• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 9 Fisika Inti dan Radioaktivitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 9 Fisika Inti dan Radioaktivitas"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB

9

BAB

9

(3)

Standar Kompetensi:

Standar Kompetensi:

Menunjukkan penerapan konsep fsika inti

dan radioaktivitas dalam teknologi dan

kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar:

Kompetensi Dasar:

Mengidentifkasi karakteristik inti atom

dan radioaktivitas.

(4)

A. Struktur Inti

1. Proton dan

Neutron

Inti atom hidrogen terdiri dari muatan positif. Pada tahun 1920, muatan listrik positif pada inti atom hidrogen,

oleh Goldstain disebut proton.

Pada tahun 1932, James Chadwick menemukan

neutron dari hasil

percobaannya, yaitu menemukan partikel alfa pada keping berilium.

Neutron tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa hampir sama

dengan massa proton

Jadi, inti atom terdiri dari

proton-proton

dan

neutron-neutron

yang disebut

dengan

nukleon.

Jadi, inti atom terdiri dari

proton-proton

(5)

Jenis atom dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

X = nama unsur atom Z = nomor atom

= jumlah proton dalam atom

= jumlah elektron pada atom netral A = jumlah massa

= jumlah proton dan neutron dalam inti

A – Z = jumlah neutron dalam inti

Gambar 9.1 Isotop

(6)
(7)

2. Ukuran dan Bentuk Inti Atom

Keterangan:

R = jari-jari inti atom

A = nomor massa atom

Ro = konstanta

Dari hasil eksperimen, diperoleh bahwa nilai Ro adalah ± 1,2 × 10–15 m.

(8)

3. Gaya Inti

Massa total proton dengan neutron ternyata lebih besar daripada massa inti atomnya. Hal itu

menunjukkan bahwa pada pembentukan inti ada

sejumlah massa proton dan neutron yang hilang. Hilangnya massa tersebut berubah menjadi energi yang mengikat proton dan neutron menjadi inti atom. Energi itu mampu membentuk gaya ikat yang kuat, melebihi gaya tolaknya. Energi itu disebut dengan energi ikat inti dan gaya yang terjadi disebut gaya ikat inti (gaya inti).

Penyu sutan massa inti atom terjadi karena adanya perubahan massa inti menjadi energi ikat inti yang

disebut dengan konsep defek massa atau penyusutan massa.

Inti atom terdiri atas Z proton dan (A – Z) neutron. Jika

massa proton

Mp , massa neutron mn , dan massa inti atom mi

(9)

Energi ikat inti sebesar:

Keterangan:

∆m = penyusutan massa E = defek massa

c = cepat rambat cahaya

(3 × 108 m/s)

Massa inti atom dinyatakan dalam satuan

sma, kesetaraan antara massa dan energi dinyatakan:

1

sma = 931 MeV

(10)

E = ∆m × 931 MeV

E = ∆m × 931 MeV

Keterangan:

E = energi ikat inti mn = massa neutron

Z = nomor atom = jumlah proton mi = massa inti atom

A = nomor massa mp = massa proton

(A–Z) = jumlah neutron

B. Radioaktivitas

Inti atom sudah lama dikenal oleh seorang ahli

fisika dari Prancis, yaitu Henri Becquerel (1852– 1908) pada tahun 1896.Pada mulanya, Henri Becquerel sedang mempelajari

gejala fluoresensi, yaitu berpendarnya benda pada saat disinari dan gejala fosforesensi, yaitu

(11)

Ternyata tak terduga, senyawa-senyawa uranium mengalami radiasi dengan daya tembus yang

sangat kuat, walaupun benda-benda itu tidak disinari lebih dahulu

Becquerel mengambil kesimpulan bahwa radiasi

uranium bukan gejala fluoresensi ataupun fosforesensi, melainkan dari bahan uranium itu

sendiri.

Unsur yang dapat memancarkan radiasi dari dirinya sendiri disebut

dengan unsur radioaktif. Sifat zat yang dapat memancarkan radiasi secara spontan disebut dengan radioaktivitas.

Suami istri Piere Curie (1859 – 1906) dan Marie Curie (1867–1934) menemukan dua unsur radioaktif baru,

yaitu polonium dan radium.

Unsur radioaktif yang berasal dari alam disebut unsur

(12)

1. Stabilitas Inti

Gambar 9.4

Sinar radioaktif di dalam medan

magnetik

Dari percobaan Rutherford pada tahun 1897, berhasil ditemukan bahwa

yang dipancarkan oleh zat radioaktif terdiri dari tiga jenis dan memiliki

daya tembus yang berbeda-beda. sinar alfa ( α) ,

sinar beta ( β).

Pada tahun 1900, Vilard menemukan jenis radiasi

yang ketiga dengan daya tembus sangat kuat melebihi daya tembus sinar α dan sinar β, bahkan melebihi

(13)
(14)

Ketiga sinar radioaktif, baik sinar alfa, beta, maupun gamma dapat

membuat dam pak buruk bagi benda-benda yang dilaluinya

Ketiga sinar radioaktif, baik sinar alfa, beta, maupun gamma dapat

membuat dam pak buruk bagi benda-benda yang dilaluinya

Dengan meman carkan partikel-partikel atau sinar-sinar radioaktif, inti atom akan membentuk inti baru yang

lebih stabil. Peristiwa terbentuknya inti baru yang lebih stabil dengan meman carkan sinar

radioaktif alfa, beta, dan gamma disebut dengan

meluruh (disintegrasi).

Kestabilan inti atom ditentukan oleh banyaknya neutron dan proton di

dalam inti atom itu. Pada unsur-unsur ringan (unsur

dengan jumlah proton kurang dari 20), inti atomnya stabil jika memiliki perbandingan jumlah neutron (N) dengan

jumlah proton (Z) sama dengan 1 ( N/Z = 1 ) .

Unsur-unsur berat yang memiliki Z dan N > 20, inti atomnya stabil jika

N/Z > 1

3) Unsur berat terakhir yang stabil adalah 83 Bi 209 , memiliki N = 126 dan Z = 83 atau N/ Z > 1,5. Semua inti atom yang memiliki jumlah proton Z > 83 dan

(15)
(16)

2. Waktu Paruh

Waktu yang diperlukan untuk meluruh

(berdisintegrasi) hingga inti atom radioaktif tinggal setengah dari inti semula disebut dengan waktu paruhBanyaknya partikel zat radioaktif yang belum .

mengalami peluruhan

(disintegrasi), yaitu N dinyatakan sebagai fungsi eksponen sial dari waktu (t), seperti Gambar 9.7.

Gambar 9.7

Hubungan jumlah inti (N) terhadap

(17)
(18)
(19)
(20)

Keterangan:

y = year = tahun;

m = month = bulan;

d = day = hari;

h = hour = jam;

s = second = detik

Jadi, setelah n kali waktu paruh atau t = nT, jumlah partikel yang tersisa

(tidak meluruh) adalah

Keterangan:

N = unsur/partikel yang tersisa

N0 = unsur/partikel mula-mula

n = t/T

(21)

C. Reaksi Inti

1. Hukum Kekekalan Reaksi

Inti

a. Hukum-Hukum yang Berlaku pada Reaksi Inti

1) Hukum kekekalan nomor atom

Jumlah nomor atom sesudah reaksi sama dengan jumlah nomor atom sebelum reaksi.

2) Hukum kekekalan nomor massa

Jumlah nomor massa sesudah reaksi sama dengan jumlah nomor

massa sebelum reaksi.

3) Hukum kekekalan momentum

Jumlah momentum sesudah reaksi sama dengan jumlah momentum sebelum reaksi.

4) Hukum kekekalan energi

Jumlah energi sesudah reaksi sama dengan jumlah energi sebelum

(22)

b. Pembentukan Radioisotop

Radioisotop adalah isotop yang bersifat radioaktif. Reaksi inti dapat

digunakan untuk membentuk isotop-isotop yang

bersifat radioaktif dari suatu isotop yang bersifat stabil.

(23)

2. Reaksi Fisi

Fisi adalah peristiwa pecahnya inti berat menjadi dua inti sedang.

Fisi adalah peristiwa pecahnya inti berat menjadi

dua inti sedangFisi dapat dilakukan pada beberapa inti berat dengan .

cara menembakinya dengan partikel alfa, proton, neutron, dan sinar gamma

Energi yang dilepas dari reaksi fisi dapat ditentukan dengan cara menghitung selisih jumlah massa

antara inti atom sebelum reaksi dengan jumlah massa inti atom setelah reaksi.

(24)

Gambar 9.8

Reaksi fisi

Gambar 9.8

Reaksi fisi

Tiap pecahan fisi meng

hasilkan 2 atau 4 neutron baru

Tiap pecahan fisi meng

(25)

a. Reaksi Fisi Berantai

Gambar 9.9 Reaksi

berantai

Jika paling sedikit sebuah neutron

terbentuk dari tiap fisi baru, suatu reaksi yang terus-menerus dapat

dipertahankan. Reaksi seperti

(26)

Untuk menghasilkan reaksi berantai diperlukan persyaratan , sebagai berikut:

1)uranium yang digunakan adalah 235U, yang

dalam uranium alam

hanya mengandung 0,718%;

2) neutron yang digunakan untuk menembak harus memiliki energi

yang cukup (energi termal).

Untuk mendapatkan reaksi berantai ada dua cara, yaitu sebagai berikut.1) Memperbesar konsentrasi 235U. Cara ini berlangsung

dalam reaktor cepat, untuk menghasilkan energi

sekaligus memproduksi plutonium yang juga merupakan

bahan bakar nuklir. Bom atom menggunakan cara ini dan reaksi berantainya dalam keadaan tidak terkendali.

2) Memperlambat gerak neutron agar neutron berada dalam energi termal. Hal itu

disebabkan neutron yang dihasilkan fisi memiliki energi melebihi energi termal,

yaitu sekitar 106 eV, sedangkan energi termal ordenya lebih kecil dari 1 eV.

Peluang reaksi nuklir untuk energi termal

sangat besar, dapat mencapai 500× peluang saat energi tinggi. Teknik

(27)

b. Reaktor Termal

Reaktor termal menggunakan neutron pecahan fisi yang dihasilkan dari

reaksi yang memiliki energi cukup besar. Untuk mengurangi energinya,

digunakan moderator yang berfungsi memperlambat gerak neutron cepat

ini, sehingga neutron ini memiliki energi termal. Moderator dibuat dari

bahan yang memiliki nomor atom rendah dan tidak banyak menyerap

neutron. Bahan yang sering digunakan antara lain karbon dalam bentuk

(28)

Apabila rata-rata terdapat lebih dari satu neutron yang

mengakibatkan fisi baru, reaksi berantai akan bertambah terus.

Keadaan ini dikatakan super kritis. Apa bila rata-rata kurang dari satu neutron yang mengakibatkan fisi baru, reaksi berantai

akan mati. Keadaan ini disebut subkritis.

Untuk mempertahankan reaksi berantai berlangsung terus-menerus, satu

neutron fisi harus menghasilkan satu neutron fisi baru berikutnya. Keadaan

ini disebut keadaan Keadaan kritis dapat dicapai dengan bantuan batang kritis. pengontrol yang dimasukkan ke dalam reaktor. Batang pengontrol terbuat

dari bahan yang mampu menyerap neutron, misalnya boron atau kadmium.

Dengan menggerakkan keluar atau masuk, laju reaksi fisi dapat diatur.

Pada PLTN, reaktor berfungsi sebagai tempat pembakaran yang menghasilkan kalor, kalor

selanjutnya digunakan untuk menguapkan air. Uap air itu digunakan untuk menggerakkan generator listrik. Pada PLTN, reaktor berfungsi sebagai tempat

pembakaran yang menghasilkan kalor, kalor

(29)

c. Bom Atom

Gambar 9.11

Ledakan bom atom di Hirosima

Bom atom merupakan bentuk penggunaan energi nuklir

disebabkan reaksi fisi berantai yang terjadi

tidak terkontrol dan sistem dalam keadaan super kritis. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa

235U atau 239Pu. 235U dapat dipisahkan dari uranium

alam, sedangkan 239Pu dihasilkan dari reaktor

termal.

Salah satu contoh penggunaan bom atom

terdapat pada ledakan bom atom di Hirosima, 6 Agustus 1945. Bom atom ini menghasilkan energi yang setara dengan energi ledakan 20.000 ton

peledak TNT, sehingga mampu menghancur-leburkan satu kota.

Salah satu contoh penggunaan bom atom

terdapat pada ledakan bom atom di Hirosima, 6 Agustus 1945. Bom atom ini menghasilkan energi yang setara dengan energi ledakan 20.000 ton

(30)

3. Reaksi Fusi

Fusi adalah peristiwa penggabungan dua buah inti ringan, menghasilkan inti yang lebih berat dan

partikel-partikel elementer, disertai pelepasan sejumlah energi.

Fusi adalah peristiwa penggabungan dua buah inti ringan, menghasilkan inti yang lebih berat dan

partikel-partikel elementer, disertai pelepasan sejumlah energi.

Gambar 9.12 Reaksi fusi

Energi fusi yang cukup besar dihasilkan dalam matahari. Beberapa

proton

digabung dalam suatu siklus reaksi yang

(31)

Untuk menggabungkan (melebur) inti ringan, diperlukan temperatur

yang sangat tinggi, sekitar 108 °C, sehingga reaksi fusi

juga disebut

reaksi termonuklir. Beberapa reaksi termonuklir yang mungkin dapat

dimanfaatkan ialah:

Diduga, energi di matahari berasal dari energi termonuklir (hasil reaksi fusi). Hal itu didasarkan

pada hasil pengamatan bahwa di matahari banyak kandungan hidrogen (1H1), dengan fusi berantai,

dihasilkan helium ( 2He4).

Diduga, energi di matahari berasal dari energi termonuklir (hasil reaksi fusi). Hal itu didasarkan

pada hasil pengamatan bahwa di matahari banyak kandungan hidrogen (1H1), dengan fusi berantai,

(32)

D. Deret Radioaktif

Apabila suatu bahan radioaktif meluruh, akan

terbentuk bahan unsur baru yang masih bersifat radioaktif. Misalnya, uranium menghasilkan radium selanjutnya meluruh menghasilkan radon yang juga bersifat radioaktif.

Uranium disebut inti induk, sedangkan unsur baru, yaitu radium dan radon disebut inti anak. Inti-inti radioaktif yang merupakan mata rantai radioaktif

(33)

Gambar 9.13

(a)Deret peluruhan torium (A = 4n) peluruhan 83 Bi 212 dapat

berlangsung melalui pemancaran sinar alfa, kemudian pemancaran beta atau dalam urutan terbalik,

(b) deret peluruhan neptunium (A = 4n + 1). Peluruhan 83 Bi

213bisa berlangsung melalui pemancaran alfa dan pemancaran

(34)

(c) deret peluruhan uranium (A = 4n + 2). Peluruhan 83 Bi 214 dapat berlangsung dengan

pemancaran alfa kemudian beta atau dengan urutan yang terbalik, dan

(d) deret peluruhan aktinium (A = 4n + 3). Peluruhan 89 Ac227 dan 83

Bi 211 dapat

(35)

1. Aktivitas Radioaktif

Jumlah partikel yang meluruh setiap detik disebut

aktivitas radioaktif.

Jumlah partikel yang meluruh setiap detik disebut

aktivitas radioaktif.

Tetapan peluruhan atau tetapan disintegrasi adalah bilangan yang

menunjukkan kemungkinan partikel yang meluruh tiap detik.

Tetapan peluruhan atau tetapan disintegrasi adalah bilangan yang

menunjukkan kemungkinan partikel yang meluruh tiap detik. N = jumlah partikel

(36)

Aktivitas inti (R) dapat dinyatakan dalam satuan partikel per sekon, Becquerel, Rutherford, atau Curie.

Satuan yang umum digunakan adalah Ci.

Satuan yang umum digunakan adalah Ci.

2. Isotop Radioaktif

Isotop yang terjadi karena penembakan disebut isotop radioaktif atau radioaktif buatan atau radioisotop.

(37)

3. Dosis Serap

Jika suatu sinar radioaktif mengenai bahan atau materi maka sebagian

energinya akan diserap. Besar energi yang diserap oleh materi per satuan massa disebut dosis serap. Satuan dosis serap ialah joule/kg (gray).

Jika tebal bahan menyebabkan intensitas yang keluar dari bahan (I) mempunyai nilai separuh dari intensitas mula-mula (I0) maka:

I =

1/ 2

I

sehingga0

Keterangan:

I = intensitas setelah melewati bahan (J/s m2) I0 = intensitas mula-mula (J/s m2)

e = bilangan natural = 2,71828

µ = koefisien pelemahan oleh bahan keping(1/cm atau 1/m)

(38)

4. Alat-Alat Deteksi Radiasi

a. Pencacah Geiger Muller

Alat pencacah Geiger Muller pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1928, berfungsi mencacah radiasi sinar α, β,

dan γ. Apabila tabung terkena radiasi maka partikel radiasi masuk ke dalam tabung

kemudian mengionkan gas yang ada.. Perhatikan Gambar 9.14(b)!

Perpindahan ion-ion itu menghasilkan denyut listrik pada GM. Denyut listrik dapat diamati melalui meter skala, pengeras suara, atau tanda-tanda lainnya. Semakin banyak partikel-partikel radioaktif yang

masuk ke dalam tabung, semakin banyak pula ion-ion yang terlepas, sehingga jumlah denyut per sekon yang ditunjukkan GM semakin besar.

Gambar 9.14

(39)

b. Emulsi Film

Apabila suatu kertas film diberi lapisan emulsi perak bromida dan dilalui

oleh unsur-unsur radioaktif maka akan meninggalkan jejak sepanjang

lintasannya. Setelah kertas film ini dicuci dan dicetak maka lintasan zatzat radioaktif dapat terlihat. Dari jenis lintasannya dapat dikenali jenis

partikelnya dan dapat diukur tingkat energi awalnya.

c. Kamar Kabut Willson

Kamar kabut Willson

pertama kali ditemukan oleh C.T.R Willson pada

tahun 1907, merupakan alat yang dapat digunakan

untuk melihat dan

memotret lintasan partikel

alfa. Gambar 9.15

(40)

d. Detektor Sintilator

Sintilator berasal dari kata sintilasi yang artinya percikan cahaya. Alat

deteksi yang menggunakan bahan-bahan yang dapat memendarkan atau memercikkan cahaya apabila

terkena radiasi disebut sintilator

(41)

E. Teknologi Nuklir

1. Reaktor Nuklir

Reaktor merupakan tempat terjadinya suatu proses reaksi fisi nuklir berantai.

Dalam reaktor nuklir terjadi reaksi fisi berantai yang terkendali. Jadi, reaktor nuklir merupakan alat yang berfungsi untuk:

1) memicu terjadinya reaksi fisi sehingga meng hasilkan reaksi berantai,

2) mengendalikan reaksi fisi, dan

3) memanfaatkan energi yang dihasilkan reaksi.

1) memicu terjadinya reaksi fisi sehingga meng hasilkan reaksi berantai,

2) mengendalikan reaksi fisi, dan

3) memanfaatkan energi yang dihasilkan reaksi.

a. Komponen Reaktor Nuklir

1) Bahan bakar

Bahan bakar terdapat dalam teras reaktor. Pada

umumnya,

berupa UO2 dalam bentuk pelet. Uranium yang digunakan

dapat berupa uranium alam atau uranium yang diperkaya kadar

U-235nya.

2) Teras reaktor

Teras reaktor merupakan tempat ber lang sungnya

(42)

Gambar 9.17 Bagan reaktor nuklir

3) Moderator

Moderator berfungsi menurunkan energi neutron dari

energi tinggi

(43)

4) Batang pengendali

Batang pengendali berfungsi mengendalikan jumlah populasi

neutron yang terdapat dalam teras reaktor, sehingga reaksi berantai

dapat dipertahankan. Dengan demikian, terkendali pula jumlah

reaksi fisi dan energi yang dihasilkan.

Bahan-bahan yang lazim digunakan sebagai batang

kendali, antara

lain k admium, boron, dan hafnium.

Banyak reaktor nuklir yang menggu nakan moderator sekaligus sebagai pendingin primer, misalnya air

ringan atau air berat yang disirkulasikan melalui

pompa. Pendingin lain yang lazim digunakan adalah

bentuk gas seperti He dan CO2, serta bentuk logam cair seperti Na dan NaK.

Fungsi pendingin ialah mengeluarkan panas yang terjadi karena reaksi fisi yang berlangsung dalam teras reaktor

(44)

6) Sistem penukar panas

Berupa pompa berfungsi mengalirkan panas dari pendingin

primer ke pendingin sekunder. Setelah dingin, bahan dipindah lagi ke dalam reaktor. Sistem penukar panas lazim disebut heat exchanger.

7) Pendingin sekunder

Pendingin sekunder berupa air yang dialirkan keluar dari sistem reaktor dan didinginkan di luar reaktor.

8) Perisai radiasi

Perisai radiasi berfungsi menahan radiasi, baik yang dipancarkan pada proses pembelahan inti

(45)

b. Jenis-Jenis Reaktor Nuklir

1) Berdasarkan tujuan kegunaan a) Reaktor penelitian

Reaktor penelitian adalah reaktor yang menghasilkan neutron yang

digunakan untuk penelitian dalam bidang fisika, kimia, biologi,

pertanian, kedokteran, industri, dan teknologi.

b) Reaktor penghasil radioisotop

Reaktor penghasil radioisotop adalah reaktor yang memproduksi

isotop-isotop radioaktif (radioisotop). Radio isotop dapat

digunakan pada bermacam-macam keperluan, antara lain pada

bidang kedokteran, pertanian, industri, farmasi, dan biologi.

c) Reaktor daya

(46)

2) Berdasarkan jenis moderator

Berdasarkan jenis moderatornya, reaktor nuklir diklasifikasikan sebagai berikut:

a) moderator air ringan (H2O), b) moderator air berat (D2O), c) moderator grafit, dan

d) moderator berilium atau berilium oksida.

3) Berdasarkan jenis pendingin

Berdasarkan jenis bahan pendinginnya, reaktor nuklir dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) pendingin air;

(47)

2. Aplikasi Radioisotop

a. Aplikasi pada Bidang Kedokteran

1) Uji tangkap kelenjar tiroid

Isotop yang digunakan pada pengujian fungsi kelenjar gondok adalah I-131, I-123, I-125, atau Tc-99.

2) Uji faal ginjal

Teknologi faal ginjal merupakan suatu cara

pengujian fungsi ginjal yang menggu nakan alat renograf dan memakai isotop I-131 hipparan.

3) Pemeriksaan berbagai penyakit

Salah satu instrumen nuklir yang digu nakan dalam bidang kedokteran, yaitu untuk

pemeriksaan berbagai penyakit adalah kamera gamma.

(48)

Beberapa contoh pemanfaatan kamera gamma, antara lain sebagai

berikut:

a) pencarian anak sebaran tumor ganas ke tulang, pada penderita

kanker payudara atau kanker usus besar yang belum dapat dideteksi

dengan metode lain;

b) pemeriksaan hati serta saluran-saluran empedu; c) pemeriksaan kelenjar limpa, paratiroid, adrensi, plasenta, otak,

dan pankreas;

d) pemeriksaan keadaan jantung. Pemanfaatan teknologi nuklir dalam

ilmu penyakit jantung dikenal dengan istilah

kardiologi nuklir.

b. Aplikasi pada Bidang Pertanian dan

Peternakan1) Pemuliaan tanaman untuk menghasilkan bibit unggul

Gambar 9.24

(49)

2) Pengendalian hama tanaman

Aplikasi teknologi nuklir pada pengen dalian hama tanaman terutama

bertujuan untuk menghasilkan hama jantan mandul. Perkawinan hama

jantan mandul dengan be tina subur tidak akan meng hasilkan keturunan.

Akibatnya jumlah hama akan berkurang.

3) Pengolahan tanah dan pemupukan

Aplikasi teknologi nuklir pada pengo lahan tanah dan pemupukan

antara lain bertujuan untuk mengetahui jumlah dan cara pemupukan

yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Cara tersebut

telah banyak berhasil, terutama menghemat pemakaian pupuk.

4) Pembuatan makanan ternak tambahan dan vaksin penyakit ternak

Melalui berbagai percobaan menggu nakan teknologi nuklir, telah

banyak dihasilkan makanan ternak tambahan yang dapat meningkatkan

berat badan sapi dan ternak lain dengan cepat. Makanan ternak

tambahan tersebut disebut molase-blok karena terbuat dari bahan

(50)

c. Aplikasi pada Bidang Perindustrian

1) Uji tak merusak (Nondestructive Test = NDT)

Peng gunaan isotop radioaktif yang meng hasilkan sinar gamma sebagai perunut untuk mengamati adanya

kebocoran

pada tangki penyimpan cairan, pipa bawah tanah, dan kebocoran

bendungan. Industri di Indonesia juga memanfaatkan teknologi NDT

untuk mengetahui adanya keretakan, misalnya pada pesawat terbang

dan gedung.

2) Proses radiasi

menggunakan iradiasi sinar gamma atau

partikel elektron untuk membunuh serangga, membunuh mi kro ba, mengubah sifat suatu bahan, atau mem buat bahan baru dengan

mutu lebih baik. Radioisotop yang digunakan ialah Co-60 yang menghasilkan sinar gamma. Radioisotop tersebut digunakan untuk

(51)

d. Aplikasi pada Bidang Hidrologi dan

Sedimentasi

Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang hidrologi dan sedimentasi telah banyak di lakukan di Indonesia.

Misalnya peng gunaan teknologi nuklir pada penentuan debit air, rembesan air laut ke darat, pendangkalan

pelabuhan, danau, dan sungai, serta berbagai permasalahan dalam perminyakan.

Teknologi tersebut meng gunakan radioisotop sebagai perunut. Salah satu aplikasinya di Indonesia, pencairan sumber air bawah tanah di daerah Gunung Kidul

Gambar

Gambar 9.1Isotop
daya tembus yang berbeda-Gambar 9.4beda. sinar alfa ( α) , Sinar radioaktif di dalam
Gambar 9.6Kestabilan inti
Gambar 9.7Hubungan jumlah inti (N)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk hasil kerja kerasnya ini, Marie kembali mendapatkan hadiah Nobel yang kedua dalam bidang kimia pada

terkendali sehingga dapat mengganggu usaha peningkatan produksi pangan. Berhubung dengan itu, dipandang perlu mengeluarkan instruksi untuk pencegahan terjadinya hal

22. Suatu nuklida stabil dengan nomor massa diatas 40 memiliki … A. Berdasarkan kesetabilan inti berikut perhatikan pernyataan-pernyataan ini. 1) nuklida ringan yang berada

Untuk hasil kerja kerasnya ini, Marie kembali mendapatkan hadiah Nobel yang kedua dalam bidang kimia pada

Sedangkan yang tergolong bahan fertil adalah bahan yang tidak bersifat fisil, tetapi dapat diubah menjadi bahan fisil melalui reaksi penangkapan neutron dalam reaktor nuklir.

tetapi massa inti ini dengan keenam elektronnya, ditambah dengan massa dari electron (partikel beta) yang dipancarkan (yang membuat total jumlah 7 elektron)

Antioksidan dapat menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari

Beberapa ensiklopedia 4 menyebutkan sebutan inti untuk nuklir bisa berarti inti atom itu sendiri atau sesuatu yang berhubungan dengan inti atom, seperti reaksi nuklir yaitu