• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL SIMULASI PEMBAYARAN PAJAK TAHUNAN SEPEDA MOTOR DI SAMSAT SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL SIMULASI PEMBAYARAN PAJAK TAHUNAN SEPEDA MOTOR DI SAMSAT SURAKARTA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL SIMULASI

PEMBAYARAN PAJAK TAHUNAN SEPEDA MOTOR

DI SAMSAT SURAKARTA

Disusun Oleh :

M GLESUNG GAUTAMA M0104044

GERY LINEKER M0106011

LAILA KURNIA D M0106014

DESI LILIA S M0106053

RATNA DEWI AYU N M0106059

RETNO HESTININGTYAS M0106047

RETNO TRI V M0106059

WIDYA PRATESA M0106025

Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pemgetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kehidupan sehari-hari fenomena menunggu merupakan hal yang seringkali harus dilakukan. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan antara unit-unit yang membutuhkan pelayanan dengan unit pelayanan itu sendiri.

Sebuah antrian terjadi jika unit-unit yang tiba pada sebuah sistem pelayanan tidak bisa segera mendapat pelayanan karena unit-unit yang lain sedang dalam proses pelayanan. Unit-unit yang datang harus menunggu dahulu sampai unit-unit yang lain selesai dilayani. Unit yang membutuhkan pelayanan ini disebut dengan wajib pajak.

Di era modern sekarang ini dimana jumlah pemilik kendaraan bermotor khususnya sepeda motor semakin meningkat, maka dengan sendirinya harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor. Sumber pendapatan negara yang cukup besar salah satunya adalah dari pajak kendaraan bermotor. Pemerintah bisa memaksimalkan pendapatan dari sektor ini dengan memberikan pelayanan yang baik dan professional sehingga masyarakat tidak repot dan resah dalam membayar pajak.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, maka kami membuat perumusan masalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana model simulasi kedatangan dan tingkat pelayanan di SAMSAT SURAKARTA..

2. Mengetahui bagaimana tingkat antrian dalam pelayanan terhadap wajib pajak.

3. Mengetahui bagaimana keoptimalan fasilitas pelayanan yang tersedia. 4. Menentukan keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah antrian

(3)

1.3 BATASAN MASALAH

Untuk mempermudah dalam menentukan model simulasi serta ukuran keefektifan, maka batasan masalah yang digunakan daalam penulisan makalah ini adalah :

1. Asumsi Kenormalan yaitu data yang diambil adalah berdistribusi normal. 2. Asumsi kedatangan wajib pajak untuk melakukan pembayaran adalah

random.

3. Unit-unit pelayanan memiliki kemampuan standar yang didukung distribusi kapasitas pelayanannya.

4. Disiplin antrian yang digunakan adalah FIFO ( First in First Out ) dimana wajib pajak yang masuk dalam antrian terlebih dahulu mendapat pelayanan lebih dulu.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model simulasi kedatangan wajib pajak yang akan melakukan pembayaran dan kapasitas pelayanan dari unit-unit pelayanan serta antrian yang ditimbulkan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV

Misal F(x) yang merupakan fungsi distribusi kontinu tidak diketahui, sedang F0(x) merupakan fungsi distribusi kontinu yang dihipotesiskan maka prosedur uji Kolmogorov-Smirnov dijelaskan sebagai berikut :

A. H0 = F(x)= F0(x) untuk semua nilai x yang diambil

Data dapat didekati oleh distribusi dengan fungsi distribusi F0(x). H1 = F(x) F0(x) , minimal ada satu nilai x.

B. Daerah kritis penolakan H0

= probabilitas menolak H0 yang benar

H0 ditolak jika nilai asimtotik signifikan p(sig) < C. Statistik Uji

D = Sup |S(x)- F0(x)|

S(x) = banyak nilai observasi yang lebih kecil dari x dibagi dengan n n = banyak observasi

Statistik uji D digantikan oleh nilai asimtotik signifikan p(sig).

2.2MODEL SIMULASI

Model simulasi merupakan bagian dari riset operasi yang berfungsi untuk mempelajari kondisi system sesungguhnya dengan ruang lingkup luas menggunakan desain tiruan yang dihasilkan oleh software simulasi.

Pada model simulasi dengan ARENA 5.0 ada beberapa komponen antara lain :

Sistem : sekumpulan entitas yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Entitas : objek yang dikenai bergerak berdasarkan alur logika tertentu.

Atribut : merupakan karakteristik umum dari suatu entitas.

Variabel : merupakan suatu komponen sistem yang mengandung

informasi dan nilainya diperoleh lewat eksekusi model simulasi.

Resources : merupakan wadah untuk menampung entitas dalam jumlah

(5)

Queue (antrian) : jika suatu entitas tidak dapat bergerak dimungkinkan

sedang terdapat entitas lain yang berproses dalam system sehingga entitas tersebut ditampung dalam suatu wadah sampai dengan entitas yang lain selesai berproses. Wadah tersebut disebut dengan Queue (antrian). Event (kejadian) : dalam penelitian ini ada tiga kejadian yang utama,

yaitu kedatangan ke kasir, proses pelayanan dan keluar.

Statistical Accumulator (penghimpunan statistic) : komponen ini

berfungsi untuk melihat kondisi system yang sebenarnya berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan dalam makalah ini komponennya adalah waktu tunggu, utilitas fasilitas, dan waktu total entitas dalam sistem.

Simulation Clock (jam simulasi) : waktu aktual pada sistem

sesungguhnya dapat direpresentasikan kedalam model simulasi lewat suatu variabel yang disebut simulation clock.

Starting dan Stopping : suatu kondisi yang ditentukan berdasarkan input

(6)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah SAMSAT SURAKARTA.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada hari selasa, 24 Mei 2008

3.2 SUMBER DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dilapangan.

3.3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah : 1. Studi literatur.

2. Studi kasus.

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode Survey. Metode ini dilakukan dengan cara datang ke SAMSAT SURAKARTA kemudian diadakan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.

3.5 TEKNIK ANALISIS DATA

(7)

BAB IV

PEMBAHASAN

Seorang wajib pajak ketika membayar pajak tahunan sepeda motor dari proses awal sampai selesai harus melewati lima unit yaitu :

1. Unit 1 : Pengesahan Fotokopi STNK a) Ada 1 loket dan 1 petugas

b) Konsumen menyerahkan fotokopi STNK dan mendapat stempel oleh petugas

2. Unit 2 : Pengambilan Formulir a) Ada 2 loket dan 2 petugas

b) Konsumen menyerahkan fotokopi STNK, fotokopi BPKB dan fotokopi KTP masing-masing 1 lembar dan melampirkan juga STNK asli, BPKBasli, dan KTP asli

c) Setelah diproses oleh petugas, konsumen akan dipanggil dan mendapat formulir, STNK asli, BPKB asli, dan KTP asli

d) Konsumen membayar Rp. 5.000,00 3. Unit 3 : Penyerahan Berkas-Berkas

a) Ada 1 loket dan 1 petugas

b) Konsumen menyerahkan berkas fotokopi STNK yang distempel, fotokopi BPKB, fotokopi KTP, KTP asli, STNK asli (pada unit ini semua berkas dicek kelengkapannya)

c) Konsumen akan dipanggil petugas untuk penyerahan BPKB asli dan KTP asli

4. Unit 4 : Loket Pembayaran a) Ada 4 loket dan 4 petugas

b) Konsumen menunggu dipanggil petugas untuk membayar pajak 5. Unit 5 : Penyerahan STNk Asli

a) Ada 1 loket dan 1 petugas

(8)
(9)

Interval Waktu (Menit) Kedatangan(Orang)

0 – 10 25

11 – 20 16

21 – 30 17

31 – 40 19

41 – 50 15

51 – 60 8

Tabel 2

4.1 UJI DISTRIBUSI

Dilakukan uji distribusi untuk masing-masing proses yaitu : 1. Distribusi kedatangan

Kedatangan yang dimaksud adalah kedatangan total wajib pajak yang akan melakukan pembayaran ke unit pelayanan. Dari tabel 2 kemudian diolah kedalam Input Analyzer sehingga didapat :

(10)

Uji Hipotesis

i) H0 = F(x)= F0(x) ( Data yang diambil berdistribusi normal ) H1 = F(x) F0(x) ( Data yang diambil tidak berdistribusi normal ) ii) = 0.05

iii) Daerah Kritis : H0 ditolak jika P value < = 0.05 iv) Statistik Uji

Dari output diperoleh P value > 0.15 v) Kesimpulan

Karena P value > 0.15 > = 0.05 maka H0 diterima, artinya bahwa data yang diambil berdistribusi normal.

2. Distribusi Service Time Tiap Unit

Service time tiap unit adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk melayani satu orang pembayar pajak. Dari Tabel 1 kemudian diolah kedalam Input Analyzer sehingga didapat :

(11)

Dari hasil output diperoleh bahwa distribusi service time unit 1 adalah 11 + 106 * BETA(0.73, 1.91). Kemudian diuji apakah data tersebut berdistribusi normal.

Uji Hipotesis

i) H0 = F(x)= F0(x) ( Data yang diambil berdistribusi normal ) H1 = F(x) F0(x) ( Data yang diambil tidak berdistribusi normal ) ii) = 0.05

iii) Daerah Kritis : H0 ditolak jika P value < = 0.05 iv) Statistik Uji

Dari output diperoleh P value > 0.15 v) Kesimpulan

Karena P value > 0.15 > = 0.05 maka H0 diterima, artinya bahwa data yang diambil berdistribusi normal

(12)

Dari hasil output diperoleh bahwa distribusi service time unit 2 adalah 138 + 192 * BETA(1.37, 1.11). Kemudian diuji apakah data tersebut berdistribusi normal.

Uji Hipotesis

i) H0 = F(x)= F0(x) ( Data yang diambil berdistribusi normal ) H1 = F(x) F0(x) ( Data yang diambil tidak berdistribusi normal ) ii) = 0.05

iii) Daerah Kritis : H0 ditolak jika P value < = 0.05 iv) Statistik Uji

Dari output diperoleh P value > 0.15 v) Kesimpulan

Karena P value > 0.15 > = 0.05 maka H0 diterima, artinya bahwa data yang diambil berdistribusi normal

(13)

Dari hasil output diperoleh bahwa distribusi service time unit 3 adalah TRIA(30, 126, 157). Kemudian diuji apakah data tersebut berdistribusi normal.

Uji Hipotesis

i) H0 = F(x)= F0(x) ( Data yang diambil berdistribusi normal ) H1 = F(x) F0(x) ( Data yang diambil tidak berdistribusi normal ) ii) = 0.05

iii) Daerah Kritis : H0 ditolak jika P value < = 0.05 iv) Statistik Uji

Dari output diperoleh P value > 0.15 v) Kesimpulan

Karena P value > 0.15 > = 0.05 maka H0 diterima, artinya bahwa data yang diambil berdistribusi normal

(14)

Dari hasil output diperoleh bahwa distribusi service time unit 4 adalah 11 + EXPO(45.5). Kemudian diuji apakah data tersebut berdistribusi normal.

Uji Hipotesis

i) H0 = F(x)= F0(x) ( Data yang diambil berdistribusi normal ) H1 = F(x) F0(x) ( Data yang diambil tidak berdistribusi normal ) ii) = 0.05

iii) Daerah Kritis : H0 ditolak jika P value < = 0.05 iv) Statistik Uji

Dari output diperoleh P value > 0.15 v) Kesimpulan

Karena P value > 0.15 > = 0.05 maka H0 diterima, artinya bahwa data yang diambil berdistribusi normal

(15)

Dari hasil output diperoleh bahwa distribusi service time unit 5 adalah 61 + GAMM(2.37, 0.477). Kemudian diuji apakah data tersebut berdistribusi normal.

Uji Hipotesis

i) H0 = F(x)= F0(x) ( Data yang diambil berdistribusi normal ) H1 = F(x) F0(x) ( Data yang diambil tidak berdistribusi normal ) ii) = 0.05

iii) Daerah Kritis : H0 ditolak jika P value < = 0.05 iv) Statistik Uji

Dari output diperoleh P value > 0.15 v) Kesimpulan

Karena P value > 0.15 > = 0.05 maka H0 diterima, artinya bahwa data yang diambil berdistribusi normal

4.2 SIMULASI

(16)

Hasil output simulasi pada software Arena 5.0 :

Dari hasil output software Arena 5.0 diperoleh hasil rata-rata service time tiap unit yaitu :

(17)

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pada pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Distribusi kedatangan wajib pajak adalah TRIA(0.06, 0.17, 0.27) 2. Distribusi service time pada unit 1 adalah 11 + 106 * BETA(0.73, 1.91) 3. Distribusi service time pada unit 2 adalah 138 + 192 * BETA(1.37, 1.11) 4. Distribusi service time pada unit 3 adalah TRIA(30, 126, 157)

5. Distribusi service time pada unit 4 adalah 11 + EXPO(45.5)

6. Distribusi service time pada unit 5 adalah 61 + GAMM(2.37, 0.477) 7. Rata-rata service time pada unit 1 adalah 0.7016 menit

8. Rata-rata service time pada unit 2 adalah 4.0611 menit 9. Rata-rata service time pada unit 3 adalah 1.7128 menit 10. Rata-rata service time pada unit 4 adalah 0.9323 menit 11. Rata-rata service time pada unit 5 adalah 3.0255 menit 12. Data yang diambil berdistribusi normal

5.2 SARAN

Dari hasil pembahasan diperoleh waktu yang cukup singkat untuk membayar pajak tahunan sepeda motor yaitu sekitar 10.4423 menit padahal dalam kenyataannya dibutuhkan waktu lebih dari satu jam bahkan lebih dari dua jam. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor antara lain :

(18)

2. Sering kali terjadi wajib pajak yang datang akhir mendapat pelayanan lebih awal.

3. Pada unit 3 ada pembayar pajak yang dipanggil ulang karena berkas-berkas belum lengkap sehingga pembayar pajak pajak tersebut harus melengkapi berkas-berkasnya terlebih dahulu.

4. Pada unit 4 ketika pembayar pajak dipanggil tetapi tidak dating atau sedang tidak berada di tempat tersebut mengakibatkan pembayar pajak tersebut harus menunggu giliran selanjutnya.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

• Kelton, W. D., (1996), “Statistical Issue in Simulation,” Proceedings of the 1996 Winter Simulation Conference, J. M. Charnes et al. (eds.), pp. 47-54.

• Kelto, W. D., Sadowski, R. P. and Sadowski, D. A., (1998), “Simulation with Arena” The McGraw-Hill Companies, Inc.

• Sadowski, R. P., (1989), “The Simulation Process: Avoiding the Problems and Pitfalls,” Proceedings of the 1989 Winter Simulation Conference, E. A. MacNair et al. (eds.), pp. 72-79.

• Sadowski, R. P., (1993), “Selling Simulation and Simulation Results,” Proceedings of the 1993 Winter Simulation Conference, G. W. Evans et al.

(20)

LAMPIRAN I

Diagram alir pembayaran pajak tahunan sepeda motor

Gambar dibawah ini adalah pembuatan Queue

Gambar dibawah ini adalah pembuatan Entity

Gambar dibawah ini adalah pembuatan Create

(21)

Gambar dibawah ini adalah pembuatan Dispose

(22)

LAMPIRAN II

(23)
(24)

Gambar

Tabel 2
Gambar dibawah ini adalah pembuatan Create
Gambar dibawah ini adalah pembuatan Dispose

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal wajib pajak melakukan pembayaran melalui kiriman uang / transfer, wajib pajak menerima Surat Tanda Terima Setoran (STTS) lembar wajib pajak untuk wajib pajak sebagai

Dalam hal wajib pajak melakukan pembayaran melalui kiriman uang / transfer, wajib pajak menerima Surat Tanda Terima Setoran (STTS) lembar wajib pajak untuk wajib pajak sebagai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kesadaran Wajib Pajak, pengetahuan pajak, dan kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan

Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme pembayaran pajak bumi dan bangunan diawali dengan wajib pajak mengambil surat pemberitahuan pajak terutang ke unit pelayanan terpadu

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, penerapan e-samsat dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib

Mengetahui pelayanan yang diberikan pada Samsat Kota Bekasi dengan menggunakan 1 loket diketahui jumlah rata-rata wajib pajak dalam antrian sebanyak 2,990 atau 2 wajib pajak

Inovasi Samsat Online bertujuan untuk memudahkan masyarakat/wajib pajak dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor, sehingga wajib pajak dapat melakukan pembayaran

Dari hasil sebaran kuisioner yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa persepsi masyarakat atau wajib pajak yang mengurus pajak kendaraan di SAMSAT Kota Gorontalo atas