• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI and TAMBAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVISI and TAMBAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

REVISI DAN TAMBAHAN PENJELASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGARUH INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

TERHADAP PERTUMBUHAN TENAGA KERJA SERTA PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP

KEBUTUHAN AKAN HUNIAN

DENGAN METODE SISTEM DINAMIK DAN APLIKASI POWERSIM

(STUDI KASUS: KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA)

Oleh :

REZZA MUNAWIR

NIM. 25414047

PEMODELAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PL 6106) Dosen: Dr. Ir. Iwan Pratoyo Kusumantoro, MT

MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

2

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

REVISI DAN TAMBAHAN PENJELASAN

PENGARUH INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

TERHADAP PERTUMBUHAN TENAGA KERJA SERTA PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KEBUTUHAN AKAN HUNIAN

DENGAN METODE SISTEM DINAMIK DAN APLIKASI POWERSIM

(STUDI KASUS: KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA)

4.2 Perumusan Model

4.2.1 Diagram Alir Submodel Populasi, Investasi Hunian, dan Penyerapan Tenaga Kerja

Diagram alir submodel populasi, investasi hunian, dan penyerapan tenaga kerja menggambarkan

bagaimana pengaruh pertumbuhan populasi terhadap peningkatan kebutuhan akan hunian oleh penduduk di

provinsi Banten dan Lampung, yang selanjutnya akan mempengaruhi investasi hunian dan penyerapan tenaga

kerja. Diagram alir submodel ini terhubung dengan diagram alir submodel investasi dimana laju investasi hunian

akan memicu laju peningkatan investasi secara total. Selanjutnya, peningkatan investasi akan memberikan

dampak pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang turut memberikan dampak positif terhadap

pertumbuhan penyerapan tenaga kerja. Diagram submodel Populasi, Investasi Hunian, dan Penyerapan Tenaga

Kerja ditunjukkan pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

(3)

3

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

Data yang digunakan untuk menjalankan submodel populasi dan investasi hunian pada Gambar 4.1 tersebut,

antara lain:

Provinsi Lampung (Penelitian terdahulu dan Data BPS, diolah)

Penduduk Lampung : 7.608.405 orang

Angka Kelahiran : 3,5 % / tahun

Angka Kematian : 0,7 % / tahun

Angka Imigrasi : 2,9 % / tahun

Angka Emigrasi : 0,7 % / tahun

Provinsi Banten (Penelitian terdahulu dan Data BPS, diolah)

Penduduk Lampung : 10.632.166 orang

Angka Kelahiran : 1,4 % / tahun

Pertumbuhan Penduduk, baik Lampung maupun Banten, didapat dengan cara:

Pertumbuhan penduduk = (angka kelahiran + angka imigrasi) x Penduduk

b. Pengurangan Penduduk

Pengurangan penduduk, baik Lampung maupun Banten, didapat dengan cara:

Pengurangan penduduk = (angka kematian + angka emigrasi) x Penduduk

c. Jumlah Penduduk Yang Membutuhkan Hunian

Jumlah penduduk yang membutuhkan hunian, baik Lampung maupun Banten, didapat dengan cara:

Jumlah penduduk yang membutuhkan hunian = 0,5 x (Pertumbuhan Penduduk - Pengurangan penduduk)

Angka 0,5 merupakan asumsi bahwa hanya 50% dari pertumbuhan penduduk yang membutuhkan hunian

(4)

4

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

d. Kebutuhan Hunian Rumah Tangga

Kebutuhan hunian rumah tangga didapat dengan cara:

Kebutuhan hunian rumah tangga = (Jumlah penduduk yang membutuhkan hunian Lampung + Jumlah

penduduk yang membutuhkan hunian Banten) / 5

Angka 5 merupakan asumsi bahwa setiap rumah tangga terdiri dari 5 orang.

e. Kebutuhan Lahan Rumah Tangga Menengah Ke Atas dan Menengah Ke Bawah

Diasumsikan proporsi Rumah Tangga Menengah Ke Atas sebanyak 40% dengan kebutuhan luas hunian 100

m2 / rumah tangga (10 m2 per orang)

Diasumsikan proporsi Rumah Tangga Menengah Ke Bawah sebanyak 60% dengan kebutuhan luas hunian 36

m2 / rumah tangga (7,2 m2 per orang)

Kebutuhan Lahan Rumah Tangga Menengah Ke Atas dan Menengah Ke Bawah didapat dengan cara:

Kebutuhan Lahan Rumah Tangga Menengah Ke Atas = 0,6 x Kebutuhan hunian rumah tangga x 100 m2

Kebutuhan Lahan Rumah Tangga Menengah Ke Bawah = 0,6 x Kebutuhan hunian rumah tangga x 36 m2

f. Pasokan Hunian Menengah Ke Atas dan Menengah Ke Bawah

Variabel pasokan hunian dimunculkan karena menurut informasi yang didapat, permintaan rumah di

Indonesia mencapai 900 ribu per tahun, sementara pasokan hunian hanya 70 ribu – 80 ribu per tahun. Oleh

karena itu, diasumsikan kemampuan pasar memasok hunian sebesar 7% / tahun.

Pasokan Hunian Menengah Ke Atas = 0,07 x Kebutuhan Lahan Rumah Tangga Menengah Ke Atas

Pasokan Hunian Menengah Ke Bawah = 0,07 x Kebutuhan Lahan Rumah Tangga Menengah Ke Bawah

g. Investasi Hunian Menengah Ke Atas dan Menengah Ke Bawah

Dengan nilai lahan kawasan perkotaan dan kawasan pertanian yang didapat dari submodel nilai lahan

(penelitian sebelumnya), diasumsikan nilai lahan kawasan perkotaan merupakan harga lahan untuk hunian

menengah ke atas (kalangan atas cenderung membeli properti di kawasan perkotaan), sedangkan nilai lahan

pertanian merupakan harga lahan untuk hunian menengah ke bawah (kalangan bawah cenderung membeli

(5)

5

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

Investasi Hunian Menengah Ke Atas dan Menengah Ke Bawah didapat dengan cara:

Investasi Hunian Menengah Ke Atas = Pasokan Hunian Menengah Ke Atas x Nilai Lahan Kawasan

Perkotaan

Investasi Hunian Menengah Ke Bawah = Pasokan Hunian Menengah Ke Bawah x Nilai Lahan Kawasan

Pertanian

h. Investasi Hunian Per Tahun

Investasi Hunian Per Tahun didapat dengan cara:

Investasi Hunian Per Tahun = Investasi Hunian Menengah Ke Atas + Investasi Hunian Menengah Ke Bawah

Gambar 4.2 Diagram Alir Submodel Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Data yang digunakan untuk menjalankan submodel investasi dan penyerapan tenaga kerja pada Gambar 4.2

tersebut, antara lain:

Hubungan Peningkatan Investasi Infrastuktur dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) ditunjukkan

(6)

6

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

negara adalah antara 0,07 sampai dengan 0,44. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% ketersediaan

infrastruktur akan menyebabkan pertumbuhan PDB sebesar 7-44% (diambil asumsi 7%).

Hubungan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Penyerapan Tenaga Kerja ditunjukkan dengan

Hukum Okun, yaitu setiap peningkatan 1% pengangguran akan menurunkan PDB 2,5% (Lipsey, 1992). Hal ini

dapat diartikan bahwa setiap pertumbuhan 1% PDB akan menyebabkan kenaikan penyerapan tenaga kerja

sebesar 0,4%. Serapan tenaga kerja terhadap investasi menggunakan hasil penelitian dari Kementerian Pekerjaan

Umum bahwa setiap investasi 1 trilyun akan mampu menyerap 30.000 hingga 35.000 tenaga kerja (diambil

asumsi: 35.000 tenaga kerja per 1 trilyun).

Sehingga, dengan teori-teori tersebut didapatkan nilai Pertumbuhan PDB dari Peningkatan Investasi dan

Penyerapan Tenaga Kerja, sebagai berikut:

Pertumbuhan PDB dari Peningkatan Investasi = 1/7 x (peningkatan investasi + investasi hunian per tahun)

Penyerapan Tenaga Kerja = 0,4 x Pertumbuhan PDB dari Peningkatan Investasi x Serapan tenaga kerja terhadap

(7)

7

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

4.3 Simulasi Model

Setelah menyusun diagram alir model, maka langkah selanjutnya dalam pemodelan dinamika sistem adalah

melakukan simulasi model. Simulasi dilakukan untuk melihat keadaan yang akan terjadi berdasarkan

kondisi-kondisi dan asumsi-asumsi yang telah diperkirakan pada bagian sebelumnya. Simulasi dilakukan dalam kurun

waktu 30 tahun, yakni tahun 2010 – 2040. Pada bagian selanjutnya akan dipaparkan hasil simulasi untuk

beberapa variabel kunci untuk masing-masing submodel.

4.3.1 Perilaku Submodel Populasi dan Investasi Hunian

01 Ja n 2010 01 Ja n 2015 01 Ja n 2020 01 Ja n 2025 01 Ja n 2030 01 Ja n 2035 01 Ja n 2040

Time investasi hunian per tahun (Rp/yr)

(8)

8

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

Berdasarkan gambar dan tabel di atas, dapat diketahui bahwa perilaku kenaikan investasi hunian per

tahun terhadap pertumbuhan penduduk merupakan grafik eksponensial dimana peningkatan investasi hunian

tersebut melonjak tajam hingga mencapai sekitar Rp. 5,91 Trilyun dari kurun 2025-2040 (periode 15 tahun

kedua) dibandingkan pada kurun waktu 2010-2025 (periode 15 tahun pertama).

4.3.2 Perilaku Submodel Investasi Hunian Per Tahun dan Peningkatan Investasi

01 Ja n 2010 01 Ja n 2020 01 Ja n 2030 01 Ja n 2040

Time peningkatan investasi investasi hunian per tahun

(9)

9

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

Berdasarkan gambar dan tabel di atas, dapat diketahui bahwa perilaku kenaikan investasi hunian per

tahun terhadap peningkatan investasi merupakan grafik eksponensial dimana investasi hunian memberikan

sumbangan secara signifikan, yaitu lebih dari 60% dari peningkatan investasi setiap tahunnya. Hal ini

menunjukkan bahwa investasi hunian merupakan investasi yang sangat menguntungkan jika dikembangkan

dengan baik.

4.3.3 Perilaku Submodel Peningkatan Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Berdasarkan gambar dan tabel di atas, dapat diketahui bahwa perilaku penyerapan tenaga kerja terhadap

peningkatan investasi merupakan grafik eksponensial dimana penyerapan tenaga kerja akan naik seiring dengan

pertumbuhan investasi. Hal ini dapat pula diartikan bahwa peningkatan investasi sangat erat kaitannya dengan

penurunan jumlah pengangguran.

01 Jan 2010 01 Jan 2015 01 Jan 2020 01 Jan 2025 01 Jan 2030 01 Jan 2035 01 Jan 2040

(10)

10

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

4.4. Perbandingan Skenario Kebijakan

4.4.1. Skenario Acuan/Eksisting

Skenario kebijakan ini adalah skenario dimana tidak dilakukan modifikasi dan intervensi terhadap

model, yaitu model penelitian terdahulu (acuan/eksisting).

1. Pertumbuhan Penduduk

Di bawah ini merupakan diagram alir pertumbuhan penduduk eksisting, yang belum dimodifikasi.

Di bawah ini merupakan grafik pertumbuhan penduduk eksisting, yang belum dimodifikasi.

01 Jan 2010 01 Jan 2025 01 Jan 2040

100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 orang/yr

(11)

11

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

2. Peningkatan Investasi dan Realisasi Investasi

Di bawah ini merupakan diagram alir peningkatan investasi dan realisasi investasi eksisting, yang belum

dimodifikasi.

Di bawah ini merupakan grafik peningkatan investasi dan realisasi investasi eksisting, yang belum

dimodifikasi.

Berdasarkan gambar dan tabel di atas, dapat diketahui bagaimana perilaku hubungan antara peningkatan

investasi eksisting dengan realisasi invetasi eksisting.

01 Ja n 2010 01 Ja n 2015 01 Ja n 2020 01 Ja n 2025 01 Ja n 2030 01 Ja n 2035 01 Ja n 2040 0

5e 12 1e 13

pe ningk a ta n inve sta si (R p/yr) re a lisa si inve sta si (R p)

Time

peningkatan investasi (Rp/yr) realisasi investasi (Rp)

01 Jan 2010 01 Jan 2015 01 Jan 2020 01 Jan 2025 01 Jan 2030 01 Jan 2035 01 Jan 2040 77.365.563.712,50 86.908.776.417,75 92.553.425.196,41 323.271.867.530,85 643.615.453.545,56 1,21e12 2,60e12

(12)

12

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

4.4.2. Skenario Modifikasi

Skenario kebijakan ini adalah skenario dimana dilakukan modifikasi pada populasi (laju pertumbuhan

penduduk diurai menjadi angka kelahiran, kematian, inigrasi, dan emigrasi), hubungan investasi hunian dengan

populasi, serta kontribusi investasi hunian terhadap peningkatan investasi acuan/eksisting.

1. Pertumbuhan dan Pengurangan Penduduk

Di bawah ini merupakan diagram alir pertumbuhan dan pengurangan penduduk, yang sudah dimodifikasi.

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat diketahui bagaimana perilaku hubungan antara pertumbuhan

dan pengurangan penduduk Lampung yang sudah dimodifikasi.

01 Ja n 2010 01 Ja n 2020 01 Ja n 2030 01 Ja n 2040 500.000

1.000.000 1.500.000 2.000.000 ora ng/yr

(13)

13

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat diketahui bagaimana perilaku hubungan antara pertumbuhan

dan pengurangan penduduk Banten yang sudah dimodifikasi.

2. Peningkatan Investasi dan Realisasi Investasi

Di bawah ini merupakan diagram alir peningkatan investasi dan realisasi investasi, yang sudah dimodifikasi.

01 Ja n 2010 01 Ja n 2020 01 Ja n 2030 01 Ja n 2040 500.000

1.000.000 ora ng/yr

(14)

14

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat diketahui bagaimana perilaku hubungan antara peningkatan

investasi dan realisasi investasi yang sudah dimodifikasi.

01 Ja n 2010 01 Ja n 2020 01 Ja n 2030 01 Ja n 2040

0 1e 13 2e 13 3e 13 4e 13

pe ningk a ta n inve sta si (R p/yr) inve sta si hunia n pe r ta hun (R p/yr) re a lisa si inve sta si (R p)

Time

penyerapan tenaga kerja (orang/yr) realisasi investasi (Rp)

01 Jan 2010 01 Jan 2015 01 Jan 2020 01 Jan 2025 01 Jan 2030 01 Jan 2035 01 Jan 2040

696,51 840,38 1.010,18 1.963,51 4.016,72 7.845,79 17.161,02

(15)

15

REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR REZZA MUNAWIR 25414047

5. Kesimpulan dan Kelemahan

5.1. Kesimpulan

 Kenaikan investasi hunian per tahun terhadap pertumbuhan penduduk merupakan grafik eksponensial dimana peningkatan investasi hunian tersebut melonjak tajam hingga mencapai sekitar Rp. 5,91 Trilyun dari kurun

2025-2040 (periode 15 tahun kedua) dibandingkan pada kurun waktu 2010-2025 (periode 15 tahun pertama).  Kenaikan investasi hunian per tahun terhadap peningkatan investasi merupakan grafik eksponensial dimana investasi hunian memberikan sumbangan secara signifikan, yaitu lebih dari 60% dari peningkatan investasi

setiap tahunnya jika dibandingkan pada peningkatan investasi eksisting. Hal ini menunjukkan bahwa

investasi hunian merupakan investasi yang sangat menguntungkan jika dikembangkan dengan baik.

 Penyerapan tenaga kerja terhadap peningkatan investasi merupakan grafik eksponensial dimana penyerapan tenaga kerja akan naik seiring dengan pertumbuhan investasi. Hal ini dapat pula diartikan bahwa peningkatan

investasi sangat erat kaitannya dengan penurunan jumlah pengangguran.

5.2 Kelemahan Model

 Terlalu menyederhanakan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya dengan angka rasio/faktor baik yang mengacu pada teori maupun asumsi-asumsi.

 Nilai peningkatan investasi akibat tambahan dari investasi hunian (modifikasi) jauh lebih besar daripada peningkatan investasi eksisting. Hal ini menunjukkan kejanggalan dan diduga masih ada parameter lainnya

yang masih belum diperhitungkan.

 Belum bisa menemukan hubungan antara penyerapan tenaga kerja dengan laju pertumbuhan investasi (dinamika).

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Alir Submodel Populasi dan Investasi Hunian
Gambar 4.2 Diagram Alir Submodel Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Sumberdaya manusia yang ada di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terdiri atas berbagai latar belakang pendidikan. Direktur memiliki latar belakang pendidikan tertinggi

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, data kemiskinan yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun

Selisih dari tegangan diskontinyu hasil analisa metode elemen hingga dengan tegangan kontinyu pada suatu elemen disebut sebagai error tegangan yang nantinya akan digunakan

Dari gambar P-h diagram yang disajikan pada Gambar 5.1, dengan variasi tanpa menggunakan ice pack yang di ambil pada menit ke 20 dapat menghasilkan data suhu kerja pada kondensor

Kerja sama dalam bentuk koalisi sangat perlu dilakukan oleh kedua kelompok, yaitu kelompok Harapan Samudra dan Sumber Rejeki demi menjaga hubungan yang baik

Semua biaya- biaya itu dianggarkan didalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang kemudian diajukan ke kantor direksi PTPN X Surabaya. Kantor direksi lah

Berdasarkan hasil analisis statistik regresi linier berganda , variabel proses rekrutmen memiliki koefisien sebesar 0,221, nilai t hitung sebesar 3,334 dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan satu sistem pakar yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosis kejadian hipotermia pada bayi baru lahir, sebagai