• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang S"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Kesongo 1 yakni kelas 5A 21 siswa dan kelas 5B 18 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5A sebagai kelas eksperimen berjumlah 21 siswa dan siswa kelas 5B sebagai kelas kontrol berjumlah 18 siswa. Rekapitulasi jumlah siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1 tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Subyek Penelitian SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah siswa

Laki-laki Perempuan

5A Eksperimen 8 13 21

5B Kontrol 10 8 18

Jumlah Seluruhnya 39

4.2 Analisis Validitas Data

Sebelum digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data, instrumen pretest dan posttest terlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan oleh para ahli. Dalam penilaian ini, validasi instrumen tes dilakukan oleh dua ahli, yaitu bapak Suwasono selaku dosen matematika dan Ibu Vera selaku guru matematika di sekolah tempat penelitian.

(2)

4.3 Analisis Pretest

4.3.1 Statistik Deskriptif Pretest

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul (Sugiyono 2009: 147). Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan nilai tes kemampuan awal yaitu dengan pretest. Nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan kedua kelas tersebut. Nilai tes kemampuan awal didapat dari nilai pretest siswa materi jaring-jaring bangun ruang. Hasil analisis deskriptif pretest dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Analisis Deskriptif Pretest Descriptives

Nilai

N Mean Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

1 21 71,90 11,670 2,547 66,59 77,22 50 90

2 18 66,11 10,369 2,444 60,95 71,27 50 90

Total 39 69,23 11,329 1,814 65,56 72,90 50 90

Berdasarkan tabel 4.2, nilai minimum kelas kontrol sebesar 50 sedangkan nilai minimum kelas eksperimen sebesar 50 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar 90, sedangkan untuk nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 90. Rata-rata dari kelas kontrol sebesar 66,11 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 71,90. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 10,369 sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 11,670.

4.3.2 Uji Normalitas Instrumen

(3)

Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 1 ,197 21 ,032 ,919 21 ,084

2 ,222 18 ,019 ,907 18 ,077

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel 4.3 didapat nilai signifikan pretest kelas eksperimen yaitu 0,084 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,077 < 0,05 maka data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.

4.3.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil pretest SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang kelas 5A (sebagai kelas eksperimen) dan hasil nilai pretest kelas 5B (sebagai kelas kontrol). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,108 1 37 ,745

(4)

4.3.4 Uji Beda Rata-rata nilai Pretest

Hasil uji hipotesis dari data nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan uji independent sample t-test dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Uji Beda Rata-rata Pretest

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. Test sebesar 0,108 dengan nilai signifikan 0,745 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varian yang sama atau homogen. Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai t adalah 1,626 dengan signifikan 0,112 > 0,05 berarti H0

diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.3.5 Deskripsi Hasil Penelitian

(5)

Batas 1 = mean + 0,5. SD (batas atas)

Batas 2 = mean – 0,5. SD (batas bawah)

Setelah menentukan batas atas dan bawah maka diperoleh tiga kelas interval yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berikut adalah tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Analisis Deskriptif Pretest Descriptives

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat ditentukan interval skor pretest siswa sebagai berikut:

Maka interval kategori skor pretest siswa sebagai berikut: Tinggi = nilai > 75

Sedang = 64 < nilai < 75 Rendah = < 64

Hasil pengukuran pretest dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7

Kategori Nilai Pretest Siswa Kelas V SD Kesongo 1

Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

F % F %

Tinggi 8 38 3 17

Sedang 8 38 6 33

(6)

Gambar 4.1 Diagram pretest

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan pretest siswa kategori tinggi kelas eksperimen 8 siswa (38%), sedang 8 siswa (38%) dan rendah 5 siswa (24%). Kategori tingi kelas kontrol 3 siswa (17%), sedang 6 siswa (33%), dan rendah 9 siswa (50%).

4.4 Analisis Posttest

4.4.1 Analisis Deskriptif Posttest

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul (Sugiyono 2009: 147). Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan nilai tes kemampuan akhir yaitu dengan posttest. Nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan kedua kelas tersebut. Nilai tes kemampuan akhir didapat dari nilai posttest siswa materi kesebangunan. Hasil analisis deskriptif posttest dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

(7)

Berdasarkan tabel 4.8, nilai minimum kelas kontrol sebesar 50 sedangkan nilai minimum kelas eksperimen sebesar 50 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar 85, sedangkan untuk nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 90. Rata-rata dari kelas kontrol sebesar 67,22 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 74,05. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 9,111 sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 11,360.

4.4.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan hasil nilai posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk. Instrumen posttest kelas kontrol dan eksperimen dihitung menggunakan bantuan Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 1 ,176 21 ,088 ,919 21 ,081

2 ,214 18 ,029 ,925 18 ,160

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel 4.9 didapat nilai signifikan posttest kelas eksperimen yaitu 0,081 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,160 < 0,05 maka data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.

4.4.3 Uji Homogenitas

(8)

Tabel 4.10

Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,450 1 37 ,236

Berdasarkan tabel 4.10 Test of Homogenitas of Variance dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,236. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama (homogen).

4.4.4 Uji Beda Rata-Rata

Hasil uji hipotesis dari data nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan uji independent sample t-test dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Hasil Uji Beda Rata-rata Instrumen Posttest Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varian yang sama atau homogen. Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai t adalah 2,046 dengan signifikan 0,048 < 0,05 berarti H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

(9)

4.4.5 Deskripsi Hasil Penelitian

Penggambaran distribusi skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diklasifikasikan berdasarkan perolehan nilai posttest. Sebelum menampilkan skor posttest siswa dalam bentuk interval harus menentukan interval yang akan digunakan. Interval dalam distribusi skor posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan rumus interval menurut Sudijono (2008: 110), sebagai berikut:

Batas 1 = mean + 0,5. SD (batas atas)

Batas 2 = mean – 0,5. SD (batas bawah)

Setelah menentukan batas atas dan bawah maka diperoleh tiga kelas interval yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berikut adalah tabel 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Analisis Deskriptif Posttest Descriptives

(10)

Sedang = 65 < nilai < 76 Rendah = < 65

Hasil pengukuran posttest dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13

Kategori Postttest Siswa Kelas V SD Kesongo 1

Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

F % F %

Tinggi 10 48 3 17

Sedang 7 33 6 33

Rendah 4 19 9 50

4.2 Diagram Posttest

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan posttest siswa kategori tinggi kelas eksperimen 10 siswa (48%), sedang 7 siswa (33%) dan rendah 4 siswa (19%). Kategori tingi kelas kontrol 3 siswa (17%), sedang 6 siswa (33%), dan rendah 9 siswa (50%).

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata hasil pembelajaran matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak berhubungan, maka dilakukan penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi

0 20 40 60 80 100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

N

il

ai

Jumlah Siswa

Diagram

Posttest

Eksperimen

(11)

perlakuan dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) sedangkan di kelas kontrol menggunakan metode konvensional tetapi dengan materi pembelajaran yang sama yaitu Kesebangunan. Setelah dilakukan pembelajaran pada kedua kelas tersebut, kemudian kedua kelas diberikan tes (posttest), yang nantinya data hasil posttest tersebut digunakan untuk kepentingan analisis serta pengujian hipotesis.

Data untuk tes kemampuan awal didapat dari hasil pretest pada materi jaring-jaring bangun ruang oleh siswa kelas 5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01. Data tersebut kemudian akan diolah untuk mengetahui kemampuan awal pada kedua kelas tersebut. Uji normalitas pretest siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 didapatkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan kelas kontrol 0,077 > 0,05 dan kelas eksperimen 0,84 > 0,05. Hasil analisis pretest dari kedua kelas tersebut homogen, dapat dilihat dari nilai signifikan 0,745 > 0,05. Setelah mengetahui kemampuan awal siswa dengan diberikan pretest kedua kelas tersebut diberikan posttest, Uji normalitas posttest didapatkan bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat nilai signifikan kelas kontrol 0,160 > 0,05 dan kelas eksperimen 0,081 > 0,05. Hasil analisis posttest dari kedua kelas tersebut homogen, dapat dilihat dari nilai signifikan 0,236 > 0,05.

Perhitungan uji beda rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji-t pada hasil posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol, diperoleh hasil nilai t adalah 2,046 dengan signifikan 0,048 < 0,05 maka H0 ditolak, hal ini berarti terdapat

(12)

Model Pembelajaran Berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah nyata sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri serta dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses pembelajaran yang menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir serta dalam memecahkan masalah. Dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif serta tertarik dalam mengikuti pelajaran. Secara umum pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahapan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Lima tahapan model Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu: orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Gambar

Tabel 4.1 Data Subyek Penelitian SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten
Gambar 4.1 Diagram pretest
Tabel 4.11
Tabel 4.12
+2

Referensi

Dokumen terkait

(3) .To determine the effect of leadership style and work environment to employees performance at PT.Inti Indosawit Fertile Maro Sebo Ilir in the district of

Penelitian bertujuan untuk menentukan pola penggunaan neuroprotectan pada pasien dengan stroke iskemik serta memeriksa hubungan terapi neuroprotectan terkait dosis,

Berdasarkan hasil analisis ragam pada taraf nyata 5% yang disajikan pada Tabel 1 menunjukan bahwa penambahan PEG 6000 kedalam medium MS dengan berbagai konsentrasi berpengaruh

Menganalisishubungan perilaku orang tua terhadap kemampuan toilet training pada anak usia toddler (18 – 36 bulan) di PAUD RA KARTINI Dusun Mojosongo, Desa Balong

Dan ditengah-tengah wabah covid19 ini pemerintah menghimbau untuk tetap dirumah saja, sehingga salah satunya lembaga pendidikan Universitas Islam Madura mengeluarkan

Website yang dikembangkan berupa pembelajaran Hybrid Pendidikan Sosiologi Untirta, Berikut merupakan kelebihan dari bahan ajar berbasis Web pada mata kuliah

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui potensi pemanfaatan limbah buah tomat sebagai substrat bioetanol, membandingkan kondisi fermentasi terbaik

Rumusan tersebut adalah rumusan yang bersifat sistemik yaitu Bahasa Bali sebagai sistem memiliki sistem mood yang di satu sisi bersifat umum (universal) dan disisi lain bersifat