• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pertumbuhan UKM Invest

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pengaruh Pertumbuhan UKM Invest"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah, Investasi, dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Kediri

Proposal Skripsi

Oleh:

Khoirun Nisa’ Ayu H

NIM. 17402153394

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diungkapkan Sukirno, bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan pendapatan perkapita masyarakat dalam jangka panjang.1 Dimana pendapatan perkapita merupakan salah satu alat ukur

kemakmuran suatu negara. Hal ini berarti bahwa pembangunan ekonomi merupakan salah satu wujud dari cita-cita negara, yakni terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat. Selain itu tujuan dari pembangunan ekonomi adalah tercapainya pembangunan ekonomi secara adil dan merata.

Bagi Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya memajukan negara. Pembangunan ekonomi dilakukan Indonesia dalam upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, memajukan sektor teknologi dan pendidikan, menyeimbangkan perekonomian, serta pemerataan pendapatan. Berbagai upaya dilakukan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merata sebagai wujud dari keberhasilan pembangunan ekonomi yang dilakukan.

Dalam hal ini sektor industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi ini dapat dibuktikan melalui hasil dari kontribusinya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa keunggulan dari sektor industri antara lain adalah kemampuannya menyerap tenaga kerja yang besar, menciptakan nilai tambah, serta kapitalisasi modal yang dimiliki sangatlah besar. Sehingga keberadaannya sangat berpengaruh dalam perekonomian.

(3)

pada khususnya. Dapat diketahui bahwa hingga saat ini PT. Gudang Garam masih menjadi sektor penyumbang PDRB terbesar di Kota Kediri, dimana PT. Gudang Garam merupakan perusahaan industri besar dan padat modal. PT. Gudang Garam mempunyai kontribusi besar terhadap majunya dan berkembangnya kota Kediri baik dalam segi ekonomi maupun pembangunannya. Kemampuannya menyerap tenaga kerja dalam skala besar menjadikan beban ketergantungan bagi masyarakat sekitar. Adapun nilai PDRB berdasarkan harga konstan di kota Kediri mulai dari tahun 2010 sampai 2016 terbesar terletak pada industri pengolahan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:2

Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto

Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2016 (dalam jutaan rupiah)

Pengolahan 47,615,738.39 48,831,032.67 50,953,019.26 52,260,894.73 55,465,962.80 58,453,643.58 61,589,526.84

D Pengadaan Listrik

dan Gas 6,162.09 6,740.44 7,306.94 7,635.97 7,837.21 7,889.86 8,021.00

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

12,998.60 13,615.37 14,307.96 15,264.19 15,391.05 15,919.13 16,481.26

F Konstruksi 995,022.2

Komunikasi 1,138,063.19 1,243,376.82 1,415,897.84 1,582,101.93 1,696,305.96 1,818,753.81 1,962,771.83

(4)

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 401,508.8

7 431,914.73 465,111.35 502,837.21 538,850.41 575,402.49 611,557.01

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 82,633.24 95,096.48 103,423.85 113,193.58 122,118.86 131,105.58 140,163.65

R,S,T,

U Jasa lainnya 205,867.17 218,082.98 226,656.37 242,000.10 253,827.85 267,024.26 280,639.73 PRODUK

DOMESTIK REGIONAL BRUTO

57,550,59

0.96 60,020,075.72 63,185,080.16 65,408,804.78 69,232,890.11 72,945,528.52 76,959,413.87

Sedangkan besarnya nilai PDRB berdasarkan harga konstan tanpa kontribusi dari PT Gudang Garam dapat dilihat pada tabel berikut:3

No. Tahun PDRB

1. 2011 7,2 triliun

2. 2012 7,6 triliun

3. 2013 7,9 triliun

4. 2014 8,2 triliun

5. 2015 8,5 triliun

Dari sini dapat diketahui bahwa perekonomian Kota Kediri sangat bergantung pada PT Gudang Garam, dimana perusahaan rokok tersebut menyumbang kurang lebih 75% PDRB yaitu sekitar R 27 triliun. Mungkin hal ini merupakan dampak baik bagi perekonomian Kota Kediri, namun dalam jangka panjang hal tersebut akan mengikis jiwa kemandirian masyarakat Kota Kediri pada khususnya. Mengingat bahwa sekarang ini Indonesia juga telah menghadapi era MEA dimana masyarakat dituntut untuk mampu berinovasi agar mampu bersaing dengan produk luar negeri.

(5)

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, juga perlu diterapkan penumbuhan sikap kemandirian dalam masyarakat guna mencetak masyarakat yang sejahtera dan dapat mendorong perekonomian Indonesia agar lebih maju. Upaya ini dilakukan dengan meningkatkan ekonomi rakyat, yaitu dengan menciptakan kesempatan usaha dan lapangan kerja. Hal ini dapat membantu mengurangi masalah pengangguran, sehingga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Apabila PDRB suatu daerah menunjukkan adanya peningkatan, maka dapat diartikan pula bahwa perekonomian daerah tersebut juga meningkat.

Paradigma pembangunan yang dapat digunakan untuk mencapai itu semua adalah dengan diterapkannya strategi pemberdayaan. Salah satu pemberdayaan yang sering diterapkan adalah pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Pemberdayaan Usaha Kecil menengah (UKM) ini dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah baik secara langsung maupun tidak langsung, yang kemudian juga akan berpengaruh pada perekonomian secara nasional.

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan bentuk usaha ekonomi yang memiliki produktivitas tinggi yang dibangun secara individu dan tidak terkait dengan badan usaha maupun suatu cabang perusahaan. Dalam menghadapi era MEA atau pasar bebas ASEAN, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk memperbaiki daya saing dari berbagai sektor. Dalam hal ini UKM Memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni dengan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan luas agar mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

(6)

sektor juga berpeluang untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga peranannya menjadi bagian yang diutamakan setiap perencanaan pembangunan oleh Departemen Perindustrian dan Departemen Koperasi dan UMKM. Sedangkan dalam lingkup daerah peranan pemberdayaan UKM ini biasanya di jalankan oleh Dinas Koperasi dan UMKM yaitu dengan mengadakan berbagai program pelatihan kewirausahaan dan penyediaan modal usaha. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan potensi daerah-daerah dengan memperbaiki sumber daya manusianya.

Sektor UKM merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional. Dan pertumbuhan ekonomi sendiri merupakan proses dimana terjadi nya kenaikan Produk domestik Bruto (PDB) dalam jangka waktu yang panjang. Perekonomian suatu negara dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output. Menurut Sukirno, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Sedangkan pertumbuhan ekonomi daerah dapat diukur dari tingkat Produk Domestik Regional Bruto nya.

Peranan UKM dalam Pertumbuhan Ekonomi Daerah dapat diindikasikan dengan pertumbuhan UKM itu sendiri. Apabila sektor UKM tumbuh dan berkembang dalam suatu daerah, akan menyebabkan penyerapan pada tenaga kerja bertambah dan tentu kegiatan produksi serta output yang akan dihasilkan juga bertambah, dimana hal ini akan berdampak pada kenaikan PDRB daerah.

Penelitian ini bertujuan Untuk menguji sejauh mana hubungan antara Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM), Investasi, dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah dengan studi kasus Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Kediri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini antara lain:

(7)

2. Apakah investasi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja Kota Kediri?

3. Apakah pertumbuhan UKM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri?

4. Apakah investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri?

5. Apakah tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri?

6. Apakah pertumbuhan UKM, investasi, dan tenaga kerja secara bersama-sama mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Mengaji pengaruh faktor pertumbuhan UKM terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Kediri.

2. Mengaji pengaruh faktor investasi terhadap penyerapan tenaga kerja Kota Kediri.

3. Mengaji pengaruh faktor pertumbuhan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri.

4. Mengaji pengaruh faktor investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Kediri.

5. Mengaji pengaruh faktor tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri.

6. Mengaji pengaruh faktor pertumbuhan UKM dan investasi secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi, investasi, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, serta sebagai tambahan referensi bagi peneliti lainnya yang berminat untuk mengkaji bidang yang sama namun dengan metode dan ruang lingkup yang berbeda.

(8)

Memberikan gambaran, saran, serta masukan bagi para pembuat kebijakan yang berkaitan dengan UKM, investasi, dan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

E. Penegasan Istilah

Dalam penulisan proposal skripsi ini, perlu adanya penegasan istilah yang diberikan oleh peneliti dari judul yang diangkat peneliti. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerancuan, kesalahpahaman atau perbedaan pemahaman dalam membaca dan memahami proposal skripsi ini. Dengan memberikan penegasan istilah baik secara konsep maupun operasional, berikut definisi konsep dan definisi operasional dari masing-masing variabel:

1. Definisi Konseptual a. Usaha Kecil Menengah

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja lima sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.4 Sedangkan menurut Bank Indonesia (BI) UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa (a) modalnya kurang dari Rp 20 juta; (b) untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta; (c) memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan

bangunan; dan(d) omzet tahunan  Rp 1 miliar.

b. Investasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.5 Selain itu beberapa definisi investasi menurut para ahli antara

lain:6

1) Menurut Mulyadi, investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mendapatkan laba di masa datang.

4 Bank Indonesia, Kajian Akademik Pemeringkat Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia, diakses dari

https://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/7da49f82a34f4 bd4bde57ba94172a0b3BukuKajianAkademikKelayakanPendirianLembagaPemerin.p df, pada tanggal 31 Maret 2018, pukul 07.08 WIB

5 Fransiskus Paulus Paskalis Abi, Semakin Dekat Dengan Pasar Modal Indonesia, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 11

(9)

2) Menurut Henry Simamora, investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan atau menumbuhkan kekayaan melalui distribusi hasil investasi (misalnya: pendapatan bunga, royalti, dividen, pendapatan sewa, dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi atau juga untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi. 3) Menurut James C Van Horn, divestasi adalah kegiatan yang

memanfaatkan kas pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang.

c. Tenaga Kerja

Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 2 mengungkapkan bahwa tenaga kerja ialah setiap orang yang dapat bekerja untuk menghasilkan barang atau jasa, baik untuk subsistem dan untuk masyarakat.7

d. Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa definisi pertumbuhan ekonomi menurut para ahli, antara lain: 1) Menurut Sadono Sukirno menyebutkan bahwasanya pertumbuhan

ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah.8

2) Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita.9

3) Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas ini ditentukan oleh kemajuan atau penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap tuntutan keadaan yang ada.10

2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai variabel-variabel penelitian oleh peneliti, di mana definisi operasional ini tidak boleh mempunyai 7 Agusmidah, Dinamika Hukum Ketenagakerjaan, (Medan: USU Press, 2010), hlm. 5 8 Sadono Sukirno. Makroekonomi:..., hlm. 9

9 Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinanm dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 69

(10)

makna yang berbeda dengan definisi konseptual. Definisi operasional penelitian ini antara lain:

a. Usaha Kecil Menengah

Usaha kecil menengah merupakan sektor usaha kreatif dan produktif yang dijalankan oleh masyarakat dan berdiri sendiri (bukan merupakan cabang dari perusahaan besar), dimana usaha tersebut berskala kecil dan juga menengah termasuk kaitannya dengan tenaga kerja dan modal yang dimiliki. Dalam penelitian ini, variabel UKM yang dimaksudkan adalah pertumbuhan dari UKM, yaitu seberapa banyak jumlah UKM serta pendapatannya di Kota Kediri.

b. Investasi

Investasi merupakan kegiatan penanaman modal guna mendapatkan laba atau keuntungan yang lebih di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, variabel investasi yang dimaksudkan adalah seberapa banyak kegiatan investasi yang terjadi di Kota Kediri.

c. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan setiap orang atau penduduk yang mampu bekerja dan menghasilkan barang maupun jasa. Tenaga kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini sebenarnya adalah penyerapannya. Jadi dalam penelitian ini ingin di ketahui pengaruh dari adanya penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Kediri.

d. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu keadaan di mana kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah meningkat dan dibuktikan dengan kenaikan barang maupun jasa yang diproduksi. Selain itu pertumbuhan ekonomi ini juga dapat ditandai dengan peningkata Produk Domestik Bruto.

F. Identifikasi Masalah

(11)

masalah yang dibahas, maka penulis memberikan pembatasan masalah. Dalam hal ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini berfokus pada Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah, investasi, dan tenaga kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Kediri. b. Sampel dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM), investasi,

dan tenaga kerja di Kota Kediri.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Usaha Kecil Menengah a. Pengertian UKM

Pengertian Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia merujuk pada Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pengertian UKM yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20, Bab 1 Pasal 1 Tahun 2008 tersebut, sebagai berikut:11

1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang per orang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

(12)

3) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja lima sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.12 Sedangkan menurut Bank Indonesia (BI) UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa (a) modalnya kurang dari Rp 20 juta; (b) untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta; (c) memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan

bangunan; dan(d) omzet tahunan  Rp 1 miliar.

Kegiatan usaha ada berbagai macam, di antaranya adalah usaha jasa, usaha dagang, usaha industri pengelolaan, pertanian, peternakan, perikanan, usaha

tambang dan galian, dan lain-lain. Secara umum, ada banyak UKM yang memiliki kriteria yang berbeda, beberapa di antaranya:

1) Manajemen bisnis sendiri 2) Modal usaha terbatas

3) Karyawan berasal dari penduduk lokal 4) Bersifat usaha keluarga

5) Posisi kunci dipegang oleh pemilik

6) Modal usaha berasal dari keuangan keluarga 7) Menuntut motivasi dan kreativitas tinggi

8) Menggunakan teknologi sederhana dalam proses produksi b. Karakteristik UKM

Karakteristik UMKM Kriteria UMKM dalam ketentuan UU Republik Indonesia No.20 Tahun 2008:13

1) Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:

12 Bank Indonesia, Kajian Akademik Pemeringkat Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia, diakses dari

(13)

a) Memiliki kekayaan bersih banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2) Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Sampai paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

3) Kriteria usaha menegah adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00

(dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

2. Investasi

Beberapa definisi investasi menurut para ahli antara lain:14

a. Menurut Mulyadi, investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mendapatkan laba di masa datang.

b. Menurut Henry Simamora, investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan atau menumbuhkan kekayaan melalui distribusi hasil investasi (misalnya: pendapatan bunga, royalti, dividen, pendapatan sewa, dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi atau juga untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi.

c. Menurut James C Van Horn, divestasi adalah kegiatan yang memanfaatkan kas pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang.

13 Zubairi dan Soesatyo. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang, diakses dari http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/20703/53/article.pdf

(14)

d. Menurut Sukirno, investasi dapat juga diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Menurut Todaro, investasi memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian bangsa, hal ini karena investasi (pembentukan modal) dapat memperbesar kapasitas produksi, menaikkan pendapatan nasional serta menciptakan lapangan kerja baru.15 Todaro mengemukakan tiga faktor utama

dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara yaitu:16

a. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.

b. Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya akan memperbanyak jumlah tenaga kerja.

c. Kemajuan teknologi, yang dianggap sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: (a) kemajuan teknologi yang bersifat netral; (b) kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja; (c) kemajuan teknologi yang hemat modal.

3. Tenaga Kerja

Pengertian tenaga kerja menurut UU 13 Tahun 2003 adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.17 Menurut

Payaman Simanjutak tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan

15 Rini Sulistiawati, Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2012, Vol. 3, No. 1, 29-50, dalam https://media.neliti.com/media/publications/10500-ID-pengaruh-investasi-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-dan-penyerapan-tenaga-kerja-sert.pdf, diakses pada tanggal 25 Mei 2018

16 Ibid.,

(15)

kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurutnya ditentukan oleh umur/usia.18

Dalam studi demografis disebutkan tenaga kerja adalah penduduk yang berusia produktif yaitu berkisar antara 15-64 tahun. Konsep tenaga kerja mencakup dua hal penting yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.19

Angkatan kerja atau labour force terdiri dari golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan. Sedangkan kelompok bukan angkat kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain atau penerima pendapatan.20

4. Pertumbuhan Ekonomi

a. Pengertian pertumbuhan ekonomi

Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita.21 Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas ini ditentukan oleh kemajuan atau penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap tuntutan keadaan yang ada.22

Sukirno menyebutkan bahwasanya pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah.23 Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur

prestasi dari suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara.

Todaro menyampaikan ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara, antara lain:24

18 Ibid.,

19 Sirilius Seran, Pendidikan & Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan Penduduk, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 62

20 Agusmidah, Dinamika..., hlm. 5-6

21 Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinanm dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 69

22 Ibid., hlm. 68

23 Sadono Sukirno. Makroekonomi:..., hlm. 9

(16)

1) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.

2) Pertumbuhan penduduk, di mana pada akhirnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja.

3) Kemajuan teknologi, yaitu berupa cara baru dalam menangani pekerjaan. Sukirno menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi, antara lain:25

1) Tanah dan kekayaan alam

2) Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja 3) Barang-barang modal dan tingkat teknologi 4) Sistem sosial dan sikap masyarakat

b. Teori-teori pertumbuhan ekonomi

Sukirno mengemukakan beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi, antara lain:26

1) Teori pertumbuhan klasik

Para tokoh klasik lebih menekankan tentang pentingnya faktor-faktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Namun yang terutama diperhatikan oleh ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

2) Teori Schumpeter

(17)

Schumpeter lebih menekankan tentang peranan para usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

3) Teori Harrod-Domar

Teori ini lebih menekankan pada peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat, dalam kata lain lebih menekankan pada peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

4) Teori Neo-Klasik

Melalui kajian empirikal, tepi ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Pradnya Paramita Hapsari, Abdul Hakim, dan Saleh Soeaidy pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di Pemerintah Kota Batu)”.27 Adapun persamaan dari penelitian ini terletak pada

salah satu variabel yang digunakan yaitu pertumbuhan UKM sebagai variabel independen dan pertumbuhan ekonomi daerah sebagai variabel dependen. Namun dalam pengujiannya, penelitian ini menggunakan variabel-variabel perkembangan UKM antara lain jumlah Ulm, tenaga kerja, dan lain-lain.

Hasil dari jurnal ini bahwasanya telah diuji dengan pengujian signifikansi secara parsial banyaknya UKM (X1) terhadap pertumbuhan ekonomi

(Y) tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial banyaknya UKM (X1)

terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).

27 Pradnya Paramita Hapsari, et. al, Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di Pemerintah Kota Batu),

Jurnal Wacana– Vol. 17, No. 2 (2014) ISSN : 1411-0199 E-ISSN : 2338-1884, dalam

(18)

Pengujian signifikansi secara parsial penyerapan tenaga kerja (X2)

terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) mengungkapkan terdapat pengaruh signifikan secara parsial penyerapan tenaga kerja (X2) terhadap pertumbuhan

ekonomi (Y).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Sulistiawati pada tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia”.28 Persamaan

dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel investasi sebagai variabel independen dan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependennya. Sedangkan perbedaannya adalah di mana dalam penelitian ini menggunakan variabel tenaga kerja yang masuk dalam variabel dependen.

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis jalur antara investasi terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia menyatakan bahwa investasi berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia. Koefisien jalur yang bertanda negatif bermakna bahwa pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi bergerak tidak searah, artinya kenaikan investasi diikuti dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi, atau sebaliknya.

Hasil pengujian hipotesis antara investasi terhadap penyerapan tenaga kerja provinsi di Indonesia menyatakan bahwa investasi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja provinsi di Indonesia. Koefisien jalur yang bertanda positif bermakna bahwa pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja berjalan searah, yaitu semakin tinggi tingkat investasi, maka semakin banyak tenaga kerja yang dapat diserap. Sebaliknya, penurunan dalam investasi akan mengurangi penyerapan tenaga kerja.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Heidy Menajang yang berjudul “Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado”.29 Adapun persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

28 Rini Sulistiawati, Pengaruh Investasi terhadap....

29 Heidy Menajang, Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado, dalam https://media.neliti.com/media/publications/45053-ID-

(19)

variabel investasi dan tenaga kerja sebagai variabel independen, dan variabel pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen.

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa hubungan antara investasi dengan pertumbuhan ekonomi dan hubungan antara tenaga kerja dengan pertumbuhan ekonomi adalah sangat kuat dan bersifat positif. Keduanya dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado.

C. Kerangka Konseptual

D. Hipotesa Penelitian

Penelitian ini memiliki hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Pertumbuhan UKM berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja H2 : Investasi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja

H3 : Pertumbuhan UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi H4 : Investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

H5 : tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

H6 : Pertumbuhan UKM, investasi, tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

X2 Investasi

Y

Pertumbuhan Ekonomi X3

Tenaga Kerja X1

Pertumbuhan UKM

H3 H1

H5 H2

H4

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.30 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kuantitatif.

B. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu sebagaimana ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.31 Populasi dalam penelitian ini adalah

UKM, investasi, serta tenaga kerja yang ada di Kota Kediri.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan penarikan sampel menggunakan cara purposive sampling atau judgmental sampling. Non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampling yang ditentukan oleh peneliti sendiri berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dengan tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota populasi yang dipilih menjadi sampel.32

C. Data dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti dari semua sumber yang sudah ada, biasanya berasal dari data penelitian yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi.33

Dan dalam penelitian ini data sekunder tersebut didapatkan dari Badan Pusat Statistik. Data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Data jumlah UKM di Kota Kediri. 2. Data tentang investasi di Kota Kediri.

3. Data tentang tenaga kerja dan penyerapan tenaga kerja di Kota Kediri. 4. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kediri.

30 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan, (Jakarta: Alim’s Publishing, 2017), hlm. 154

31Ibid.,

(21)

D. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas merupakan pengujian data yang bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Pengujian normalitas data hendaknya dilakukan sebelum melakukan pengujian yang lain.

2. Analisis Jalur

Analisis jalur adalah teknik analisis data yang di gunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi linier berganda dimana variabel eksogen tidak hanya berpengaruh secara langsung terhadap variabel endogen melainkan juga berpengaruh secara tidak langsung.34 Dalam

melakukan analisis jalur terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain:35

a. Menentukan variabel eksogen dan endogen.

b. Merancang dan memastikan struktur model jalur yang mungkin terjadi. c. Melakukan analisis regresi pada masing-masing model dengan tahapan:

1) Asumsi Klasik

Merupakan model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS), yaitu model yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik atau BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

Dalam uji asumsi klasik disini akan muncul beberapa hasil uji yaitu otokorelasi, multikolinieritas, heteroskesadsitas, dan normalitas residual. 2) Menentukan model persamaan dan koefisien jalur.

3) Uji F 4) Uji t

d. Menentukan koefisien jalur keseluruhan. e. Analisis korelasi keseluruhan.

f. Perhitungan analisis jalur.

DAFTAR PUSTAKA

(22)

Abi, Fransiskus Paulus Paskalis. 2016. Semakin Dekat Dengan Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.

Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan. Medan: USU Press.

Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Jakarta: Prenadamedia Group

Seran, Sirilius. 2016. Pendidikan & Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan Penduduk. Yogyakarta: Deepublish.

Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan. Jakarta: Alim’s Publishing.

Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suwandi. 2015. Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua. Yoyakarta: Deepublish.

Bank Indonesia, Kajian Akademik Pemeringkat Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia, diakses dari https://www.bi.go.id/id/, pada tanggal 31 Maret 2018, pukul 07.08 WIB.

Hapsari, Pradnya Paramita, Abdul Hakim, dan Saleh Soeaidy. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di Pemerintah Kota Batu), Vol. 17, No. 2 (2014) ISSN : 1411-0199 E-ISSN : 2338-1884. Dalam http://wacana.ub.ac.id/, diakses pada tanggal 31 Maret 2018 Menajang, Heidy . Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kota Manado. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/, diakses pada tanggal 25 Mei 2018.

Sulistiawati, Rini. 2012. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2012, Vol. 3, No. 1, 29-50, dalam https://media.neliti.com/media/publications/, diakses pada tanggal 25 Mei 2018.

(23)

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/20703/53/article.pdf, diakses pada tanggal 30 Maret 2018

Gambar

Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian efek hepatoprotektif serbuk kering teripang emas ( Stichopus variegatus ) dapat disimpulkan bahwa pemberian serbuk kering teripang emas ( Stichopus

Skema kendali yang dirancang difungsikan untuk membuat arus sumber sama dengan komponen fundamental dari arus beban-1, kondisi ini dapat dicapai jika inverter MLP

Reformasi membawa Tanah Papua memasuki suatu era baru dimana pendulum pembangungan memihak bagi pengembangan ekonomi rakyat dan kemandirian pemerintah dan penduduk di Tanah

Riset mengenai profitabilitas dan sales growth terhadap penghindaran pajak atau tax avoidance, terlihat bahwa masih terdapat perbedaan hasil penelitian (research gap) antara

Pemrosesan yang dilakukan oleh sistem pakar merupakan pemrosesan pengetahuan, bukan pemrosesan data seperti yang dikerjakan dengan pemrograman secara konvensional yang

nya di Kota Samarinda. Perkembangan sub- sektor ini ternyata juga memberikan efek multiplier pendapatan rumah tangga dan la- pangan pekerjaan yang tinggi. Dengan kata lain

Pemikul Momen Biasa (SRPMB), namun dalam tugas akhir ini, gedung rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Sidotopo Surabaya akan direncanakan ulang di daerah zona gempa

Tesis ini saya persembahkan untuk : MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal.. NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal ” Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya