• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (Bagian 2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Solusi Persamaan Diferensial Biasa (Bagian 2)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Solusi Persamaan Diferensial Biasa

(Bag. 2)

Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus

Informatika I

(2)

Metode

Predictor-Corrector

Metode Heun adalah salah satu metode

predictor-corrector

(P-C)satu-langkah (one-step).

Metode satu-langkah

(

one-step

): untuk menaksir

nilai

y

(

x

r

r

+1

+1

) dibutuhkan satu buah taksiran nilai

sebelumnya,

y

(

x

r

).

Terdapat metode P-C yang multi-langkah (

multi-step

).

Metode banyak-langkah

(

multi-step

): perkiraan nilai

(3)

Metode P-C multi-langkah:

predictor

: Menaksir

y

r

+1

dari

y

r

,

y

r

-1

,

y

r

-2

,...

corrector

: Memperbaiki nilai

y

r

+1

dari

predictor

Metode P-C yang banyak ditulis dalam literatur dan

kita bahas di sini adalah:

1. Metode Adams-Bashforth-Moulton.

2. Metode Milne-Simpson

(4)

Metode Adams-Bashforth-Moulton

predictor

:

y

*

r

+1

=

y

r

+

h

/

24

( -9

f

r

-3

+ 37

f

r

-2

-59

f

r

-1

+ 55

f

r

)

corrector

:

y

r

+1

=

y

r

+

h

/

24

(

f

r

-2

- 5

f

r

-1

+ 19

f

r

+ 9

f

*

r

+1

)

Galat per langkah metode Adams-Bashforth-Moulton

adalah dalam orde

O

(

h

5

), yaitu:

adalah dalam orde

O

(

h

5

), yaitu:

predictor

:

E

p

=

Y

r

+1

-

y

*

r

+1

251

/

720

h

5

y

(5)

(

t

)

,

x

r

-3

<

t

<

x

r

+1

corrector

:

E

p

=

Y

r

+1

-

y

r

+1

-19

/

720

h

5

y

(5)

(

t

)

,

x

r

-3

<

t

<

x

r

+1

Galat longgokan adalah dalam orde

O

(

h

4

). Karena itu, metode

(5)

Metode Milne-Simpson

predictor

:

y

*

r+1

=

y

r

-3

+

4

h

/

3

(2

f

r

-2

-

f

r

-1

+ 2

f

r

)

corrector

:

y

r

+1

=

y

r

-1

+

h

/

3

(

f

r

-1

+ 4

f

r

+

f

r

+1

)

Galat per langkahnya adalah dalam orde

O

(

h

5

), yaitu:

Galat per langkahnya adalah dalam orde

O

(

h

5

), yaitu:

predictor

:

E

p

=

Y

r+1

-

y

*

r+1

90

28

h

5

y

(5)

(

t

)

corrector

:

E

p

=

Y

r+1

-

y

r+1

90

1

h

5

(6)

Metode Hamming

predictor

:

y

*

r

+1

=

y

r

-3

+

4

h

/

3

(2

f

r

-2

-

f

r

-1

+ 2

f

r

)

corrector

:

y

r

+1

=

8

2

r

y

+

8

9

y

r

+

8

3

h

(7)

Prosedur Pendahuluan

PDB hanya mempunyai satu nilai awal, yaitu

y

0

=

y

(

x

0

).

Dengan demikian, metode banyak-langkah tidak

swa-•

Dengan demikian, metode banyak-langkah tidak

swa-mulai (

self-start

), sehingga tidak dapat diterapkan

langsung, sebab metode tersebut memerlukan

beberapa buah nilai awal.

(8)

Misalkan

predictor

mempunyai persamaan

y

*

r

+1

=

y

r

+

h

/

12

(23

f

r

- 16

f

r

-1

+ 5

f

r

-2

)

Untuk menghitung

y

*

3

, kita harus mempunyai nilai

y

0

,

y

1

, dan

y

2

agar nilai

f

0

=

f

(

x

0

,

y

0

) ,

f

1

=

f

(

x

1

,

y

1

) ,

f

2

=

f

(

x

2

,

y

2

)

dapat ditentukan.

Untuk mendapatkan beberapa nilai awal yang lain, kita harus

Untuk mendapatkan beberapa nilai awal yang lain, kita harus

melakukan prosedur pendahuluan (

starting procedure

) dengan

metode PDB yang bebas (biasanya metode Euler, metode

Runge-Kutta)

Jadi, untuk contoh

predictor

di atas,

y

1

dan

y

2

dihitung terlebih

(9)

Sistem Persamaan Diferensial

Dalam bidang sains dan rekayasa, persamaan diferensial

banyak muncul dalam bentuk simultan, yang dinamakan

sistem persamaan diferensial

, sebagai berikut

dy

y

'

1

=

dx

dy

1

=

f

1

(

x

,

y

1

,

y

2

,…,

y

n

)

,

y

1

(

x

0

) =

y

10

y

'

2

=

dx

dy

2

=

f

2

(

x

,

y

1

,

y

2

,…,

y

n

)

,

y

2

(

x

0

) =

y

20

y

'

n

=

dx

dy

n

(10)

Sistem persamaan diferensial tersebut dapat ditulis

dalam notasi vektor sebagai berikut:

y

' =

f

(

x

,

y

) ,

y

(

x

0

) =

y

0

y

1

y

'

1

f

1

y

10

y

2

y

'

2

f

2

y

20

y

=

. ,

y

' = . ,

f

= . ,

y

00

= .

.

.

.

.

.

.

.

.

y

n

y

'

n

f

n

y

n0

(11)

Contoh

: Diketahui sistem PDB orde satu:

dt

dy

= -0.5

y

,

y

(0) = 4

dt

dz

= 4 - 0.3

z

- 0.1

y

,

z

(0) = 6

(12)
(13)

(b)

Dengan metode Runge-Kutta orde-3,

k

1

=

hf

(

t

r

,

y

r

),

k

2

=

hf

(

t

r

+

h

/2,

y

r

+

k

1

/2)

k

2

=

hf

(

t

r

+

h

,

y

r

-

k

1

+ 2

k

2

)

y

r+1

=

y

r

+ (1/6)(

k

1

+ 4

k

2

+

k

3

)

t

0

= 0

y

0

= 4

t

1

= 0.5

y

1

= ?

k

1

=

hf

1

(

t

0

,

y

0

,

z

0

)

k

1

=

hf

1

(

t

0

,

y

0

,

z

0

)

= 0.5 {(-0.5)(4)} = -1

k

2

=

hf

1

(

t

0

+

h

/2,

y

0

+

k

1

/2,

z

0

+

k

1

/2)

= (0.5)f

1

(0.25, 3.5, 5.5)

= (0.5){(-0.5)(3.5)}

= -0.875

k

3

=

hf

1

(

t

0

+

h

,

y

0

-

k

1

+ 2

k

2

,

z

0

-

k

1

+ 2

k

2

)

= 0.5 f

1

(0.5, 3.25, 6.815)

(14)

sehingga

y

1

=

y

(0.5) =

y

0

+

1

/

6

(

k

1

+ 4

k

2

+

k

3

)

= 4 +

1/6

{-1 + 4(-0.875) + (-0.8125)}

= 3.114583

t

0

= 0

z

0

= 6

t

1

= 0.5

z

1

= ?

k

1

=

hf

2

(

t

0

,

y

0

,

z

0

)

= 0.5 {4 - (0.3)(6) - (0.1)(4)} = 0.9

k

2

=

hf

2

(

t

0

+

h

/2,

y

0

+

k

1

/2,

z

0

+

k

1

/2)

= (0.5) f

2

(0.25, 4.45, 6.45)

= (0.5){4 - (0.3)(6.45) - (0.1)(4.45)}

= 0.81

k

3

=

hf

2

(

t

0

+

h

,

y

0

-

k

1

+ 2

k

2

,

z

0

-

k

1

+ 2

k

2

)

= 0.5 f

2

(0.5, 4.72, 6.72)

= 0.5{4 - (0.3)(6.72) - (0.1)(4.72)}

= 0.756

sehingga

(15)

Persamaan Diferensial Orde Lanjut

Persamaan differensial orde lanjut adalah persaman diferensial dengan

orde yang lebih besar dari satu.

Persamaan diferensial ini dapat ditulis kembali sebagai sistem persamaan

diferensial orde-1.

Misalkan kepada kita diberikan PDB orde-2

Misalkan kepada kita diberikan PDB orde-2

y

" =

f

(

x

,

y

,

y

')

;

y

(

x

0

) =

y

0

dan

y

'(

x

0

) =

z

0

Untuk mengubah PDB orde-2 tersebut menjadi sistem PDB orde-1,

misalkan

y

' =

z

maka

(16)
(17)

Contoh

: Nyatakan PDB orde-2 berikut:

y

" - 3

y

' - 2

y

= 0 ;

y

(0) = 1 dan

y

'(0) = 0.5

ke dalam sistem persamaan diferensial biasa orde-1.

Penyelesaian:

Diketahui PDB orde-2:

y

" = 3

y

' - 2

y

=

f

(

x

,

y

,

y

')

Misalkan

Misalkan

y

' =

z

maka

z

' =

y

" =

f

(

x

,

y

,

y

') =

f

(

x

,

y

,

z

) = 3

z

- 2

y

dan

y

(0) = 1,

(18)
(19)

Contoh

: Nyatakan PDB orde-3 berikut:

y

"' -

x

+

y

2 -

y

' + 3

y

" = 0

;

y

(0) = 0;

y

'(0) = 0.5,

y

"(0) = 1

ke dalam sistem persamaan diferensial biasa orde-1.

Penyelesaian:

y

"' =

x

-

y

2 +

y

' - 3

y

" =

f

(

x

,

y

,

y

',

y

")

Misalkan

y

' =

z

dan

dan

y

" =

z

' =

t

maka

t

' =

y

"' =

f

(

x

,

y

,

y

',

y

") =

f

(

x

,

y

,

z

,

t

) =

x

-

y

2

+

z

- 3

t

dan

y

(0) = 0,

z

(0) = 0.5,

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Penelirian ini merupakan penelitian normatif dengan melakukan penelitian kepustakaan dengan hasil bahwa prinsip kehati-hatian harus dijalankan dengan kewajiban bank agar tidak

Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini sangat memerlukan adanya  bimbingan yang memadai, tentunya kerjasama antara staf-staf dari Dinas Pertanian Kutai Kartanegara dan

Dalam penelitian Permatasari (2004) menjelaskan bahwa perencanaan pajak untuk suatu operasi yang bersifat multinasional merupakan pekerjaan yang kompleks, tetapi di lain

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pembuatan Sediaan Floating

kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)  Memberikan solusi masalah kelangkaan Pengetahuan:  Tes Tertulis Keterampilan:    Tertulis    portofolio

Ruang lingkup asesmen pada saat anak telah belajar di kelas, meliputi penilaian untuk menentukan apa yang harus diajarkan kepada siswa, dan penilaian untuk menentukan

Tidak ada perbedaan efek terapi dry needling terhadap penurunan nyeri dan tenderness pada penderita sindrom nyeri miofasial otot upper trapezius tipe aktif antara menggunakan

Hasil statistik deskriptif pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa 79 sampel laporan tahunan perusahaan meunjukkan hasil bahwa tingkat pengungkapan tanggung