menyelenggarakan universitas sesuai dengan visi dan misi USU.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M. Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah memimpin
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta
membina tenaga pendidik dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Hukum
3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah banyak
membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
4. Bapak Syarifuddin Hasibuan, S.H., M.Hum.,DFM, selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah banyak
membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi umum.
5. Bapak Muhammad Husni, S.H., M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah banyak membantu
Dekan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan pelayanan
kesejahteraan mahasiswa.
6. Ibu Windha, S. H., M. Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi dan
Dosen Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas segala
saran dan kritik yang sangat berarti dan bermanfaat bagi penyelesaian skripsi
ini.
7. Bapak Ramli Siregar, S.H., M. Hum., selaku Sekretaris Jurusan Departemen
Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas ilmu yang telah
diberikan dalam perkuliahan.
8. Ibu Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Li., Dosen Hukum Ekonomi
dan Dosen Pembimbing I. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas segala
bantuan dan dukungannya yang sangat berarti dan bermanfaat bagi
9. Ibu Windha, S.H., M.Hum., selaku Dosen Hukum Ekonomi dan Dosen
Pembimbing II. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas segala bantuan,
kritikan, saran, bimbingan, dan dukungan yang sangat berarti dan bermanfaat
hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
10. Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, S.H., M.Hum., selaku Dosen Wali. Ucapan
terima kasih sebesar-besarnya atas segala bantuan sejak baru menjadi
mahasiswa sampai sekarang selesai menyelesaikan pendidikan.
11. Para Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh staf administrasi di Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa mendidik dan membantu
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Orantua, adik dan kakak sepupu Penulis yang selama ini banyak mendukung
dan membantu Penulis dalam proses perkuliahan di Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
13. Paulina Tandiono, sahabat kesayangan Penulis yang telah bersama Penulis
sejak semester 1 dan telah banyak membantu dan mewarnai kehidupan
perkuliahan Penulis. For all that we’ve been through, You are the best thing
that ever happen in my life!!
14. Heriyanto Yang, S.H, senior Penulis yang telah banyak menginspirasi dan
mengajari Penulis.. Good Luck for your Presidency dream.
15. Kak Christie Gozali, Bobby Manalu dari Firma Hukum Fredrik J. Pinacunary
yang telah membantu penulisan skripso Penulis dengan menyuplai data-data.
16. Prof. Ningrum, Heriyanto, Christie, Bobby, Manahan, Li Pei Jung, Paulina,
Yuthi, Jennifer, Aziz, Henjoko, Diana, Herbert, Andi, Yohana, Assyfa Rara,
dan banyak lagi yang tidak bisa disebut selaku dosen pembimbig, senior,
teman-teman dan junior dari organisasi International Law Moot Court
Competition (ILMCC) Jessup Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
(USU) dimana penulis telah banyak belajar dan menginspirasi Penulis.
Thanks for all memories and keep up the good work!
17. Pak Yusrin, Bang Sahat, Junitin, Kak Dorothy, Kak Wilda, Reza dan Marta
selaku dosen pembimbing, senior dan teman-teman Penulis dalam lomba
debat Mahkamah Konstitusi yang telah banyak mengajari Penulis. Thanks for
all the memories.
18. Barran, Gracious, Irsan, Dadhan dan seluruh teman di Grup A yang selalu
bersama Penulis dalam suka maupun duka pada saat menjalani masa
perkuliahan
19. Andi, Steven, Herbert, Robert, Henjoko, Jerry, Andrevin, dan seluruh
teman-teman Fakultas Hukum USU yang selalu bersama Penulis dalam suka
maupun duka pada saat menjalani masa perkuliahan.
Medan, 8 April 2014
Penulis
Michael Timothy
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 9
D. Keaslian Penulisan ... 11
E. Tinjauan Kepustakaan ... 13
F. Metode Penelitian ... 42
G. Sistematika Penulisan ... 45
BAB II TINJAUAN UMUM KEBERADAAN PRAKTEK TENDER DAN BEAUTY CONTEST DI INDONESIA A. Tender di Indonesia ... 48
1. Sejarah perkembangan lelang/tender ... 48
3. Dasar pengaturan tender di Indonesia ... 57
B. Praktek Beauty Contest di Indonesia ... 72
1. Tinjauan umum terhadap beauty contest ... 72
2. Beauty contest dalam memilih mitra usaha sebagai
wujud aksi korporasi ... 81
BAB III PERBEDAAN PENGERTIAN BEAUTY CONTEST
DALAM MEMILIH MITRA USAHA DENGAN PERSEKONGKOLAN TENDER SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM UU NO.5 TAHUN 1999
A. Ruang Lingkup Pengertian Persekongkolan Tender
Berdasarkan Pasal 22 UU No.5 Tahun 1999 ... 97
1. Ruang lingkup pengertian tender berdasarkan Pasal
22 UU No.5 Tahun 1999 ... 97
2. Ruang lingkup pengertian persekongkolan tender
berdasarkan Pasal 22 UU No.5 Tahun 1999 ... 101
3. Bentuk-bentuk umum persekongkolan tender ... 114
4. Dampak persekongkolan tender ... 120
B. Perbedaan Pengertian Beauty Contest dalam memilih
Mitra Usaha Dengan Tender Sebagaimana Diatur Dalam UU No.5 Tahun 1999 ... 121
BAB IV PERTIMBANGAN HUKUM KPPU DALAM
A. Posisi Kasus dan Fakta-Fakta Hukum dalam Perkara Blok Donggi- Senoro ... 131
1. Posisi Kasus ... 131
2. Pihak-pihak yang berperkara ... 146
B. Pertimbangan KPPU dalam Memutus Perkara
No.35/KPPU-I/2010 ... 147
1. Pelanggaran Pasal 22 UU No.5 Tahun 1999 menurut
pertimbangan KPPU ... 147
2. Putusan KPPU ... 150
C. Kelemahan Pertimbangan Hukum KPPU dalam
Memutus Dugaan Persekongkolan Tender dalam Perkara Blok Donggi Senoro ... 152
1. Beauty contest sama dengan tender ... 152
2. Beauty contest diarahkan untuk memenangkan
Mitsubishi Corporation dan menyingkirkan PT. LNG EU ... 157
3. Pelanggaran asas legalitas ... 163
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 166
B. Saran ... 169
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Pertimbangan Hukum KPPU Dalam Memutus Perkara No.35/KPPU-I/2010 Tentang Praktek Beauty Contest Sebagai Bentuk Persekongkolan Tender
ABSTRAK Michael Timothy*1 Ningrum Natasya Sirait**
Windha***
Salah satu permasalahan persaingan usaha yang paling sering dihadapi oleh KPPU adalah permasalahan dugaan persekongkolan tender. Salah satu kasus persekongkolan tender yang ditangani oleh KPPU adalah mengenai praktek
beauty contest dalam proyek Donggi Senoro di Sulawesi Tengah dimana KPPU
dalam putusannya menyatakan bahwa praktek beauty contest yang dilakukan
dalam rangka mencari mitra usaha adalah termasuk bentuk persekongkolan tender. Putusan tersebut kemudian cukup mengundang kontroversi di sejumlah kalangan ahli hukum persaingan usaha mengenai ruang lingkup pengertian tender dan persekongkolan tender sebagaimana diatur dalam Pasal 22 UU No.5 Tahun 1999. Dari ruang lingkup pengertian itulah kemudian dilihat apakah praktek
beauty contest dalam rangka mencari mitra usaha dapat dikategorikan sebagai
tender sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dan bersifat deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Seluruh data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut dianalisis secara normatif kualitatif.
Penjelasan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 mengartikan tender sebagai “tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang-barang atau untuk menyediakan jasa sehingga unsur yang
harus ada dalam suatu tender adalah unsur penawaran harga. Sedangkan beauty
contest dalam mencari mitra usaha adalah suatu bentuk aksi korporasi yang
dilakukan perusahaan dengan cara menilai peragaan atau pemaparan profil suatu perusahaan atau suatu pelaku usaha tertentu sebelum memilih mitra usahanya. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang sangat esensial dalam tender dengan
beauty contest yaitu dimana dalam beauty contest tidak ada peralihan tanggung
jawab dan unsur penawaran harga sebagaimana halnya dalam tender. Oleh karena itulah, sudah seyogianya KPPU dan pelaku usaha sama-sama meluruskan persepsi dalam hal ruang lingkup pengertian tender agar tidak terjadi kebingungan dan ketidakjelasan dalam memahami hukum persaingan usaha di Indonesia.
Kata Kunci: Persaingan Usaha, Beauty Contest, Persekongkolan Tender
* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara