Kimia inti?
• Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari
struktur inti atom dan pengaruhnya
terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada proses peluruhan
radio nuklida dan transmutasi inti
• Radiokimia: mempelajari zat radioaktif
dan penggunaannya dengan teknik2 kimia.
• Kimia radiasi: bidang kimia yang
Nuklida
– A=nomor massa
• Berdasarkan kesamaan dalam nilai A,
Z, dan N, nuklida-nuklida
digolongkan menjadi 4 tipe.
Penggolongan Nuklida
• Isotop kelompok nuklida dengan Z sama
– Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208
• Isobar kelompok nuklida dengan A sama
– Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
• Isoton kelompok nuklida dengan N sama
– Contoh: 1H3, 2He4
• Isomer inti nuklida dengan A dan Z sama tetapi berbeda dalam tingkat energinya
5 Kelompok nuklida berdasar kestabilan dan proses
pembentukannya di alam
• Nuklida stabil secara alamiah tidak mengalami perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14
• Radionuklida alam primer radionuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif.
Disebut primer karena waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai sekarang. Contoh:
92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th
• Radionuklida alam sekunder radiaktif dan dapat ditemukan dialam. Waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara
• Radionuklida alam terinduksi
Misal 6C14 yang dibentuk karena
interaksi sinar kosmik dan nuklida
7N14 di atmosfr.
• Radionuklida buatan
Kestabilan inti
Faktor penentu kestabilan:
• Angka banding jumlah netron terhadap
proton (n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)
• Pasangan nukleon yang ditunjukkan
oleh hukum genap-ganjil
Angka Banding n/p
• Apabila nuklida-nuklida stabil
dihubungkan maka akan diperoleh pita kestabilan inti.
• Unsur-unsur sampai dengan nomor
atom 20 pita kestabilan inti
membentuk sudut 45o dengan sumbu
N dan Z (n/p=1).
• Suatu inti dikatakan bersifat
radioaktif karena ia mengalami peluruhan spontan disertai
Jenis radiasi yang
dipancarkan
Partikel
dasar Massa relatif Muatan Simbol Jenis
Hukum Genap Ganjil
• Dari jumlah nuklida stabil di alam, jika dikelompokkan
berdasarkan jumlah proton (Z) dan jumlah netron (N) penyusunnya maka akan diperoleh data sbb:
• Data diatas menunjukkan urutan kestabilan relatif
adalah Z genap, N genap > Z genap, N ganjil> Z ganjil, N ganjil > Z ganjil, N ganjil.
• Inti yang stabil menghendaki jumlah proton dan
netron genap
Jenis nuklida Jumlah nuklida stabil
Energi Pengikat Inti
• Massa suatu inti selalu lebih kecil
dari jumlah massa proton dan netron.
• Berdasarkan hukum kesetaraan
massa dan energi, selisih massa
tersebut adalah merupakan energi pengikat nukleon dalam inti.
• Semakin besar energi pengikat inti
Reaksi Inti Spontan dan
Buatan
• Unsur paling berat yang terjadi secara
alamiah adalah uranium.
• Isotop uranium 92U238 secara spontan akan
memancarkan partikel alfa menjadi 90Th234.
• Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinr
beta akan menghasilkan 91Pa234.
• Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal
dengan unsur buatan dihasilkan dari
Jenis Peluruhan
Radioaktif
• Peluruhan alfa
• Peluruhan beta
• Peluruhan gamma (transisi isomerik)
• Pembelahan spontan
• Pemancaran netron
Peluruhan alfa
• Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan
dua netron (partikel relatif besar).
• Agar suatu nuklida mampu
melepaskan partikel alfa, inti harus relatif besar.
• Contoh:
Peluruhan beta
• 3 jenis peluruhan beta:
– Pemancaran negatron (beta negatif) – Pemancaran positron (beta positif)
– Penangkapan elektron (electron capture, EC). • Contoh:
19K40 20Ca40 + -1 0;
Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih stabil, maka dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p : 0n1 1H1 + -1 0 +
Peluruhan Gamma (transisi
isomerik)
• Transisi diantara isomer inti.
• Seringkali suatu inti berada pada
tingkat kuantum diatas tingkat dasarnya (metastabil).
• Waktu paruh transisi isomerik
kebanyakan dalam orde <10-6 detik.
• Contoh:
Pembelahan spontan
• Peluruhan dengan pembelahan
spontan hanya terjadi pada nuklida sangat besar.
• Nuklida yang sangat besar
membelah diri menjadi 2 nuklida
yang massanya hampir sama disertai pelepasan beberapa netron.
• Contoh:
Pemancaran netron
• Prose peluruhan ini terjadi pada
nuklida yang memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti yang stabil.
• Contoh:
Pemancaran netron
terlambat
• Proses peluruhan terjadi dengan
didahului oleh pemancaran negatron kemudian dilanjutkan dengan
pemancaran netron.
• Contoh:
35Br87 36Kr87 + -1 0 36Kr86 + 0n1
35Br87 disebut pemancar netron
Kinetika reaksi inti dan waktu paruh
• Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak tergantung lingkungan (suhu, tekanan,
keasaman, dll).
• Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.
• Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan: -dN/dt N;
dengan
Kinetika reaksi inti dan waktu paruh
• Perbandingan dapat diubah menjadi
persamaan dengan memasukkan
tetapan perbandingan .
-dN/dt N
-dN/dt = N laju
perluruhan=keaktifan(A)
A = -dN/dt A = N
dN/N = - dt (diintegralkan)
Kinetika reaksi inti dan waktu paruh
• Jika N0 dan diketahui maka dapat
dihitung radionuklida N pada tiap waktu t.
• Daftar tetapan peluruhan tidak ada,
yang ada daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal.
• Jika t = t½, maka N = ½ N0
ln ½ N0/N0 = - t½ t½ = ln 2
Satuan keradioaktifan dan dosis
radiasi
• Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu.
• Satuan keaktifan suatu zat radioakt9if adalah Curie (Ci), semula didasarkan pada laju
disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang didefnisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1.
• Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq) yang didefniskan sebagai 1 disintegrasi S-1.
1 Bq = 1 disintegrasi/S
Satuan keradioaktifan dan dosis
radiasi
• Satu rad adalah jumlah energi radiasi
yang diserap 100 erg per gram bahan.
• Dalam SI satuan dosis adalah Gray
(Gy) yang didefnisikan sebagai 1 JKg
-1.
Reaksi Fisi
• Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan netron
• Setiap reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar 200 Mev.
• Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti lain sehingga terjadi
pembelahan inti secara berantai.
• Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang
Reaksi Fusi
• Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi satu inti yang lebih berat.
• Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.
• Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan bergabung.
• Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat.
Reaksi Fusi
• Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat
besar.
• Energi yang dihasilkan cukup untuk
menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir.
• Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan
energi pembakaran 20ribu ton batubara.
• Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fsi:
– Energi yang dihasilkan lebih tinggi
– Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah
Aplikasi Reaksi Inti dan
Keradioaktifan
• Reaksi inti (fusi dan fsi) sebagai penghasil energi listrik.
• Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.
• Dalam bidang kimia:
– Analisis pengenceran isotop
– Analisis pengaktifan netron sebagai perunut dalam menentukan mekanisme reaksi kimia.
• Dalam bidang kedokteran, radioisotop digunakan sebagai perunut dalam terapi kanker.
Contoh soal:
• Ditemukan tulang suatu binatang
purba yang mempunyai keaktifan C14
2,75 dpm/g. Perkirakan berapa tahun yang lampau binatang itu hidup? (t½